Perusahaan: Google

  • Fakta-fakta Bus Listrik TransJakarta Tabrak Toko di Setiabudi

    Fakta-fakta Bus Listrik TransJakarta Tabrak Toko di Setiabudi

    Jakarta: Viral di media sosial insiden bus listrik TransJakarta menabrak sebuah toko di Jalan Minangkabau Timur, Menteng Atas, Jakarta Selatan, Sabtu, 6 September 2025 siang.

    Berdasarkan video yang beredar di media sosial, bus tampak menabrak bangunan toko di sisi jalan. Kejadian ini sontak membuat panik warga sekitar sekaligus mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.

    Berikut ini fakta-fakta bus listrik TransJakarta menabrak toko di Setiabudi: 
    Kronologi

    Bus dengan nomor DMR-240177 tersebut awalnya berjalan dari Jalan Saharjo arah Galunggung kemudian bus berputar balik di Jalan Dr. Saharjo. Namun karena sopir kurang konsentrasi, bus tersebut malah menabrak toko dan menyebabkan seorang penjaga toko terluka. Akibat insiden ini, bus listrik tersebut juga mengalami kerusakan di bagian depan.
     

     

    TransJakarta minta maaf

    Atas kejadian ini, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyampaikan permintaan maaf karena sudah merusak toko dan membuat penjaga toko mengalami luka-luka. 

    “TransJakarta mohon maaf atas kejadian ini,” kata Kepala Departemen Humas dan Corporate Social Responsibility (CSR), Ayu Wardhani kepada wartawan. 
     
    Hasil investigasi TransJakarta

    Pihak TransJakarta telah melakukan investigasi lebih lanjut dan memastikan tidak ada kendala teknis yang terjadi. 

    “Transjakarta dan operator secara paralel sudah melakukan pengecekan dan memastikan tidak ada kendala teknis,” terang Ayu. 

    Ia menambahkan, pihak TransJakarta juga sudah membawa kasus ini ditangani oleh Kepolisian.

    Jakarta: Viral di media sosial insiden bus listrik TransJakarta menabrak sebuah toko di Jalan Minangkabau Timur, Menteng Atas, Jakarta Selatan, Sabtu, 6 September 2025 siang.
     
    Berdasarkan video yang beredar di media sosial, bus tampak menabrak bangunan toko di sisi jalan. Kejadian ini sontak membuat panik warga sekitar sekaligus mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.
     
    Berikut ini fakta-fakta bus listrik TransJakarta menabrak toko di Setiabudi: 

    Kronologi

    Bus dengan nomor DMR-240177 tersebut awalnya berjalan dari Jalan Saharjo arah Galunggung kemudian bus berputar balik di Jalan Dr. Saharjo. Namun karena sopir kurang konsentrasi, bus tersebut malah menabrak toko dan menyebabkan seorang penjaga toko terluka. Akibat insiden ini, bus listrik tersebut juga mengalami kerusakan di bagian depan.
     

     

    TransJakarta minta maaf

    Atas kejadian ini, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyampaikan permintaan maaf karena sudah merusak toko dan membuat penjaga toko mengalami luka-luka. 

    “TransJakarta mohon maaf atas kejadian ini,” kata Kepala Departemen Humas dan Corporate Social Responsibility (CSR), Ayu Wardhani kepada wartawan. 
     

    Hasil investigasi TransJakarta

    Pihak TransJakarta telah melakukan investigasi lebih lanjut dan memastikan tidak ada kendala teknis yang terjadi. 
     
    “Transjakarta dan operator secara paralel sudah melakukan pengecekan dan memastikan tidak ada kendala teknis,” terang Ayu. 
     
    Ia menambahkan, pihak TransJakarta juga sudah membawa kasus ini ditangani oleh Kepolisian.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • AI Gemini Berisiko Tinggi bagi Anak dan Remaja Menurut Penilaian Keamanan Terbaru

    AI Gemini Berisiko Tinggi bagi Anak dan Remaja Menurut Penilaian Keamanan Terbaru

    Bisnis.com, JAKARTA— Common Sense Media, lembaga nirlaba yang berfokus pada keamanan anak melalui ulasan media dan teknologi, merilis hasil penilaian risiko terhadap produk AI Google Gemini pada Jumat, 6 September 2025. 

    Melansir TechCrunch, Minggu (7/9/2025), laporan tersebut menyebutkan Gemini sudah menegaskan kepada anak-anak bahwa dirinya adalah sebuah komputer, bukan teman. 

    Penegasan ini dinilai penting karena dapat membantu mencegah timbulnya delusi atau gangguan psikologis pada anak yang rentan secara emosional.

    Namun, Common Sense menilai masih ada banyak aspek lain yang perlu diperbaiki.Salah satu sorotan utama adalah layanan “Under 13” dan “Teen Experience” pada Gemini yang ternyata masih berbasis pada versi dewasa, hanya ditambahkan beberapa fitur keamanan di atasnya. 

    Menurut Common Sense, AI yang aman untuk anak seharusnya dibangun sejak awal dengan mempertimbangkan kebutuhan dan perlindungan anak, bukan sekadar modifikasi dari versi dewasa. 

    Analisis lembaga ini juga menemukan bahwa Gemini masih berpotensi memberikan informasi yang tidak pantas dan berbahaya bagi anak-anak, termasuk terkait seks, narkoba, alkohol, hingga saran kesehatan mental yang tidak tepat. 

    Temuan ini menimbulkan kekhawatiran, mengingat AI sempat dikaitkan dengan sejumlah kasus bunuh diri remaja belakangan ini.

    OpenAI, misalnya, sedang menghadapi gugatan atas kematian seorang remaja 16 tahun yang bunuh diri setelah diduga berkonsultasi dengan ChatGPT. Kasus serupa juga menimpa Character.AI.

    Kekhawatiran semakin meningkat karena kabar terbaru menyebutkan Apple mempertimbangkan penggunaan Gemini sebagai large language model (LLM) untuk mendukung Siri bertenaga AI yang akan diluncurkan tahun depan. Hal ini dinilai dapat memperluas paparan risiko bagi remaja, kecuali Apple menambah perlindungan ekstra.

    “Gemini memang sudah memenuhi beberapa hal dasar, tetapi masih lemah pada detailnya,” kata Senior Director of AI Programs Common Sense Media, Robbie Torney. 

    Dia menambahkan platform AI untuk anak seharusnya menyesuaikan dengan tahap perkembangan mereka, bukan menggunakan pendekatan seragam. Selain itu, AI yang aman harus dirancang dengan kebutuhan anak di pusatnya, bukan sekadar versi dewasa yang dimodifikasi.

    Menanggapi laporan tersebut, Google menyatakan tidak sepakat dengan sebagian penilaian Common Sense, meski mengakui masih ada respons Gemini yang tidak sesuai harapan.

    Perusahaan menegaskan telah menambahkan perlindungan baru serta melibatkan tim internal dan pakar eksternal untuk menguji keamanan produknya.

    Google juga menekankan sistemnya sudah memiliki kebijakan khusus untuk pengguna di bawah 18 tahun, termasuk mencegah model AI terlibat dalam percakapan yang menyerupai hubungan nyata. 

    Namun, Google menyebutkan pihaknya tidak mengetahui pertanyaan apa saja yang digunakan Common Sense dalam pengujian sehingga sulit memastikan konteks temuan tersebut.

    Sebagai catatan, Common Sense sebelumnya juga menilai sejumlah layanan AI lain. Meta AI dan Character.AI dinyatakan “tidak dapat diterima” karena risikonya sangat tinggi. Perplexity dikategorikan berisiko tinggi, ChatGPT dinilai risiko sedang, sementara Claude yang memang ditujukan untuk pengguna dewasa dianggap memiliki risiko minimal.

  • Trump Ancam Balas Dendam Usai Uni Eropa Denda Google Rp53 Triliun

    Trump Ancam Balas Dendam Usai Uni Eropa Denda Google Rp53 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mengambil langkah balasan setelah Komisi Eropa menjatuhkan denda €2,95 miliar (setara Rp53 triliun) kepada Google. Raksasa teknologi itu dianggap menyalahgunakan dominasinya dalam industri periklanan digital.

    Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyebut denda itu sangat tidak adil dan diskriminatif. Ia menegaskan pemerintahannya tidak akan membiarkan tindakan semacam itu terhadap perusahaan Amerika.

    “Jika perlu, saya akan memulai proses Section 301 untuk membatalkan penalti yang tidak adil ini,” tulis Trump dikutip dari Euronews, Minggu (7/9/2025).

    Aturan Section 301 dalam Undang-Undang Perdagangan AS 1974 memungkinkan Washington menjatuhkan sanksi kepada negara asing yang dinilai memberatkan perdagangan AS.

    “Saya akan berbicara dengan Uni Eropa,” tambah Trump saat ditemui wartawan di Gedung Putih, Jumat (5/9/2025).

    Komisi Eropa menyatakan penyelidikan menemukan Google memanfaatkan kekuatannya dengan mengutamakan layanan teknologi iklan milik sendiri, merugikan pesaing, pengiklan, dan penerbit. Fokus investigasi tertuju pada AdX exchange dan DFP ad platform, dua alat utama dalam bisnis iklan digital Google.

    Ini merupakan kali keempat sejak 2017 Google dijatuhi denda antitrust bernilai miliaran euro oleh Brussel. Meski jumlahnya besar, pengamat menilai denda itu hanya “uang receh” bagi Google yang meraup pendapatan €24 miliar pada kuartal II-2025.

    Google menyebut keputusan itu “salah” dan akan mengajukan banding. Perusahaan diberi waktu 60 hari untuk menawarkan solusi, namun Komisi Eropa menilai langkah efektif mungkin hanya bisa dicapai lewat pemisahan sebagian bisnis iklan Google.

    Tekanan dari Eropa

    Denda terbaru dipicu keluhan dari European Publishers Council (EPC). Organisasi tersebut menilai denda saja tidak cukup dan menyerukan agar Google dipaksa menjual unit bisnis iklannya.

    “Fakta bahwa Google terus menyalahgunakan kekuasaannya menunjukkan denda bukan solusi,” kata Direktur Eksekutif EPC Angela Mills Wade.

    Sejumlah pejabat tinggi Eropa juga mendukung opsi pemisahan, dengan alasan denda dan aturan perilaku di masa lalu gagal menghentikan praktik monopoli Google.

    Peneliti senior Future of Technology Institute, Cori Crider menilai keputusan Brussel merupakan langkah penting melawan dominasi Big Tech. “Namun hanya pemecahan struktur yang bisa mengakhiri monopoli Google,” ujarnya.

    Kasus ini pun menambah panas hubungan transatlantik yang belakangan diwarnai perselisihan soal perdagangan, tarif, dan regulasi teknologi.

    Google sendiri juga tengah menghadapi tekanan di Amerika Serikat. Awal pekan ini, hakim federal AS menyatakan perusahaan memiliki monopoli ilegal dalam pencarian online. Namun pengadilan menolak permintaan pemerintah untuk memaksa penjualan browser Chrome.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tanda HP Disadap dari Jarak Jauh Muncul Ini

    Tanda HP Disadap dari Jarak Jauh Muncul Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ponsel pintar yang setiap hari digunakan untuk komunikasi dan transaksi finansial ternyata bisa jadi sasaran kejahatan siber. Salah satu modus yang makin marak adalah penyadapan jarak jauh untuk mencuri data pribadi pengguna.

    Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengingatkan, penyadapan sering dilakukan melalui aplikasi berbahaya yang masuk tanpa disadari. “Risiko penyadapan meningkat seiring banyaknya aplikasi berbahaya yang menyusup. Gejalanya bisa dideteksi lebih awal jika pengguna peka,” ujarnya, dikutip Minggu (7/9/2025).

    Ada beberapa ciri khusus yang bisa muncul saat ponsel disusupi penyadap, mulai dari baterai cepat habis hingga adanya aktivitas panggilan mencurigakan. Jika tanda-tanda ini muncul, pengguna sebaiknya segera waspada.

    Berikut sejumlah tanda yang perlu diwaspadai jika ponsel Anda disadap:

    1. Baterai cepat habis

    Baterai mendadak boros bisa menjadi indikasi adanya malware atau aplikasi mata-mata yang menguras sumber daya ponsel.

    2. Performa melambat

    HP yang disusupi malware kerap mengalami penurunan kinerja. Aplikasi bisa berjalan sendiri meski sudah ditutup atau ponsel restart berulang.

    3. Tagihan data membengkak

    Penggunaan internet yang tiba-tiba tinggi bisa jadi akibat malware yang terus mengirimkan informasi ke server pelaku.

    4. SMS dan panggilan mencurigakan

    Adanya pesan atau telepon ke nomor tidak dikenal dapat menandakan adanya intervensi penyadap.

    5. Muncul iklan pop-up berlebihan

    Jika iklan pop-up terus menerus muncul, ponsel bisa saja disusupi adware.

    Cara Mencegah dan Mengatasi

    Untuk mengurangi risiko penyadapan, pakar merekomendasikan sejumlah langkah:

    Hanya unduh aplikasi dari sumber resmi seperti Google Play Store atau App Store.
    Gunakan aplikasi anti-malware dan lakukan pemindaian rutin.
    Cek pengalihan panggilan dengan kode MMI seperti ##002# atau *#21#.
    Aktifkan verifikasi dua langkah pada akun penting.
    Matikan GPS location jika tidak digunakan.

    “Kesadaran digital menjadi benteng pertama. Jika menemukan tanda-tanda penyadapan, segera lakukan pemeriksaan dan amankan data penting,” tegas Alfons.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Eropa Jatuhi Denda Rp56 Triliun kepada Google Akibat Monopoli Iklan

    Eropa Jatuhi Denda Rp56 Triliun kepada Google Akibat Monopoli Iklan

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Eropa menjatuhkan denda sekitar US$3,5 miliar atau sekitar Rp56 triliun kepada Google karena diduga melanggar aturan antitrust Uni Eropa.

    Google dinilai menyalahgunakan posisi dominannya dengan memprioritaskan layanan iklan internal, khususnya platform pertukaran iklan AdX, lewat server iklan penerbit maupun alat pembelian iklannya.

    Dalam keputusannya, Komisi Eropa memberi Google waktu 60 hari untuk menghentikan praktik self-preferencing dan menerapkan langkah nyata guna mengatasi konflik kepentingan di rantai pasok layanan iklan digital.

    “Google harus segera mengajukan solusi serius untuk menghapus konflik kepentingan ini. Jika tidak, kami tidak ragu memberlakukan sanksi yang lebih keras,” ujar Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk Transisi Kompetitif yang Bersih dan Adil Teresa Ribera dilansir dari Techcrunch Minggu (7/9/2025). 

    Dia menyampaikan pasar digital harus berdasarkan kepercayaan dan keadilan, serta tidak boleh didominasi satu pemain besar.

    Sementara pihak Google menegaskan akan mengajukan banding. Juru bicara Google mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa tidak ada yang anti-persaingan dalam menyediakan layanan bagi pembeli dan penjual iklan.

    “Faktanya, lebih banyak alternatif tersedia dibanding sebelumnya,” kata Juru Bicara Google.

    Pengumuman putusan ini sebenarnya direncanakan pada 1 September, namun ditunda karena kekhawatiran dapat memengaruhi negosiasi perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.

    Denda ini tercatat sebagai kasus antitrust terbesar kedua dalam sejarah Komisi Eropa terhadap Google, setelah sebelumnya perusahaan teknologi asal AS itu diganjar denda US$5 miliar pada 2018 terkait penyalahgunaan sistem operasi Android.

    Keputusan terbaru Uni Eropa juga memicu reaksi keras dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Lewat akun Truth Social, Trump mengkritik serentetan denda dan pajak yang dikenakan kepada perusahaan teknologi AS, termasuk Google dan Apple.

    “Kita tidak boleh membiarkan hal ini merugikan kecerdikan luar biasa dari perusahaan teknologi Amerika. Jika ini terus terjadi, saya akan mempertimbangkan proses Section 301 untuk membatalkan penalti yang tidak adil itu,” tulis Trump.

  • Awal Mula Tren Miniatur AI Bisa Bergerak yang Lagi Viral

    Awal Mula Tren Miniatur AI Bisa Bergerak yang Lagi Viral

    Bisnis.com, JAKARTA – Saat ini sedang viral miniatur AI bergerak, yang mendominasi media sosial mulai dari TikTok, Instagram, hingga X.

    Figur ini tidak sekadar diam dia bisa bergerak, melambaikan tangan, bahkan tampak hidup seperti animasi stop motion. 

    Dilansir dari unesa.ac.id, teknologi canggih ini merupakan perpaduan antara kecanggihan Google Gemini sebagai generator gambar dan PixVerse AI sebagai mesin animasi berbasis kecerdasan buatan.

    Kombinasi dua teknologi ini melahirkan karya visual yang unik, mudah dibuat, dan cepat viral.

    Awal Mula Tren Miniatur AI Bergerak

    Tren ini mulai mencuat dari komunitas kreator konten di Asia, terutama setelah beberapa influencer teknologi mengunggah hasil eksperimen mereka menggunakan Gemini. Gambar miniatur dengan detail realistik mulai dari seragam sekolah, jaket motor, hingga kostum superhero mendapat sambutan hangat. Tidak lama kemudian, tutorial membuat “miniatur AI diri sendiri” menyebar di platform berita teknologi dan forum kreatif.

    Banyak situs yang merinci cara mengubah foto biasa menjadi figur miniatur skala 1:7 dengan mudah. Dengan menambahkan deskripsi detail lewat prompt, pengguna bisa menentukan gaya rambut, warna pakaian, hingga model alas akrilik.

    Gelombang berikutnya datang ketika para kreator menemukan PixVerse AI, platform yang dapat mengubah gambar statis menjadi animasi pendek. Begitu miniatur dari Gemini diunggah, pengguna hanya perlu menambahkan instruksi sederhana seperti “make the miniature wave its hand as if greeting”. Hasilnya? Figur mini tampak hidup dalam hitungan menit.

    Ada beberapa alasan mengapa tren miniatur AI bergerak merebut perhatian publik. Pertama, mudah diakses. Tidak dibutuhkan kemampuan desain grafis atau keahlian pemrograman. Hanya dengan smartphone dan internet, siapa pun bisa membuat figur digital.

    Kedua, menghadirkan sentuhan personal. Figur miniatur bukan hanya karya seni generik, melainkan representasi diri. Hal ini membuat orang merasa lebih dekat dengan hasilnya, seolah punya versi kecil dari dirinya sendiri.

    Ketiga, tren ini sangat visual dan “shareable”. Hasil animasi berdurasi pendek cocok dipajang di TikTok atau Instagram Reels, dua platform yang kini mendorong konten singkat dan kreatif. Keempat, ada unsur nostalgia dan fantasi.

    Banyak orang tumbuh dengan mainan figur aksi atau boneka koleksi. Melihat diri sendiri dalam bentuk figur digital memberi sensasi unik, seolah masa kecil bertemu teknologi masa depan.

    Langkah Praktis Membuat Miniatur AI

    Meski tampak canggih, proses pembuatan miniatur AI bergerak ini relatif sederhana. Ada dua tahap utama: Pertama menghasilkan gambar miniatur dengan Google Gemini miniatur AI, kemudian tahap kedua memberi animasi menggunakan PixVerse animasi AI.

    1. Menghasilkan Miniatur dengan Google Gemini:

    – Buka situs resmi Google Gemini.

    – Unggah foto diri, pilih kualitas gambar tinggi agar detail terjaga.

    – Tambahkan prompt deskriptif, misalnya: “Create a 1/7 scale miniature figure based on the uploaded photo… standing on a circular transparent acrylic base, with studio lighting.”

    – Tunggu beberapa detik hingga hasil miniatur muncul.

    2. Menghidupkan Figur dengan PixVerse:

    – Buka aplikasi atau situs PixVerse AI.

    – Unggah hasil miniatur dari Gemini.

    – Beri instruksi gerakan: “make the figure rotate slowly as if displayed in a showcase” atau “wave the right hand like saying hello.”

    – Simpan video hasil animasi.

    Dalam waktu kurang dari 15 menit, seseorang bisa menghasilkan video unik yang siap dibagikan di media sosial.

  • Dua Link Resmi untuk Cek Bansos PKH dan BPNT dengan Mudah – Page 3

    Dua Link Resmi untuk Cek Bansos PKH dan BPNT dengan Mudah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- Program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) kembali hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar sekaligus menekan angka kemiskinan.

    Namun, masih banyak warga yang belum memahami cara mengecek status penerima bantuan, sehingga sering kali harus bolak-balik ke kantor kelurahan atau Dinas Sosial hanya untuk memastikan apakah namanya terdaftar atau tidak.

    Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Kementerian Sosial telah menyediakan dua kanal resmi dan mudah diakses oleh siapa pun, baik melalui situs web maupun aplikasi digital.

    Pertama, masyarakat bisa mengakses laman https://cekbansos.kemensos.go.id, yang merupakan situs resmi Kementerian Sosial yang secara langsung terhubung dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    Di laman ini, siapa pun cukup mengisi data wilayah domisili secara lengkap mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa atau kelurahan, lalu memasukkan nama lengkap sesuai dengan yang tertera pada KTP, mengetik kode captcha sebagai verifikasi, dan kemudian menekan tombol “Cari Data”.

    Dalam hitungan detik, sistem akan menampilkan informasi terkait status bantuan, apakah terdaftar sebagai penerima PKH, BPNT, atau jenis bantuan sosial lainnya seperti BLT El Nino atau Bantuan Pangan Beras.

    Kedua, selain menggunakan situs web, Kemensos juga telah merilis aplikasi resmi bernama “Cek Bansos” yang dapat diunduh secara gratis melalui Google Play Store.

    Aplikasi ini menawarkan fitur yang lebih personal karena pengguna diwajibkan melakukan registrasi terlebih dahulu dengan memasukkan data NIK, nomor KK, email aktif, serta mengunggah foto e-KTP dan swafoto sebagai bentuk verifikasi identitas.

    Setelah akun aktif, pengguna bisa langsung login dan memilih menu “Cek Bansos” untuk mengetahui apakah mereka tercatat sebagai penerima bantuan. Bahkan lebih dari itu, aplikasi ini juga memberikan fitur tambahan seperti mengusulkan diri sendiri atau tetangga sebagai calon penerima bantuan, serta menyampaikan pengaduan jika terjadi ketidaksesuaian data atau dugaan penyelewengan.

  • KPK Jelaskan Proses Kasus Google Cloud, Nadiem Jadi Tersangka Lagi?

    KPK Jelaskan Proses Kasus Google Cloud, Nadiem Jadi Tersangka Lagi?

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan perkembangan kasus Google Cloud yang menyeret Nadiem Anwar Makarim.

    Nadiem yang merupakan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) era Jokowi, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook pada Kamis (4/9/2025).

    Pada dasarnya kedua kasus itu merupakan program pendidikan yang direalisasikan saat era Covid-19. Perbedaannya hanya terletak dari jenis pengadaannya. Jika laptop Chromebook adalah perangkat keras atau hardware, maka Google Cloud adalah perangkat lunaknya atau software.

    Menurut Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, kasus ini masih dalam proses penyelidikan. KPK masih mengumpulkan berbagai informasi dari pihak-pihak terkait, sehingga status perkara belum naik ke tahap penyidikan.

    “Sampai saat ini penyelidikan terkait dengan perkara pengadaan Google Cloud di Kemdikburistek masih berproses, namun detailnya seperti apa, sejauh mana belum bisa kami sampaikan secara detil, karena memang masih dalam tahap penyelidikan,” kata Budi kepada wartawan, dikutip Minggu (7/9/2025).

    Budi menegaskan bahwa KPK akan terus mengusut perkara Google Cloud meskipun saat ini Nadiem menjadi tersangka di kasus pengadaan laptop Chromebook.

    Namun, Budi mengatakan tidak menutup kemungkinan Nadiem ditetapkan sebagai tersangka dalam persoalan Google Cloud.

    Dia berkaca dari kasus pengadaan iklan Bank BJB yang salah satu tersangkanya mantan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi (YR). YR ditetapkan tersangka oleh KPK, juga Kejagung terkait pemberian fasilitas kredit kepada PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dan anak perusahaannya.

    “Memungkinkan, seperti dalam perkara BJB itu kan ada satu orang tersangka yang ditetapkan oleh KPK dan juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung,” jelas Budi.

    Tak hanya Nadiem yang dibidik KPK untuk dimintai keterangan. Mantan stafsus Nadiem, Fiona Handayani turut diperiksa penyelidik KPK sebagai saksi guna mengulik informasi berkaitan perkara Google Cloud. Terbaru, dia diperiksa pada Selasa (2/9/2025).

    “Pemeriksaan dilakukan oleh penyelidik. Jadi karena memang tahapan perkara Google Cloud ini masih di tahap penyelidikan. Jadi nanti tentu tim akan melakukan pemanggilan pihak-pihak lain yang dibutuhkan keterangannya, dibutuhkan informasinya,” jelas Budi.

    Oleh karena itu, status perkara Google Cloud masih dalam penyelidikan sehingga KPK belum dapat merincikan dan menyampaikan materi-materi pemeriksaan kepada awak media.

  • Link dan Cara Buat Miniatur AI Diri Sendiri yang Bisa Bergerak

    Link dan Cara Buat Miniatur AI Diri Sendiri yang Bisa Bergerak

    Bisnis.com, JAKARTA – Membuat miniatur AI diri sendiri yang bisa bergerak ternyata sangat mudah asal tahu caranya. Berikut ini link dan cara membuat miniatur AI video diri sendiri yang bisa bergerak.

    Miniatur AI video diri sendiri yang bisa bergerak saat ini menjadi tren di media sosial. Banyak warganet membuat miniatur AI video diri sendiri yang bisa bergerak yang kemudian diunggah ke platform media sosialnya. 

    Selain penampakan ala Action Figure, miniatur AI ini juga bisa menjadi figur AI lainnya yang diinginkan. Hal itu mungkin karena memanfaatkan teknologi AI. 

    Adapun, AI yang digunakan bukan ChatGPT tetapi Google Gemini. Mulanya, tren ini hanya menampilkan gambar statis, tetapi beberapa pengguna bisa menampilkan action figure diri mereka yang bergerak.

    Buat Anda yang ingin membuat miniatur AI action figure yang bergerak, berikut link dan caranya: 

    Langkah 1: Buat Gambar Miniatur Action Figur Diri Kamu Sendiri

    Buka situs Google Gemini: https://gemini.google.com/app
    Pilih tanda “+”
    Pilih foto yang hendak diubah.
    Masukkan prompt (di bawah ini sebagai salah satu alternatif) kemudian tekan Enter
    Tunggu hasilnya

    Anda bisa menggunakan prompt berikut ini:

    “Create a 1/7 scale miniature figure based on the uploaded photo, in a realistic style and environment. Place the figure on a computer desk, standing on a circular transparent acrylic base without any text. On the computer screen, show the ZBrush modeling process of the same figure. Next to the screen, include a BANDAI-style toy packaging box printed with the original photo. Background should be a window overlooking a garden.”

    Cara Buat Foto Tersebut Bergerak

    Buka browser di perangkat Anda.
    Kemudian kunjungi laman resmi PixVerse AI di alamat https://app.pixverse.ai/
    Lakukan login jika diminta
    Masukkan gambar miniatur AI atau action figure diri sendiri yang sudah dibuat sebelumnya.
    Tulis Prompt agar gambar bergerak
    Klik Create dan tunggu prosesnya

    Prompt agar gambar bergerak

    “Using this as if there is a hand playing with the toy it is made reallistically.”

    “Make this miniature motorcycle move as if it’s being displayed like a Bandai action figure commercial. Add subtle rotating motion, cinematic lighting, and a soft camera pan to create a dynamic short animation.”

    “Animate the couple figurine on a desk scene, making them wave their hands and turn slightly. Use smooth motion, soft shadows, and realistic lighting for a lifelike miniature effect.”

    Atau, Anda juga bisa menggunakan promt berikut:

    “Make the miniature figure move as if it’s part of a stop-motion animation. Add subtle arm and head movements, realistic lighting, and a smooth camera pan to mimic a collector’s display scene.”

    Prompt bisa disesuaikan dengan keinginan, tambahkan beberapa efek lain yang Anda inginkan.

  • UPJ Berdayakan Lulusan Lewat Program Micro-Credentials Internasional

    UPJ Berdayakan Lulusan Lewat Program Micro-Credentials Internasional

    Tangerang: Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) berambisi menghasilkan lulusan yang relevan dan siap bersaing di kancah global melalui penguatan program micro-credentials internasional. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam Wisuda ke-11 dan Dies Natalis ke-14 yang mengukuhkan 652 lulusan dari Fakultas Teknologi Desain serta Fakultas Humaniora dan Bisnis.

    Para wisudawan UPJ tidak hanya mengandalkan ijazah formal. Mereka juga dibekali dengan sertifikasi keahlian dari institusi digital internasional. Strategi ini merupakan untuk memastikan bahwa setiap lulusan memiliki keterampilan spesifik yang dibutuhkan oleh industri saat ini.

    Presiden UPJ, Frans Satyaki Sunito, menekankan bahwa integrasi sertifikasi keahlian internasional ini merupakan kunci dalam membentuk lulusan yang ‘Berdaya, Berkarya, dan Bermakna’. UPJ berpandangan bahwa pengetahuan akademis harus dilengkapi dengan kompetensi praktis yang terverifikasi secara global.

    Keberhasilan program ini juga didukung oleh kolaborasi kuat UPJ dengan berbagai mitra internasional. Sepanjang tahun akademik 2024–2025, UPJ telah menandatangani 11 MoU, 3 MoA, dan 14 Implementation Arrangement (IA) dengan institusi dari Korea, Taiwan, Australia, hingga Jerman.

    Jejaring internasional dinilai membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pengakuan global, seperti yang dicontohkan oleh Naufal Badalsyafiq, lulusan Desain Komunikasi Visual, yang berhasil melanjutkan studi ke Monash University dengan beasiswa penuh berkat portofolio akademis dan keahliannya.

    Dengan fokus pada micro-credentials internasional, UPJ berharap dapat terus mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri di seluruh dunia.

    Ketua Panitia Wisuda ke-11, Yunus Widjaja, menekankan bahwa tema ‘Berdaya, Berkarya, Bermakna’ menjadi pijakan utama bagi lulusan UPJ.

    “Wisuda bukan hanya seremoni kelulusan, tetapi perayaan proses panjang pembelajaran yang menggabungkan akademik, praktik industri, riset, dan jejaring global. Tema ini mengingatkan bahwa setiap lulusan UPJ harus berdaya menghadapi tantangan, berkarya memberi kontribusi, dan bermakna bagi masyarakat,” kata Yunus.

    Tangerang: Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) berambisi menghasilkan lulusan yang relevan dan siap bersaing di kancah global melalui penguatan program micro-credentials internasional. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam Wisuda ke-11 dan Dies Natalis ke-14 yang mengukuhkan 652 lulusan dari Fakultas Teknologi Desain serta Fakultas Humaniora dan Bisnis.
     
    Para wisudawan UPJ tidak hanya mengandalkan ijazah formal. Mereka juga dibekali dengan sertifikasi keahlian dari institusi digital internasional. Strategi ini merupakan untuk memastikan bahwa setiap lulusan memiliki keterampilan spesifik yang dibutuhkan oleh industri saat ini.
     
    Presiden UPJ, Frans Satyaki Sunito, menekankan bahwa integrasi sertifikasi keahlian internasional ini merupakan kunci dalam membentuk lulusan yang ‘Berdaya, Berkarya, dan Bermakna’. UPJ berpandangan bahwa pengetahuan akademis harus dilengkapi dengan kompetensi praktis yang terverifikasi secara global.

    Keberhasilan program ini juga didukung oleh kolaborasi kuat UPJ dengan berbagai mitra internasional. Sepanjang tahun akademik 2024–2025, UPJ telah menandatangani 11 MoU, 3 MoA, dan 14 Implementation Arrangement (IA) dengan institusi dari Korea, Taiwan, Australia, hingga Jerman.
     
    Jejaring internasional dinilai membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pengakuan global, seperti yang dicontohkan oleh Naufal Badalsyafiq, lulusan Desain Komunikasi Visual, yang berhasil melanjutkan studi ke Monash University dengan beasiswa penuh berkat portofolio akademis dan keahliannya.
     
    Dengan fokus pada micro-credentials internasional, UPJ berharap dapat terus mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri di seluruh dunia.
     
    Ketua Panitia Wisuda ke-11, Yunus Widjaja, menekankan bahwa tema ‘Berdaya, Berkarya, Bermakna’ menjadi pijakan utama bagi lulusan UPJ.
     
    “Wisuda bukan hanya seremoni kelulusan, tetapi perayaan proses panjang pembelajaran yang menggabungkan akademik, praktik industri, riset, dan jejaring global. Tema ini mengingatkan bahwa setiap lulusan UPJ harus berdaya menghadapi tantangan, berkarya memberi kontribusi, dan bermakna bagi masyarakat,” kata Yunus.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (FZN)