Perusahaan: Gojek

  • Bos GOTO Ungkap Penyebab Driver Gojek Sulit Punya Rumah KPR

    Bos GOTO Ungkap Penyebab Driver Gojek Sulit Punya Rumah KPR

    Bisnis.com, JAKARTA – CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), Patrick Walujo mengungkapkan alasan mitra driver kesulitan mendapat rumah subsidi atau KPR. 

    GoTo bersama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sebelumnya telah menjalin kerja sama melaksanakan pilot project pembiayaan Kepemilikan Pemilikan Rumah (KPR) bagi para mitra ojol pada 2018.

    Akan tetapi, program tersebut terhenti lantaran terkendala penghasilan para mitra driver Gojek yang fluktuatif. Di samping itu, mitra gojek juga masuk ke dalam kategori pekerja informal yang sulit mendapat approval pembiayaan KPR.

    “Sebetulnya di Gojek sejak tahun 2018 Kami sudah memulai program yang namanya Swadaya untuk membantu para mitra kami bisa memiliki rumah. Cuma seperti dikatakan oleh Pak Menteri jumlahnya pada sampai saat ini masih minimum,” kata Patrick, Selasa (8/4/2025). .

    Namun demikian, Patrick menyebut hingga saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan BBTN mengenai pelaksanaan sistem KPR ke depan.

    Salah satu opsinya, pendapatan mitra Ojol nantinya akan dipotong otomatis secara harian untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabungan yang akan digunakan untuk membayar cicilan KPR per bulan.

    “Nanti per bulannya bisa jadi angsuran, cicilan, jadi seperti itu,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bakal menyiapkan kuota 2.000 unit rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi para mitra pengemudi ojek onlie (ojol).

    Menteri PKP, Maruarar Sirait menjelaskan 2.000 unit rumah itu diberikan kepada mitra ojol baik roda dua maupun roda empat. 

    “Sekarang jauh lebih siap ya, jauh lebih banyak, ada 1.000 [unit rumah] untuk pengendara roda dua dan 1.000 pengendara roda empat,” jelasnya 

    Patrick menyambut positif rencana tersebut dan berharap mitra Gojek makin mudah memiliki rumah.

  • Pemerintah Siapkan 2.000 Rumah Buat Driver Gojek, Ini Syaratnya

    Pemerintah Siapkan 2.000 Rumah Buat Driver Gojek, Ini Syaratnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menjanjikan ribuan unit rumah subsidi yang dialokasikan untuk mitra pengemudi ojek online, khususnya dari Gojek.

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, salah satu kelompok yang menjadi fokus program rumah subsidi adalah mitra pengemudi ojol Gojek.

    Sebanyak 2.000 unit rumah subsidi telah dialokasikan untuk para mitra driver Gojek dalam program tahun ini.

    “Jadi, diawali dari arahan Presiden Prabowo kepada saya sebagai Menteri, bagaimana perumahan atau rumah subsidi ini bisa tepat sasaran dan juga diberikan kepada masyarakat yang sesuai kriteria,” ujar pria yang akrab disapa Ara saat konferensi pers di Kantor Kementerian PKP, dikutip Rabu (9/4/2025).

    Ia kemudian menyebutkan kriterianya adalah masyarakat berpenghasilan rendah.

    Saat ini, kata dia, batas penghasilan untuk keluarga itu Rp8 juta per bulan. Sementara kalau yang single dan belum menikah masih mereka bicarakan tentang batasan penghasilannya. Khusus Papua, single Rp7 juta, dan keluarga Rp10 juta.

    Ara menambahkan, data kriteria tersebut sedang diperbarui bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

    “Terus terang, kami sedang membicarakan dengan serius dengan BPS. Nanti akan ada keputusan baru. Karena itu data tahun berapa ya? Berapa tahun lalu ya? Kita mesti update lah dengan situasi terkini, sehingga makin adil,” kata Ara.

    Dari total kuota rumah subsidi tahun ini sebanyak 220.000 unit yang sudah tersedia, pemerintah telah membaginya ke dalam 13 segmen profesi.

    Alokasi ini mencakup petani (20.000 unit), buruh (20.000 unit), tenaga kesehatan seperti perawat (15.000 unit) dan bidan (10.000 unit), Polri (14.500 unit), hingga wartawan (1.000 unit).

    Khusus untuk mitra pengemudi Gojek, dialokasikan 2.000 unit, terdiri dari 1.000 unit untuk pengemudi roda dua dan 1.000 unit untuk roda empat.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Gojek, Patrick Walujo, menyambut baik inisiatif pemerintah. Ia mengungkapkan, Gojek sebenarnya telah memulai program serupa sejak 2018 melalui inisiatif Swadaya.

    “Sebetulnya di Gojek sejak tahun 2018, kami sudah memulai program yang namanya Swadaya. Untuk membantu para mitra kami untuk bisa memiliki rumah. Cuma jumlahnya pada sampai saat ini masih minimum,” ujar Patrick.

    “Dan kita sangat bahagia dan sangat mendukung bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Menteri ada kebijakan untuk kelonggaran-kelonggaran kriteria penerima kredit perumahan rakyat untuk rumah rakyat ini,” imbuhnya.

    Patrick menegaskan, Gojek siap bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan lembaga terkait untuk mendesain skema yang lebih inklusif.

    (fab/fab)

  • Pekerja Gaji Rp 13 Juta Kini Bisa Beli Rumah Subsidi – Page 3

    Pekerja Gaji Rp 13 Juta Kini Bisa Beli Rumah Subsidi – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait membidik 2.000 unit rumah subsidi bagi pengemudi ojek online (ojol). Hal ini setelah melakukan pertemuan dengan Gojek untuk membahas rumah subsidi bagi pengemudi mitra roda dua dan roda empat pada Selasa, 8 April 2025.

    “Sebanyak 1.000 unit rumah untuk pengemudi mitra roda dua dan 1.000 unit rumah bagi pengemudi roda empat daripada Gojek,” kata Maruarar Sirait (Ara) seperti dikutip dari Antara, saat konferensi pers, Selasa (8/4/2025).

    Kementerian PKP telah bertemu dengan Gojek untuk membahas perumahan subsidi bagi pengemudi mitra roda dua dan roda empat pada Selasa pekan ini.

    “Jadi kita hari ini berbicara soal perumahan subsidi bagi pengemudi mitra roda dua dan roda empat daripada Gojek,” kata Ara.

    Dia menuturkan , hal ini diawali dari arahan Presiden Indonesia Prabowo Subianto kepada dirinya sebagai Menteri PKP, bagaimana rumah subsidi bisa tepat sasaran dan juga diberikan kepada masyarakat yang sesuai kriteria, kriterianya adalah masyarakat berpenghasilan rendah.

    Pada kesempatan sama, CEO Gojek Patrick Waluyo mendukung kepemilikan rumah bagi rakyat, khususnya untuk mitra pengemudi ojek online atau pengemudi ojol.

    “Saya berterima kasih sekali atas undangannya pada hari ini, kita sangat mendukung program kepemilikan rumah bagi rakyat, khususnya untuk mitra pengemudi kami. Tujuan kita sama supaya mitra kami lebih sejahtera dan juga memiliki rumah sendiri,” ujar Patrick Waluyo.

  • 2.000 Driver Ojol Akan Dapat Rumah Subsidi, Begini Syaratnya!

    2.000 Driver Ojol Akan Dapat Rumah Subsidi, Begini Syaratnya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar gembira datang bagi para pengemudi ojek online (driver ojol). Sebanyak 2.000 rumah subsidi akan disiapkan khusus bagi para mitra driver roda dua dan empat dari Gojek.

    Program ini merupakan hasil pertemuan antara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Sugito Walujo.

    Fokus untuk Pengemudi Berpenghasilan Rendah

    Menurut Maruarar, rencana ini digagas untuk membantu para pengemudi yang masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah. Presiden Prabowo Subianto disebut turut mendorong program ini agar tepat sasaran.

    Batas penghasilan yang ditentukan yakni Rp 7 juta untuk yang lajang dan Rp 8 juta untuk yang telah menikah. “Kita hari ini berbicara soal perumahan subsidi bagi pengemudi mitra roda dua dan roda empat Gojek,” ujar Maruarar di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Target 2.000 Rumah untuk Driver Ojol

    Program ini menargetkan 2.000 unit rumah subsidi, yang dibagi rata antara driver roda dua dan empat. “Jumlahnya 1.000 untuk roda dua, 1.000 untuk roda empat,” lanjut Maruarar.

    GoTo sendiri telah mulai mendukung kesejahteraan mitranya sejak 2018. Namun, jumlah penerima manfaat rumah subsidi masih terbatas untuk driver ojol. Inisiatif ini diharapkan jadi lompatan besar.

    Dukungan Penuh dari Gojek

    Patrick Sugito menyambut baik langkah pemerintah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan BTN dan lembaga terkait agar skema subsidi bisa dijangkau oleh para driver.

    “Kami siap bekerja sama untuk menciptakan program yang terjangkau bagi mitra pengemudi kami,” ujarnya.

    Patrick berharap banyak mitra yang bisa memiliki rumah sendiri dan membayar cicilan dengan lancar sehingga program ini bisa dikembangkan lebih luas.

    Pilot Proyek Sudah Dimulai

    Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Ade Mulya menambahkan, pilot proyek telah berjalan meskipun di lapangan masih ada beberapa tantangan administratif.

    “Kami sedang mencari formula yang tepat, termasuk syarat performa bagi mitra,” ungkapnya.

    Dengan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, program rumah subsidi untuk driver ojol ini diharapkan tidak hanya jadi solusi perumahan, tetapi juga penggerak kesejahteraan jangka panjang.

  • Pemerintah Siapkan 220.000 Unit Rumah Subsidi untuk Petani, Buruh, hingga Ojol
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 April 2025

    Pemerintah Siapkan 220.000 Unit Rumah Subsidi untuk Petani, Buruh, hingga Ojol Nasional 8 April 2025

    Pemerintah Siapkan 220.000 Unit Rumah Subsidi untuk Petani, Buruh, hingga Ojol
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah menyiapkan 220.000 unit
    rumah subsidi
    untuk sejumlah profesi, mulai dari petani, buruh, tenaga kesehatan, hingga pengemudi ojek online (ojol).
    Menteri Perumahan
    dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara mengungkapkan, rumah subsidi ini disiapkan agar masyarakat
    berpenghasilan rendah
    dapat memiliki rumah.
    “Arahan Presiden Prabowo jelas, bagaimana rumah subsidi ini bisa tepat sasaran dan diberikan kepada masyarakat yang sesuai kriteria. Kriterianya adalah masyarakat berpenghasilan rendah,” tutur Ara saat ditemui di Kantor Kementerian PKP, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
    Ara menjelaskan, dari total
    kuota rumah subsidi
    220.000 unit tersebut, pemerintah telah membaginya ke dalam 13 segmen profesi, meliputi tenaga kesehatan, buruh, hingga petani.
    Alokasi ini mencakup petani sebanyak 20.000 unit, kuota untuk buruh 20.000 unit, tenaga kesehatan seperti perawat 15.000 unit, bidan 10.000 unit, guru 20.000 unit, Polri 14.500 unit, hingga wartawan 1.000 unit.
    Khusus untuk mitra pengemudi Gojek, dialokasikan sebanyak 2.000 unit yang terdiri dari 1.000 unit untuk pengemudi roda dua dan 1.000 unit untuk roda empat.
    “Kriterianya adalah masyarakat yang berpenghasilan rendah per hari ini untuk
    single
    Rp 7 juta. Kalau
    double
    (menikah) Rp 8 juta,” kata Ara.
    Sementara itu, untuk di Papua, kriteria yang berhak mendapatkan rumah subsidi yakni untuk
    single
    dengan penghasilan Rp 7,5 juta dan menikah Rp 10 juta.
    Ara mengatakan, masyarakat yang dapat menerima rumah subsidi akan disesuaikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS),
    by name, by address.
    “Data terakhir 3 Februari 2025 dan akan di-
    update
    setiap tiga bulan. Artinya, tiga bulan lagi (di-
    update
    ). Kenapa di-
    update
    ? Karena, maaf ya, ada yang meninggal, ada yang pindah, jadi harus di-
    update
    supaya tepat sasaran,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Driver Gojek Dapat Jatah Rumah Subsidi, Pemerintah Siapkan 2.000 Unit

    Driver Gojek Dapat Jatah Rumah Subsidi, Pemerintah Siapkan 2.000 Unit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, salah satu kelompok yang menjadi fokus program rumah subsidi adalah mitra pengemudi ojek online (ojol), khususnya dari Gojek, baik roda dua maupun roda empat.

    Sebanyak 2.000 unit rumah subsidi dialokasikan untuk mereka dalam program tahun ini.

    “Jadi, diawali dari arahan Presiden Prabowo kepada saya sebagai Menteri, bagaimana perumahan atau rumah subsidi ini bisa tepat sasaran dan juga diberikan kepada masyarakat yang sesuai kriteria,” ujar pria yang akrab disapa Ara saat konferensi pers di Kantor Kementerian PKP, Selasa (8/4/2025).

    Ia kemudian menyebutkan kriterianya adalah masyarakat berpenghasilan rendah.

    Saat ini, kata dia, batas penghasilan untuk keluarga itu Rp8 juta per bulan, kalau single belum menikah masih kami bicarakan. Khusus Papua, single Rp7 juta, dan keluarga Rp10 juta.

    Ara menambahkan, data kriteria tersebut sedang diperbarui bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

    “Terus terang, kami sedang membicarakan dengan serius dengan BPS. Nanti akan ada keputusan baru. Karena itu data tahun berapa ya? Berapa tahun lalu ya? Kita mesti update lah dengan situasi terkini, sehingga makin adil,” kata dia.

    Dari total kuota rumah subsidi tahun ini sebanyak 220.000 unit yang sudah tersedia, pemerintah telah membaginya ke dalam 13 segmen profesi.

    Alokasi ini mencakup petani (20.000 unit), buruh (20.000 unit), tenaga kesehatan seperti perawat (15.000 unit) dan bidan (10.000 unit), Polri (14.500 unit), hingga wartawan (1.000 unit).

    Khusus untuk mitra pengemudi Gojek, dialokasikan 2.000 unit, terdiri dari 1.000 unit untuk pengemudi roda dua dan 1.000 unit untuk roda empat.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Gojek, Patrick Walujo, menyambut baik inisiatif pemerintah. Ia mengungkapkan, Gojek sebenarnya telah memulai program serupa sejak 2018 melalui inisiatif Swadaya.

    “Sebetulnya di Gojek sejak tahun 2018, kami sudah memulai program yang namanya Swadaya. Untuk membantu para mitra kami untuk bisa memiliki rumah. Cuma jumlahnya pada sampai saat ini masih minimum,” ujar Patrick.

    “Dan kita sangat bahagia dan sangat mendukung bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Menteri ada kebijakan untuk kelonggaran-kelonggaran kriteria penerima kredit perumahan rakyat untuk rumah rakyat ini,” imbuhnya.

    Patrick menegaskan, Gojek siap bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan lembaga terkait untuk mendesain skema yang lebih inklusif.

    (haa/haa)

  • Driver Gojek Dapat Jatah Rumah Subsidi, Pemerintah Siapkan 2.000 Unit

    Driver Gojek Dapat Jatah Rumah Subsidi, Pemerintah Siapkan 2.000 Unit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, salah satu kelompok yang menjadi fokus program rumah subsidi adalah mitra pengemudi ojek online (ojol), khususnya dari Gojek, baik roda dua maupun roda empat.

    Sebanyak 2.000 unit rumah subsidi dialokasikan untuk mereka dalam program tahun ini.

    “Jadi, diawali dari arahan Presiden Prabowo kepada saya sebagai Menteri, bagaimana perumahan atau rumah subsidi ini bisa tepat sasaran dan juga diberikan kepada masyarakat yang sesuai kriteria,” ujar pria yang akrab disapa Ara saat konferensi pers di Kantor Kementerian PKP, Selasa (8/4/2025).

    Ia kemudian menyebutkan kriterianya adalah masyarakat berpenghasilan rendah.

    Saat ini, kata dia, batas penghasilan untuk keluarga itu Rp8 juta per bulan, kalau single belum menikah masih kami bicarakan. Khusus Papua, single Rp7 juta, dan keluarga Rp10 juta.

    Ara menambahkan, data kriteria tersebut sedang diperbarui bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

    “Terus terang, kami sedang membicarakan dengan serius dengan BPS. Nanti akan ada keputusan baru. Karena itu data tahun berapa ya? Berapa tahun lalu ya? Kita mesti update lah dengan situasi terkini, sehingga makin adil,” kata dia.

    Dari total kuota rumah subsidi tahun ini sebanyak 220.000 unit yang sudah tersedia, pemerintah telah membaginya ke dalam 13 segmen profesi.

    Alokasi ini mencakup petani (20.000 unit), buruh (20.000 unit), tenaga kesehatan seperti perawat (15.000 unit) dan bidan (10.000 unit), Polri (14.500 unit), hingga wartawan (1.000 unit).

    Khusus untuk mitra pengemudi Gojek, dialokasikan 2.000 unit, terdiri dari 1.000 unit untuk pengemudi roda dua dan 1.000 unit untuk roda empat.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Gojek, Patrick Walujo, menyambut baik inisiatif pemerintah. Ia mengungkapkan, Gojek sebenarnya telah memulai program serupa sejak 2018 melalui inisiatif Swadaya.

    “Sebetulnya di Gojek sejak tahun 2018, kami sudah memulai program yang namanya Swadaya. Untuk membantu para mitra kami untuk bisa memiliki rumah. Cuma jumlahnya pada sampai saat ini masih minimum,” ujar Patrick.

    “Dan kita sangat bahagia dan sangat mendukung bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Menteri ada kebijakan untuk kelonggaran-kelonggaran kriteria penerima kredit perumahan rakyat untuk rumah rakyat ini,” imbuhnya.

    Patrick menegaskan, Gojek siap bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan lembaga terkait untuk mendesain skema yang lebih inklusif.

    (haa/haa)

  • IHSG Anjlok 9,19%, Ini 10 Saham Top Losers Hari Ini 8 April 2025

    IHSG Anjlok 9,19%, Ini 10 Saham Top Losers Hari Ini 8 April 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan jual besar-besaran pada pembukaan perdagangan Selasa pagi, 8 April 2025. IHSG sempat terjun bebas hingga 9,19 persen ke level 5.912,06 hanya beberapa saat setelah dibuka pada posisi 5.914,28. Kondisi ini memicu penghentian sementara perdagangan atau trading halt di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta mengaktifkan batas auto rejection bawah (ARB).

    Sentimen negatif dipicu oleh pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif resiprokal sebesar 32 persen terhadap produk asal Indonesia, yang dinilai memukul kepercayaan pelaku pasar.

    Berdasarkan data RTI, gejolak ini menyeret banyak saham ke zona merah. Setidaknya terdapat 10 emiten dengan koreksi harga paling tajam atau top losers dalam daftar pagi ini, yang berasal dari berbagai sektor seperti tambang, teknologi, hingga properti.

    Peringkat pertama dalam daftar top losers ditempati oleh saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang ambles 14,98 persen ke harga Rp 1.930 per saham. Disusul oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang turut melemah 14,98 persen ke level Rp 4.570.

    PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) berada di posisi ketiga dengan penurunan sebesar 14,71 persen ke harga Rp 5.075. Kemudian PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) terkoreksi 14,62 persen ke level Rp 222 per saham.

    Saham teknologi seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga tak luput dari tekanan, turun 14,46 persen ke posisi Rp 71. Selanjutnya, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) masing-masing melemah 14,34 persen dan 14,15 persen ke harga Rp 1.225 dan Rp 91 per saham.

    Tiga posisi terakhir dalam daftar top losers diisi oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) yang turun 14,12 persen ke Rp 20.225, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang melemah 14 persen ke Rp 8.600, serta PT Petrosea Tbk (PTRO) yang susut 13,93 persen ke harga Rp 2.100 per saham.

    Berikut daftar lengkap 10 saham top losers pagi ini:

    INCO – Rp 1.930 (-14,98%) AMMN – Rp 4.570 (-14,98%) CBDK – Rp 5.075 (-14,71%) DKFT – Rp 222 (-14,62%) GOTO – Rp 71 (-14,46%) MDKA – Rp 1.225 (-14,34%) DEWA – Rp 91 (-14,15%) UNTR – Rp 20.225 (-14,12%) PANI – Rp 8.600 (-14,00%) PTRO – Rp 2.100 (-13,93%)

    Sampai berita ini diturunkan, aktivitas perdagangan mulai kembali stabil meskipun tekanan jual masih terasa kuat. Sepanjang sepekan terakhir, IHSG tercatat turun 5,53 persen, dan sepanjang tahun 2025 (year-to-date) telah merosot hingga 16,50 persen.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BHR Mitra Driver Gojek Tertinggi Rp900 Ribu-Rp1,6 Juta, Ini Rinciannya

    BHR Mitra Driver Gojek Tertinggi Rp900 Ribu-Rp1,6 Juta, Ini Rinciannya

    Jakarta, CNBC Indonesia– PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyatakan perusahaan telah menyalurkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada mitra pengemudi yang memenuhi kriteria berkinerja baik dan produktif sejak 22-24 Maret 2025, sesuai dengan imbauan pemerintah. Jumlah tertinggi BHR yakni sebesar Rp 900.000 untuk mitra GoRide (roda dua) dan Rp 1.600.000 untuk mitra GoCar (roda empat).

    Chief of Public Policy and Government Relations GoTo Ade Mulya mengatakan bahwa BHR adalah bentuk apresiasi kepada mitra driver yang aktif, produktif, dan berkinerja baik, sesuai dengan imbauan Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Ketenagakerjaan.

    “BHR ini bukan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana untuk pekerja formal, melainkan merupakan inisiatif mandiri Gojek untuk mendukung mitra driver menyambut Idul Fitri,” kata Ade dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    Lebih lanjut, Ade mengatakan Gojek telah memenuhi imbauan pemerintah untuk memberikan BHR setara dengan sekitar 20% penghasilan bersih rata-rata per bulan kepada Mitra Juara Utama, kategori tertinggi driver Gojek yang memenuhi kriteria produktif dan berkinerja baik.

    “Perlu kami luruskan bahwa perhitungan 20% tersebut bukan dari pendapatan per tahun. Dan untuk kategori di luar Mitra Juara Utama, sesuai dengan arahan Kemnaker disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

    Berikut rincian BHR yang disalurkan oleh Gojek

    -Roda Dua (GoRide)

    1. Kategori Mitra Juara Utama

    -Nominal BHR Rp 900.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 200 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Maret 2024-Februari 2025

    2. Kategori Mitra Juara

    -Nominal BHR Rp 450.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 200 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian September 2024-Februari 2025

    3. Kategori Mitra Unggulan

    -Nominal BHR Rp 250.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 200 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Desember 2024-Februari 2025

    4. Kategori Mitra Andalan

    -Nominal BHR Rp 100.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 200 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Februari 2025

    5. Kategori Mitra Harapan

    -Nominal BHR Rp 50.000

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Februari 2025

    Roda Empat (GoCar)

    1. Kategori Mitra Juara Utama

    -Nominal BHR Rp 1.600.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 160 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Maret 2024-Februari 2025

    2. Kategori Mitra Juara

    -Nominal BHR Rp 800.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 160 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian September 2024-Februari 2025

    3. Kategori Mitra Unggulan

    -Nominal BHR Rp 500.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 160 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Desember 2024-Februari 2025

    4. Kategori Mitra Andalan

    -Nominal BHR Rp 100.000

    -Hari aktif 25 hari/bulan

    -Jam Online 160 jam/ bulan

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Februari 2025

    5. Kategori Mitra Harapan

    -Nominal BHR Rp 50.000

    -Tingkat penerimaan bid dan penyelesaian trip 90%

    -Periode pencapaian Februari 2025

    Ferbby Ariyani Nahak, mitra driver Gojek roda dua di Jakarta yang menerima BHR sebesar Rp 900.000 sebagai Mitra Juara Utama, menyebut, Gojek merupakan pekerjaan utamanya.

    “Saya narik sekitar 140 orderan dalam seminggu dan tetap ada istirahatnya. Alhamdulillah saya bisa gunakan BHR ini untuk keperluan servis motor dan ajak anak-anak jalan-jalan,” kata dia.

    Ferbby juga menjelaskan terkait isu mitra yang tidak mendapatkan BHR atau hanya mendapatkan sebesar Rp 50.000.

    “Syarat dari Gojek jelas. Salah satunya ada jumlah jam narik, tingkat penyelesaian harus 90%, hari aktif harus 25 hari per bulan. Mungkin ada yang tidak memenuhi syarat di salah satu kriteria,” ujar Febry.

    Rahmad Romadhon, salah satu mitra pengemudi roda dua Gojek di Palembang yang menerima BHR sebesar Rp 450 ribu menyatakan bahwa ia merasa bangga masuk ke dalam kategori Mitra Juara.

    “Terima kasih banyak Gojek yang tahun ini memberikan BHR. Ini sangat bermanfaat untuk membeli kebutuhan keluarga saat Lebaran,” ujar Rahmad.

    Rahmad menjelaskan, perihal besaran BHR yang berbeda-beda diterima tiap mitra driver.

    “BHR disalurkan tergantung kinerja dari driver tersebut. Bagi driver yang bekerja penuh waktu tentu akan mendapat besaran BHR lebih banyak daripada mitra yang narik paruh waktu. Inilah bentuk keadilan,” kata dia.

    Kendati telah menyalurkan BHR sesuai dengan arahan pemerintah, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengkritik aplikator dan menyebut mereka “rakus” karena sebagian mitra hanya mendapat BHR sebesar Rp 50.000. Pernyataan tersebut bertentangan dengan apa yang disampaikan sebelumnya ketika ia mengklarifikasi bahwa mitra yang mendapat BHR Rp 50.000 adalah mereka yang tidak aktif karena bekerja secara paruh waktu.

    “Jadi, kenapa mendapatkan Rp 50.000 itu? Karena pertimbangan mereka. Mereka itu pekerja part-time,” ujarnya sebagaimana dilaporkan CNBC Indonesia.

    Mengutip SE Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK/04 tahun 2025, Pasal 4 menyebutkan bahwa bagi pengemudi dan kurir online di luar kategori sebagaimana dimaksud pada nomor 3 (di luar kategori produktif dan berkinerja baik), diberikan BHR Keagamaan sesuai kemampuan perusahaan aplikasi. Mengacu keterangan resmi Gojek, besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi atau Mitra Juara Utama yakni Rp 900.000 untuk mitra roda dua dan Rp 1.600.000 untuk mitra roda empat (Gocar).

    Selain itu, Gojek juga menghadirkan empat kategori tambahan, yaitu Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, dan Mitra Harapan. Nominal BHR di setiap kategori dihitung berdasarkan tingkat produktivitas, kontribusi, serta tetap disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan.

    (dpu/dpu)

  • Cek! Nominal Tertinggi BHR Ojol Gojek Rp 900 Ribu, Driver Gocar Rp 1,6 Juta

    Cek! Nominal Tertinggi BHR Ojol Gojek Rp 900 Ribu, Driver Gocar Rp 1,6 Juta

    Jakarta

    Gojek telah menyalurkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada mitra driver sesuai imbauan Presiden dan Kementerian Ketenagakerjaan. BHR sudah diterima oleh para mitra driver Gojek yang memenuhi kriteria sejak tanggal 22 – 24 Maret 2025 melalui saldo GoPay.

    Adapun penyaluran BHR ini sebagai bentuk apresiasi kepada mitra driver Gojek yang aktif, produktif, dan berkinerja baik. Mengacu keterangan resmi Gojek, besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi atau Mitra Juara Utama yakni Rp 900.000 untuk mitra roda dua dan Rp 1.600.000 untuk mitra roda empat (Gocar).

    Berikut detail perbandingan tertinggi dan terendah, baik untuk BHR roda dua dan roda empat Gojek.

    BHR Gojek untuk Roda 4 Dibagi pada 5 Kategori:

    Foto: Gojek

    BHR Gojek untuk Roda 4 Dibagi pada 5 Kategori:

    Foto: Gojek

    Terkait penyaluran BHR, Wawan Poedji, salah satu mitra pengemudi roda dua Gojek di Jakarta yang menerima BHR sebesar Rp 900.000 mengaku bangga masuk ke dalam kategori Mitra Juara Utama.

    “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan juga bangga dengan kinerja saya. Saya narik setiap hari kecuali hari Minggu. Sehari antara 8-9 jam,” ujar Wawan dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).

    Terkait dengan isu mitra yang tidak mendapatkan BHR atau hanya mendapatkan sebesar Rp 50.000, menurutnya itu untuk mitra driver yang mungkin sering pilih-pilih orderan.

    “Orderan kalau ga sesuai dengan kemauan dia ga diambil. Sehingga performa (penyelesaian trip) yang 90% itu mungkin ga masuk,” tuturnya.

    Ungkapan terima kasih juga disampaikan mitra pengemudi lainnya, Nico Setyadharma yang merupakan seorang driver GoCar di Jakarta dan juga menerima BHR sebesar Rp 1,6 juta sebagai Mitra Juara Utama di kategori roda empat.

    “Saya bersyukur sekali bisa menjadi penerima BHR di kategori tertinggi. Tidak sia-sia saya bekerja narik GoCar sekitar 8 sampai 12 jam sehari. BHR saya gunakan untuk membeli tongkat baru dan tidak lupa saya minta istri saya sisihkan untuk zakat,” kata Nico.

    Sementara itu, Chief of Public Policy and Government Relations PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Ade Mulya menegaskan BHR ini bukan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana untuk pekerja formal, melainkan merupakan inisiatif mandiri Gojek untuk mendukung mitra driver menyambut Idul Fitri.

    “Gojek telah memenuhi imbauan pemerintah untuk memberikan BHR setara dengan sekitar 20% penghasilan bersih rata-rata per bulan kepada Mitra Juara Utama, kategori tertinggi driver Gojek yang memenuhi kriteria produktif dan berkinerja baik,” jelasnya.

    “Perlu kami luruskan bahwa perhitungan 20% tersebut bukan dari pendapatan per tahun. Dan untuk kategori di luar Mitra Juara Utama, sesuai dengan arahan Kemnaker disesuaikan dengan kemampuan perusahaan,” lanjutnya.

    Mengutip SE Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK/04 tahun 2025, Pasal 4 menyebutkan bahwa bagi pengemudi dan kurir online di luar kategori sebagaimana dimaksud pada nomor 3 (di luar kategori produktif dan berkinerja baik), diberikan BHR Keagamaan sesuai kemampuan perusahaan aplikasi.

    Pekerja Sambilan

    Sebelumnya, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) menyebut banyak driver ojol yang hanya mendapatkan BHR sebesar Rp 50.000.

    “Kalian tahu nggak? Homo Homini Lupus. Nah itulah, ojek online itu, atau aplikator, itu perilaku mereka seperti rakus, greedy,” kata Noel di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (2/4).

    Pernyataan terbaru Noel ini bertentangan dengan statement yang disampaikan pada 25 Maret lalu di Kemnaker. Ia menyebut driver ojol yang mendapat Rp 50.000 merupakan pekerja paruh waktu.

    “Jadi, kenapa mendapatkan Rp 50.000 itu? Karena pertimbangan mereka, mereka itu pekerja part-time,” ujarnya.

    Noel juga langsung melakukan klarifikasi ke pihak aplikator dan mendapatkan penjelasan dari pihak aplikator bahwa driver yang menerima Rp 50.000 disebabkan karena mereka masuk kategori paling bawah.

    “Jadi bukan benar-benar mereka yang ngojek beneran lah. Jadi mereka cuma sambilan, pekerja sambilan. Nah, sebetulnya kalau menurut mereka, dari platform digital sebelumnya mereka nggak dapat. Tapi ya kami secara moral memberilah. Tapi kita kan juga berharap, kawan-kawan ojek online ini bisa melihat itu juga,” kata Noel.

    (akn/ega)