Perusahaan: Facebook

  • PKSS perkenalkan contact center untuk tingkatkan kualitas layanan bisnis

    PKSS perkenalkan contact center untuk tingkatkan kualitas layanan bisnis

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    PKSS perkenalkan contact center untuk tingkatkan kualitas layanan bisnis
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 21 April 2025 – 13:58 WIB

    Elshinta.com – PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS), perusahaan terdepan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), kini menghadirkan layanan Contact Center di nomor 1500399. Contact Center ini beroperasi dari Gedung PKSS Assessment Center, Jakarta, dan dirancang sebagai saluran komunikasi resmi yang melayani berbagai kebutuhan informasi, dukungan layanan, serta penanganan respons secara lebih cepat dan terintegrasi.Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis PKSS dalam membangun sistem pelayanan yang lebih profesional, adaptif, dan responsif terhadap dinamika kebutuhan bisnis serta harapan pelanggan.

    Direktur Utama PKSS, Donny Permana, menyampaikan bahwa Contact Center ini bukan sekadar pusat informasi, tetapi juga menjadi wujud nyata dari profesionalisme, responsivitas, dan komitmen PKSS dalam memberikan solusi SDM terbaik bagi pekerja, mitra dan klien. 

    “Dengan hadirnya Contact Center PKSS dan nomor layanan 150399, perusahaan semakin siap melayani dengan lebih efisien, cepat, dan tepat sasaran. Contact Center ini diharapkan menjadi ujung tombak dalam memperkuat hubungan dengan mitra bisnis serta memastikan kepuasan pelanggan,” kata Donny, di Jakarta, Jumat (7/3).

    Dijelaskan, Contact Center PKSS dilengkapi berbagai fitur modern, termasuk sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) canggih, layanan multichannel melalui telepon, chat, serta media sosial, teknologi panggilan otomatis untuk mempercepat respons, serta tenaga profesional terlatih dalam menangani kebutuhan dan keluhan pelanggan. 

    Pelanggan dapat mengakses layanan melalui berbagai kanal, seperti telepon di 150399 dan juga pelanggan dapat memanfaatkan platform Instagram dengan akun @PKSS.ID, Facebook di @Prima Karya Sarana Sejahtera, email melalui pksscare@pkss.co.id, serta layanan live chat di situs resmi PKSS.CO.ID,” paparnya.

    PKSS yang telah beroperasi selama lebih dari 25 tahun saat ini memiliki 35 kantor cabang di seluruh Indonesia dan mengelola lebih dari 50.000 tenaga kerja. Perusahaan ini juga telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 300 perusahaan di berbagai sektor industri, meliputi industri keuangan, agribisnis, perdagangan, kesehatan, logistik serta pemerintahan.

    “Kami siap menghadirkan solusi terkait ketenagakerjaan, proses bisnis, serta knowledge process outsourcing,” lanjut Donny.

    Dengan hadirnya Contact Center ini, Donny optimistis PKSS semakin memperkuat posisinya sebagai mitra strategis yang siap memberikan pelayanan sepenuh hati dan sebagai solusi SDM terpercaya bagi berbagai sektor industri di Indonesia. 

     

    Sumber : Elshinta.Com

  • Jumbo Animasi Terlaris, Ini 5 Film Kartun Lain yang Cocok untuk Anak

    Jumbo Animasi Terlaris, Ini 5 Film Kartun Lain yang Cocok untuk Anak

    Jakarta, Beritasatu.com – Industri film kartun tanah air kembali mencatatkan pencapaian membanggakan melalui animasi anak, Jumbo. Dalam waktu hanya 20 hari penayangan, film ini berhasil menarik perhatian lebih dari 5,4 juta penonton, menjadikannya sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa.

    Tak hanya mencatat rekor nasional, Jumbo juga dinobatkan sebagai film animasi terlaris di Asia Tenggara, melampaui sejumlah judul animasi dari negara-negara lain.

    Antusiasme masyarakat terlihat dari panjangnya antrean di bioskop, cepatnya tiket habis terjual, hingga banyaknya penonton yang menyewa satu studio penuh untuk acara nonton bareng. Fenomena ini menjadi bukti bahwa Jumbo bukan hanya sebuah film hiburan, tapi juga pengalaman sinematik yang istimewa bagi keluarga Indonesia.

    Selain Jumbo, berikut adalah lima film kartun lainnya yang juga cocok untuk anak-anak karena mengandung pesan moral yang positif:

    Film Kartun untuk Anak

    1. Didi and Friends

    Didi and Friends merupakan animasi edukatif yang menyuguhkan lagu-lagu anak-anak dalam format visual yang ceria dan penuh warna. Tokoh utamanya, burung kecil bernama Didi, ditemani oleh Nana dan Jojo.

    Setiap episodenya menyisipkan nilai-nilai positif seperti berbagi, sopan santun, serta pengenalan dasar warna dan angka. Di Indonesia, tayangan kartun ini bisa disaksikan setiap hari melalui saluran BTV pada pukul 08.30 WIB dan 15.00 WIB.

    Untuk mendapatkan informasi terbaru seputar kartun yang tayang di BTV, penonton dapat mengunjungi akun resmi di berbagai media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan X dengan nama pengguna @btvidofficial. Selain itu, jangan lupa juga untuk subscribe kanal YouTube @BeritaSatuChannel agar tidak ketinggalan keseruan petualangan Didi dan kawan-kawan.

    2. Nussa & Rarra

    Animasi lokal ini menceritakan kehidupan dua saudara, Nussa dan Rarra. Serial ini menyampaikan nilai-nilai Islam secara ringan dan menyenangkan, seperti mengajarkan doa-doa harian, pentingnya salat, hingga akhlak kepada orang tua.

    Didukung animasi 3D yang memukau dan cerita yang relatable, Nussa & Rarra menjadi tayangan favorit keluarga yang menginginkan konten religius namun tetap menarik bagi anak-anak.

    3. Tayo the Little Bus

    Serial asal Korea Selatan ini mengisahkan bus kecil bernama Tayo dan teman-teman kendaraannya. Mereka belajar banyak hal dari pengalaman sehari-hari, mulai dari mengenal rambu lalu lintas hingga pentingnya tolong-menolong.

    Tayo menyajikan kisah-kisah sederhana dengan warna cerah dan karakter lucu, menjadikannya tontonan yang disukai anak-anak prasekolah. Pesan moralnya pun mudah dipahami dan menyentuh kehidupan nyata anak-anak.

    4. Robocar Poli

    Robocar Poli adalah animasi edukatif yang mengisahkan tim penyelamat robot di kota Brooms Town. Tim ini terdiri dari mobil polisi Poli, ambulans Amber, pemadam kebakaran Roy, dan helikopter Helly.

    Setiap episode menampilkan misi penyelamatan yang mengajarkan anak pentingnya keselamatan, kerja sama, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan perpaduan aksi dan edukasi, Robocar Poli menyuguhkan hiburan yang juga mendidik.

    5. Riko the Series

    Animasi lokal ini mengenalkan dunia sains dan teknologi kepada anak-anak melalui tokoh utamanya, Riko, anak cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Bersama robot sahabatnya, Riko menjelajahi konsep-konsep ilmiah seperti magnet, listrik, dan hukum gerak.

    Dengan alur cerita yang menarik dan visual animasi yang modern, Riko the Series bertujuan menumbuhkan minat anak terhadap sains sejak dini, cocok untuk anak usia sekolah dasar yang mulai tertarik pada pengetahuan dan eksperimen.

    Kehadiran Jumbo menjadi tonggak sejarah baru dalam dunia film kartun anak di Indonesia. Di sisi lain, deretan film kartun di atas bisa menjadi pilihan alternatif yang tak hanya menghibur, tapi juga mendidik anak-anak.

  • Instagram dan WhatsApp Diincar, Kerajaan Mark Zuckerberg Goyah

    Instagram dan WhatsApp Diincar, Kerajaan Mark Zuckerberg Goyah

    Jakarta

    Pengguna internet dalam 20 tahun terakhir, kemungkinan besar memiliki akun Facebook, Instagram dan WhatsApp, atau semuanya sekaligus.

    Facebook awalnya didirikan tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Apa yang awalnya dimaksudkan sebagai media sosial khusus mahasiswa Harvard perlahan berubah menjadi bisnis raksasa.

    Tahun 2012, Meta yang saat itu masih dikenal sebagai Facebook membeli Instagram USD 1 miliar dari pendiri Kevin Systrom dan Mike Krieger. Instagram kemudian menjadi aplikasi media sosial yang berpusat pada foto dan menjadi platform bagi influencer untuk membangun bisnis mereka.

    Meta juga membeli WhatsApp pada tahun 2014 seharga USD 19 miliar. Saat ini, aplikasi ini memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif secara global dan merupakan aplikasi messenger yang paling banyak digunakan di dunia.

    Patut diakui kerajaan bisnis Meta memang luar biasa. Selain miliaran di WhatsApp, 3,35 miliar orang berbondong ke Facebook tiap bulan, sementara 2 miliar orang menggunakan Instagram. Namun Mark Zuckerberg dapat dipaksa menjual Instagram dan WhatsApp karena gugatan antimonopoli yang sudah dimulai di ruang sidang Washington.

    Gugatan antimonopoli ini awalnya diajukan Desember 2020 oleh Komisi Perdagangan Federal atau Federal Trade Comission (FTC). Mereka menuduh Meta sengaja menyalahgunakan monopoli pasar media sosial untuk membeli Instagram dan WhatsApp sebelum dapat mengancam bisnis Meta, sehingga melanggar undang-undang antimonopoli federal.

    Gugatan tersebut juga mengklaim Zuckerberg sangat menyadari aplikasi tersebut merupakan ancaman dalam komentar di email internal. Salah satu dari tahun 2012 menyebut lonjakan popularitas Instagram sangat menakutkan dan berkomentar, “Kita mungkin perlu mempertimbangkan membayar banyak uang untuk ini.”

    “Facebook secara sistematis melacak calon pesaing dan mengakuisisi perusahaan yang dianggapnya sebagai ancaman persaingan serius,” demikian tuduhan FTC. Tentu Meta sangat menentang klaim tersebut.

    “Bukti di persidangan akan menunjukkan apa yang diketahui setiap anak berusia 17 tahun di dunia, Instagram, Facebook, dan WhatsApp bersaing dengan TikTok, YouTube, X, iMessage milik China, dan banyak lainnya,” kata perusahaan itu yang dikutip detikINET dari Yahoo Finance.

    “Lebih dari 10 tahun setelah FTC meninjau dan menyetujui akuisisi kami, tindakan Komisi dalam kasus ini mengirimkan pesan bahwa tidak ada kesepakatan yang benar-benar final. Regulator seharusnya mendukung inovasi Amerika, daripada berusaha memecah perusahaan Amerika yang hebat dan semakin menguntungkan China dalam masalah kritis seperti AI,” tambah mereka.

    Jika klaim yang dilontarkan FTC terhadap Meta terbukti valid di pengadilan, Zuckerberg dapat dipaksa untuk memisahkan WhatsApp dan Instagram menjadi bisnis yang terpisah. Hal ini bisa berarti perubahan besar pada cara mereka beroperasi atau bahkan potensi penutupan.

    (fyk/rns)

  • Next 15 Mulai Tendang Membernya yang tak Rekrut Anggota Baru, Tanda-tanda SCAM?

    Next 15 Mulai Tendang Membernya yang tak Rekrut Anggota Baru, Tanda-tanda SCAM?

    JABAR EKSRPES – Fakta-fakta baru seputar aplikasi NEXT 15 kembali terbongkar, dan ini menunjukkan bahwa aplikasi ini semakin dekat dengan SCAM.

    Fakta baru yang dimaksud, berhubungan dengan kondisi terkini aplikasi ini bagi para membernya. Terutama di grup-grup obrolan yang ada manajer kota, admin dan mentornya.

    Beberapa member membagikan pengalamannya yang terjadi di grup obrolan. Salah satunya adanya perlakukan kasar dari para admin yang mengeluarkan anggotanya tanpa ada pemberitahuan sebelumnya..

    Hal ini diduga lantaran anggota tersebut tidak merekrut anggota baru sebagai bawahannya. Sementara sebagai aplikasi ponzi, keberadaan member baru yang mengirimkan deposit menjadi syarat wajib agar perputaran uang tetap berlangsung dalam aplikasi. Bukan hanya itu, uang deposit dari member baru inilah yang digunakan untuk membayar profit bagi anggota lama.

    Baca juga : Awas SCAM, Ini Bukti Aplikasi Next 15 Tinggal Tunggu Waktu

    Jika tidak ada lagi anggota baru maka aplikasi akan kesulitan mendapatkan uang lagi.

    “Para penganut Next15 yang gak bisa rekrut karyawan katanya udah mulai di tendang yah, duuuh kasian kan sama mereka juga depo,” tulis salah satu akun Facebook dengan nama Kurawa.

    Hal ini menjadi peringatan bagi anggotanya, bahwa aplikasi ini sudah mulai tidak aman untuk menyimpan uang, apalagi untuk mengembangkannya dengan cara investasi.

    Solusi terbaik yang bisa ditempuh saat ini bagi member Next 15 adalah mengamankan aset yang masih ada di aplikasi ini, caranya dengan mengambil semuanya dan tidak menyisakan sedikitpun.

    Baca juga : Tak Jadi SCAM, Aplikasi Next 15 Makin Gencar Promosi

    Dengan begitu, uang kita diaplikasi ini bisa selamat, karena diprediksi, aplikasi ini tidak akan bertahan bingga bulan Mei, karena sudah banyak tanda-tanda yang membentuk dugaan kuat bahwa aplikasi ini terindikasi penipuan karena menggunakan skema ponzi.

    Sebagaimana diketahui, skema ponzi tidak ada yang mampu bertahan lama, apalagi next 15 sudah bertahan hingga 8 bulan, bisa jadi umurnya hanya tinggal hitungan jari.

     

  • Meta Hapus Apple Intelligence di Semua Aplikasinya, Ada Apa?

    Meta Hapus Apple Intelligence di Semua Aplikasinya, Ada Apa?

    Jakarta

    Apple Intelligence, sistem kecerdasan personal berbasis AI milik Apple, dilaporkan telah diblokir oleh Meta untuk semua aplikasinya di perangkat iOS.

    Apple Intelligence sendiri telah diumumkan bersama iOS 18 dan telah tersedia sejak Oktober lalu, saat Apple merilis iOS 18.1 ke publik.

    Meskipun sebagian besar aplikasi menyediakan dukungan untuk fitur Apple Intelligence secara default, akan tetapi pengembang dapat memilih untuk tidak menyertakannya dalam aplikasi mereka dan hal inilah yang dilakukan Meta.

    Seperti yang dilaporkan oleh blog Brasil Sorcererhat Tech, fitur-fitur seperti Writing Tools yang memungkinkan pengguna membuat, mengubah, dan mengoreksi teks dengan Apple Intelligence, sudah tidak lagi tersedia di semua aplikasi Meta, termasuk Facebook, WhatsApp, dan Threads.

    Biasanya, pengguna iPhone dan iPad dapat mengakses Writing Tools dengan mengetuk bidang teks. Namun, di aplikasi-aplikasi iOS Meta, opsi ini tidak tersedia.

    Aplikasi Meta juga tidak mengizinkan pengguna untuk membuat dan membagikan Genmoji, emoji khusus Apple yang dihasilkan oleh AI.

    Laporan tersebut mencatat bahwa Meta juga telah menghapus kemampuan untuk menambahkan stiker keyboard dan Memoji ke Toko Instagram.

    Meta tidak memberikan rincian apa pun tentang mengapa Apple Intelligence tidak tersedia di aplikasi iOS-nya. Tetapi jika harus menebak, perusahaan ini mungkin ingin memotivasi orang untuk menggunakan Meta AI daripada alternatif lain seperti Apple Intelligence.

    Meta AI tersedia di hampir semua aplikasi Meta dan juga memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengubah teks, serta menghasilkan gambar.

    Laporan WSJ tahun lalu mengungkapkan bahwa Apple dan Meta telah mendiskusikan kemitraan potensial yang akan membawa Llama, model bahasa AI Meta, ke Apple Intelligence.

    Namun, Apple dilaporkan memutuskan untuk membatalkan kesepakatan tersebut karena tidak setuju dengan kebijakan privasi perusahaan. Apple dan Meta juga sering berselisih mengenai pedoman App Store.

    Sayangnya bagi pengguna iOS, ini berarti mereka tidak dapat memanfaatkan Apple Intelligence di beberapa aplikasi paling populer di dunia. Semoga saja perusahaan ini akan mengubah pendekatannya di masa depan sebagaimana dilansir detiKINET dari9to5mac, Sabtu (19/4/2025).

    (jsn/jsn)

  • Kolaborasi Pengawasan Digital terhadap Anak

    Kolaborasi Pengawasan Digital terhadap Anak

    Jakarta

    Bertolak dari Jakarta menuju rumah orangtua di Lombok biasanya menjadi momen mengisi ulang daya dengan atmosfer pedesaan. Namun, kali ini saya mendapati fenomena yang mencuri perhatian. Segerombolan anak-anak yang berkumpul di berugak depan rumah, usia Sekolah Dasar tengah sibuk memegang gawai masing-masing. Mata mereka bertaut di layar, mengalahkan keakraban dengan teman di sebelahnya yang juga tengah berselancar di dunia maya.

    Suatu sore saya mencoba mendekati mereka, mengikuti intensi pre eliminary research ketika melihat fenomena “unik”. Saya melemparkan sebuah pertanyaan sederhana tentang aplikasi yang paling sering mereka akses di gawai. Jawabannya hampir seragam, TikTok. Lalu jenis konten yang paling sering ditonton, kehidupan influencer, pargoy, dan segala hal baru yang viral. Ajaibnya, mereka menjelajah di belantara TikTok tanpa ada pengawasan orangtua.

    Fenomena yang saya temukan memang tidak bisa digeneralisasi sebagai representasi dinamika penggunaan media sosial pada anak dan remaja. Namun, survei yang dilakukan secara terstruktur dan objektif terhadap 269 responden oleh Neurosensum (2021) mengungkap bahwa penggunaan media sosial di Indonesia di rumah tangga berpenghasilan rendah dimulai saat anak berusia sekitar 7 tahun, lebih awal dibandingkan dengan rumah tangga berpenghasilan menengah ke atas, yaitu 9 tahun.

    Hal tersebut mengonfirmasi bahwa media sosial telah menjadi bagian integral dari keseharian anak-anak dan remaja, bahkan di daerah pedesaan yang jauh dari citra modernitas. Anak-anak yang hidup jauh dari hiruk-pikuk kota kini bebas menjelajahi video viral, tren, dan fitur-fitur media sosial yang penuh warna. Sebuah kesempatan eksplorasi yang tidak dibarengi dengan edukasi membuat mereka tersesat dalam labirin yang rumit.

    Brain Rot dan Kemunduran Satu Generasi

    Kita perlu prihatin dengan kondisi semacam itu. Sebab, jika kita mengurai sisi negatif media sosial, ada banyak sekali dampak buruk yang harusnya tak mendapat ruang toleransi. Mulai dari adiksi, defisit atensi, perundungan daring, paparan konten tidak pantas, penurunan kesehatan mental, hingga yang sedang ramai dibicarakan adalah brain rot.

    Istilah brain rot pertama kali digunakan oleh seorang penulis bernama Henry David Thoreau dalam bukunya Walden pada tahun 1854. Namun, Brain rot menjadi kosa kata yang resmi masuk ke dalam Oxford English Dictionary pada akhir 2024. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, brain rot berarti pembusukan otak. Sebuah kondisi yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif akibat paparan berlebihan dari konten digital yang dangkal dan sering kali minim nilai edukasi.

    Ketika hal itu terjadi, anak dan remaja bisa kehilangan ketertarikan pada pembelajaran yang memerlukan usaha intelektual, seperti membaca buku, memahami isu kompleks, atau sekadar menyelesaikan tontonan yang berdurasi panjang. Alih-alih mendalami pengetahuan, mereka kecanduan pada hiburan singkat yang langsung merangsang dopamin. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi menjadi bola salju, yang lambat laun berdampak pada kualitas sumber daya manusia satu generasi.

    Paparan Konten Dangkal dan Hambatan Akademik

    TikTok, Instagram reels, Youtube shorts, dengan format video pendek yang berfokus pada hiburan instan, merupakan media sosial yang paling banyak menyediakan konten digital yang berisiko memicu brain rot. Apalagi algoritma mereka dirancang untuk mempertahankan atensi pengguna selama mungkin. Sehingga konten ringan yang menghibur sering kali lebih banyak dibandingkan konten edukatif dan bermakna.

    Salah satu jenis konten receh yang banyak beredar adalah video lipsync atau pargoy alias joget-joget di depan kamera dengan ekspresi berlebihan yang diiringi lagu remix TikTok, yang tentu tidak termasuk sebagai apresiasi terhadap seni ataupun kreativitas. Begitu pula dengan video prank yang tidak berfaedah, berpura-pura pingsan di tempat umum, memberi hadiah palsu, atau mengambil makanan orang lain tanpa izin. Belum lagi video challenge yang tidak masuk akal, seperti memakan makanan superpedas atau melakukan aksi di luar nalar yang hanya mengejar sensasi tanpa mempertimbangkan dampak negatif.

    Jika paparan konten semacam itu terjadi secara kontinu dan dikonsumsi setiap hari, maka akan sangat berpengaruh pada otak anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan. Seperti yang diungkap oleh Jean Piaget (1952) bahwa otak manusia terus berkembang dalam tahapan-tahapan yang terstruktur, terutama pada masa awal kehidupan. Seperti tahap Operasional Konkret yang terjadi pada rentang usia 7 hingga 11 tahun, di mana kemampuan berpikir logis berkembang, yaitu pemahaman yang berfokus pada situasi riil. Begitu pula dengan tahapan selanjutnya, yaitu Operasional Formal, di usia 11 tahun ke atas, di mana anak belajar berpikir abstrak, memahami konsep-konsep yang tidak langsung terkait dengan pengalaman fisik mereka. Ide-ide seperti keadilan, cinta, kebebasan, dan nilai-nilai non fisik.

    Semua tahapan perkembangan anak dan remaja, baik itu secara fisik, psikologis, dan kognitif, tentu membutuhkan ruang atensi yang tidak sedikit. Terlebih jika kita berniat menyiapkan generasi yang unggul secara karakter maupun akademik. Bayangkan jika ruang-ruang pertumbuhan tersebut yang semestinya diisi oleh beragam stimulus untuk mendorong perkembangan terbaik, justru diisi oleh hal-hal remeh yang tidak membutuhkan daya pikir dan konsentrasi.

    Meski bukan istilah medis yang menggambarkan pembusukan dalam konteks fisik, namun kita bisa membayangkan brain rot sebagai pembodohan terstruktur yang mengerikan. Gejalanya dapat berupa gangguan konsentrasi, penurunan kemampuan berpikir kritis, hingga ketergantungan emosional pada validasi yang didapatkan dari media sosial. Tentu ini tidak hanya mempengaruhi proses belajar pada anak dan remaja, tetapi juga kepercayaan diri, serta hubungan sosial mereka. Maka apa yang awalnya hanya hiburan berubah menjadi ancaman serius bagi masa depan.

    Kolaborasi Sekolah, Guru, dan Orangtua

    Semua dampak buruk tersebut telah menjadi isu serius yang menyita perhatian dalam skala global. Seperti yang ramai diberitakan media pada akhir 2024, Perdana Menteri Australia mengumumkan langkah berani untuk regulasi media sosial secara ketat. Mewajibkan platform media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk memverifikasi usia pengguna, serta memastikan bahwa anak-anak bisa mengakses media sosial dengan minimal usia 16 tahun. Aturan itu disertai dengan ancaman denda besar bagi perusahaan yang melanggar.

    Kebijakan itu didasari oleh keprihatinan terhadap tingginya angka gangguan kesehatan mental di kalangan anak dan remaja, yang kemudian dikaitkan dengan penggunaan media sosial secara berlebihan. Dengan adanya peraturan ini, pemerintah Australia berharap dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman bagi anak-anak dan menekan risiko kecanduan serta paparan konten berbahaya.

    Mengetahui berita tersebut, saya jadi bertanya-tanya mengenai relevansi penerapan kebijakan serupa dalam konteks lokal. Bisakah negara kita mengikuti langkah tegas dari pemerintah Australia? Rupanya, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi pernah mengungkapkan ke media pada Desember 2024 bahwa Komdigi dan beberapa lembaga negara terkait seperti KPAI saat ini sedang melakukan kajian mendalam terkait pembatasan usia anak dalam mengakses media sosial.

    Kajian tersebut tentu patut diapresiasi, mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia menghadapi tantangan yang tak kalah kompleks dibandingkan Australia. Memang, tidak adanya sistem verifikasi usia yang ketat adalah musabab anak-anak dengan mudah membuat akun di platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Namun, hal itu diperparah oleh banyaknya orang tua di Indonesia yang gagap teknologi, tetapi tak berpikir panjang ketika memfasilitasi gawai bagi anak. Sebab, sebenarnya mereka juga tidak terlalu memahami risiko penggunaan media sosial.

    Alih-alih langsung mengadopsi kebijakan Australia, Indonesia bisa memulai pendekatan yang lebih bertahap dan kontekstual. Sebab, mengatur penggunaan gawai pada anak memerlukan kombinasi antara regulasi formal (pemerintah dan instansi terkait), regulasi informal (keluarga dan sekolah). Sayangnya, sosialisasi regulasi yang berlapis membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Terlebih dengan mempertimbangkan berbagai Program Strategis Nasional (PSN) yang menjadi fokus utama pemerintahan baru, tentu menjadi tantangan besar untuk memprioritaskan implementasi regulasi penggunaan media sosial pada anak.

    Maka salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan, sembari menunggu gebrakan pemerintah, adalah mengintervensi sektor informal, yaitu keluarga dan sekolah. Meskipun belum banyak sekolah yang menerapkan regulasi tentang penggunaan media sosial dan gawai, ada sejumlah negara yang telah mengimplementasikan program edukasi digital yang melibatkan keluarga dan sekolah secara kolaboratif.

    Di Singapura misalnya, dilansir dari website Ministry of Education Singapore, Cyber Wellness in Character and Citizenship Education (CCE) telah masuk dalam kurikulum sekolah, di mana guru dan orangtua dilibatkan untuk mewujudkan well-being siswa ketika menjelajahi dunia maya. Dalam laporan tahunan Swedish Media Council berjudul Children and Media (2023) juga diungkapkan bahwa beberapa sekolah di Swedia, memberi mentoring kepada wali murid tentang bagaimana mengajarkan anak-anak untuk berpikir kritis tentang konten yang mereka temui di media sosial dan internet.

    Sehingga, intervensi yang dilakukan sekolah ibarat ujung tombak yang bisa melesat lebih cepat di tengah darurat penggunaan media sosial pada anak. Dalam prosesnya, sekolah perlu menekankan bahwa program tersebut tidak hanya dilakukan satu pihak. Namun kolaborasi antara siswa, orangtua, guru, dan sekolah itu sendiri. Ada banyak aspek yang perlu ditekankan pada anak seperti literasi media, keamanan siber, serta penyaringan informasi.

    Sedangkan orangtua dan guru perlu menggawangi tentang dampak negatif media sosial bagi anak, langkah praktis mengurangi adiksi, bagaimana menggunakan fitur parental control untuk mengawasi aktivitas anak, serta bagaimana mendampingi anak dalam menggunakan gawai untuk kebutuhan akademik dan pengembangan diri, termasuk membuat daftar saluran video maupun siniar yang edukatif.

    Dengan pendekatan semacam ini, gawai dan media sosial yang sudah begitu akrab, tak hanya berfungsi sebagai hiburan destruktif, tetapi ruang belajar yang aman dan produktif. Sebab, keselamatan anak-anak di dunia digital adalah tanggung jawab bersama. Dengan pola edukasi digital yang terencana dan inklusif, kita dapat menjawab tantangan media sosial, sekaligus menyelamatkan satu generasi.

    Sriwiyanti mahasiswa Master of Educational Psychology UNISZA, Malaysia

    (mmu/mmu)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Zuckerberg Akui Penggunaan Instagram dan Facebook Turun

    Zuckerberg Akui Penggunaan Instagram dan Facebook Turun

    Jakarta

    CEO Meta Mark Zuckerberg, mengakui adanya penurunan waktu yang dihabiskan pengguna untuk Facebook dan Instagram. Hal ini diungkapkan saat Zuck bersaksi dalam persidangan antimonopoli yang melibatkan Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS dan raksasa teknologi tersebut.

    Saat persidangan berlangsung, beberapa email internal antara Zuck dan Head of Facebook, Tom Alison, pada April 2022, telah diperlihatkan di pengadilan.

    Dalam salah satu emailnya, Zuck dengan jelas mengatakan bahwa meskipun orang-orang masih menggunakan aplikasi ini secara teratur di banyak area, namun relevansi budaya platform ini menurun dengan cepat dan ini bukan pertanda baik.

    Zuck bahkan memperingatkan bahwa penurunan relevansi ini mungkin merupakan tanda awal dari masalah yang lebih besar di kemudian hari. Ia juga menunjukkan bagaimana kebiasaan online orang berubah. Konsep asli Facebook untuk terhubung melalui teman tidak lagi berfungsi seperti sebelumnya.

    “Pangsa Facebook dan Instagram dalam jumlah waktu yang dihabiskan orang di aplikasi media sosial telah turun secara signifikan,” kata Zuck saat bersaksi di pengadilan pada hari Rabu (16/4), yang dikutip detiKINET dari Social Media Today.

    Lebih lanjut Zuck mengatakan bahwa banyak interaksi yang dilakukan orang secara langsung dengan teman-teman mereka telah bergeser ke aplikasi perpesanan.

    Dulu, Meta secara teratur membagikan informasi terbaru tentang jumlah waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasinya. Misalnya, pada tahun 2016 bahwa rata-rata pengguna menghabiskan lebih dari 50 menit per hari menggunakan Facebook, Instagram, dan Messenger.

    Namun setelah itu, Meta berhenti melaporkan angka-angka ini. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah waktu yang dihabiskan di aplikasi-aplikasinya tidak meningkat secara signifikan sejak saat itu.

    Untuk diketahui persidangan ini menyoal kasus Meta yang dituding FTC melakukan aksi monopoli dengan membeli Instagram pada tahun 2012 dan WahtsApp di tahun 2014. Akuisisi ini dianggap menjadi strategi Meta agar tidak ada persaingan dan mempertahankan mempertahankan kontrolnya atas pasar media sosial.

    (jsn/jsn)

  • Pasar Saham Asia Beragam Jelang Rilis Laporan Keuangan Big Tech

    Pasar Saham Asia Beragam Jelang Rilis Laporan Keuangan Big Tech

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada Senin (21/4/2025) seusai libur akhir pekan Paskah dan beberapa bursa masih tutup. Di tengah ketidakpastian global, investor menanti laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat (AS) atau big tech yang dijadwalkan dirilis pekan ini.

    Dilansir dari AP, di Jepang, indeks Nikkei 225 pada perdagangan pagi turun 1% ke level 34.368,42 karena belum ada tanda-tanda kemajuan signifikan dalam kesepakatan dagang. Industri otomotif Jepang, khususnya, menghadapi tarif sebesar 25% untuk ekspor mobil dan suku cadang ke AS.

    Sementara itu, indeks Shanghai Composite naik tipis 0,3% ke 3.244,44. Indeks Kospi di Korea Selatan stagnan di 2.484,23, dan indeks Taiex Taiwan melemah 1,2%.

    Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga belum stabil. Setelah dibuka menguat, IHSG pada pukul 10.06 WIB melemah 0,09% atau 6,82 ke level 6.432,2. 

    Pasar saham di kawasan Asia lainnya, seperti Hong Kong dan Australia masih libur.

    Pekan ini menjadi awal musim laporan keuangan untuk perusahaan-perusahaan teknologi besar AS, atau yang dikenal sebagai “magnificent seven”, yaitu Apple, Microsoft, Nvidia, Amazon, Tesla, Alphabet (Google), dan Meta (Facebook). Sejak masa jabatan Trump dimulai, nilai pasar gabungan ketujuh perusahaan ini telah anjlok sebesar US$ 3,8 triliun atau sekitar 22% hingga 20 April lalu.

    Tarif tinggi yang diberlakukan Trump turut mengganggu rantai pasokan global, termasuk di China, tempat Tesla memproduksi kendaraan listriknya. Tesla dijadwalkan merilis laporan keuangan penuh pada Selasa (22/4/2025) setelah sebelumnya mengumumkan penjualan mobil kuartal pertama mereka turun 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pada saat pasar saham Asia dibuka beragam, harga minyak mentah acuan AS pada Senin pagi turun US$ 1,20 menjadi US$ 62,81 per barel. Minyak Brent juga turun US$ 1,20 menjadi US$ 66,76 per barel.

  • Harta Kekayaan Gubernur Kalteng, Bicara Belepotan, Komika yang Roasting Diintimidasi Ormas

    Harta Kekayaan Gubernur Kalteng, Bicara Belepotan, Komika yang Roasting Diintimidasi Ormas

    PIKIRAN RAKYAT – Simak harta kekayaan Agustiar Sabran Gubernur Kalteng (Kalimantan Tengah) yang dianggap bicara terbata-bata alias belepotan. Sang gubernur kemudian terkena roasting dari seorang komika bernama Saif Hola di media sosial.

    Videonya viral hingga publik mencari video aslinya yang ternyata ada di kanal YouTube salah satu media massa nasional. Banyak di antara warganet menyayangkan retorika Agustiar Sabran yang dinilai buruk karena tidak bisa berbicara di depan wartawan.

    “Pentingnya memiliki otak yang cemerlang dan etika yang luhur sebagai bekal untuk menjadi kepala daerah yang professional,” kata akun YouTube @adr***

    “Bisa-bisanya masyarakat kalteng, milih gabener kayak gini, ngomong balepotan, cuma menang uang saja,” tulis akun @Cen***

    “Bapaknya yang ngomong, aku yang denger jadi malah kumur2 air liur keluar,” ujar akun @mva***

    “Seangkatan Dustin (artis Dustin Tiffany yang bicaranya terbata-bata,” kata akun @syu***

    Saat itu, Gubernur Kalteng sedang menjelaskan komitmen mendukung program Presiden Prabowo Subianto, salah satunya soal swasembada pangan. Menurutnya, Kalimantan Tengah memiliki potensi besar untuk mewujudkan hal tersebut.

    Kronologi intimidasi terhadap komika Saif Hola yang membuat video parodi roasting terhadap Gubernur Kalteng Agustiar Sabran akibat gaya bicaranya yang terbata-bata dan belepotan. Kolase foto Facebook

    Kronologi roasting terhadap Agustiar Sabran yang berujung intimidasi

    Berikut kronologi selengkapnya dari kasus tersebut:

    Agustiar Sabran dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Gubernur Kalimantan Tengah pada Kamis, 20 Februari 2025 di Istana Negara Agustiar diwawancara media massa nasional seusai pelantikan Sang gubernur terlihat terbata-bata dan kurang jelas artikulasi bicaranya Komika Saif Hola membuat video parodi terkait gaya bicara Agustiar Sabran, dalam video itu, ia berperan sebagai wartawan yang seolah-olah sedang mewawancara sang Gubernur Kalteng Saif Hola mengunggah videonya di TikTok dengan username @saif_hola Video Saif Hola tentang roasting Agustiar Sabran viral di media sosial hingga diunggah ulang di Facebook dan X (Twitter)
    Akibat video parodi itu, rumah dan tempat usaha Saif didatangi sekelompok orang diduga ormas untuk melakukan intimidasi Saif Hola saat itu tidak berada di tempat Kelompok diduga ormas itu menyebut Saif adalah pendatang yang melakukan pelecehan terhadap Gubernur Kalteng Pihak yang menggeruduk dan diduga melakukan intimidasi terhadap Saif Hola berencana lapor polisi atas dugaan pelecehan melalui video roasting tersebut Saif Hola minta maaf kepada Guberjur Kalteng Agustiar Sabran, keluarga, jajaran pemerintahan, wartawan, dan relawan pendukung didampingi ormas Lembaga Swadaya Rakyat (LSR) Harta kekayaan Agustiar Sabran Tanah Seluas 1.882 m2 di KAB / KOTA KOTAWARINGIN BARAT, HASIL SENDIRI, Rp7.000.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 344 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTAWARINGIN BARAT, HASIL SENDIRI, Rp4.500.000.000

    Total tanah dan bangunan: Rp11.500.000.000

    Daftar mobil milik Agustiar Sabran MOBIL, LEXUS LEXUS LX 570 4X4 A/T Tahun 2016, HASIL SENDIRI, Rp2.550.000.000 MOBIL, TOYOTA LCRUISERER 200VXR 4X4AT Tahun 2017, HASIL SENDIRI, Rp2.175.000.000 MOBIL, TOYOTA ALPHARD 3.5Q A/T Tahun 2016, HASIL SENDIRI, Rp904.700.000 MOBIL, JEEP GLADIATOR RUBICON 3.6 DOUBLE CABIN A/T Tahun 2020, HASIL SENDIRI, Rp1.400.000.000 Total kendaraan: Rp7.029.700.000 Daftar harta lainnya milik Agustiar Sabran HARTA BERGERAK LAINNYA: Rp481.000.000 KAS DAN SETARA KAS: Rp120.884.240.000 HARTA LAINNYA: Rp39.041.590.000

    Total harta kekayaan: Rp178.936.530.000

    Demikian harta kekayaan Agustiar Sabran, Gubernur Kalteng yang bicara belepotan. Muncul video parodi roasting terhadap dirinya oleh seorang komika bernama Saif Hola, Saif kemudian digeruduk, mendapat intimidasi, dan dituntut minta maaf oleh ormas.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Segara Klaim! Update Kode Redeem FF Hari Ini Senin 21 April 2025

    Segara Klaim! Update Kode Redeem FF Hari Ini Senin 21 April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Cek di bawah ini untuk mengetahui update kode redeem FF hari ini, Senin 21 April 2025, yang bisa Anda tukar.

    Kode redeem menjadi salah satu yang ditunggu oleh pemain game Free Fire alias FF.

    Kode redeem sendiri merupakan susunan huruf dan angka yang berisi hadiah. Anda hanya perlu menukarkannya ke situs Free Fire untuk mendapatkan hadiah tersebut.

    Meski demikian, Anda harus bergegas untuk menukarkannya, sebab satu kode redeem hanya berlaku satu kali saja.

    Update kode redeem FF hari ini, Senin 21 April 2025

    ENHBVMTGGX8U

    TIMNAS17INDO

    BOSS3HFTRNU5

    THRFFNS

    Cara klaim kode redeem FF

    1. Buka situs https://reward.ff.garena.com/id.

    2. Masuk atau login ke akunmu dengan beberapa alternatif cara, yaitu dari akun facebook, alamat email Google, akun Apple, VK atau Huawei, hingga akun Twitter.

    3. Masukkan salah satu kode redeem FF.

    4. Pada umumnya, kode redeem Garena berjumlah 12 sampai 16 digit. Klik konfirmasi.

    5. Jika kode tersebut masih valid, maka hadiah akan langsung dikirim ke Inbox Anda.