Perusahaan: Gojek

  • Abimanyu Presto: Bisnis Olahan Bandeng yang Lahir dari Air Mata Anak TK

    Abimanyu Presto: Bisnis Olahan Bandeng yang Lahir dari Air Mata Anak TK

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – “Kalau Mama terus kerja, aku nggak mau sekolah,” kalimat itu meluncur dari mulut anak TK yang sedang rewel, ringan tapi tajam dan membuat seorang ibu terus kepikiran.

    Saat itu, Yuli Hastuti (44) bekerja di pabrik garmen di Semarang. Hidupnya dikunci dalam ritme kerja dari pagi hingga petang, rumah menjadi tempat singgah, bukan tempat tinggal. 

    Uang ada, tapi kehadiran tiada, kalimat anaknya, yang baru duduk di TK waktu itu, mengguncang pikirnya.

    Hal itu yang membuat Yuli Hastuti mulai berfikir dan menimbang untuk mencoba keluar dari pabrik garmen. Yuli Hastuti biasa memperoleh penghasilan dari kerjaannya, hal itu yang membuat dia maju-mundur untuk keluar atau tetap bekerja.

    “Dahulunya pekerja garmen, kalau keluar kerja saya bingung karena biasanya pegang uang. Tapi anak saya bilang aku ga mau sekolah kalau mama ga mau di rumah,” kenangnya pada kejadian di tahun 2017-an itu.

    Dari situ, ibu dua anak itu menata ulang hidup. Melakukan persiapan sebelum keluar dari pabrik garmen, disitu dia mengingat ayahnya yang bekerja pada pengolahan pabrik bandeng presto.

    Ayahnya yang di bagian produksi mengingat aroma tajam dari dapur pengukusan ikan, serta beragam menu olahan dari bandeng presto. 

    Diskusi panjang dia lakukan bersama ayahnya, Yuli mencoba membuat satu menu simpel terlebih dahulu, yakni galantin bandeng: daging bandeng dibumbui, dibentuk bulat pipih seperti steak. 

    Dia coba bikin sendiri, sekadar uji coba. Enam kilo pertama dia bagikan ke teman-teman, secara gratis. Seminggu kemudian, mereka datang lagi. Bukan untuk meminta, tapi untuk memesan. 

    Dari situ, Yuli mulai memusatkan perhatiannya pada usaha kecilnya. Perlahan, dia meyakinkan diri bahwa segalanya akan baik-baik saja ketika meninggalkan pekerjaannya di pabrik garmen pada 2018 bukanlah keputusan yang salah.

    “Setelah mulai ada pesanan, saya mulai berani untuk keluar (pabrik garmen). Semakin lama banyak yang minat, terus ada yang pesan otak-otak bandeng dan bandeng presto, dulu saya belum buat tapi saya coba terima pesanannya,” jelas ibu dua anak itu.

    Secara perlahan pengusaha bandeng itu mengubah sudut kecil rumahnya menjadi dapur produksi. 

    Tak ada kompor gas industri atau oven stainless besar. Yang ada hanya kompor dua tungku di pojok dapur, meja kayu tua yang diberi alas plastik, dan panci presto berkapasitas 6 liter yang dia beli dari tabungannya.

    Semua dikerjakan manual. Bandeng dia olah sendiri mulai mengupas durinya, dicampur telur dan rempah-rempah rahasia, lalu dibentuk menjadi galantin atau otak-otak. Tanpa kelapa dan tanpa pengawet. 

    Belajar Dari Gagal, Bertumbuh Dari Pesanan

    Untuk Bandeng presto dia masak dengan sistem sterilisasi sederhana. Dia belajar dari video daring, pelatihan dari Rumah BUMN, dan coba-coba yang tak terhitung.

    “Pernah gagal total. Bandeng saya hancur semua karena salah tekan. Tapi saya belajar. Saya simpan uang sedikit-sedikit buat beli alat baru,” katanya.

    Dari dapur mungil di gang sempit yang tiap hari digetarkan deru kereta, lahirlah Abimanyu Presto, sebuah nama yang Yuli sematkan dari lingkungan yang menempanya. Tempat bising dan sempit itu, justru jadi ruang lahirnya harapan.

    Pada awal 2019, Yuli menitipkan produknya di warung-warung belanja sekitar rumah. Tapi tak ada yang membeli, padahal untuk produk yang dijual tergolong lebih murah daripada harga saat ini. 

    “Banyak yang kembali, saya dahulu bertanya-tanya padahal lebih murah, ternyata bukan pasar saya. Saya sadar waktu coba jual melalui media sosial, dengan harga yang sedikit lebih mahal malah laku keras,” ujarnya.

    Puncak kenaikan Abimanyu Presto terjadi pada 2020, saat pandemi COVID-19 melanda. Di tengah keterbatasan gerak dan ketidakpastian ekonomi, bahkan sang suami sempat dirumahkan tanpa upah, justru pesanan mulai berdatangan. 

    Bagi Yuli, masa krisis itu berubah menjadi momentum untuk bangkit. Memanfaatkan fasilitas media sosial, dirinya mulai melebarkan sayapnya.

    “Pas itu saya banyak yang pesan, justru lewat media sosial. Pesanannya banyak kebanyakan kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,” ujarnya.

    Rasa yang jujur tak perlu banyak iklan. Dari dapur mungil Yuli, testimoni lahir dari mulut-mulut yang puas.

    Seperti indah yang mengaku menyetok di rumahnya sebagai menu ataupun bekal sarapan keluarganya.

    “Bandeng prestonya empuk banget, sampai ke tulangnya. Saya biasa beli buat stok di rumah , masaknya juga gampang karena tahan lama dan praktis,” ujar Indah, pelanggan asal Semarang Barat yang datang ke Abimanyu Presto, beralamat di Jalan Abimanyu V No 25 D Pindrikan Lor Kecamatan Semarang Utara.

    Indah mengaku terkadang ketika berkunjung ke tempat sanak saudaranya yang diluar Kota Semarang, Produk Abimanyu Presto menjadi pilihan tepat sebagai buah tangan.

    Berkembang Bersama Rumah Kreatif BUMN BRI

    Di tahun 2023, Yuli Hastuti mulai bergabung ke Rumah Kreatif BUMN BRI. Disitu banyak manfaat dan fasilitas yang didapatkan oleh Yuli Hastuti untuk melebarkan penjualannya.

    Mulai dari pelatihan pembuatan konten media sosial, promosi, hingga pembukuan semua dirancang agar pelaku UMKM seperti Yuli bisa menjalankan bisnisnya dengan lebih mudah dan terarah.

    Selain itu, Yuli Hastuti juga lebih banyak mengikuti kesempatan untuk berkembang melalui bazar atau pameran yang dia ikuti, setelah bergabung dengan Rumah Kreatif BUMN BRI.

    Dari situ, produk-produknya selain dikirim di pulau Jawa juga dikirim ke berbagai kota di beragam pulau Indonesia, seperti Sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan Papua. Bahkan pernah dibawa reseller ke Singapura. 

    “Bandengnya tahan enam hari di suhu ruang, dan hingga tiga bulan di freezer,” ujarnya.

    “Biasanya reseller saya bawa ke luar kota pakai cargo. Kalau lokal, orang pesannya via GoFood dan GrabFood,” tambahnya.

    Yuli mempekerjakan dua karyawan. Ia punya tujuh reseller aktif. Produksi bandeng mencapai 150–200 kilogram per bulan, dan melonjak saat Lebaran. Saat mengikuti Bazaar ataupun pameran, stan kecilnya tak pernah sepi dari pengunjung.

    Untuk produk yang Yuli jual, mulai dari bandeng presto dengan kemasan satu dus isi dua dari harga Rp50.000 hingga Rp70.000 tergantung besar kecilnya.

    Untuk otak-otak bandeng satunya Rp35ribu, tahu bakso udang dan lumpia Rp20ribu isi lima.

    Di usia 44 tahun, Yuli telah membuktikan bahwa dapur sempit pun bisa menjadi ruang revolusi. Bahwa dari tekanan ekonomi, dari tangisan anak, dan dari aroma bandeng, bisa lahir keteguhan yang menyuapi bukan hanya perut, tapi juga martabat.

    Kini, anaknya tak lagi menolak sekolah.

    Ibunya, sudah ada di rumah. Tapi lebih dari itu ibunya kini juga pengusaha pengolah bandeng.

    Terpisah, Koordinator Rumah Kreatif BUMN BRI Semarang, Endang Sulistiawati menjelaskan bahwa BRI hadir untuk membantu pelaku UMKM dan membimbing ataupun mendampingi sebagai wujud komitmen BRI.

    Saat ini sekitar 3.000 pelaku UMKM telah dinaungi oleh Rumah Kreatif BUMN BRI Semarang. Beragam fasilitas tentunya bisa diakses, agar pelaku UMKM bisa berkembang dan tidak stak.

    Selain itu, pihaknya terus berkomitmen dalam membuat komunitas yang sehat dalam membantu perkembangan UMKM, untuk saling tukar pikiran ataupun ilmu.

    Bantuan itu untuk mewujudkan agar UMKM bisa lebih go modern, go online, go digital, bahkan go global, dengan tujuan untuk membantu para pelaku usaha agar tidak stak dan bisa terus berkembang.

    “Tentu para UMKM, juga mendapat beragam fasilitas yang diberikan rumah BUMN meliputi pelatihan gratis, modul gratis, dan pendampingan,” katanya.

    “Termasuk juga memfasilitasi bazaar, untuk memperkenalkan produk UMKM dan fasilitas penunjang lainnya seperti bantuan legalitas,” tambahnya. (Rad)

  • Cara Transfer GoPay ke BCA​, Berapa Minimalnya?

    Cara Transfer GoPay ke BCA​, Berapa Minimalnya?

    PIKIRAN RAKYAT – GoPay sebagai salah satu layanan dompet digital terpopuler di Indonesia menawarkan berbagai kemudahan transaksi, termasuk transfer saldo ke rekening bank. Jika kamu pengguna aktif GoPay dan juga memiliki rekening di Bank BCA, penting untuk mengetahui bahwa saldo GoPay dapat dipindahkan ke rekening BCA dengan langkah-langkah yang mudah dan cepat.

    Kemampuan untuk mengirim saldo GoPay ke rekening BCA menjadikan manajemen keuanganmu lebih fleksibel. Baik untuk menabung, membayar cicilan, atau sekadar memindahkan dana ke rekening utama, layanan ini dapat dilakukan langsung melalui aplikasi Gojek yang sudah kamu instal di ponsel.

    Namun, hal utama yang perlu kamu pastikan adalah status akun GoPay milikmu. Untuk dapat menggunakan fitur transfer ke bank, akun GoPay harus sudah di-upgrade ke versi GoPay Plus. Selain itu, kamu juga perlu memastikan bahwa nomor rekening tujuan dan informasi yang kamu masukkan benar, agar dana yang ditransfer tidak mengalami kendala atau kesalahan pengiriman.

    Simak prosedur transfer saldo GoPay ke rekening BCA di bawah ini, agar prosesnya dapat dilakukan dengan aman dan efisien.

    Cara Transfer GoPay ke BCA

    Untuk transfer GoPay ke BCA, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan:

    Buka aplikasi GoPay dan pilih opsi Transfer yang tersedia di menu utama. Lanjutkan dengan memilih kategori Banks untuk melakukan pengiriman saldo ke rekening bank. Pilih nama bank yang menjadi tujuan transfer dari daftar yang tersedia, dalam hal ini BCA. Setelah menentukan bank BCA, tekan opsi Transfer ke tujuan baru untuk menambahkan rekening baru. Masukkan nomor rekening tujuan dengan benar. Pastikan tidak ada kesalahan sebelum melanjutkan ke tahap verifikasi. Setelah sistem memverifikasi nomor rekening, masukkan nominal uang yang ingin kamu kirim. Jika diperlukan, kamu juga bisa menambahkan catatan atau pesan. Pilih GoPay sebagai sumber dana yang akan digunakan untuk transaksi ini. Jika semua data sudah sesuai, lanjutkan dengan menekan tombol Transfer. Proses pengiriman dana pun selesai, dan saldo berhasil ditransfer ke rekening bank yang kamu tuju.

    Transfer dari GoPay ke BCA

    Minimal Transfer GoPay ke BCA

    Penarikan saldo dari akun GoPay memiliki ketentuan yang cukup fleksibel. Tidak ada batasan maksimum dalam jumlah dana yang bisa ditarik, sehingga kamu bebas menarik saldo sesuai kebutuhan. Namun, untuk nominal minimum penarikan, ditetapkan sebesar Rp10.000.

    Berapa biaya transfer dari GoPay ke BCA? Setiap kali kamu melakukan penarikan saldo GoPay ke rekening bank, akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp2.500. Biaya ini bersifat tetap dan akan langsung dipotong dari saldo saat transaksi dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan jumlah saldo sebelum mengajukan penarikan.

    Meskipun demikian, melalui aplikasi GoPay, kamu juga bisa mendapatkan promo. GoPay menyediakan fasilitas transfer gratis hingga 100 kali per bulan, baik untuk pengiriman antar pengguna GoPay maupun ke rekening bank lain. Jika sudah lebih dari 100 kali dalam satu bulan, maka kamu akan dikenakan biaya administrasi.

    Mengetahui batas minimum penarikan, biaya administrasi, serta fitur transfer yang tersedia di GoPay merupakan hal penting agar kamu bisa menggunakan layanan ini secara tepat dan sesuai kebutuhan. Meskipun prosesnya cukup mudah dilakukan melalui aplikasi, tetap diperlukan pemahaman yang baik agar transaksi berjalan lancar.

    Fitur transfer ke bank dan antar pengguna yang disediakan dalam aplikasi tentu memberikan alternatif dalam mengelola dana. Namun, kamu tetap perlu memperhatikan batasan penggunaan, kuota bebas biaya, serta ketentuan lainnya yang mungkin berubah sewaktu-waktu.

    Dengan memahami cara kerja dan kebijakan yang berlaku, kamu dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam setiap transaksi. Pastikan kamu selalu mengecek informasi terbaru dari penyedia layanan agar tetap sesuai dengan aturan dan kebutuhan keuangan pribadimu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Gofood Digemari Gen X, GrabFood Pilihan Generasi Milenial Maret 2025

    Gofood Digemari Gen X, GrabFood Pilihan Generasi Milenial Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA —  Platform pesanan makanan. Grabfood, Gofood, dan Shopeefood memiliki pasar yang berbeda-beda pada 2024. Jakpat, platform survei online, mengungkap segmentasi pasar masing-masing berdasarkan generasi.  

    Dilansir dari DataIndonesia.id, aplikasi GoFood paling banyak digunakan oleh gen X, orang yang lahir pada rentang tahun 1965 – 1980, dengan proporsi responden mencapai 43%. Lalu, aplikasi ShopeeFood paling banyak dipakai oleh gen Z, generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012,  dengan persentase responden sebesar 39%.  

    Selanjutnya, aplikasi GrabFood paling banyak digunakan oleh responden gen X dengan persentase sebesar 39% responden. 

    Survei tersebut juga menunjukkan bahwa promosi/diskon menjadi pertimbangan terbesar bagi responden dalam memilih aplikasi layanan pesan-antar makanan. Hal ini seperti disampaikan oleh 65% responden.

    Kemudian, 50% responden mempertimbangkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan aplikasi layanan pesan-antar makanan lain. Sebanyak 50% responden juga memilih aplikasi layanan tersebut lantaran sudah familiar dengan aplikasinya.

    Ada pula 37% responden yang mengaku memilih aplikasi layanan pesan-antar makanan karena metode pembayaran yang ditawarkan. Lalu, 35% responden memilih aplikasi tersebut karena memiliki beragam pilihan restoran.

    Dalam survei Jakpat, GoFood menjadi aplikasi layanan pesan-antar makanan terpopuler di Indonesia. Hal ini lantaran sebanyak 38% responden mengaku menggunakan aplikasi layanan pesan-antar makanan yang dioperasikan oleh Gojek tersebut.

    ShopeeFood menempati posisi kedua dengan 29% responden yang menggunakannya. Kemudian, sebanyak 27% responden di Tanah Air mengaku menggunakan aplikasi layanan pesan-antar makanan GrabFood. Sementara itu, hanya 4% responden yang menggunakan aplikasi resmi restoran untuk memesan makanan.

    Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 13-14 Maret 2025 dengan melibatkan 1.343 responden gen Z, milenial, dan gen X melalui aplikasi Jakpat. Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan atau margin of error di bawah 5%.

  • SPAI Desak Skema Orderan Hemat di Aplikasi Ojol Dihapus

    SPAI Desak Skema Orderan Hemat di Aplikasi Ojol Dihapus

    Bisnis.com, JAKARTA – serikat pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mendesak penghapusan skema orderan diskriminatif yang diterapkan oleh perusahaan aplikasi ojek online (ojol) seperti Grab dan Gojek.

    Ketua SPAI Lily Pujiati menilai bahwa skema ini dinilai menciptakan ketimpangan karena hanya menguntungkan sebagian kecil pengemudi yang ikut dalam program tertentu, sementara merugikan mayoritas pengemudi lainnya.

    Menurutnya, menyatakan bahwa skema-skema seperti GrabBike Hemat atau Akses Hemat merupakan bentuk diskriminasi karena memprioritaskan pengemudi yang mendaftar program tersebut agar mendapatkan lebih banyak orderan (gacor), sedangkan pengemudi lain menjadi sepi orderan (anyep).

    “Serikat Pekerja Angkutan Indonesia menuntut dihapuskannya program atau skema orderan diskriminatif yang dipraktekkan perusahaan platform,” tegas Lily lewat rilisnya, Sabtu (19/4/2025).

    Lily menjelaskan, skema GrabBike Hemat yang mulai diterapkan sejak Februari 2025 telah memotong pendapatan pengemudi secara bertahap. Pada tahap awal, pemotongan dilakukan sebesar Rp 2.000 untuk 2–5 orderan dan naik menjadi Rp 3.000 untuk lebih dari 6 orderan.

    Namun, pada April 2025, potongan melonjak tajam hingga Rp 20.000 bagi pengemudi yang menyelesaikan 10 orderan atau lebih. Menurutnya, program ini telah memicu gelombang demonstrasi dari pengemudi ojol di berbagai kota seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Palembang, Cirebon, Mataram, hingga Kupang.

    Tak hanya Grab, Gojek juga menerapkan kebijakan serupa melalui skema slot dan aceng (argo goceng). Dalam skema ini, pengemudi dikenakan potongan hingga Rp3.300 per orderan.

    Lily mencontohkan, untuk layanan antar makanan, pengemudi hanya menerima Rp 5.000 dari total tarif sebesar Rp 8.800 setelah dipotong skema aceng.

    Selain skema-skema tersebut, beban pengemudi ojol makin berat karena masih ada potongan platform berkisar 30% hingga 50% dari setiap orderan. Mereka juga harus menanggung berbagai biaya operasional seperti bensin, parkir, pulsa, data internet, cicilan kendaraan dan atribut, hingga biaya perawatan kendaraan.

    Melihat kondisi tersebut, SPAI menuntut Kementerian Ketenagakerjaa untuk bersikap tegas terhadap perusahaan platform dan segera menghapus skema-skema diskriminatif yang merugikan pekerja.

    Minta Pengakuan Status Pekerja Tetap

    Lebih lanjut, Lily menekankan bahwa pengakuan pengemudi ojol sebagai pekerja tetap adalah langkah mendesak yang harus segera direalisasikan agar hak-hak dasar mereka sebagai pekerja dapat dipenuhi sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan.

    “Dengan adanya pengakuan status pekerja tetap, maka otomatis skema diskriminatif seperti skema slot, aceng, akses hemat akan hilang. Bahkan potongan platform akan menjadi 0% karena pendapatan pengemudi ojol sudah dijamin dengan adanya hak upah minimum (UMP) setiap bulan, upah lembur, cuti haid, melahirkan dan keguguran yang dibayar,” ujar Lily.

    Pengakuan status pekerja tetap juga dinilai akan menjamin perlakuan yang adil dan tanpa diskriminasi dalam menjalankan pekerjaan yang diperintahkan oleh perusahaan platform seperti Gojek, Grab, Maxim, Shopee Food, InDrive, Lalamove, Deliveree, Borzo, dan lainnya.

    SPAI menegaskan bahwa keadilan dan perlindungan hukum bagi pengemudi ojol, taksi online, serta kurir berbasis aplikasi merupakan hal mendesak yang tak bisa lagi ditunda.

    Skema-skema eksploitasi yang hanya menguntungkan perusahaan harus segera dihapus dan digantikan dengan sistem kerja yang manusiawi dan sesuai hukum.

    “Selain itu pengemudi ojol dengan berstatus pekerja tetap, akan mendapatkan perlakuan yang adil  dengan dijaminnya persamaan hak dan tanpa diskriminasi dalam menjalankan pekerjaan yang diperintahkan,” pungkas Lily.

  • 11 Cara Bayar Pinjaman Pegadaian Lewat HP

    11 Cara Bayar Pinjaman Pegadaian Lewat HP

    PIKIRAN RAKYAT – Saat kamu memiliki pinjaman di Pegadaian, penting untuk mengetahui berbagai metode pembayaran yang bisa memudahkanmu dalam mengelola angsuran. Saat ini, Pegadaian menyediakan banyak pilihan pembayaran secara online yang fleksibel dan praktis, jadi kamu tidak harus selalu datang ke outlet untuk menyelesaikan kewajiban bulananmu.

    Apa yang bisa digadaikan di Pegadaian? Jawabannya, cukup beragam. Kamu bisa menggadaikan barang berharga seperti emas, kendaraan (melalui BPKB), hingga sertifikat tanah. Dengan kata lain, Pegadaian membuka peluang pembiayaan dari berbagai jenis agunan yang kamu miliki. Ini menjadi solusi keuangan yang fleksibel dan terjangkau bagi banyak kalangan, baik untuk kebutuhan mendesak maupun pengembangan usaha.

    Dalam hal pembayaran pinjaman, Pegadaian menyediakan hingga 11 cara pembayaran secara online yang bisa kamu pilih sesuai kenyamanan dan akses yang kamu miliki. Kemudahan ini juga bertujuan untuk meminimalisir risiko keterlambatan bayar yang bisa berdampak pada denda dan catatan kreditmu.

    Untuk mengetahui cara-cara apa saja yang bisa kamu gunakan untuk membayar pinjaman di Pegadaian secara online, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

    11 Cara Bayar Pinjaman Pegadaian Online

    Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa ada 11 metode yang bisa kamu gunakan untuk membayar pinjaman Pegadaian secara online.

    m-BCA

    Buka aplikasi BCA Mobile. Pilih menu m-Transfer. Pilih BCA Virtual Account. Masukkan kode berikut + nomor kredit: Perpanjang Gadai: 22555 + nomor kredit. Tebus Gadai: 22111 + nomor kredit. Ikuti instruksi hingga menu pembayaran.

    Bayar pinjaman pegadaian lewat m-BCA

    BRImo

    Buka aplikasi BRImo. Pilih menu Pembayaran, lalu klik Pegadaian. Tentukan jenis transaksi yang akan dilakukan. Masukkan nomor kredit yang tercantum pada Surat Bukti Gadai (SBG). Lanjutkan proses pembayaran hingga selesai.

    Livin’ by Mandiri

    Buka aplikasi Livin’ by Mandiri. Pilih Bayar, kemudian klik Buat Pembayaran Baru. Pilih Multipayment. Pilih penyedia layanan Pegadaian dan tentukan jenis transaksi. Masukkan nomor kredit sesuai dengan Surat Bukti Gadai (SBG). Lanjutkan hingga proses pembayaran selesai.

    BNI

    Akses aplikasi Mobile Banking BNI. Pilih menu Pembayaran, kemudian pilih Pegadaian. Tentukan produk transaksi yang ingin dibayar. Masukkan nomor kredit yang tertera di Surat Bukti Gadai (SBG). Tekan lanjut untuk menyelesaikan pembayaran.

    Aplikasi Pegadaian Digital

    Unduh aplikasi Pegadaian Digital dari Play Store atau App Store. Daftar atau login menggunakan akun yang sudah terdaftar. Pilih menu Pembayaran & Top Up. Klik Bayar Gadai. Tentukan jenis kredit yang ingin dibayar. Lanjutkan hingga proses pembayaran selesai.

    Aplikasi Tokopedia

    Buka aplikasi Tokopedia. Pilih menu Top Up & Tagihan, kemudian pilih Angsuran Kredit. Cari dan pilih Pegadaian pada penyedia layanan. Pilih jenis transaksi yang diinginkan. Masukkan nomor kredit yang tercantum pada Surat Bukti Gadai (SBG). Lanjutkan pembayaran hingga berhasil.

    Aplikasi Shopee

    Buka aplikasi Shopee. Pilih menu Pulsa, Tagihan & Hiburan, lalu klik Angsuran Kredit. Pilih Pegadaian dan tentukan transaksi yang ingin dilakukan. Masukkan nomor kredit yang tertera pada Surat Bukti Gadai (SBG). Lakukan pembayaran hingga selesai.

    Bayar pinjaman Pegadaian lewat Shopee.

    Aplikasi Bukalapak

    Buka aplikasi Bukalapak. Pilih menu Tagihan, lalu pilih Angsuran Kredit. Pilih Pegadaian sebagai penyedia jasa. Tentukan jenis transaksi yang akan dilakukan. Lanjutkan proses pembayaran hingga selesai.

    Website Bukalapak

    Akses website www.bukalapak.com dan login ke akun kamu. Pilih menu Pascabayar, kemudian pilih Angsuran Kredit. Pilih penyedia layanan Pegadaian. Tentukan transaksi yang akan dilakukan. Masukkan nomor kredit yang tertera pada Surat Bukti Gadai (SBG). Lanjutkan hingga pembayaran selesai.

    LinkAja

    Buka aplikasi LinkAja. Pilih menu Lainnya, kemudian pilih Beli / Bayar Tagihan. Di menu Keuangan, pilih Pegadaian. Tentukan jenis transaksi yang ingin dibayar. Masukkan nomor kredit yang tertera pada Surat Bukti Gadai (SBG). Lanjutkan hingga pembayaran selesai.

    GoTagihan (Aplikasi Gojek)

    Buka aplikasi Gojek dan pilih menu GoTagihan. Di kategori Pembayaran & Tagihan, pilih Pegadaian. Tentukan jenis transaksi yang ingin dilakukan. Masukkan nomor kredit yang tercantum pada Surat Bukti Gadai (SBG). Lanjutkan hingga pembayaran selesai.

    Dengan langkah-langkah ini, kamu dapat membayar pinjaman Pegadaian secara online dengan berbagai pilihan metode yang mudah dan praktis.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tak Mau Lawan Arah, Ojol Ini Dihina Penumpang di Kelapa Gading: ‘Sampo Gua Setara Gaji Lu Sebulan!’

    Tak Mau Lawan Arah, Ojol Ini Dihina Penumpang di Kelapa Gading: ‘Sampo Gua Setara Gaji Lu Sebulan!’

    TRIBUNJAKARTA.COM – Seorang ojek online dihina penumpangnya gara-gara taat pada aturan berlalu lintas di jalan. 

    Ojol tersebut menolak permintaan penumpang untuk melawan arah demi mempersingkat jarak tempuh tujuan. 

    si Penumpang menjadi geram karena ditolak. Ia pun menghina hingga mengacungkan jari tengah ke arah ojol tersebut. 

    Peristiwa itu terjadi di Halte Bus TransJakarta Kodamar (depan PT AHM), Jalan Laksamana Yos Sudarso, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. 

    Widianto Ramadhan (25) awalnya menjemput penumpang di halte Bus TransJakarta Kodamar. 

    “Pada saat saya sampai saya ketemu si penumpang, saya konfirmasi nama dan tujuannya sesuai semua. Tiba-tiba penumpang bilang “Bang lawan arah ya.” Saya langsung tolak secara halus “Mohon maaf kak, enggak bisa di situ ada ETLE, kita puter di Kodamar aja”,” kata Widianto kepada TribunJakarta.com.

    Namun, si penumpang rupanya tidak mengenakan helm saat sedang diantarkan oleh Widianto. 

    Widianto sempat mengingatkan agar perempuan itu mengenakan helmnya. 

    Namun, karena permintaannya lawan arah ditolak, perempuan itu senewen dengan sang driver. 

    “Gua enggak mau pakai helm, harga sampo gua mahal setara sama gaji lu sebulan,” ujarnya.

    “Lho, kok gitu ngomongnya, udah kak saya cancel aja ya by system saya telepon call center,” balas Widianto yang tersinggung. 

    Si penumpang malah bersikukuh agar si driver melanjutkan perjalanan sembari mengancam akan memberikan bintang satu. 

    “Enggak, udah lanjut aja enggak apa-apa udah terlanjur gua mah gampang tinggal nanti kasih bintang 1 dan laporan,” kata si penumpang itu.

    Mendengar ucapan itu, Widianto yang sedang dalam perjalanan mengantarkan penumpang itu merasa tersinggung. 

    Iakembali ke titik awal penjemputan lalu menurunkan si penumpang.

    Si perempuan pun tetap akan mengancam melaporkan dan memviralkan dirinya.

    Perempuan itu seketika mengarahkan ponselnya ke arah Widianto. 

    Widianto yang merasa tak bersalah juga mengarahkan ponsel ke arah perempuan itu. 

    “Pas dia merekam kayak orang bingung gitu mau ngomong apa di kamera, alhasil ya gitu dia bolak balik enggak jelas sambil mengacungkan jari tengah ke saya,” ujarnya. 

    Setelah itu, si perempuan mencari ojek online yang sedang mematikan aplikasi. 

    “Terus kayaknya si driver yang lagi offline itu disuruh si penumpang buat mendatangi saya enggak tahu apa maksudnya. Alhasil yang seperti di video min dia tetap lawan arah dan enggak pakai helm. Terus nunjukkin gestur tangan di kepala juga,” katanya. 

    Widianto yang merasa tak bersalah akhirnya menghubungi call center Gojek untuk melakukan pembatalan perjalanan dan menjelaskan kronologi yang baru dialaminya itu. 

    “Alhamdulilah di-acc dan langsung dihubungi lagi lewat DM IG. Di DM IG juga Gojek alhamdulilah mengonfirmasi bahwa akun saya akan aman normal seperti biasa,” ujarnya. 

    Widianto berharap agar penumpang dapat menaati peraturan dalam berlalu lintas di jalan. 

    “Karena kan kalau saya kena e-tilang pasti kita juga yang bayar sendiri, enggak mungkin si penumpang mau bayar,” pungkasnya. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • KRONOLOGI Ojol Tolak Halus Penumpang Minta Lawan Arah di Jakarta Utara, Malah Diacungkan Jari Tengah

    KRONOLOGI Ojol Tolak Halus Penumpang Minta Lawan Arah di Jakarta Utara, Malah Diacungkan Jari Tengah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Viral di media sosial seorang ojek online menolak secara halus permintaan seorang penumpang yang ingin melawan arah. 

    Namun, bukannya sadar, penumpang perempuan itu malah membalasnya dengan kasar. 

    Ia mengacungkan jari tengah dan mengancam bakal memviralkan kasus tersebut.

    Peristiwa itu terjadi di Halte Bus TransJakarta Kodamar (depan PT AHM), Jalan Laksamana Yos Sudarso, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara,  pada Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. 

    Ojek online Gojek bernama Widianto Ramadhan (25) menceritakan kronologi secara lengkap kepada TribunJakarta.com. 

    Awalnya, ia mendapatkan orderan di Halte Kodamar dengan tujuan Mahatma Gandhi School. 

    Ketika sudah bertemu dengan penumpang tersebut, tiba-tiba dia meminta untuk melawan arah. 

    “Bang, lawan arah ya,” kata Widianto menirukan ucapan perempuan itu. 

    Namun, begitu diminta melawan arah, ojek online tersebut menolak secara halus. 

    “Saya tolak secara halus, ‘mohon maaf kak enggak bisa di situ ada ETLE, kita muter di Kodamar aja ya,” katanya kepada si penumpang. 

    Raut wajah perempuan itu seketika menjadi cemberut.

    Widianto pun menyerahkan helm kepada si penumpang. 

    Akan tetapi, ia kaget ketika melihat perempuan itu tidak memakai helm. 

    “Saya tegur ‘kak, helmnya tolong dipakai’ tapi penumpang menolak dengan ngomong “Gua enggak mau pakai helm, harga shampoo gue mahal setara sama gaji lu sebulan’,” katanya ketus. 

    “Lho, kok gitu ngomongnya, udah kak saya cancel aja ya by system saya telepon call center,” balas Widianto yang tersinggung. 

    Ancam beri bintang satu

    Si penumpang malah bersikukuh agar si driver melanjutkan perjalanan sembari mengancam akan memberikan bintang satu. 

    “Enggak, udah lanjut aja enggak apa-apa udah terlanjur gua mah gampang tinggal nanti kasih bintang 1 dan laporan,” kata si penumpang itu.

    Mendengar ucapan itu, Widianto yang sedang dalam perjalanan mengantarkan penumpang itu merasa tersinggung. 

    Iakembali ke titik awal penjemputan lalu menurunkan si penumpang.

    Si perempuan pun tetap akan mengancam melaporkan dan memviralkan dirinya. 

    Diacungkan jari tengah

    Perempuan itu seketika mengarahkan ponselnya ke arah Widianto. 

    Widianto yang merasa tak bersalah juga mengarahkan ponsel ke arah perempuan itu. 

    “Pas dia merekam kayak orang bingung gitu mau ngomong apa di kamera, alhasil ya gitu dia bolak balik enggak jelas sambil mengacungkan jari tengah ke saya,” ujarnya. 

    Setelah itu, si perempuan mencari ojek online yang sedang mematikan aplikasi. 

    “Terus kayaknya si driver yang lagi offline itu disuruh si penumpang buat mendatangi saya enggak tahu apa maksudnya. Alhasil yang seperti di video min dia tetap lawan arah dan enggak pakai helm. Terus nunjukkin gestur tangan di kepala juga,” katanya. 

    Tetap bisa cari orderan

    Widianto yang merasa tak bersalah akhirnya menghubungi call center Gojek untuk melakukan pembatalan perjalanan dan menjelaskan kronologi yang baru dialaminya itu. 

    “Alhamdulilah di-acc dan langsung dihubungi lagi lewat DM IG. Di DM IG juga Gojek alhamdulilah mengonfirmasi bahwa akun saya akan aman normal seperti biasa,” ujarnya. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Ex CEO eFishery Gibran Sebut ‘Pemolesan’ Keuangan Hal Wajar, Pendiri Gojek Buka Suara

    Ex CEO eFishery Gibran Sebut ‘Pemolesan’ Keuangan Hal Wajar, Pendiri Gojek Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Pendiri startup Gojek, Kevin Bryan Aluwi, menyoroti pernyataan Gibran Huzaifah, mantan CEO eFishery, terkait ‘pemolesan’ laporan keuangan di perusahaan rintisan.

    Dalam wawancara tersebut, Gibran mengatakan bahwa pemolesan keuangan perusahaan merupakan rahasia umum di bidang Start-up.

    Kevin menilai bahwa pernyataan tersebut tidak adil dan merugikan banyak pendiri startup yang telah bekerja keras membangun reputasi dan integritas dalam industri.

    “Saya tidak mengerti motif @gibranhuzaifah untuk menjelek-jelekkan pendiri perusahaan Indonesia lainnya di Bloomberg. ‘Tidak semua orang’ melakukannya; hanya sebagian kecil pendiri perusahaan Indonesia yang melakukan penipuan,” kata Kevin dalam akun “X” miliknya (@kaluwi), Rabu (16/4/2025).

    Dalam postingnya tersebut, Kevin juga menegaskan bahwa banyak perusahaan teknologi terbesar dan tersukses di Indonesia justru didirikan oleh individu-individu dengan standar etika yang sangat tinggi.

    “Perusahaan teknologi terbesar dan tersukses di Indonesia didirikan oleh orang-orang dengan standar etika yang sangat tinggi,” tambahnya.

    Diberitakan sebelumnya, Mantan CEO eFishery Gibran Huzaifah mengakui telah memoles laporan keuangan perusahaan startup agritech tersebut guna menyelamatkan perusahaan.

    Gibran mengakui aksinya tersebut dimulai pada 2018. Saat itu, startup yang ia dirikan dari prototipe alat pemberi makan ikan hingga menjadi perusahaan rintisan dengan 100 pegawai kesulitan pendanaan dan hanya menyisakan tiga bulan sebelum cadangan mereka benar-benar habis.

    Dia kemudian mulai memasukkan angka fiktif ke laporan keuangan. Dalam waktu satu jam, ia menciptakan sesuatu yang tak bisa diraih orang dalam lima tahun kerja keras, setidaknya di atas kertas.

    Dia kemudian mengirim laporan tersebut ke investor, awalnya dia yakin tindakannya tersebut akan ketahuan. Tapi dugaan itu meleset. Para investor justru terkesan dengan perkembangan bisnisnya.

    Mereka menambah suntikan modal, tanpa sadar bahwa angka-angka tersebut palsu.

    Pada akhir 2018, Gibran mulai mengembangkan fondasi manipulasi tersebut, yang kelak ambruk dan akhirnya merugikan investor kelas dunia hingga ratusan juta dolar.

    “Ketika Anda bercermin dan menyadari kesalahan, Anda tahu itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Saya melakukannya untuk bertahan hidup,” ujar Gibran dalam wawancara dengan Bloomberg, dikutip Rabu (16/4/2025).

    Enam tahun setelah ia mulai membuat dua versi pembukuan, yakni laporan keuangan riil untuk tim internal dan lainnya yang telah dipoles untuk pemodal, eFishery menjelma jadi salah satu startup paling cemerlang di Asia dengan valuasi mencapai US$1,4 miliar dan sekitar 2.000 karyawan.

    Selain menjual alat pemberi pakan otomatis untuk meningkatkan produktivitas, mereka juga melebarkan bisnis ke sektor pembiayaan.

    Namun ketika akhirnya benar-benar di ambang keruntuhan, semuanya terbongkar. Klaim perusahaan bahwa pendapatan mencapai US$752 juta dalam sembilan bulan pertama 2024 ternyata hanya hanya US$157 juta. Fakta ini terungkap dari audit internal.

  • Revisi UU UMKM, Dorong Ojol Biar Kebagian Subsidi BBM hingga KUR

    Revisi UU UMKM, Dorong Ojol Biar Kebagian Subsidi BBM hingga KUR

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kementerian UMKM) mewacanakan akan memasukkan ojek online (ojol) Grab-Gojek Cs sebagai kriteria UMKM melalui revisi Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang UMKM.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengaku bahwa pihaknya tengah mempersiapkan rencana untuk merevisi UU UMKM yang akan didorong pada tahun depan.

    Maman menjelaskan masuknya driver atau pengemudi ojol ke dalam revisi UU UMKM ini agar memiliki payung hukum yang jelas.

    “Sampai hari ini kan aspirasinya kan sebetulnya bagaimana dengan status secara hukum teman-teman kita yang ada di ojol ini, inilah nanti akan kita siapkan,” kata Maman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (15/4/2025). 

    Namun, lanjut dia, Kementerian UMKM perlu melakukan konsolidasi secara internal untuk melakukan pengajuan revisi UU UMKM. Nantinya, ojol bisa mendapatkan beraneka macam alokasi subsidi, seperti bahan bakar minyak (BBM).

    “Nah kalau memang ojek online itu masuk dalam kategori UMKM, berarti teman-teman kita punya hak fasilitas untuk mendapatkan subsidi BBM,” ujarnya.

    Selain itu, subsidi lain yang diterima driver ojek online jika masuk ke dalam kriteria UMKM adalah terkait LPG 3 kilogram. “Mereka [ojol] juga saudara-saudaranya keluarga-keluarganya punya hak secara administrasi untuk bisa menggunakan LPG 3 kilogram,” imbuhnya.

    Maman menambahkan, driver ojol juga bisa mendapatkan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR), yakni berupa bunga 6% dan pinjaman dari Rp1 juta—100 juta yang tidak dikenakan agunan tambahan.

    “Dan nanti beberapa fasilitas-fasilitas yang lain, terus insentif pajak 0,5% bagi omzet pendapatan yang di bawah Rp4,8 miliar,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Maman mengungkap driver ojol juga akan mendapatkan peningkatan kapasitas dan pelatihan sumber daya manusia (SDM).

    “Artinya semua beberapa fasilitas-fasilitas yang selama ini kita berikan kepada UMKM, ke depan juga akan kita berikan kepada teman-teman ojek online,” pungkasnya.

  • Nabung Emas Di Mana? Ini 7 Aplikasi Investasi Emas yang Aman dan Untung

    Nabung Emas Di Mana? Ini 7 Aplikasi Investasi Emas yang Aman dan Untung

    PIKIRAN RAKYAT – Investasi emas digital semakin diminati karena kemudahannya yang tak lagi mengharuskan seseorang datang ke toko emas atau Pegadaian. Hanya dengan ponsel pintar, kini transaksi jual beli dan penyimpanan emas bisa dilakukan secara online, kapan saja dan di mana saja.

    Akan tetapi, penting untuk memastikan bahwa aplikasi yang digunakan telah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), demi menjamin keamanan dana dan keabsahan hukum.

    Emas menjadi pilihan menarik untuk berinvestasi karena nilainya cenderung stabil dan tahan terhadap inflasi, berbeda dengan saham atau kripto yang sangat fluktuatif.

    Dengan berbagai aplikasi investasi emas yang tersedia saat ini, siapa pun bisa mulai menabung emas dengan modal minim sekalipun. Berikut 15 aplikasi investasi emas terbaik dan terpercaya di tahun 2025 yang telah mengantongi izin resmi:

    1. Pegadaian Digital

    Dikelola oleh: PT Pegadaian (BUMN)

    Keuntungan

    Dikelola langsung oleh BUMN, menjamin legalitas dan keamanan. Bisa tarik emas fisik mulai 1 gram. Tersedia fitur cicilan emas dan tabungan emas.

    Kelebihan

    Jaringan luas, bisa setor dan tarik emas di cabang Pegadaian. Terdaftar dan diawasi OJK. Minimal pembelian sangat rendah, mulai Rp50.

    Kekurangan

    Biaya administrasi dan spread (selisih jual beli) relatif tinggi. Antarmuka aplikasi cenderung kurang modern dibanding startup. 2. Tokopedia Emas

    Bekerja sama dengan: Pegadaian

    Keuntungan

    Mudah diakses lewat aplikasi e-commerce Tokopedia. Bisa beli emas mulai dari Rp500.

    Kelebihan

    Sangat praktis untuk pengguna Tokopedia. Bisa pantau harga real-time. Transaksi cepat dan mudah.

    Kekurangan

    Tidak bisa tarik emas fisik langsung dari aplikasi. Hanya untuk investasi digital, bukan koleksi fisik. 3. Shopee Emas

    Bekerja sama dengan: IndoGold

    Keuntungan

    Bisa beli emas sambil berbelanja di Shopee. Nominal pembelian sangat kecil, mulai Rp500.

    Kelebihan

    Mudah digunakan, terutama bagi pengguna aktif Shopee. Transaksi cepat dengan berbagai metode pembayaran.

    Kekurangan

    Tidak ada fitur tarik emas fisik langsung. Spread harga bisa lebih tinggi dari aplikasi khusus investasi. 4. Pluang

    Bekerja sama dengan: PT PG Berjangka (emas disimpan di Kliring Berjangka Indonesia)

    Keuntungan

    Investasi emas dapat dikombinasikan dengan aset lain (kripto, saham luar negeri). Emas bisa ditarik fisik mulai dari 1 gram.

    Kelebihan

    Aplikasi modern dan user-friendly. Emas tersertifikasi dan disimpan di tempat terpercaya. Terintegrasi dengan aplikasi Gojek dan Bukalapak.

    Kekurangan

    Fee jual-beli relatif lebih tinggi dari Pegadaian. Untuk pemula, menu diversifikasi bisa membingungkan. 5. Lakuemas

    Dikelola oleh: PT Laku Emas Indonesia

    Keuntungan

    Menawarkan kartu emas fisik (Lakuemas Card). Bisa tarik emas dalam bentuk perhiasan atau batangan.

    Kelebihan

    Tersedia toko fisik partner di mal-mal besar. Emas bisa dipindah ke bentuk fisik dengan mudah.

    Kekurangan

    Tidak sepopuler aplikasi lain, fitur terbatas dibanding kompetitor. Spread harga bisa lebih besar. 6. Treasury

    Dikelola oleh: PT Triniti Investama Berjangka

    Keuntungan

    Fokus khusus pada investasi emas digital. Bisa jual beli mulai dari 0,01 gram.

    Kelebihan

    Aplikasi ringan, mudah digunakan pemula. Fitur auto-debit untuk menabung emas rutin.

    Kekurangan

    Tidak banyak fitur tambahan selain jual beli emas. Penarikan fisik terbatas pada denominasi tertentu saja. 7. IndoGold

    Sudah berdiri sejak: 1978

    Keuntungan

    Salah satu pelopor tabungan emas digital di Indonesia. Menyediakan emas digital dan fisik.

    Kelebihan

    Legal, diawasi Bappebti. Bisa tarik emas fisik langsung. Tersedia fitur cicilan.

    Kekurangan

    Tampilan aplikasi kurang modern. Beberapa pengguna melaporkan kendala teknis pada aplikasi. Tips Memilih Aplikasi

    Masing-masing aplikasi investasi emas memiliki kekuatan dan kekurangannya sendiri. Untuk memilih yang paling tepat, penting untuk mempertimbangkan:

    Tujuan investasi: Apakah untuk jangka panjang, jangka pendek, atau koleksi fisik? Kebutuhan fitur: Apakah hanya beli-jual emas digital atau ingin tarik emas fisik juga? Kemudahan akses: Apakah lebih suka aplikasi e-commerce atau aplikasi khusus investasi?

    Investasi emas kini tak lagi sulit. Dengan berbagai aplikasi terpercaya yang telah mengantongi izin resmi, menabung emas menjadi lebih mudah, aman, dan menguntungkan. Baik berbasis syariah, marketplace, maupun platform keuangan digital, semua memberikan keleluasaan bagi siapa pun untuk memulai langkah investasi dengan modal minim sekalipun.

    Memilih aplikasi yang tepat sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, kenyamanan penggunaan, serta tujuan keuangan masing-masing. Pastikan selalu memilih platform yang terdaftar di BAPPEBTI dan OJK demi keamanan dan perlindungan maksimal dalam berinvestasi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News