Perusahaan: Google

  • Jangan Paksakan Penaikan PPN

    Jangan Paksakan Penaikan PPN

    BESAR kemungkinan penaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% akan diberlakukan oleh pemerintah mulai 1 Januari 2025. Kado pada awal tahun itu mesti diterima masyarakat meski daya beli terus menurun sepanjang 2024.

    Hingga kini, belum ada pembicaraan antara pemerintah dan DPR untuk merevisi UU No 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang menjadi dasar hukum penaikan PPN itu. Apalagi pada 6 Desember 2024, DPR memasuki masa reses dan baru akan kembali bersidang pada Januari tahun depan.

    Artinya, hanya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang dapat dikeluarkan Presiden jika pemerintah ingin membatalkan rencana penaikan PPN itu. Namun, pertanyaannya, ada situasi kegentingan memaksa apa sehingga perppu harus diterbitkan? Sepertinya opsi itu pun tak akan diambil Presiden mengingat penaikan PPN ada dasar hukumnya.

    Jika menilik UU No 62/2024 tentang APBN Tahun Anggaran 2025, dapat dipandang wajar jika pemerintah tetap menaikkan PPN. Bagaimana tidak? Dengan rencana belanja senilai Rp3.621,3 triliun pada tahun depan, pemerintah hanya punya duit sebesar Rp3.005,1 triliun. Artinya, ada defisit sebesar Rp616,19 triliun yang mesti ditalangi.

    Kalau bukan berutang, pilihannya efisiensi dan pungutan negara yang mesti ditambah buat menalanginya. Dari perincian Perpres No 201/2024 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2025, terlihat jelas pemerintah memilih ingin menambah pendapatan negara ketimbang berutang. Dengan pemberlakuan PPN sebesar 12%, pemerintah menargetkan penerimaan PPN dalam negeri Rp609,04 triliun. Target PPN itu naik 23,4% dari tahun sebelumnya, yakni Rp493,3 triliun.

    Jelas tambahan PPN itu masih belum mampu menutupi besaran defisit APBN. Karena itu, siap-siap saja pemerintah akan menambah pungutan pajak lainnya, termasuk cukai.

    Terbitnya Perpres pada 30 November 2024 itu sekaligus menandai sikap pemerintah yang tetap akan jalan terus dengan menaikkan tarif PPN meski penolakan dari masyarakat dan dunia usaha terus menguat.

    Pemerintah berdalih tergerusnya daya beli masyarakat yang diperparah oleh tambahan penaikan PPN itu akan diganjal dengan guyuran bansos dan PPNBM (pajak pertambahan nilai dan bea masuk) yang ditanggung negara. Tak cuma itu, insentif, utamanya untuk industri padat karya, juga tengah disiapkan pemerintah.

    Namun, itu hitung-hitungan versi pemerintah. Masyarakat yang kini banyak yang sudah turun kelas, dari menengah menjadi menuju menengah dan rentan miskin, tentu juga punya hitung-hitungan sendiri.

    Saat pendapatan tak berubah atau hanya naik tak sampai 10% pada tahun depan, masyarakat mesti menghadapi kenaikan berbagai harga barang dan jasa. Dunia usaha pun akan kelimpungan karena barang dan jasa mereka banyak yang tak laku akibat harganya naik.

    Pemerintah tentu belum lupa, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah kelas menengah pada 2024 tinggal 47,85 juta jiwa, melorot jika dibandingkan dengan periode prapandemi covid-19 pada 2019 yang mencapai 57,33 juta jiwa. Artinya, sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah turun kelas dalam lima tahun terakhir.

    Penurunan itu tentu berdampak pada pengurangan kontribusi kelas menengah terhadap konsumsi domestik. Pangsa konsumsi mereka turun dari 45,6% pada 2018 menjadi hanya 40,3% pada 2023.

    Jika banyak anggota masyarakat yang turun kelas, bagaimana negara bisa mendapat kenaikan pendapatan lewat penaikan PPN? Pemerintah tentu mesti memikirkan dampak penurunan konsumsi tersebut. Apalagi BPS mencatat ekonomi kuartal III 2024 hanya mampu tumbuh 4,94% secara tahunan, anjlok dari 5,05% pada kuartal II 2024. Itu semua diakibatkan turunnya konsumsi masyarakat yang selama ini jadi tumpuan utama pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dengan berkaca dari semua itu, sebenarnya simpel saja jalan keluarnya. Ketimbang memaksakan penaikan PPN yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat, lebih baik pemerintah memangkas pengeluaran yang bukan prioritas. Belanja-belanja besar yang bersifat jangka panjang sebaiknya ditunda dulu di tengah anggaran yang pas-pasan. Gunakan anggaran yang ada buat menyelesaikan persoalan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

    Mimpi indah tentu dibolehkan, tapi hidup di atas realitas itu kewajiban.

    BESAR kemungkinan penaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% akan diberlakukan oleh pemerintah mulai 1 Januari 2025. Kado pada awal tahun itu mesti diterima masyarakat meski daya beli terus menurun sepanjang 2024.
     
    Hingga kini, belum ada pembicaraan antara pemerintah dan DPR untuk merevisi UU No 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang menjadi dasar hukum penaikan PPN itu. Apalagi pada 6 Desember 2024, DPR memasuki masa reses dan baru akan kembali bersidang pada Januari tahun depan.
     
    Artinya, hanya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang dapat dikeluarkan Presiden jika pemerintah ingin membatalkan rencana penaikan PPN itu. Namun, pertanyaannya, ada situasi kegentingan memaksa apa sehingga perppu harus diterbitkan? Sepertinya opsi itu pun tak akan diambil Presiden mengingat penaikan PPN ada dasar hukumnya.
    Jika menilik UU No 62/2024 tentang APBN Tahun Anggaran 2025, dapat dipandang wajar jika pemerintah tetap menaikkan PPN. Bagaimana tidak? Dengan rencana belanja senilai Rp3.621,3 triliun pada tahun depan, pemerintah hanya punya duit sebesar Rp3.005,1 triliun. Artinya, ada defisit sebesar Rp616,19 triliun yang mesti ditalangi.
     
    Kalau bukan berutang, pilihannya efisiensi dan pungutan negara yang mesti ditambah buat menalanginya. Dari perincian Perpres No 201/2024 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2025, terlihat jelas pemerintah memilih ingin menambah pendapatan negara ketimbang berutang. Dengan pemberlakuan PPN sebesar 12%, pemerintah menargetkan penerimaan PPN dalam negeri Rp609,04 triliun. Target PPN itu naik 23,4% dari tahun sebelumnya, yakni Rp493,3 triliun.
     
    Jelas tambahan PPN itu masih belum mampu menutupi besaran defisit APBN. Karena itu, siap-siap saja pemerintah akan menambah pungutan pajak lainnya, termasuk cukai.
     
    Terbitnya Perpres pada 30 November 2024 itu sekaligus menandai sikap pemerintah yang tetap akan jalan terus dengan menaikkan tarif PPN meski penolakan dari masyarakat dan dunia usaha terus menguat.
     
    Pemerintah berdalih tergerusnya daya beli masyarakat yang diperparah oleh tambahan penaikan PPN itu akan diganjal dengan guyuran bansos dan PPNBM (pajak pertambahan nilai dan bea masuk) yang ditanggung negara. Tak cuma itu, insentif, utamanya untuk industri padat karya, juga tengah disiapkan pemerintah.
     
    Namun, itu hitung-hitungan versi pemerintah. Masyarakat yang kini banyak yang sudah turun kelas, dari menengah menjadi menuju menengah dan rentan miskin, tentu juga punya hitung-hitungan sendiri.
     
    Saat pendapatan tak berubah atau hanya naik tak sampai 10% pada tahun depan, masyarakat mesti menghadapi kenaikan berbagai harga barang dan jasa. Dunia usaha pun akan kelimpungan karena barang dan jasa mereka banyak yang tak laku akibat harganya naik.
     
    Pemerintah tentu belum lupa, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah kelas menengah pada 2024 tinggal 47,85 juta jiwa, melorot jika dibandingkan dengan periode prapandemi covid-19 pada 2019 yang mencapai 57,33 juta jiwa. Artinya, sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah turun kelas dalam lima tahun terakhir.
     
    Penurunan itu tentu berdampak pada pengurangan kontribusi kelas menengah terhadap konsumsi domestik. Pangsa konsumsi mereka turun dari 45,6% pada 2018 menjadi hanya 40,3% pada 2023.
     
    Jika banyak anggota masyarakat yang turun kelas, bagaimana negara bisa mendapat kenaikan pendapatan lewat penaikan PPN? Pemerintah tentu mesti memikirkan dampak penurunan konsumsi tersebut. Apalagi BPS mencatat ekonomi kuartal III 2024 hanya mampu tumbuh 4,94% secara tahunan, anjlok dari 5,05% pada kuartal II 2024. Itu semua diakibatkan turunnya konsumsi masyarakat yang selama ini jadi tumpuan utama pertumbuhan ekonomi nasional.
     
    Dengan berkaca dari semua itu, sebenarnya simpel saja jalan keluarnya. Ketimbang memaksakan penaikan PPN yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat, lebih baik pemerintah memangkas pengeluaran yang bukan prioritas. Belanja-belanja besar yang bersifat jangka panjang sebaiknya ditunda dulu di tengah anggaran yang pas-pasan. Gunakan anggaran yang ada buat menyelesaikan persoalan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
     
    Mimpi indah tentu dibolehkan, tapi hidup di atas realitas itu kewajiban.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)

  • Cara Tarik Tunai SeaBank di Indomaret dan Alfamart

    Cara Tarik Tunai SeaBank di Indomaret dan Alfamart

    Jakarta: Tarik tunai dari rekening Seabank kini bisa dilakukan dengan berbagai cara yang praktis dan fleksibel.
     
    Dengan memanfaatkan layanan di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart, semua tersedia untuk memudahkan kebutuhan keuanganmu.
     
    Dengan beberapa langkah mudah, kamu bisa mendapatkan uang tunai tanpa ribet.
     
    Mengutip laman resmi SeaBank dan Suara Konsumen, simak cara-cara lengkapnya menarik dana SeaBank lewat berbagai cara.

    Cara tarik tunai SeaBank di ATM
    Saat ini, SeaBank belum menyediakan fitur tarik tunai langsung melalui ATM. Namun, kamu tetap bisa menarik uang tunai dengan mentransfer saldo dari rekening SeaBank ke rekening bank lain yang mendukung tarik tunai di ATM. Proses ini memungkinkan kamu untuk tetap mengakses dana sesuai kebutuhan.
     

    Cara tarik tunai SeaBank di Indomaret
    Berikut cara mudah tarik tunai di SeaBank lewat Indomaret:

    Buka aplikasi SeaBank di ponselmu.
    Pilih menu Tarik Tunai dan buat kode token.
    Datangi Indomaret terdekat.
    Beri tahu kasir bahwa kamu ingin tarik tunai dari SeaBank.
    Berikan kode token, nomor HP, dan jumlah uang yang sesuai di aplikasi.
    Terima uang tunai dari kasir dan simpan struk sebagai bukti.
    Cek riwayat transaksi di aplikasi untuk memastikan saldo sudah terpotong.

     

    Cara tarik tunai SeaBank di Alfamart
    Berikut langkah-langkah mudah tarik tunai SeaBank lewat Alfamart:

    Pastikan kamu punya akun DANA yang sudah di-upgrade ke versi premium.
    Buka aplikasi SeaBank, pilih menu Top Up E-Wallet, lalu pilih DANA.
    Masukkan nomor HP yang terdaftar di DANA dan nominal yang ingin ditransfer.
    Setelah transfer selesai, datangi Alfamart terdekat.
    Minta bantuan kasir untuk tarik tunai dari akun DANA.
    Tunggu proses selesai, dan kasir akan menyerahkan uang tunai.

    Dengan berbagai pilihan yang tersedia, tarik tunai dari SeaBank menjadi lebih praktis dan mudah diakses. Mulai dari transfer ke rekening bank lain hingga layanan di Indomaret dan Alfamart, kamu bisa memilih cara yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Pastikan mengikuti langkah-langkah dengan benar agar proses berjalan lancar. (Nanda Sabrina Khumairoh)
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Aplikasi Pinjol Palsu Ini Banyak yang Download, Awas Kuras Rekening

    Aplikasi Pinjol Palsu Ini Banyak yang Download, Awas Kuras Rekening

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setidaknya ada 15 aplikasi mengandung SpyLoan yang beredar di Google Play Store seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

    Aplikasi SpyLoan adalah aplikasi palsu yang dirancang seperti aplikasi keuangan yang menawarkan pinjaman kepada pengguna melalui proses persetujuan cepat dengan persyaratan yang menipu.

    Setelah para korban menginstal aplikasi-aplikasi tersebut, mereka divalidasi melalui kata sandi sekali pakai (OTP) untuk memastikan bahwa mereka berada di wilayah target.

    Kemudian, mereka diminta untuk menyerahkan dokumen identifikasi, informasi karyawan, dan data rekening perbankan.

    Namun, aplikasi spyloan itu malah mencuri data pribadi dan menggunakannya untuk memeras korbannya.

    Beberapa aplikasi bahkan tidak memberikan pinjaman sama sekali, sedangkan aplikasi lainnya akan memberikan pinjaman kurang dari jumlah yang diajukan dan membebankan biaya cukup besar serta bunga lebih tinggi dari yang ditampilkan.

    Aplikasi-aplikasi ini meniru lembaga keuangan yang sah dan menggunakan taktik pemasaran seperti penawaran yang menggunakan jangka waktu untuk mengelabui pengguna agar mereka yakin.

    Persyarakat privasi yang ditampilkan oleh aplikasi palsu ini juga berlebihan dan berbahaya. Mereka meminta korban memberikan izin kepada aplikasi untuk melihat dan menggunakan konten pesan SMS, riwayat panggilan, dan kontak. Aplikasi ini juga meminta akses ke kamera HP orang yang mengunduhnya.

    Para penipu di balik aplikasi-aplikasi ini kemudian dapat mengirimkan foto-foto yang telah direkayasa atau pornografi ke kontak korban untuk memeras atau memeras dengan meminta uang tebusan, menurut ulasan pengguna salah satu aplikasi.

    Para pelaku bahkan mengirim ancaman pembunuhan dan menggunakan bahasa kotor untuk melecehkan korban.

    Aplikasi-aplikasi tersebut muncul di Google Play Store di Meksiko, Kolombia, Indonesia, dan negara-negara berbahasa Inggris, berdasarkan tangkapan layar yang ditampilkan dalam laporan tersebut.

    Google menyebut telah menghapus beberapa aplikasi yang bermaslaah itu dari toko aplikasi Play Store.

    Aplikasi Android McAfee sekarang akan menandai aplikasi-aplikasi ini sebagai program yang mungkin tidak diinginkan (PUP) karena efeknya yang berbahaya.

    Investigasi McAfee menemukan 15 aplikasi SpyLoan berbahaya yang sudah diinstal lebih dari 8 juta kali via Play Store.

    Berikut daftar delapan aplikasi yang paling banyak diinstal, dikutip dari Bleeping Computer, Senin(2/12/2024).

    Préstamo Seguro-Rápido, Seguro – 1.000.000 download
    Préstamo Rápido-Credit Easy – 1.000.000 download
    ได้บาทง่ายๆ-สินเชื่อด่วน – 1.000.000 download
    RupiahKilat-Dana cair – 1.000.000 download
    ยืมอย่างมีความสุข – เงินกู้ – 1.000.000 download
    เงินมีความสุข – สินเชื่อด่วน – 1.000.000 download
    KreditKu-Uang Online – 500.000 download
    Dana Kilat-Pinjaman kecil – 500.000 download

    (dem/dem)

  • Daftar Keterangan Memberatkan Agus tanpa Lengan dalam Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di NTB

    Daftar Keterangan Memberatkan Agus tanpa Lengan dalam Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di NTB

    Jakarta: Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan I Wayan Agus Suartama alias Agus terus menjadi sorotan publik. Hingga kini, jumlah korban yang melapor mencapai 13 orang, termasuk tiga anak di bawah umur. Berikut adalah rangkuman keterangan yang diduga dapat memberatkan Agus dalam proses hukum yang sedang berlangsung:

    1. Jumlah Korban Terus Bertambah
    Awalnya, hanya tiga korban yang melapor terkait dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Agus. Namun, angka ini terus meningkat hingga mencapai 13 korban, termasuk anak di bawah umur.

    “Dari yang sudah di-BAP di penyidikan kepolisian itu tiga orang, ditambah yang baru sampaikan ke kami itu 10 orang, jadi totalnya 13 orang,” kata Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, Selasa 3 Desember 2024.

    Baca juga: Kronologi Kasus versi Mahasiswa Disabilitas yang Jadi Tersangka Pemerkosaan di NTB

    2. Dugaan Kehamilan Korban Anak-Anak
    Salah satu korban anak-anak diduga hamil akibat perbuatan Agus. Hingga kini, Komisi Disabilitas Daerah (KDD) masih berupaya mengonfirmasi informasi tersebut.

    “Ada satu korban anak yang kami belum bisa konfirmasi, kami belum bisa menemukan korbannya,” jelas Joko.
    3. Pelecehan Seksual Berlangsung Sejak 2022
    Dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Agus disebut telah berlangsung sejak 2022. Modusnya melibatkan manipulasi emosional dan ancaman terhadap korban.

    4. Modus Operandi: Ancaman dan Intimidasi
    Agus kerap menggunakan ancaman untuk memaksa para korban menuruti keinginannya. Salah satu korban bahkan diancam akan dipermalukan di depan keluarganya jika tidak mengikuti kemauan pelaku.

    “Dia bilang, kamu itu sudah terikat sekarang sama saya, saya sudah tahu segala hal tentang kamu,” ungkap Ade Lativa Fitri, pendamping korban dari Komunitas Senyumpuan.
    5. Keterangan Pemilik Homestay
    Pemilik homestay di Mataram mengungkapkan bahwa Agus adalah pelanggan tetap yang sering membawa wanita berbeda ke homestay tersebut. Dalam sebulan terakhir, Agus bahkan bisa membawa dua hingga tiga wanita dalam sehari.

    “Dia setiap hari dengan orang yang berbeda. Yang keluar dari kamar ada yang panik, ada yang nangis, ada juga yang lari,” ujar pemilik homestay, Shinta.
    6. Penjelasan Polda NTB: Bukan Kasus Rudapaksa, tetapi Pelecehan Seksual Fisik
    Polda NTB meluruskan bahwa perkara yang menyeret Agus bukan kasus rudapaksa (pemerkosaan), melainkan pelecehan seksual fisik.

    “Kami menangani perkara pelecehan seksual secara fisik,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, Senin 2 Desember 2024.

    Syarif juga menegaskan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah melalui proses panjang, termasuk pengumpulan bukti dan keterangan ahli.
     
    7. Peluang Pasal Tambahan untuk Korban Anak-Anak
    Karena melibatkan anak di bawah umur, Agus berpeluang dijerat dengan pasal tambahan sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak.

    “Kemungkinan akan ada laporan baru karena pasal yang diancamkan berbeda,” ujar Joko Jumadi.
    Kasus yang Membingungkan Publik
    Kasus Agus menjadi perhatian luas karena latar belakangnya sebagai penyandang disabilitas. Banyak pihak yang mempertanyakan bagaimana seorang pria tanpa lengan dapat melakukan pelecehan seksual, terutama dalam bentuk persetubuhan. Namun, fakta-fakta yang diungkap dari kesaksian korban dan pemilik homestay memberikan gambaran yang berbeda.

    Kasus ini kini ditangani oleh aparat kepolisian dan mendapatkan pengawasan dari berbagai pihak, termasuk Komisi Disabilitas Daerah NTB. Sementara itu, masyarakat menanti hasil penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kasus ini.

    Jakarta: Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan I Wayan Agus Suartama alias Agus terus menjadi sorotan publik. Hingga kini, jumlah korban yang melapor mencapai 13 orang, termasuk tiga anak di bawah umur. Berikut adalah rangkuman keterangan yang diduga dapat memberatkan Agus dalam proses hukum yang sedang berlangsung:

    1. Jumlah Korban Terus Bertambah

    Awalnya, hanya tiga korban yang melapor terkait dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Agus. Namun, angka ini terus meningkat hingga mencapai 13 korban, termasuk anak di bawah umur.
     
    “Dari yang sudah di-BAP di penyidikan kepolisian itu tiga orang, ditambah yang baru sampaikan ke kami itu 10 orang, jadi totalnya 13 orang,” kata Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, Selasa 3 Desember 2024.
     
    Baca juga: Kronologi Kasus versi Mahasiswa Disabilitas yang Jadi Tersangka Pemerkosaan di NTB

    2. Dugaan Kehamilan Korban Anak-Anak

    Salah satu korban anak-anak diduga hamil akibat perbuatan Agus. Hingga kini, Komisi Disabilitas Daerah (KDD) masih berupaya mengonfirmasi informasi tersebut.
    “Ada satu korban anak yang kami belum bisa konfirmasi, kami belum bisa menemukan korbannya,” jelas Joko.

    3. Pelecehan Seksual Berlangsung Sejak 2022

    Dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Agus disebut telah berlangsung sejak 2022. Modusnya melibatkan manipulasi emosional dan ancaman terhadap korban.

    4. Modus Operandi: Ancaman dan Intimidasi

    Agus kerap menggunakan ancaman untuk memaksa para korban menuruti keinginannya. Salah satu korban bahkan diancam akan dipermalukan di depan keluarganya jika tidak mengikuti kemauan pelaku.
     
    “Dia bilang, kamu itu sudah terikat sekarang sama saya, saya sudah tahu segala hal tentang kamu,” ungkap Ade Lativa Fitri, pendamping korban dari Komunitas Senyumpuan.

    5. Keterangan Pemilik Homestay

    Pemilik homestay di Mataram mengungkapkan bahwa Agus adalah pelanggan tetap yang sering membawa wanita berbeda ke homestay tersebut. Dalam sebulan terakhir, Agus bahkan bisa membawa dua hingga tiga wanita dalam sehari.
     
    “Dia setiap hari dengan orang yang berbeda. Yang keluar dari kamar ada yang panik, ada yang nangis, ada juga yang lari,” ujar pemilik homestay, Shinta.

    6. Penjelasan Polda NTB: Bukan Kasus Rudapaksa, tetapi Pelecehan Seksual Fisik

    Polda NTB meluruskan bahwa perkara yang menyeret Agus bukan kasus rudapaksa (pemerkosaan), melainkan pelecehan seksual fisik.
     
    “Kami menangani perkara pelecehan seksual secara fisik,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, Senin 2 Desember 2024.
     
    Syarif juga menegaskan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah melalui proses panjang, termasuk pengumpulan bukti dan keterangan ahli.
     

    7. Peluang Pasal Tambahan untuk Korban Anak-Anak

    Karena melibatkan anak di bawah umur, Agus berpeluang dijerat dengan pasal tambahan sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak.
     
    “Kemungkinan akan ada laporan baru karena pasal yang diancamkan berbeda,” ujar Joko Jumadi.

    Kasus yang Membingungkan Publik

    Kasus Agus menjadi perhatian luas karena latar belakangnya sebagai penyandang disabilitas. Banyak pihak yang mempertanyakan bagaimana seorang pria tanpa lengan dapat melakukan pelecehan seksual, terutama dalam bentuk persetubuhan. Namun, fakta-fakta yang diungkap dari kesaksian korban dan pemilik homestay memberikan gambaran yang berbeda.
     
    Kasus ini kini ditangani oleh aparat kepolisian dan mendapatkan pengawasan dari berbagai pihak, termasuk Komisi Disabilitas Daerah NTB. Sementara itu, masyarakat menanti hasil penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kasus ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Berikut Kriteria Penerima Bansos PKH Desember 2024

    Berikut Kriteria Penerima Bansos PKH Desember 2024

    Jakarta: Bantuan sosial (bansos) dari pemerintah memang penting untuk membantu meringankan beban keluarga yang membutuhkan.
     
    Untuk Desember 2024, Program Keluarga Harapan (PKH) akan kembali memberikan bantuan kepada masyarakat yang memenuhi syarat.
     
    Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh penerima agar bantuan ini bisa diberikan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
     
    Berikut kriteria penerima bansos PKH Desember 2024 seperti dikutip dari laman Indonesia Baik.
    Ibu hamil atau menyusui
    Keluarga yang memiliki ibu hamil atau menyusui berhak menerima Bansos PKH. Ibu hamil diharapkan memeriksakan kehamilannya secara rutin untuk memastikan kehamilan sehat, sementara ibu menyusui perlu menjaga asupan gizi agar dapat memberikan yang terbaik untuk bayi mereka.
     

    Anak usia 0 hingga 5 tahun
    Jika keluarga memiliki anak usia 0 hingga 5 tahun yang belum masuk sekolah dasar, mereka juga berhak mendapatkan bantuan. Pada usia ini, anak membutuhkan perhatian khusus dalam hal gizi dan stimulasi agar tumbuh kembangnya optimal.

    Anak usia sekolah yang belum menyelesaikan pendidikan
    Keluarga dengan anak usia sekolah, baik di tingkat SD, SMP, atau SMA yang belum menyelesaikan pendidikan wajib 12 tahun, juga memenuhi syarat untuk mendapatkan PKH. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung anak agar tetap bersekolah dan mendapat pendidikan yang layak.
     

    Keluarga dengan penyandang disabilitas atau lansia di atas 70 tahun
    PKH juga diberikan kepada keluarga yang memiliki anggota dengan penyandang disabilitas berat atau lansia yang berusia di atas 70 tahun. Bantuan ini bertujuan untuk meringankan kebutuhan hidup mereka yang memerlukan perhatian lebih dalam hal kesejahteraan dan kesehatan
     
    Dengan adanya program PKH, diharapkan keluarga yang memenuhi syarat bisa mendapatkan bantuan yang meringankan beban hidup mereka. Melalui bantuan ini, anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, sementara keluarga juga mendapat dukungan dalam hal kesehatan dan kesejahteraan.
     
    Bagi yang memenuhi kriteria, pastikan semua persyaratan sudah dipenuhi agar bantuan bisa diterima dengan tepat. (Nanda Sabrina Khumairoh)
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Lion Air dan Super Air Jet Pindah Terminal di Bandara Soetta Mulai 14 Desember 2024, Cek di Sini

    Lion Air dan Super Air Jet Pindah Terminal di Bandara Soetta Mulai 14 Desember 2024, Cek di Sini

    Tangerang: Dua maskapai penerbangan, Lion Air dan Super Air Jet, mengumumkan pemindahan operasional penerbangan domestik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai 14 Desember 2024 pukul 00.00 WIB. Pemindahan ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi para penumpang.

    Lion Air akan memindahkan seluruh penerbangan domestiknya dari Terminal 2E ke Terminal 1A. Sementara itu, penerbangan internasional Lion Air tetap dilayani di Terminal 2F. Langkah ini diambil untuk mendukung pengelolaan operasional yang lebih efisien sekaligus memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dengan fasilitas modern di Terminal 1A.

    Super Air Jet, di sisi lain, akan memindahkan seluruh operasional penerbangannya dari Terminal 1A ke Terminal 2E. Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, menyebutkan bahwa perpindahan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi para penumpang, terutama para milenial dan pelaku bisnis.

    “Kami percaya kenyamanan dan kelancaran perjalanan adalah kunci untuk memulai petualangan baru yang menyenangkan. Jadi, jangan sampai salah terminal! Cek detail penerbangan kalian sebelum berangkat,” ujar Ari dalam keterangannya, Rabu 4 Desember 2024.

    Baca juga: Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Direktur Utama Garuda Indonesia yang Baru

    Imbauan dan Tips Perjalanan
    Lion Air dan Super Air Jet mengimbau para penumpang untuk memastikan lokasi terminal keberangkatan dan kedatangan mereka. Para penumpang juga disarankan menggunakan aplikasi BookCabin untuk memeriksa jadwal penerbangan, melakukan check-in online, dan mendapatkan informasi lainnya.

    Berikut tips persiapan perjalanan dari kedua maskapai:

    Datang lebih awal, minimal dua jam sebelum keberangkatan.
    Siapkan dokumen perjalanan seperti KTP atau paspor.
    Gunakan aplikasi BookCabin untuk mempermudah proses perjalanan.

    Pemindahan operasional ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih kepada penumpang dan mendukung kelancaran perjalanan udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

    Tangerang: Dua maskapai penerbangan, Lion Air dan Super Air Jet, mengumumkan pemindahan operasional penerbangan domestik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai 14 Desember 2024 pukul 00.00 WIB. Pemindahan ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi para penumpang.
     
    Lion Air akan memindahkan seluruh penerbangan domestiknya dari Terminal 2E ke Terminal 1A. Sementara itu, penerbangan internasional Lion Air tetap dilayani di Terminal 2F. Langkah ini diambil untuk mendukung pengelolaan operasional yang lebih efisien sekaligus memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dengan fasilitas modern di Terminal 1A.
     
    Super Air Jet, di sisi lain, akan memindahkan seluruh operasional penerbangannya dari Terminal 1A ke Terminal 2E. Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, menyebutkan bahwa perpindahan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi para penumpang, terutama para milenial dan pelaku bisnis.
    “Kami percaya kenyamanan dan kelancaran perjalanan adalah kunci untuk memulai petualangan baru yang menyenangkan. Jadi, jangan sampai salah terminal! Cek detail penerbangan kalian sebelum berangkat,” ujar Ari dalam keterangannya, Rabu 4 Desember 2024.
     
    Baca juga: Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Direktur Utama Garuda Indonesia yang Baru

    Imbauan dan Tips Perjalanan

    Lion Air dan Super Air Jet mengimbau para penumpang untuk memastikan lokasi terminal keberangkatan dan kedatangan mereka. Para penumpang juga disarankan menggunakan aplikasi BookCabin untuk memeriksa jadwal penerbangan, melakukan check-in online, dan mendapatkan informasi lainnya.

    Berikut tips persiapan perjalanan dari kedua maskapai:

    Datang lebih awal, minimal dua jam sebelum keberangkatan.
    Siapkan dokumen perjalanan seperti KTP atau paspor.
    Gunakan aplikasi BookCabin untuk mempermudah proses perjalanan.

    Pemindahan operasional ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih kepada penumpang dan mendukung kelancaran perjalanan udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Info Bansos KLJ, KAJ dan KPDJ Terbaru, Jadwal Pencairan Tahap 4 Desember 2024

    Info Bansos KLJ, KAJ dan KPDJ Terbaru, Jadwal Pencairan Tahap 4 Desember 2024

    JABAR EKSPRES – Info Bansos KLJ tahap 4 untuk Desember 2024 kini semakin dinantikan. Pemerintah DKI Jakarta kembali menyalurkan bantuan sosial melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) untuk mendukung kebutuhan masyarakat.

    Memasuki penghujung tahun 2024, kabar pencairan bantuan sosial (bansos) KLJ, KAJ, dan KPDJ menjadi topik yang paling dinantikan oleh warga DKI Jakarta. Program bantuan ini bertujuan untuk membantu lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

    Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Sosial kembali melanjutkan pencairan tahap 4 bansos ini di bulan Desember 2024. Berikut informasi lengkap mengenai jadwal pencairan, besaran bantuan, hingga cara pengecekannya.

    Baca juga : Hari Ini Jadwal Proses Penyaluran Bansos PKH-BPNT NOV DES 2024 Dibersamakan

    Info Jadwal Pencairan Bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ Tahap 4

    Berdasarkan informasi resmi dari Dinas Sosial DKI Jakarta, pencairan bansos tahap 4 berlangsung mulai Oktober hingga Desember 2024.

    Jadwal Tentatif: Dinsos belum mengumumkan tanggal resmi pencairan, namun ada kemungkinan pencairan dimulai pada 8 Desember 2024. Jika belum cair, biasanya bantuan disalurkan pada pertengahan hingga akhir bulan.Proses Bertahap: Pencairan dilakukan secara bertahap hingga akhir Desember sesuai jadwal dari pemerintah daerah dan bank penyalur.

    Besaran bansos yang akan diterima, Berikut rincian bantuan per kategori penerima:

    KLJ (Kartu Lansia Jakarta): Rp600.000 per bulan.KAJ (Kartu Anak Jakarta): Rp300.000 per bulan.KPDJ (Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta): Rp450.000 per bulan.

    Bantuan ini akan langsung ditransfer ke rekening penerima melalui bank yang bekerja sama, seperti Bank DKI.

    Cara Mengecek Jadwal Pencairan dan Saldo Bansos

    Untuk memastikan jadwal pencairan dan mengecek saldo bansos Anda, gunakan salah satu cara berikut:

    Melalui Website ResmiKunjungi situs [siladu.jakarta.go.id](http://siladu.jakarta.go.id).Masukkan NIK Anda pada menu pengecekan bansos.Melalui Aplikasi JAKIUnduh aplikasi JAKI (Jakarta Kini) melalui Google Play Store atau App Store.Login menggunakan NIK dan kata sandi yang telah didaftarkan.Pilih menu Bantuan Sosial untuk melihat informasi pencairan dan saldo.

  • Cara Pelindo Dorong Pariwisata Berkelanjutan

    Cara Pelindo Dorong Pariwisata Berkelanjutan

    Jakarta: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) meresmikan Desa Wisata Senteluk di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai Desa Binaan. Peresmian ini menegaskan komitmen Pelindo dalam mendorong pengembangan pariwisata pelabuhan (port tourism) berkelanjutan di wilayah tersebut.

    “Kami ingin Desa Senteluk tidak hanya menjadi destinasi wisata yang berkembang, tetapi juga menjadi contoh desa yang mampu menjaga keseimbangan antara peningkatan ekonomi, penguatan sosial, dan pelestarian lingkungan serta dapat mendukung bisnis perusahaan,” kata Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman melalui keterangan tertulis, Kamis, 5 Desember 2024.

    Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti Desa Binaan Senteluk serta Nota Kesepahaman (MoU) dengan pemerintah daerah setempat. Hal itu menandai kerja sama untuk mendorong pengembangan pariwisata di desa tersebut.
     
    Ihsanuddin menjelaskan Pelindo merealisasikan sejumlah program dalam implementasi pengembangan pariwisata pelabuhan berkelanjutan. Di antaranya, pemberdayaan masyarakat setempat. 
     

    Menurutnya, berbagai pelatihan keterampilan telah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Salah satunya adalah pelatihan pembuatan laporan keuangan dan tata kelola Bumdes serta pengelolaan usaha mikro dan kecil (UMK) di kawasan Tanjung Bias.
     
    Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki menambahkan, Pelindo memberikan bantuan infrastruktur. Seperti pembangunan gapura, pengembangan spot foto di Bukit Monceq, serta renovasi sarana toilet umum untuk menunjang kenyamanan wisatawan, serta mempromosikan eksistensi Program Port Tourism di Desa Senteluk.

    “Kami mendukung pengembangan program edu-wisata madu Trigona, dan memfasilitasi digitalisasi Desa Senteluk, antara lain pengembangan website serta media sosial dan merenovasi Tourist Information Center Desa Senteluk sebagai alat promosi pariwisata,” kata Ardhy.
     
    Sementara itu, Kepala Desa Senteluk, Muhammad Sajidin mengapresiasi dukungan yang diberikan Pelindo. Diharapkan, Desa Senteluk semakin berkembang.

    “Dukungan Pelindo membuka peluang yang lebih besar bagi desa kami untuk berkembang sebagai Desa Wisata yang tetap menjaga kelestarian alam,” kata Sajidin.
     
    Program Desa Binaan Senteluk ini telah melibatkan 60 anggota masyarakat dari berbagai kelompok, seperti Pokdarwis, BUMDes, dan UMKM. Sebanyak 34 UMKM kini aktif terlibat dalam kegiatan yang diinisiasi Pelindo, mulai dari pelatihan hingga pengelolaan usaha di kawasan wisata.

    Jakarta: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) meresmikan Desa Wisata Senteluk di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai Desa Binaan. Peresmian ini menegaskan komitmen Pelindo dalam mendorong pengembangan pariwisata pelabuhan (port tourism) berkelanjutan di wilayah tersebut.
     
    “Kami ingin Desa Senteluk tidak hanya menjadi destinasi wisata yang berkembang, tetapi juga menjadi contoh desa yang mampu menjaga keseimbangan antara peningkatan ekonomi, penguatan sosial, dan pelestarian lingkungan serta dapat mendukung bisnis perusahaan,” kata Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman melalui keterangan tertulis, Kamis, 5 Desember 2024.
     
    Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti Desa Binaan Senteluk serta Nota Kesepahaman (MoU) dengan pemerintah daerah setempat. Hal itu menandai kerja sama untuk mendorong pengembangan pariwisata di desa tersebut.
     
    Ihsanuddin menjelaskan Pelindo merealisasikan sejumlah program dalam implementasi pengembangan pariwisata pelabuhan berkelanjutan. Di antaranya, pemberdayaan masyarakat setempat. 
     

    Menurutnya, berbagai pelatihan keterampilan telah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Salah satunya adalah pelatihan pembuatan laporan keuangan dan tata kelola Bumdes serta pengelolaan usaha mikro dan kecil (UMK) di kawasan Tanjung Bias.
     
    Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki menambahkan, Pelindo memberikan bantuan infrastruktur. Seperti pembangunan gapura, pengembangan spot foto di Bukit Monceq, serta renovasi sarana toilet umum untuk menunjang kenyamanan wisatawan, serta mempromosikan eksistensi Program Port Tourism di Desa Senteluk.
    “Kami mendukung pengembangan program edu-wisata madu Trigona, dan memfasilitasi digitalisasi Desa Senteluk, antara lain pengembangan website serta media sosial dan merenovasi Tourist Information Center Desa Senteluk sebagai alat promosi pariwisata,” kata Ardhy.
     
    Sementara itu, Kepala Desa Senteluk, Muhammad Sajidin mengapresiasi dukungan yang diberikan Pelindo. Diharapkan, Desa Senteluk semakin berkembang.
     
    “Dukungan Pelindo membuka peluang yang lebih besar bagi desa kami untuk berkembang sebagai Desa Wisata yang tetap menjaga kelestarian alam,” kata Sajidin.
     
    Program Desa Binaan Senteluk ini telah melibatkan 60 anggota masyarakat dari berbagai kelompok, seperti Pokdarwis, BUMDes, dan UMKM. Sebanyak 34 UMKM kini aktif terlibat dalam kegiatan yang diinisiasi Pelindo, mulai dari pelatihan hingga pengelolaan usaha di kawasan wisata.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ABK)

  • Cek Penerima Bansos KLJ Tahap 4! Dijadwalkan Mulai Cair ke Pemilik KTP Ini

    Cek Penerima Bansos KLJ Tahap 4! Dijadwalkan Mulai Cair ke Pemilik KTP Ini

    JABAR EKSPRES – Cek penerima bansos KLJ (Kartu Lansia Jakarta) tahap 4, dijadwalkan mulai cair bulan Desember 2024 ke pemilik KTP ini.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) Kartu Lansia Jakarta (KLJ) tahap 4 tahun 2024.

    Bantuan ini merupakan bentuk perhatian terhadap lansia prasejahtera di Jakarta untuk mendukung kebutuhan hidup sehari-hari. Dana KLJ tahap 4 dijadwalkan mulai cair pada Desember 2024.

    Apakah Anda salah satu penerima manfaat? Berikut informasi lengkap tentang jadwal, cara cek penerima, dan langkah pencairan bansos KLJ.

    Kartu Lansia Jakarta (KLJ) adalah program bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta untuk lansia berusia 60 tahun ke atas yang tergolong prasejahtera.

    BACA JUGA: Info Update Pencairan Bansos KLJ, KAJ, KPDJ Tahap 4 Awal Desember 2024

    Melalui program ini, penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000 per bulan, yang disalurkan setiap tiga bulan sekali.

    Jadwal Pencairan KLJ Tahap 4

    Menurut informasi resmi dari Dinas Sosial DKI Jakarta, pencairan KLJ tahap 4 dijadwalkan mulai minggu pertama Desember 2024.

    Dana bantuan ini akan langsung ditransfer ke rekening Bank DKI masing-masing penerima manfaat.

    Cara Cek Penerima Bansos KLJ

    Anda bisa mengecek apakah termasuk penerima KLJ tahap 4 melalui langkah berikut:

    1. Melalui Website Resmi Pemprov DKI Jakarta

    2. Akses situs siladu.jakarta.go.id.

    3. Masuk ke menu Bantuan Sosial dan pilih opsi Cek Penerima KLJ.

    4. Masukkan nomor KTP untuk mengecek status Anda.

    Cek Penerima Melalui Aplikasi JAKI

    1. Unduh aplikasi JAKI melalui Google Play Store atau App Store.

    2. Login menggunakan akun Anda.

    3. Pilih menu Cek Bansos, lalu masukkan nomor KTP.

    BACA JUGA: Akses cekbansos.kemensos.go.id, Cek Nama Anda Tercatat Sebagai Penerima Bansos PKH Tahap 4 2024

    Jika Anda mengalami kesulitan saat mengecek penerima bansos KLJ di website ataupun di aplikasi, Anda bisa langsung datangi kelurahan atau kecamatan setempat.

    Petugas nantinya akan mengecek nama Anda berdasarkan NIK KTP dan nama lengkap.

    Persyaratan Pencairan KLJ Tahap 4

    Untuk memastikan pencairan bansos berjalan lancar, pastikan Anda memenuhi persyaratan berikut:

    1. Memiliki KTP DKI Jakarta.

  • Sosok Usman Ali Salman, Tokoh yang Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    Sosok Usman Ali Salman, Tokoh yang Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    GELORA.CO – Menjadi orang yang tertawa paling keras saat Gus Miftah menghina penjual es teh, Sunhaji. Sosok pria berjas hitam ini mendapat kecaman dari pengguna media sosial.

    Momen Miftah menghina Sunhaji terjadi saat acara pengajian di lapangan drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu 20 November 2024.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Miftah tampak melontarkan kata-kata kasar kepada Sunhaji yang sedang berjualan es teh.

    Ucapan Miftah tersebut diikuti gelak tawa para tokoh agama yang duduk di atas panggung. Salah satu tokoh agama yang tertawa paling keras adalah Usman Ali Salman.

    Usman Ali saat itu duduk di kanan Miftah. Saking kerasnya, suara tawa Usman Ali sampai terdengar di pengeras suara yang dipegang utusan presiden itu.

    Informasi dihimpun dari berbagai sumber Kamis, 5 Desember 2024, Usman Ali Salman merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) API Al-Huda, Dusun Nepak, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Pria kelahiran Dusun Gedongan, Gondosari, 5 Juli 1975 itu merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Magelang, Jawa Tengah.

    Usman tercatat pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun.

    Dalam pantauan VIVA, ulasan Google Maps Ponpes API Al-Huda milik Usman Ali dibanjiri rating bintang satu. Bahkan, tidak sedikit orangtua santri yang mengaku memiliki pengalaman buruk saat menitipkan anak-anaknya di ponpes tersebut.

    “Anak saya gak betah. tpi rapot sekolah gak mau di serahin. jadi di sekolah yg baru harus ulang lagi. gak profosional,” tulis salah satu wali santri.

    “Orang tua yg mau mondokin di sini. Tolong tanya dulu sama yg pernah. Dari pada kecewa. Dan kasihan pada anak mu. Cari pondok lain aja sih,” ungkap wali santri yang lain.

    “Untuk guru dan tata usahanya sangat kurang dalam melayani orangtua yg sedang memerlukan berkas penting jam 11 sudah tutup. ada ibu guru atau tu yg di sapa dengan mengucap salam tidak.menjawab dan judes,” ucap wali santri.