Siswa SMK di Semarang yang Diduga Tertembak Polisi Meninggal Setelah Dirawat Intensif
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Seorang siswa SMK Negeri 4 Kota Semarang berinisial GRO (17) dilaporkan meninggal dunia akibat luka tembak yang diduga dilakukan oleh seorang oknum polisi.
Kabar duka ini mengguncang masyarakat, terutama lingkungan sekolah dan keluarga korban karena viral di group media sosial Facebook.
GRO, yang dikenal sebagai anggota aktif Paskibra di sekolahnya, menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (24/11/2024) setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi, Semarang.
Humas RSUP Kariadi, Adit membenarkan ada nama pasien berinisial GRO yang masuk IGD pada 24 November 2024.
Korban masuk ke ruang bedah sekitar pukul 01.00 WIB tanpa membawa identitas.
“Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak,” ucap Adit saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (25/11/2024).
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, membenarkan bahwa terdapat oknum polisi yang terlibat dalam penembakan terhadap pelajar SMK di Semarang.
“Nggih (iya). Mohon waktu nggih. Nanti kami rilis, akan undang kawan-kawan seperti biasanya,” kata Irwan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: Facebook
-
/data/photo/2023/07/02/64a0d820cb117.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Tertembak Polisi, Ini Kata Rumah Sakit Regional 25 November 2024
-

7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Paskibra Tewas, Nihil Saksi
7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Tewas, Nihil Saksi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –Tiga pelajar SMK N 4 Semarang diduga menjadi korban tembak anggota polisi. Satu korban tewas sedang dua lainnya mengalami luka dan harus mendapat perawatan intensif.
Berikut 7 fakta penembakan siswa SMK N 4 Semarang diduga oleh oknum polisi :
1. Identitas korban
Pelajar SMK N 4 Semarang yang tewas berinisial Gamma Rizkynata (16). Ia merupakan seorang paskibra.
Sedang dua teman Gamma Rizkynata masing-masing berinisial S (16) dan A (17) mengalami luka yang sama tetapi nyawa mereka masih tertolong.
2. Peristiwa kejadian
Peristiwa yang merenggut nyawa Gamma Rizkynata ini terjadi sekitar pukul 01.58 WIB. Korban sempat dilarikan ke RS Kariadi Semarang, namun nyawanya tak tertolong.
3. Viral di Facebook
Kasus ini menjadi sorotan setelah ramai dibicarakan di media sosial, termasuk oleh akun Facebook bernama Kyai Mbeler yang memposting informasi bahwa pelajar tersebut ditembak oleh oknum polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio membenarkan kejadian tersebut, namun mengarahkan penyelidikan lebih lanjut ke Polrestabes Semarang.
4. Keluarga dan Sekolah Masih Bingung dengan kronologi
Di rumah duka, keluarga korban mengonfirmasi adanya luka tembak, namun mengaku masih bingung dan belum bisa memberikan keterangan rinci.
“Tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” ujar Umi, kerabat korban.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK N 4 Semarang, Agus Riswantini juga belum mendapatkan informasi resmi dari pihak kepolisian dan keluarga terkait penyebab kejadian.
5. Nihil saksi mata
Tribun mencoba menelusuri lokasi kejadian dari kawasan Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount di Ngaliyan, namun sejumlah saksi di lapangan, termasuk satpam, pekerja pabrik, dan warga sekitar, tidak mendengar adanya keributan pada waktu kejadian.
Kejadian ini memicu desakan publik untuk dilakukan penyelidikan transparan dan tuntas.
Banyak pihak berharap kebenaran segera terungkap, sehingga kasus ini dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya serta menjadi pelajaran agar insiden serupa tidak terulang.
6. Korban anak yatim
Gamma Rizkynata diketahui tinggal bersama neneknya di kawasan Kembangarum, Semarang Barat, setelah kehilangan ibunya. Ayah korban tinggal di Sragen, yang menjadi lokasi pemakaman Gamma Rizkynata.
Menurut Nanang Agus B, staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, korban dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi di jurusan Teknik Mesin.
“Kami ingin menegaskan bahwa korban adalah siswa berprestasi dengan nilai akademis yang baik,” ujarnya.
Dua siswa lainnya, S dan A, selamat dengan luka tembak di tangan dan dada, namun belum bisa dimintai keterangan karena trauma.
7. Penyelidikan Masih Berlangsung
Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyatakan pihaknya sedang memverifikasi kronologi.
“Kami masih mengecek perkembangan kasus ini. Tunggu rilis resmi nanti,” ungkapnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menambahkan, penjelasan lebih lanjut akan diberikan setelah mempertimbangkan suasana kebatinan keluarga korban.
(*)
-

Video UPDATE Penembakan Pelajar di Semarang, Ini Penjelasan SMKN 4
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Berikut ini video UPDATE Penembakan Pelajar di Semarang, Ini Penjelasan SMKN 4
Tiga orang siswa SMKN 4 Semarang dikabarkan ditembak oknum polisi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58 WIB.
Ketiganya adalah S (6), A (17) dan GRO (16), inisial nama yang disebut terakhir dikabarkan tewas dalam peristiwa penembakan tersebut
Kabar itu mulanya beredar di media sosial Facebook.
Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58 WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.
Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.
Sementara itu, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK N 4 Semarang Agus Riswantini menyebut, sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban meninggal dunia.
Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada sekolah.
“Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa. Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen,” tuturnya.
Informasi yang diperoleh pihak SMK N 4 Semarang tiga siswa yang alami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11, jurusan teknik mesin , S (16) kelas 11 jurusan teknik tenaga listrik dan A (17) kelas 12 jurusan teknik tenaga listrik.
Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan, informasi yang dihimpun sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada 1 , dua orang selamat.
Korban meninggal dunia GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.
“Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui (pihak sekolah) dengan alasan anak trauma,” bebernya.
Berhubung dari tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang mengaku belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.
“(ditembak siapa?) kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.
Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi oleh polisi.
Dia juga kaget adanya kejadian ini.
“Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus. Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya.
Keterangan Polisi
Sementara itu pihak kepolisian membetulkan adanya peristiwa tersebut.
“Betul. Untuk kejadiannya ke Polrestabes (Semarang),” papar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio saat dihubungi wartawan, Senin (25/11/2024).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus ini.
“Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.
Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.
“Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.
Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.
“Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.
Kesaksian Keluarga
Korban GRO disebut tinggal bersama neneknya.
Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.
Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain.
Ayah korban tinggal kabupaten Sragen.
Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan dan masih dalam kondisi berkabung.
“Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.
Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Ngaliyan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.
Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian. (Iwn)
-

7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Tewas, Nihil Saksi
7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Tewas, Nihil Saksi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –Tiga pelajar SMK N 4 Semarang diduga menjadi korban tembak anggota polisi. Satu korban tewas sedang dua lainnya mengalami luka dan harus mendapat perawatan intensif.
Berikut 7 fakta penembakan siswa SMK N 4 Semarang diduga oleh oknum polisi :
1. Identitas korban
Pelajar SMK N 4 Semarang yang tewas berinisial Gamma Rizkynata (16).
Sedang dua teman Gamma Rizkynata masing-masing berinisial S (16) dan A (17) mengalami luka yang sama tetapi nyawa mereka masih tertolong.
2. Peristiwa kejadian
Peristiwa yang merenggut nyawa Gamma Rizkynata ini terjadi sekitar pukul 01.58 WIB. Korban sempat dilarikan ke RS Kariadi Semarang, namun nyawanya tak tertolong.
3. Viral di Facebook
Kasus ini menjadi sorotan setelah ramai dibicarakan di media sosial, termasuk oleh akun Facebook bernama Kyai Mbeler yang memposting informasi bahwa pelajar tersebut ditembak oleh oknum polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio membenarkan kejadian tersebut, namun mengarahkan penyelidikan lebih lanjut ke Polrestabes Semarang.
4. Keluarga dan Sekolah Masih Bingung dengan kronologi
Di rumah duka, keluarga korban mengonfirmasi adanya luka tembak, namun mengaku masih bingung dan belum bisa memberikan keterangan rinci.
“Tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” ujar Umi, kerabat korban.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK N 4 Semarang, Agus Riswantini juga belum mendapatkan informasi resmi dari pihak kepolisian dan keluarga terkait penyebab kejadian.
5. Nihil saksi mata
Tribun mencoba menelusuri lokasi kejadian dari kawasan Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount di Ngaliyan, namun sejumlah saksi di lapangan, termasuk satpam, pekerja pabrik, dan warga sekitar, tidak mendengar adanya keributan pada waktu kejadian.
Kejadian ini memicu desakan publik untuk dilakukan penyelidikan transparan dan tuntas.
Banyak pihak berharap kebenaran segera terungkap, sehingga kasus ini dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya serta menjadi pelajaran agar insiden serupa tidak terulang.
6. Korban anak yatim
Gamma Rizkynata diketahui tinggal bersama neneknya di kawasan Kembangarum, Semarang Barat, setelah kehilangan ibunya. Ayah korban tinggal di Sragen, yang menjadi lokasi pemakaman Gamma Rizkynata.
Menurut Nanang Agus B, staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, korban dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi di jurusan Teknik Mesin.
“Kami ingin menegaskan bahwa korban adalah siswa berprestasi dengan nilai akademis yang baik,” ujarnya.
Dua siswa lainnya, S dan A, selamat dengan luka tembak di tangan dan dada, namun belum bisa dimintai keterangan karena trauma.
7. Penyelidikan Masih Berlangsung
Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyatakan pihaknya sedang memverifikasi kronologi.
“Kami masih mengecek perkembangan kasus ini. Tunggu rilis resmi nanti,” ungkapnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menambahkan, penjelasan lebih lanjut akan diberikan setelah mempertimbangkan suasana kebatinan keluarga korban.
(*)
-

Oknum Polisi Diduga Tembak Pelajar Semarang, Melukai Pinggul Kanan Sebelum Tewas
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Viral pelajar SMKN 4 Semarang tewas diduga kena luka tembak oknum polisi.
Tembakan senjata api tersebut diketahui mengenai pinggul sebelah kanan korban.
Setelah kejadian itu, korban bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) siswa SMK 4 sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Dr Kariadi.
Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya membenarkan GRO sempat dirawat IGD pada Minggu (24/11/2024).
GRO meninggal dunia saat dirawat.
“Pasien mengalami luka di pinggulnya,” tuturnya saat dihubungi tribunjateng.com, Senin (25/11/2024).
Aditya mengatakan GRO masuk ke IGD pada pukul 01.30 pagi tanpa membawa identitas.
GRO langsung dibawa bagian bedah.
“Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak,” imbuhnya.
Ia mengatakan korban tidak tertolong saat dilakukan tindakan medis.
Korban dibawa ke Forensik.
“Korban langsung dibawa ke rumah duka di Manyaran,” tandasnya.
GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak. (kolase iwan arifianto)
Kronologi
Kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.
Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.
Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.
Tribun juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang.
Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.
Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain.
Ayah korban tinggal kabupaten Sragen.
Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan dan masih dalam kondisi berkabung.
“Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.
Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Ngaliyan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.
Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus ini.
“Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.
Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.
“Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.
Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.
“Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya. (*)
-

Penelusuran Lokasi Dugaan Polisi Tembak Pelajar SMK Negeri 4 Semarang, Nihil Saksi Mata
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kasus meninggalnya Gamma Rizkynata Oktafandy (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang diduga menjadi korban penembakan, masih menyisakan tanda tanya.
Tribun Jateng menelusuri beberapa lokasi yang disebutkan dalam laporan viral di media sosial sebagai tempat kejadian.
Penelusuran dilakukan di wilayah Semarang Barat, mulai dari kawasan Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount.
lihat foto
Poster ucapakan duka dari teman-teman paskibra korban.Lokasi ini sempat disebut-sebut sebagai area yang diduga menjadi tempat terjadinya insiden penembakan pada Minggu (24/11/2024) dini hari.
Sejumlah saksi yang berada di lokasi saat kejadian mencoba dimintai keterangan.
Namun, mereka mengaku tidak mengetahui adanya keributan atau suara tembakan.
Tribun juga mendatangi pekerja di pabrik sekitar kawasan tersebut.
Hasilnya serupa, mereka tidak mendengar adanya hal mencurigakan pada malam kejadian.
Begitu pula dengan petugas wisata di area Sam Poo Kong, yang menyebut suasana pada waktu itu berjalan normal tanpa ada gangguan.
Lokasi kejadian ini masih belum dapat dipastikan, mengingat informasi awal yang beredar di media sosial belum diverifikasi oleh pihak berwenang.
Hingga kini, Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, juga belum memberikan detail lokasi insiden.
“Betul, untuk kejadiannya sudah ditangani Polrestabes,” katanya saat dihubungi pada Senin (25/11/2024).
Hingga kini, pihak kepolisian terus mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang terkait dengan kasus ini.
Tribun Jateng mencoba mendapatkan klarifikasi dari Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, namun ia mengatakan bahwa informasi lebih lanjut masih menunggu perkembangan penyelidikan.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.
Unggahan akun Facebook bernama Kyai Mbeler memaparkan bahwa korban diduga menjadi sasaran tembakan oleh oknum polisi.
Informasi ini memicu spekulasi di masyarakat, yang berharap pihak kepolisian segera memberikan penjelasan resmi.
Dengan minimnya saksi yang mengetahui kejadian tersebut, lokasi penembakan masih menjadi teka-teki.
Aparat diminta untuk bekerja cepat mengungkap kronologi agar keadilan dapat ditegakkan bagi korban dan keluarganya.
-

Inilah Sosok Gamma Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi, Anak Piatu Berprestasi
TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) siswi SMKN 4 Semarang yang tewas diduga ditembak oleh polisi.
Disebutkan Gamma yang masih berusia 16 tahun adalah sosok piatu.
Di Semarang ia tinggak bersama neneknya di Kembangarum Semarang Barat.
Sementara ayahnya, tinggal di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Di sekolah GRO juga dikenal sebagai sosok yang mempunyai prestasi, ia juga tergabung dalam kelompok Paskibraka.
GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak. (kolase iwan arifianto)
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16) tewas diduga akibat luka tembak.
Tak hanya GRO, dua teman satu sekolah korban masing-masing berinisial S (16) dan A (17) mengalami luka yang sama tetapi nyawa mereka masih tertolong.
Ketiga pelajar ini alami luka tembak diduga dilakukan oleh anggota kepolisian.
“Betul. Untuk kejadiannya ke Polrestabes (Semarang),” papar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio saat dihubungi wartawan, Senin (25/11/2024).
Kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.
Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.
Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.
Tribun juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang. Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.
Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain. Ayah korban tinggal kabupaten Sragen.
Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan dan masih dalam kondisi berkabung.
“Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.
Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Ngaliyan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.
Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus ini. “Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.
Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.
“Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.
Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat. “Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.
Keterangan Pihak Sekolah
Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B menjelaskan kejadian siswa diduga ditembak polisi, Kota Semarang, Senin (25/11/2024). (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK N 4 Semarang Agus Riswantini menyebut, sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban meninggal dunia.
Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada sekolah. “Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa. Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen,” tuturnya.
Informasi yang diperoleh pihak SMK N 4 Semarang tiga siswa yang alami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11, jurusan teknik mesin , S (16) kelas 11 jurusan teknik tenaga listrik dan A (17) kelas 12 jurusan teknik tenaga listrik.
Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan, informasi yang dihimpun sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada 1 , dua orang selamat.
Korban meninggal dunia GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.
“Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui (pihak sekolah) dengan alasan anak trauma,” bebernya.
Berhubung dari tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang mengaku belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.
“(ditembak siapa?) kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.
Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi oleh polisi. Dia juga kaget adanya kejadian ini.
“Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus. Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya.
Luka Tembak di Pinggul
GRO siswa SMK 4 sempat dirawat di Gawat Darurat RSUP Dr Kariadi.
Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya membenarkan GRO sempat dirawat IGD pada Minggu (24/11/2024). GRO meninggal dunia saat dirawat.
“Pasien mengalami luka di pinggulnya,” tuturnya saat dihubungi tribunjateng.com, Senin (25/11/2024).
Aditya mengatakan GRO masuk ke IGD pada pukul 01.30 pagi tanpa membawa identitas. GRO langsung dibawa bagian bedah.
“Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak,” imbuhnya.
Ia mengatakan korban tidak tertolong saat dilakukan tindakan medis. Korban dibawa ke Forensik.
“Korban langsung dibawa ke rumah duka di Manyaran,” tandasnya.
(Iwn/rtp)
-

Video Penembakan di Semarang oleh Polisi, Paskibra SMKN 4 Semarang meninggal 2 Pelajar Luka
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Berikut ini video Penembakan di Semarang oleh Polisi, Paskibra SMKN 4 Semarang meninggal 2 Pelajar Luka
Seorang pelajar SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16) meninggal dunia diduga akibat luka tembak pada Minggu (24/11/2024) dini hari.
Insiden tersebut terjadi di Semarang dan melibatkan dua temannya, S (16) dan A (17), yang juga mengalami luka tembak namun berhasil selamat.
Kejadian Tragis di Tengah Malam
Peristiwa yang merenggut nyawa GRO ini terjadi sekitar pukul 01.58 WIB. Korban sempat dilarikan ke RS Kariadi Semarang, namun nyawanya tak tertolong.
GRO diketahui tinggal bersama neneknya di kawasan Kembangarum, Semarang Barat, setelah kehilangan ibunya. Ayah korban tinggal di Sragen, yang menjadi lokasi pemakaman GRO.
Kasus ini menjadi sorotan setelah ramai dibicarakan di media sosial, termasuk oleh akun Facebook bernama Kyai Mbeler yang memposting informasi bahwa pelajar tersebut ditembak oleh oknum polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio membenarkan kejadian tersebut, namun mengarahkan penyelidikan lebih lanjut ke Polrestabes Semarang.
Keluarga dan Sekolah Masih Bingung
Di rumah duka, keluarga korban mengonfirmasi adanya luka tembak, namun mengaku masih bingung dan belum bisa memberikan keterangan rinci.
“Tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” ujar Umi, kerabat korban.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK N 4 Semarang, Agus Riswantini, menyampaikan duka cita mendalam.
Pihak sekolah telah mengirim perwakilan untuk melayat, namun hingga kini belum mendapatkan informasi resmi dari keluarga terkait penyebab kejadian.
Korban Dikenal Berprestasi
Menurut Nanang Agus B, staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, korban dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi di jurusan Teknik Mesin.
“Kami ingin menegaskan bahwa korban adalah siswa berprestasi dengan nilai akademis yang baik,” ujarnya.
Dua siswa lainnya, S dan A, selamat dengan luka tembak di tangan dan dada, namun belum bisa dimintai keterangan karena trauma.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyatakan pihaknya sedang memverifikasi kronologi.
“Kami masih mengecek perkembangan kasus ini. Tunggu rilis resmi nanti,” ungkapnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menambahkan, penjelasan lebih lanjut akan diberikan setelah mempertimbangkan suasana kebatinan keluarga korban.
Lokasi Kejadian Masih Samar
Tribun mencoba menelusuri lokasi kejadian dari kawasan Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount di Ngaliyan, namun sejumlah saksi di lapangan, termasuk satpam, pekerja pabrik, dan warga sekitar, tidak mendengar adanya keributan pada waktu kejadian.
Kejadian ini memicu desakan publik untuk dilakukan penyelidikan transparan dan tuntas. Banyak pihak berharap kebenaran segera terungkap, sehingga kasus ini dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya serta menjadi pelajaran agar insiden serupa tidak terulang. (*)
-

Jenazah Pelajar SMK Semarang Dimakamkan di Sragen, Korban Diduga Tewas Usai Ditembak Oknum Polisi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – GRO, pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang diduga tewas seusai alami luka tembak, kini telah dimakamkan di Kabupaten Sragen.
Baru- baru ini, media sosial digegerkan dengan informasi adanya seorang pelajar tewas seusai mengalami luka tembak oleh oknum polisi di Semarang.
Dari informasi yang didapat, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari.
Ada tiga korban, namun satu di antaranya meninggal dunia dan semuanya adalah siswa SMK Negeri 4 Semarang.
Seorang pelajar SMK Negeri 4 Semarang berinisial GRO (16) tewas diduga akibat luka tembak.
Tak hanya GRO, dua teman satu sekolah korban masing-masing berinisial S (16) dan A (17) juga mengalami luka yang sama, tetapi nyawa mereka masih tertolong.
Ketiga pelajar ini mengalami luka tembak diduga dilakukan oleh oknum anggota kepolisian.
“Untuk kejadiannya silakan ke Polrestabes Semarang,” papar Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio kepada Tribunjateng.com, Senin (25/11/2024).
Kasus pelajar SMK diduga ditembak oleh oknum polisi sempat ramai di media sosial Facebook.
Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58.
Korban sempat dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang.
Tribunjateng.com pun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan mesengger, namun hingga berita ini ditulis belum ada respon.
Tribunjateng.com juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang.
Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin (25/11/2024) siang.
Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain.
Ayah korban tinggal di Kabupaten Sragen.
GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak. (kolase iwan arifianto)
Berkaitan adanya penembakan, pihak keluarga membenarkan, tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan dan masih dalam kondisi berkabung.
“Betul ada luka tembak, tahu-tahu korban meninggal.”
“Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban, Umi.
Tribunjateng.com kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong Semarang Barat hingga kawasan perumahan Paramount Ngaliyan yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.
Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik, hingga tempat wisata menyebutkan jika mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus ini.
“Kami sedang di Polrestabes Semarang untuk mengecek, silakan bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.
Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMK, Kombes Pol Artanto masih hendak memastikan.
“Lihat dulu perkembangannya.”
“Dugaan polisi tembak siswa itu biar Kapolrestabes Semarang yang menjelaskan,” bebernya.
Sementara Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar masih enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.
“Wait (tunggu).”
“Nanti kami rilis kasus, lihat situasi dan kondisi, suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.
Staf kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, Nanang Agus B menjelaskan kejadian siswa diduga ditembak polisi, Kota Semarang, Senin (25/11/2024). (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)
Keterangan Pihak Sekolah
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, Agus Riswantini sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban meninggal dunia.
Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka, tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada pihak sekolah.
“Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa.”
“Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen,” tuturnya.
Informasi yang diperoleh pihak SMK Negeri 4 Semarang, tiga siswa yang mengalami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11 Jurusan Teknik Mesin, S (16) kelas 11 Jurusan Teknik Tenaga Listrik, dan A (17) kelas 12 Jurusan Teknik Tenaga Listrik.
Staf Kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan, informasi yang dihimpun pihak sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada satu orang, dua selamat.
Korban meninggal dunia adalah GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.
“Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena pihak keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui pihak sekolah dengan alasan anak trauma,” bebernya.
Berhubung tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.
“Ditembak siapa, kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.
Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi pihak kepolisian.
Pihaknya juga kaget adanya kejadian ini.
“Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus.”
“Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya. (*)
