Perusahaan: Google

  • Perplexity AI Ajukan Tawaran Merger dengan TikTok AS

    Perplexity AI Ajukan Tawaran Merger dengan TikTok AS

    JAKARTA – Startup mesin pencari asal Amerika Serikat, Perplexity AI, mengajukan tawaran pada Sabtu  18 Januari untuk bergabung dengan TikTok AS. Tawaran tersebut diajukan kepada ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, menurut sumber yang akrab dengan rencana ini.

    TikTok menghadapi ancaman larangan operasional di Amerika Serikat mulai Minggu 19 Januari jika tidak memutuskan hubungan dengan ByteDance. Namun, Presiden AS terpilih Donald Trump pada Sabtu 18 Januari menyatakan bahwa ia kemungkinan akan memberikan perpanjangan waktu selama 90 hari kepada TikTok pada Senin mendatang.

    Menurut laporan awal dari CNBC, Perplexity AI mengusulkan merger dengan TikTok AS yang kemudian akan digabungkan dengan New Capital Partners untuk membentuk entitas baru. Struktur baru ini memungkinkan sebagian besar investor ByteDance tetap mempertahankan kepemilikan saham mereka, sekaligus memperluas konten video di platform Perplexity, ujar sumber yang meminta anonimitas karena isu ini bersifat rahasia.

    Menurut sumber tersebut, Perplexity AI percaya bahwa tawaran ini memiliki peluang besar untuk diterima karena bersifat merger, bukan penjualan. Merger ini bertujuan menciptakan entitas baru yang menguntungkan kedua belah pihak, serta mengurangi tekanan politik terhadap TikTok di Amerika Serikat.

    Perplexity AI dikenal sebagai startup mesin pencari yang menggunakan model bahasa besar (large language models) untuk memberikan jawaban cepat dengan sumber dan kutipan yang jelas. Teknologi ini memanfaatkan berbagai model canggih, termasuk dari OpenAI dan model open-source Llama milik Meta Platforms.

    Tanggapan TikTok dan ByteDance

    Hingga berita ini diturunkan, TikTok belum memberikan komentar resmi terkait tawaran dari Perplexity AI. New Capital Partners, yang menjadi bagian dari rencana merger ini, juga belum dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan.

    Dalam pernyataannya pada Jumat lalu, TikTok menyebutkan bahwa platform tersebut akan menghentikan layanannya di Amerika Serikat mulai Minggu 19 Januari kecuali pemerintahan Presiden Joe Biden memberikan jaminan kepada perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google bahwa mereka tidak akan menghadapi tindakan hukum jika larangan diberlakukan.

    Dampak Merger

    Jika berhasil, merger antara Perplexity AI dan TikTok AS dapat menciptakan sinergi yang kuat antara teknologi pencarian berbasis AI milik Perplexity dan popularitas TikTok yang telah memikat hampir setengah populasi Amerika. Selain itu, langkah ini dapat memberikan solusi strategis untuk mempertahankan operasional TikTok di Amerika Serikat tanpa melibatkan penjualan langsung, yang selama ini menjadi isu sensitif bagi ByteDance.

    TikTok, yang telah memainkan peran besar dalam membangun budaya online, mendukung usaha kecil, dan menjadi platform hiburan utama, kini berada di persimpangan penting. Dengan ancaman larangan operasional yang semakin dekat, keputusan pemerintah Amerika Serikat mengenai tawaran merger ini akan menjadi faktor kunci bagi masa depan TikTok di negara tersebut.

    Sementara itu, komunitas pengguna TikTok dan pelaku usaha kecil yang bergantung pada platform ini terus berharap agar masalah ini dapat diselesaikan tanpa harus kehilangan akses ke salah satu platform media sosial paling populer di dunia.

  • Meta Gercep Ingin Rebut Pasar Capcut di AS, Luncurkan Aplikasi Edits Bulan Depan

    Meta Gercep Ingin Rebut Pasar Capcut di AS, Luncurkan Aplikasi Edits Bulan Depan

    Bisnis.com, JAKARTA – Meta, induk facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan waktu peluncuran aplikasi penyuntingan video baru yang dinamakan Edits.

    Aplikasi ini diperkenalkan setelah aplikasi penyuntingan video populer milik ByteDance, CapCut yang dihapus dari App Store Apple dan Google Play Store imbas dari larangan TikTok.

    Melansir Techcrunch, Senin (20/1/2025) Adam Mosseri selaku Kepala Instagram, menyatakan bahwa Edits akan diluncurkan pada bulan depan untuk perangkat iOS, dengan versi Android yang menyusul. 

    Tidak hanya itu, Mosseri menyebutkan bahwa Meta tengah bekerja sama dengan sejumlah kreator terpilih untuk mengumpulkan masukan terkait fitur dan pengalaman pengguna aplikasi tersebut.

    “Hari ini kami umumkan aplikasi baru bernama ‘Edits’ bagi Anda yang gemar membuat video di ponsel. Ada banyak hal yang sedang terjadi saat ini, tetapi apa pun yang terjadi, tugas kami adalah menyediakan alat terbaik bagi kreator,” kata Mosseri.

    Mosseri menyampaikan, Edits dirancang dengan serangkaian alat kreatif yang canggih, di antaranya adalah tab inspirasi, tempat pengguna bisa menemukan ide-ide baru. Kemudian tab ide, yang memungkinkan kreator melacak perkembangan proyek mereka. 

    Aplikasi ini juga menyertakan kamera berkualitas tinggi untuk pengambilan gambar yang lebih baik.

    Selain itu, Edits akan memfasilitasi kolaborasi antar kreator dengan memungkinkan berbagi versi draf video ke teman atau rekan kerja. Setelah video selesai dan dipublikasikan, kreator dapat melihat wawasan mengenai performa video tersebut, terutama di Instagram.

    “Lebih lanjut, Edits ditujukan untuk kreator daripada pembuat video biasa,” ujar Mosseri.

    Langkah Meta meluncurkan Edits merupakan bagian dari strategi berkelanjutan untuk mengisi celah yang ada di pasar kreator konten. Sebelumnya, pada 2020, Meta merilis Instagram Reels hanya beberapa hari setelah TikTok dilarang di India. 

    Di tahun 2023, perusahaan induk dari Instagram dan Facebook juga meluncurkan Threads, aplikasi jejaring sosial berbasis teks yang bersaing dengan X (sebelumnya Twitter).

    Melihat perkembangan terbaru terkait CapCut, Meta tampaknya menyadari bahwa larangan atau pembatasan aplikasi-aplikasi besar dapat membuka peluang baru bagi alat penyuntingan video alternatif. 

    Meskipun CapCut berpotensi dipulihkan, ketidakpastian ini mungkin memberi kesempatan bagi aplikasi seperti Edits untuk meraih perhatian lebih banyak kreator.

  • Strategi Cerdas Kelola Keuangan Ditengah Fenomena YOLO dan FOMO

    Strategi Cerdas Kelola Keuangan Ditengah Fenomena YOLO dan FOMO

    Jakarta: Memahami dan mengenal, serta dapat membedakan kebutuhan dan keinginan saat ini menjadi satu krusial dalam mengelola keuangan. 
     
    Utamanya, bagi generasi Z (Gen Z) di tengah fenomena seperti FOMO, YOLO, dan doom spending.
     
    “Keinginan berbeda dengan kebutuhan. Jika menginginkan sesuatu (kebutuhan tersier), mindset (pola pikir) yang harus dibangun adalah menabung, bukan berutang,” kata Pakar keuangan sekaligus Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi dikutip dari Antara, Senin, 20 Januari 2025.

    Ada dua pendekatan di sini, yaitu pola pikir menabung dan berutang. “Saya sarankan untuk memperkuat pola pikir menabung,” ujar Nina
     
    Generasi Z dikenal adaptif dan berpikiran global, namun, tantangan finansial seperti gaya YOLO dan FOMO sering memengaruhi pengelolaan keuangan mereka.
     

    Nina pun membagikan cara untuk mengelola keuangan optimal ditengah gempuran fenomena dan gaya hidup itu.
    Cara mengelola keuangan ditengah fenomena YOLO dan FOMO

    1. Tentukan tujuan

    Hal utama yang dilakukan adalah memulainya dengan menentukan tujuan keuangan. Anak muda diajak menetapkan tujuan keuangan sejak dini, mencakup investasi untuk kesehatan, seperti olahraga dan pola makan sehat, hingga investasi untuk meningkatkan keterampilan. 

    2. Buat anggaran

    Kedua, buat anggaran dan laporan keuangan untuk memahami pola konsumsi. Dengan mencatat pengeluaran, Gen Z dapat mengevaluasi kebiasaan mereka dan mencari cara untuk menjadi lebih hemat.

    3. Konsisten menyisihkan dana darurat

    Selain itu, menyisihkan penghasilan untuk dana darurat juga sangat penting, misalnya dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama enam bulan ke depan.

    4. Hindari utang konsumtif

    Nina mengingatkan agar Generasi Z menghindari utang konsumtif yang bisa menggagalkan rencana keuangan.
     
    “Kembali lagi, bedakan kebutuhan dengan keinginan. Hindari membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena terdorong oleh FOMO atau YOLO. Hal ini bisa membuat kalian terlena,” kata dia.

    5. Buka wawasan mengenai berbagai platform keuangan

    Terakhir, Gen Z didorong untuk terus belajar mengenai keuangan melalui berbagai platform, sekaligus mencari mentor berpengalaman untuk konsultasi perencanaan keuangan jangka panjang. Mentor dapat berasal dari orang-orang terdekat yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang tersebut
     
    Anak muda juga perlu mengintropeksi diri untuk menjaga kualitas hidup. Misalnya, apakah hidup menjadi sulit jika kita mengurangi pengeluaran untuk mengonsumsi kopi yang sedang tren.
     
    “Coba introspeksi, apakah kita akan kesulitan jika mengurangi pengeluaran, seperti untuk kopi kekinian? Jika tidak, lebih baik alokasikan dana tersebut untuk menabung atau berinvestasi. Dengan begitu, kualitas hidup kita akan lebih terjaga,” ucap Nina.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Trump Perbolehkan TikTok Beroperasi Lagi, Play Store Masih Tutup Pintu

    Trump Perbolehkan TikTok Beroperasi Lagi, Play Store Masih Tutup Pintu

    Bisnis.com, JAKARTA – TikTok telah mengumumkan pemulihan sebagian layanannya di Amerika Serikat (AS) setelah sempat diblokir. Hal itu berkat kebijakan Presiden AS terpilih, Donald Trump. Namun, aplikasi tersebut belum dapat diunduh di Google Play dan App Store. 

    Perlu diketahui, sebelumnya, pemerintah AS melarang TikTok beroperasi hingga 19 Januari 2025. Namun, Donald Trump mengatakan bahwa media sosial asal China itu masih bisa diakses oleh masyarakat AS.

    Alhasil, pengguna TikTok di AS mendapatkan pesan “Selamat datang kembali” atau “Welcome back” ketika mengakses aplikasi tersebut. Selain itu, pihak TikTok juga memuji upaya Donald Trump untuk mencegah pemblokiran aplikasi.

    “Selamat datang kembali! Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!” demikian bunyi pesan tersebut mengutip The Verge pada Senin (20/1/2025).

    Kendati demikian, meski layanan TikTok sudah dapat diakses kembali, aplikasi ini masih belum dapat diunduh dari App Store atau Google Play. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran dari kedua perusahaan besar tersebut mengenai potensi pelanggaran terhadap undang-undang yang melarang TikTok. 

    Apple dan Google belum mengizinkan aplikasi ini kembali tersedia di platform mereka, meskipun layanan utama TikTok telah dipulihkan. Kedua toko aplikasi tersebut saat ini menampilkan pesan yang menjelaskan mengapa aplikasi tersebut tidak tersedia jika pengguna mencari TikTok.

    “Mencari TikTok? Unduhan untuk aplikasi ini dijeda karena persyaratan hukum AS saat ini,” demikian pesan yang tertulis di Google PlayStore.

    Selain itu, AppStore juga menampilkan pesan bahwa “TikTok dan aplikasi ByteDance lainnya tidak tersedia di negara atau wilayah tempat Anda berada,” berdasarkan tangkapan layar.

    Situasi ini menambah ketidakpastian mengenai masa depan TikTok di AS. Pemerintahan Biden sebelumnya menunda penegakan larangan TikTok, menyatakan bahwa pemerintahan mendatang akan menangani masalah ini lebih lanjut. 

    Pada Jumat (17/1), TikTok kalah dalam kasus di Mahkamah Agung yang memungkinkan larangan itu berlaku, namun penegakan keputusan tersebut masih menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah AS.

    Presiden terpilih Trump pun menyatakan bahwa dia akan mengeluarkan perintah eksekutif pada Senin (20/1) untuk memperpanjang batas waktu penjualan TikTok. Trump juga menyarankan agar aplikasi tersebut dijual melalui usaha patungan, dengan kemungkinan pihak AS menguasai hingga 50% kepemilikan. 

    Langkah ini bertujuan untuk memastikan operasi TikTok tetap berjalan di AS tanpa menimbulkan masalah hukum lebih lanjut.

  • TikTok Batal Tutup, Layanan Pulih Belum Sehari Dimatikan

    TikTok Batal Tutup, Layanan Pulih Belum Sehari Dimatikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tiktok kembali bisa diakses di Amerika Serikat (AS) setelah sebelumnya ‘dimatikan’ selama beberapa jam. Kembalinya aplikasi itu karena presiden AS terpilih Donald Trump menjanjikan akan menunda larangan federal pada Tiktok.

    Dalam pernyataan di akun X, Tiktok menjelaskan tengah dalam proses mengembalikan akses ke pengguna AS. Mereka juga berterima kasih pada Trump yang disebut memberikan kejelasan dan jaminan.

    “Kami berterima kasih pada Presiden Trump karena memberikan kejelasan dan jaminan pada penyedia layanan, mereka tidak akan menghadapi hukuman karena menyediakan Tiktok bagi 170 juta orang Amerika dan lebih dari 170 juta usaha kecil berkembang,” kata Tiktok, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (20/1/2025).

    Tiktok juga memastikan akan bekerja sama dengan Trump mencari solusi agar layanan tetap berada di AS.

    Trump juga telah menyatakan akan mengeluarkan perintah eksekutif pada Senin (20/1/2025) waktu setempat untuk memperpanjang jangka waktu aturan tersebut.

    “Saya meminta perusahaan memulihkan Tiktok!” ujar Trump.

    Berdasarkan aturan AS, Tiktok diharuskan dijual Bytedance yang merupakan perusahaan dari China. Nampaknya hingga batas waktu 19 Agustus, Bytedance tetap tidak mau menjualnya pada entitas non-China.

    Akibatnya Tiktok sesuai rencana dilarang AS. Selain itu Mahkamah Agung sempat menyatakan akan menghukum layanan internet pihak ketiga seperti Apple dan Google jika menyediakan layanan di platform setelah larangan berlaku.

    Trump juga sempat menyatakan ingin AS memegang 50% kepemilikan Tiktok dalam usaha patungan. Tujuannya agar menjaga layanan berada dalam tangan yang aman dan membuat aplikasi berbagi video itu tetap beroperasi.

    Namun, Bytedance tetap enggan menjual Tiktok kepada siapapun.

    Pada akhir pekan lalu, Tiktok sempat tidak bisa digunakan dan tidak tersedia bagi pengguna Apple dan Android.

    “Aplikasi Tiktok dan Bytedance Ltd. tidak lagi tersedia di AS dan pengunjung AS mungkin memiliki akses terbatas pada berbagai fitur,” tulis Apple dalam support update yang dikutip ABC News.

    “Unduhan aplikasi ini ditunda karena persyaratan hukum AS saat ini,” kata pemberitahuan di Google Play Store.

    (dem/dem)

  • Tanda Chat WhatsApp Sudah Dibaca Meski Centang Biru Dimatikan

    Tanda Chat WhatsApp Sudah Dibaca Meski Centang Biru Dimatikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketika chat di WhatsApp (WA), ada tanda yang menunjukkan bahwa pesan yang dikirim sudah dibaca oleh pengirim. Tanda tersebut adalah centang dua biru.

    Namun tanda centang dua biru bisa dinonaktifkan, yang artinya pengirim tidak tahu pesannya sudah dibaca atau belum karena hanya ada centang dua dan tanpa berubah menjadi biru.

    Biasanya ini dilakukan agar penerima pesan bisa terlihat tengah offline atau tidak sedang aktif menggunakan WhatsApp. Jadi bisa merasa lebih tenang untuk membaca dan membalas chat dengan tenang.

    Berikut cara mematikan fitur centang biru:

    Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas WhatsApp
    Pilih Setting
    Tekan Akun
    Lalu pilih Privasi
    Geser toggle untuk pilihan Laporan Dibaca atau Read Receipts
    Fitur centang biru sudah non-aktif

    Namun, mematikan tanda baca ini berarti pengirim pesan tidak bisa melihat apakah chat sudah dibaca atau belum. Ini dapat menyulitkan pengirim yang ingin mengetahui chat sudah terkirim dan ingin dibalas secepatnya.

    Namun tenang, Anda bisa mengetahui dengan membuat grup dengan para penerima pesan. Sebab fitur itu tidak berlaku penuh di grup WhatsApp.

    Berikut cara mengecek siapa yang tengah aktif dan sudah membaca pesan di grup:

    Buat grup WhatsApp dengan si penerima pesan yang maksud
    Kirimkan pesan
    Setelah beberapa saat, klik titik tiga di pojok kanan atas, lalu pilih opsi ‘Info
    Di sana Anda bisa melihat apakah penerima sudah membaca pesan atau belum

    Cara lihat chat WhatsApp yang terhapus

    Fitur Delete Messages di WhatsApp membuat pengguna bisa menghapus pesan yang telah dikirim. Fitur itu juga bisa menghapus chat baik bagi pengirim saja atau semua yang ada di dalam ruang chat.

    Anda tinggal memilih dua opsi, yakni Hapus untuk semua orang (Delete for Everyone), atau hapus untuk saya (Delete for Me). Namun terkadang kita tidak sengaja menghapus chat tersebut, padahal mungkin saja chat itu harusnya tidak dihapus.

    Ada beberapa cara untuk mengembalikan chat yang terhapus itu. Namun ada beberapa ketentuannya. Simak caranya berikut ini:

    Batalkan Hapus Pesan

    Satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengurungkan atau membatalkan fitur Delete Massage. Selain fitur menghapus, WhatsApp juga menghadirkan fitur mengembalikan chat yang tidak sengaja dihapus.

    Namun kemampuan ini hanya bisa dilakukan jika menghapus pesan untuk pengirim saja. Setelah klik ‘hapus untuk saya’, Anda akan melihat opsi mengembalikan atau ‘undo’ untuk mengembalikannya.

    Klik tombol itu, dan pesan yang tadinya terhapus akan kembali lagi. Perlu diingat, kemampuan ini hanya bisa dilakukan beberapa detik saja setelah menggunakan fitur hapus chat digunakan.

    Kembalikan dari Google Drive

    Anda juga mengembalikan pesan menggunakan Google Drive. Layanan tersebut akan memulihkan chat melalui cadangan yang sudah dibuat sebelumnya.

    Jadi pastikan sudah membuat cadangan chat di Google Drive untuk bisa melakukannya. Berikut cara mengembalikan chat melalui Google Drive:

    Hapus aplikasi WhatsApp
    Install ulang dengan mengunduhnya melalui toko aplikasi resmi
    Login akun dan selesaikan proses verifikasi akun
    Setelah itu, akan muncul opsi memulihkan data dari Google Drive
    Klik menu pulihkan data
    Tekan opsi Lanjut dan seluruh chat yang terhapus muncul lagi.

    (dem/dem)

  • Apple Watch Bantu Selamatkan Nyawa Pria Korban Kecelakaan Mobil hingga Masuk Kolam – Page 3

    Apple Watch Bantu Selamatkan Nyawa Pria Korban Kecelakaan Mobil hingga Masuk Kolam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Lagi-lagi Apple Watch membantu menyelamatkan nyawa penggunanya. Kali ini, sang pemilik jam pintar Apple ini selamat dari kecelakaan mobil yang membuatnya sampai harus terjebak di sebuah kolam milik tetangga.

    Kejadiannya berlangsung pada 16 Desember lalu di Kota Easthampton, Massachusetts, Amerika Serikat.

    Ceritanya, si pengendara mobil yang bernama Brent Hill tengah menyetir untuk perjalanan pulang. Namun, ia merasakan mual ketika mengemudi.

    Tak ingat apa yang terjadi karena mendadak pingsan, Apple Watch yang dikenakannya berhasil membantunya di saat-saat berikutnya.

    Berdasarkan rekaman dari kamera tetangga, mobil yang dikendalikan oleh Hill melaju kencang hingga masuk ke garasi dan tercebur ke kolam renang rumah tetangga. Mobil itu pun berakhir di kolam dengan kondisi terbalik. Demikian laporan media setempat, sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Apple Insider, Senin (20/1/2025).

    Tim penyelamat berasumsi kalau berat tubuh Hill bergeser setelah ia pingsan, sehingga beban pada pedal gas pun bertambah, memicu terjadinya mobil tak bisa dikendalikan.

    “Saya tidak tahu semua ini terjadi, ketika saya melihat rekaman, mobil saya melaju kencang di jalan dan mengalami kecelakaan, saya terkejut karena kecepatan mobil yang sangat tinggi,” katanya.

    Google Pixel Watch meramaikan pasar jam tangan pintar yang telah lebih dulu dikuasai Apple dengan Apple Watch, serta Samsung dengan Galaxy Watch. Sejauh mana jam tangan pemantau kebugaran seperti ini bisa menarik konsumen baru? Lalu apa peran teknolo…

  • Video Viral Siswa SD Ungkap Tak Ada Guru di Sekolah, Mayor Teddy Janji Cari Solusi

    Video Viral Siswa SD Ungkap Tak Ada Guru di Sekolah, Mayor Teddy Janji Cari Solusi

    Jakarta: Viral video yang menunjukkan siswa SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias. Dalam video tersebut, seorang siswa mengeluh tidak ada guru yang hadir mengajar sebulan terakhir.

    “Halo Bapak Ibu, ini SDN 078481 Uluna’ai Hiligo’o. Ini keadaan gurunya, tak ada gurunya sama sekali. Ini kantor, gurunya tidak ada sama sekali satu orang pun,” ujar siswa tersebut dalam video yang kini ramai diperbincangkan, Sabtu, 18 Januari 2025.

    Dalam video itu, siswa menyebutkan bahwa meski ada guru yang datang, mereka hanya membunyikan lonceng tanpa memberikan pelajaran. Kondisi ini memicu keprihatinan publik, mengingat pendidikan di wilayah terpencil sudah menghadapi banyak tantangan.
    Respons Sekretaris Kabinet Mayor Teddy
    Viralnya video ini langsung mendapat tanggapan dari Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Melalui akun resmi pemerintah, ia menyampaikan apresiasi kepada siswa-siswa yang telah berani menyuarakan kondisi sekolah mereka.

    “Terima kasih adik-adik di SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kec. Idanogawo, Kab. Nias, yang telah menyuarakan kondisi di sekolahnya.

    Bagi adik-adik, para guru, orang tua, dan warga di sekitar Dusun III, untuk usulan jalan keluar akan langsung dikoordinasikan dengan instansi terkait.

    Ditunggu ya…
    — TIW —
    #CatatanSeskab,” tulisnya yang diunggah di akun instagram resmi Sekretariat Kabinet, Minggu, 19 Januari 2025.

    Baca juga: Belajar Menulis Bisa Dimulai dari Catatan Harian

    Kepala Sekolah Beri Penjelasan
    Namun di tempat terpisah, Kepala Sekolah SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o, Warnami Lafau, membantah tuduhan tidak adanya guru di sekolah tersebut. Ia menjelaskan bahwa pada hari video itu direkam, dirinya sedang menghadiri keperluan dinas di Kantor Pendidikan, sementara seorang guru terlambat tiba akibat hujan deras dan banjir.

    “Yang sebenarnya pada hari itu ada seorang guru yang sudah sampai, tetapi video sudah sempat direkam. Guru kami terlambat masuk karena kendala cuaca,” ujar Warnami seperti dikutip wartawan.

    Ia juga memaparkan tantangan geografis yang dihadapi. Sekolah berada di lokasi terisolir tanpa jalan atau jembatan, sehingga guru harus menempuh perjalanan dua setengah jam dengan berjalan kaki, melintasi sungai, hutan, dan tebing curam.
    Harapan akan Perhatian Pemerintah
    Warnami berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat memberikan perhatian khusus kepada sekolah tersebut. Selain akses yang sulit, sekolah ini juga belum memiliki listrik, fasilitas air bersih, dan infrastruktur jalan memadai.

    “Ini mengingat situasi geografis yang sangat tidak mendukung. Apalagi kalau banjir, guru-guru kami yang jauh tidak bisa datang mengajar,” ungkapnya.

    Video ini menjadi pengingat bahwa masih ada daerah di Indonesia yang membutuhkan perhatian lebih dalam dunia pendidikan. Respons cepat pemerintah diharapkan dapat menjadi awal solusi bagi pendidikan di wilayah terpencil seperti Nias.

    Jakarta: Viral video yang menunjukkan siswa SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias. Dalam video tersebut, seorang siswa mengeluh tidak ada guru yang hadir mengajar sebulan terakhir.
     
    “Halo Bapak Ibu, ini SDN 078481 Uluna’ai Hiligo’o. Ini keadaan gurunya, tak ada gurunya sama sekali. Ini kantor, gurunya tidak ada sama sekali satu orang pun,” ujar siswa tersebut dalam video yang kini ramai diperbincangkan, Sabtu, 18 Januari 2025.
     
    Dalam video itu, siswa menyebutkan bahwa meski ada guru yang datang, mereka hanya membunyikan lonceng tanpa memberikan pelajaran. Kondisi ini memicu keprihatinan publik, mengingat pendidikan di wilayah terpencil sudah menghadapi banyak tantangan.

    Respons Sekretaris Kabinet Mayor Teddy

    Viralnya video ini langsung mendapat tanggapan dari Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Melalui akun resmi pemerintah, ia menyampaikan apresiasi kepada siswa-siswa yang telah berani menyuarakan kondisi sekolah mereka.

    “Terima kasih adik-adik di SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kec. Idanogawo, Kab. Nias, yang telah menyuarakan kondisi di sekolahnya.
     
    Bagi adik-adik, para guru, orang tua, dan warga di sekitar Dusun III, untuk usulan jalan keluar akan langsung dikoordinasikan dengan instansi terkait.
     
    Ditunggu ya…
    — TIW —
    #CatatanSeskab,” tulisnya yang diunggah di akun instagram resmi Sekretariat Kabinet, Minggu, 19 Januari 2025.
     
    Baca juga: Belajar Menulis Bisa Dimulai dari Catatan Harian

    Kepala Sekolah Beri Penjelasan

    Namun di tempat terpisah, Kepala Sekolah SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o, Warnami Lafau, membantah tuduhan tidak adanya guru di sekolah tersebut. Ia menjelaskan bahwa pada hari video itu direkam, dirinya sedang menghadiri keperluan dinas di Kantor Pendidikan, sementara seorang guru terlambat tiba akibat hujan deras dan banjir.
     
    “Yang sebenarnya pada hari itu ada seorang guru yang sudah sampai, tetapi video sudah sempat direkam. Guru kami terlambat masuk karena kendala cuaca,” ujar Warnami seperti dikutip wartawan.
     
    Ia juga memaparkan tantangan geografis yang dihadapi. Sekolah berada di lokasi terisolir tanpa jalan atau jembatan, sehingga guru harus menempuh perjalanan dua setengah jam dengan berjalan kaki, melintasi sungai, hutan, dan tebing curam.

    Harapan akan Perhatian Pemerintah

    Warnami berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat memberikan perhatian khusus kepada sekolah tersebut. Selain akses yang sulit, sekolah ini juga belum memiliki listrik, fasilitas air bersih, dan infrastruktur jalan memadai.
     
    “Ini mengingat situasi geografis yang sangat tidak mendukung. Apalagi kalau banjir, guru-guru kami yang jauh tidak bisa datang mengajar,” ungkapnya.
     
    Video ini menjadi pengingat bahwa masih ada daerah di Indonesia yang membutuhkan perhatian lebih dalam dunia pendidikan. Respons cepat pemerintah diharapkan dapat menjadi awal solusi bagi pendidikan di wilayah terpencil seperti Nias.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • 5 Fakta Oknum TNI AD Ancam Tembak Wanita di Kemang Jaksel

    5 Fakta Oknum TNI AD Ancam Tembak Wanita di Kemang Jaksel

    Jakarta: Peristiwa viral seorang pria mengancam akan menembak wanita di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, menarik perhatian publik. Dalam video yang beredar, pria itu terlihat mengeluarkan pistol di depan sebuah kafe dan mengaku sebagai anggota TNI AD. Belakangan, TNI Angkatan Darat membenarkan bahwa pria tersebut adalah prajurit aktif.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana mengonfirmasi hal itu. “Hasil pengecekan dan koordinasi dengan Puspom AD dan Kodam Jaya, bahwa terduga pelaku yang mengaku anggota TNI di Kemang adalah betul yang bersangkutan anggota TNI AD,” ujarnya, Minggu, 19 Januari 2025. 

    Berikut lima fakta terkait insiden tersebut:
    1. Oknum TNI AD Bertugas di Kodam III/Siliwangi
    Oknum yang mengancam akan menembak wanita di Kemang diketahui bertugas di Kodam III/Siliwangi. Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana memastikan bahwa pelaku bukan berasal dari Kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), seperti yang dinarasikan dalam video. 

    “Tetapi bukan dari Kesatuan Kostrad yang bersangkutan anggota Kodam III/Siliwangi yang pada saat kejadian tersebut sedang berada di Jakarta,” ujarnya.

    Baca juga: 4 Buronan Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak Ditangkap: Libatkan Oknum TNI AL
    2. Telah Diamankan di Denpom Jaya/II
    Setelah kejadian, oknum tersebut segera diamankan oleh Denpom Jaya/II di Cijantung. Saat ini, ia tengah menjalani pemeriksaan mendalam terkait perbuatannya. 

    “Saat ini yang bersangkutan sudah diamankan di Denpom Jaya/II di Cijantung untuk dilakukan pemeriksaan terkait dengan kejadian tersebut,” kata Wahyu.
    3. Viral di Media Sosial
    Video insiden tersebut viral di media sosial. Pria yang mengenakan kaus hitam dan celana jins tampak mengeluarkan pistol di depan sebuah kafe. Beberapa orang di lokasi mencoba menenangkan pria tersebut. Peristiwa ini menimbulkan kecaman dari masyarakat yang merasa terganggu dengan tindakan arogansi tersebut.

    4. Permintaan Maaf dari TNI AD
    TNI AD menyampaikan permintaan maaf atas perilaku oknum yang tidak mencerminkan nilai-nilai institusi. Brigjen Wahyu menegaskan bahwa TNI AD berkomitmen memproses setiap tindakan yang melanggar aturan. 

    “Kami tegaskan sekali lagi bahwa yang bersangkutan adalah oknum dan tidak mewakili institusi TNI AD,” katanya.
    5. Komitmen Proses Hukum Tegas
    TNI AD memastikan akan memproses oknum tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Komitmen pimpinan TNI AD jelas, apabila ditemukan bukti tindakan-tindakan yang melanggar ketentuan yang berlaku di dalam peraturan kedinasan TNI AD tentu akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Wahyu.

    Insiden ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian dan Denpom Jaya untuk mengungkap detail peristiwa serta memastikan tindakan tegas bagi pelaku. Publik pun berharap agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

    Jakarta: Peristiwa viral seorang pria mengancam akan menembak wanita di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, menarik perhatian publik. Dalam video yang beredar, pria itu terlihat mengeluarkan pistol di depan sebuah kafe dan mengaku sebagai anggota TNI AD. Belakangan, TNI Angkatan Darat membenarkan bahwa pria tersebut adalah prajurit aktif.
     
    Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana mengonfirmasi hal itu. “Hasil pengecekan dan koordinasi dengan Puspom AD dan Kodam Jaya, bahwa terduga pelaku yang mengaku anggota TNI di Kemang adalah betul yang bersangkutan anggota TNI AD,” ujarnya, Minggu, 19 Januari 2025. 
     
    Berikut lima fakta terkait insiden tersebut:

    1. Oknum TNI AD Bertugas di Kodam III/Siliwangi

    Oknum yang mengancam akan menembak wanita di Kemang diketahui bertugas di Kodam III/Siliwangi. Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana memastikan bahwa pelaku bukan berasal dari Kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), seperti yang dinarasikan dalam video. 

    “Tetapi bukan dari Kesatuan Kostrad yang bersangkutan anggota Kodam III/Siliwangi yang pada saat kejadian tersebut sedang berada di Jakarta,” ujarnya.
     
    Baca juga: 4 Buronan Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak Ditangkap: Libatkan Oknum TNI AL

    2. Telah Diamankan di Denpom Jaya/II

    Setelah kejadian, oknum tersebut segera diamankan oleh Denpom Jaya/II di Cijantung. Saat ini, ia tengah menjalani pemeriksaan mendalam terkait perbuatannya. 
     
    “Saat ini yang bersangkutan sudah diamankan di Denpom Jaya/II di Cijantung untuk dilakukan pemeriksaan terkait dengan kejadian tersebut,” kata Wahyu.

    3. Viral di Media Sosial

    Video insiden tersebut viral di media sosial. Pria yang mengenakan kaus hitam dan celana jins tampak mengeluarkan pistol di depan sebuah kafe. Beberapa orang di lokasi mencoba menenangkan pria tersebut. Peristiwa ini menimbulkan kecaman dari masyarakat yang merasa terganggu dengan tindakan arogansi tersebut.

    4. Permintaan Maaf dari TNI AD

    TNI AD menyampaikan permintaan maaf atas perilaku oknum yang tidak mencerminkan nilai-nilai institusi. Brigjen Wahyu menegaskan bahwa TNI AD berkomitmen memproses setiap tindakan yang melanggar aturan. 
     
    “Kami tegaskan sekali lagi bahwa yang bersangkutan adalah oknum dan tidak mewakili institusi TNI AD,” katanya.

    5. Komitmen Proses Hukum Tegas

    TNI AD memastikan akan memproses oknum tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Komitmen pimpinan TNI AD jelas, apabila ditemukan bukti tindakan-tindakan yang melanggar ketentuan yang berlaku di dalam peraturan kedinasan TNI AD tentu akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Wahyu.
     
    Insiden ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian dan Denpom Jaya untuk mengungkap detail peristiwa serta memastikan tindakan tegas bagi pelaku. Publik pun berharap agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Politikus NasDem Dukung Pembatasan Medsos Anak: Banyak Konten Tidak Senonoh

    Politikus NasDem Dukung Pembatasan Medsos Anak: Banyak Konten Tidak Senonoh

    Jakarta: Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Amelia Anggraini menyerukan pemerintah untuk segera membuat dan menegakkan aturan terkait pembatasan penggunaan media sosial (medsos), khususnya bagi anak-anak. Menurut Amelia, regulasi tersebut mendesak karena media sosial saat ini dinilai banyak menghadirkan konten yang tidak mendidik, tidak senonoh, hingga kekerasan yang berpotensi merusak moralitas generasi muda.

    “Media sosial saat ini sudah mengkhawatirkan lantaran banyak konten yang tidak mendidik, tidak senonoh, hingga konten kekerasan,” kata Amelia dalam pernyataannya yang diunggah di akun resmi instagram Partai NasDem @official_nasdem dan dikutip, Minggu, 19 Januari 2025.

    Amelia menekankan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk media sosial. Perlindungan ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan ruang digital yang aman, sehat dan produktif.

    Baca juga: ITS Permudah Pengelolaan Media Sosial Lewat Inovasi ITSPik

    Dukungan Publik Meluas
    Pernyataan Amelia mendapat respons luas di media sosial, termasuk di akun resmi Instagram Partai NasDem. Warganet mendukung inisiatif tersebut dengan berbagai komentar positif.

    “Australia juga bisa… Masa kita Indonesia gak bisa?,” tulis seorang pengguna.

    “Mendukung cx agar anak-anak lebih fokus belajar,” tambah warganet lain.

    “Benar sekali, pemerintah punya peran besar untuk membuat peraturan penggunaan medsos terutama bagi anak-anak yang sangat berdampak negatif bagi mentalitas dan moralitas generasi penerus. Perjuangkan terus, Bu Amelia,” ujar netizen lain dengan penuh semangat.

    Namun, ada juga yang menyoroti tantangan pelaksanaan aturan tersebut. “Secara teori, oke kak, tetapi dalam pelaksanaannya sulit karena butuh niat yang kuat dari instansi terkait dalam filter serta kontrol konten,” tulis salah satu komentar.

    Dukungan dari masyarakat ini menunjukkan tingginya harapan agar pemerintah segera bertindak untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan mendidik bagi anak-anak. Amelia pun berkomitmen untuk terus memperjuangkan regulasi yang berpihak pada kepentingan generasi muda Indonesia.

    Jakarta: Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Amelia Anggraini menyerukan pemerintah untuk segera membuat dan menegakkan aturan terkait pembatasan penggunaan media sosial (medsos), khususnya bagi anak-anak. Menurut Amelia, regulasi tersebut mendesak karena media sosial saat ini dinilai banyak menghadirkan konten yang tidak mendidik, tidak senonoh, hingga kekerasan yang berpotensi merusak moralitas generasi muda.
     
    “Media sosial saat ini sudah mengkhawatirkan lantaran banyak konten yang tidak mendidik, tidak senonoh, hingga konten kekerasan,” kata Amelia dalam pernyataannya yang diunggah di akun resmi instagram Partai NasDem @official_nasdem dan dikutip, Minggu, 19 Januari 2025.
     
    Amelia menekankan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk media sosial. Perlindungan ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan ruang digital yang aman, sehat dan produktif.

    Baca juga: ITS Permudah Pengelolaan Media Sosial Lewat Inovasi ITSPik

    Dukungan Publik Meluas

    Pernyataan Amelia mendapat respons luas di media sosial, termasuk di akun resmi Instagram Partai NasDem. Warganet mendukung inisiatif tersebut dengan berbagai komentar positif.

    “Australia juga bisa… Masa kita Indonesia gak bisa?,” tulis seorang pengguna.
     
    “Mendukung cx agar anak-anak lebih fokus belajar,” tambah warganet lain.
     
    “Benar sekali, pemerintah punya peran besar untuk membuat peraturan penggunaan medsos terutama bagi anak-anak yang sangat berdampak negatif bagi mentalitas dan moralitas generasi penerus. Perjuangkan terus, Bu Amelia,” ujar netizen lain dengan penuh semangat.

    Namun, ada juga yang menyoroti tantangan pelaksanaan aturan tersebut. “Secara teori, oke kak, tetapi dalam pelaksanaannya sulit karena butuh niat yang kuat dari instansi terkait dalam filter serta kontrol konten,” tulis salah satu komentar.
     
    Dukungan dari masyarakat ini menunjukkan tingginya harapan agar pemerintah segera bertindak untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan mendidik bagi anak-anak. Amelia pun berkomitmen untuk terus memperjuangkan regulasi yang berpihak pada kepentingan generasi muda Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)