Perusahaan: Facebook

  • Facebook Mau Akses Galeri Foto Pengguna, Tujuannya Untuk Ini

    Facebook Mau Akses Galeri Foto Pengguna, Tujuannya Untuk Ini

    Jakarta

    Facebook baru-baru ini meminta tambahan akses ke ponsel pengguna, yaitu untuk mengakses galeri foto dari ponsel. Buat apa ya?

    Akses ke galeri foto ini dilakukan agar Meta AI bisa mencari foto mana yang belum diunggah dan menawarkan untuk mengolah foto tersebut. Permintaan akses ini muncul saat pengguna Facebook mau membuat “Story” lewat aplikasi Facebook.

    Facebook akan memunculkan pesan popup untuk meminta izin apakah pengguna mau menggunakan “cloud processing.” Jika izin ini diberikan, Facebook akan punya akses untuk mencari foto dari galeri dan membuat konten, yang mungkin mau diunggah oleh pengguna ke platformnya.

    Konten yang dibuat itu termasuk kolase, rangkuman, mengubah gaya dengan AI, atau menciptakan tema tertentu seperti ulang tahun atau berdasarkan lokasi, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (1/7/2025).

    Memberikan izin akses ini juga berarti Facebook bisa mengunggah foto ataupun video dari ponsel pengguna ke server mereka secara terus menerus, berdasarkan informasi seperti waktu, lokasi, ataupun tema tertentu.

    Facebook meyakinkan pengguna kalau foto dan video itu tak akan dipakai untuk ad targeting, namun pengguna berarti menyetujui syarat dan ketentuan untuk Meta AI. Termasuk membolehkan Meta AI menganalisa foto dan video, wajah siapa pun yang ada di galeri foto, serta tanggal dan lokasi saat foto dan video tersebut diambil.

    Untungnya, jika pengguna sudah terlanjur mengizinkan “cloud processing” ini dan berubah pikiran, mereka bisa mematikan opsi tersebut lewat pengaturan di bagian Preferences.

    Meta mengakui fitur ini masih dalam pengujian, dan meyakinkan kalau foto dari ponsel tidak akan dipakai untuk melatih AI, kecuali pengguna menggunggah foto dan video tersebut ke platform Facebook, dan menjadikan postingan tersebut menjadi publik.

    Pada 2024 Meta mengumumkan kalau mereka akan menggunakan postingan publik dan foto dari pengguna untuk melatih AI mereka. Tak ada cara untuk menolak penggunaan AI ini di Amerika Serikat. Namun di Uni Eropa dan Inggris, pengguna bisa memilih untuk tidak menyerahkan foto dan video mereka.

    (asj/asj)

  • PetaBencana Bikin Peta Gotong Royong untuk Salurkan Bantuan Bencana

    PetaBencana Bikin Peta Gotong Royong untuk Salurkan Bantuan Bencana

    Jakarta

    PetaBencana.id meluncurkan Peta Gotong Royong, platform baru yang dirancang untuk mendukung penyaluran bantuan bencana antar-warga, memberdayakan aksi di tingkat lokal, dan memenuhi kebutuhan di saat kritis dalam respons kemanusiaan.

    Platform baru ini dibuat karena semakin banyak bencana alam yang terjadi belakangan ini. Misalnya saat musim kemarau tahun ini yang tetap basah, alias tetap banyak hujan — sering disebut sebagai musim kemarau basah.

    Peristiwa ini merupakan bagian dari pola yang lebih luas dari meningkatnya bencana terkait iklim di seluruh Asia Tenggara. Menurut BNPB, ada lebih dari 600 bencana pada kuartal pertama tahun 2025. BMKG menyebutkan Indonesia sedang menghadapi anomali cuaca yang diakibatkan meningkatnya suhu air laut dan pola musim hujan yang tidak menentu.

    Peta Gotong Royong dibuat di atas fondasi PetaBencana.id, yang merupakan platform pemetaan bencana real time yang sudah aktif sejak 2017.

    “Masyarakat harus diperlengkapi sumberdaya yang tepat untuk bertindak ketika bencana terjadi,” kata Nashin Mahtani, Direktur Yayasan Peta Bencana, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Selama bencana, platform media sosial sering kali menjadi pusat penting untuk koordinasi dan berbagi informasi – tetapi banyaknya unggahan dapat dengan cepat menjadi sangat banyak, sehingga sulit untuk memverifikasi kebutuhan, memprioritaskan tanggapan, dan memastikan bahwa bantuan menjangkau mereka yang paling membutuhkannya.

    Peta Gotong Royong menanggapi tantangan ini dengan menyediakan platform gratis dan terbuka tempat siapapun dapat melaporkan kebutuhan mendesak, menawarkan bantuan, dan mendapatkan bantuan secara langsung – semuanya menggunakan alat yang sudah dikenal seperti WhatsApp dan media sosial lain seperti Telegram dan Facebook Messenger.

    Fitur Utama Peta Kerja Gotong Royong:

    Pelaporan Kebutuhan SecaraReal-Time: Individu yang terdampak dapat melaporkan kebutuhan mereka melalui platform Peta Gotong Royong, yang memungkinkan siapapun untuk menanggapi dengan bantuan yang tepat dan tepat waktu.Sistem Pencocokan Terdesentralisasi: Anggota masyarakat, organisasi lokal, dan relawan dapat berkoordinasi secara langsung, sehingga mengurangi keterlambatan dalam penyaluran bantuan. Data Terbuka untuk Transparansi: Platform ini menyimpan catatan permintaan bantuan dan pemenuhannya yang dapat diakses publik untuk meningkatkan akuntabilitas dan menghindari duplikasi.Integrasi yang Sempurna dengan Media Sosial: Dirancang untuk bekerja dengan aplikasi pengiriman pesan yang umum digunakan di Indonesia, menjadikan partisipasi masyarakat lebih mudah dan dapat diakses oleh khalayak luas.

    (asj/asj)

  • Zuckerberg Umumkan Tim AI Super Dipimpin Bos Genius

    Zuckerberg Umumkan Tim AI Super Dipimpin Bos Genius

    Jakarta

    Bos Meta Mark Zuckerberg, telah membentuk tim super untuk memuluskan ambisinya membuat kecerdasan buatan atau AI tak tertandingi. Ia mengungkap restrukturisasi operasi AI perusahaan saat mengejar apa yang disebutnya kecerdasan super, kecerdasan AI yang diharapkan melebihi manusia.

    Zuck memberi tahu karyawan bahwa Meta Superintelligence Labs yang baru dibentuk akan dinakhodai mantan CEO Scale AI Alexandr Wang. Wang yang berusia 28 tahun itu, bergabung dengan Meta usai Zuckerberg menghabiskan hampir USD 15 miliar untuk 49% saham startup itu.

    “Seiring dengan percepatan kemajuan AI, pengembangan kecerdasan super mulai terlihat,” kata Zuckerberg dalam pesan internal kepada karyawan yang pertama kali diperoleh Bloomberg.

    “Saya yakin ini akan menjadi awal era baru bagi umat manusia, dan saya berkomitmen penuh untuk melakukan apa pun yang diperlukan agar Meta memimpin jalan,” tambahnya, dikutip detikINET dari NY Post.

    Zuckerberg mengatakan Wang, yang akan menjabat sebagai Chief AI Officer, adalah pendiri startup paling mengesankan di generasinya. Wang akan bekerja erat dengan mantan CEO GitHub Nat Friedman, yang akan mengawasi produk AI dan penelitian terapan.

    Kabar ini membuat harga saham Meta meroket. Investor mengirim induk perusahaan Facebook dan Instagram itu ke level tertinggi USD 747,90 sebelum turun ke rekor penutupan USD 738,09 per saham.

    Meta bersaing dengan perusahaan seperti Google dan OpenAI dalam perlombaan mengembangkan AI tingkat lanjut. Zuckerberg lebih menyukai model AI open source yang tersedia untuk umum bagi siapa saja untuk digunakan, sementara Google dan OpenAI memiliki model sumber tertutup.

    Dalam memonya, Zuckerberg mengonfirmasi bahwa Meta telah merekrut lagi empat peneliti OpenAI, yakni Jiahui Yu, Shuchao Bi, Shengjia Zhao, dan Hongyu Ren.

    Peneliti OpenAI Trapit Bansal, kontributor utama untuk model penalaran AI pertama OpenAI o1, juga telah bergabung dengan Meta. Secara total, Zuckerberg mengumumkan 11 perekrutan baru, termasuk mantan karyawan Google dan Anthropic.

    Bos Open AI Sam Altman secara terbuka mengeluh tentang upaya Zuckerberg membajak karyawannya. Ia mengklaim pada sebuah podcast bahwa pendiri Facebook itu telah menawarkan bonus penandatanganan USD 100 juta dalam upaya menarik bakat terbaik OpenAI.

    (fyk/fyk)

  • Facebook Minta Akses Galeri Pengguna buat Latih AI – Page 3

    Facebook Minta Akses Galeri Pengguna buat Latih AI – Page 3

    Menjawab pertanyaan tentang uji coba ini, Meta menyebutnya sebagai fitur baru. Selain itu, fitur ini hanya akan akan menampilkan saran kepada pengguna kecuali mereka memutuskan untuk membagikannya.

    Meta menekankan, fitur ini tidak digunakan untuk melatif model AI-nya. Kepada The Verge, manajer komunikasi Meta Maria Cubeta mengatakan, fitur tersebut dimaksudkan untuk membantu orang berbagi konten dengan lebih mudah.

    Ia mengatakan, perusahaan tengah menguji cara untuk mendapatkan konten yang siap dibagikan dan dikurasi, dari pustaka foto pribadi pengguna.

  • ChatGPT Ditinggal Ramai-Ramai, Pemiliknya Merasa Kemalingan

    ChatGPT Ditinggal Ramai-Ramai, Pemiliknya Merasa Kemalingan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan pencipta ChatGPT, OpenAI, sedang gelisah karena tiba-tiba banyak ditinggal oleh pegawainya. Pemicunya adalah tawaran upah menggiurkan dari para pesaing, terutama dari Meta.

    Meta dikabarkan menawarkan gaji selangit untuk pekerja yang ahli di bidang kecerdasan buatan. Bahkan, uang pindah yang ditawarkan disebut menembus US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun.

    Dalam beberapa pekan terakhir, tawaran ini dilaporkan sukses menarik paling tidak delapan ahli AI dari OpenAI untuk pindah kerja ke Meta.

    Petinggi OpenAI mulai gelisah menyaksikan tren resign ini. Chie Research Officer OpenAI, Mark Chen, mengaku merasa seperti “rumahnya dibobol maling.”

    “Saya merasa seperti mulas-mulas, seperti ada orang yang membobol rumah dan mencuri sesuatu,” kata Chen dalam pesan di aplikasi Slack yang didapatkan oleh Wired.

    Chen kemudian menyatakan bahwa para petinggi OpenAI, termasuk dirinya dan CEO Sam Altman, sudah punya strategi untuk mencegah eksodus tersebut terjadi. 

    Ia mengaku bahwa para bos di OpenAI kini sangat “proaktif,” “Kami menghitung ulang upah, dan mencari cara kreatif untuk mengidentifikasi dan memberikan penghargaan kepada talenta teratas.”

    Meta Platforms diketahui agresif membajak peneliti OpenAI, perusahaan teknologi di balik aplikasi ChatGPT. Dalam sepekan terakhir, sudah 7 orang pegawai OpenAI pindah ke Meta.

    Meta adalah perusahaan induk dari Facebook, Instragram, dan WhatsApp. Mark Zuckerberg, CEO Meta dan pendiri Facebook, memang punya ambisi besar untuk mendorong pengembangan kecerdasan buatan.

    Laporan The Information yang dikutip Reuters menyatakan empat peneliti OpenAI bernama Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi dan Hongyu Ren telah setuju untuk pindah ke Meta. Sebelumnya, Wall Street Journal mengabarkan bahwa Meta telah merekrut tiga pegawai OpenAi yang bermarkas di Swiss, yaitu Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai

    Zuckerberg telah menyiapkan daftar insinyur dan peneliti AI untuk masuk ke perusahaannya. Laporan Wall Street Journal menyebutkan dia sendiri yang menghubungi tiap kandidat yang diinginkan, dikutip dari The Guardian, Minggu (29/6/2025).

    Beberapa nama dalam daftar itu berasal dari kampus terkemuka seperti lulusan baru PhD di University of California Berkeley dan Carnegie Melon. Adapula dari beberapa pesaing Meta termasuk OpenAI dan DeepMind dari Google.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Viral! Narasi Sebut Vaksin HPV Bikin Mandul hingga Menopause Dini, Ini Faktanya

    Viral! Narasi Sebut Vaksin HPV Bikin Mandul hingga Menopause Dini, Ini Faktanya

    Jakarta

    Beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisikan imbauan kepada para orang tua agar tak mengizinkan anak-anaknya menerima vaksin Human papillomavirus (HPV) imbas efek samping berbahaya.

    Unggahan tersebut menarasikan vaksin HPV dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti mandul, rahim kering, menopause dini, gangguan otak, kanker, autoimun, hingga kematian mendadak.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “*AWAS, PARA ORANG TUA*

    *VAKSIN MEMATIKAN AKAN KEMBALI DIPAKSAKAN MASUK DARAH ANAK2 KALIAN*

    *Efek Vaksin HPV * Mandul* Rahim Kering * Menopause Dini* Kanker * Masalah Otak * Autoimun* Meninggal Dunia0 *DATANGI KEPSEK ANAK2 KALIAN & KIAYI PONPES, CEPAT Lakukan PERJANJIAN TERTULIS, Satu Dimiliki Ortu dan Satunya lagi Dimiliki Kepsek / Kiayi. Untuk Antisipasi Pasukan D4JJ4L MENJEBAK ANAK2MU TIBA2..!*”

    Bagaimana Faktanya?

    Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG(K), menegaskan isu yang mengatakan vaksin HPV bikin mandul atau menopause adalah hoaks alias tidak benar.

    Ia mengatakan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut.

    “Terkait dengan apakah vaksin HPV itu dihubungkan dengan kemandulan dan lain sebagainya atau menopause dini dan sebagainya, itu belum lagi terkatakan, hanya mitos, tidak fakta,” tegas Prof Yudi saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

    Sebaliknya, Menurut Prof Yudi, secara ilmiah, vaksin HPV aman dan tidak berdampak buruk terhadap sistem reproduksi perempuan. “Yang jelas, menurut ilmiah saja tidak ada masalah, tidak akan menyebabkan kemandulan,” katanya.

    Vaksinasi HPV justru menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus.

    Senada, Kementerian Kesehatan RI melalui akun resminya juga menyatakan vaksin HPV aman dan tidak memicu kemandulan. Efek samping vaksin HPV mungkin dapat terjadi pada individu yang memiliki alergi terhadap komponen tertentu dalam vaksin, dan ini sangat jarang terjadi.

    Jika mengalami efek samping, gejala yang dialami tidak serius alias ringan. Antara lain:

    demam ringangatal atau memar di area suntikannyeri otot atau sakit kepala.

    (suc/kna)

  • Pemerintah buka program transmigrasi ke IKN, benarkah?

    Pemerintah buka program transmigrasi ke IKN, benarkah?

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan Facebook menarasikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Transmigrasi meresmikan program transmigrasi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

    Unggahan tersebut juga menyebutkan bahwa peserta transmigrasi akan memperoleh berbagai fasilitas, seperti rumah tinggal bersertifikat, lahan atau modal usaha, layanan kesehatan dan pendidikan gratis, serta pelatihan kerja atau pertanian.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Monggo yang mau daftar transmigrasi ke IKN nih info program nya .. #transmigrasi #gratis #ikn #indonesia”

    Namun, benarkah pemerintah buka program transmigrasi ke IKN?

    Unggahan yang menarasikan Pemerintah buka program transmigrasi ke IKN. Faktanya, Kementerian Transmigrasi menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan tidak benar atau hoaks. (Facebook)

    Penjelasan:

    Kementerian Transmigrasi dalam Instagram resminya menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan tidak benar atau hoaks. Kementerian Transmigrasi menegaskan tidak pernah membuka rekrutmen untuk program transmigrasi ke IKN Nusantara.

    Hal ini disampaikan langsung Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Kementerian Transmigrasi, Velix Verinando Wanggai.

    “Kami menegaskan bahwa Kementerian Transmigrasi sama sekali atau tidak pernah membuka rekrutmen terbuka untuk transmigrasi ke Kalimantan Timur secara khusus di Ibu Kota IKN Nusantara,” kata Velix yang juga menjabat sebagai Satgas Komunikasi Kementerian Transmigrasi.

    Kementerian Transmigrasi menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap informasi palsu yang beredar di media sosial dan tidak mudah memberikan data pribadi. Jika menemukan informasi yang mencurigakan, masyarakat diminta segera melaporkannya ke kanal resmi kementerian atau kepada aparat yang berwenang.

    Klaim: Pemerintah buka program transmigrasi ke IKN

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Meta Bajak 4 Peneliti OpenAI untuk Gabung Proyek Superintelijen

    Meta Bajak 4 Peneliti OpenAI untuk Gabung Proyek Superintelijen

    Bisnis.com, JAKARTA— Meta Platforms Inc. dikabarkan berhasil merekrut empat peneliti dari OpenAI. Langkah tersebut disebut menjadi bagian dari strategi agresif Meta dalam mengembangkan proyek superintelijen yang dipimpin langsung oleh CEO Mark Zuckerberg. 

    Menurut laporan The Information yang dikutip dari Reuters pada Senin (30/6/2025), keempat peneliti yang direkrut adalah Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren. 

    Mereka dikabarkan telah menyetujui tawaran untuk bergabung dengan raksasa teknologi tersebut, sebagaimana disampaikan oleh sumber yang mengetahui proses perekrutan ini. Perekrutan ini terjadi hanya beberapa hari setelah laporan dari The Wall Street Journal menyebut Meta juga berhasil memboyong tiga peneliti AI lainnya dari kantor OpenAI di Zurich, yaitu Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai.

    Meta dan OpenAI belum memberikan komentar resmi atas laporan tersebut. Diberitakan sebelum, CEO OpenAI Sam Altman sempat menyoroti Meta yang mencoba merekrut peneliti AI terbaik perusahaan. 

    Bahkan, dia menyebut, Meta memberikan tawaran lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun per orang. Namun, menurut Altman, strategi agresif tersebut belum membuahkan hasil kala itu. Hal tersebut disampaikan Altman dalam sebuah podcast bersama saudaranya, Jack Altman pada 17 Juni Kemarin.

    Dia menyebut, Meta aktif mencoba merekrut talenta OpenAI untuk bergabung dengan tim superintelligence baru yang dipimpin mantan CEO Scale AI, Alexandr Wang.

    “[Meta] mulai memberikan tawaran sangat besar kepada banyak anggota tim kami, US$100 juta sebagai bonus penandatanganan, dan lebih dari itu dalam total kompensasi tahunan. Tapi sejauh ini, saya senang tak satu pun dari orang terbaik kami menerimanya,” kata Altman, dikutip dari TechCrunch, Kamis (19/6/2025).

    Altman menilai para pegawai OpenAI memutuskan bertahan karena percaya pada visi dan potensi OpenAI untuk menjadi perusahaan yang lebih unggul dalam mengembangkan artificial general intelligence (AGI). Dia juga menyinggung budaya perusahaan, dengan menyindir bahwa Meta terlalu berfokus pada iming-iming gaji tinggi ketimbang misi jangka panjang, yang menurutnya bisa berdampak pada budaya kerja yang kurang sehat.

    Lebih lanjut, Altman menyebut budaya inovasi yang kuat menjadi salah satu kunci kesuksesan OpenAI. Dia menilai upaya Meta di bidang AI sejauh ini belum memberikan hasil signifikan. 

    “Saya menghormati banyak hal dari Meta, tapi saya tidak menganggap mereka perusahaan yang unggul dalam hal inovasi,” ujarnya.

    Meta sendiri telah mengakuisisi sejumlah nama besar di industri AI, seperti Jack Rae dari Google DeepMind dan Johan Schalkwyk dari Sesame AI. Selain itu, perusahaan juga mengumumkan investasi besar di Scale AI, perusahaan yang sebelumnya dipimpin oleh Alexandr Wang. 

    Namun, tantangan besar masih menanti Meta untuk membangun tim AI unggulan yang dapat bersaing dengan OpenAI, Anthropic, dan Google DeepMind yang saat ini tengah melaju kencang. Di tengah persaingan itu, OpenAI dikabarkan tengah mengembangkan model AI open-source baru yang berpotensi membuat Meta semakin tertinggal.

    Menariknya, Altman juga membocorkan bahwa OpenAI tengah mengeksplorasi kemungkinan menciptakan aplikasi media sosial berbasis AI yang menyajikan konten sesuai preferensi pengguna yang berbeda dari feed algoritmik tradisional seperti di Instagram atau Facebook. 

    Hal ini dipandang sebagai ancaman langsung terhadap dominasi Meta di sektor media sosial.  Di sisi lain, Meta tengah menguji aplikasi sosial berbasis AI melalui platform Meta AI, namun peluncurannya sempat memicu kebingungan setelah sejumlah percakapan pribadi dengan chatbot AI tersebar ke publik.

  • Menguak Kegilaan Zuckerberg Tawari Pakar AI Duit Triliunan

    Menguak Kegilaan Zuckerberg Tawari Pakar AI Duit Triliunan

    Jakarta

    Ambisi besar Mark Zuckerberg di bidang AI atau kecerdasan buatan jadi perbincangan. CEO Meta dan pendiri Facebook itu dilaporkan menghabiskan waktu berbulan-bulan menyusun daftar engineer dan peneliti AI teratas di seluruh dunia, yang berpotensi direkrut.

    Area Silicon Valley disebut ramai dengan perbincangan selama berminggu-minggu tentang upaya CEO Meta untuk menarik bakat AI teratas, termasuk dengan menawarkan paket gaji hingga USD 100 juta atau di kisaran Rp 1,6 triliun bagi pakar AI terbaik.

    Menurut Wall Street Journal, Zuckerberg sendiri yang secara pribadi turun tangan dan menghubungi para kandidat yang dia inginkan.

    Meta, yang memiliki Facebook, Instagram, dan WhatsApp, bersaing di industri AI dengan rival berat seperti OpenAI, Google, Microsoft, dan Amazon. Namun Meta dinilai tertinggal sehingga Zuck pun gemas dan turun tangan.

    Awal bulan ini, Meta membayar USD 14 miliar untuk saham di Scale AI dan merekrut pendirinya, Alexandr Wang yang berusia 28 tahun, sebagai penanggung jawab tim superintelijen. Itu adalah laboratorium internal yang akan fokus pada upaya Meta mengembangkan sistem AI hipotetis yang lebih cerdas dari manusia.

    Orang-orang dalam daftar Zuckerberg termasuk lulusan baru dari program PhD terkemuka di kampus seperti University of California di Berkeley dan Carnegie Mellon. Banyak yang saat ini bekerja di pesaing AI Meta, termasuk OpenAI dan proyek DeepMind Google.

    Grup obrolan WhatsApp yang disebut Recruiting Party dibentuk untuk Zuck dan setidaknya dua eksekutif senior Meta lain guna membicarakan calon karyawan potensial. CEO Meta tersebut juga mencoba mencari kandidat secara pribadi dengan melihat-lihat makalah penelitian.

    Dikutip detikINET dari Guardian, upaya perekrutan langsung Zuckerberg memantik kemarahan CEO OpenAI Sam Altman, yang menyebut rumor bonus penandatanganan dan paket kompensasi yang ditawarkan Zuck sebagai hal yang gila.

    “Saya sangat senang bahwa, setidaknya sejauh ini, tidak ada orang terbaik kami yang memutuskan menerima tawaran itu,” kata Altman saat tampil di podcast Uncapped.

    (fyk/afr)

  • Geger! Ahli Farmasi Temukan Pil Narkoba dalam Bantuan Makanan Gaza yang Didukung AS

    Geger! Ahli Farmasi Temukan Pil Narkoba dalam Bantuan Makanan Gaza yang Didukung AS

    PIKIRAN RAKYAT – Isu terbaru dari Gaza mengguncang opini publik internasional. Kantor media pemerintah Gaza mengungkap penemuan pil opioid jenis oksikodon yang diduga sengaja diselundupkan di dalam kantong terigu bantuan pangan yang didistribusikan melalui pusat bantuan yang dikaitkan dengan dukungan Amerika Serikat dan Israel penjajah.

    Pil Opioid di Karung Terigu

    Dalam pernyataan resminya, pihak berwenang Gaza mengklaim bahwa setidaknya empat kesaksian warga mendapati pil-pil tersebut terselip di dalam karung terigu.

    “Kami sejauh ini telah mendokumentasikan empat kesaksian dari warga yang menemukan pil ini di dalam kantong terigu,” kata pernyataan kantor media pemerintah Gaza, Jumat 27 Juni 2025.

    Lebih mengkhawatirkan lagi, mereka memperingatkan kemungkinan pil ini dilarutkan atau digiling menjadi satu dengan terigu, sehingga sulit terdeteksi.

    Oksikodon sendiri adalah opioid kuat yang lazim diresepkan untuk pasien dengan nyeri kronis, seperti penderita kanker stadium lanjut. Obat ini sangat adiktif dan dapat menyebabkan ketergantungan parah hingga kematian akibat komplikasi pernapasan atau overdosis.

    Ahli Farmasi: “Ini Genosida Paling Tercela”

    Temuan mengejutkan ini langsung memicu reaksi keras di kalangan tenaga medis dan farmasi lokal. Omar Hamad, seorang apoteker Palestina, mengecam praktik ini sebagai upaya sistematis menghancurkan mental masyarakat Gaza.

    “Ini bentuk genosida yang paling tercela,” ucap Omar Hamad.

    Senada, Khalil Mazen Abu Nada, dokter Palestina di Gaza, menilai skenario ini sebagai cara licik melemahkan daya juang masyarakat.

    “Ini saran untuk melenyapkan kesadaran masyarakat kita,” ujar Khalil dalam unggahannya di Facebook.

    Pemerintah Gaza: “Israel Bertanggung Jawab Penuh”

    Dalam pernyataan resminya, Kantor Media Gaza menuduh Israel penjajah bertanggung jawab penuh atas “penyebaran kecanduan” di wilayah Palestina yang terblokade.

    “Kami menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan keji ini menyebarkan kecanduan dan menghancurkan tatanan sosial Palestina dari dalam,” tutur pihak otoritas.

    Mereka juga menuding eksploitasi blokade oleh militer Israel penjajah dijadikan celah untuk menyelundupkan zat berbahaya melalui “jalur kemanusiaan”.

    “Eksploitasi blokade oleh militer Israel untuk menyelundupkan zat-zat ini sebagai ‘bantuan dan dukungan’ menjadikan pusat bantuan ini tak ubahnya jerat maut,” ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Eye.

    Sorotan ke Gaza Humanitarian Foundation

    Salah satu organisasi yang disorot adalah Gaza Humanitarian Foundation (GHF)—lembaga bantuan yang kerap dikritik organisasi HAM dunia karena minim akuntabilitas.

    Sebanyak 15 organisasi HAM menyerukan agar operasi GHF ditangguhkan, menudingnya berperan dalam perpindahan paksa warga Gaza dan berpotensi terlibat kejahatan di bawah hukum internasional, termasuk kejahatan perang dan genosida.

    Di sisi lain, tragedi kemanusiaan kian nyata. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan 516 warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel penjajah di dekat lokasi distribusi bantuan GHF hanya dalam sebulan terakhir.

    Laporan Haaretz, media Israel penjajah, pada Jumat 27 Juni 2025 mengonfirmasi pengakuan tentara Israel penjajah bahwa mereka memang menembak langsung warga sipil tak bersenjata di lokasi pembagian bantuan.

    Bantuan atau Senjata Tersembunyi?

    Skandal pil oksikodon ini makin mempertebal kecurigaan warga Gaza bahwa aliran “bantuan” dari jalur dukungan Amerika Serikat–Israel penjajah tak sepenuhnya murni demi kemanusiaan. Warga khawatir, di balik karung terigu, justru tersimpan ancaman adiksi yang bisa merusak generasi dari dalam.

    Aktivis HAM lokal dan global pun kini mendesak dibentuknya investigasi independen oleh lembaga internasional, guna memastikan kebenaran tuduhan penyelundupan narkoba di jalur bantuan kemanusiaan.***