Perusahaan: Facebook

  • Keluarga Hingga Teman PMI Asal Banyuwangi Korban TPPO Diteror Nomor Tak Dikenal

    Keluarga Hingga Teman PMI Asal Banyuwangi Korban TPPO Diteror Nomor Tak Dikenal

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kasus kematian tragis Rizal Sampurna, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja, kini diwarnai teror misterius. Tak hanya keluarga, teman-teman almarhum juga turut dihubungi oleh nomor tak dikenal yang meminta data diri hingga nomor rekening dengan dalih memberikan santunan.

    Sepupu Rizal, Putri, mengungkap bahwa sejak beberapa hari terakhir, keluarga menerima panggilan mencurigakan dari dua nomor berbeda yang mengatasnamakan diri sebagai pihak yang peduli.

    “Awal itu telpon dua hari lalu ke nomor ibunya Mas Rizal, telponnya sekitar jam setengah 12 malam. Mereka tanya-tanya soal keluarga. Dia juga minta data diri dan rekening, katanya untuk santunan,” ujarnya.

    Menurut Putri, setelah panggilan pertama, nomor lain kembali menghubungi. Nomor tersebut memakai foto profil perempuan dan mengaku sebagai teman kerja Rizal. Namun suara penelepon saat diangkat adalah laki-laki yang memberi informasi soal kematian Rizal dan keberadaan jenazahnya.

    “Foto profilnya perempuan tapi saat telpon suaranya laki-laki. Ngakunya sebagai teman mas Rizal. Dia cerita panjang soal meninggalnya mas Rizal. Katanya mas Rizal memang meninggal karena sakit dan tidak diapa-apakan. Dia juga memberitahu rumah sakit tempat jenazah. Tapi saat ditanya tanggal meninggalnya, penelpon malah bingung. Ditanyai identitasnya nggak mau jawab,” kata Putri.

    Teror tidak berhenti di keluarga. Beberapa teman Rizal di Banyuwangi juga mendapat pesan dari nomor yang sama. Nomor tersebut mengaku sebagai pacar Rizal dan mencoba memberikan klarifikasi soal penyebab kematiannya.

    “Tadi ada teman mas Rizal yang datang memberitahu dihubungi nomor baru katanya pacarnya. Nomor itu klarifikasi bila Rizal ini benar meninggal karena sakit. Ini kan aneh dapat dari mana nomor teman mas Rizal, terus kok ngakunya pacar, ngapain harus klarifikasi,” jelasnya.

    Putri menduga kuat bahwa ponsel Rizal kini berada di tangan sindikat TPPO atau scammer yang berupaya mengecoh dan mengakses informasi pribadi korban dan keluarganya. Aktivitas akun Facebook Rizal yang sempat aktif juga menjadi salah satu indikator mencurigakan.

    “Padahal keterangan orang-orang yang sebelumnya ngaku temannya mas Rizal itu mereka tidak tahu keberadaan hpnya mas,” bebernya.

    Hingga kini, keluarga masih menunggu tindak lanjut dari kuasa hukum korban. Informasi terakhir yang diterima menyebutkan bahwa surat keterangan kematian Rizal sudah terbit dan pihak KBRI telah mengetahui keberadaan jenazahnya. Namun pihak keluarga belum menerima bukti dokumentasi apapun.

    “Tapi keluarga belum mendapat dokumen apapun. Dokumentasinya tidak ada. Kami keluarga berharap segera kepastian. Makanya saya berharap kepada KBRI, Pemkab Banyuwangi dan semua pihak membantu supaya segera ada kejelasan,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Kebijakan Deportasi Massal Trump Menangkap Enam Mahasiswa Indonesia di AS – Halaman all

    Kebijakan Deportasi Massal Trump Menangkap Enam Mahasiswa Indonesia di AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan deportasi massal yang diterapkan Presiden Donald Trump berdampak pada enam mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat, yang ditangkap akibat ketatnya aturan imigrasi baru tersebut. 

    Kebijakan ini berfokus pada tindakan deportasi massal terhadap migran yang berada di AS tanpa dokumen yang sah.

    Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengonfirmasi penangkapan keenam mahasiswa yang memiliki visa F-1, yang merupakan visa akademik untuk studi di AS. 

    “(Ditangkap,-red) enam mahasiswa,” ujar Judha dalam sesi jumpa pers yang diadakan pada Kamis (24/4/2025).

    Penerapan Visa F-1 dan Pembatasan Kerja untuk Mahasiswa Internasional

    Visa F-1 memungkinkan pemegangnya untuk belajar di berbagai lembaga pendidikan terakreditasi di AS, seperti perguruan tinggi dan universitas.

    Namun, dengan adanya kebijakan yang semakin ketat, sejumlah mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di AS menjadi korban. 

    Menurut laman resmi USCIS, mahasiswa dengan visa F-1 tidak diperbolehkan bekerja di luar kampus selama tahun pertama studi mereka, kecuali dalam kondisi tertentu seperti Pelatihan Praktik Kurikuler (PKP) atau Pelatihan Praktik Opsional (OPT) setelah tahun pertama mereka.

    Deportasi Massal Trump: Tindakan dan Dampak Diplomatik

    Sejak Donald Trump memulai masa jabatannya pada 20 Januari, kebijakan imigrasi yang lebih keras mulai diberlakukan. 

    Salah satu kebijakan utamanya adalah “deportasi massal,” yang bertujuan untuk mengusir migran yang tidak memiliki dokumen yang sah.

    Departemen Pertahanan AS bahkan menyatakan siap menyediakan pesawat militer untuk membawa ribuan orang yang telah ditahan oleh pihak berwenang.

    Meskipun Trump berjanji untuk melakukan deportasi besar-besaran, belum jelas seberapa banyak dari rencana tersebut yang sudah terlaksana. 

    Namun, kebijakan ini sudah menyebabkan dampak diplomatik, termasuk ketegangan dengan beberapa negara yang menanggapi deportasi dengan menentang perlakuan yang tidak manusiawi terhadap migran.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat memberikan pernyataan terkait kebijakan imigrasi dan deportasi massal di Gedung Putih. (Facebook The White House)

    Upaya Kementerian Luar Negeri Melindungi Warga Negara Indonesia di AS

    Indonesia, yang menjadi salah satu negara yang terdampak, telah melakukan upaya untuk melindungi warganya yang berada di AS.

    Kemlu RI memastikan bahwa setiap WNI yang ditahan mendapatkan perlakuan yang layak dan hak-haknya dihormati sesuai dengan hukum yang berlaku di AS.

    “Kami memberikan pendampingan hukum, dalam banyak kasus para WNI sudah didampingi pengacara,” kata Judah.

    Kementerian Luar Negeri juga terus berkoordinasi dengan komunitas Indonesia di AS dan melakukan diseminasi informasi mengenai hak-hak para WNI, agar mereka tetap terlindungi dalam situasi yang sulit ini.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Meta Perluas Jangkauan ke Lebih dari 30 Negara

    Meta Perluas Jangkauan ke Lebih dari 30 Negara

    JAKARTA – Meta akhirnya akan membawa iklan ke Threads, platform media sosial yang awalnya diluncurkan tanpa gangguan komersial. Setelah uji coba di Amerika Serikat dan Jepang awal tahun ini, Meta kini mengumumkan bahwa iklan akan mulai diluncurkan di lebih dari 30 negara secara global.

    Ketika Threads diluncurkan pada tahun 2023, Meta sengaja menjaga platform tersebut bebas iklan. Tujuannya kemungkinan besar adalah untuk membangun basis pengguna yang kuat sebelum mulai memonetisasi. Namun kini, pengalaman bebas iklan tersebut resmi berakhir.

    “Mulai hari ini, sejumlah kecil pengiklan akan menguji iklan di Threads untuk membantu memperluas jangkauan kampanye mereka. Bisnis dapat memperluas kampanye iklan Meta mereka yang sudah ada ke Threads hanya dengan mencentang kotak di Ads Manager,” ungkap Meta. 

    Langkah ini memungkinkan bisnis menjangkau audiens yang lebih luas tanpa perlu membuat materi iklan baru, karena sistem integrasi iklan Threads berjalan secara otomatis melalui ekosistem Meta.

    Meta selama ini mengandalkan pendapatan iklan sebagai sumber utama keuangannya. Bahkan, lebih dari setengah pendapatan iklan Meta saat ini berasal dari Instagram. Maka, tak heran jika Threads yang kini semakin berkembang juga mulai dimonetisasi.

    Perjalanan Threads Sejak Diluncurkan

    Threads diluncurkan sebagai respons atas kekacauan internal Twitter/X setelah diakuisisi oleh Elon Musk. Meta melihat peluang untuk menawarkan alternatif yang lebih stabil dan ramah pengguna. Meski Threads sempat dilabeli sebagai “kloning Twitter”, platform ini perlahan membangun identitasnya sendiri dengan komunitas dan dinamika yang berbeda.

    Selain Threads, beberapa alternatif lain juga muncul, seperti Mastodon dan BlueSky, namun belum ada yang benar-benar bisa menandingi pengaruh Twitter sepenuhnya.

    Bagi pengguna Threads, ini berarti:

    – Iklan mulai tampil di feed seiring dengan meningkatnya jumlah pengiklan.

    – Pengalaman browsing yang tadinya bersih dari konten promosi mulai berubah.

    – Threads kini menjadi bagian utuh dari ekosistem iklan Meta, bersama Facebook dan Instagram.

  • Klaim Saldo DANA Gratis Hari Ini 25 April 2025, Lengkap Tips Klaimnya

    Klaim Saldo DANA Gratis Hari Ini 25 April 2025, Lengkap Tips Klaimnya

    PIKIRAN RAKYAT – Aplikasi dompet digital DANA menghadirkan inovasi menarik melalui fitur “DANA Kaget,” sebuah mekanisme unik yang memungkinkan pengguna saling berbagi saldo secara instan dan dalam jumlah terbatas.

    Pada hari Jumat, 25 April 2025, kabar gembira kembali berhembus di kalangan pengguna DANA, dengan beredarnya tautan (link) DANA Kaget yang menjanjikan saldo gratis.

    Fitur DANA Kaget telah menjelma menjadi sebuah fenomena tersendiri, menciptakan budaya berburu berkah digital di kalangan penggunanya.

    Konsepnya yang sederhana namun menarik – berbagi saldo kepada banyak orang dengan batasan waktu dan jumlah – menjadikannya sangat populer.

    Tautan DANA Kaget seringkali dibagikan melalui berbagai platform media sosial, grup-grup komunitas daring, hingga platform digital lainnya, termasuk yang saat ini ramai diperbincangkan.

    Bagi sebagian pengguna, DANA Kaget bukan hanya sekadar mendapatkan saldo gratis, tetapi juga menjadi ajang interaksi dan berbagi kebahagiaan di dunia maya.

    Sensasi “siapa cepat, dia dapat” yang melekat pada fitur ini memicu antusiasme dan kecepatan reaksi para pemburu saldo gratis.

    Apalagi jika sedang membutuhkan tambahan dana untuk berbagai transaksi sehari-hari, kesempatan ini tentu sayang untuk dilewatkan.

    DANA Kaget secara teknis adalah sebuah fitur dalam aplikasi DANA yang memungkinkan seorang pengguna untuk mentransfer sejumlah saldo secara acak kepada beberapa pengguna lain melalui sebuah tautan khusus.

    Pembagian saldo ini biasanya memiliki batas waktu klaim dan kuota penerima tertentu. Inilah yang menciptakan dinamika “kaget” dan persaingan untuk menjadi yang tercepat dalam mengklaim.

    Tautan DANA Kaget bertindak sebagai “kunci” digital yang mengarahkan pengguna ke dalam “amplop virtual” berisi saldo gratis.

    Jumlah saldo yang diterima setiap pengguna bisa bervariasi, menambah elemen kejutan dalam fitur ini.

    Selain untuk berbagi kebahagiaan, DANA Kaget juga seringkali dimanfaatkan sebagai alat promosi oleh berbagai pihak untuk meningkatkan engagement dan visibilitas.

    Cara Klaim Saldo DANA Gratis

    Bagi Anda yang baru pertama kali mendengar atau ingin mencoba peruntungan mendapatkan saldo gratis dari link DANA Kaget pada Jumat, 25 April 2025, berikut adalah langkah-langkah mudah yang perlu diikuti:

    Langkah pertama yang krusial adalah memastikan Anda telah memiliki akun DANA yang aktif dan sudah berhasil login ke dalam aplikasi di perangkat seluler Anda.

    Berikut ini cara klaim dan tips jitu mendapatkan saldo DANA gratis pada hari ini, Jumat, 25 April 2025.* DANA

    Jika Anda belum menjadi pengguna DANA, segera unduh aplikasinya melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) atau App Store (untuk pengguna iOS).

    Proses pendaftaran akun DANA relatif cepat dan gratis, hanya memerlukan nomor telepon aktif dan beberapa informasi dasar.

    Tautan DANA Kaget biasanya tersebar luas di berbagai platform media sosial (seperti Twitter, Instagram, Facebook), grup-grup komunitas daring (WhatsApp, Telegram), atau platform digital lainnya. Temukan tautan yang valid dan klik untuk membukanya.

    Setelah Anda mengklik tautan DANA Kaget, sistem akan secara otomatis mengarahkan Anda ke dalam aplikasi DANA yang terinstal di perangkat Anda.

    Di dalam aplikasi DANA, Anda akan melihat tampilan “DANA Kaget” dengan ikon amplop berwarna kuning. Ketuk atau klik tombol “Buka DANA Kaget” untuk mencoba mengklaim saldo gratis.

    Setelah Anda mengetuk tombol tersebut, sistem akan secara acak menentukan apakah Anda termasuk penerima saldo gratis atau tidak, tergantung pada ketersediaan kuota.

    Jika Anda beruntung dan kuota masih tersedia, saldo akan secara otomatis ditambahkan ke akun DANA Anda dalam beberapa detik. Anda dapat memeriksa saldo akun DANA Anda untuk memastikan penambahan tersebut.

    Tips Klaim Saldo DANA Gratis

    Mengingat sifatnya yang terbatas dan berdasarkan kecepatan, ada beberapa tips dan trik yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam mengklaim DANA Kaget:

    – Koneksi internet yang lambat dapat menjadi penghalang utama dalam berburu DANA Kaget. Pastikan Anda terhubung ke jaringan Wi-Fi yang stabil atau memiliki paket data dengan sinyal yang kuat untuk mempercepat proses klaim.

    – Begitu Anda melihat atau mendapatkan informasi mengenai adanya link DANA Kaget yang baru dibagikan, segera klik tautan tersebut tanpa menunda-nunda. Semakin cepat Anda mengakses, semakin besar peluang Anda mendapatkan bagian saldo sebelum kuota habis.

    – Aktiflah dalam grup-grup komunitas pengguna DANA atau ikuti akun media sosial resmi DANA. Informasi mengenai adanya DANA Kaget seringkali dibagikan di platform-platform ini.

    – Mengaktifkan notifikasi dari aplikasi DANA dapat membantu Anda mendapatkan informasi terkini mengenai berbagai promo dan event menarik, termasuk potensi adanya DANA Kaget.

    Berhati-hatilah terhadap tautan DANA Kaget yang tidak jelas sumbernya atau terlihat mencurigakan. Pastikan tautan yang Anda klik berasal dari sumber yang terpercaya untuk menghindari potensi penipuan atau phishing.

    Pada hari Jumat, 25 April 2025 ini, semangat “Jumat Berkah” terasa semakin semarak dengan adanya peluang untuk mengklaim saldo DANA gratis melalui fitur DANA Kaget.

    Bagi para pengguna setia aplikasi dompet digital ini, momen ini menjadi ajang yang dinanti-nantikan untuk berburu “berkah” digital.

    Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah dan menerapkan tips jitu yang telah diuraikan, Anda memiliki peluang lebih besar untuk menjadi salah satu penerima saldo gratis dari link DANA Kaget hari ini. Namun, ingatlah bahwa keberuntungan juga memainkan peran penting dalam fitur ini.

    Tetaplah waspada terhadap potensi penipuan dan hanya klik tautan DANA Kaget dari sumber yang terpercaya. Semoga “Jumat Berkah” ini membawa keberuntungan bagi Anda dalam perburuan saldo digital!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hapus Jejak Digital di Internet Sebelum Telat, Begini Cara Mudahnya

    Hapus Jejak Digital di Internet Sebelum Telat, Begini Cara Mudahnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hampir setiap orang yang menggunakan internet, meninggalkan jejak digital di dunia maya. Jejak digital biasanya terkait dengan web yang pernah dikunjungi, jejak pencarian di media sosial, hingga informasi yang dikirim saat mendaftar ke situs atau layanan online.

    Ini karena browser dan HP yang kita gunakan merekam aktivitas yang pengguna lakukan di internet. Data aktivitas ini kemudian dikumpulkan untuk berbagai macam peningkatan bagi pengguna.

    Namun, data yang disimpan oleh layanan pencari seperti Google, media sosial seperti Instagram dan TikTok, juga digunakan untuk kepentingan iklan dan pemasaran digital lain.

    Jika tidak nyaman diketahui oleh orang lain, Anda bisa menghapus jejak digital dengan beberapa cara. Cara ini bisa Anda lakukan untuk melindungi privasi dan lebih aman lagi dalam penggunaan internet.

    Berikut cara yang bisa Anda lakukan ntuk menghapus jejak digital di internet.

    1. Memakai Incognito

    Dengan cara ini, aplikasi tidak akan merekam situs yang dituju serta tidak menyimpan keyword yang digunakan pengguna. Namun perlu diingat ini bukan artinya Anda lolos dari pengawasan.

    Misalnya saat masuk ke Facebook, media sosial itu akan merekam aktivitas yang dilakukan. Untuk menutupi ISP, gunakan VPN saat menggunakan internet.

    2. Potensi Data Bocor

    Anda juga harus mengecek apakah menjadi korban dari kebocoran data, mengingat banyak kasus yang menimpa beberapa platform belakangan ini termasuk Yahoo dan Adobe. Caranya dengan menggunakan laman Have I Been Pwned? untuk mengetahui apakah data telah bocor.

    Setelah masuk ke website, isi alamat e-mail yang digunakan. Selanjutnya akan terlihat apakah data yang Anda miliki pernah mengalami kebocoran atau tidak.

    3. Hapus Semua Cookie

    Cara ini membuat tidak ada lagi situs yang bisa melacak Anda. Menghapus cookie dapat dilakukan di seluruh browser seperti Chrome dan Firefox.

    Cookie bisa dihapus satu per satu atau seluruhnya secara sekaligus dengan bantuan pihak ketiga seperti Advanced System Optimizer.

    4. Membatasi Pelacakan

    Beberapa data mungkin dilacak oleh aplikasi. Namun beberapa diantaranya membiarkan pengguna menggunakan mode Incognito jika diminta.

    Sebaiknya periksa lebih dulu pengaturan aplikasi untuk menghentikan pelacakan. Jika tidak menemukan opsi tersebut, hapus seluruh aktivitas secara manual. Proses tersebut bervariasi bergantung pada sistem operasi yang digunakan.

    5. Menghapus Riwayat Pencarian (history)

    Sejumlah aplikasi mengandalkan penyimpanan data pengguna secara lokal maupun cloud, jadi dapat menghubungkan informasi ke perangkat lain. Artinya untuk menghapus log pencarian dari ponsel hapus catatan di berbagai platform.

    Misalnya akun Google menyimpan riwayat pencarian dari ponsel Android Anda. Untuk menghapusnya, akses Google dari web dan buka halaman riwayat aktivitas lalu hapus.

    6. Layanan DeleteMe

    Pengepul data, seperti Spokeo, Whitepages.com dan PeopleFinder, akan mengumpulkan informasi serta menjualnya ke pihak ketiga. Layanan DeleteMe atau DesseatMe bisa membantu untuk membersihkan jejak digital.

    Lihat data yang disimpan Google

    Untuk menghapus jejak digital, pengguna internet sebaiknya juga mengecek data aktivitas mereka yang disimpan oleh Google.

    Dalam aktivitas internet tiap harinya, Google jadi salah satu yang mungkin paling sering digunakan. Namun perlu diketahui raksasa teknologi itu melacak gerak-gerik penggunanya.

    Bahkan pelacakan itu terjadi meski pengguna telah mematikan riwayat lokasi pada platform tersebut.

    Sebagai catatan, data yang tersimpan setelah pelacakan dimatikan tidak akan hilang. Google tidak akan menyimpan informasi di masa depan, namun data yang telah tersimpan sebelumnya tidak akan terhapus.

    Cara menghapus riwayat internet

    Selain memastikan diri Anda tidak terlacak di internet, Anda juga bisa menghapus jejak digital di HP dan ponsel. Caranya adalah dengan rutin menghapus riwayat penelusuran di browser.

    Berikut adalah caranya:

    1. Google Chrome

    Untuk menghapus riwayat di Google Chrome, klik tiga titik untuk masuk ke menu. Berikutnya pilih Settings dan pada sidebar buka menu Privacy & Security.

    Berikutnya pilih Clear browsing data. Kamu harus memilih periode waktu yang ingin dihapus setelah itu klik Clear data.

    Sebagai catatan, jika kamu mengatur browser sinkron dengan komputer lain melalui akun Google maka saat menghapus riwayat pada satu perangkat akan terjadi hal yang sama di perangkat lain.

    2. Mozilla Firefox

    Klik lebih dulu tiga garis horizontal di bagian kanan untuk masuk ke menu. Lalu pilih Settings > Privacy & Security dan scroll ke bawah hingga Cookies & Site Data.

    Kamu bisa menghapus seluruh data dan mengelola data agar memiliki kontrol pada apa yang dihapus. Selain itu centang kotak yang menghapus data browsing setiap menutup Firefox jika tidak ingin melakukan secara manual.

    3. Safari

    Di Safari, buka lebih dulu menu dan klik Clear History. Pilih rentang waktu yang datanya ingin kamu hapus dan klik Clear History.

    Saat menghapus riwayat di Safari, maka tidak bisa mendapatkan pilihan menghapus berbagai jenis data. Jadi cookie dan file cache ikut terhapus juga.

    4. Microsoft Edge

    Pengguna Windows 11 bisa menghapus riwayatnya dengan menekan tanda tiga titik di sebelah kanan. Lanjutkan dengan memilih Settings dari menu yang muncul.

    Pada menu Privacy temukan Clear browsing data dan klik Choose what to clear. Tentukan pilihan dari daftar, termasuk riwayat penjelajahan, data cache. Terakhir klik Clear Now.

    5. Opera

    Langkah pertama klik ikon Settings di bagian kanan bar alamat. Pada menu yang muncul, scroll dan temukan Privacy & Security di samping Browsing data lalu klik Clear.

    Berikutnya kamu bisa memilih jenis data yang ingin dihapus, termasuk menentukan jangka waktu. Setelah semuanya selesai, klik Clear Data.

    Demikian beragam cara untuk menghapus jejak digital di internet supaya data pribadi tetap aman. Semoga bermanfaat!

    (fab/fab)

  • Teknologi Kuasa, Mimpi Kesetaraan, dan Kegembiraan Palsu

    Teknologi Kuasa, Mimpi Kesetaraan, dan Kegembiraan Palsu

    Jakarta

    Pada 2024 lalu, film saya Under the Moonlight (Nur) diputar di beberapa festival. Setiap kali selesai pemutaran, selalu ada sesi tanya jawab. Biasanya, saya akan diajak untuk maju ke sebuah podium, untuk sekadar berbagi kisah, bagaimana film tersebut saya kerjakan, atau ke hal-hal yang sangat personal menyangkut soal profesi, relasi pembuat dan subyek, atau yang lainnya bahkan ke soal tips-tips praktis pengerjaan film dokumenter.

    Seperti biasanya, ada kisah kisah yang ingin lebih jauh diketahui oleh penonton pasca tontonan usai. Berdiri, atau duduk di depan para penonton sambil berkisah adalah hal yang sangat membahagiakan. Berbagi, bercerita tentang apa yang ingin penonton ketahui, tidak pernah lihat, dan tidak mereka jumpai di layar tontonan. Tangan saya memegang mikrofon sebagai alat untuk bisa mengeraskan volume suara saya agar dalam ruangan bioskop pemutaran semuanya bisa mendengar dan semua perhatian mengarah ke saya. Mikrofon dengan speaker-nya seakan menjadi hal yang selalu disiapkan manakala acara tanya jawab berlangsung.

    Peristiwa itu menyadarkan saya betapa besarnya peran teknologi untuk bisa menarik perhatian. Sihir mikrofon dan speaker-nya; semua penonton seakan mendengar apa yang saya kisahkan karena bantuan teknologi suara. Semua terdiam karena suara saya dengan bantuan mikrofon jauh lebih nyaring dibanding dengan samar-samar suara penonton yang bergunjing. Ternyata, teknologi itu kuasa. Dengan sistem yang dipunyai, saya berhasil menguasai sebuah forum, hanya dengan teknologi mikrofon.

    Apa yang saya alami mungkin hanya sebuah pengalaman bahwa dengan menguasai teknologi maka saya ada. Lantas, bagaimana dengan mereka yang sangat leluasa (pada hari ini) menggunakan teknologi untuk memperkaya diri, atau lebih memperkaya dirinya dengan kekuatan teknologi? Apa benar, jika teknologi (sesungguhnya) tak lagi menjadi medium untuk menyederhanakan segalanya? Apa benar pula, jika siapa yang menguasai teknologi, dia yang akan bisa menguasai segalanya?

    Kuasa Jari?

    Kota Mainz, Jerman, 1440, Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak; ini menjadi penanda awal bahwa replikasi informasi bisa dilakukan, diseminasi dapat dikerjakan, dan rekonstruksi opini adalah fakta berikutnya. Peristiwa di banyak wilayah menjadi tersebar secara mediatif, dengan cara kerjanya yang massal. Orang menjadi terinformasi dengan lembaran pamflet-pamflet yang bisa dicetak dalam jumlah yang sangat banyak.

    “Revolusi Gutenberg”, demikian yang paling sering disebut, adalah titik awal ketika pencerahan mulai terjadi di Eropa, lantaran tersebarnya pengetahuan dalam bentuk cetakan menjadi sebuah bola ajaib yang menakjubkan dan penuh keniscayaan. Lompatan kembali terjadi pada teknologi media ketika Lumiere bersaudara asal Prancis menemukan kamera fotografi dan kemudian disempurnakan menjadi perekam gambar bergerak, film. Revolusi yang Lummiere bersaudara telah mempresentasikan temuannya yang ajaib, ketika mereka merekam aktivitas buruh pabrik yang kemudian tersebar di banyak wilayah.

    Fasenya begitu cepat melompat, dan sungguh di luar prediksi. Alih alih masyarakat kita mengalami pengendapan dengan ragam literasi cetak adanya kesadaran membaca ala Gutenberg terlebih dahulu, tetapi justru sudah terlempar ke penggunaan media rekam audio visual yang hari ini kita jumpai dengan mudah di setiap smartphone. Lembar hari ini seakan tak pernah bisa lepas dari teknologi media yang digunakan oleh segenap lapisan di jenjang umur yang berbeda-beda.

    Masyarakat sangat familier dengan kerja-kerja merekam, berbagi, berkomentar dari relasi-relasi yang tercipta dalam aplikasi media sosial (medsos) yang mereka unduh. Di setiap smartphone yang dipegang akan menempel aplikasi medsos favorit yang biasa mereka gunakan. Homo sapiens cepat tapi pasti telah bergerak menuju fase homo digitalis, demikian tulis seorang F Budi Hardiman. Ketika smartphone di tangan, lalu membuka aplikasi cukup dengan klik, maka aku ada –premo ergo sum.

    Saat ini seolah tidak ada yang lebih pasti daripada itu; sebuah kepastian bahwa Homo sapiens telah berubah menjadi homo digitalis. Digitalis, dalam Bahasa Latin yang berarti jari telah menjadi alat soal koneksitas, soal kertegantungan yang berpola, bahwa dunia besar bisa dalam genggaman setiap tangan individu.

    Medsos di smartphone telah menempatkan setiap individu dengan otoritasnya yang absolut, penuh kuasa. Dengan kekuatan jarinya mereka bisa memberikan ekspresi, penilaian, bahkan komentar. Bukan saja komentar yang baik, komentar ujaran penuh kebencian sekalipun dengan mudah diberikan oleh publik netizen –demikian istilah yang popular. Masyarakat digitalis penuh kuasa dengan teknologi dalam genggaman tanganya. Kuasa teknologi telah menghipnotis sekaligus menggerakkan publik di ruang yang tak pernah diprediksi sebelumnya.

    Satu hal yang selalu saya ingat, peristiwa hari ini akan dipengaruhi oleh ragam peristiwa sebelumnya dengan telah melampaui ruang dan waktu. Sekadar kembali membuka narasi besar yang pernah muncul sebelum fase hari ini. Internet awalnya adalah sebuah keniscayaan, harapan besar akan partisipasi dan penumbuhan demokrasi yang lebih setara. Sekitar dua puluh tahun yang lalu, kemunculan medsos dalam Youtube, Facebook, Twitter hingga disusul generasi setelahnya Instagram dan Tik Tok, penuh dengan beban harapan. Bahwa media-media itu akan menjadi sebuah ruang publik bagi pemberdayaan, karena di dalamnya ada interaksi antar pengguna ataupun pengguna dan penyedia aplikasi medsos.

    Sebagai pembuat film dokumenter, dengan karya yang pernah saya kerjakan, tampaknya bisa berharap bahwa film-film dokumenter saya bisa dibagikan kepada penonton tidak hanya di Indonesia, namun jangkauannya lebih luas: desa global –demikian ungkap McLuhan untuk menjelaskan terminologi keterhubungan masyarakat dunia karena teknologi media. Harapan yang begitu besar pun direspons oleh para kreator seni lainnya. Inilah medium, inilah sebuah ruang publik yang di dalamnya akan ada relasi dan keterhubungan yang setara.

    Alih-alih bicara soal keberdayaan yang diciptakan atau mimpi kesetaraan, yang terjadi justru sebaliknya. Faktanya, media hari ini (medsos) telah menghancurkan demokrasi itu sendiri. Banyak penelitian mengungkapkan bahwa justru medsos telah menghancurkan sistem demokrasi. Relasi publik pengguna dengan para cukong penyedia justru adalah relasi kuasa, yang dilatarbelakangi oleh kepentingan kapital. Artinya, kuasa jari setiap individu manakala menggunakan medsos digerakkan oleh kuasa yang lebih besar, yang lebih tinggi otoritasnya.

    Relasi itu dinamai relasi kapital, penuh dengan kepentingan ekonomi. Sekadar contoh, berapa banyak iklan yang harus kita tonton manakala membuka (scroll) satu aplikasi medsos? Pasti jauh lebih banyak kemunculannya, dan publik dipaksa untuk melihat, menontonnya. Kadang gangguan iklan tersebut sesuai dengan kebutuhan, tingkat umur atau malah sebaliknya. Tetapi yang menarik, hubungan individu dengan medsos ini adalah hubungan saling membutuhkan.

    Pengguna medsos setiap kali nge-klik sesungguhnya telah memberikan masukan, memberikan data secara sukarela, atau menjelaskan sebenarnya siapa dirinya, kebutuhannya, minatnya, emosi afeksinya, semua menjadi sebuah data algoritma personal. Netizen telah meninggalkan jejak digital.

    Jangan heran, jika tiba-tiba kita akan dibombardir oleh ragam produk obat sakit kepala, sekalipun kita hanya membuka satu kali iklan obat tersebut, maka obat-obat yang lain akan terus menerus muncul dan membombardir diri kita. Dalam logika marketing, bisa jadi kerumunan netizen yang menggunakan aplikasi medsos tersebut tersimpan sebuah data algoritma yang bisa diterjemahkan secara teknis, detail apa sesungguhnya minat, emosi, keinginan mereka. Jangan heran, jika interaksi kita sekalipun hanya nge-klik, akan menjadi sebuah big data dengan menyimpan nilai ekonomis yang tinggi.

    Pernah, saya bercakap dengan teman yang seorang periset dari sebuah lembaga survei nasional. Teman ini bilang, dia akan bisa mengukur dan memperkirakan berapa penghasilan saya dalam sebulan hanya dari melihat ragam sampah kemasan yang saya masukan ke tong (tempat) sampah. Aduhai, itu cara yang sangat manual, tradisional, dan telah dilakukan sebagai sebuah standar kerja untuk bisa mengukur soal jumlah penghasilan, minat produk makanan, konsumsi minuman, obat-obatan, kebutuhan rumah tangga, dan yang lain. Dari tempat sampah, keluarga saya bisa dipetakan soal kebutuhan, minat-minat, dan proyeksi psikologis lainnya.

    Dari medsos? Tentu akan lebih banyak variabel yang dapat dipetakan. Relasi pengguna medsos dan penyedia adalah relasi kuasa, relasi kooptasi. Sekali lagi, aktivitas di medsos adalah sebuah big data yang telah terkategorisasi bisa ditawarkan ke banyak perusahaan produk, tinggal memberikan paparannya. Tentu setiap wilayah demografi, usia, tingkat pendidikan dengan mudah dipetakan. Ini fakta hari ini, bahwa minat, afeksi emosi pengguna medsos adalah big data yang terbentuk karena adanya keterhubungan, dan anehnya pengguna tanpa sadar memberikan informasi siapa dirinya.

    Politik Kuasa

    Jika faktanya demikian, apakah kita masih sepakat bawa kemunculan internet, disusul dengan popularitas yang tinggi dari medsos tetap utuh berjalan di jalur pemberdayaan warga, dengan kesadaran tinggi, bisa berpartisipasi demi kesetaraan dan tujuan demokrasi? Nanti dulu. Medsos dalam perspektif politik, terutama bagi para kelompok politik, politisi, partai politik, dan penguasa adalah alat untuk mencapai tujuan.

    Medsos menjadi pintu untuk menciptakan issue driven atau character driven, seperti yang diharapkan oleh pemiliknya. Isu bisa di-blow up dan dengan meyakinkan publik bisa diarahkan. Subjek dengan materinya bisa di-blow up dalam perspektifnya yang baik, heroik, atau sebaliknya bisa dibunuh karakternya.

    Tampaknya, teknologi telah menghancurkan cita-cita demokrasi. Pragmatisme jauh lebih kental dibanding tujuan fungsi medsos demi demokrasi. Sekali lagi kuasa teknologi menjadi semakin valid. Adalah utopis manakala mencita-citakan fungsi teknologi media massa adalah untuk keutamaan kemanusiaan. Sungguh, mungkin saya apatis atau sosok peragu maju mundur, akan yang ideal tersebut.

    Saya selalu mengamini soal teori konflik kepentingan manakala relasi terjadi; setiap relasi ada kepentingan. Bisa jadi argumen yang sering dilontarkan Jurgen Habermas soal komunikasi rasional sangat utopis dan sulit untuk diwujudkan. Komunikasi kapitalis selalu dikritik dengan komunikasi rasionalnya Habermas, dan tampaknya ini yang tak akan pernah usai, lantaran di dalamnya dibutuhkan serangkaian prasyarat sangat kompleks.

    Saya ingat seorang Noam Chomsky yang pernah berujar, setiap media adalah medan perebutan makna. Media hanya sebuah alat yang dikelola oleh pemilik kepentingan. Menarik,merenungkan ujaran pemikir dan ahli media independen ini. Kenapa? Realitas yang ada di masyarakat adalah sebuah konstruksi yang didesain oleh para pemilik, penyedia media, atau kekuasaan yang berkongsi. Mau bilang apa jika perayaan demokrasi kegembiraan semakin terasa palsu, penuh dengan kooptasi kuasa teknologi.

    Apa yang terjadi hari ini sesungguhnya bukan sekadar relasi subjek dan materi yang dihadapinya. Relasi itu ada kepentingan, yang secara tidak sadar menyembul dan mencoba mencari validasi seakan akan tercipta sebuah fakta demokrasi, adanya kesetaraan sekaligus pentingnya menggunakan media sebagai sebuah ruang publik di mana ada dialog yang setara. Apa benar demikiankah?

    Dalam kerja-kerja dokumenter, sesungguhnya kepentingan adalah relasi yang penuh dengan kepentingan dan para pembuatnya akan dihadapkan pada bagaimana mengelola kepentingan itu. Setiap kali membuat film, saya selalu yakin pada tujuan apa yang ingin saya capai, referensi mana yang akan saya gunakan, dengan perspektif mana yang bisa saya pinjam. Pun, ini menyadarkan saya bahwa sesungguhnya menggunakan media itu akan penuh dengan kepentingan. Saya telah menciptakan realitas sendiri sesuai dengan apa yang saya inginkan.

    Saya jadi ingat satu film dokumenter hibrid yang pernah diputar di Berlinale beberapa waktu lalu, judulnya 2073 yang disutradarai oleh Asif Kapadia. Film itu dibagi dalam beberapa babak, setiap babak merefleksikan relasi betapa lemahnya kita terhadap kuasa teknologi yang mempunyai otoritas kuasa politik.

    Film dengan setting kota San Fransisco 2073 itu berkisah tentang bagaimana seorang perempuan dan kelompoknya harus lari diburu oleh seperangkat teknologi yang digerakkan oleh penguasa. Otoritas yang menguasai teknologi menggunakan perangkat pemindai dan menggunakan data-data yang tersimpan untuk melacak sekaligus mendeteksi siapa saja yang pernah melakukan perlawanan. Perempuan dalam perpindahan setiap babak hanyalah transisi, pengalih dari satu tema wawancara kritis dari satu aktivis ke aktivis yang lain.

    Data apa saja yang kita sampaikan telah terkunci dan tersimpan. Kita akan sulit mengidentifikasi, di tengah hukum teknologi digital yang sangat chaos, siapa milik siapa, siapa yang berhak, dan siapa yang diuntungkan, atau dengan hukum demografi manakah materi dan subjeknya itu bisa diyuridiskan.

    Bisa jadi, kuasa teknologi adalah pintu awal bagaimana teknologi akan mendominasi. Barangkali teknologi itu sulit untuk diprediksi, sulit untuk dipegang. Publik tidak akan pernah punya polis publican ruang publik yang otonom. Mereka adalah kerumunan massal yang mempunyai nilai ekonomi. Publik adalah komoditas. Kegelisahan atas terminologi rasional komunikasi sudah usang dan utopis. Apakah ini sebuah kepasrahan, karena publik netizen akan secara terus menerus menyuapi para pemilik kuasa?

    Tonny Trimarsanto sutradara dan produser, bergiat di Rumah Dokumenter Klaten yang bergerak dalam edukasi dan produksi film dokumenter

    (mmu/mmu)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Apple & Meta Kena Denda Eropa Triliunan, Ternyata Ini Kronologinya

    Apple & Meta Kena Denda Eropa Triliunan, Ternyata Ini Kronologinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Uni Eropa melakukan penertiban dominasi raksasa teknologi lewat aturan Digital Markets Act (DMA). Sebuah regulasi baru yang dirancang untuk menciptakan persaingan sehat di pasar digital.

    Digital Markets Act adalah regulasi Uni Eropa yang mulai diimplementasikan secara penuh pada Maret 2024. Tujuan utamanya untuk mengatur perusahaan-perusahaan teknologi besar yang disebut “gatekeepers” agar tidak menyalahgunakan posisi dominannya di pasar digital.

    Sebuah perusahaan dikategorikan sebagai gatekeeper jika memenuhi beberapa kriteria. Pertama, omzet tahunan mereka di Eropa minimal 7,5 miliar euro selama tiga tahun terakhir, atau kapitalisasi pasar lebih dari 75 miliar euro.

    Kedua, memiliki platform inti, seperti mesin pencari, jejaring sosial, layanan perpesanan, atau toko aplikasi dengan lebih dari 45 juta pengguna bulanan aktif dan 10.000 pengguna bisnis tahunan di Uni Eropa.

    Selain itu, perusahaan menempati posisi dominan dan stabil di pasar selama tiga tahun berturut-turut.

    DMA menetapkan sejumlah larangan dan kewajiban bagi gatekeeper, di antaranya, tidak boleh memprioritaskan produk mereka sendiri di platform (self-preferencing). Perusahaan juga wajib mengizinkan interoperabilitas dengan layanan pesaing.

    Selain itu, tidak boleh memaksa pengguna untuk menggunakan layanan tertentu, seperti sistem pembayaran milik sendiri. Dan Harus memungkinkan pengguna untuk menghapus aplikasi bawaan.

    Gatekeeper yang melanggar DMA dapat dikenakan denda hingga 10% dari omzet global tahunan, dan hingga 20% untuk pelanggaran berulang. Dalam kasus yang berat, Uni Eropa bahkan dapat memaksa perusahaan untuk membubarkan bagian bisnis tertentu.

    Pada September 2023, Komisi Eropa untuk pertama kalinya menetapkan enam gatekeeper, termasuk di antaranya Alphabet, Amazon, Apple, ByteDance, Meta, Microsoft, di bawah DMA.

    Apple, TikTok dan Meta Kena Semprit

    Pada September 2024 lalu, Apple mendapat peringatan keras dari regulator antimonopoli Uni Eropa. Peringatan tersebut meminta Apple untuk membuka akses perangkat lunak miliknya ke para pesaing, atau ancaman denda menanti.

    Regulator yang berbasis di Brussels itu akan menentukan bagaimana Apple menyediakan interoperabilitas yang efektif dengan fungsionalitas seperti notifikasi, pemasangan perangkat, dan konektivitas.

    Proses kedua menyangkut bagaimana Apple menangani permintaan interoperabilitas yang diajukan oleh pengembang dan pihak ketiga untuk iOS dan iPadOS. Perusahaan diminta untuk memastikan proses yang transparan, tepat waktu, dan adil.

    Namun, enam bulan kemudian Apple gagal mematuhi permintaan Komisi tersebut.

    Apple didenda oleh Komisi Eropa sebesar 500 juta euro (Rp 9,6 triliun). Para pejabat mengatakan bahwa Apple gagal mematuhi kewajiban “anti-pengaturan” di bawah DMA.

    Apple diharuskan untuk mengizinkan pengembang secara bebas menginformasikan kepada pelanggan tentang penawaran alternatif di luar App Store.

    Raksasa teknologi ini diperintahkan oleh Uni Eropa untuk menghapus pembatasan teknis dan komersial pada pengemudian dan menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang tidak patuh di masa depan.

    Apple mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berencana untuk mengajukan banding atas denda Uni Eropa sambil melanjutkan diskusi dengan Komisi.

    “Pengumuman hari ini adalah contoh lain dari Komisi Eropa yang secara tidak adil menargetkan Apple dalam serangkaian keputusan yang buruk bagi privasi dan keamanan pengguna kami, buruk bagi produk, dan memaksa kami untuk memberikan teknologi kami secara gratis,” kata Apple dikutip dari CNBC Internasional.

    Sementara itu, Meta didenda 200 juta euro (Rp 3,8 triliun). Komisi Uni Eropa menemukan bahwa Meta secara ilegal mengharuskan pengguna untuk menyetujui pembagian data mereka dengan perusahaan atau membayar layanan bebas iklan.

    Hal ini sebagai tanggapan atas pengenalan Meta atas tingkat langganan berbayar untuk Facebook dan Instagram pada November 2023.

    Joel Kaplan, kepala urusan global Meta, mengatakan bahwa Komisi tersebut berusaha untuk melumpuhkan bisnis asal Amerika. Sementara mengizinkan perusahaan-perusahaan China dan Eropa lain untuk beroperasi dengan standar yang berbeda.

    “Ini bukan hanya tentang denda. Komisi yang memaksa kami untuk mengubah model bisnis kami secara efektif membebankan tarif miliaran dolar kepada Meta sambil mengharuskan kami untuk menawarkan layanan yang lebih rendah,” kata Kaplan.

    “Dan dengan membatasi iklan yang dipersonalisasi secara tidak adil, Komisi Eropa juga merugikan bisnis dan ekonomi Eropa,” imbuhnya.

    Di satu sisi, ByteDance, pemilik TikTok, kalah dalam gugatan di pengadilan Uni Eropa pada Juli 2024. Gugatan itu terkait digolongkannya TikTok sebagai gatekeeper dalam aturan terkait pasar digital di wilayah tersebut.

    Dari UU Pasar Digital Uni Eropa, gatekeeper adalah platform yang punya posisi sangat dominan. Menurut para hakim, Bytedance telah memenuhi ambang batas terkait aturan tersebut. Mulai dari nilai pasar global, jumlah pengguna TikTok di Eropa, dan ambang batas periode penguasaan pasar.

    Bytedance menyatakan kecewa dengan keputusan tersebut. Namun tetap berjanji akan mengambil langkah mematuhi kewajiban relevan dari aturan tersebut.

    “Sekarang kami akan melakukan evaluasi langkah selanjutnya, kami mengambil langkah mematuhi kewajiban relevan aturan sebelum tenggat Maret,” jelas perusahaan.

    Bytedance mengatakan hasil pengadilan bisa melemahkan tujuan UU Pasar Digital. Yakni akan melindungi lebih dulu perusahaan dominan dari pesaing baru seperti TikTok yang tidak punya posisi kuat, dikutip dari Reuters.

    Raksasa teknologi itu masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding ke pengadilan tertinggi di Eropa.

    (pgr/pgr)

  • Elon Musk Minggir, Zuckerberg Punya Mesin Uang Baru

    Elon Musk Minggir, Zuckerberg Punya Mesin Uang Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Miliarder teknologi, Mark Zuckerberg dan Elon Musk, kerap saling sindir di hadapan publik. Bahkan, keduanya pernah berniat untuk bergulat secara fisik.

    Sejatinya, Musk dan Zuckerberg memiliki kesamaan. Keduanya masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia, serta mengendalikan raksasa media sosial. Musk merupakan pemilik X, sementara Zuckerberg menguasai Meta yang menaungi Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Threads.

    Threads merupakan layanan serupa X. Bahkan, ketika X ditinggal pengguna gara-gara keterlibatan Musk dalam kampanye Pilpres memenangkan Trump, banyak yang beralih layanan pesaing termasuk Threads.

    Saat ini, Musk diterpa masalah bertubi-tubi. Mulai dari gerakan boikot Tesla, hingga perang dagang AS-China yang memengaruhi kerajaan bisnisnya.

    Di saat bersamaan, Zuckerberg justru memamerkan ‘mesin uang’ baru. Meta baru-baru ini membuka fitur iklan untuk aplikasi Threads.

    Induk perusahaan Instagram mengatakan memperluas iklan Threads di semua pengiklan seluruh dunia, dikutip dari Threads, Kamis (23/4/2025).

    Iklan di Threads akan diaktifkan secara default untuk semua kampanye iklan baru. Ini menggunakan Advantage+ Meta atau penempatan manual.

    Sebelumnya fitur iklan telah diujicoba di dua negara yakni Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

    Penambahan fitur iklan ini akan menambah saingan X milik Elon Musk. Zuckerberg bahkan mengklaim platformnya lebih ramah pengiklan dengan tiga dari empat pengguna sudah mengikuti minimal satu bisnis di Threads.

    Perkembangan Threads juga mengarah ke arah positif. Sekarang sudah ada lebih dari 320 juta pengguna aktif bulanan.

    Dalam laporan pendapatan Meta, Zuckerberg mengatakan ada lebih 1 juta pendaftaran per hari aplikasi itu. Dia juga menargetkan Thread akan menjangkau lebih dari 1 miliar pengguna selama beberapa tahun ke depan.

    Pertumbuhan Threads sendiri berkat konsep jaringan sosial Meta. Aplikasi menjadi semacam perluasan dari Instagram.

    Tech Crunch menuliskan Meta menyontek konsep jaringan sosial yang berkembang seperti Mastodon dan Bluesky untuk mengembangkan Threads.

    Misalnya Meta mengintegrasikan aplikasinya dengan ActivityPub. Protokol menghubungkan Thread ke web terbuka dan terdesentralisasi bernama fediverse.

    Integrasi memang belum selesai. Jika sudah bisa dilakukan, Threads bisa menjadi layanan terbesar yang beroperasi di fediverse dan bahkan mengalahkan Mastodon.

    (fab/fab)

  • Banyak yang Baru Tahu Bisa Scan Foto dan Dokumen Jadi PDF

    Banyak yang Baru Tahu Bisa Scan Foto dan Dokumen Jadi PDF

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp biasanya digunakan untuk berkirim pesan atau menelepon satu sama lain. Aplikasi itu menyediakan banyak fitur untuk menunjang komunikasi pengguna.

    Namun bukan hanya untuk berkomunikasi. WhatsApp juga bisa digunakan untuk scan atau memindai dokumen ke dalam ponsel.

    Fitur ini akan memudahkan pengguna untuk mengirimkannya kepada orang lain. WhatsApp akan memindainya memanfaatkan kamera yang ada pada ponsel pengguna.

    Scan bisa dilakukan tanpa harus menggunakan aplikasi atau perangkat tambahan, tinggal menggunakan aplikasi WhatsApp dan bisa langsung mengirimkannya ke orang lain.

    WhatsApp menyediakan opsi untuk mengedit dokumen yang sudah dipindai langsung di dalam aplikasi. Selain itu juga hasil scan dokumen dapat dihapus untuk mengulanginya dari awal.

    Berikut cara memindai atau scan dokumen dengan WhatsApp:

    Buka aplikasi WhatsApp
    Buka chat yang ingin dikirimkan dokumen yang discan
    Klik attachment
    Pilih menu Document
    Klik opsi Scan Document
    Arahkan kamera ponsel pada dokumen yang akan discan
    Saat kamera mendeteksi dokumen, tinggal menunggu melakukan pemindaian
    WhatsApp akan memperlihatkan hasil scan yang dilakukan. Pengguna bisa mengedit dokumen tersebut, misanya memotongnya, warna, atau memutar halaman agar sesuai yang diinginkan
    Klik Save
    Hasil scan akan langsung dikirimkan ke ruang chat dengan format PDF

    5 fitur baru WhatsApp

    WhatsApp selalu menghadirkan sejumlah fitur untuk menunjang pengalaman pengguna dalam aplikasinya. Baru-baru ini terdapat empat fitur yang telah dirilis dan bisa langsung digunakan oleh pengguna.

    Berikut daftar fitur baru WhatsApp, dikutip Senin (21/4/2025):

    1. Efek Kamera

    Anda bisa menemukan efek kamera untuk video dan foto yang akan dikirimkan melalui chat. WhatsApp menyediakan 30 jenis efek dari background, filter, hingga efek.

    2. Stiker Selfie

    WhatsApp menyediakan opsi pembuatan stiker langsung dari hasil selfie. Klik pembuatan stiker dan ambil foto selfie untuk membuatnya. Fitur baru bisa diakses oleh pengguna Android dan segera dirilis untuk pengguna iOS.

    3. Berbagi Stiker

    Fitur lain yang disediakan WhatsApp adalah membagikan stiker dengan pengguna lain. Berbagi stiker bisa dilakukan langsung di ruang chat antar pengguna.

    4. Cara Lain Beri Reaksi

    Anda bisa memberikan reaksi dengan mengklik dua kali teks yang diinginkan. Emoji reaksi akan muncul di bagian atas chat dan Anda tinggal memilih emoji yang diinginkan.

    5. Integrasi Status ke Instagram dan Facebook

    Meta menggarap serius integrasi antar aplikasinya. Kini pengguna WhatsApp bisa mengunggah Status dan mengintegrasikannya ke Instagram serta Facebook. Dengan begitu pengguna bisa mengunggah satu kali saja untuk tiga aplikasi tanpa perlu repot mengunggahnya berulang kali.

    (dem/dem)

  • Mengapa Anak-anak Suka Film Kartun? Ternyata Ini Alasannya!

    Mengapa Anak-anak Suka Film Kartun? Ternyata Ini Alasannya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Film kartun telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masa kecil banyak orang, termasuk anak-anak. Di era digital saat ini, pilihan tayangan semakin beragam dan mudah diakses, tetapi film kartun tetap menempati posisi spesial di hati anak-anak.

    Tidak sedikit orang tua yang menjadikan film kartun sebagai sarana pengantar belajar sambil bermain. Berikut beberapai alasan mengapa anak-anak begitu menyukai film kartun.

    Alasan Anak-anak Menyukai Film Kartun

    1. Visual yang menarik dan warna cerah

    Anak-anak secara alami tertarik pada warna-warna cerah dan gerakan yang dinamis. Film kartun umumnya dirancang dengan visual yang penuh warna dan animasi yang ekspresif, membuatnya lebih menarik dibandingkan tayangan lainnya.

    2. Karakter yang menghibur dan mudah diingat

    Karakter dalam film kartun seringkali digambarkan dengan kepribadian yang kuat dan tampilan khas. Anak-anak mudah terhubung dengan karakter seperti Spongebob, Dora the Explorer, atau Upin & Ipin karena mereka tampil konsisten dan relatable.

    3. Cerita yang sederhana dan penuh imajinasi

    Film kartun biasanya menyajikan cerita yang sederhana namun penuh imajinasi. Alur cerita yang mudah diikuti membuat anak-anak dapat memahami isi cerita dengan mudah.

    4. Humor yang cocok untuk anak-anak

    Kartun sering menyisipkan humor ringan yang sesuai dengan usia anak. Lawakan slapstick, ekspresi wajah lucu, atau kejadian konyol membuat anak-anak tertawa dan merasa senang saat menontonnya.

    5. Mengandung nilai edukasi

    Banyak film kartun modern yang mengandung pesan moral atau nilai edukatif, seperti pentingnya kerja sama, tolong-menolong, menjaga lingkungan, atau mengenal angka dan huruf.

    6. Rasa aman dan nyaman

    Kartun memberikan dunia yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Dunia dalam film kartun biasanya bebas dari kekerasan nyata atau konflik yang rumit.

    Rekomendasi Tontonan Kartun Edukatif

    Agar waktu menonton anak menjadi lebih bermanfaat, berikut ini dua rekomendasi kartun edukatif yang sangat cocok untuk anak-anak:

    1. Didi and Friends

    Didi and Friends merupakan animasi edukatif yang menyuguhkan lagu-lagu anak-anak dalam format visual yang ceria dan penuh warna. Tokoh utamanya adalah burung kecil bernama Didi yang ditemani oleh dua sahabatnya, Nana dan Jojo.

    Setiap episodenya menyisipkan nilai-nilai positif seperti berbagi, sopan santun, serta pengenalan dasar warna dan angka. Di Indonesia, tayangan ini bisa disaksikan setiap hari melalui saluran BTV pada pukul 08.30 WIB dan 15.00 WIB.

    2. Boonie Cubs

    Boonie Cubs adalah serial animasi yang dirancang khusus untuk anak-anak usia dini. Film ini mengajak penonton cilik untuk belajar hal-hal dasar seperti angka, warna, dan bentuk melalui petualangan seru para karakter beruang lucu.

    Visual yang cerah dan alur cerita yang sederhana membuat anak-anak mudah memahami pesan yang disampaikan. Boonie Cubs tayang di BTV setiap hari pukul 09.15 WIB dan 16.45 WIB sebagai teman belajar dan bermain anak.

    Untuk mendapatkan informasi terbaru seputar kartun yang tayang di BTV, penonton dapat mengunjungi akun resmi di berbagai media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan X dengan nama pengguna @btvidofficial. Jangan lupa juga untuk subscribe kanal YouTube @BeritaSatuChannel agar tidak ketinggalan keseruan petualangan Boonie Cubs dan Didi and Friends!

    Film kartun adalah sarana hiburan sekaligus edukasi yang menyenangkan bagi anak-anak. Dengan memilih tontonan yang tepat, orang tua bisa membantu anak-anak mengembangkan imajinasi, nilai moral, dan pengetahuan dasar sejak usia dini.