Perusahaan: Google

  • Daftar Prompt dan Link untuk Buat Miniatur AI di Google Gemini Bisa Bergerak

    Daftar Prompt dan Link untuk Buat Miniatur AI di Google Gemini Bisa Bergerak

    Bisnis.com, JAKARTA – Edit foto menjadi miniatur AI masih menjadi viral saat ini, dan beralih ke video atau foto bergerak.

    Pengeditan foto ini memakai dua aplikasi berbeda, yakni google gemini,dan google studio AI. 

    1. Buka situs Google Gemini: https://gemini.google.com/app

    2. Pilih tanda “+” 

    3. Pilih foto yang hendak diubah.

    4. Masukkan prompt dalam kolom ‘minta gemini’ kemudian tekan Enter 

    5. Tunggu hasilnya

    Anda bisa menggunakan beberapa prompt berikut di foto Anda

    1. Using the model screate a 1/18 scale commercialized figurine of the characters in the picture, in a realistic style, in a real environment. The figurine is placed on a computer desk. The figurine has a round transparent acrylic base, with no text on the base. The content on the computer screen is the Zbrush modeling process of this figurine. Nexs to the computer screen is a BANDAI-style toy packaging box printed with the original atwork. The packaging features two-dimensional flat ilustrations.

    2. Using the model, create a 1/7 scale commercialized figurine of the characters in the picture, in a realistic style, in a real environment. The figurine is placed on a computer desk. The figurine has a round transparent acrylic base, with no text on the base. The content on the computer screen is the Zbrush modeling process of this figurine. Next to the computer screen is a BANDAI-style toy packaging box printed with the original artwork. The packaging features two-dimensional flat illustrations.

    3. Create a 1/7 scale commercial figurine of the characters in the picture, in a realistic style, in a real environment. The figurine is placed on a computer desk and features a round transparent acrylic base without any text. The content on the computer screen is the ZBrush modeling process of this figurine. Next to the computer screen is a BANDAI-style toy packaging box printed with the original artwork. The packaging features two-dimensional flat illustrations. Ensure all elements maintain strict consistency with the reference image.

    4. Using the model,create a 1/7 scale commercialized figurine of the charactera inthe picture, in a realistic style,in a real environment. the figurine has a round transparent acrylic base, with no text on the base. the content on the computer screen is the Zbrush modeling process of this figurine.Next to the computer screen is a BADAI style to packaging box printed with the original artwork. The packaging features two-dimensional flat illustrations

    Cara membuat miniatur AI bergerak dengan Google AI Studio

    1. Simpan foto miniatur AI yang sudah Anda buat di Gooogle gemini

    2. Buka google studio AI

    3. Klik generate media di bagian kiri

    4. Pilih atau klik VeoCreate clips & animate images using generative video

    5. Kemudian klik get started

    6. Pilih file foto yang sudah diedit dengan google gemini tadi

    7. Masukkan prompt, Anda bisa menggunakan beberapa prompt berikut ini

    There are two hands lifting the statue while turning it left and right after putting it back down.

    A single action figure stands upright on a clean tabletop, slowly rotating 360 degrees in place. The base beneath it is hidden, giving the illusion that the figure is spinning by itself. All background elements remain perfectly still. 

    A single action figure is carefully placed onto a shelf next to other static figures. The hand holding it then exits the frame. The camera focuses briefly on the newly placed figure, then slowly pans to the right, showing the rest of the collection.

    Nure two hand gently pick up the figure on the frame and rotate it slightly for inpection.the model in the packaging box remain stationary, while all other background elements stay unchanged.

    The person in the photo slowly climbs onto the motorcycle and strikes a riding pose, firmly gripping the handlebars. After a moment, they look straight ahead as if ready to start the journey.

    The person in the photo slowly climbs onto a horse and riding

  • Hotman Minta Waktu Prabowo 10 Menit Buktikan Nadiem Tidak Korupsi

    Hotman Minta Waktu Prabowo 10 Menit Buktikan Nadiem Tidak Korupsi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hotman Paris selaku pengacara Nadiem Makarim mengklaim hanya butuh waktu 10 menit untuk membuktikan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa kliennya tidak bersalah dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek.

    Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Hotman menegaskan tiga hal. Pertama, Nadiem tidak menerima uang sepeser pun dari pengadaan tersebut.

    Kedua, tidak ada upaya penggelembungan harga atau markup. Terakhir, tidak ada orang yang diperkaya dalam kasus tersebut.

    “Sekali lagi, saya hanya membutuhkan 10 menit untuk membuktikan itu di depan Bapak Prabowo, yang pernah jadi klien saya 25 tahun. Seluruh rakyat Indonesia ingin agar benar-benar hukum ditegakkan. Saya akan membuktikan Nadiem Makarim tidak melakukan tindak pidana korupsi,” kata Hotman dalam unggahan Instagram-nya, dikutip Senin (8/9/2025).

    Lebih perinci, dalam unggahan setelahnya, Hotman menyebut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah 2 kali melakukan audit terkait pengadaan laptop Chromebook tersebut. Audit tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan pengadaan itu tepat sasaran, tepat waktu, tepat harga, tepat manfaat, dan tepat kualitas.

    Adapun kutipan pada hasil audit BPKP yang diungkap Hotman adalah sebagai berikut:

    “Sepanjang data yang kami peroleh dan telah dilakukan uji petik, permintaan keterangan terhadap BPK [Badan Pemeriksaan Keuangan], serta pendalaman lebih lanjut atas data yang kami peroleh, harga pesanan serta spesifikasi barang, kami tidak menemukan adanya hal-hal yang secara signifikan memengaruhi ketepatan harga”.

    Hotman menegaskan kutipan tersebut secara tidak langsung berarti BPKP mengatakan tidak ada markup pengadaan laptop. Hotman juga menekankan bahwa hasil audit BPKP menyebut sudah 98,83% sekolah mengakui menerima manfaat dari pengadaan laptop Chromebook yang jumlah 1,2 juta unit.

    Peran Nadiem dalam Kasus Korupsi Laptop Chromebook

    Sebelumnya, Kejagung resmi menetapkan Nadiem sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berupa Chromebook di Kemendikbudristek, pada Kamis (4/9) pekan lalu.

    Direktur Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Nurcahyo Jungkung, mengatakan penetapan tersangka baru tersebut dilakukan setelah tim penyidik memperoleh bukti permulaan yang cukup berupa keterangan saksi, ahli, petunjuk, surat, serta barang bukti lain.

    Berikut adalah kronologi lengkap peran Nadiem Makarim menurut Kejagung:

    Pada bulan Februari 2020, Tersangka NAM (yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI) melakukan pertemuan dengan Pihak dari Google Indonesia dalam rangka membicarakan mengenai produk dari google salah satunya adalah program google for education dengan menggunakan Chromebook yang bisa digunakan oleh Kementerian terutama kepada peserta didik. Dalam beberapa kali pertemuan yang dilakukan oleh NAM dengan pihak Google Indonesia telah disepakati bahwa produk dari Google yaitu ChromeOS dan Chrome Devices Management (CDM) akan dibuat proyek pengadaan alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK);
    Dalam mewujudkan kesepakatan antara Tersangka NAM dengan pihak Google Indonesia, selanjutnya pada tanggal 6 Mei 2020, Tersangka NAM mengundang jajarannya, diantaranya yaitu H selaku Dirjen Paud Dikdasmen, T selaku Kepala Badan Litbang Kemendikbudristek, JT dan FH selaku Staf Khusus Menteri, telah melakukan rapat tertutup melalui zoom meeting dan mewajibkan para peserta rapat menggunakan headset atau sejenisnya, yang membahas pengadaan alat TIK menggunakan chromebook sebagaimana perintah dari NAM, sedangkan saat itu pengadaan alat TIK belum dimulai.
    Untuk meloloskan Chromebook produk Google, Kemendikbud, sekitar awal Tahun 2020 Tersangka NAM (Selaku Menteri) menjawab surat Google untuk ikut partisipasi dalam pengadaan alat TIK di Kemendikbud, padahal sebelumnya surat Google tersebut tidak dijawab oleh pejabat Menteri sebelumnya (ME) yang tidak merespon karena ujicoba pengadaan chromebook Tahun 2019 telah gagal dan tidak bisa dipakai untuk Sekolah Garis Terluar (SGT) atau daerah Terluar, Tertinggal, Terdalam (3T).
    Atas perintah Tersangka NAM, dalam pelaksanaan pengadaan TIK Tahun 2020 yang akan menggunakan chromebook, SW selaku Direktur SD dan MUL selaku Direktur SMP membuat juknis/juklak yang spesifikasinya sudah mengunci (chromeOS), selanjutnya Tim Teknis membuat kajian review teknis yang dijadikan spesifikasi teknis dengan menyebut chromeOS.
    Tersangka NAM pada bulan Februari 2021 telah menerbitkan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Reguler Bidang Pendidikan Tahun Anggaran. 2021, yang dalam lampirannya sudah mengunci spesifikasi Chrome OS.

    Menurut Nurcahyo, tindakan tersebut melanggar sejumlah aturan, yakni:

    Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2020 tentang petunjuk teknis Dana Alokasi Khusus Fisik 2021.
    Perpres Nomor 16 Tahun 2018 yang diubah dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
    Peraturan LKPP Nomor 7 Tahun 2018 yang diubah dengan Peraturan LKPP Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

    Akibat perbuatan itu, negara ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp1,98 triliun. Angka tersebut masih dalam proses penghitungan resmi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    Atas perbuatannya, Nadiem disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 untuk Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    Kejagung lantas menahan Nadiem selama 20 hari, terhitung sejak 4 September 2025, di Rutan Salemba Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kenapa Kabel Bawah Laut Rusak Bisa Ganggu Internet Global?

    Kenapa Kabel Bawah Laut Rusak Bisa Ganggu Internet Global?

    Jakarta

    Insiden terbaru di Laut Merah yang memutus kabel bawah laut membuat akses internet di Asia dan Timur Tengah melambat. Peristiwa ini kembali mengingatkan betapa rapuhnya salah satu infrastruktur digital terpenting dunia.

    Lebih dari 95% lalu lintas internet global dikirim lewat kabel serat optik bawah laut. Kabel ini membentang ribuan kilometer di dasar laut, menghubungkan benua, negara, hingga pusat data global.

    Setiap kabel bisa menyalurkan terabit data per detik, jauh lebih cepat dan stabil dibanding satelit. Karena itu, layanan penting seperti cloud, perbankan digital, hingga video streaming sangat bergantung pada kabel bawah laut.

    Kenapa Kabel Bisa Putus?

    Ada beberapa penyebab utama kabel bawah laut terputus:

    Jangkar kapal yang jatuh dan menyeret kabel di dasar laut.Aktivitas seismik seperti gempa atau longsor bawah laut.Aktivitas manusia, misalnya pekerjaan konstruksi laut atau perikanan skala besar.Sengaja disabotase, meski jarang terjadi, tetap dianggap ancaman serius di wilayah rawan konflik.

    Perbaikannya tidak mudah. Kapal khusus harus berlayar ke titik lokasi, mengangkat kabel yang berada di kedalaman ratusan hingga ribuan meter, lalu menyambungkannya kembali. Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu.

    Redundansi, tapi Tetap Terasa

    Untuk mengantisipasi, operator internet biasanya punya jalur cadangan. Jadi ketika satu kabel terputus, trafik otomatis dialihkan lewat kabel lain. Namun, hal ini tetap membuat akses terasa lebih lambat karena jalur alternatif bisa jadi lebih panjang atau lebih padat.

    Kasus di Laut Merah kali ini melibatkan kabel SMW4 dan IMEWE, dua jalur utama yang menghubungkan Asia dengan Eropa. Dampaknya terasa di India, Pakistan, hingga Uni Emirat Arab.

    Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, kabel bawah laut kini juga masuk radar keamanan global. Pakar menilai, jika infrastruktur ini jadi target serangan, dampaknya bisa sama seriusnya dengan gangguan listrik atau energi.

    Di sisi lain, kebutuhan akan kapasitas internet yang terus meningkat mendorong pembangunan kabel baru. Google, Meta, hingga konsorsium internasional berlomba menanam kabel generasi terbaru dengan kapasitas lebih besar.

    (asj/asj)

  • Fakta-Fakta Kasus Nadiem, Dugaan Korupsi Laptop Chromebook

    Fakta-Fakta Kasus Nadiem, Dugaan Korupsi Laptop Chromebook

    Bisnis.com, JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim sebagai tersangka di kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

    Setelah menetapkan Nadiem sebagai tersangka Kejagung, muncul beberapa hal kontroversi, seperti yang menganggap Nadiem tidak bersalah karena tidak adanya aliran uang yang masuk ke rekeningnya. Namun, proyek yang ditangani Nadiem ini diduga menyebabkan kerugian negara hingga triliunan rupiah.

    Ini Fakta-fakta kasus Nadiem:

    1. Kejagung Sita Sejumlah Dokumen

    Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung RI Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan penyitaan yang dilakukan itu dilakukan terhadap sejumlah dokumen. Menurutnya, dokumen itu berkaitan dengan proyek pengadaan program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022 di Kemendikbudristek.

    “Yang pasti kita lakukan penyitaan juga, tentunya terkait dengan penyidikan ini sejumlah dokumen terkait dengan pengadaan di Kemendikbud ini,” ujarnya di Kejagung, dikutip Sabtu (6/9/2025).

    Sebagai informasi, Nadiem telah ditetapkan sebagai tersangka karena perannya saat Kemendikbudristek melakukan pengadaan program digitalisasi pendidikan periode 2019–2022.

    Pada intinya, dia telah melakukan pertemuan dengan pihak Google hingga akhirnya sepakat untuk menggunakan Chrome OS dalam proyek pengadaan TIK di Kemendikbudristek.

    2. Kejagung Dalami Kerugian Negara

    Kejaksaan Agung (Kejagung) masih belum mengungkap aliran dana kepada tersangka Nadiem Makarim dalam kasus dugaan korupsi Chromebook periode 2019–2022. Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami keuntungan eks Mendikbudristek dalam kasus rasuah tersebut.

    “Itu masih didalami ya semuanya. Jangan dikira-kira,” ujar Nurcahyo di Kejagung, Kamis (4/9/2025).

    Dia menambahkan, dalam kasus korupsi program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek ini telah ditemukan kerugian negara sebesar Rp1,9 triliun. Kerugian negara itu timbul dari perhitungan selisih kontrak dengan harga penyedia dengan metode ilegal gain. Perinciannya, item software Rp480 miliar, dan mark up dari selisih harga kontrak di luar CDM senilai Rp1,5 triliun.

    “Kerugian keuangan negara yang timbul dari kegiatan pengadaan alat TIK tersebut diperkirakan sekitar Rp1,98 triliun,” imbuhnya.

    Adapun, kata Nurcahyo, kerugian negara ini belum final lantaran masih dalam perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    “Yang saat ini masih dalam penghitungan lebih lanjut oleh BPKP,” pungkas Nurcahyo.

    Sebagai informasi, Nadiem telah ditetapkan sebagai tersangka karena perannya saat Kemendikbudristek melakukan pengadaan program digitalisasi pendidikan periode 2019–2022. Pada intinya, dia telah melakukan pertemuan dengan pihak Google hingga akhirnya sepakat untuk menggunakan Chrome OS dalam proyek pengadaan TIK di Kemendikbudristek.

    3. Hotman Sebut Nadiem Tidak Terima Sepeser pun dalam Kasus Chromebook

    Pengacara Hotman Paris menegaskan bahwa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, tidak menerima keuntungan pribadi dalam pengadaan Chromebook yang kini menjeratnya sebagai tersangka. Hotman menilai kasus yang menimpa Nadiem mirip dengan pengalaman Thomas Lembong, yang juga sempat diseret dalam dugaan korupsi namun tanpa bukti aliran dana.

    “Tidak ada satu rupiah pun jaksa menemukan ada uang masuk ke kantong Nadiem,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (5/9/2025).

    Lebih lanjut, Hotman Paris menjelaskan, pengadaan Chromebook dilakukan melalui vendor resmi dengan harga yang tercantum di e-katalog pemerintah. Google, kata Hotman, hanya memberi dukungan berupa tenaga ahli dan pelatihan untuk vendor, bukan dana tunai.

    “Jadi, yang menjual laptop itu adalah vendor. Uangnya ke vendor, bukan ke Nadiem. Google pun tidak pernah memberi uang sepeser pun,” tegasnya.

    Hotman juga membantah klaim bahwa ada pertemuan khusus antara Nadiem dan Google untuk menyepakati penggunaan Chromebook. Menurutnya, sekalipun pertemuan itu terjadi, tidak bisa langsung dikaitkan dengan praktik korupsi.

    “Kalau ketemu, terus kenapa? Saya ketemu wartawan tiap hari, apakah itu berarti saya menyuap wartawan?” katanya retoris.

    Terkait tuduhan pelanggaran peraturan presiden dalam proses pengadaan, Hotman menegaskan tidak ada aturan yang dilanggar. Chromebook justru dianggap lebih murah dibandingkan laptop berbasis Windows dan sesuai kebutuhan saat pandemi Covid-19.

    “Kalau harganya sesuai e-katalog dan tidak ada yang diperkaya, korupsinya di mana?” ujarnya.

    Dia juga menyinggung investasi Google di Gojek yang kerap dikaitkan dengan kasus ini. Menurut Hotman, investasi itu dilakukan jauh sebelum Nadiem menjabat menteri, serta melalui mekanisme pasar.

    4. GOTO Klaim Tidak Ada Hubungan dengan Nadiem

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) angkat bicara terkait penetapan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam kasus dugaan korupsi pengadaan chromebook periode 2019–2022.

    Direktur Public Affairs & Communications GOTO Ade Mulya menegaskan bahwa Nadiem Makarim bukan lagi direktur, komisaris, maupun karyawan di GOTO, dahulu bernama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). Ade menyebut, sejak Oktober 2019 Nadiem telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris.

    “Yang bersangkutan sama sekali tidak memiliki keterlibatan dalam kegiatan operasional maupun manajemen GOTO. Saudara Nadiem Makarim juga bukan merupakan pemegang saham pengendali GOTO,” jelas Ade dalam keterangan resmi, Jumat (5/9/2025).

    Ade menambahkan, kegiatan operasional GOTO tidak pernah terkait dengan tugas maupun tanggung jawab Nadiem selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

    “Hal ini termasuk terkait proses pengadaan laptop Chromebook di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Ade menegaskan GOTO menghormati proses hukum yang sedang berjalan sebagai bagian dari upaya mendukung penegakan hukum

    5. Bagaimana Peran Nadiem dalam kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook?

    Kejaksaan Agung (Kejagung) menjelaskan peran eks Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam perkara dugaan korupsi pengadaan Chromebook periode 2019-2022. Dirdik Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan Nadiem mulanya melakukan pertemuan dengan pihak Google Indonesia pada Februari 2020.

    Pertemuan itu bertujuan untuk membicarakan terkait produk Google Chromebook dalam program Google for Education. Produk itu nantinya bakal digunakan untuk peserta didik di Indonesia.

    Setelah itu, Nadiem dan Google melakukan beberapa kali pertemuan dan disepakati bahwa produk Chrome Os dan Chrome Device Management bakal digunakan untuk proyek program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022.

    “Dalam mewujudkan kesepakatan antara NAM dengan pihak Google Indonesia, selanjutnya, pada 6 Mei 2020, NAM mengundang jajarannya,” ujar Nurcahyo di Kejagung, Kamis (4/9/2025).

    Jajaran Nadiem itu mulai dari Dirjen Paud Dikdasmen berinisial H; Kepala Badan Litbang Kemendikbudristek berinisial T; JT dan FH selaku Stafsus Nadiem. Rapat itu dilakukan tertutup melalui Zoom Meeting dan mewajibkan para peserta rapat untuk menggunakan headset.

    “Mewajibkan para peserta dalam menggunakan handset atau alat sejenisnya yang membahas pengadaan atau kelengkapan alat TIK, yaitu menggunakan Chromebook sebagaimana perintah dari NAM,” imbuh Nurcahyo.

    Hanya saja, kala itu pengadaan alat TIK sejatinya belum dimulai. Meskipun demikian, Nadiem kemudian diduga telah melakukan upaya agar bisa meloloskan laptop Chromebook dengan menjawab surat Google yang ingin berpartisipasi di proyek pengadaan TIK.

    Padahal, sebelumnya surat Google tersebut tidak dijawab oleh menteri sebelumnya yang tidak meresponskarena uji coba pengadaan Chromebook tahun 2019 dinilai gagal. Kegagalan itu karena Chromebook tidak bisa dipakai di daerah terluar tertinggal terdalam atau 3 T.

    “Atas perintah NAM dalam pelaksanaan pengadaan TIK tahun 2020 yang akan menggunakan Chromebook, SW selaku Direktur SD dan M selaku Direktur SMP membuat juknis juklab yang spesifikasinya sudah mengunci yaitu Chrome OS,” tutur Nurcahyo.

    Menindaklanjuti perintah Nadiem, tim teknis Kemendikbudristek membuat kajian review teknis untuk memasukan Chrome OS dalam proyek pengadaan.

  • Lagi Tren Konten Miniatur AI Pakai Gemini, Begini Cara Buatnya

    Lagi Tren Konten Miniatur AI Pakai Gemini, Begini Cara Buatnya

    Jakarta

    Tren konten miniatur berbasis kecerdasan buatan (AI) sedang viral di media sosial, khususnya di TikTok dan Instagram. Foto atau video yang menampilkan objek seperti motor, mobil, atau bahkan orang dalam bentuk miniatur realistis ala action figure atau model kit BANDAI sukses mencuri perhatian.

    Konten ini terlihat estetik, unik, dan terasa seperti karya profesional, padahal bisa dibuat dengan mudah menggunakan alat AI. Berikut panduan lengkap cara membuat konten miniatur AI yang sedang tren, berdasarkan informasi terkini di media sosial.

    Apa Itu Tren Miniatur AI?

    Tren ini melibatkan penggunaan AI untuk mengubah foto biasa menjadi gambar miniatur yang sangat realistis, seolah-olah objek tersebut adalah action figure skala 1/7 yang diletakkan di lingkungan nyata, seperti meja komputer atau di dalam kotak kemasan ala BANDAI. Efek ini mencakup detail presisi, pencahayaan realistis, dan tekstur yang menyerupai mainan premium.

    Popularitasnya melonjak setelah kreator seperti @ardhyass di TikTok mengunggah tutorial yang ditonton hingga 6,5 juta kali, memicu banyak pengguna untuk mencoba.

    Alat yang Dibutuhkan

    Untuk membuat konten miniatur AI, Anda hanya perlu:

    Smartphone atau komputer dengan akses internet.Aplikasi AI seperti Google Gemini (melalui fitur Nano Banana), Lmarena AI, atau platform lain seperti Dreamina.Foto beresolusi tinggi dari objek yang ingin dijadikan miniatur (misalnya motor, mobil, atau orang).Prompt teks yang tepat untuk mengarahkan AI menghasilkan gambar sesuai keinginan.Langkah-Langkah Membuat Konten Miniatur AI

    Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk membuat konten miniatur AI yang viral:

    1. Pilih dan Siapkan Foto

    Ambil atau pilih foto dengan subjek yang jelas, seperti motor, mobil, atau orang. Pastikan resolusinya tinggi untuk hasil yang lebih detail. Contoh: Foto motor Honda Supra X125 atau foto selfie Anda.

    2. Akses Platform AI

    Google Gemini: Buka aplikasi Gemini di ponsel (tersedia di Play Store/App Store) atau situs gemini.google.com. Anda bisa masuk tanpa login untuk kemudahan.Lmarena AI: Akses melalui Google Chrome untuk membuat miniatur dengan efek 3D realistis.Alternatif lain seperti Dreamina juga bisa digunakan untuk menghasilkan visual dinamis.

    3. Unggah Foto dan Masukkan Prompt

    Unggah foto pilihan Anda ke platform AI. Gunakan prompt spesifik untuk mengarahkan AI. Contoh prompt populer: “Create a 1/7 scale commercialized figurine of the motorcycle in the picture, in a realistic style, in a real environment. The figurine is placed on a computer desk with a round transparent acrylic base, no text on the base. The computer screen shows the Zbrush modeling process of this figurine. Next to the screen is a BANDAI-style toy packaging box with two-dimensional flat illustrations of the original artwork.”Untuk variasi, seperti miniatur peri, gunakan prompt seperti: “Create a 1/7 scale super realistic miniature male fairy figure based on the uploaded photo. Preserve the facial features and hairstyle, add delicate transparent wings and a light fantasy outfit. Show the fairy flying just above a pair of human hands in a vibrant flower garden.”

    4. Proses dan Unduh Hasil

    Setelah memasukkan prompt, tunggu AI memproses gambar (biasanya hanya beberapa menit).
    Unduh hasilnya dan cek apakah sesuai ekspektasi. Anda bisa mengulang proses dengan menyesuaikan prompt untuk hasil yang lebih baik.

    5. Edit dan Posting

    Jika perlu, lakukan sedikit pengeditan menggunakan aplikasi seperti Canva untuk menambahkan efek visual atau teks.
    Unggah ke TikTok, Instagram, atau X dengan hashtag populer seperti #MiniaturAI, #Viral2025, #AIArtIndonesia, atau #ActionFigureAI untuk menjangkau audiens lebih luas.

    (afr/fyk)

  • 6
                    
                        Meski Tak Terima Uang, Nadiem Makarim Dinilai Tetap Bisa Dijerat dalam Kasus Laptop Chromebook
                        Nasional

    6 Meski Tak Terima Uang, Nadiem Makarim Dinilai Tetap Bisa Dijerat dalam Kasus Laptop Chromebook Nasional

    Meski Tak Terima Uang, Nadiem Makarim Dinilai Tetap Bisa Dijerat dalam Kasus Laptop Chromebook
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pakar Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Albert Aries, mengatakan, tidak adanya aliran dana kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam kasus laptop Chromebook tidak serta-merta menghapus unsur pidana.
    “Persoalan tidak adanya aliran dana kepada tersangka yang dalam konteks Pasal 2 UU Tipikor berupa memperkaya diri sendiri dan dalam Pasal 3 UU Tipikor berupa menguntungkan diri sendiri, hanyalah merupakan salah satu unsur alternatif di samping unsur memperkaya orang lain atau menguntungkan orang lain,” kata Albert kepada Kompas.com, Senin (8/9/2025).
    Albert menyebut ada tiga hal penting yang harus dibuktikan dalam kasus ini.
    Pertama, jika benar tidak ada aliran dana ke Nadiem selaku tersangka, perlu diuji apakah Nadiem memiliki mens rea berupa kesengajaan, bukan kelalaian, untuk memperkaya pihak lain dalam pengadaan Chromebook tersebut.
    “Kedua, pasca Putusan MK No 25/PUU-XIV/2016, delik korupsi dalam Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tipikor bukan lagi delik formal, melainkan merupakan delik materiil yang menitikberatkan pada timbulnya akibat,” jelas Albert.
    Ia menambahkan, unsur kerugian negara yang saat ini masih dihitung Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) belum final.
    Menurut dia, berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 2016, yang berwenang secara konstitusional untuk menyatakan ada atau tidaknya kerugian negara adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
    “Dalam hal tertentu, hakim berdasarkan fakta persidangan dapat menilai adanya kerugian negara dan besarnya kerugian negara,” ujarnya.
    Hal ketiga yang menurut Albert harus diperhatikan adalah konteks kebijakan negara.
    Ia menilai, dalam pengadaan barang, bisa saja sifat melawan hukum materiil tidak terpenuhi jika ternyata kebijakan itu justru bermanfaat bagi publik.
    “Jika dalam pengadaan Chromebook itu negara sebenarnya tidak dirugikan, misalnya bisa dibuktikan bahwa sistem operasi Chromebook justru lebih menghemat anggaran karena tidak perlu ada tambahan lisensi, dan puluhan ribu sekolah penerima telah terlayani serta merasakan manfaatnya, maka sekali pun seluruh rumusan delik tipikor terpenuhi, yang bersangkutan tidak dapat dipidana,” kata Albert.
    Oleh karena itu, penanganan kasus ini harus dilakukan secara hati-hati. Albert mengatakan, Kejagung harus cemat dalam membuktikan dugaan korupsi itu. 
    Sampai adanya vonis pengadilan, publik pun diingatkan untuk menghormati proses hukum yang masih berjalan.
    “Kita perlu untuk menghormati proses penegakan hukum yang sedang dilakukan oleh Kejaksaan Agung atas kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek 2019-2024 dengan tetap mengedepankan praduga tak bersalah atau presumption of innocence,” kata Albert.
    Sebelumnya, Kejaksaan Agung resmi menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook pada program digitalisasi pendidikan.
    Pengumuman itu disampaikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Nurcahyo Jungkung Madyo, pada Kamis (4/9/2025).
    Menurut Kejaksaan, Nadiem sejak awal terlibat dalam pertemuan dengan Google Indonesia terkait penggunaan sistem operasi Chrome OS dalam perangkat TIK yang diadakan pemerintah.
    Permendikbud Nomor 5 Tahun 2021 bahkan disebut mengunci penggunaan sistem operasi tersebut.
    Dari hasil penyelidikan, Kejaksaan menaksir kerugian negara mencapai Rp 1,98 triliun, meski jumlah pasti masih menunggu perhitungan resmi BPKP.
    Atas dugaan itu, Nadiem dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 junto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
    Ia kini ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan selama 20 hari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top 3 Tekno: Spesifikasi Lengkap Xiaomi 15T Pro Bikin Penasaran – Page 3

    Top 3 Tekno: Spesifikasi Lengkap Xiaomi 15T Pro Bikin Penasaran – Page 3

    TikTok, platform video populer asal China ini terus berinovasi untuk membuat penggunanya semakin betah berlama-lama di aplikasi.

    Bukan lagi hanya soal menikmati beragam konten video, kini media sosial milik Bytedance itu juga memperkuat layanan miliknya dengan menambahkan fitur direct message (DM)

    Mengutip TechCrunch, Minggu (7/9/2025), TikTok resmi menambahkan fitur voice notes serta opsi untuk berbagi hingga sembilan gambar atau video sekaligus di DM.

    Fitur baru TikTok ini berlaku bukan hanya untuk chat personal, tetapi juga bisa digunakan di percakapan group.

    Langkah ini secara tidak langsung membuat posisi medsos asal China tersebut kian kuat sebagai pesaing serius WhatsApp dan Instagram, yang sejak lama mengandalkan fitur voice notes di platform mereka.

    Pihak TikTok mengonfirmasi, fitur ini akan dirilis secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan. Pengguna di berbagai wilayah akan mendapatkan update ini secara otomatis melalui pembaruan di App Store hingga Google Play Store.

    Baca selengkapnya di sini 

  • Pakai Gemini AI Gratisan, Bisa Bikin Berapa Gambar Per Hari?

    Pakai Gemini AI Gratisan, Bisa Bikin Berapa Gambar Per Hari?

    Jakarta

    Google akhirnya mengungkap informasi lebih detail mengenai perbedaan batasan pemakaian AI Gemini gratisan dan berbayar.

    Sebelumnya, Google hanya mendeskripsikan batasan pemakaian ini menggunakan kata-kata yang kurang jelas, seperti “limited access” dan sejenisnya. Namun kini mereka akhirnya membeberkan batasan tersebut dengan angka yang jelas.

    Misalnya, Gemini 2.5 Pro di akun gratis bisa dipakai sampai lima prompt tiap harinya, sementara pengguna berbayar AI Pro bisa memakai sampai 100 prompt perhari, dan 500 untuk pengguna AI Ultra.

    Lalu untuk membuat laporan Deep Research, pengguna gratisan juga hanya bisa memakainya sebanyak lima kali tiap hari, sementara pengguna Pro bisa 50 kali, dan AI Ultra bisa 500 kali setiap hari.

    Sementara untuk membuat gambar, pengguna gratisan bisa membuat gambar 100 kali tiap harinya. Jika anda membutuhkan lebih banyak dari 100 gambar tiap hari…pengguna berbayar Pro dan AI Ultra mendapat jatah hingga 1000 gambar setiap hari.

    Di Indonesia, Google membuat program khusus untuk mahasiswa. Dalam program ini, mahasiswa bisa mengakses Google Pro AI selama setahun.

    Buat para mahasiswa, Google melanjutkan program untuk memberikan layanan Google Pro AI selama setahun. Mahasiswa dapat mengakses alat-alat AI dan fitur-fitur terbaru serta mendapatkan penyimpanan gratis 2 TB. Periode promo ini berlangsung pada 6 Agustus – 6 Oktober 2025.

    Stuart Miller Head of Marketing for Asia Pacific (APAC) Google for Education mengatakan dalam acara ‘Press Briefing: Google AI mendukung pendidikan bermutu dan aman’, Kamis (7/8/2025), bahwa Google membantu untuk mempersonalisasi pendekatan belajar sehingga membuatnya lebih efektif. Mereka ingin memastikan semua murid mampu mengakses informasi yang berguna dan berkualitas di mana saja dan kapan saja.

    “Benar-benar memiliki kekuatan untuk berkembang, belajar, dan sukses. Oleh karena itu, saya sangat senang mengumumkan peluncuran yang sukses Juni lalu. Kami memperpanjang penawaran program Google AI Pro selama 12 bulan untuk semua mahasiswa universitas yang berusia di atas 18 tahun,” ujarnya.

    (asj/asj)

  • iCloud Calendar Apple jadi Alat Phising, Peretas Mengaku sebagai Petugas Dukungan

    iCloud Calendar Apple jadi Alat Phising, Peretas Mengaku sebagai Petugas Dukungan

    Bisnis.com, JAKARTA —  Peretas menggunakan metode baru dalam mencuri data pengguna dengan memanfaatkan undangan kalender iCloud milik Apple untuk penyebaran email phishing yang lolos filter spam dan tampak seolah terpercaya.

    Pelaku menumpang pada fitur resmi Apple, sehingga email berisi penipuan dapat masuk ke kotak masuk korban tanpa terdeteksi sebagai spam oleh sistem keamanan email.

    BleepingComputer melaporkan, Senin (8/9/2025), seorang pembaca mengirimkan contoh email ke BleepingComputer yang mengklaim ada transaksi senilai $599 menggunakan akun PayPal penerima. Di dalam email itu terdapat nomor telepon yang disebut bisa dihubungi untuk membatalkan transaksi.

    Korban yang panik kerap menghubungi nomor tersebut—tanpa sadar telah terjebak modus ‘callback phishing’. Pelaku biasanya akan berpura-pura menjadi petugas dukungan, meminta akses jarak jauh ke komputer korban dengan dalih mengembalikan uang, dan dari sana mencuri data sensitif, uang, atau bahkan menginstal malware berbahaya.

    Adapun yang membedakan penipuan ini dengan modus lain, email dikirim langsung dari server Apple (noreply@email.apple.com) melalui sistem undangan kalender iCloud. Phishing text disisipkan dalam kolom ‘Notes’ pada undangan, kemudian diundang ke akun email Microsoft 365 milik pelaku yang berfungsi sebagai mailing list.

    Setelah itu undangan diteruskan secara otomatis ke banyak target. Karena dikirim dari domain Apple, email ini lolos semua cek keamanan SPF, DMARC, dan DKIM—sehingga sangat sulit ditahan filter spam.

    Pelaku menggunakan skema penggantian alamat pengirim (Sender Rewriting Scheme), menambah legitimasi email sebelum diteruskan ke para korban.

    Sementara itu, MalwareBytes menyampaikan modus penyalahgunaan undangan kalender ini sebelumnya juga pernah terjadi dalam sistem calendar Google dan Outlook.

    Kejadian ini menambah deretan risiko keamanan digital, apalagi semakin banyak pengguna digital yang mempercayai sistem notifikasi dari provider besar seperti Apple. Sayangnya, Apple sendiri hingga kini belum memberikan klarifikasi atas permintaan media soal celah keamanan ini.

    Pakar keamanan menekankan, undangan kalender berisi pesan atau tautan aneh—terutama jika terkait transaksi atau permintaan mendadak—harus selalu dicurigai sebagai potensi penipuan. Pengguna disarankan tidak langsung menghubungi nomor atau mengklik tautan, serta selalu memperbarui pengaturan keamanan pada aplikasi email dan kalender.

  • Saksi Kasus Korupsi Laptop Nadiem Makarim, Google Bilang Begini

    Saksi Kasus Korupsi Laptop Nadiem Makarim, Google Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nadiem Makarim telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi. Google turut dipanggil saksi dalam proses penyidikan kasus tersebut.

    Google tidak mengomentari langkah dan putusan Kejaksaan Agung dalam kasus Nadiem. Namun, perwakilan Google menekankan komitmen perusahaan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

    “Google bangga atas komitmen dan kontribusi jangka panjangnya dalam upaya memajukan pendidikan di Indonesia. Dalam peranan Google sebagai penyedia teknologi, Google bekerja sama dengan jaringan reseller dan beragam mitra untuk menghadirkan solusinya kepada para pengguna akhir, yakni para pendidik dan siswa,” katanya.

    Kemudian, Google menegaskan bahwa mitra dan reseller tersebut adalah pihak yang berhubungan dengan konsumen dalam pengadaan perangkat laptop Chromebook.

    “Kegiatan instansi pemerintah untuk pengadaan Chromebook dilakukan secara langsung dengan organisasi-organisasi tersebut, bukan dengan Google. Google akan senantiasa menyoroti dampak positif yang dihasilkan oleh berbagai solusi teknologinya,” kata perwakilan Google.

    Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia periode 2019-2024 atau era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo, telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

    Nadiem menjadi tersangka ke-5 dalam kasus pengadaan laptop Chromebook, yang merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung pada Kamis (4/9/2025).

    Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan, Nadiem dalam kasus ini berperan meloloskan pengadaan Chromebook dari Google Indonesia untuk anak didik di wilayah 3T. Padahal, Mendikbud sebelumnya, Muhadjir Effendy, tak merespons penawaran serupa dari Google Indonesia.

    Nurcahyo menjelaskan, mulanya Nadiem melakukan pertemuan dengan pihak Google Indonesia pada Februari 2020 dalam rangka membicarakan penggunaan produk Chromebook bagi peserta didik.

    Saat beberapa kali pertemuan antara Nadiem dan pihak Google Indonesia, disepakati Chrome OS dan Chrome Device Management (CDM) akan dibuat proyek pengadaan alat TIK.

    Selanjutnya, pada 6 Mei 2020, Nadiem mengundang jajarannya untuk melakukan rapat tertutup via Zoom. Nadiem kala itu mewajibkan penggunaan Chromebook dalam pengadaan laptop di sekolah. Padahal, saat itu pengadaan alat TIK belum dimulai.

    Untuk meloloskan Chromebook dari Google, Kemendikbudristek pada awal 2020 menjawab surat Google untuk berpartisipasi dalam pengadaan alat TIK di Kemendikbudristek, meski sebelumnya tak pernah digubris di bawah kepemimpinan Muhadjir Effendy.

    “Padahal, sebelumnya surat Google tersebut tidak dijawab oleh menteri sebelumnya yaitu ME [Muhadjir Effendy],” kata Nurcahyo.

    Muhadjir saat itu beralasan uji coba pengadaan Chromebook pada 2019 gagal dan tidak bisa dipakai untuk sekolah di wilayah 3T, sehingga ia tidak menjawab surat dari Google untuk pengadaan. Namun, saat kepemimpinan Nadiem, surat itu mendapat respons.

    “Atas perintah NAM dalam pelaksanaan pengadaan TIK tahun 2020 yang akan menggunakan Chromebook, SW selaku Direktur SD dan M selaku Direktur SMP membuat juknis juklab yang spesifikasinya sudah mengunci yaitu Chrome OS,” kata Nurcahyo.

    Selanjutnya, tim teknis membuat kajian review teknis yang dijadikan spesifikasi teknis dengan menyebut Chrome OS.

    Pada Februari 2021, Nadiem menerbitkan Permendikbud No. 5 Tahun 2021 tentang petunjuk operasional dana alokasi khusus fisik reguler bidang pendidikan tahun anggaran 2021 yang dalam lampirannya sudah menyinggung spesifikasi Chrome OS.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]