Momen Antrean Panjang Ribuan Kurir yang Terjebak Sistem Retur…
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mentari siang bersinar terik di Jalan Kampung Baru III,
Ulujami
, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Rabu (2/4/2025).
Namun, panas itu tak cukup menghangatkan hati ribuan
kurir
yang berdiri berjam-jam dalam antrean panjang.
Para kurir barang itu datang dari berbagai sudut Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.
Tujuan mereka sama yakni mengembalikan barang pesanan kepada mitra agen paket yang ada di sana.
Dari kejauhan, antrean itu tampak tak berujung, memanjang hingga dua kilometer.
Jaket-jaket berwarna oranye, hijau, dan biru membaur, melebur menjadi satu gambaran nyata tentang perjuangan para pencari nafkah di jalanan.
“Antrean sampai dua kilometer dan 3.000-an driver datang, operator hanya satu,” ujar Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala, Kamis (3/4/2025).
Hanya satu operator dan tempat yang bisa menerima barang retur.
Dengan demikian, para kurir itu pun harus menunggu area perkampungan itu.
Pada Rabu, waktu seolah berjalan lebih lambat.
Sejak pukul 10.00 WIB, mereka berdiri, berharap sistem dapat mengakomodasi barang yang harus dikembalikan.
Namun, harapan itu berulang kali tertahan oleh kenyataan, antrean tidak bergerak cepat.
Hingga sore menjelang, matahari mulai tenggelam di balik deretan bangunan, tetapi barisan kurir masih memenuhi jalan.
“Agen tidak mengetahui bahwa sistemnya dibuka oleh manajemen sehingga driver yang mengambil barang retur dari Jabodetabek berdatangan dan berebut untuk masuk menaruh paket yang diretur,” lanjut Seala.
Tidak ada yang benar-benar tahu bahwa hari itu akan menjadi hari yang penuh penantian.
Tidak ada yang menyangka bahwa keputusan yang diambil di balik layar bisa menghadirkan lautan manusia di jalan sempit ini.
Video yang beredar di Instagram menjadi saksi bisu kekacauan tepat dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri itu.
Dalam rekaman, para kurir tampak bergerombol, saling berdempetan, mencoba mencari celah untuk bisa lebih dekat ke agen paket yang mereka tuju.
Beberapa dari mereka terlihat memakai jaket Shopee, Gojek, atau bahkan tanpa identitas perusahaan apa pun, tapi hanya seorang pekerja yang ingin menyelesaikan tugasnya sebelum senja tiba.
“Biar pada buka yang lain cabangnya, cuma ini doang yang buka,” terdengar suara perekam video.
Ironisnya, agen yang menjadi tujuan ribuan kurir ini bukanlah gudang besar dengan fasilitas memadai.
Hanya sebuah rumah yang harus menanggung beban yang begitu besar.
Ketika jumlah paket yang harus dikembalikan semakin menumpuk, ruang yang terbatas itu terasa semakin sesak, semakin sulit dijangkau.
Pada akhirnya, saat jarum jam bergerak mendekati pukul 17.00 WIB, antrean perlahan terurai.
Para kurir mulai tersebar ke empat titik agen retur lainnya, yakni Service Point Pos Pengumben, Service Point Ulujami, Service Point Muchtar Raya, dan Service Point Puri Botanical.
Jalan Kampung Baru III yang sempat tertutup sepenuhnya oleh gelombang manusia, akhirnya kembali dapat dilalui.
“Sudah tidak ada (antrean). Sudah terurai di empat gerai lainnya,” kata Seala singkat.
Namun, meski antrean telah terurai, kisah hari itu tidak akan mudah dilupakan.
Sebuah pengingat bahwa di balik paket yang tiba di depan pintu, ada perjalanan panjang yang sering kali tak terlihat.
Ada peluh yang menetes, ada kesabaran yang diuji, dan ada perjuangan yang terus berulang.
Mereka, para kurir, adalah wajah lain dari kota ini yang berhenti, dan menunggu demi mengantarkan sepotong kenyamanan bagi orang lain.
(Reporter: I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor: Novianti Setuningsih)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: Gojek
-

Jadwal Commuter Line Jogja-Solo Hari Ini, 2 April 2025: Ada 31 Perjalanan KRL hingga Pukul 22:35 WIB – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan penyesuaian jadwal perjalanan KRL Commuter Line relasi Jogja-Solo selama Libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.
Dari penyesuaian itu, KCI menambah frekuensi jadwal KRL Commuter Line Jogja-Solo menjadi 31 perjalanan setiap harinya.
Adapun penambahan frekuensi jadwal perjalanan KRL Commuter Line Jogja-Solo berlaku mulai 28 Maret hingga 11 April 2025.
Pengguna yang ingin melakukan perjalanan dengan moda transportasi ini hanya dikenakan tarif sebesar Rp 8.000 untuk satu kali perjalanan dari Solo maupun Yogyakarta.
Berikut jadwal perjalanan KRL Jogja-Solo yang berlaku mulai 28 Maret 2025:
1. Keberangkatan dari stasiun Palur
– KA 701 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 05:00 WIB
– KA 711 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 06:05 WIB
– KA 721 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 07:15 WIB
– KA KP/731A Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 07:45 WIB
– KA 703 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 08:56 WIB
– KA 723 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 10:40 WIB
– KA 733F Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 11:07 WIB
– KA 713 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 12:10 WIB
– KA 705 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 12:50 WIB
– KA 725 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 13:43 WIB
– KA 715 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 15:35 WIB
– KA 707 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 16:35 WIB
– KA 727 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 18:05 WIB
– KA 717 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 19:45 WIB
– KA 709 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 20:42 WIB.
2. Keberangkatan dari stasiun Tugu Yogyakarta
– KA 720 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 05:05 WIB
– KA 730F Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 06:00 WIB
– KA 702 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 07:05 WIB
– KA 712 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 07:54 WIB
– KA 722 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 08:49 WIB
– KA KP/732A Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 09:38 WIB
– KA 704 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 10:56 WIB
– KA 724 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 12:07 WIB
– KA 714 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 13:57 WIB
– KA 706 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 15:01 WIB
– KA 726 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 16:10 WIB
– KA 716 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 17:35 WIB
– KA 708 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 18:08 WIB
– KA 728 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 20:15 WIB
– KA 718 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 21:20 WIB
– KA 710 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 22:35 WIB.
Masyarakat yang akan naik KRL Commuter Line harus terlebih dahulu membeli tiket melalui sejumlah cara, seperti menggunakan layanan GoTransit dari GoJek, melakukan isi saldo Kartu Multi Trip di vending machine, dan isi saldo di loket stasiun.
GoTransit merupakan salah satu fitur di aplikasi Gojek yang memungkinkan penggunanya untuk memilih rute perjalanan dan transportasi.
Fitur ini dibuat untuk memberikan pelayanan terbaik dengan keamanan terjamin bagi penggunanya dalam bepergian.
Saat ini, GoTransit dapat digunakan untuk membeli tiket KRL Commuter Line.
Beli Tiket via GoTransit
Dilansir dari laman resmi GoJek, berikut langkah-langkah membeli tiket KRL dengan GoTransit:
– Buka aplikasi Gojek di ponsel Anda
– Pilih menu layanan GoTransit
– Cari lokasi stasiun tujuan di kolom pencarian yang tersedia
– Pilih stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan
– Lakukan pembayaran menggunakan GoPay
– Anda akan mendapatkan dua kode QR yang masing-masing di scan saat masuk dan keluar gate stasiun.
Beli Tiket KRL via Vending Machine dan Loket Stasiun
Tak hanya lewat GoTransit, pengguna KRL Commuter Line juga dapat membeli tiket KRL melalui vending machine dan loket stasiun.
Dengan kedua cara tersebut, pengguna KRL tentu saja wajib menyiapkan Kartu Multi Trip (KMT) yang dapat diperoleh dengan membeli di loket stasiun yang melayani KRL Commuter Line.
Untuk lebih jelasnya, simak cara isi saldo KMT Commuter Line di bawah ini.
Cara Isi Saldo KMT
Berikut langkah-langkah isi saldo KMT Commuter Line:
1. Top Up KMT via Vending Machine
– Letakan kartu pada reader kartu yang tersedia.
– Masukan uang sesuai dengan nominal top up
– Konfirmasi transaksi:
– Tekan “Ya” untuk memproses transaksi
– Tekan “Tidak” untuk membatalkan transaksi
– Transaksi berhasil, ambil kartu kembali.
*) Vending Machine Kartu Multi Trip tidak mengeluarkan uang kembalian, maka penumpang diminta menyiapkan uang pas.
2. Top Up KMT via Loket Stasiun
– Kunjungi loket stasiun yang melayani perjalanan KRL Commuter Line
– Sampaikan jumlah nominal isi ulang dan serahkan uang tunai kepada Petugas Loket Stasiun
– Tempelkan Kartu Multi Trip pada reader card dispencer.
– Periksa kembali saldo sebelum dan setelah melakukan isi ulang pada layar PoS.
– Transaksi berhasil, ambil kartu dan simpan struk sebagai bukti transaksi.
(Tribunnews.com/David Adi)
-

Soal Laporan BHR Ojol Rp50.000, Wamenaker Noel: Aplikator Rakus!
Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Ketanagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menuding perusahaan penyedia aplikasi atau aplikator layanan ride-hailing rakus, terkait laporan sejumlah mitra pengemudi ojek online (ojol) mendapatkan Bantuan Hari Raya (BHR) sebesar Rp50.000.
Noel, sapaannya, mengaku geram saat ditanyai wartawan ihwal rencana pemanggilan perusahaan aplikator soal pemberian BHR.
“Jawabannya tahu, lu mau gua kasar atau baik? Langsung naik darah gue nih soal BHR nih. Mereka [aplikator] rakus, jawabannya itu,” ujar Noel kepada wartawan pada sela-sela acara gelar griya di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Selasa (1/4/2025).
Noel memastikan bahwa kementeriannya akan memanggil para perusahaan aplikator ride-hailing untuk ditanyai soal pemberian BHR kepada para mitranya.
“Aplikator itu rakus kita akan panggil,” kata Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) tersebut.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bakal meminta klarifikasi kepada manajemen perusahaan aplikator ojek online (ojol) menyusul laporan bahwa sebagian pengemudi hanya menerima BHR Rp50.000.
Yassierli mengatakan, dalam surat edaran, BHR diberikan kepada pengemudi yang dikategorikan berkinerja baik dan produktif. Besaran bervariasi, ada yang menerima Rp900.000 atau jumlah lainnya.
“Tantangannya adalah bagaimana perusahaan aplikator ini mengkategorikan di luar itu, dan besaran berapa itu yang perlu klarifikasi ke mereka,” kata dia dilansir dari Antara, Jumat (28/3/2025).
Yassierli mengatakan pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan aplikator ojek online untuk membahas hal tersebut. Namun dia tidak bisa memastikan kapan pertemuan itu akan dilakukan.
“Hopefully (sebelum lebaran), saya tidak bisa janji karena ini juga sifatnya imbauan kepada mereka,” ujar dia.
Adapun dua aplikator besar ride hailing di Tanah Air yakni Gojek dan Gran menegaskan sudah menyalurkan BHR kepada mitra driver sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Chief of Public Policy & Government Relations, GoTo, Ade Mulya memastikan telah memberikan BHR kepada mitranya sesuai imbauan pemerintah atau kurang lebih 20% dari penghasilan.
Ade menambahkan bahwa BHR 20% yang diberikan oleh Gojek tersebut diambil dari penghasilan perbulan mitra Gojek.
“BHR setara dengan ±20% penghasilan bersih rata-rata per bulan kepada Mitra Juara Utama. Perlu kami luruskan bahwa perhitungan 20% tersebut bukan dari pendapatan per tahun,” kata Ade kepada Bisnis, Selasa (25/3/2025).
Di sisi lain, Grab memastikan telah memberikan BHR kepada Mitranya sesuai dengan imbauan yang dikatakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengatakan penyaluran BHR dilakukan berdasarkan mekanisme yang telah ditetapkan Grab. Pembagian ini mempertimbangkan berbagai faktor, yakni tingkat keaktifan dan kemampuan finansial perusahaan.
Oleh karena itu, Mitra Grab yang belum menerima BHR hingga saat ini, dikategorikan tidak memenuhi kriteria berdasarkan skema yang berlaku.
“Misal karena kurang aktif atau tidak mencapai tingkat keterlibatan yang ditentukan,” kata Tirza dalam keteranganya, Kamis (27/3/2025).
Laporan dari mitra pengemudi ojol soal BHR itu berasal dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) yang menyampaikan pemberian BHR bagi mitra ojek online tidak adil. Meski jumlah penumpang yang diangkut sangat banyak, tetapi BHR yang diberikan hanya Rp50.000.
Adapun, pada hari Selasa (25/3/2025) SPAI mendatangi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk melakukan pengaduan terkait dengan besaran BHR yang tidak adil.
Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan bahwa aplikator melakukan diskriminasi dalam pembagian BHR. “Karena memang tidak sesuai dengan arahan Presiden, tidak sesuai dengan surat edaran Menteri yang sudah dikeluarkan,” kata Lily di Kemenaker, Selasa (25/3/2025).
-

Menaker Tunggu Laporan Gojek, Grab Cs Terkait BHR Ojol Rp50.000
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli masih menunggu laporan lengkap dari aplikator seperti Gojek, Grab dan Maxim terkait pemberian bonus hari raya (BHR).
Yassierli mengatakan Kemnaker masih menunggu adanya laporan lengkap dari driver atau pengemudi ojek online yang mendapatkan BHR tidak sesuai dengan pendapatan yang mereka hasilkan.
“Kita juga lagi nunggu, saya juga belum dapat laporan lengkap. Itu kan ada beberapa aplikator ya, konkretnya jadinya mereka seperti apa, kita masih nunggu,” katanyadi Kemenaker, Selasa (25/3/2025).
Yassierli menegaskan pihaknya bakal memanggil aplikator transportasi online atau ojek online seperti Gojek, Grab, dan Maxim terkait dengan BHR.
Selain itu, pemanggilan ini juga akan membahas formulasi perhitungan dari aplikator dalam pemberian BHR bagi mitranya.
“Tapi kita sekali lagi nanti kita akan panggil (aplikator) dan kita akan coba gali mereka seperti apa sih implementasinya,” ujarnya.
Sebelumnya, Bonus Hari Raya (BHR) untuk pengemudi ojek online atau driver ojol akhirnya sudah cair menjelang Hari Raya Idulfitri 2025. Namun, sejumlah mitra driver mengaku kecewa dengan besaran bonus yang diberikan oleh aplikator.
Pengemudi transportasi online yang tergabung dalam Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mengaku menerima laporan adanya driver ojol yang menerima BHR hanya sebesar Rp50.000.
Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan nominal tersebut dinilai tidak manusiawi lantaran pendapatan sang driver ojol selama 12 bulan mencapai Rp33 juta.
Selain itu, besaran BHR yang diberikan perusahaan transportasi online juga tidak sesuai dengan informasi yang diterima Presiden Prabowo Subianto, yang beberapa waktu lalu mengungkap bahwa pengemudi online akan menerima Rp1 juta per orang.
“Nilai ini jelas jauh dari informasi yang diterima Presiden bahwa platform akan memberikan THR ojol sebesar Rp1 juta bagi setiap pekerjanya,” kata Lily, Minggu (23/3/2025).
Menurutnya, besaran BHR ojol tidak adil, lantaran perusahaan menentukan kategori yang diskriminatif seperti hari aktif 25 hari, jam kerja online 200 jam, tingkat penerimaan order 90% hingga tingkat penyelesaian trip 90% setiap bulannya.
Ditambah lagi, kata dia, potongan platform hingga 50% yang kian membebani pendapatan pengemudi ojol serta membuat seolah-olah pengemudi tidak berkinerja baik.
-

Ojol Hijaukan Open House di Istana: THR Jangan Cuma Rp50.000
Bisnis.com, JAKARTA — Suasana hangat dan penuh kebersamaan tampak mewarnai perayaan Idulfitri 1446 Hijriah di Istana Negara.
Sejumlah mitra pengemudi ojek online (ojol) yang mengenakan jaket hijau khas Grab dan Gojek, tampak menikmati hidangan dalam acara open house atau gelar griya yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menurut pantauan Bisnis, para pengemudi ojol terlihat berbaur dengan para tamu undangan lainnya, menikmati sajian makanan yang telah disediakan.
Beberapa di antara mereka duduk bersila di lantai, makan bersama sambil bercengkerama, menunjukkan keakraban di momen spesial ini.
Acara gelar griya Lebaran di Istana Negara memang menjadi tradisi tahunan yang terbuka untuk masyarakat luas, termasuk mereka yang bekerja keras di jalanan seperti pengemudi ojol.
Pengemudi ojek online yang mendapatkan kesempatan open house di Istana Negara, dalam momen Lebaran 2025
Tak hanya mitra ojol, berbagai elemen masyarakat turut hadir dalam acara tersebut. Dengan suasana penuh kehangatan, momen ini menjadi refleksi dari semangat Lebaran yakni berbagi, bersyukur, dan mempererat tali persaudaraan.
Momen open house di Istana Negara pun menjadi pengalaman istimewa bagi Iwan, seorang pengemudi ojol yang turut hadir dalam perayaan Idulfitri bersama Presiden.
Dengan jaket Gojek yang masih melekat di tubuhnya, Iwan merasakan kebanggaan tersendiri bisa hadir di lingkungan Istana.
“Di Istana kami jaket nggak dilepas, kalau masuk mal kita disuruh lepas jaket. Berarti Istana hebat, nggak perlu dilepas-lepas karena ini mata pencaharian kita,” ujarnya kepada wartawan dengan penuh semangat, Senin (31/3/2025)
Ini bukan kali pertama Iwan menghadiri open house Presiden. Tahun lalu, dia mengaku juga sempat datang, meskipun belum berkesempatan bersalaman langsung dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Akan tetapi kali ini, dia berharap bisa bertemu dan berjabat tangan dengan Presiden Prabowo Subianto.
Momen istimewa ini juga dia manfaatkan untuk membawa serta anaknya. Dia mengaku setelah melaksanakan Salat Id, Iwan langsung bergegas menuju Istana Negara. Pada kesempatan langka ini, dirinya rela mengantre sejak pukul 08.00 WIB.
“Istri nggak ikut, saya cuma bawa anak. Langsung ke sini saya ngantre dari jam 8,” katanya sambil tersenyum.
Tak hanya menikmati suasana hangat open house, Iwan juga menitipkan harapannya kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Ya mudah-mudahan THR ojol jangan Rp50.000, Pak. Mudah-mudahan didengar sama pak Prabowo,” harapnya.
-

Jadwal Commuter Line Jogja-Solo di Hari Pertama Lebaran 2025: Ada 31 Perjalanan KRL – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) kembali melakukan penyesuaian jadwal perjalanan KRL Commuter Line relasi Jogja-Solo saat Libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Dari penyesuaian itu, KCI menambah frekuensi jadwal KRL Commuter Line Jogja-Solo menjadi 31 perjalanan setiap harinya.
Adapun penambahan frekuensi jadwal perjalanan KRL Commuter Line Jogja-Solo berlaku mulai 28 Maret hingga 11 April 2025.
Pengguna yang ingin melakukan perjalanan dengan moda transportasi ini hanya dikenakan tarif sebesar Rp 8.000 untuk satu kali perjalanan dari Solo maupun Yogyakarta.
Berikut jadwal perjalanan KRL Jogja-Solo yang berlaku mulai 28 Maret 2025:
1. Keberangkatan dari stasiun Palur
– KA 701 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 05:00 WIB
– KA 711 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 06:05 WIB
– KA 721 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 07:15 WIB
– KA 731F Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 07:45 WIB
– KA 703 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 08:56 WIB
– KA 723 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 10:40 WIB
– KA 733F Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 11:07 WIB
– KA 713 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 12:10 WIB
– KA 705 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 12:50 WIB
– KA 725 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 13:43 WIB
– KA 715 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 15:35 WIB
– KA 707 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 16:35 WIB
– KA 727 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 18:05 WIB
– KA 717 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 19:45 WIB
– KA 709 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 20:42 WIB.
2. Keberangkatan dari stasiun Tugu Yogyakarta
– KA 720 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 05:05 WIB
– KA 730F Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 06:00 WIB
– KA 702 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 07:05 WIB
– KA 712 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 07:54 WIB
– KA 722 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 08:49 WIB
– KA 732F Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 09:36 WIB
– KA 704 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 10:56 WIB
– KA 724 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 12:07 WIB
– KA 714 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 13:57 WIB
– KA 706 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 15:01 WIB
– KA 726 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 16:10 WIB
– KA 716 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 17:35 WIB
– KA 708 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 18:08 WIB
– KA 728 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 20:15 WIB
– KA 718 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 21:20 WIB
– KA 710 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 22:35 WIB.
Masyarakat yang akan naik KRL Commuter Line harus terlebih dahulu membeli tiket melalui sejumlah cara, seperti menggunakan layanan GoTransit dari GoJek, melakukan isi saldo Kartu Multi Trip (KMT) di vending machine, dan isi saldo di loket stasiun.
GoTransit merupakan salah satu fitur di aplikasi GoJek yang memungkinkan penggunanya untuk memilih rute perjalanan dan transportasi.
Fitur ini dibuat untuk memberikan pelayanan terbaik dengan keamanan terjamin bagi penggunanya dalam bepergian.
Saat ini, GoTransit dapat digunakan untuk membeli tiket KRL Commuter Line.
Beli Tiket via GoTransit
Dikutip dari laman resmi GoJek, berikut langkah-langkah membeli tiket KRL dengan GoTransit:
– Buka aplikasi Gojek di ponsel Anda
– Pilih menu layanan GoTransit
– Cari lokasi stasiun tujuan di kolom pencarian yang tersedia
– Pilih stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan
– Lakukan pembayaran menggunakan GoPay
– Anda akan mendapatkan dua kode QR yang masing-masing di scan saat masuk dan keluar gate stasiun.
Beli Tiket KRL via Vending Machine dan Loket Stasiun
Tak hanya lewat GoTransit, pengguna KRL Commuter Line juga dapat membeli tiket KRL melalui vending machine dan loket stasiun.
Dengan kedua cara tersebut, pengguna KRL tentu saja wajib menyiapkan Kartu Multi Trip (KMT) yang dapat diperoleh dengan membeli di loket stasiun yang melayani KRL Commuter Line.
Untuk lebih jelasnya, simak cara isi saldo KMT Commuter Line di bawah ini.
Cara Isi Saldo KMT
Berikut langkah-langkah isi saldo KMT Commuter Line:
1. Top Up KMT via Vending Machine
– Letakkan kartu pada reader kartu yang tersedia.
– Masukan uang sesuai dengan nominal top up
– Konfirmasi transaksi:
– Tekan “Ya” untuk memproses transaksi
– Tekan “Tidak” untuk membatalkan transaksi
– Transaksi berhasil, ambil kartu kembali.
*) Vending Machine Kartu Multi Trip tidak mengeluarkan uang kembalian, maka penumpang diminta menyiapkan uang pas.
2. Top Up KMT via Loket Stasiun
– Kunjungi loket stasiun yang melayani perjalanan KRL Commuter Line
– Sampaikan jumlah nominal isi ulang dan serahkan uang tunai kepada Petugas Loket Stasiun
– Tempelkan Kartu Multi Trip pada reader card dispenser.
– Periksa kembali saldo sebelum dan setelah melakukan isi ulang pada layar PoS.
– Transaksi berhasil, ambil kartu dan simpan struk sebagai bukti transaksi.
(Tribunnews.com/David Adi)
-

Apakah Ojek Online Beroperasi saat Lebaran? Ini Jawabannya!
Jakarta –
Lebaran menjadi saat yang tepat untuk silaturahmi dan menikmati libur bersama orang-orang terdekat. Layanan ojek online (ojol) menjadi pilihan tepat untuk saling mengunjungi, mengantar makanan, atau hampers.
Namun keinginan saling berkunjung dan mengirim aneka barang, kerap terhalang layanan ojol yang sulit diperoleh melalui aplikasi. Saking sulitnya kadang muncul kekhawatiran apakah layanan ojol tersedia saat Idul Fitri?
Apakah Ada Ojek Online saat Lebaran?
Berikut informasi mengenai ketersediaan ojol saat Lebaran.
Gojek
Menurut laman Gojek, perusahaan transportasi online ini akan tetap melayani pelanggan saat lebaran. Gojek yang sudah ada di berbagai kota juga bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan selama mudik.
Layanan seperti Go-Ride dan Go Car bisa digunakan untuk mengantar pelanggan bersilaturahmi. Sementara itu, pelanggan juga bisa memanfaatkan layanan Go-Send untuk mengirim bingkisan lebaran.
Kamu juga masih bisa memesan makanan atau minuman secara online lewat Go-Jek di hari lebaran. Tinggal akses layanan GoFood di aplikasi.
Kini Gojek sudah tersedia di 158 kota dan kabupaten di Indonesia. Dari ujung Sabag hingga Merauke pelanggan bisa menikmati layanan Gojek.
Grab
Grab juga akan melayani pelanggan di momen lebaran. Menurut laman resminya, Grab Car bisa mengantar pelanggan ke rumah kerabat di hari Idul Fitri
Untuk mengantar kue dan parcel lebaran, pelanggan bisa menggunakan layanan Grab Express. Nah, jika ingin memesan makanan untuk tamu saat lebaran, misalnya, pelanggan bisa menggunakan layanan GrabFood.
Grab sendiri sudah memiliki lebih dari puluhan ribu mitra yang sudah tersebar di Indonesia. Ada sebanyak 241 kota di mana layanan Grab berada, mulai dari Jabodetabek, Aceh Besar, Bandar Lampung, hingga Yogyakarta.
Maxim
Mengutip laman Taxi Maxim, Maxim juga akan tetap memberikan layanan transportasi onlinenya saat lebaran. Untuk kamu yang mau menggunakan ojek online bisa memilih Maxim Bike, sementara bagi yang ingin bepergian bersama keluarga bisa memesan Maxim Car.
Seperti Gojek dan Grab, Maxim juga memiliki layanan Maxim Delivery untuk mengirimkan bingkisan lebaran dengan praktis. Beberapa hadiah seperti kue, bunga dan hadiah lainnya bisa dikirim menggunakan motor atau Bike Delivery dan mobil atau Car Delivery.
Untuk membeli makanan dan minuman saat lebaran, pelanggan bisa menggunakan layanan Foods & Goods. Namun, untuk kota yang saat ini belum tersedia layanan Foods & Goods bisa menggunakan Maxim Food & Shop. Kini, Maxim sudah tersebar di 300 kota, mulai dari Jabodetabek, Surakarta Manado, hingga Padang Panjang.
Meski transportasi online tersedia di hari lebaran, namun kemungkinan kemudahan mendapatkan driver tidak seperti ketika di hari-hari biasa. Kondisi disebabkan driver yang mungkin memilih libur atau menikmati Lebaran bersama keluarga.
(elk/row)
-

Menaker Bakal Panggil Perusahaan Ojol Buntut ‘THR’ Rp 50 Ribu
Jakarta –
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Republik Indonesia, Yassierli akan memanggil perusahaan ojek online (ojol) seperti Gojek dan Grab untuk meminta penjelasan soal bonus hari raya (BHR) sebesar Rp 50 ribu.
Meski sudah memiliki rencana, namun Yassierli belum bisa mengungkap, kapan tanggal pasti pertemuan tersebut. Namun, dia berharap, agenda itu bisa digelar sebelum hari raya Lebaran.
“Hopefully (sebelum lebaran), saya tidak bisa janji karena ini juga sifatnya imbauan kepada mereka,” ujar Yassierli, dikutip dari Antaranews, Jumat (28/3).
Menaker Yassierli. Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Yassierli menjelaskan, dalam surat edaran, BHR diberikan kepada mitra driver yang dikategorikan berkinerja baik dan produktif. Besaran bervariasi, ada yang menerima Rp900 ribu atau jumlah lainnya.
Namun, kata dia, tantangannya bagaimana perusahaan aplikator mengkategorikan pengemudi di luar kriteria tersebut.
“Tantangannya adalah bagaimana perusahaan aplikator ini mengkategorikan di luar itu, dan besaran berapa itu yang perlu klarifikasi ke mereka,” ungkapnya.
Driver ojol Grab di Tendean, Jakarta Selatan. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
Meski belum maksimal, namun Yassierli menilai, inisiatif BHR untuk ojol merupakan langkah yang baik. Sebab, bantuan tersebut baru pertama kali diadakan tahun ini. Itulah mengapa, dia meminta publik paham mengenai persiapan yang serba terbatas.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah driver ojol dan asosiasi terkait ramai-ramai komplain soal besaran BHR yang dianggap tak manusiawi. Mereka, yang merujuk pada pernyataan Presiden Prabowo Subianta, berharap angkanya bisa lebih banyak.
“Rata-rata nilai BHR yang diterima ojol sebagian besar Rp 50 ribu, banyak dari rekan-rekan ojol yang sudah menjadi ojol di satu platform aplikator lebih dari 5 tahun, namun tetap saja hanya terima Rp 50 ribu,” ujar Ketua Umum (Ketum) asosiasi ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono kepada detikOto.
“Hal ini kami protes keras dan mengecam aplikator yang kami anggap telah melakukan akal-akalan menipu Presiden RI, membangkang Menaker RI dan membohongi Ojol seluruh Indonesia hanya demi menjaga citra baik di mata Presiden RI,” kata Igun menambahkan.
Hal senada disampaikan, Ketua Umum SPAI Lily Pujiati. Dia menganggap, nominal BHR yang diberikan jauh dari kata pantas. Selain itu kriteria atau syarat lainnya sangat tidak adil karena sepinya orderan ojol yang disebabkan skema prioritas seperti akun prioritas, skema slot, skema aceng (argo goceng), dan skema level/tingkat prioritas.
“Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak pembayaran THR Ojol, taksol, kurir yang tidak manusiawi. Nilai THR Ojol tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Presiden mengenai kontribusi pengemudi ojol, taksol, kurir yang sudah menghasilkan keuntungan selama ini,” kata Lily.
(sfn/dry)
/data/photo/2025/04/03/67edfc516b074.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
