Perusahaan: Facebook

  • Buntut Grup FB Fantasi Sedarah, Meta Didesak Hapus Semua Konten Penyimpangan

    Buntut Grup FB Fantasi Sedarah, Meta Didesak Hapus Semua Konten Penyimpangan

    Jakarta (beritajatim.com) – Terbongkarnya grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ yang memuat konten menyimpang bertema hubungan inses mengundang reaksi banyak pihak.

    Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi PKS, Alifudin meminta agar platform digital seperti Meta (induk perusahaan Facebook) berkoordinasi aktif dengan pemerintah Indonesia dalam menghapus konten-konten tidak senonoh semacam ini.

    Dia pun mengecam keras keberadaan grup tersebut dan meminta pemerintah serta aparat penegak hukum bertindak tegas.

    Menurut Alifudin, keberadaan grup seperti ‘Fantasi Sedarah’ tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga merupakan bentuk degradasi moral yang sangat berbahaya bagi masa depan generasi bangsa.

    “Ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tapi juga tentang rusaknya nilai-nilai keluarga dan kemanusiaan. Grup ini jelas mengarah pada normalisasi perilaku menyimpang. Negara tidak boleh diam,” tegas Alifudin.

    Dia pun mendukung langkah kepolisian yang tengah melacak admin dan anggota grup, Alifudin mendesak agar proses hukum dilakukan secara menyeluruh dan transparan.

    Alifudin juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan ulang konten dari grup tersebut dalam bentuk apa pun.

    “Menyebarkan ulang tangkapan layar atau konten grup tersebut justru akan memperluas dampaknya. Ini bukan soal rasa ingin tahu, ini soal kesadaran bersama untuk menghentikan penyimpangan ini,” ujarnya. [hen/ian]

  • Anggota DPR minta pengelola grup Facebook Fantasi Sedarah ditangkap

    Anggota DPR minta pengelola grup Facebook Fantasi Sedarah ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap pengelola grup media sosial Facebook Fantasi Sedarah, lantaran menyebarkan konten menyimpang yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

    “Kami dorong aparat penegak hukum untuk bisa mencari dan menemukan pengelola akun tersebut. Karena akun tersebut telah menyebarkan dan mengampanyekan penyimpangan orientasi sosial yang itu sangat bertentangan dengan budi pekerti bangsa Indonesia,” kata Nasir di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Nasir mengatakan sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa dan tidak ada satu agama pun yang membenarkan soal hubungan sedarah. Terlebih hal itu juga bertentangan dengan budi pekerti bangsa.

    “ini kampanye yang paling buruk ya, karena dia mengampanyekan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh ada. Ajaran agama mana pun tidak membenarkan hal itu. Apalagi kita republik yang punya Pancasila dan itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.

    Untuk diketahui, Polda Metro Jaya kini tengah menyelidiki akun grup di Facebook yang berisi konten hubungan sedarah atau inses yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial (medsos).

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan menyelidiki dan mendalami tentang akun Facebook tersebut,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak saat ditemui di Jakarta, Jumat (16/5).

    Direktur Siber Polda Metro Jaya Kombes Polisi Roberto Pasaribu menjelaskan, akun bernama “Fantasi Sedarah” tersebut telah dihapus oleh Meta karena melanggar aturan.

    “Akun grup tersebut sudah ditutup/ditangguhkan/dihapus oleh provider FB Meta karena melanggar aturan,” katanya.

    Diketahui, warganet Indonesia dihebohkan oleh sebuah grup Facebook yang bernama ‘Fantasi Sedarah’ berisi ribuan anggota. Grup tersebut menuai kecaman oleh para pengguna media sosial.

    Grup Facebook itu dikecam lantaran banyaknya orang yang membagikan pengalaman menyimpang terhadap keluarganya sendiri.

    Terkait isu tersebut, Polrestabes Medan menangkap kakak beradik pasangan inses yang membuang mayat bayinya menggunakan ojek daring.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral! Keluhan Pasien Sesak Napas RSUD dr Moh Saleh Probolinggo Tak Dapat Layanan Optimal

    Viral! Keluhan Pasien Sesak Napas RSUD dr Moh Saleh Probolinggo Tak Dapat Layanan Optimal

    Probolinggo (beritajatim.com) – Sebuah unggahan di media sosial Facebook memicu perhatian publik terkait dugaan lambannya pelayanan RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo. Keluhan tersebut disampaikan akun @Putra Pinokio Prolink pada Sabtu (18/5/2025), yang menyebut pasien rujukan sesak napas tak mendapat kepastian layanan.

    Dalam postingan itu, warga menyampaikan bahwa suaminya telah dirawat di puskesmas dan mendapat rujukan ke RSUD dr. Moh Saleh. Meski data medis seperti EKG sudah dikirimkan via WhatsApp, respons rumah sakit disebut lambat.

    “Mulai jam 7 sampai jam 10 tidak ada kabar. Ini bukan sakit biasa, suami saya tidak bisa bernapas sejak kemarin,” tulis pengunggah yang mengaku bernama Anit.

    Karena menilai penanganan terlalu lama, keluarga akhirnya membawa pasien ke RS Ar Rozy. Mereka menyebut RS Wonolangan juga tidak bisa menerima karena penuh.

    Direktur RSUD dr. Moh Saleh, dr. Intan Sudarmadi, membenarkan bahwa pihaknya menerima rujukan tersebut dari puskesmas. Ia mengakui adanya keterlambatan respons karena kejadian berlangsung di hari Minggu.

    “Benar kami menerima rujukan itu, tapi karena hari libur, dokter baru bisa merespons sekitar dua jam setelah rujukan masuk,” ujar dr. Intan.

    Ia menambahkan bahwa dokter jaga tidak bisa langsung menangani kasus tanpa koordinasi dengan dokter spesialis. Hal ini karena prosedur penanganan pasien harus sesuai standar medis yang berlaku.

    Berdasarkan hasil analisis internal, kondisi pasien saat itu tidak termasuk dalam kategori gawat darurat. Saat dokter hendak memulai penanganan, pasien telah dipindahkan ke RS Ar Rozy.

    “Saat kami siap untuk tindak lanjut, pasien ternyata sudah dibawa ke rumah sakit lain oleh keluarganya,” jelas dr. Intan.

    Meskipun begitu, pihak rumah sakit tetap menerima kritik tersebut sebagai masukan berharga.

    “Kami berterima kasih atas masukan dari masyarakat. Ini menjadi evaluasi penting agar pelayanan kami semakin cepat dan tepat,” pungkasnya. [ada/aje]

  • Polda Metro Jaya imbau masyarakat stop sebar unggahan konten inses

    Polda Metro Jaya imbau masyarakat stop sebar unggahan konten inses

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan postingan atau unggahan terkait akun grup di Facebook yang berisi konten hubungan sedarah atau inses.

    “Jangan meng-‘upload’ lagi. Kami mengimbau masyarakat. Bijak bermedsos, kita menggunakan medsos untuk hal-hal yang positif,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Ade Ary berharap masyarakat juga aktif untuk melakukan patroli siber media sosial (medsos) dan jangan mudah menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.

    “Supaya ruang siber itu menjadi baik. Kemudian, hal-hal yang sensitif, terkait kasus ini kan norma-norma kesusilaan. Jangan sampai melanggar norma-norma kesusilaan, norma-norma hukum,” katanya.

    Terkait kasus konten hubungan sedarah atau inses tersebut, Polda Metro Jaya masih mendalaminya.

    Polda Metro Jaya menyelidiki akun grup di Facebook yang berisi konten hubungan sedarah atau inses yang sedang ramai diperbincangkan di medsos.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan menyelidiki dan mendalami tentang akun Facebook tersebut,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak saat ditemui di Jakarta, Jumat (16/5).

    Direktur Siber Polda Metro Jaya Kombes Polisi Roberto Pasaribu menjelaskan, akun bernama “Fantasi Sedarah” tersebut telah dihapus oleh Meta karena melanggar aturan.

    “Akun grup tersebut sudah ditutup/ditangguhkan/dihapus oleh provider FB Meta karena melanggar aturan,” katanya.

    Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendesak Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meringkus pihak di balik akun grup di Facebook yang berisi konten inses.

    “Ini sangat menjijikkan. Karenanya saya minta polisi dan Komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut,” kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/5).

    Sahroni mengatakan, grup yang memuat konten menyimpang tersebut berpotensi menimbulkan korban sehingga aparat penegak hukum harus segera bertindak.

    “Mereka jelas mewadahi penyimpangan dan ini kan masih fantasi, kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban,” katanya.

    Warganet Indonesia dihebohkan oleh sebuah grup Facebook yang bernama “Fantasi Sedarah” berisi ribuan anggota. Grup tersebut menuai kecaman oleh para pengguna medsos.

    Grup Facebook itu dikecam lantaran banyaknya orang yang membagikan pengalaman menyimpang terhadap keluarganya sendiri.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Selamatkan Anak Terkunci di Kamar, Damkar Ngadiluwih Tuai Pujian

    Selamatkan Anak Terkunci di Kamar, Damkar Ngadiluwih Tuai Pujian

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah insiden tak terduga terjadi di Jl. Tambangan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, ketika seorang anak kecil secara tidak sengaja mengunci dirinya dari dalam kamar.

    Sang ibu, Dewi Masrurning, membagikan pengalaman penuh ketegangan ini melalui media sosial Facebook, seraya mengucapkan terima kasih atas tindakan cepat petugas pemadam kebakaran (Damkar) Ngadiluwih.

    “Beribu terima kasih kami ucapkan kepada tim regu penyelamat Damkar Ngadiluwih yang telah ikhlas membantu kami membuka pintu yang terkunci dari dalam kamar akibat ulah putra kami,” tulis Dewi dikutip beritajatim.com, pada Sabtu (17/5/2025).

    Menurut keterangan yang dibagikan, saat kejadian anaknya sedang bermain di dalam kamar dan tanpa sengaja mengunci pintu dari dalam. Kesulitan komunikasi terjadi karena jendela kamar terpasang teralis dan dipaku permanen, sehingga tidak memungkinkan dibuka dari luar. Anak tersebut juga belum bisa memahami arahan yang diberikan.

    Dalam kondisi panik dan tidak menemukan solusi lain, Dewi memutuskan untuk menghubungi petugas Damkar Ngadiluwih. “Solusi dari semuanya adalah memanggil Damkar, dan Alhamdulillah fast respon sekali,” tambahnya.

    Mendapat aduan dari masyarakat, Petugas Damkar Ngadiluwih langsung merespons dan tiba di lokasi dengan cepat. Proses evakuasi berlangsung hanya sekitar 10 menit. Aksi cepat ini pun menuai pujian dari warga setempat dan pengguna media sosial.

    “Langsung sigap dan meluncur ke rumah kami, evakuasi hanya butuh 10 menit saja. Terima kasih atas semua, moga bisa membantu masyarakat lebih luas lagi. Bravo Damkar Ngadiluwih,” lanjut Dewi.

    Postingan Dewi juga memantik beragam respons dari warganet yang saling berkomentar. Salah satunya datang dari Velicya Cesa. “Dr situlah aku tidak mau mlavon kamar tur tak wei kunci nek ndwur sing skirane umur skian thun gak teko,” tulisnya.

    Menanggapi komentar tersebut, Dewi menjawab, “Velicya Cesa betul kak. Ini beruntungnya juga belum di plavon jadi bisa naik tangga masuk kamar. Bisa buat pelajaran atas kecerobohan saya,” jawabnya.

    Pengalaman serupa juga dibagikan oleh warganet lain, Nurul Chotimah. “Anakku dulu pernah terkunci d dalam kamar. Saya gak sampai panggil damkar. Tetangga ku berinisiatif naik ke atas tembok pake tangga kayu, trus tangganya di pindahin ke kamar, turun liwat tangga itu. Akhirnya bisa buka kunci,” tulisnya.

    Dewi pun membalas komentar Nurul Chotimah. “Iya kak, yang sulit nyari tangganya. Tembok 4 meteran dan gak ada laki-laki di rumah dan sekitar jadi pilihan satu-satunya panggil damkar,” jawabnya.

    Aksi sigap Damkar Ngadiluwih menjadi sorotan positif warga, dan kisah ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan orang tua dalam menjaga anak, terutama dalam situasi di rumah yang berpotensi berbahaya. [nm/but]

  • Viral Grup ‘Fantasi Sedarah’ di Facebook, Sejumlah Warganet Mengaku Jadi Korban

    Viral Grup ‘Fantasi Sedarah’ di Facebook, Sejumlah Warganet Mengaku Jadi Korban

    Surabaya (beritajatim.com) – Media sosial sedang ramai mebahas tentang grup di Facebook bernama “Fantasi Sedarah”. Sesuai namanya, grup ini membahas hal-hal terkait hubungan terlarang di lingkup keluarga.

    Gruo berisi 32 ribuan anggota ini, pun sontak membuat warganet geleng kepala karena tidak habis pikir. Bahkan, beberapa tangkapan layar dari unggahan anggota grup, tampak dengan bangga menceritakan aksi tidak bermoralnya terhadap anak kandung mereka sendiri.

    Grup yang sempat berganti nama menjadi “Suka Duka” ini pun akhirnya menghilang. Meski begitu sudah banyak warganet yang sudah sempat mengabadikannya dan membahasnya berbagai sosial media.

    Ironisnya dari ramainya grup “Fantasi Sedarah” tersebut, tak sedikit warganet yang kemudian mulai menceritakan pengalaman pahitnya menjadi korban ketidakmoralan keluarganya sendiri. Hal ini pun membuat warganet semakin geram.

    “Beneran mau nangis bacanya, lo pada punya istri kenapa sih harus sama anak sendiri? ya allah separah ini, kayak gw kehabisan kata² bacanya beneran kalo bvnuh org ga dosa, gw bvnuh lo pada bgst,” ujar (et) rara***, di X.

    Hal senada juga diungkapkan oleh (et) petri***. Bahkan ia yakin betul bakal banyak sumpah serapah untuk para pelaku pelecehan tersebut.

    “Gua ga tau mau ngomong apa lagi. Gua tau di dunia ini banyak hal aneh tapi ga pernah kebayang soal ORANG TUA yang lecehin anak sendiri. Sampah, najisss, segala sumpah serapah buat manusia kayak gini,” ujarnya.

    Ramainya pembahasan terkait grup “Fantasi Sedarah” ini pun kabarnya telah masuk proses penyelidikan oleh aparat kepolisian. Bahkan, grup tersebut juga sudah ditutup atau ditangguhkan oleh provider FB Meta karena dianggap melanggar aturan. (fyi/ian)

  • Polda Metro Jaya selidiki akun media sosial berisi konten inses

    Polda Metro Jaya selidiki akun media sosial berisi konten inses

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyelidiki akun grup di Facebook yang berisi konten hubungan sedarah atau inses yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial (medsos).

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan menyelidiki dan mendalami tentang akun Facebook tersebut,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Direktur Siber Polda Metro Jaya Kombes Polisi Roberto Pasaribu menjelaskan, akun bernama “Fantasi Sedarah” tersebut telah dihapus oleh Meta karena melanggar aturan.

    “Akun grup tersebut sudah ditutup/ditangguhkan/dihapus oleh provider FB Meta karena melanggar aturan,” katanya.

    Roberto menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Meta serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terkait kasus tersebut.

    Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendesak Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dan Kementerian Komdigi meringkus pihak di balik akun grup di Facebook yang berisi konten inses.

    “Ini sangat menjijikkan. Karenanya saya minta polisi dan Komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut,” kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Sahroni mengatakan grup yang memuat konten menyimpang tersebut berpotensi menimbulkan korban sehingga aparat penegak hukum harus segera bertindak.

    “Mereka jelas mewadahi penyimpangan dan ini kan masih fantasi, kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban,” katanya.

    Jadi mereka harus dicari dan dibina secara psikologis. “Dan kita hentikan mereka sebelum kejadian,” katanya.

    Warganet Indonesia dihebohkan oleh sebuah grup Facebook yang bernama “Fantasi Sedarah” berisi ribuan anggota. Grup tersebut menuai kecaman oleh para pengguna media sosial.

    Grup Facebook itu dikecam lantaran banyaknya orang yang membagikan pengalaman menyimpang terhadap keluarganya sendiri.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPR Kasih Lampu Hijau DJP Pungut Pajak Penghasilan Netflix hingga Meta

    DPR Kasih Lampu Hijau DJP Pungut Pajak Penghasilan Netflix hingga Meta

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyatakan parlemen siap membantu Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan memungut PPh Badan alias pajak perusahaan jasa digital multinasional seperti Netflix hingga Meta.

    Misbakhun melihat PPh Badan ekonomi digital memang menjadi isu internasional. Padahal, sambungnya, banyak masyarakat Indonesia ‘membayar’ layanan perusahaan digital multinasional, tetapi pemerintah tidak bisa menarik PPh Badan perusahaan-perusahaan itu.

    “Pasti semua korporasi akan berusaha menghindar pajak, dengan strategi dan metodologi yang mereka pakai. Tetapi kita kalau mengetahui ada pembayaran dan kita bisa menarik pajak itu kan harus kita kuatkan. Jangan sampai kita memperlemah diri sendiri dalam rangka memungut pajak itu,” kata Misbakhun usai rapat dengan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, dikutip pada Jumat (9/5/2025).

    Oleh sebab itu, legislator Fraksi Partai Golkar itu menyatakan Komisi XI DPR siap membantu apabila otoritas pajak memerlukan bantuan politik seperti pembentukan aturan yang memungkinkan pemungutan pajak perusahaan digital multinasional yang tak memiliki kantor fisik di Indonesia.

    “Kita ingin memperkuat kedaulatan. Kalau memang butuh sifatnya yang mengandung aturan di mana butuh dikuatkan, makanya kan saya tawarkan tadi mereka membutuhkan apa? Instrumen aturan apa yang dibutuhkan, gitu,” ungkap Misbakhun.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo mengaku akan meninjau potensi untuk memungut PPh Badan perusahaan jasa digital multinasional.

    Sebagai informasi, perusahaan jasa digital raksasa seperti Netflix maupun Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) memiliki banyak pengguna di Indonesia. Artinya, korporasi tersebut meraup banyak penghasilan dari Indonesia.

    Masalahnya, Netflix maupun Meta tidak mempunyai kantor fisik di Indonesia sehingga pemerintah sulit menarik PPh Badan mereka. Selama ini, pemerintah hanya memajaki Netflix maupun Meta lewat Pajak Pertambahan Nilai Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPN PMSE).

    “Ada isu mengenai transaksi digital di dalam negeri dan juga antar negara, ini yang mungkin menjadi concern [kekhawatiran] pada waktu kita nanti mendudukkan akan seperti apa kita lakukan pemajakan. Ini coba kami terus review [tinjau],” ujar Suryo dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (7/5/2025).

    Cara Tarik Pajak Netflix, Meta, dkk.

    Suryo mengakui bahwa Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) sudah mengusulkan penerapan dua pilar pajak global pada 2021, agar mengurangi praktik pengemplangan pajak global dan menciptakan keadilan perpajakan global di era digital.

    Caranya, lewat dua pilar. Pilar 1 mengharuskan alokasi sebagian hak pemajakan atas penghasilan perusahaan multinasional, terkhusus perusahaan digital besar (seperti Netflix dan Meta), kepada negara-negara di mana mereka memiliki konsumen atau pengguna—meski pun tak memiliki kantor di negara tersebut.

    Sementara Pilar 2 mengharuskan tarif pajak minimum global sebesar 15% bagi perusahaan multinasional dengan pendapatan global tahunan di atas 750 juta euro. Dengan demikian, persaingan pajak antarnegara (race to the bottom) untuk menetapkan tarif pajak rendah untuk menarik investasi bisa berkurang.

    Per 1 Januari 2025, pajak minimum global 15% berlaku di Indonesia sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 136/2024. Memang negara yang tidak menerapkan Pilar 2 akan rugi karena ada backstop mechanism: jika suatu negara tidak ikut ketentuan pajak minimum global maka hak pemajakannya akan menjadi hak negara lain.

    Hanya saja, mekanisme serupa tidak berlaku untuk Pilar 1. Permasalahan makin pelik usai Presiden AS Donald Trump menolak terapkan Pilar 1, padahal AS merupakan lokasi banyak induk utama perusahaan grup multinasional.

    Akhirnya, upaya pemerintah Indonesia untuk memajaki perusahaan digital macam Netflix hingga Meta akan menjadi semakin sulit.

  • Data sebagai ‘Minyak’ Baru dan Bernilai

    Data sebagai ‘Minyak’ Baru dan Bernilai

    Bisnis.com, JAKARTA — Hampir setiap saat, kita memproduksi data raksasa atau big data. Proses untuk memperoleh data juga mulai beragam dan makin mudah, melalui ponsel, email, transaksi, sosial media, sensor, dan perangkat teknologi informasi yang berkembang saat ini.

    Jika dianalisis data tersebut bisa menggambarkan tren atau kecenderungan yang terjadi di masyarakat untuk menyusun strategi yang akan digunakan dalam memenangkan persaingan. Dengan kata lain, data dapat digunakan untuk kepentingan bisnis dan politik dalam membangun strategi .

    Data raksasa merupakan sumber daya atau resources dan komoditas baru yang sangat bernilai di dunia. Data menciptakan cara baru dalam persaingan (Economist, terbitan 6—12 Mei 2017).

    Data membuka cara baru dalam melakukan bisnis. Menciptakan model bisnis yang baru. Mendorong disrupsi diberbagai bisnis dan paradigma.

    Dulu rempah-rempah, logam-logam, dan emas merupakan komoditas yang diperebutkan. Kemudian minyak, gas, dan uranium menjadi komoditas yang sangat berharga. Sebelumnya minyak menjadi keunggulan suatu bangsa (Stephen Leeb, 2004).

    Tapi kini data sudah menjadi kekuatan yang luar biasa dari suatu organisasi atau negara karena bernilai ekonomi yang tinggi.

    Mengapa Data Bernilai dan Diperebutkan?

    Perusahaan memiliki  dua jenis resources yaitu pertama, tangible resources (seperti gedung, pabrik, kantor, dan lain-lain). Kedua yaitu intangible resources, seperti knowledge, skill, brand, networking.

    Big data merupakan fondasi mengatrends/trends dan knowledge sebagai arah yang harus dipahami para pengambil keputusan seperti pebisnis, politisi, korporasi, dan negara untuk menghasilkan sebuah keputusan yang tepat dalam memenangkan pertarungan dan persaingan.

    Pada masa lalu, perebutan data memang sudah ada. Data itu, semisal berupa laporan, hasil riset dan teknologi, atau data yang sangat penting lainnya yang disebut small data.

    Saat ini berbagai jenis data, dari mulai teks, peta, suara, video, foto, kebiasaan di media sosial  yang disebut big data diperebutkan lagi. Pasokan big data itu berasal dari koneksi internet, baik dari komputer maupun telepon pintar (smartphone) seperti SMS, WhatsApp, email, Facebook, Twitter, Instagram, percakapan online, data pribadi di perusahaan teknologi, termasuk data kependudukan.

    Data yang semula dianggap remeh sekarang menjadi sangat bernilai ketika mereka bisa melakukan ekstraksi data itu. Dengan menggunakan algoritma dan bantuan para ahli, dapat diperoleh informasi dan knowledge yang berharga seperti megatren, tren, dan behavior dari penghuni dunia ini.

    Produk-produk kecerdasan buatan (artificial intelligence), seperti mobil tanpa sopir, layanan taksi daring, hingga layanan konsumen, muncul dari big data.

    Awalnya semua perkembangan ini tak memunculkan masalah. Namun, karena kemudian data itu memberi nilai ekonomi (economic value) bagi organisasi. Perburuan, pencurian, dan sengketa data mulai muncul. ketika mereka berhasil melakukan pengambilan dan pengolahan data maka data memberikan nilai ekonomi yang tinggi.  

    Komoditas ini menjadi barang yang bisa diperjualbelikan dan kini telah ada upaya memberi valuasi data yang sangat berguna bagi perusahaan. Tanpa disadari, setiap hari kita telah membagi aneka informasi pribadi, mulai dari perbincangan sosial, kebiasaan belanja, pola bepergian, hingga transaksi keuangan, melalui berbagai aplikasi berbasis internet yang kita miliki.

    Dunia baru menyadari ketika data dalam jumlah besar itu telah dipegang perusahaan-perusahaan teknologi yang besar, seperti Facebook, Google, Amazon, dan Microsoft.

    Beberapa negara mulai mempermasalahkan penguasaan data itu meski belum ada langkah yang signifikan. Setiap negara akan mencari alasan untuk mendapatkan setidaknya memperoleh keuntungan ekonomi dari data yang diambil oleh perusahaan-perusahaan besar itu.

    Saatnya semua kalangan mulai memikirkan cara pandang dan langkah menghadapi era komoditas baru ini. Pengusaha dan organisasi perlu memutar visi bisnis, pemerintah perlu memperhatikan kemungkinan munculnya masalah baru, dan perguruan tinggi perlu menyiapkan sumber daya yang kompeten menghadapi era komoditas data.

    Aliran data yang luar biasa besar memberi beberapa perusahaan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebuah komoditas baru menumbuhkan industri yang menguntungkan dan cepat untuk sekelompok perusahaan teknologi seperti Facebook, Google, Amazon, dll.

    Perusahaan teknologi diatas memberi mereka kekuatan yang sangat besar. Berpikir dengan cara lama tentang persaingan seperti yang tercipta di era minyak, terlihat ketinggalan jaman dalam apa yang kemudian disebut “ekonomi data”.

    Perusahaan yang masih berpikir untuk berinvestasi di teknologi big data harus segera bersiap sebelum terlambat untuk tetap kompetitif. Dapat disimpulkan bahwa big data merupakan fondasi dari semua megatrends dan trends yang akan terjadi hari ini, besok, lusa, dan yang akan datang.

    Megatrends dan trends adalah opportunity bagi seorang entrepreneur, pebisnis, politikus, organisasi, partai, perusahaan dan negara.

  • Viral Remaja 16 Tahun Asal Malaysia Terkena STD, Diajak Teman ‘Coba Sesuatu yang Baru’ di Thailand – Halaman all

    Viral Remaja 16 Tahun Asal Malaysia Terkena STD, Diajak Teman ‘Coba Sesuatu yang Baru’ di Thailand – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun asal Malaysia kembali dari liburannya di Thailand dengan membawa STD (Sexually Transmitted Disease) atau infeksi menular seksual (IMS).

    Dilansir World of Buzz, dokter Malaysia bernama Ahmad Samhan membagikan kisah tersebut melalui unggahan Facebook pada 27 April 2025.

    Dalam unggahan itu, Dr. Samhan menceritakan bahwa remaja tersebut datang ke kliniknya dengan keluhan keluarnya nanah dari alat kelaminnya.

    Dr. Samhan sebenarnya sudah menduga ke mana arah kasus itu.

    Namun, ia tetap menanyakan lebih lanjut apa yang telah dilakukan remaja itu.

    Dr. Samhan meminta remaja tersebut untuk jujur sebelum memberikan diagnosis.

    Remaja itu akhirnya mengaku bahwa ia baru saja pulang dari Thailand, dan selama di sana, teman-temannya mengajaknya ke suatu tempat untuk “mencoba sesuatu yang baru.”

    Ia mengaku hanya ikut-ikutan.

    VIRAL MEDIA SOSIAL – Tangkap layar postingan Facebook Ahmad Samhan pada 27 April 2025. Dokter asal Malaysia ini menceritakan bagaimana remaja 16 bisa terkena STD, yang membuatnya prihatin. (Tangkap layar Facebook Ahmad Samhan)

    Dr. Samhan lalu menyampaikan bahwa remaja itu positif terkena IMS, meskipun ia tidak menjelaskan jenis infeksinya secara spesifik.

    Saat akan memberikan resep obat, sang dokter bertanya berapa uang yang dihabiskan untuk “pengalaman baru” tersebut dan dari mana uang itu diperoleh.

    “Dia bilang, ‘Saya hanya minta RM50 (sekitar Rp190 ribu). Ibu saya yang kasih,’” tulis Dr. Samhan.

    Setelah mendengar itu, sang dokter hanya bisa menghela napas, lalu memberi nasihat kepada remaja tersebut tentang pentingnya memilih lingkungan pergaulan yang baik.

    Beruntung remaja itu menerima teguran tersebut dengan terbuka.

    “Kamu terkena IMS di usia yang masih sangat muda. Perjalananmu masih panjang. Mohon bertobatlah,” ujar sang dokter.

    Dalam unggahan yang telah viral dengan lebih dari 2.400 likes, Dr. Samhan juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap risiko yang dihadapi remaja saat ini, terutama karena akses terhadap hal-hal berbahaya sangat mudah hanya dengan beberapa klik.

    Ia menambahkan banyak orang tua yang terlalu sibuk bekerja sehingga tidak menyadari pergaulan anak-anak mereka dan apa yang mereka akses secara daring.

    Sebagai ayah dari tiga anak, Dr. Samhan mengaku ia pun sering merasa khawatir bisa saja lalai dalam memantau kehidupan anak-anaknya.

    “Jangan hanya mengandalkan guru. Orang tua juga bertanggung jawab menjaga anak-anak mereka,” tegasnya.

    Tentang IMS (Infeksi Menular Seksual)

    Menurut Clarewell Clinics, keluarnya nanah dari alat kelamin pria bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) atau penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, dan trikomoniasis.

    Dalam kasus yang jarang, herpes genital juga bisa menyebabkan keluarnya cairan, meski gejala ini tidak umum.

    Perlu diingat bahwa banyak IMS tidak menunjukkan gejala, terutama pada tahap awal.

    Beberapa IMS dapat disembuhkan dengan pengobatan, namun jika dibiarkan tanpa penanganan, infeksi bisa berkembang menjadi komplikasi serius seperti HIV, yang hingga kini belum memiliki obat.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)