Perusahaan: Freeport

  • Andre Rosiade Sindir Antam Masih Impor, Singgung Freeport Hasilkan 50 Ton Emas Per Tahun

    Andre Rosiade Sindir Antam Masih Impor, Singgung Freeport Hasilkan 50 Ton Emas Per Tahun

    L

    OlehLiputanenamDiperbaharui 24 Nov 2025, 19:31 WIB

    Diterbitkan 24 Nov 2025, 17:47 WIB

    Komisi VI DPR menggelar rapat dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas di di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin, 24 November 2025. DPR mendesak kehadiran Freeport mengutamakan untuk dalam negeri.

  • Pemda Papua Dapat Jatah dari Tambahan Saham Freeport Setelah 2041

    Pemda Papua Dapat Jatah dari Tambahan Saham Freeport Setelah 2041

    Jakarta

    Pemerintah akan menambah porsi kepemilikan saham negara di PT Freeport Indonesia (PTFI) lebih dari 10%. Rencananya sebagian saham tersebut akan diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setelah 2041.

    “Saham ini adalah sebagian dikasih kepada BUMD Papua, dan ini terjadi nanti di Pasca 2041,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Kementeriann ESDM Jakarta, Jumat (26/9/2025).

    Bahlil mengatakan penambahan saham di atas 10% tersebut merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dan telah ditindaklanjutinya dengan komunikasi bersama PTFI dan Freeport McMoRan.

    Penambahan saham tersebut merupakan bagian dari negosiasi perpanjangan Izin Usaha pertambangan Khusus (IUPK) Freeport Indonesia pasca tahun 2041.

    “Atas arahan Bapak Presiden, dan kami telah melaporkan kepada Bapak Presiden dan Bapak Presiden sudah memberikan arahan dimana salah satu tawarannya adalah ada penambahan saham kurang lebih sekitar diatas 10%,” terang Bahlil.

    Rencananya keputusan final negoisasi penambahan saham ini disampaikan Oktober nanti. Bahlil mengatakan penambahan saham ini tidak akan membutuhkan biaya yang mahal.

    “Saya rencana mungkin di awal Oktober baru kami akan melakukan final dengan pihak Freeport ya. itu tidak ada nilai valuasinya. Jadi sangat kecil sekali, dan saya minta itu harus diberikan angka yang semurah-murahnya kepada pemerintah. Dalam hal ini adalah BUMD Papua, dan Mind ID,” katanya.

    Sebelumnya, CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani memastikan pemerintah Indonesia akan mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 12%. Ia mengungkap, pemerintah tidak akan mengeluarkan dana untuk pengakuisisi saham tersebut.

    “Saya target malah 12%,” kata dia ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9/2025) kemarin.

    “Free of charge, mantep kan,” tambahnya.

    Untuk target waktu pengakuisisan tersebut, Rosan mengatakan akan menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, dia memastikan bahwa angka akuisisi tersebut hampir final.

    “Sudah hampir final. (Target) Dalam waktu dekat sedang menunggu arahan dari bapak Preesiden,” tegasnya.

    (hns/hns)

  • Divestasi Saham Freeport, Opsi Tambah Smelter di Papua Berlanjut?

    Divestasi Saham Freeport, Opsi Tambah Smelter di Papua Berlanjut?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, opsi pembangunan smelter tembaga baru oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai syarat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) tidak lagi menjadi prioritas pemerintah. 

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, semula opsi tersebut menjadi salah satu syarat untuk perpanjangan IUPK selepas 2041, selain penambahan divestasi minimal 10% saham PTFI ke MIND ID.

    Alih-alih meminta pembangunan smelter baru di Fakfak, Papua Barat, pemerintah akan mendorong PTFI untuk memprioritaskan pemanfaatan smelter tembaga di Gresik. 

    “Tadinya kita ingin untuk ada smelter di Papua, tadinya. Tapi itu masih diskusi karena penambahan jumlah saham di atas 10% apalagi untuk sebagian ke [BUMD] Papua maka itu salah satu opsi untuk diprioritaskan pemanfaatan smelternya di Gresik,” kata Bahlil kepada wartawan, Jumat (26/9/2025). 

    Adapun, pemerintah membidik penambahan kepemilikan saham negara di PTFI lebih dari 10%. Sebagiannya akan diberikan kepada BUMD Papua. 

    “Insyallah akan lebih baik dan pemerintah sedang bernegosiasi sampai dengan angka 12%. Saham ini sebagian kepada BUMD Papua, ini terjadi pasca-2041 supaya eksplorasi bisa dilakukan,” kata Bahlil kepada wartawan, Jumat (26/9/2025). 

    Bahlil menegaskan pembagian saham BUMD Papua akan terjadi selepas 2041. Dalam hal ini, dia menyebut, sejumlah tahapan negosiasi masih berlangsung dan rencananya pada Oktober 2025 ini akan kembali diadakan rapat final antara pemerintah dan Freeport. 

    “Iya itu tidak ada nilai valuasi, jadi sangat kecil dan saya minta itu diberikan angka semurah-murahnya kepada pemerintah dalam hal ini BUMD Papua dan MIND ID,” tuturnya

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa opsi perpanjangan izin tambang Freeport ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang diungkap dalam rapat bersama Freeport-McMoran dan PTFI.

  • Freeport Hentikan Produksi, Fokus Cari 5 Pekerja Hilang di Grasberg

    Freeport Hentikan Produksi, Fokus Cari 5 Pekerja Hilang di Grasberg

    Jakarta

    PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan seluruh aktivitas produksi tambang di Grasberg, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Langkah ini diambil untuk memfokuskan upaya pencarian lima pekerja yang masih hilang setelah insiden longsor.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan keputusan penghentian produksi dilakukan setelah dirinya berkoordinasi langsung dengan manajemen PTFI.

    “Sejak kejadian longsor di underground, saya langsung berkoordinasi dengan manajemen Freeport Indonesia, dengan Pak Tony Wenas. Kita sudah memutuskan untuk menyetop seluruh aktivitas produksi, dan semua tenaga, waktu, serta sumber daya difokuskan untuk pencarian pekerja yang terjebak,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

    Insiden longsor di tambang Grasberg sebelumnya mengakibatkan tujuh pekerja tertimbun material. Dua di antaranya telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara lima lainnya masih dalam pencarian.

    Bahlil menegaskan hingga saat ini tidak ada aktivitas produksi di Grasberg. “Saya dapat laporan dari Pak Tony Wenas tadi pagi, saya berkomunikasi terus, dan tim kami juga di lokasi. Proses pencarian masih berjalan dan belum ada aktivitas apa pun,” ujarnya.

    Ia mengakui, penghentian produksi sejak 8 September berdampak pada kinerja perusahaan. “Sudah barang tentu, karena hampir tiga minggu tidak ada produksi, pasti berdampak pada produktivitas dan juga pendapatan, baik bagi daerah maupun perusahaan,” ungkapnya.

    Sebelumnya, VP Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati, mengonfirmasi bahwa dua pekerja ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (20/9/2025). “Sekitar pukul 08.45 WIT, tim penyelamat tambang bawah tanah menemukan dan mengevakuasi dua jenazah yang diduga rekan kami yang terjebak dalam insiden luncuran material basah di Grasberg Block Cave,” katanya.

    Proses identifikasi jenazah masih menunggu kehadiran pihak kepolisian. PTFI menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan memastikan adanya pendampingan penuh. “Kami terus melanjutkan pencarian dan penyelamatan rekan-rekan lainnya dengan mengerahkan segala daya upaya,” ujar Katri.

    Lihat juga Video Satu Korban Longsor PT Freeport Dimakamkan di Kesugihan Cilacap

    (rrd/rrd)

  • Bahlil Sebut Izin Tambang Freeport Harus Diperpanjang, Ini Alasannya

    Bahlil Sebut Izin Tambang Freeport Harus Diperpanjang, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan, pemerintah akan memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia (PTFI) pasca 2041.

    Tapi syaratnya, pemerintah bisa menambah saham di perusahaan tambang tembaga dan emas itu di atas 10%. Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia memiliki saham 51% di Freeport Indonesia.

    Bahlil menyampaikan, sudah melakukan pertemuan dengan pihak Freeport McMoRan dan juga Presiden Direktur PTFI Tony Wenas berkenaan dengan perpanjangan IUPK dan juga penambahan saham di atas 10% tersebut.

    “Saya empat hari lalu melakukan rapat dengan Freeport McMoRan, dengan Presiden Freeport Indonesia, Pak Tony, untuk melanjutkan apa yang menjadi arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) terkait dengan mempelajari, mendiskusikan, dan memperjelas terhadap proses perpanjangan Freeport yang selesainya 2041, kita harus perpanjang lebih dari itu,” terang Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (26/9/2025).

    Alasan perpanjangan, kata Bahlil, karena underground mining atau tambang bawah tanah berbeda dengan tambang terbuka (open pit). Di mana, kegiatan produksi tambang di tahun 2020-2021 merupakan hasil eksplorasi yang dimulai pada tahun 2004.

    “Jadi eksplorasi di underground itu diperlukan waktu 10-19 tahun. Kalau tidak segera kita perpanjang, maka puncak produksi daripada Freeport ini itu 2035, begitu 2035 dia akan menurun. Begitu dia akan menurun dampaknya kepada produktivitas dari para perusahaan, dan juga pendapatan negara, lapangan pekerjaan, dan juga ekonomi di daerah dan nasional kita,” jelas Bahlil.

    Nah, sebagai tawarannya, kata Bahlil, pemerintah Indonesia bisa menambah saham di atas 10%. Kelak, penambahan saham tersebut sebagiannya akan diberikan kepada BUMD Papua. “Dan ini terjadi nanti di Pasca 2041,” jelas Bahlil.

    Bahlil pun menyatakan bahwa penambahan saham di atas 10% itu tidak ada perhitungan nilai valuasi. Jika pun ada, nilainya sangat kecil dan pemerintah meminta agar diberikan angka yang semurah-murahnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Krisis Tambang Freeport Guncang Pasar Tembaga Global

    Krisis Tambang Freeport Guncang Pasar Tembaga Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave berimplikasi besar terhadap kinerja operasi PT Freeport Indonesia dan membuat pasar tembaga global mengetat.

    Freeport-McMoRan Inc (FCX), induk PT Freeport Indonesia (PTFI), mengumumkan kondisi force majeure kepada mitra komersialnya atas pasokan tembaga dari tambang Grasberg, yang merupakan tambang tembaga terbesar kedua di dunia.

    Produksi dari tambang PTFI telah dihentikan sementara sejak insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave mine (GBC) pada 8 September 2025.

    Adapun, cebakan bijih GBC mewakili 50% dari estimasi cadangan terbukti dan terkira PTFI per 31 Desember 2024, serta sekitar 70% dari proyeksi produksi tembaga dan emas PTFI hingga 2029.

    Berdasarkan analisis awal, dampak dari insiden tersebut akan menunda produksi secara signifikan dalam jangka pendek atau pada kuartal IV/2025 dan sepanjang 2026. Hal ini seiring penyelesaian perbaikan dan dimulainya pemulihan operasi secara bertahap.

    Freeport bahkan memperkirakan operasi tambang GBC baru dapat pulih sepenuhnya pada 2027.

    “Pemulihan ke tingkat produksi sebelum insiden berpotensi tercapai pada 2027,” jelas manajemen FCX melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (26/9/2025).

    PTFI memperkirakan bahwa tambang Big Gossan dan Deep MLZ yang tidak terdampak dapat memulai kembali operasinya pada pertengahan kuartal IV/2025. Alhasil, penjualan tembaga dan emas PTFI diperkirakan akan turun pada kuartal IV/2025. Padahal, perusahaan sebelumnya memperkirakan penjualan tembaga dan emas masing-masing bisa mencapai 445 juta pound dan 345.000 ounce pada kuartal IV/2025.

    Sementara itu, restart dan peningkatan bertahap tambang GBC diperkirakan akan dimulai pada semester I/2026.

    Pada paruh pertama 2026, pemulihan bertahap GBC diperkirakan dapat dimulai di tiga blok produksi. Tiga blok itu yakni PB2 dan PB3, disusul blok ketiga PB1S pada paruh kedua 2026, serta sisanya dari PB1C pada 2027.

    Menurut FCX, jadwal ini ditargetkan untuk mengembalikan produksi ke estimasi sebelum insiden pada 2027.

    Dalam skenario pemulihan bertahap ini, yang masih bergantung pada banyak faktor dan dapat berubah, produksi PTFI pada 2026 berpotensi sekitar 35% lebih rendah dibandingkan estimasi sebelum insiden. Adapun, estimasi sebelumnya sekitar adalah 1,7 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounce emas.

    “PTFI akan mengoptimalkan rencana produksi seiring evaluasi lanjutan. Proyek-proyek investasi akan ditinjau dan dikelola untuk memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan dalam pemulihan produksi yang aman,” kata FCX.

    Selain itu, PTFI berencana mengamankan pemulihan kerugian melalui polis asuransi properti dan gangguan bisnis senilai hingga US$1 miliar (dengan batas US$700 juta khusus untuk insiden bawah tanah), setelah potongan US$500 juta.

    “Akibat insiden dan dampaknya terhadap operasi, PTFI memberi tahu mitra komersial mengenai kondisi force majeure sesuai dengan ketentuan kontraknya,” jelas FCX.

    Harga Tembaga Terbang

    Insiden tambang Freeport mengetatkan pasokan tembaga global di tengah meningkatnya kebutuhan logam tersebut seiring tren transisi energi dan berkembangnya kecerdasan buatan (AI).

    Mengutip Bloomberg, pernyataan force majeure FCX pun mengejutkan banyak pelaku pasar dan membuat harga tembaga di London Metal Exchange melonjak, dengan penutupan harga naik sebesar 3,6%.

    Harga kontrak berjangka tembaga melanjutkan kenaikan ke level US$10.400 per ton pada perdagangan Kamis (26/9/2025), mendekati rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$11.104,50 pada Mei 2024.

    “Skala ini sangat signifikan. Kejadian ini terjadi saat pasokan tembaga sudah cukup ketat. Dengan kondisi lain yang sama, hal ini membawa kita ke rezim harga yang baru dan lebih tinggi daripada yang sebelumnya diperkirakan,” ujar Helen Amos, analis di BMO Capital Markets.

    Gangguan terhadap pasokan tembaga global telah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Pada Mei, aktivitas seismik menyebabkan banjir di sebuah tambang milik Ivanhoe Mines Ltd. di Republik Demokratik Kongo. Pada Juni, gangguan di pelabuhan dan pabrik yang tidak terkait terjadi pada dua operasi Teck Resources Ltd. di Chile. Sebuah kecelakaan fatal pada Juli di tambang Codelco di Chile menghentikan aktivitas di sana selama lebih dari 1 pekan.

    Bersamaan dengan meningkatnya permintaan, kendala-kendala tersebut membuat bank-bank Wall Street seperti Goldman Sachs Group Inc. dan Citigroup Inc. memperkirakan harga tembaga akan melonjak hingga US$15.000 dan US$13.000 per ton, secara berturut-turut.

    Gangguan pasokan bukan hal yang asing di pasar tembaga. Ketika First Quantum Minerals Ltd. menutup tambang Cobre Panama pada akhir 2023 akibat protes dan perselisihan dengan pemerintah, penutupan tersebut menurunkan sekitar 1,5% dari pasokan tembaga global. Namun tahun ini, kondisi pasar jauh lebih ketat.

    “Pada akhir 2023, semua orang melihat pasar tembaga cukup terpasok dengan baik memasuki 2024, sementara sekarang kita jelas sudah mengalami defisit,” kata Amos.

    Dia memperkirakan pasar tembaga rafinasi dunia kemungkinan akan mengalami defisit sekitar 300.000 ton tahun ini.

    “Tergantung berapa lama kondisi ini berlangsung, defisit akan semakin besar,” ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities. Ia menambahkan, stok tembaga yang tersimpan harus diambil untuk memenuhi permintaan.

    Gangguan pasokan tahun ini dan dampaknya terhadap harga menyoroti kurangnya investasi di sektor pertambangan tembaga selama 1 dekade terakhir. Para penambang tetap disiplin secara finansial setelah periode agresif dalam penggabungan usaha yang menyebabkan miliaran dolar kerugian dan membuat investor frustrasi.

    Jika masalah di Grasberg terus berlanjut, hal ini akan semakin memperketat pasokan tembaga semi-proses untuk pabrik peleburan yang memproduksi tembaga rafinasi — serta memberikan kekuatan harga lebih besar kepada pesaing Freeport. Pabrik peleburan saat ini kesulitan mendapatkan bahan baku dan sudah membayar lebih mahal, dan harga tersebut bisa berimbas pada rantai pasokan global untuk produk-produk yang menggunakan logam ini.

    Proses Evakuasi Pekerja Freeport

    Sementara itu, PTFI masih melakukan upaya pencarian terhadap lima pekerja yang masih dinyatakan hilang akibat insiden luncuran material basah, sedangkan dua orang telah ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia pada 20 September 2025.

    “Kami berduka atas rekan-rekan kerja kami yang menjadi korban dalam insiden tragis ini dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta dan yang masih dalam pencarian. Kami baru-baru ini mengunjungi lokasi kejadian untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban serta menyampaikan apresiasi atas upaya luar biasa dari organisasi PTFI dan tim tanggap darurat,” ujar Chairman of the Board FCX Richard C. Adkerson dan Presiden dan Chief Executive Officer FCX Kathleen Quirk.

    Dalam insiden tersebut, sekitar 800.000 metrik ton material basah tiba-tiba masuk ke dalam area tambang dan bergerak cepat ke beberapa level tambang, termasuk level servis di mana para anggota tim yang hilang sedang melakukan kegiatan pengembangan.

    Sebagai langkah prioritas pencarian, operasi penambangan di distrik mineral Grasberg telah ditangguhkan sementara sejak 8 September 2025.

    PTFI telah memulai investigasi untuk mengidentifikasi penyebab insiden ini, yang bersifat luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah panjang operasi block caving PTFI. Tim investigasi ini melibatkan para ahli eksternal dan akan melakukan analisis akar penyebab serta memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. PTFI menargetkan investigasi ini akan selesai pada akhir 2025.

    PTFI juga bekerja sama secara erat dengan otoritas pemerintah Indonesia, yang saat ini sedang melakukan peninjauan atas insiden ini dan memantau jalannya operasi pencarian.

    Secara paralel, PTFI juga akan menyelesaikan penilaian terhadap kerusakan pada peralatan bergerak, infrastruktur rel, saluran bijih, sistem kelistrikan, sistem komunikasi, dan infrastruktur pendukung lainnya.

  • Dampak Buruk Insiden Tambang Freeport: Produksi Turun hingga 2027 – Page 3

    Dampak Buruk Insiden Tambang Freeport: Produksi Turun hingga 2027 – Page 3

    Sebelumnya diwartakan dua pekerja telah mengevakuasi dua pekerja PT Freeport Indonesia yang tertimbun runtuhan di tambang bawah tanah. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    VP Corporate Communication Freeport Indonesia, Katri Krisnati menuturkan keduanya telah ditemukan pada Sabtu, 20 September 2025 sekitar pukyl 08.45 WIT. Dua jenazah berhasil dievakuasi oleh Tim Penyelamat Tambang Bawah Tanah. Diketahui, ada 7 orang yang diduga tertimbun longsoran tambang bawah tanah PTFI.

    “Tim Penyelamat Tambang Bawah Tanah telah menemukan dan mengevakuasi 2 (dua) jenazah yang diduga adalah rekan-rekan kami yang terjebak dalam insiden luncuran material basah di Grasberg Block Cave,” kata Katri dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/9/2025).

    Dia menjelaskan proses identifikasi kedua jenazah akan dilakukan setelah hadirnya pihak kepolisian. Katri turut berduka atas meninggalnya dua orang pekerja Freeport Indonesia.

    Dia juga memastikan akan memberikan pendampingan penuh terhadap keluarga korban. Termasuk terus melanjutkan proses pencarian korban lainnya.

    “Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan dan memastikan pendampingan penuh bagi mereka, serta terus melanjutkan pencarian dan penyelamatan rekan-rekan lainnya dengan mengerahkan segala daya upaya,” pungkas Katri.

  • Freeport Perkirakan Operasi Tambang Grasberg Pulih 2027 Usai Diterjang Longsor

    Freeport Perkirakan Operasi Tambang Grasberg Pulih 2027 Usai Diterjang Longsor

    Bisnis.com, JAKARTA — Freeport-McMoRan Inc (FCX) memperkirakan operasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Papua Tengah milik PT Freeport Indonesia (PTFI) baru dapat pulih sepenuhnya pada 2027 usai diterpa insiden luncuran material basah pada Senin (8/9/2025).

    FCX pun menyebut, dampak dari insiden itu akan menunda produksi secara signifikan dalam jangka pendek atau pada kuartal IV/2025 dan 2026. Hal ini seiring penyelesaian perbaikan dan dimulainya pemulihan operasi secara bertahap.

    “Pemulihan ke tingkat produksi sebelum insiden berpotensi tercapai pada 2027,” tulis FCX melalui keterangan resmi dikutip Kamis (25/9/2025).

    Sementara itu, PTFI memperkirakan bahwa tambang Big Gossan dan Deep MLZ yang tidak terdampak dapat memulai kembali operasinya pada pertengahan kuartal IV/2025, sementara restart dan peningkatan bertahap tambang GBC diperkirakan akan dimulai pada semester I/2026.

    Pada paruh pertama 2026, pemulihan bertahap GBC diperkirakan dapat dimulai di tiga blok produksi. Tiga blok itu yakni PB2 dan PB3, disusul blok ketiga PB1S pada paruh kedua 2026, serta sisanya dari PB1C pada 2027.

    Menurut FCX, jadwal ini ditargetkan untuk mengembalikan produksi ke estimasi sebelum insiden pada 2027.

    Dalam skenario pemulihan bertahap ini, yang masih bergantung pada banyak faktor dan dapat berubah, produksi PTFI 2026 berpotensi sekitar 35% lebih rendah dibandingkan estimasi sebelum insiden. Adapun, estimasi sebelumnya sekitar adalah 1,7 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounce emas.

    Lebih lanjut, FCX memperkirakan insiden longsor yang membuat tambang berhenti beroperasi, dapat menurunkan penjualan tembaga dan emas pada kuartal IV/2025. Padahal, perusahaan sebelumnya memperkirakan penjualan tembaga emas masing-masing bisa mencapai 445 juta pound dan 345.000 ounce pada kuartal IV/2025.

    “PTFI akan mengoptimalkan rencana produksi seiring evaluasi lanjutan. Proyek-proyek modal akan ditinjau dan dikelola untuk memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan dalam pemulihan produksi yang aman,” kata FCX.

    Selain itu, PTFI berencana mengamankan pemulihan kerugian melalui polis asuransi properti dan gangguan bisnis senilai hingga US$1 miliar (dengan batas US$700 juta khusus untuk insiden bawah tanah), setelah potongan US$500 juta.

    “Akibat insiden dan dampaknya terhadap operasi, PTFI memberi tahu mitra komersial mengenai kondisi force majeure sesuai dengan ketentuan kontraknya,” kata FCX.

    Sementara itu, PTFI masih melakukan upaya pencarian terhadap lima pekerja yang masih dinyatakan hilang akibat insiden luncuran material basah, sedangkan dua orang telah ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia pada 20 September 2025.

    “Kami berduka atas rekan-rekan kerja kami yang menjadi korban dalam insiden tragis ini dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta dan yang masih dalam pencarian. Kami baru-baru ini mengunjungi lokasi kejadian untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban serta menyampaikan apresiasi atas upaya luar biasa dari organisasi PTFI dan tim tanggap darurat,” ujar Chairman of the Board FCX Richard C. Adkerson dan Presiden dan Chief Executive Officer FCX Kathleen Quirk.

    Dalam insiden tersebut, sekitar 800.000 metrik ton material basah tiba-tiba masuk ke dalam area tambang dan bergerak cepat ke beberapa level tambang, termasuk level servis di mana para anggota tim yang hilang sedang melakukan kegiatan pengembangan.

    Sebagai langkah prioritas pencarian, operasi penambangan di distrik mineral Grasberg telah ditangguhkan sementara sejak 8 September 2025.

    PTFI telah memulai investigasi untuk mengidentifikasi penyebab insiden ini, yang bersifat luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah panjang operasi block caving PTFI. Tim investigasi ini melibatkan para ahli eksternal dan akan melakukan analisis akar penyebab serta memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. PTFI menargetkan investigasi ini akan selesai pada akhir 2025.

    PTFI juga bekerja sama secara erat dengan otoritas pemerintah Indonesia, yang saat ini sedang melakukan peninjauan atas insiden ini dan memantau jalannya operasi pencarian.

    Secara paralel, PTFI juga akan menyelesaikan penilaian terhadap kerusakan pada peralatan bergerak, infrastruktur rel, saluran bijih, sistem kelistrikan, sistem komunikasi, dan infrastruktur pendukung lainnya.

  • 3
                    
                        Isak Tangis Warnai Pemakaman Irawan, Warga Cilacap Korban Longsor Freeport
                        Regional

    3 Isak Tangis Warnai Pemakaman Irawan, Warga Cilacap Korban Longsor Freeport Regional

    Isak Tangis Warnai Pemakaman Irawan, Warga Cilacap Korban Longsor Freeport
    Tim Redaksi
    CILACAP, KOMPAS.com
    – Isak tangis menyelimuti pemakaman Irawan (46), warga Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (21/9/2025).
    Irawan merupakan salah satu korban tewas dalam insiden longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, yang terjadi pada Senin (8/9/2025).
    Jenazah Irawan tiba di rumah duka pada Minggu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB dan dimakamkan pada pagi harinya sekitar pukul 09.30 WIB.
    Kakak kandung korban, Sigit Wahyudi (47), mengungkapkan bahwa awalnya mereka tidak menyangka bahwa Irawan menjadi salah satu korban dalam insiden tersebut.
    “Kami pertama kali mendengar musibah longsor itu dari Facebook. Kami belum tahu informasi adik saya juga jadi korban. Setelah mencari informasi, ternyata adik saya ikut jadi korban,” ujar Sigit kepada wartawan.
    Sigit menjelaskan bahwa Irawan mulai bekerja di tambang PT Freeport sebagai teknisi elektronik sejak sembilan tahun lalu, dan telah berpindah perusahaan sekitar satu tahun terakhir.

    “Sekitar 8-9 tahunan bekerja di Freeport, tapi baru pindah perusahaan sekitar satu tahunan ini,” tambahnya.
    Menurut Sigit, keluarga hanya bisa pasrah atas insiden tersebut, mengingat pekerjaan di tambang memiliki risiko yang tinggi
    . “Ya bagaimana lagi, sudah risiko kerja tambang, pasrah saja,” ucapnya.
    Sigit juga menceritakan bahwa Irawan adalah sosok yang baik, rajin beribadah, dan dermawan.
    “Almarhum orangnya baik dan pendiam, suka beribadah. Suka membantu musala dan masjid juga. Kalau kurban (saat Idul Adha) tidak mau menginformasikan, tahu-tahu sudah kurban,” kata Sigit.
    Seperti diketahui, PT Freeport Indonesia melaporkan bahwa pihaknya telah menemukan dua pekerja yang terjebak di Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah.
    Namun, dalam evakuasi yang dilakukan pada Sabtu (20/9/2025) pukul 08.45 WIT, dua pekerja tersebut ditemukan sudah dalam keadaan tewas.
    Dalam insiden ini, terdapat tujuh pekerja yang terjebak di dalam tambang Freeport.
    Proses evakuasi dan pencarian telah dilakukan menggunakan berbagai alat, baik alat berat maupun drone, untuk menjangkau area yang sempit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tragedi Longsor Freeport, Satu Korban Bakal Dimakamkan di Ponorogo

    Tragedi Longsor Freeport, Satu Korban Bakal Dimakamkan di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah dua pekerja meninggal dunia akibat terjebak luncuran material basah di area Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah. PTFI dalam keterangan resminya menyebut kedua korban adalah Wigih Hartono dan Irawan.

    Salah satu korban, Wigih Hartono, rencananya akan dimakamkan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Meski pria berusia 37 tahun itu berasal dari Tulungagung, keluarga kecilnya kini tinggal di Bumi Reog.

    Rohmat, kakak ipar korban, mengungkap Wigih sudah bekerja di Freeport selama tujuh tahun terakhir sebagai teknisi listrik. Dalam kesehariannya, almarhum pulang ke Ponorogo setiap enam bulan sekali untuk melepas rindu dengan istri dan dua anaknya.

    “Pulangnya bisanya 2 bulan sekali dan cutinya biasanya dua minggu,” tutur Rohmat, Sabtu (20/9/2025).

    Terkait insiden longsor di Freeport, Rohmat mengaku keluarga tidak mengetahui detail kejadiannya. “Kalau kejadiannya seperti apa kami kurang tahu. Tahunya terjebak longsor. Baru tadi pagi keluarga mendapat kabar kalau Hartono meninggal dunia,” jelasnya.

    Di Ponorogo, almarhum meninggalkan seorang istri bernama Jarmini serta dua anak. Anak sulungnya kini duduk di bangku kelas 1 SMP, sementara anak keduanya baru berusia 3,5 tahun. Jenazah Wigih Hartono akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Ponorogo. Diperkirakan jenazah tiba di rumah duka tengah malam nanti atau jelang pagi.

    “Istri dan dua kakak korban sudah berangkat ke Timika. Tapi nanti jenazah tetap akan dimakamkan di Ponorogo, di kampung asal istrinya,” pungkas Rohmat. [end/beq]