Perusahaan: Freeport

  • Ericsson Dorong Perangkat 5G AI Rendah Daya Tahun Depan, Operator Makin Hemat

    Ericsson Dorong Perangkat 5G AI Rendah Daya Tahun Depan, Operator Makin Hemat

    Bisnis.com, JAKARTA – Ericsson, perusahaan penyedia perangkat telekomunikasi asal Swedia, akan mendorong perangkat 5G rendah daya yang dilengkapi kecerdasan buatan (AI) pada tahun depan. Solusi tersebut diharapkan dapat memberikan beban yang lebih ringan kepada mitra.

    Director of Ericsson Indonesia Ronni Nurmal mengatakan perusahaan akan terus mendorong perangkat 5G yang lebih efisien dari sisi harga dan tenaga pada 2025.

    Ericsson, lanjutnya, akan membawa produk yang mendukung keberlanjutan bisnis para mitra, dengan ukuran yang makin ramping, hemat energi dan sentuhan kecerdasan buatan. 

    Sebagai perbandingan, teknologi 5G generasi ke-4 milik Ericsson saat ini telah 70% lebih irit energi dibandingkan dengan generasi pertama. Pada tahun depan, produk yang ditawarkan dipastikan akan lebih rendah energi. 

    “Jadi ketika produk itu tidak dipakai, mereka akan mute dengan sendirinya, sehingga konsumsi tenaganya rendah. Kami pakai AI di sana,” kata Ronni, Rabu (11/12/2024). 

    Kecerdasan buatan akan mempelajari pola konsumsi energi di suatu BTS. Teknologi AI akan membandingkan pemakaian pada pagi hari dengan malam hari sehingga mendapatkan pola waktu efisiensi BTS. 

    Sebagai contoh pemakaian dengan trafik tinggi terjadi pada pukul 07.00 WIB hingga jam 22.00 WIB, maka ketika jam 23.30 WIB BTS dengan sendirinya akan mengurangi konsumsi daya. 

    Teknologi AI juga dapat memberikan peringatan kepada para operator mengenai pemakaian perangkat sehingga operator dapat melakukan perbaikan 1-2 bulan sebelum terjadi gangguan di perangkat. 

    Dia menuturkan perangkat-perangkat yang dihadirkan Ericsson diharapkan dapat membantu operator menggunakan ongkos operasional yang rendah sehingga harapannya laba operator seluler dapat bertambah. 

    Operator seluler menginginkan adanya suatu solusi yang menawarkan efisiensi ongkos dengan kapasitas yang besar.  Solusi itu menurut Ronni terdapat pada 5G. 

    “Dengan spektrum yang lebih besar maka kapasitas yang diberikan juga akan lebih besar,” kata Ronni. 

    Ronni menuturkan ketika 5G dikembangkan pertumbuhannya akan sangat cepat. Sebagai perbandingan di Korea Selatan saat 5G dikembangkan selama 4 tahun, paket data 5G sudah melewati total traffic data 4G. 

    “Itu terjadi di Korea, di Jepang dan akan terjadi di India. Harapan kami itu juga terjadi di Indonesia ketika spektrumnya dilelang,” kata Ronni. 

    Ronni menyarankan sambil menunggu lelang spektrum sebaiknya industri memulai terlebih dahulu dengan kasus pemanfaatan yang sederhana, sehingga perkembangan AI dapat terus terjadi. 

    Pengalaman Ericsson, dari kasus pemanfaatan 5G yang sederhana tercipta kasus pemanfaatan baru yang lebih mumpuni.

    Freeport Indonesia mulai memanfaatkan 5G untuk otomasi kendaraan di pertambangan untuk menekan angka kecelakaan. Beberapa perusahaan multinasional di luar negeri, kata Ronni, juga telah berminat untuk mengadopsi 5G di perwakilan Indonesia. 

    “Toyota sudah memakai 5G di Jepang. Mereka menunggu agar potensi ini bisa dimanfaatkan di sini. [Kenapa belum] Tergantung spektrumnya, karena sekarang 2,6 GHz dan 3,5 GHz belum dirilis. Itu benar-benar yang dibutuhkan,” kata Ronni. 

    Hackathon 

    Ronni menyampaikan untuk mendorong solusi 5 di sektor industri Ericsson menggelar Hackathon. Kompetisi antar pelajar ini diharapkan dapat memberikan ide segar terkait implementasi AI generatif dan 5g untuk beragam industri. 

    Kompetisi tersebut melahirkan 3 juara dengan solusi-solusi menarik yang mereka bawa dengan Molca Group keluar sebagai juara I. Mereka menyelesaikan proyek-proyek berskala besar dengan menggunakan berbagai solusi di bidang VR/AR dan Industri 4.0. 

  • Freeport Buka- bukaan soal Produksi Emas dari Tambang Grasberg

    Freeport Buka- bukaan soal Produksi Emas dari Tambang Grasberg

    Mimika, CNN Indonesia

    PT Freeport Indonesia (PTFI) mengungkap hasil produksi emas di tambang Grasberg yang mereka lakukan pada periode 1990-2020 lalu.

    Manager Engineering Grassberg Earth Works PT Freeport Indonesia Sena Indra Wiraguna mengatakan pada periode itu perusahaan berhasil menambang 1,4 miliar ton batuan bijih.

    Tapi, hasil tambang itu tidak semua dalam bentuk emas.

    Setelah dipilah, ia mengatakan dari 1 ton batuan biji, ternyata rata-rata hanya mengandung 10 kilogram tembaga dan hanya 1 gram emas.

    “Ini yang perlu dijelaskan ke netizen, Mereka selalu bilang emas. Padahal bukan. Karena begitu kita gali, perbandingan rata-rata dari 1 ton batuan biji yang kita tambang akan menghasilkan 10 kg tembaga 1 gram emas,” katanya di Mimika, Papua, Selasa (10/12).

    Sejak 2020 lalu, aktivitas tambang di Grasberg sudah dihentikan. Ia mengatakan kini Freeport fokus dalam mereklamasi lahan galian bekas tambang Grasberg.

    Ia mengklaim Freeport Indonesia menggelontorkan dana US$200 ribu atau Rp3,17 miliar (Kurs Rp15.868 per dolar AS) per hektare untuk mereklamasi lahan tambang eks Grasberg.

    Biaya itu di luar yang digelontorkan Freeport untuk memitigasi dampak sosial, ekonomi dan juga lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan di areal tambang tersebut yang jumlahnya mencapai US$370 juta per tahun.

    Gelontoran biaya besar itu dikeluarkan dengan beberapa tujuan.

    Salah satunya, melaksanakan komitmen kuat Freeport dalam menjaga lingkungan.

    “Itu komitmen kami,” katanya.

    Selain itu, reklamasi juga dilakukan demi alasan keamanan. Data Freeport, aktivitas pertambangan di Grasberg telah menimbulkan lubang tambang sedalam 1,3 kilometer.

    Pada 2017 lalu, lubang tambang itu sempat erosi yang mengakibatkan 49 ribu ton tanah di bekas kalian tambang Grasberg longsor.

    Longsoran berpotensi membahayakan aktivitas pertambangan bawah tanah Freeport.

    Ia mengklaim reklamasi yang dilakukan oleh Freeport sekarang ini telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

    Dari sisi luasan saja misalnya, untuk target 65 hektare yang ditetapkan tahun ini, sudah tercapai Oktober kemarin.

    Dengan pencapaian itu, Freeport sejauh ini sudah mereklamasi lahan tambang eks Grasberg seluas 572 hektare.

    Selain dari sisi luasan, keberhasilan reklamasi juga bisa dilihat dari tingkat erosi yang sekarang kurang dari 1 ton per hari.

    (agt/sfr)

  • Freeport Gelontorkan Rp3,17 M per Ha Reklamasi Tambang Eks Grasberg

    Freeport Gelontorkan Rp3,17 M per Ha Reklamasi Tambang Eks Grasberg

    Mimika, CNN Indonesia

    PT Freeport Indonesia (PTFI) mengklaim menggelontorkan dana US$200 ribu atau Rp3,17 miliar (kurs Rp15.868 per dolar AS) per hektare (ha) untuk mereklamasi lahan tambang eks Grasberg.

    Biaya itu di luar yang digelontorkan Freeport untuk memitigasi dampak sosial, ekonomi dan juga lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan di areal tambang tersebut yang jumlahnya mencapai US$370 juta per tahun.

    Manager Engineering Grassberg Earth Works PT Freeport Indonesia Sena Indra Wiraguna mengatakan beban besar itu ditanggung dengan beberapa tujuan.

    Salah satunya, melaksanakan komitmen kuat Freeport dalam menjaga lingkungan.

    “Itu komitmen kami untuk comply terhadap lingkungan,” katanya di Grasberg Site, Mimika, Papua Tengah, Selasa (10/12).

    Selain itu, reklamasi juga dilakukan demi alasan keamanan.

    Data Freeport, aktivitas pertambangan di Grasberg menimbulkan lubang tambang sedalam 1,3 kilometer.

    Pada 2017 lalu, lubang tambang itu sempat erosi yang mengakibatkan 49 ribu ton tanah di bekas kalian tambang Grasberg longsor.

    Longsoran berpotensi membahayakan aktivitas pertambangan bawah tanah Freeport.

    Ia mengklaim reklamasi yang dilakukan oleh Freeport sekarang ini telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

    Dari sisi luasan saja misalnya, untuk target 65 hektare yang ditetapkan tahun ini, sudah tercapai Oktober kemarin.

    Dengan pencapaian itu, Freeport sejauh ini sudah mereklamasi lahan tambang eks Grasberg seluas 572 hektare.

    Selain dari sisi luasan, keberhasilan reklamasi juga bisa dilihat dari tingkat erosi yang sekarang kurang dari 1 ton per hari.

    (agt/sfr)

  • Mendagri Tito Karnavian Beberkan Alasan Yogyakarta Tetap Naik Pertumbuhan Ekonomi saat Pandemi Covid-19 – Page 3

    Mendagri Tito Karnavian Beberkan Alasan Yogyakarta Tetap Naik Pertumbuhan Ekonomi saat Pandemi Covid-19 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Tito Karnavian membeberkan data perkembangan pertumbuhan ekonomi per provinsi pada 2020 sampai dengan 2022.

    Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Kelembagaan Ekonomi Kreatif Daerah di Hotel Borobudur Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024).

    Tito menyampaikan hal menarik dari data tersebut yaitu disaat banyaknya provinsi yang mengalami penurunan pada masa pandemi Covid-19.

    Namun, kata dia, ada 1 provinsi yang tetap mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 0,68%.

    Menurutnya, hal tersebut menarik karena Yogya merupakan daerah rentan bencana sehingga tidak memiliki investor untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi disana.

    “Yogya enggak memiliki perusahaan besar sekelas freeport, almahera, nikel, dan lain-lain. (Hal ini disebabkan) Yogya (merupakan) daerah rentan bencana sehingga enggak ada investor besar yang berani kesitu,” ujar Tito, Selasa (10/12/2024).

    Dia mengungkap salah satu faktor yang menjadi pengaruh besar untuk Jogja bertahan dalam kondisi stagnasi ekonomi Covid-19 yaitu dengan mendorong dan menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Faktor ini diketahui saat Tito menemui Sri Sultan Hamengkubuwana X.

    “Kesimpulannya adalah beliau (Sri Sultan Hamengkubuwana X) mengembangkan UMKM. Beliau (Sri Sultan Hamengkubuwana X) mendorong semua untuk menghidupkan UMKM. Mulai dari insentif, pembebasan dulu, perizinan perusahaan, dan komunikasi dengan para pelaku utama (yaitu) para pelaku UMKM,” papar Mendagri Tito Karnavian.

     

    Menko Bidang perekonomian Airlangga Hartarto ungkap penyederhanaan izin UMKM. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki iklim investasi Indonesia.

  • Smelter Gresik Masih Diperbaiki, Bagaimana Nasib Tembaga Freeport?

    Smelter Gresik Masih Diperbaiki, Bagaimana Nasib Tembaga Freeport?

    Jakarta

    PT Freeport Indonesia (PTFI) mengatakan sampai saat ini smelter tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik masih diperbaiki setelah terjadi kebakaran pada Oktober 2024 lalu. VP Government Relation PT Freeport Indonesia (PTFI), Harry Pancasakti mengakui produksi smelter itu memang belum sepenuhnya signifikan berkembang.

    “Sedang memulai perbaikan, belum (produksi). Kita produksinya belum signifikan karena baru dimulai. Soalnya konsentrat yang dilebur menjadi anoda, menjadi tembaga, itu kan inventorinya nggak gampang seperti manufaktur. Jadi banyak produk interim yang dihasilkan tapi belum dapat diselesaikan,” kata dia ditemui di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

    Sementara itu, pihaknya masih akan berdiskusi dengan pemerintah terkait target produksi smelter tersebut ke depan. “Karena setiap assessment dilakukan, kemudian ada rencana perbaikan, itu semua kita diskusikan dengan pemerintah, kita sama-sama ingin semua cepat,” terangnya.

    Kemudian, saat ditanya apakah Freeport meminta larangan ekspor tembaga ditunda, Harry mengatakan pihaknya masih terus membahas dengan pemerintah.

    “Kita sedang berdiskusi dengan pemerintah dalam hal ini terkait itu, masih on progress,” jelasnya.

    Untuk diketahui, PT Freeport Indonesia telah buka suara soal kebakaran. Menurut VP VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, peristiwa tersebut terjadi di KEK Gresik.

    “Telah terjadi kebakaran di pabrik asam sulfat smelter PTFI, di KEK Gresik, pada Senin, 14 Oktober 2024 pukul 17.45 WIB,” terang Katri dalam keterangan tertulis, Senin (14/10/2024).

    Menurut Katri, Tim tanggap darurat PT Freeport Indonesia bergerak cepat menangani peristiwa tersebut. Proses pemadaman juga telah dikendalikan dengan baik.

    Kemudian, pemerintah memperpanjang izin ekspor lima komoditas mentah seperti, konsentrat besi laterit, konsentrat tembaga, konsentrat seng, konsentrat timbal, dan lumpur anoda (anoda slime). Kelima komoditas itu diperbolehkan untuk diekspor sampai 31 Desember 2024, tetapi akan dilarang mulai 1 Januari 2025.

    Kala itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso mengatakan tujuan relaksasi ekspor pertambangan yang dilakukan pemerintah adalah agar tercipta industri pengolahan dan/atau pemurnian di dalam negeri yang dapat mengekspor produk pertambangan bernilai tambah.

    (ada/ara)

  • Indonesia Siap Bentuk Bullion Bank, Airlangga Minta BRI dan BSI Jadi Pengelola

    Indonesia Siap Bentuk Bullion Bank, Airlangga Minta BRI dan BSI Jadi Pengelola

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rencana Indonesia membentuk bank emas atau bullion bank. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai pengelola.

    “Jadi saya kira ini adalah awal bahwa beberapa bank akan menjadi bullion bank. Saya mengusulkan kepada OJK, BRI yang merupakan holding Pegadaian, juga BSI harus dapat menjadi tuan rumah sebagai bullion bank di Indonesia,” ungkap Airlangga, dalam Indonesia SEZ Business Forum 2024, di Jakarta, Senin (9/12/2024).

    Menurut Airlangga, Indonesia sudah seharusnya memiliki bullion bank, sejalan dengan produksi emas di Tanah Air yang telah mencapai angka puluhan ton. Dia mengungkapkan, PT Freeport Indonesia telah memproduksi emas 60 ton per tahun di kawasan ekonomi khusus (KEK) Gresik.

    “Saya kira itu pertama kalinya sejak 1967 dan bisa dibayangkan dari 1967 sampai 2024, kita bisa menghasilkan emas. Jadi kalau produksi tembaga bisa menghasilkan 30 ton, 30 ton itu dibagi antara Spanyol dan Jepang,” tuturnya.

    “Kali ini untuk pertama kalinya di Gresik bisa menghasilkan emas 60 ton dan stok emas PT Pegadaian secara keseluruhan itu 70 ton,” sambung Airlangga.

    Untuk itu, Airlangga menegaskan, tak ada alasan lagi Indonesia tidak membuat bullion bank sendiri. Dia menilai, bullion bank akan memberi dampak positif bagi industri perhiasan di Tanah Air.

    “Dahulu, stok emas itu kita hanya taruh di gudang dan kita hanya mencatat tonasenya saja, tidak nilainya. Bank-bank lain, termasuk di Singapura, dan banyak bank yang memasukkan emasnya ke neraca,” terangnya.

    “Itu sebabnya dahulu, biasanya industri perhiasan hanya mendapatkan biaya produksi, CMT, tolling, emasnya di Singapura. Mereka tolling di Surabaya dan mengirimnya kembali ke Singapura. Jadi kita tidak mendapatkan nilai penuh dari emas yang dihasilkan di industri manufaktur Indonesia,” tambahnya.

    Selain itu, Menurut Airlangga, emas merupakan instrumen investasi yang aman atau aset safe haven di saat krisis. Untuk itu, Indonesia dinilai harus bisa mengelola secara mandiri aset-aset emasnya di bullion bank.

    “Pada dalam lima tahun terakhir, kita mengalami begitu banyak krisis. Saya kira tidak bijaksana jika kita tidak memanfaatkan kekuatan kita sendiri,” pungkasnya.

    Diketahui, bullion bank adalah bank atau lembaga keuangan yang bergerak dalam perdagangan logam mulia, terutama emas dan perak. Bank ini berfungsi sebagai perantara utama dalam pasar logam mulia internasional, dan menyediakan berbagai layanan terkait logam mulia.
     

  • Erick Thohir Tantang Intel Bangun Industri Semikonduktor di Indonesia

    Erick Thohir Tantang Intel Bangun Industri Semikonduktor di Indonesia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menantang Intel untuk berinvestasi membangun industri semikonduktor di Indonesia.

    Tantangan ini disampaikan Erick usai menerima kunjungan delegasi swasta AS di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (5/12).

    Erick mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri semikonduktor, didukung oleh ketersediaan bahan baku lokal berupa selenium yang diproduksi oleh PT Freeport Indonesia.

    Ia menyebutkan, bahan baku ini akan mulai dihasilkan melalui refinery di Smelter Manyar, Gresik, pada September 2025.

    “Ternyata ada selenium, itu yang menurut saya menjadi bagian penting untuk bernegosiasi. Ini membuka peluang pembangunan industri semikonduktor di Indonesia,” ujar Erick.

    Saat ini, Intel diketahui sudah menjalin kerja sama secara B2B dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Namun, Erick mendorong produsen cip asal AS itu untuk melangkah lebih jauh dengan membangun infrastruktur industri semikonduktor di Indonesia.

    “Yang saya challenge, kalau bisa pembangunan semikonduktor dilakukan di Indonesia, jangan di negara lain,” tegasnya.

    Erick juga mengaitkan tantangan ini dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yang sebelumnya menekankan pentingnya investasi nyata dari produsen global di Indonesia.

    “Kan kembali seperti yang didorong oleh presiden Prabowo, dan menteri perindustrian mengenai penjualan sebuah merek mobile phone itu kan sudah diberi macam-macam tapi tidak berinvestasi,” tambahnya.

    Erick juga menambahkan bahwa Smelter Manyar di Gresik akan menghasilkan produk refinery yang dapat menyediakan selenium untuk memenuhi kebutuhan produsen cip, termasuk Intel.

    “Kami menawarkan kepada Intel dan perusahaan semikonduktor Amerika lainnya untuk berbicara dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM. Indonesia sudah punya bahan baku selenium sebagai komponen untuk semikonduktor,” pungkasnya.

    (lau/sfr)

  • Pengamat: MIND ID jadi Holding BUMN sektor tambang andalan Indonesia

    Pengamat: MIND ID jadi Holding BUMN sektor tambang andalan Indonesia

    Mineral Industri Indonesia menjadi salah satu perusahaan BUMN yang bisa diandalkan menyumbang dividen kepada negara dalam beberapa tahun terakhir ini

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat tambang dan energi Ferdy Hasiman mengungkapkan Holding Mineral Industri Indonesia (MIND ID) menjadi salah satu perusahaan BUMN yang diandalkan Indonesia.

    “Mineral Industri Indonesia menjadi salah satu perusahaan BUMN yang bisa diandalkan menyumbang dividen kepada negara dalam beberapa tahun terakhir ini. Sejak tahun 2021, MIND ID sangat konsisten memberikan dividen besar kepada negara, selain BUMN perbankan, seperti PT Bank BRI Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk.,” ujar Ferdy Hasiman dalam keterangan dikutip di Jakarta, Kamis.

    Tahun 2021, MIND ID memberikan dividen kepada pemegang saham (negara) sebesar Rp505 miliar dan tahun 2022 meningkat sebesar Rp900 miliar. Namun, tahun 2023, tak main-main, MIND ID menjadi penyumbang dividen terbesar ke negara sebesar Rp11,2 triliun dari total dividen perusahaan BUMN sebesar Rp81,2 triliun.

    “Yang membuat MIND ID menjadi besar dan menguasai tambang mineral di tanah air adalah strategi holding yang begitu sukses dilakukan kementerian BUMN sejak era Menteri BUMN Rini Soemarno hingga Menteri BUMN Erik Thohir. Keberanian Menteri-menteri BUMN ini menggabungkan perusahaan tambang BUMN, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indonesia Asahan Alumina (INALUM), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi pijakan awal MIND ID melompat jauh seperti sekarang ini.” kata Ferdy Hasiman.

    Dengan gagasan membentuk perusahaan holding di bawah INALUM waktu itu, membuat BUMN tambang menjadi besar di mana asetnya mencapai Rp100 triliun. Dengan demikian holding tambang menjadi leluasa meminjam dan menerbitkan obligasi sebesar 5 miliar dolar AS untuk membeli 51 persen saham Freeport. Alhasil, investor global kemudian berbondong-bondong mengejar global bond INALUM sampai terkumpul sebesar 5 miliar dolar AS.

    “Hasil penjualan global bond tersebut, INALUM kemudian mampu membeli Freeport tahun 2019, di akhir pemerintahan Jokowi periode pertama sebesar 5 miliar dolar AS. Sejak saat itu, Freeport dengan operasi tambang Grasberg di Mimika, Papua berhasil kembali ke pangkuan bumi Pertiwi,” ujar Ferdy Hasiman.

    Holding juga membuat MIND ID semakin mudah membeli 11 persen saham perusahaan nikel terbesar di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk. Sebelumnya MIND ID menguasai 20 persen saham Vale. Setelah sukses membeli 11 persen, MIND ID mampu mengontrol 31 persen saham Vale. Dengan menguasai saham Vale, dividen MIND ID semakin besar dan kontribusinya kepada negara juga ikut naik.

    “MIND ID kemudian juga menjadi raja di bidang tambang, karena menguasai semua sektor tambang di tanah air. Strategi holding yang dilakukan kementerian BUMN adalah obat mujarab untuk mengembalikan tambang asing ke pangkuan bumi pertiwi sesuai amanat konstitusi. Bukan hanya itu, tambang BUMN kemudian menjadi motor penggerak roda perekonomian nasional dan daerah,” ujar Ferdy Hasiman.

    Dirinya juga menyampaikan, tata kelola perusahaan (good corporate governance) adalah salah satu syarat bagi MIND ID jika ingin berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan asing. MIND ID terus berbenah dan melakukan revolusi budaya kerja internal agar lebih kompetitif, profesional dan memiliki semangat melayani rakyat.

    Hal penting yang dilakukan anggota MIND ID sebagai perusahaan negara adalah tetap menjaga dan merawat lingkungan hidup, melakukan reklamasi paska tambang. Pengelolaan tambang harus memperhatikan isu lingkungan hidup. Untuk ANTM, misalnya, masalah lingkungan hidup adalah salah satu syarat penting bagi perusahaan bermitra dengan produsen mobil listrik, seperti Tesla.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • DPR apresiasi integrasi Grup MIND ID dan pengawalan proyek hilirisasi

    DPR apresiasi integrasi Grup MIND ID dan pengawalan proyek hilirisasi

    Saya menghargai dalam satu tengah tahun ini bisa mengonsolidasikan dengan baik.

    Jakarta (ANTARA) – Komisi XII DPR RI mengapresiasi BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, yang terus menunjukkan komitmen dalam mendukung hilirisasi mineral dan batu bara sebagai proyek strategis tulang punggung industri nasional.

    Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama MIND ID, anggota Komisi XII DPR Ramson Siagian menyampaikan penghargaan atas langkah konsolidasi yang dilakukan dalam satu setengah tahun terakhir.

    Menurut Ramson, MIND ID berhasil mengintegrasikan pengelolaan aset dari sejumlah anggota grup, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

    Konsolidasi ini memperkuat posisi MIND ID, sehingga memungkinkan perusahaan untuk lebih optimal mendukung program hilirisasi yang menjadi prioritas nasional.

    Sepanjang 2024, beberapa proyek hilirisasi telah berjalan dengan baik. Proyek Smelter Tembaga di Gresik yang dioperasikan oleh Freeport Indonesia menjadi salah satu yang paling strategis.

    Selain itu, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia, perusahaan patungan antara ANTAM dan INALUM.

    MIND ID juga berperan penting dalam mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik melalui proyek EV Battery Upstream yang dijalankan oleh ANTAM. Selain itu, Bukit Asam telah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

    Ramson menyampaikan bahwa konsolidasi ini juga memudahkan MIND ID dalam mendapatkan pembiayaan yang kompetitif untuk mendukung pengembangan bisnis.

    “Saya menghargai dalam satu tengah tahun ini bisa mengonsolidasikan dengan baik. Dengan aset yang terkonsolidasi, sehingga bisa dapat lebih mudah mendapatkan pinjaman yang kompetitif bukan konsumtif untuk pengembangan bisnis yang sesuai dengan arahan pemerintah,” katanya pula.

    Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso memaparkan sejumlah program prioritas MIND ID untuk tahun 2025.

    Salah satu fokus utama adalah penyelesaian SGAR Fase 1 yang memiliki kapasitas 1 juta ton alumina, dan ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2025. SGAR Fase 2 dengan kapasitas yang sama, juga direncanakan memasuki tahap Final Investment Decision (FID) dalam waktu dekat.

    Hendi juga menyebutkan, pihaknya memiliki proyek RKEF FHT Dragon dengan kapasitas 88 ribu ton nikel, serta proyek HPAL Dragon yang menjadi bagian dari pengembangan industri baterai kendaraan listrik, juga menjadi prioritas penting bagi MIND ID.

    Selain itu, Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) Freeport Indonesia di Gresik ditargetkan beroperasi penuh pada akhir kuartal ketiga 2025.

    Ada pula proyek pengembangan jalur angkutan batu bara TE-Keramasan berkapasitas 20 juta ton per tahun yang tengah dikembangkan oleh PTBA.

    “Total investasi untuk proyek ini mencapai Rp20,6 triliun. MIND ID berharap dukungan dari seluruh pihak agar mendukung kelancaran operasional pembangunan proyek-proyek strategis ini,” ujarnya lagi.

    Dia menjelaskan bahwa pihaknya proaktif memastikan pengelolaan grup dan portofolio anak usaha selaras dengan standar internasional.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dirut MIND ID: Kami ingin beri kontribusi lebih baik lagi tahun 2025

    Dirut MIND ID: Kami ingin beri kontribusi lebih baik lagi tahun 2025

    Nantinya, diharapkan kita bisa meminimalkan angka importasi aluminium

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama (Dirut) Mining Industry Indonesia (MIND ID) Hendi Prio Santoso menyatakan pihaknya ingin memberikan kontribusi yang lebih baik lagi pada tahun 2025.

    “Dengan selesainya integrasi hulu-hilir di bidang bauksit dan aluminium (melalui sinergi antara PT Aneka Tambang (Antam) dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)), kami tidak berpangku tangan. Kami ingin melakukan kontribusi yang lebih baik (pada tahun 2025),” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu.

    Ada beberapa program prioritas untuk setiap sub holding MIND ID pada tahun depan. Beberapa di antaranya ialah rencana ekspansi kapasitas produksi aluminium fase II dari 275 ribu ton menjadi 900 ribu ton yang dilakukan melalui Inalum.

    Hingga saat ini, Indonesia disebut mengonsumsi sekitar 1,1 juta ton aluminium, tetapi Inalum hanya dapat memproduksi 275 ribu ton. Karena itu, upaya peningkatan produktivitas melalui perusahaan tersebut diharapkan menjadi sarana untuk Indonesia lebih berdaulat dan mampu menyuplai kebutuhan dalam negeri secara mandiri.

    “Nantinya, diharapkan kita bisa meminimalkan angka importasi aluminium. Artinya, negara akan melakukan penghematan devisa karena tidak lagi melakukan kegiatan atau mengurangi kegiatan pengimporan aluminium,” ucap Hendi.

    Selanjutnya yaitu pengembangan angkutan batubara Tanjung Enim-Keramasan di Sumatera Selatan melalui PT Bukit Asam Tbk. Menurut dia, Bukit Asam mempunyai potensi cadangan terbesar batubara, tetapi ada kendala dari sisi logistik.

    Mungkin saja perusahaan itu melakukan penambangan hingga 100 juta ton, lanjut dia, tetapi tempat produksi tersebut berada di tengah-tengah Sumsel atau disebut landlocked (jauh dari pelabuhan) dan sulit dilalui kendaraan darat. Bagi Hendi, perlu ada terobosan untuk mengatasi kendala logistik yang akhirnya telah dilakukan melalui kemitraan dengan pihak kereta api sebagai upaya memperbesar kapasitas yang dapat disalurkan.

    “Jadi bisa modanya lewat kereta api, bisa modanya juga nanti lewat sungai, dari sungai ke muara, dari muara itu nanti masuk ke kapal yang bisa dibawa untuk tujuan dalam negeri maupun ekspor,” kata Dirut MIND ID.

    Untuk PT Freeport Indonesia, akan melanjutkan pembangunan smelter tembaga dan precious metal refinery (PMR) dengan kapasitas 1,7 metrik ton per anum (ktpa) dan enam kiloton per tahun (ktpa) anoda slime. Pihaknya menargetkan mulai operasi dan ramp-up produksi pada akhir kuartal III-2025.

    Di sisi lain, Freeport Indonesia disebut sedang mengalami masalah perihal kebakaran yang sempat terjadi di proyek smelter tembaga dan PMR, Gresik. Dalam enam bulan ke depan, dipastikan smelter tersebut akan beroperasi normal.

    Perusahaan ini juga disebut akan membangun pembangkit yang lebih ramah lingkungan dalam waktu dekat.

    Pada tahun 2025, Antam turut bakal mengeksekusi kerja sama dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited. Dua perusahaan itu akan melakukan pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dan melakukan pengembangan High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebagai bahan baku electric vehicle (EV) battery.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024