Perusahaan: Gojek

  • 7 Fakta Zendo Ojol Muhammadiyah, Biaya Aplikasi, Ekspansi, hingga Jasa Tangkap Ular

    7 Fakta Zendo Ojol Muhammadiyah, Biaya Aplikasi, Ekspansi, hingga Jasa Tangkap Ular

    Bisnis.com, JAKARTA – Zendo, aplikasi ojek online besutan Muhammadiyah, masih tetap bertahan di tengah persaingan raksasa ride hailing Gojek dan Grab. Terdapat sejumlah fakta mengenai aplikasi yang bermain di pedalaman ini. 

    Selektif

    Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim mengatakan untuk mensejahterakan driver, Zendo selektif dalam merekrut mitra driver. 

    Zendo tidak merekrut banyak pengemudi seperti perusahaan transportasi online lain. 

    “Jadi rekrut driver satu demi satu. Kita ingin setiap driver itu bisa dapat orderan yang layak per hari. Bisa cukup perhari gitu,” kata Ghufron kepada Bisnis, Selasa (7/1/2025).

    Zendo mengeklaim telah memiliki lebih dari 100.000 mitra pengemudi dan 2.000 merchant yang tersebar di puluhan kota. 

    Terkait dengan perekrutan driver Zendo pun, Ghufron menyampaikan bahwa pihak Zendi merekrut driver dengan beberapa pertimbangan yang menitikberatkan pada kepribadian pengemudi.

    Hal ini, kata Ghufron, dilakukan guna mencetak driver yang amanah dan melayani dengan sepenuh hati sesuai dengan tujuan Zendo.

    Bebas Admin Fee

    Ghufron menuturkan bahwa Zendo juga tidak memungut biaya atau admin fee dari merchant atau restoran yang bekerja sama dengan Zendo. Sehingga hal ini akan menguntungkan pihak restoran dan pelanggan yang hanya membayar ongkos kirim tanpa perlu membayar biaya lainnya.

    “Sehingga pelanggan tinggal hanya membayar ongkosnya saja. Ongkirnya pun juga mirip-mirip lah sama ojek online lain. Tapi biayanya jadi lebih murah karena tidak ada admin fee yang aneh-aneh,” ujarnya.

    Pengemudi ZendoPerbesar

    Jasa Tangkap Ular 

    Ghufron menyebut bahwa Zendo sangat ramah bagi masyarakat awam yang bingung jika menggunakan aplikasi.

    Sistem pemesanan Zendo melalui pesan yang dikirimkan kepada customer service melalui Whatsapp. Nantinya, setelah memesan pihak dari Zendo akan menghubungi pengemudi untuk menjemput atau mengantar pesanan. Layanan yang diberikan pun beragam mulai dari pesan antar makanan hingga menangkap ular.

    “Nah layanannya itu tidak hanya sekedar antar jemput penumpang atau antar jemput makanan gitu. Tapi juga macam-macam seperti bahkan sampai nangkap ular, nebang pohon, bersih-bersih rumah itu juga sangat bisa. Karena ya sangat berkeluargaan gitu lah,” ucap Ghufron.

  • Tak Bisa Saingi Shopee-Tokopedia Cs, Bukalapak (BUKA) Kurang Bakar Uang?

    Tak Bisa Saingi Shopee-Tokopedia Cs, Bukalapak (BUKA) Kurang Bakar Uang?

    Bisnis.com, JAKARTA — Strategi ‘bakar uang’ dinilai masih menjadi andalan yang dilakukan platform perdagangan elektronik (e-commerce) untuk menarik minat pasar. Lantas, bagaimana dengan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA)?

    Perlu diketahui, Bukalapak resmi mengumumkan bakal menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin fokus pada produk virtual seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, hingga voucher digital emas.

    Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bahwa aksi bakar uang dinilai masih menjadi “bensin” pemain e-commerce seperti Shopee—Tokopedia Cs untuk bersaing dan mempertahankan posisi, serta merebut pasar.

    “Apa yang terjadi di Bukalapak, semakin mengindikasikan inovasi dan bakar uang yang dilakukan oleh e-commerce, hampir di semua industri digital, itu bisa menjadi alat bertahan,” kata Huda kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025).

    Menurut Huda, pascaemiten bersandi saham BUKA itu melantai di Bursa alias Initial Public Offering (IPO), perusahaan tidak mendapatkan pendanaan segar. Kondisi ini berbeda dengan pesaingnya, Tokopedia yang setelah IPO dengan Gojek mendapatkan suntikan dana dari Bytedance.

    Bukalapak, kata Huda, lebih fokus terhadap pengembangan mitra bukalapak dalam beberapa tahun terakhir. “Mereka akhirnya memilih menutup layanan e-commerce-nya,” tuturnya.

    Untuk itu, Huda mengaku tidak heran jika aksi bakar uang di industri ini masih tetap melaju dan menjadi andalan. “Saya melihat era bakar uang masih ada dan memang masih menjadi andalan untuk bersaing,” tuturnya.

    Huda menuturkan bahwa peta persaingan e-commerce di Indonesia sejatinya sudah terbagi menjadi tiga layer besar dengan jarak yang cukup jauh.

    Di mana, layer pertama diisi oleh pemain top 2, seperti Shopee dan Tokopedia-TikTok. Menurut Huda, aksi merger Tokopedia dengan TikTok membuat persaingan di industri e-commerce cukup sengit dengan Shopee. Keduanya pun dinilai masih cukup kuat untuk membakar uang.

    Kemudian, layer kedua merupakan platform tengah (middle platform) seperti Blibli, Lazada, dan Bukalapak. Namun, dengan tutupnya Bukalapak maka middle platform hanya terdiri dari Blibli dan Lazada. Sementara itu, untuk layer ketiga merupakan platform e-commerce kecil dan lokal.

    Lebih lanjut, Huda mengatakan bahwa Shopee dan Tokopedia-TikTok saat ini bersaing dalam dua hal, yakni inovasi dan bakar uang. Keduanya pun kompak melakukan inovasi dengan mengembangkan Live Shopping.

    “Tidak bisa dipungkiri, konsumen kita masih price oriented consumer. Harga menjadi daya tarik utama dalam berbelanja via digital,” ungkapnya.

    Dihubungi terpisah, Head of Media and Communications Bukalapak Dimas Bayu memastikan bahwa layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi meski perusahaan menutup layanan produk fisik.

    “Layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi,” kata Dimas dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (8/1/2025).

    Dimas mengatakan bahwa Bukalapak akan menghentikan layanan produk fisik secara bertahap hingga Februari 2025. Dengan demikian, BUKA akan berfokus pada layanan produk virtual seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga voucher digital emas.

    “Ke depannya, kami hanya berfokus pada layanan produk virtual di platform marketplace kami, guna memperkuat posisi di ekosistem produk virtual dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna di industri digital,” jelasnya.

    Dimas menyampaikan bahwa Bukalapak akan berfokus untuk terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi pemegang saham.

    “Kami juga sedang berfokus pada pertumbuhan perseroan dan entitas anak perusahaan untuk terus tumbuh lebih baik ke depannya sehingga bisa memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama pemegang saham,” terangnya.

    Asal tahu saja, pada Selasa (7/1/2025), Bukalapak mengumumkan akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak dan beralih untuk meningkatkan produk virtual.

    “Kami sepenuhnya memahami bahwa perubahan ini akan berdampak pada usaha Pelapak, dan kami berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin,” demikian yang dikutip, Rabu (8/1/2025).

    Bukalapak mengingatkan bahwa pada 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan untuk produk kategori aksesoris rumah, elektronik, evoucher, fesyen, makanan, games, handphone, hobi dan koleksi, tiket dan voucher, hingga perawatan dan kecantikan.

    Selanjutnya, penonaktifan pengunggahan produk baru akan dilakukan mulai 1 Februari 2025. Dalam hal ini, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan. Artinya, pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini.

    Bukalapak juga menyarankan kepada pelapak untuk menyelesaikan pengelolaan pesanan yang masuk sebelum tanggal akhir operasional marketplace untuk menghindari pembatalan otomatis pesanan yang belum terpenuhi.

    BUKA juga memastikan semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23.59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. “Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet,” jelasnya.

  • Aturan Ganjil Genap Jakarta, Rabu 8 Januari 2025: Panduan Lengkap untuk Pengendara Roda Empat atau Lebih – Page 3

    Aturan Ganjil Genap Jakarta, Rabu 8 Januari 2025: Panduan Lengkap untuk Pengendara Roda Empat atau Lebih – Page 3

    Menghadapi kebijakan ganjil genap bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda berkendara dengan lebih efisien dan nyaman:

    1. Periksa Jadwal dan Rute Alternatif:

    – Sebelum berangkat, pastikan untuk memeriksa jadwal ganjil genap dan pertimbangkan rute alternatif untuk menghindari jalan yang terkena aturan ini. Aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze dapat membantu Anda menemukan rute tercepat.

    2. Gunakan Transportasi Publik:

    – Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi publik seperti TransJakarta, MRT, atau KRL. Hal ini tidak hanya membantu Anda menghindari aturan ganjil genap, tetapi juga dapat mengurangi stres dari kemacetan lalu lintas.

    3. Manfaatkan Layanan Ride-Sharing:

    – Layanan ride-sharing seperti Gojek atau Grab bisa menjadi solusi praktis untuk perjalanan Anda. Pastikan untuk memesan lebih awal, terutama pada jam-jam sibuk, untuk menghindari waktu tunggu yang lama.

    4. Carpooling dengan Rekan Kerja:

    – Mengatur carpooling dengan rekan kerja yang memiliki pelat nomor yang sesuai dapat menjadi cara yang efisien dan ekonomis untuk berangkat kerja.

    5. Siapkan Dokumen Kendaraan:

    – Pastikan selalu membawa dokumen kendaraan dan SIM Anda. Pemeriksaan rutin sering dilakukan oleh petugas di lapangan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan ganjil genap.

    6. Rencanakan Perjalanan dengan Baik:

    – Usahakan untuk merencanakan perjalanan Anda dengan baik agar tidak terburu-buru. Berangkat lebih awal dapat membantu Anda menghindari kemacetan dan memastikan Anda tiba tepat waktu.

    Dengan memahami dan mematuhi aturan ganjil genap yang berlaku, Anda dapat berkontribusi dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.

    Semoga tips di atas dapat membantu Anda dalam merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan efisien. Selamat berkendara dan tetap patuhi peraturan lalu lintas!

  • Biaya Aplikasi Gojek Capai 30%, Pemilik Platform Diminta Lebih Adil

    Biaya Aplikasi Gojek Capai 30%, Pemilik Platform Diminta Lebih Adil

    Bisnis.com, JAKARTA – Biaya aplikasi 30% yang dibebankan Gojek kepada para mitra dinilai sebagai upaya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dalam mengejar profit.

    Di sisi lain, mitra driver mengeluhkan biaya aplikasi yang melambung membuat pendapatan mereka makin tipis dan pelanggan kabur. 

    Ketua Umum Idiec M. Tesar Sandikapura mengatakan biaya aplikasi yang membesar menandakan bahwa Gojek berupaya memanfaatkan para mitra untuk mengeruk keuntungan.

    Pendapatan yang didapat dari konsumen akan dialihkan untuk perusahaan, alih-laih kembali kepada mitra ataupun pengguna dalam bentuk insentif dan lain sebagainya. 

    “Mereka tambah kaya driver tidak, ini yang tidak fair sebenarnya. Regulasi ini seharusnya diatur oleh pemerintah,” kata Tesar kepada Bisnis, Selasa (7/1/2024). 

    Diketahui pada kuartal III/2024, Gojek yang merupakan bagian dari layanan berbasis permintaan atau On- Demand Services membukukan pendapatan bruto Rp10,38 triliun atau tumbuh 17% year on year/YoY. Penawaran premium seperti GoFood Express, berkontribusi  22% GTV GoFood. 

    Sementara itu total pendapatan kotor Grup GoTo pada periode tersebut mencapai Rp13,13 triliun atau naik 30% secara tahunan. Artinya, layanan berbasis permintaan Gojek masih menjadi kontributor utama pendapatan GOTO dengan porsi mencapai 79,1%.

    Tampilan potongan harga di aplikasi GojekPerbesar

    Pada tahun lalu, GoTo mengumumkan penutupan bisnis Gojek di Vietnam, yang efektif mulai 16 September 2024. Penutupan bertujuan agar Perseroan dapat berfokus pada operasi yang memberikan dampak pasar secara berkelanjutan. Secara keseluruhan, GoTo masih mencatatkan rugi sebesar Rp2 triliun. Nilai kerugian GoTo turun 71% dari periode yang sama tahun lalu. 

    Tesar menambahkan praktik memperkaya pemilik aplikasi tidak hanya terjadi di Indonesia. Layanan On Demand di Filipina dan beberapa negara lainnya, lanjutnya, juga melakukan hal yang sama. 

    Aplikator meraup menaikan keuntungan tanpa transparansi yang jelas kepada para pengguna dan mitra driver. 

    “Contoh ketika hujan ongkos naik, karena padat katanya, tetapi apakah itu menguntungkan driver? harusnya sama-sama fair,,” kata Tesar. 

    Dia mengatakan seharusnya kenaikan biaya saat cuaca hujan dikembalikan kepada mitra driver yang memiliki beban lebih berat saat mengangkut penumpang di tengah hujan dan jalannya yang kemungkinan macet. 

    Sementara itu, Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan potongan aplikasi maksimal 20% diambil dari total yang dibayarkan oleh konsumen atau dari total tarif perjalanan saja. 

    Jika dibedah, ada 3 jenis tarif yang dibayarkan konsumen. Pertama adalah tarif perjalanan. Kedua adalah platform fee yang besarannya tidak menentu. Ketiga adalah safe trip fee (semacam asuransi perjalanan) sebesar Rp1.000 per perjalanan. 

    Sedangkan dari aturan, 20 persen diambil dari tarif perjalanan bukan dari semua yang dibebankan ke konsumen. 

    “Maka ini yang sering misslead dimana secara perhitungan beban konsumen, biaya aplikasi yang dibayarkan lebih dari 20 persen. Terlebih ketika konsumen membayarkan secara uang tunai yang akan terlihat membebani driver dengan potongan yang harus dibayarkan jadi besar,” kata Huda.

    Driver Gojek mendapat order dari penggunaPerbesar 

    Dia juga berpendapat jika biaya aplikasi terlihat mahal, maka seharusnya aplikator akan mengurangi permintaan dari konsumen. 

    Aplikator seperti Gojek dan Grab harus hati-hati dalam menerapkan platform fee mengingat konsumen Indonesia masih berbasis permintaan. Persaingan dengan harga masih cukup berat. 

    “Kemudian, driver dan konsumen juga harus diperlihatkan receipt di awal secara detail dengan komponen masing-masing. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan informasi harga secara lengkap. Bagi pemerintah, tentu memperjelas aturan potongan driver harus diperjelas apakah dari tarif perjalanan saja atau dari biaya yang dibayarkan oleh konsumen karena dua hal tersebut berbeda,” kata Huda. 

    Sebelumnya, pengemudi Gojek hingga Grab merasa tertekan dengan biaya aplikasi yang makin tinggi di tengah melambungnya biaya hidup yang harus ditanggung.

    Strategi aplikator menaikan biaya aplikasi juga berdampak pada harga layanan makin mahal bagi masyarakat Indonesia yang masih berorientasi terhadap harga. 

    Diketahui, dalam Keputusan Menteri Perhubungan KP No.100/2022 disebutkan bahwa para aplikator mematok biaya aplikasi maksimal sebesar 20% dari setiap pemesanan yang dijalankan oleh mitranya.

    Namun, dalam kenyataannya potongan tersebut malah lebih dari batas maksimal dan terkadang bisa sampai 30% untuk potongan biaya aplikasi. 

  • Zendo Ojol Muhammadiyah Gratiskan Biaya Admin, tapi Selektif Pilih Driver

    Zendo Ojol Muhammadiyah Gratiskan Biaya Admin, tapi Selektif Pilih Driver

    Bisnis.com, JAKARTA – Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) membebaskan biaya admin kepada pelanggan dan merchant restoran guna memberikan kenyamanan kepada mereka saat menggunakan layanan berbasis permintaan Zendo.

    Muhammadiyah juga berusaha menjaga kesejahteraan para mitra dengan selektif merekrut orang sehingga pesanan per hari yang didapat mitra tetap tinggi dan secara kualitas layanan yang diterima pelanggan tetap optimal. 

    Adapun, Zendo, layanan transportasi online berbasis permintaan (on demand) mitra Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu), terus memperluas layanan dan telah hadir di 70 kota. Layanan ini mirip seperti Gojek dan Grab. 

    Dilansir dari laman instagram Zendo_Id, aplikasi ini telah hadir di Tulung Agung, Malang, Sidoarjo, Yogyakarta, Indramayu, Garut, Kabupaten Bekasi, Tangerang, Pekanbaru, hingga Banjarmasin.

    Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim mengatakan untuk mensejahterakan driver, Zendo selektif dalam merekrut mitra driver. 

    Zendo tidak merekrut banyak pengemudi seperti perusahaan transportasi online lain. 

    “Jadi rekrut driver satu demi satu. Kita ingin setiap driver itu bisa dapat orderan yang layak per hari. Bisa cukup perhari gitu,” kata Ghufron kepada Bisnis, Selasa (7/1/2025).

    Layanan aplikasi ZendoPerbesar

    Zendo mengeklaim telah memiliki lebih dari 100.000 mitra pengemudi dan 2.000 merchant yang tersebar di puluhan kota. 

    Terkait dengan perekrutan driver Zendo pun, Ghufron menyampaikan bahwa pihak Zendi merekrut driver dengan beberapa pertimbangan yang menitikberatkan pada kepribadian pengemudi.

    Hal ini, kata Ghufron, dilakukan guna mencetak driver yang amanah dan melayani dengan sepenuh hati sesuai dengan tujuan Zendo.

    Selain kesejahteraan mitra, Ghufron menuturkan bahwa Zendo juga tidak memungut biaya atau admin fee dari merchant atau restoran yang bekerja sama dengan Zendo.

    Sehingga hal ini akan menguntungkan pihak restoran dan pelanggan yang hanya membayar ongkos kirim tanpa perlu membayar biaya lainnya.

    “Sehingga pelanggan tinggal hanya membayar ongkosnya saja. Ongkirnya pun juga mirip-mirip lah sama ojek online lain. Tapi biayanya jadi lebih murah karena tidak ada admin fee yang aneh-aneh,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, Ghufron menyebut bahwa Zendo sangat ramah bagi masyarakat awam yang bingung jika menggunakan aplikasi.

    Sebab, sistem pemesanan Zendo melalui pesan yang dikirimkan kepada customer service melalui Whatsapp. Nantinya, setelah memesan pihak dari Zendo akan menghubungi pengemudi untuk menjemput atau mengantar pesanan.

    “Nah layanannya itu tidak hanya sekedar antar jemput penumpang atau antar jemput makanan gitu. Tapi juga macam-macam seperti bahkan sampai nangkap ular, nebang pohon, bersih-bersih rumah itu juga sangat bisa. Karena ya sangat berkeluargaan gitu lah,” ucap Ghufron.

    Berikut sejumlah layanan Zendo:

    -Zendo Bike: Layanan ojek motor yang dirancang untuk memberikan solusi transportasi cepat, efisien. dengan pengemudi yang berpengalaman dan ramah.

    -Zendo Car: Transportasi roda empat yang menyasar target perjalanan keluarga, perjalanan bisnis, atau barang bawaan yang banyak.

    -Zendo Cleaning Service: Layanan kebersihan profesional untuk rumah dan kantor. Dengan tim kebersihan yang terlatih dan menggunakan peralatan modern.

    -Zendo Delivery: Layanan angkut barang untuk pengiriman barang pribadi, dokumen penting, atau barang dagangan. Nilai yang ditawarkan cepat dan efisien.

    -Zendo Food: Jasa beli makanan dari restoran favorit. 

    -Zendo Shopping: Layanan belanja kebutuhan harian tanpa harus keluar rumah. 

  • Patrick Walujo Komitmen Jadi Dirut GOTO sampai 2029, Ini Dampak Positifnya

    Patrick Walujo Komitmen Jadi Dirut GOTO sampai 2029, Ini Dampak Positifnya

    Jakarta

    Sejumlah analis pasar modal menyoroti keputusan manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang mengumumkan komitmen Patrick Walujo untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga tahun 2029.

    Para analis menilai keputusan yang nantinya bergantung dengan keputusan pemegang saham ini merupakan hal positif bagi induk Gojek dan GoTo Financial (GTF) ke depan, di saat perusahaan menargetkan mencapai profitabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan.

    Analis Semesta Indovest Sekuritas, Michael Lee pun menyoroti sosok Patrick yang berhasil mentransformasi bisnis e-commerce, dari sebelumnya memiliki arus kas negatif menjadi positif. Menurutnya, dekonsolidasi Tokopedia dan kemitraan strategis dengan TikTok Shop terbukti membuat GOTO lebih solid.

    “Dengan adanya deal dan klausul e-commerce service fee, GOTO tidak hanya punya recurring revenue tetapi juga jauh lebih solid dari sisi arus kas,” ujarnya di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

    Michael mengatakan Patrick memiliki kemampuan mumpuni dalam meningkatkan efisiensi operasional, salah satunya kerja sama komputasi awan atau cloud dengan Alibaba dan Tencent.

    “Lewat kerja sama strategis tersebut, biaya cloud yang mahal bisa dihemat sampai 50%, ini akan terefleksikan di operating expense yang lebih rendah dan bisa mendongkrak profitabilitas ke depan,” jelasnya.

    Sebagai informasi, pada 10 November tahun lalu, GoTo Group, Tencent Cloud, dan Alibaba Cloud meneken perjanjian kerja sama terkait penguatan infrastruktur komputasi awan dan pengembangan talenta digital lokal di Indonesia.

    Pada perjanjian tersebut, Tencent Cloud juga akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru senilai US$5 00 juta dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga tahun 2030.

    Michael mengatakan kerja sama dengan Alibaba, yang merupakan salah satu pemegang saham mayoritas perseroan, juga akan mampu mengatasi ancaman overhang GOTO.

    “Dengan Alibaba stay commit untuk hold saham GOTO hingga 2029, risiko overhang bisa di-manage. Ini artinya kemitraan strategis tidak hanya berupa cost-saving tetapi juga menjadi langkah untuk meningkatkan confidence pasar pada saham GOTO,” ungkapnya.

    “Prestasi Patrick dalam waktu singkat menjadi angin segar untuk pasar, apalagi jika dia [Patrick] punya komitmen besar pimpin GoTo untuk waktu yang lebih lama sampai 2029. Bakal lebih positif, tentu sesuai dengan aturan dan persetujuan pemegang saham,” lanjutnya.

    Sementara itu Analis Ciptadana Sekuritas Gani menilai sosok Patrick cocok memimpin perusahaan teknologi seperti GOTO. Terlebih saat ini GOTO sedang berada pada fase transisi dari perusahaan startup menjadi perusahaan yang lebih stabil dan terus bertumbuh.

    “Dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, Patrick telah banyak melakukan transformasi di internal GOTO. Manuver strategis yang dilakukan pun sudah banyak yang membuahkan hasil,” ucap Gani.

    Di bawah kepemimpinan Patrick, GOTO untuk pertama kalinya mencapai perbaikan profitabilitas operasional, terutama ditinjau dari sisi EBITDA grup yang disesuaikan. GOTO juga dua kali mencetak EBITDA grup yang disesuaikan positif di kuartal IV-2023 dan kuartal III-2024.

    Gani menilai setelah GoTo berhasil mencetak EBITDA grup yang disesuaikan positif secara kuartalan, maka fokus selanjutnya adalah periode setahun penuh. Adapun mesin pertumbuhan GOTO ke depan ada pada unit bisnis On-Demand Services (ODS) lewat Gojek dan fintech lewat GoTo Financial (GTF) untuk bisa mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif.

    Lebih lanjut, Gani mengungkapkan Patrick juga sukses mentransformasi unit bisnis financial technology GOTO, yakni GTF dari yang awalnya memiliki monetisasi rendah menjadi salah satu pendorong pertumbuhan dan margin bisnis GOTO.

    “Lewat produk lending yang berhati-hati dengan Buy Now Pay Later (BNPL) dan cash loan berbasis ekosistem, loan book tumbuh 3x dalam setahun dan bisa capai 2x di akhir 2025 dari posisi September 2024,” katanya.

    “Bisa dibayangkan produk lending punya margin yang solid tetapi dengan kehati-hatian risiko kredit berupa NPL bisa dijaga rendah di kisaran 1%, ini sebuah keberhasilan dan langkah konkret untuk GOTO capai profitabilitas,” pungkasnya.

    (akd/akd)

  • Premium
                    
                                                
                    6 jam yang lalu
                
                            
            
                                    Efek Berganda di Balik Biaya Aplikasi Grab-Gojek 30%

    Premium 6 jam yang lalu Efek Berganda di Balik Biaya Aplikasi Grab-Gojek 30%

    Premium

    6 jam yang lalu

    Efek Berganda di Balik Biaya Aplikasi Grab-Gojek 30%

  • Driver Ojek Online Minta Biaya Aplikasi Grab-Gojek Diturunkan Jadi 10%

    Driver Ojek Online Minta Biaya Aplikasi Grab-Gojek Diturunkan Jadi 10%

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia meminta agar pemerintah dan aplikator Grab-Gojek menurunkan potongan biaya aplikasi menjadi 10% dari sebelumnya 20%.

    Diketahui, perusahaan aplikasi transportasi daring diduga saat ini masih memotong biaya aplikasi melebihi batas yang telah ditetapkan oleh regulasi pemerintah. 

    Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan KP No.1001 Tahun 2022, potongan biaya aplikasi untuk pengemudi maksimal sebesar 20%. 

    Namun, kenyataannya di lapangan, sejumlah aplikator bahkan memotong hingga 30%, dengan alasan dana tersebut akan dikembalikan untuk kesejahteraan mitra. 

    Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyampaikan rasa kekecewaan karena pihak regulator tidak dapat berbuat banyak dalam pemotongan biaya aplikasi. 

    Biaya aplikasi yang besar membuat mitra driver sengsara sehingga dia berharap biaya tersebut dapat diturunkan menjadi 10%. Pemerintah juga diminta menindak tegas aplikator yang menaikan biaya aplikasi melebih batas. 

    “Kami menyayangkan pihak pemerintah atau regulator tidak bisa berbuat apapun ataupun berikan sanksi kepada aplikator yang melanggar regulasi resmi dari pemerintah,” kata Igun kepada Bisnis, Senin (6/1/2025).

    Asosiasi berharap Menteri Perhubungan yang baru dapat lebih responsif dalam mengakomodasi aspirasi para pengemudi, mengingat asosiasi mereka telah sejak lama terlibat dalam penyusunan tarif ojek online dan potongan aplikasi sejak 2019 lalu.

    “Kami berharap Menteri Perhubungan yang baru ini bisa tegas dan mengakomodir aspirasi kami dari Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia,” ujarnya.

    Lebih lanjut, potongan yang terlalu tinggi telah menjadi beban bagi banyak pengemudi yang selama ini menggantungkan hidupnya pada penghasilan dari aplikasi transportasi daring. 

    Asosiasi berharap, dengan perhatian serius dari pemerintah, permasalahan ini bisa segera diatasi untuk kesejahteraan mitra pengemudi ojol di seluruh Indonesia.

    “Kami mendesak Menteri Perhubungan untuk menjadikan isu ini sebagai prioritas di tahun 2025, mengingat jutaan pengemudi ojol mengandalkan pendapatan dari aplikasi ini,” ucap Igun.

  • Patrick Walujo Tegaskan Pimpin GoTo hingga 2029

    Patrick Walujo Tegaskan Pimpin GoTo hingga 2029

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan bahwa Direktur Utama, Patrick Sugito Walujo berkomitmen untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga 2029.

    Pengumuman ini sejalan dengan kinerja perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan signifikan di bawah kepemimpinan Patrick selama setahun terakhir.

    Pada kuartal III-2024, Gross Transaction Value (GTV) inti Grup meningkat 74% year-on-year (YoY) menjadi Rp72,0 triliun. Sementara pendapatan bruto juga mengalami kenaikan 34% YoY menjadi Rp4,7 triliun. Pencapaian yang solid ini didorong oleh peningkatan 21% YoY dalam jumlah Pengguna yang Bertransaksi Bulanan (MTU) di seluruh ekosistem GoTo.

    Sebagai CEO, Patrick akan fokus mendorong GoTo mencapai pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan, dan Dewan Komisaris GoTo telah menyetujui paket retensi berbasis kinerja sebagai bagian dari kesepakatan kerja.

    “Memimpin GoTo selama 18 bulan terakhir merupakan kehormatan yang luar biasa dan saya bangga untuk berkomitmen pada masa depan jangka panjang saya di perusahaan ini,” ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (6/1).

    Presiden Komisaris GoTo, Agus D. W. Martowardojo menyebutkan bahwa selama Patrick menjabat, prospek perusahaan telah mengalami transformasi serta membuka jalan untuk manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

    GoTo mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023 dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja positif di sepanjang 2024. Pada saat yang sama, pertumbuhan dan profitabilitas terus menunjukkan tren peningkatan.

    “Saya menyambut baik dan bangga bahwa Patrick telah berkomitmen untuk masa depan jangka panjang di perusahaan ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan Patrick untuk kepentingan pemangku kepentingan GoTo untuk tahun-tahun mendatang,” ujar Agus.

    Kinerja GoTo membaik

    Diketahui, rugi bersih GoTo membaik 55% YoY menjadi Rp4,31 triliun pada 9 bulan awal 2024. Hal ini disertai dengan pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya.

    Dikutip dari laporan keuangan kuartal III-2024, pertumbuhan yang baik didukung oleh perbaikan rugi usaha sebesar 77 persen YoY menjadi Rp2,05 triliun. Pendapatan bersih GoTo bertumbuh 11% YoY menjadi Rp11,6 triliun pada Januari–September 2024.

    Bersamaan dengan itu, beban perseroan berhasil ditekan sebesar 29% YoY menjadi Rp13,7 triliun. Secara year-to-date, EBITDA yang disesuaikan GoTo membaik 98% YoY dari minus Rp3,7 triliun menjadi minus Rp72 miliar. Hal ini makin mendekati target perseroan untuk mencapai titik impas (breakeven) EBITDA yang disesuaikan pada 2024.

    Adapun, kinerja GoTo itu ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan (monthly transacting users/MTU) sebesar 21% YoY di seluruh ekosistem GoTo.

  • Ini Kata Agus Martowardojo tentang Sosok Patrick Walujo Pimpin GoTo

    Ini Kata Agus Martowardojo tentang Sosok Patrick Walujo Pimpin GoTo

    Jakarta

    Presiden Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Agus D. W. Martowardojo mengatakan langkah Patrick Sugito Walujo untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga 2029 merupakan pilihan yang tepat.

    Menteri Keuangan periode 2010-2013 sekaligus Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018 ini menilai pilihan itu membuat perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan sejumlah target kinerja.

    Hal itu disampaikan Agus Marto ketika manajemen Goto merilis pengumuman terbaru terkait dengan komitmen Patrick Sugito Walujo, Direktur Utama GoTo, untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga 2029.

    Agus mengatakan, selama Patrick menjabat sebagai Direktur Utama, prospek perusahaan telah mengalami transformasi, membuka jalan untuk manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

    “GoTo mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif pada kuartal 4-2023 dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja positif di seluruh tahun 2024,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2025).

    Agus menjelaskan pertumbuhan dan profitabilitas Goto juga terus menunjukkan tren peningkatan dalam waktu bersamaan.

    “Oleh karena itu, saya menyambut baik dan bangga bahwa Patrick telah berkomitmen untuk masa depan jangka panjang di perusahaan ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan Patrick untuk kepentingan pemangku kepentingan GoTo untuk tahun-tahun mendatang,” ungkap Agus.

    Manajemen Goto menyatakan sesuai dengan hukum dan peraturan Indonesia, setiap pengangkatan kembali atau perpanjangan masa jabatan bagi anggota direksi, tentunya harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.

    Dalam kesempatan itu, Patrick mengatakan bahwa memimpin GoTo selama 18 bulan terakhir merupakan kehormatan yang luar biasa.

    “Saya bangga untuk berkomitmen pada masa depan jangka panjang saya di perusahaan ini,” kata Patrick.

    Pendiri Northstar Group ini menyampaikan bahwa selama dirinya memimpin GoTo, membuat dirinya semakin yakin akan potensi luar biasa yang dimiliki oleh tim, visi, serta komitmen perusahaan untuk mendorong transformasi digital di Indonesia.

    “Sebagai perusahaan, kami berada dalam posisi yang unik untuk membentuk masa depan teknologi di Indonesia, memberdayakan bisnis, meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara. Seiring kami menyongsong tahun baru dan untuk mendorong pertumbuhan yang menguntungkan, saya yakin, bersama-sama, kami dapat mengukuhkan posisi kami sebagai perusahaan teknologi terdepan di Indonesia untuk tahun-tahun selanjutnya,” tutupnya.

    (anl/ega)