Perusahaan: Freeport

  • 10 Tambang Emas Terbesar di Indonesia, Papua hingga Aceh

    10 Tambang Emas Terbesar di Indonesia, Papua hingga Aceh

    Indonesia yang dikenal dengan kekayaan alamnya memiliki sejumlah Tambang Emas besar di berbagai wilayah. Setiap tahunnya, diperkirakan Indonesia menghasilkan sekitar 48 ton emas dan cadangan emas sekitar 5% dari total cadangan dunia atau sekitar 2.600 ton.

    Tambang emas utama di Indonesia terletak di sejumlah wilayah, mulai dari Papua, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Kalimantan, hingga Sumatra. Berikut daftar tambang emas terbesar di Indonesia serta perusahaan yang mengelolanya. Simak selengkapnya di bawah ini.

    1. Tambang emas Grasberg, Mimika, Papua

    Tambang emas terbesar di Indonesia terletak di Mimika, Papua yang dikenal dengan nama Tambang Grasberg. Tambang emas ini memiliki kapasitas produksi mencapai 3 juta konsentrat per tahun dan bahkan diklaim menghasilkan 240 kg emas murni setiap hari.

    Lokasi tambang di Mimika, Papua ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia dan berada hanya 4 km dari puncak Pegunungan Jayawijaya, yang juga dikenal dengan nama Cartensz.

    2. Tambang emas Deep Mill Level Zone, Papua Tengah

    Tanah Papua telah lama dikenal sebagai wilayah dengan potensi tambang yang besar di Indonesia. Salah satu tambang terbesar di sana adalah Deep Mill Level Zone yang merupakan tambang emas bawah tanah.

    Pengembangan tambang ini dimulai pada 2016 dan diperkirakan akan beroperasi hingga tahun 2040. Deep Mill Level Zone dikelola oleh PT Inalum. Pada 2021, produksi emas dari tambang ini tercatat mencapai 548,8 ribu ons.

    3. Tambang emas Tujuh Bukit, Banyuwangi

    Banyuwangi dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah, termasuk tambang emas. Salah satu tambang besar di daerah ini adalah Tambang Tujuh Bukit atau Tumpang Pitu yang merupakan salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia.

    Daerah tambang ini memiliki cadangan mineral yang sangat besar, yaitu mencapai 1,9 miliar ton dengan sekitar 28 juta ons di antaranya berupa emas. Tambang ini dikelola oleh PT Bumi Suksesinfo Tbk (BSI).

    Keunikan dari tambang ini terletak pada penggunaan teknologi heap leach yang dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan metode lainnya. Alasannya teknologi heap leach tidak menghasilkan tailing atau limbah merkuri dari proses pengolahan emas.

    4. Tambang emas Pohuwato, Gorontalo

    Selanjutnya, ada Tambang Pani di Gorontalo yang merupakan salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia. Pertambangan di Gorontalo ini dikelola oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk.

    Pada Februari 2023, cadangan emas di tambang ini diperkirakan mencapai 6,35 juta ons. Lokasi tambang ini terletak di area Zona Baganite, yang belum pernah diuji sejak pengeboran terakhir pada 1982.

    5. Tambang emas Halmahera, Maluku Utara

    Di Maluku Utara, tepatnya di Halmahera, terdapat tambang emas dengan cadangan emas terbesar di Indonesia, yaitu Tambang Emas Gosowong. Pertambangan ini dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) dan telah ditemukan sejak 1996 dengan sumber daya sekitar 770 ribu ons.

    Selain Gosowong, terdapat dua wilayah lain di sekitar Halmahera, yaitu Ngailamo dan Sesewet, yang diperkirakan juga memiliki cadangan emas yang melimpah.

    6. Tambang emas Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

    Sumbawa, Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah penghasil emas terbesar di Indonesia, khususnya di Batu Hijau. Di kawasan ini, ditemukan cadangan emas mentah sebanyak 2,77 juta ons.

    Awalnya, Tambang Batu Hijau dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara. Namun, kini menjadi bagian dari anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Nama tambang ini pun diubah menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

    Pada akhir 2020, PT Amman Mineral memulai tahap akhir penambangan di Batu Hijau, menghasilkan 4,12 juta ons emas dan 4,47 miliar pon tembaga.

    7. Tambang emas Kapuas, Kalimantan Tengah

    Tambang emas terbesar di Indonesia selanjutnya berada di Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Wilayah ini memang terkenal sebagai wilayah penghasil emas. Sebagian besar penduduk desa mengandalkan penambangan emas, baik legal maupun ilegal, sebagai mata pencaharian.

    Sejak 1980-an, aktivitas ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Namun, warga juga sering kali menghadapi masalah bencana dan konflik akibat penambangan ilegal.

    8. Tambang emas Gunung Pongkor, Bogor

    Tambang emas terbesar di Indonesia lainnya terletak di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Bogor. Tambang emas di Gunung Pongkor oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

    Pada 1989, PT Antam melalui tim geologinya melakukan survei di Gunung Pongkor dan berhasil menemukan potensi emas di daerah tersebut. Untuk melakukan penambangan, PT Antam membangun tujuh terowongan meskipun hanya tiga yang digunakan.

    Areal tambang yang dimiliki PT Antam mencakup sekitar 6.042 hektare. Produksi emas di Pongkor diperkirakan mencapai 1,5 hingga 2 ton per tahun, setara dengan sekitar 48.226 hingga 64.301 ons.

    9. Tambang emas Martabe, Sumatra Utara

    Daerah penghasil emas di Indonesia berikutnya terdapat di Martabe, Sumatra Utara, tepatnya di perbukitan Tapanuli Selatan. Pulau Sumatra memang dikenal memiliki cadangan emas yang melimpah, dengan estimasi sekitar 168 juta ton.

    Tambang emas Martabe mulai beroperasi pada 2008 dan dikelola oleh PT Agincourt Resources (PT AR). Luas area tambang ini mencapai 1.303 km persegi.

    Pada 2017, tambang emas di Martabe telah menghasilkan sekitar 8,8 juta ons emas dan 72 juta ons perak, serta masih memiliki cadangan bijih emas sekitar 4,7 juta ons emas.

    10. Tambang emas di Aceh Tengah

    Tambang emas di Aceh Tengah dikelola oleh PT Linge Mineral Resources dan terletak di Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah. Tambang ini telah menjadi sorotan publik karena berbagai isu kontroversial yang menyertainya.

    Meskipun menuai kontroversi, tambang emas di Aceh Tengah tetap memainkan peran penting sebagai aset ekonomi bagi daerah tersebut. Potensi sumber daya alam, terutama emas, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian baik lokal maupun nasional.

    Pengelolaan dari PT Linge Mineral Resources fokus pada keberlanjutan dan dampak sosial, menjadi kunci agar manfaat tambang ini dapat dinikmati oleh masyarakat setempat secara lebih luas.

    Demikianlah daftar tambang emas terbesar di Indonesia serta perusahaan pengelola dan perkiraan cadangan emas yang dimiliki.

  • RI Heboh, Harta Karun 30 Ribu Ton Emas Ditemukan Dekat Jakarta

    RI Heboh, Harta Karun 30 Ribu Ton Emas Ditemukan Dekat Jakarta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Emas, sifatnya yang stabil dan nilainya yang terus meningkat, selalu menjadi buruan banyak orang. Misalnya ketika penemuan emas skala besar terjadi di dekat Jakarta.

    Sejarah mencatat bahwa penemuan emas besar-besaran di Jakarta menghasilkan total 30 ribu ton emas. Temuan ini tidak hanya membawa “durian runtuh”, tetapi juga menjadi tonggak penting yang membuka era baru dalam industri pertambangan emas nasional.

    Harta Karun Emas Dekat Jakarta

    Awalnya, sudah sejak lama pemerintah kolonial mendengar desas-desus tentang wilayah sumber emas di Selatan Batavia (kini Jakarta) bernama Cikotok yang berada di wilayah administrasi Banten. Jika dihitung, Cikotok cukup dekat dari pusat kota Batavia. Hanya 200 Km.

    Kabar ini jelas membuat orang terbelalak sebab akan sangat menguntungkan. Maka, agar tidak dianggap khayalan, pemerintah melakukan penelitian geologi yang dipimpin peneliti Belanda, W.F.F Oppenoorth.

    Sejak 1919, Oppenoorth dan tim berangkat dari Sukabumi untuk menyusuri hutan Jawa hingga ke titik yang dianggap sumber emas. Penyusuran juga dibarengi pembukaan jalan dan terowongan seandainya tambang emas bisa dilakukan.

    Singkat cerita, penelitian Oppenoorth membuahkan hasil. Ternyata benar, di daerah Cikotok terdapat sumber emas yang sangat melimpah. Hanya saja, penambangan tidak mudah dilakukan. Pemerintah harus membabat hutan dan membuka banyak terowongan baru.

    Pada 1928, total ada 25 terowongan sukses dibangun. Ini membelah perbukitan terjal, dataran tinggi, dan lembah sempit.

    “Sebanyak kurang lebih 25 terowongan kini telah dibangun, hanya sebagian yang memiliki kedalaman tidak lebih dari 135 meter,” tulis harian Sumatra-bode (2 Maret 1928).

    Biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tercatat, pemerintah mengeluarkan 80.000 gulden atau setara miliaran rupiah per tahun.

    Namun, pengeluaran terbukti sebanding dengan hasil yang diterima. Sampai akhirnya, pada Maret 1928, rumor emas yang selama ini beredar berhasil terbongkar. Di Cikotok berhasil ditemukan 30 ribu ton emas tersembunyi di bawah tanah.

    “Hingga saat ini ditemukan emas sebesar 30.000 ton dari Cikotok,” tulis Sumatra-bode.

    Jika dikonversikan pada masa sekarang, maka temuan tersebut setara Rp30 kuadriliun (1 gram: Rp1 juta). Sejak temuan tersebut, praktis satu Indonesia dibuat geger sebab pemerintah akan mendapat keuntungan melimpah. Setelahnya, pemerintah kolonial memberikan hak operasional kepada NV Mijnbouw Maatchappij Zuid Bantam.

    Dari sini, penambangan emas dilakukan secara masif. Jalur pengangkutan tambang pun tak hanya diakses dari Sukabumi. Menurut harian de Indische Courant (25 Juli 1939), pemerintah kolonial membangun akses baru dari Rangkasbitung dan Pelabuhan Ratu.

    Selain itu dibangun pula pabrik berkapasitas 20 ton per hari. Hanya saja, pabrik tersebut tak bisa menampung semua hasil eksploitasi emas saking banyaknya. Bahkan, selama pekerjaan pun, para kuli sering menemukan emas dengan berat bervariasi.

    “Selama pekerjaan, sering ditemukan emas dengan berat beragam. Paling tinggi mencapai 126 gram,” tulis de Indische Courant (25 Juli 1939).

    Pada 1933, penambangan emas sudah memberikan catatan baik. Tercatat ada 400 Km2 wilayah penambangan di Cikotok. Emas pun bisa diraih hanya dengan menggali 50 meter. Bahkan, pemerintah bisa mendapat emas jauh lebih besar.

    “Jumlah emas yang terungkap dari eksplorasi berjumlah lebih dari 61.000 ton emas dengan nilai 3,68 miliar gulden,” tulis de Locomotief (29 Maret 1933).

    Meski begitu, banyaknya emas hanya menguntungkan satu pihak saja, yakni pemerintah kolonial. Mereka makin kaya raya. Sementara, penduduk pribumi sama sekali tak mendapat keuntungan dan kesejahteraan dari penambangan emas, sekalipun pemerintah kolonial menjanjikan kesejahteraan bagi pribumi.

    Singkat cerita, sumber emas Cikotok menjadi penambangan emas terbesar yang pernah dimiliki pemerintah kolonial hingga berlanjut ke pemerintah Republik Indonesia. Pada era kemerdekaan, tambang emas Cikotok diambil alih NV Perusahaan Pembangunan Pertambangan dan kemudian diteruskan PT. Aneka Tambang pada 1974.

    Riwayat tambang emas Cikotok harus berakhir pada 2005 karena kandungan emasnya habis. Meski habis, kejayaan tambang emas Cikotok diteruskan oleh tambang emas yang lebih besar, yakni Freeport di Papua.

    (pgr/pgr)

  • Bagaimana Prospek Industri Pertambangan Tembaga dan Emas RI di Masa Depan? Ini Kata Pengamat – Halaman all

    Bagaimana Prospek Industri Pertambangan Tembaga dan Emas RI di Masa Depan? Ini Kata Pengamat – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri pertambangan tembaga dan emas di Indonesia diyakini masih cerah hingga masa mendatang. 

    Hal ini terlihat dari produksi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang tumbuh baik setiap tahunnya. 

    Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia. 

    Tercatat, AMMAN sudah memproduksi tembaga sebesar 335 juta pon dan emas sebesar 707.930 ons hingga kuartal III-2024. Sedangkan Freeport Indonesia telah memproduksi tembaga sebesar 1,37 miliar pon dan emas sebesar 1,43 juta ons sampai kuartal III-2024.

    Bahkan, AMMAN akan mulai melakukan pengembangan salah satu cadangan cebakan tambang tembaga dan emas porfiri terbesar di dunia. Lokasi tambang ini dijuluki dengan sebutan “Elang” yang telah perseroan eksplorasi dari mulai tahun 2020 hingga 2024. 

    Selain itu lokasi tambang Elang ini terletak 60  kilometer (km) dari lokasi eksplorasi “Batu Hijau” yang saat ini digarap oleh perseroan di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Pengamat Tambang dan Energi, Ferdy Hasiman menyatakan, industri tembaga dan emas masih sangat menarik di masa mendatang. Hal itu ditopang oleh dua perusahaan yang memiliki cadangan besar di industri tembaga dan emas, yakni Freeport dan AMMAN.

    Menurutnya, Freeport masih memiliki cadangan 2 miliar ton bijih berupa tembaga, perak, dan emas sampai tahun 2041. Sedangkan AMMAN akan memulai produksi tambang Elang, setelah penambangan di lokasi Batu Hijau selesai pada 2030. Lokasi tambang Elang ini berpotensi menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

    “Jadi dua produsen besar ini sangat kompeten di bidangnya, karena modal, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM) yang sangat mumpuni. Jadi saya tidak ragu dengan kemampuan dua produsen besar ini, sehingga masa depan industri tembaga dan emas sangat cerah, apalagi keduanya sudah bangun pabrik pengolahan konsentrat tembaga yang memiliki multiplier effect yang luar biasa bagi ekonomi nasional,” ucap Ferdy dikutip Sabtu (4/1/2025).

    Apalagi, lanjut dia, produk ikutan tembaga sangat banyak menghidupkan industri pupuk, kabel, dan lainnya. Tembaga menjadi variabel penting dalam membangun ekosistem mobil listrik.

    “Maka dari itu, saya meyakini masa depan industri ini masih cerah, karena mineral dari tembaga adalah kunci baterai mobil listrik yang menyumbang sampai 10,8 persen,” jelasny.

    Ferdy menambahkan, bukan hanya di skala nasional, industri tembaga dan emas di dunia juga masih cerah untuk kedepannya. Namun, kondisi geopolitik tetap diantisipasi, karena akan mempengaruhi supply dan demand dari industri tembaga dan emas.

    Lokasi pertambangan baru dan proyek yang sedang di eksplorasi

    Berdasarkan data terbaru, AMMAN berhasil mengidentifikasi zona mineralisasi tembaga dan emas baru yang sangat potensial. Hasil analisis awal menunjukkan cadangan tembaga dan emas di lokasi tambang Elang berpotensi menjadi salah satu yang terbesar di dunia. 

    Lokasi tambang Elang ini bakal menggantikan posisi produksi tambang Batu Hijau pada 2030 mendatang. Setelah penambangan bijih fase 8 selesai, AMMAN berencana untuk memulai produksi dari tambang Elang dengan memanfaatkan infrastruktur pemrosesan yang ada di Batu Hijau sepanjang masa operasi tambang tersebut.

    Berdasarkan studi kelayakan yang sedang berjalan di lokasi tambang Elang, potensi peningkatan cadangan tembaga dan emas milik AMMAN diperkirakan masing-masing sebesar 43 persen dan 48 persen.

    Sementara itu, Freeport Indonesia masih menyimpan cadangan tembaga dan emas yang berlimpah dari tambang bawah tanah (tambang Kucing Liar), yakni tembaga mencapai 29 miliar pon dan 24 juta ons emas hingga tahun 2041. Sampai kuartal III-2024, produksi tembaga Freeport Indonesia sudah mencapai 1,37 miliar pon dan emas mencapai 1,43 juta ons.

  • Freeport Minta Perpanjangan Izin Ekspor Lagi, Bahlil Tunggu Jawaban Prabowo – Page 3

    Freeport Minta Perpanjangan Izin Ekspor Lagi, Bahlil Tunggu Jawaban Prabowo – Page 3

    Sebelumnya,  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku tengah berupaya agar pelepasan saham atau divestasi 10 persen saham PT Freeport Indonesia bisa selesai pada kuartal pertama tahun 2025.

    “Kita coba ya. Kita coba (kuartal I-2025),” kata Erick Thohir saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Lebih lanjut, Erick mengakui masih terdapat beberapa kendala dalam proses pelepasan saham Freeport Indonesia tersebut. Kendati demikian, ia tidak menyebut secara rinci apa kendalanya.

    “Kita usahakan, kita usahakan. Karena kan memang ada beberapa kesepakatan yang memang dinamikanya cukup kompleks,” ujarnya.

    Diketahui, sebelumnya percepatan divestasi 10 persen saham PT Freeport Indonesia telah diminta oleh Presiden Joko Widodo sebelum dirinya lengser. Jokowi meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk segera menyelesaikan divestasi tersebut.

    Pasalnya, Pemerintah menilai kepemilikan saham pemerintah di PT Freeport Indonesia akan bertambah 10 persen. Dengan begitu, total saham yang akan dimiliki pemerintah di PT Freeport yakni sebesar 61 persen.

    Selain itu, kepemilikan saham mayoritas di PT Freeport akan memberikan keuntungan besar bagi negara.

    Sebanyak 80 persen keuntungan PT Freeport nantinya akan masuk ke kas negara, baik dalam bentuk royalti, Pph Badan, Pph Karyawan, bea ekspor, hingga bea keluar.

     

  • Akan Dibahas dalam Rapat dengan Presiden

    Akan Dibahas dalam Rapat dengan Presiden

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pemerintah segera membahas perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI).

    Menurut Bahlil, rapat tersebut akan dilakukan langsung bersama Presiden Prabowo Subianto, beserta para menteri terkait, dalam waktu dekat.

    Sebagai informasi, izin ekspor konsentrat tembaga PTFI telah berakhir pada 1 Januari 2025. Dmpak dari izin ekspor yang belum diperpanjang oleh pemerintah membuat produksi konsentrat tembaga di gudang PTFI menumpuk.

    Sementara itu, pemerintah mendorong PTFI untuk tak perlu lagi mengekspor konsentrat tembaga yang diproduksinya. Dan Pemerintah mengarahkan proses pemurnian komoditas mineral tersebut dapat dilakukan di dalam negeri, sejalan dengan telah rampungnya fasilitas smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur.

    Namun sayangnya, fasilitas smelter ini mengalami insiden kebakaran pada Oktober 2024. Hal ini tentu membuat jadwal operasional smelter diundur.

    “Kami akan bawa (persoalan izin ekspor) dalam rapat dengan Bapak Presiden. Kami lagi kaji karena memang Freeport ini smelternya itu sudah jadi. Tapi kemudian kan musibah,” ungkap Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/1/2025).

    Pemerintah, kata dia, telah meminta PTFI untuk segera secepatnya menyelesaikan pembenahan smelter, pasca terjadinya musibah kebakaran.

    Bahlil melanjutkan, untuk pembahasan aturan ekspor konsentrat tembaga akan dilakukan dalam waktu secepatnya. Adapun, rapat tersebut akan melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, hingga tentunya Kementerian ESDM.

    Pembahasan nasib PTFI terkait aksi bisnisnya sangat penting, mengingat nilai ekonomi yang dikontribusikan oleh PTFI jumlahnya cukup besar.

    “Nanti saya mau lapor dulu sama Bapak Presiden, lewat rapat. Karena kan memang ini undang-undang ya. Ini namanya aturan ya pasti lewat rapat,” pungkasnya terkait dengan izin ekspor konsentrat tembaga Freeport. 

  • Bela Jokowi yang Masuk Nominasi Tokoh Terkorup Dunia, Husin Shihab: Jangan Mau Diadu Domba

    Bela Jokowi yang Masuk Nominasi Tokoh Terkorup Dunia, Husin Shihab: Jangan Mau Diadu Domba

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab, menanggapi tuduhan yang menyebut Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, sebagai salah satu pejabat paling korup di dunia.

    Ia membela Jokowi dan mengungkapkan dugaan bahwa OCCRP bisa jadi merupakan agen Amerika Serikat (AS) yang berusaha mengadu domba rakyat Indonesia.

    Husin mengkritik OCCRP, yang baru-baru ini merilis laporan yang mencatut nama Jokowi dalam konteks korupsi.

    Menurutnya, laporan tersebut bisa saja bagian dari upaya luar negeri untuk memecah belah anak bangsa Indonesia.

    “Jangan-jangan OCCRP adalah agent AS untuk mengadudomba anak bangsa di Indonesia?,” ujar Husin dalam keterangannya di aplikasi X @HusinShihab (2/1/2025).

    Lebih lanjut, Husin menegaskan bahwa selama Jokowi menjabat sebagai presiden, Indonesia telah menunjukkan kemajuan dalam kemandirian dan penguatan posisi di kancah internasional, termasuk dalam sektor ekonomi dan sumber daya alam.

    “Selama pak Jokowi jadi presiden, AS gak bisa kontrol Indonesia lagi,” ungkapnya.

    Sebagai contoh, Freeport, perusahaan tambang besar yang semula menjadi cadangan emas bagi AS, kini telah diakuisisi dengan mayoritas saham Indonesia (51 persen).

    “Freeport diakuisisi 51 persen yang selama itu jadi cadangan emas AS dan banyak lagi,” Husin menuturkan.

    Ia mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi dan terjebak dalam upaya adu domba yang mungkin sedang dirancang oleh pihak-pihak tertentu. “Hati-hati lur, jangan mau diadu domba!,” ujarnya.

    Sebelumnya diberitakan, politisi PDIP, Ferdinand Hutahaean, menyarankan Jokowi untuk segera mengutus tim hukum menggugat OCCRP di Pengadilan Belanda.

  • Freeport Belum Dapat Izin Ekspor, Konsentrat Tembaga Numpuk di Gudang Papua

    Freeport Belum Dapat Izin Ekspor, Konsentrat Tembaga Numpuk di Gudang Papua

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) masih berupaya untuk berdiskusi dengan pemerintah terkait relaksasi perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga yang telah berakhir pada 1 Januari 2025. Terhentinya ekspor ini membuat stok konsentrat tembaga menumpuk di gudang penyimpanan Amamapare, Mimika, Papua.

    VP Corporate Communications Freeport Katri Krisnati mengatakan, hingga saat ini kegiatan operasi smelter baru Freeport di Gresik, Jawa Timur masih dihentikan karena dalam proses perbaikan setelah insiden kebakaran pada Oktober 2024 lalu. 

    “Kami tengah berdiskusi dengan pemerintah untuk melakukan penjualan konsentrat yang semestinya dimurnikan di smelter PTFI ke luar negeri sampai smelter PTFI beroperasi penuh 100%,” ujar Katri kepada Bisnis, Jumat (3/1/2025). 

    Hal ini terus diupayakan untuk mempertahankan tingkat operasi produksi penambangan atau pengolahan serta kontribusi keuangan PTFI kepada negara. 

    Berdasarkan rencana perbaikan fasilitas yang terdampak, diperkirakan ramp-up operasi smelter Freeport dapat dimulai pada akhir semester I/2025. 

    “Hal ini tentunya akan berdampak pada kapasitas penyimpanan konsentrat kami, baik di pelabuhan Amamapare maupun di smelter PTFI yang akan penuh dalam beberapa waktu ke depan,” ujarnya. 

    Hingga saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mengeluarkan persetujuan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga untuk Freeport yang habis pada 1 Januari 2025.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum memberikan persetujuan perpanjangan izin ekspor kepada Freeport. 

    “Belum. Kalau habis, ya habis. Ya per regulasi sekarang kan habis [izin ekspornya],” ujar Dadan ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025).

    Dadan menuturkan bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik bagi Freeport terkait potensi penumpukan stok konsentrat akibat terhentinya operasi smelter.

    “Kami cari cara terbaik ya, dari sisi regulasi, dari sisi keekonomian,” kata Dadan.

  • Izin Ekspor Konsentrat Freeport Habis, ESDM Belum Beri Perpanjangan

    Izin Ekspor Konsentrat Freeport Habis, ESDM Belum Beri Perpanjangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mengeluarkan persetujuan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga untuk PT Freeport Indonesia menyusul insiden kebakaran di smelter baru perusahaan di Gresik, Jawa Timur.

    Adapun, izin ekspor konsentrat Freeport telah berakhir pada 1 Januari 2025 setelah mendapat relaksasi kebijakan larangan ekspor bahan mentah hingga 31 Desember 2024.

    Relaksasi izin ekspor tersebut diberikan melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 6 Tahun 2024 Tentang Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral Logam di Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 10/2024.

    Belakangan, Freeport melobi pemerintah untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat seiring terbakarnya fasilitas smelter barunya di Gresik pada Oktober 2024. Insiden ini menyebabkan operasi smelter terhenti dan diperkirakan kegiatan perbaikan selesai 6 bulan mendatang.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum memberikan persetujuan perpanjangan izin ekspor kepada Freeport.

    “Belum. Kalau habis, ya habis. Ya per regulasi sekarang kan habis [izin ekspornya],” ujar Dadan ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025).

    Lebih lanjut, Dadan menyampaikan bahwa perpanjangan izin sejumlah produk tambang termasuk konstentrat tembaga memang menjadi kewenangan Kementerian Pergadangan. Namun, dirinya menyebut izin ekspor konsentrat tetap harus mendapatkan rekomendasi dari Kementerian ESDM.

    “Ya pasti, kalau itu pasti ada urusannya ke sana [Kemendag]. Tapi di hulunya kan harus ada regulasinya dulu,” ucapnya.

    Di sisi lain, Dadan menuturkan bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik bagi Freeport terkait potensi penumpukan stok konsentrat akibat terhentinya operasi smelter.

    “Kami cari cara terbaik ya, dari sisi regulasi, dari sisi keekonomian,” kata Dadan.

    Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan fasilitas pengolahan asam sulfat pada smelter barunya di Gresik, Jawa Timur yang terbakar, baru akan pulih dalam 6 bulan ke depan.

    Oleh karena itu, Tony menyebut, smelter yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate atau KEK JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur baru akan berproduksi lagi pada pertengahan 2025.

    “Ini kami lagi hitung, tapi mungkin diperkirakan sekitar 6 bulan lah [perbaikannya]. Mudah-mudahan [selesai pada pertengahan 2025],” kata Tony usai menghadiri acara Indonesia Mining Summit 2024 di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Fasilitas pengolahan asam sulfat di smelter Freeport terbakar pada Senin (14/10/2024). Induk Freeport Indonesia, Freeport-McMoran Inc. (FCX) melaporkan insiden kebakaran tersebut mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur produksi asam sulfat yang diperlukan untuk proses peleburan tembaga. Akibatnya, operasi smelter dihentikan sementara sambil menunggu kegiatan perbaikan.

    “Kami melakukan diskusi dengan pemerintah. Semua pihak berkepentingan agar konsentrat dapat terus berlanjut. Kami memiliki fleksibilitas dalam kuota [ekspor] yang ada saat ini mengenai apa yang dapat kami kirimkan hingga tahun 2024. Namun, kami akan meminta fleksibilitas tambahan untuk memastikan bahwa kami dapat mengirimkan semua yang kami produksi pada tahun 2024,” ujar President & Chief Executive Officer Freeport-McMoran Inc. Kathleen Quirk dalam Earnings Conference Call Q3 2024, Selasa (22/10/2024) waktu New York, AS.

  • Bahas Ekspor & Smelter, Bos Freeport Datangi Kantor Airlangga

    Bahas Ekspor & Smelter, Bos Freeport Datangi Kantor Airlangga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas terpantau mengunjungi kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian). Diketahui, hal itu untuk membahas mengenai relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga.

    Adapun, berdasarkan izin ekspor konsentrat saat ini, izin ekspor konsentrat perusahaan hanya berlaku hingga 31 Desember 2024. “Ini masih dibahas (perpanjangan),” kata Tony saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (3/1/2024).

    Sebagaimana diketahui, pengajuan izin ekspor konsentrat oleh Freeport lantaran fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur mengalami kebakaran.

    Maka dari itu, kata Tony, pihaknya menghentikan sementara seluruh operasional produksi katoda tembaga di Smelter yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur. Hal tersebut menyusul insiden kebakaran di area kerja smelter yang terjadi pada Senin (14/10/2024).

    “Masih full berhenti. Kalau lagi perbaikan kan nggak mungkin produksi. Karena itu kan Capture CO2,” ungkap Tony.

    Sementara itu, Plt. Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi menjelaskan bahwa berdasarkan laporan PTFI usai insiden kebakaran, diketahui smelter PTFI baru bisa mulai berproduksi kembali di Juli 2025.

    “Katanya masih enam bulan lagi ya, pokoknya selesai. Awal ramp-up. Pokoknya semester 1 selesai,” ujarnya.

    Meski ramp-up ditargetkan dapat terlaksana di bulan Juli, namun menurut Elen smelter tidak dapat langsung berproduksi secara penuh. Setidaknya ramp up produksi smelter PTFI hanya mencapai 40%. “Juli (ramp up) 40% dari kapasitas smelter baru,” kata Elen.

    (pgr/pgr)

  • Finalis Tokoh Terkorup, Irma Suryani Nasdem: Jokowi Tidak Menjual Indosat

    Finalis Tokoh Terkorup, Irma Suryani Nasdem: Jokowi Tidak Menjual Indosat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo masuk dalam nominasi sebagai finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 yang dirilis oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

    Selain Jokowi, ada lima pemimpin dunia yang masuk dalam nominasi ini.

    Diantaranya, Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pebisnis India Gautam Adani.

    Sementara di urutan pertama adalah Presiden Suriah Bashar al-Assad yang kini lari ke Rusia.

    OCCRP adalah organisasi jurnalisme investigasi dunia yang fokus pada isu korupsi dan kejahatan terorganisasi. Tempo salah satu media yang menjalin kolaborasi dengan OCCRP.

    Politisi Partai NasDem, Irma Suryani, memberikan pernyataan tegas menanggapi laporan OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai presiden terkorup.

    Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh tuduhan tersebut, yang dinilainya tidak berdasar.

    “Hati-hati terhadap provokasi media OCCRP yang mengatakan Presiden kita, Jokowi, presiden terkorup,” ujar Irma.

    Irma mempertanyakan dasar tuduhan tersebut, mengingat Jokowi memiliki sejumlah pencapaian yang justru bertolak belakang dengan tuduhan korupsi.

    “Saya bingung, apa dasarnya mereka menyatakan itu? Karena dijelaskan Jokowi tidak menjual Indosat, bahkan bisa mengembalikan aset Freeport dari 20 persen menjadi 51 persen,” tambahnya.

    Ia juga mencurigai OCCRP sebagai bagian dari agenda asing yang ingin memecah belah Indonesia. “Saya curiga ini adalah agen asing yang berusaha memecah belah bangsa ini. Karena selama ini Jokowi tidak pernah memberikan kesempatan kepada Amerika untuk merampok bangsa ini,” tegas Irma.