Perusahaan: Facebook

  • Geger CCTV Kota Semarang Tampilkan Aktivitas Pribadi di Media Sosial
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Desember 2024

    Geger CCTV Kota Semarang Tampilkan Aktivitas Pribadi di Media Sosial Regional 29 Desember 2024

    Geger CCTV Kota Semarang Tampilkan Aktivitas Pribadi di Media Sosial
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Warga Semarang mendadak ramai membahas kejanggalan yang muncul dari sistem pengawasan CCTV milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah.
    Alih-alih menampilkan situasi jalanan kota, kamera CCTV tersebut justru merekam aktivitas sehari-hari warga di dalam sebuah rumah sederhana.
    Foto-foto tangkapan layar dari CCTV tersebut beredar luas di media sosial.
    Salah satu akun Facebook membagikan sejumlah foto yang menunjukkan suasana di sebuah rumah di kawasan Kuningan, Semarang Utara.
    Dalam foto-foto itu, terlihat seorang pria, perempuan, dan anak-anak sedang bercengkerama. Bahkan salah satu foto menunjukkan penghuni rumah sedang tidur.
    Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kominfo Kota Semarang, Sunarto, membenarkan keberadaan CCTV tersebut.
    “Lokasi di Kuningan,” kata Sunarto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/12/2014).
    CCTV tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Kota Semarang untuk RT 8 dan RW 3 di Kelurahan Kuningan.
    Namun, kamera tersebut mengalami kerusakan.
    “Di pertigaan kampung, dan kemudian dibetulkan secara mandiri oleh warga,” ujarnya.
    Hasil pengecekan mandiri oleh teknisi Pemerintah Kota Semarang menunjukkan, kerusakan pada kamera CCTV tersebut disebabkan oleh kabel yang putus.
    “Karena jarak lokasi kamera CCTV yang rusak ke NVR cukup jauh, sekitar 50 meter, dan kebetulan teknisi yang dipanggil tidak membawa kabel sepanjang itu,” ucap Sunarto.
    Atas inisiatif sekretaris RT, kamera CCTV tersebut dipasang di rumahnya, yang kemudian menjadi viral di media sosial.
    “Hari Senin akan dilakukan perbaikan atau penggantian kabel oleh Kominfo, sekaligus menindaklanjuti laporan pak RW perihal beberapa RT di RW 3 yang mengalami kerusakan,” lanjutnya.
    Dengan kejadian ini, CCTV milik Pemerintah Kota Semarang yang seharusnya berfungsi untuk pengawasan publik, kini justru merekam aktivitas di dalam rumah warga, menimbulkan keprihatinan dan pertanyaan di kalangan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SPKLU buat Parkir, Eh Mobil Bensin Malah Ikutan

    SPKLU buat Parkir, Eh Mobil Bensin Malah Ikutan

    Jakarta

    Pemerintah sedang mendorong penggunaan mobil listrik namun perlu edukasi penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sebab muncul fenomena stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang malah dijadikan tempat ‘numpang’ parkir.

    Baru-baru ini muncul SPKLU yang seharusnya untuk pengisan ulang daya mobil listrik malah dipakai parkir pengguna Toyota Fortuner. Video ini diunggah akun media sosial X dan Thread @innovacommunity. Terlihat satu unit Toyota Fortuner parkir di SPKLU milik PLN. Padahal sudah terpampang jelas plang informasi khusus kendaraan listrik.

    “SPKLU = Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. Artinya, tempat charging atau ngisi kendaraan buat masyarakat. Artinya lagi, klo bukan kendaraan listrik dan gk lg charging, JANGAN PARKIR DI SITU,” tulis @innovacommunity.

    Bukan cuma mobil bensin saja, pengguna mobil listrik yang memang punya hak memakai SPKLU perlu diedukasi soal tempat parkir. Terutama perilaku pengendara yang memanfaatkan fasilitas tersebut.

    Tak jarang banyak pengendara mobil listrik yang menggunakan SPKLU cuma dijadikan tempat parkir daripada mengisi daya kendaraan listrik. Atau saat baterai mobil sudah dicas penuh, pemiliknya tidak buru-buru memindahkan ke tempat parkir lain.

    SPKLU merupakan tempat mengisi daya ulang baterai, bukan lokasi parkir. Yannes Pasaribu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyayangkan perilaku menyebalkan ini jika terus dibiarkan.

    “Ini memang masalah yang menyebalkan dan mengganggu pengguna BEV yang benar-benar membutuhkan SPKLU. Keberadaan mobil bensin yang parkir di slot SPKLU dan juga BEV yang sudah selesai mengisi daya tapi tidak segera dipindahkan jelas menunjukkan kurangnya kesadaran dan etika dari para pengguna tersebut. Tindakan ini tidak hanya egois, tapi juga menghambat perkembangan ekosistem BEV (battery electric vehicles) di Indonesia,” kata Yannes kepada detikOto, Jumat (27/12/2024).

    DetikOto sudah menghubungi Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto untuk dimintai konfirmasi dan upaya pencegahan SPKLU supaya tidak dipakai parkir mobil. Namun hingga berita ini dimuat yang bersangkutan belum memberikan respons.

    Faktanya keluhan mengenai fasilitas SPKLU yang disalahgunakan telah menjadi obrolan sejak beberapa bulan terakhir.

    “Kami ngobrol-ngobrol sama mitra, itu juga problemnya. (Ramai) bukan karena antrean tapi dijadikan tempat parkir. Itu mungkin bisa menjadi masukan untuk kami,” ujar Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani di Jakarta Pusat, belum lama ini.

    Ada sejumlah pemilik mobil listrik yang membiarkan kendaraannya di SPKLU saat baterainya sudah terisi penuh. Ririn menjelaskan, notifikasi ‘baterai selesai terisi’ sebenarnya muncul di aplikasi, namun tak semua kustomer mematuhinya.

    “Kami kembangkan misalnya (notifikasi) pengisian sudah selesai, gitu ya. Sudah ada di PLN mobile. Tapi masalahnya orangnya mau atau nggak. Masukan-masukan itu sebagai perbaikan customer experience, kita akan pertimbangkan,” ungkapnya.

    Sebelumnya, ramai di media sosial mengenai kebiasaan pengguna mobil listrik yang menumpang parkir di SPKLU tanpa melakukan pengecasan. Salah satunya dibahas di grup Facebook BYD Indonesia.

    Salah satu pengguna mobil listrik BYD mengaku kesulitan saat akan mengecas mobilnya di SPKLU. Sebab, ada mobil listrik lain yang menumpang parkir di lokasi tersebut tanpa melakukan pengecasan.

    Bahkan, keluhan yang sama muncul di grup Facebook lain bernama EV Charging Indonesia Wall Of Shame. Penghuni grup tersebut mengeluh, ada yang meninggalkan mobilnya di SPKLU dan masih tercolok meski baterai sudah 100 persen.

    Yannes mengimbau pentingnya edukasi terkait penggunaan SPKLU. Para pemilik mobil yang cuma ‘numpang’ parkir di SPKLU bisa menghambat pengguna mobil listrik yang benar-benar ingin mengisi daya ulang baterai.

    “Kita tidak bisa hanya mengandalkan kesadaran individu pengguna mobil ICE yang abai, termasuk pengguna BEV yang egois tersebut,” kata Yannes.

    “Perlu ada sistem yang lebih baik untuk mengatur penggunaan SPKLU ini. Edukasi yang gencar tentang etika penggunaan SPKLU harus terus dilakukan oleh semua stakeholder terkait, dibarengi dengan pengawasan yang lebih ketat dari SDM yang ditugaskan di setiap area charging station tersebut dan tampaknya perlu dipersiapkan penerapan sanksi yang tegas bagi pelanggar,” jelasnya lagi.

    (riar/lua)

  • Iran Cabut Larangan Penggunaan WhatsApp dan Google Play

    Iran Cabut Larangan Penggunaan WhatsApp dan Google Play

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pihak berwenang Iran telah mencabut larangan terhadap pesan instan milik Meta, Whatsapp, dan Google Play sebagai langkah awal untuk mengurangi pembatasan internet.

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian yang mulai menjabat sebagai presiden pada bulan Juli 2024, telah berjanji untuk meringankan pembatasan internet.

    Selama bertahun-tahun, warga Iran terbiasa menggunakan jaringan pribadi virtual, atau VPN, untuk melewati pembatasan internet.

    Platform media sosial populer lainnya, termasuk Facebook, X (sebelumnya Twitter), dan YouTube, tetap diblokir setelah dilarang pada tahun 2009.

    Instagram dan WhatsApp ditambahkan ke daftar blokir setelah protes nasional meletus pada September 2022.

  • Trump Kirim Surat ke Mahkamah Agung AS Minta Tunda Pemblokiran TikTok

    Trump Kirim Surat ke Mahkamah Agung AS Minta Tunda Pemblokiran TikTok

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengajukan surat pada hari Jumat (27/12) yang mendesak Mahkamah Agung negara itu untuk menghentikan sementara undang-undang yang akan melarang TikTok.

    Permintaan Trump itu diminta dipenuhi sehari sebelum pelantikannya pada tanggal 20 Januari 2025, apabila TikTok tidak dijual ke AS oleh pemiliknya di China, ByteDance.

    “Mengingat kebaruan dan sulitnya kasus ini, pengadilan harus mempertimbangkan untuk menunda batas waktu menurut undang-undang guna memberikan lebih banyak ruang untuk mengatasi masalah ini,” tulis tim hukum Trump, seperti dilansir CNN.

    Trump sangat menentang TikTok selama masa jabatan pertamanya tahun 2017-2021 dan mencoba dengan sia-sia untuk melarang aplikasi berbagi video tersebut dengan alasan keamanan nasional.

    Partai Republik yang mengusung Trump menyuarakan kekhawatiran, yang juga disuarakan oleh para pesaing politiknya, bahwa Pemerintah Tiongkok mungkin menyadap data pengguna TikTok AS atau memanipulasi apa yang mereka lihat di platform tersebut.

    Pejabat AS juga telah menyuarakan kekhawatiran atas popularitas TikTok di kalangan anak muda, dengan menuduh bahwa perusahaan induknya tunduk pada Beijing dan bahwa aplikasi tersebut digunakan untuk menyebarkan propaganda, klaim yang dibantah oleh perusahaan dan Pemerintah China.

    Trump meminta perusahaan AS untuk membeli TikTok, dengan Pemerintah berbagi harga jual, tapi penggantinya di kursi Presiden AS kala itu, Joe Biden, melangkah lebih jauh, menandatangani undang-undang untuk melarang TikTok karena alasan yang sama.

    Namun, Trump kini telah membalikkan haluan. Pada konferensi pers minggu lalu, Trump mengatakan bahwa ia memiliki solusi untuk TikTok dan bahwa pemerintahannya akan melihat aplikasi tersebut dan potensi larangannya.

    Awal bulan ini, presiden terpilih tersebut bertemu dengan CEO TikTok Shou Zi Chew di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida. Baru-baru ini, Trump mengatakan kepada Bloomberg bahwa ia telah berubah pikiran tentang aplikasi tersebut.

    “Sekarang (setelah) saya memikirkannya, saya mendukung TikTok, karena Anda membutuhkan persaingan. Jika Anda tidak punya TikTok, Anda punya Facebook dan Instagram – dan itu, Anda tahu, itu Zuckerberg,” ucap Trump.

    Facebook, yang didirikan oleh Mark Zuckerberg dan bagian dari kerajaan teknologi Meta miliknya, termasuk di antara jaringan media sosial yang melarang Trump setelah serangan oleh para pendukungnya di US Capitol pada 6 Januari 2021.

    Larangan tersebut didorong oleh kekhawatiran bahwa Trump akan menggunakan platform tersebut untuk mempromosikan lebih banyak kekerasan. Larangan tersebut pada platform media sosial utama milik Zuckerberg itu kemudian dicabut.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kode Redeem FF Hari Ini, Sabtu 28 Desember 2024

    Kode Redeem FF Hari Ini, Sabtu 28 Desember 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Di bawah ini adalah update kode redeem FF hari ini, Sabtu 28 Desember 2024 yang bisa Anda tukar dengan berbagai hadiah spesial.

    Free Fire memiliki kode redeem yang bisa digunakan oleh pemain untuk mendapatkan hadiah gratis.

    Kode redeem sendiri merupakan susunan huruf dan angka yang berisi hadiah. Anda hanya perlu menukarkannya ke situs Free Fire untuk mendapatkan hadiah tersebut.

    Meski demikian, Anda harus bergegas unuk menukarkannya, sebab satu kode redeem hanya berlaku satu kali saja.

    Daftar kode redeem FF hari ini, Sabtu 28 Desember 2024

    FXK2NDY5QSMX

    NPTFYW7QPXN2

    VY2KFXT9FQNC

    Cara klaim kode redeem

    1. Buka situs https://reward.ff.garena.com/id.

    2. Masuk atau login ke akunmu dengan beberapa alternatif cara, yaitu dari akun facebook, alamat email Google, akun Apple, VK atau Huawei, hingga akun Twitter.

    3. Masukkan salah satu kode redeem FF.

    4. Pada umumnya, kode redeem Garena berjumlah 12 sampai 16 digit. Klik konfirmasi.

    5. Jika kode tersebut masih valid, maka hadiah akan langsung dikirim ke Inbox Anda.

  • Mutasi Baru Flu Burung Ditemukan di AS, Penularan Melalui Kucing yang Meresahkan – Halaman all

    Mutasi Baru Flu Burung Ditemukan di AS, Penularan Melalui Kucing yang Meresahkan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Penyebaran flu burung yang terus terjadi di Amerika Serikat (AS) telah membuat para ahli khawatir.

    Bukan hanya karena kasus pada manusia yang menyebabkan penyakit parah, tetapi juga karena kasus baru infeksi pada kucing yang meresahkan.

    Sampel virus yang ditemukan pada pasien sakit kritis di Amerika Serikat telah menunjukkan tanda-tanda bermutasi agar lebih cocok dengan saluran pernapasan manusia, meskipun tidak ada indikasi virus tersebut telah menyebar ke luar individu tersebut, demikian laporan pihak berwenang.

    Awal bulan ini, para pejabat mengumumkan bahwa seorang pasien lanjut usia di Louisiana berada dalam “kondisi kritis” karena infeksi H5N1 yang parah.

    Sebuah analisis yang dipublikasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada 27 Desember 2024  mengungkapkan bahwa sebagian kecil virus di tenggorokan pasien membawa perubahan genetik yang dapat meningkatkan kemampuan virus untuk mengikat reseptor sel tertentu yang ditemukan di saluran pernapasan bagian atas manusia.

    CDC mencatat bahwa perubahan ini belum terdeteksi pada unggas – termasuk pada kawanan unggas halaman belakang yang diyakini menjadi sumber infeksi awal pasien.

    Sebaliknya, badan tersebut mengatakan mutasi tersebut “kemungkinan besar dihasilkan oleh replikasi virus ini pada pasien dengan penyakit lanjut,” dan menekankan bahwa tidak ada penularan strain yang bermutasi ke manusia lain yang telah diidentifikasi.

    Beberapa ahli yang dihubungi AFP, Jumat (27/12/2024), memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan apakah perubahan ini akan membuat virus lebih mudah menular atau lebih parah pada manusia.

    Dr Angela Rasmussen, seorang ahli virus di Universitas Saskatchewan di Kanada, menjelaskan bahwa meskipun mutasi dapat membantu virus memasuki sel dengan lebih mudah, bukti tambahan – seperti pengujian pada hewan – diperlukan untuk mengonfirmasi adanya efek pada penularan.

    Selain itu, mutasi serupa telah terjadi pada pasien sakit kritis sebelumnya tanpa menyebabkan wabah yang lebih luas.

    “Senang rasanya mengetahui bahwa kita harus mewaspadai hal ini,” kata Dr. Rasmussen, “namun hal ini tidak benar-benar memberi tahu kita, ‘Wah, kita kini semakin dekat dengan pandemi.’”

    Profesor Thijs Kuiken, dari Erasmus University Medical Center di Belanda, setuju.

    “Penempelan yang efisien pada sel saluran pernapasan atas manusia diperlukan, tetapi tidak cukup, untuk penularan yang lebih efisien antarmanusia,” katanya.

    Seraya menambahkan bahwa proses tersebut hanyalah satu dari beberapa langkah yang diperlukan untuk replikasi virus yang berhasil.

    Prof Kuiken menegaskan, alih-alih memperparah penyakit, adaptasi semacam itu justru dapat mengakibatkan infeksi yang lebih ringan dengan mengutamakan sel-sel di saluran pernapasan atas – yang menyebabkan gejala seperti pilek atau sakit tenggorokan – alih-alih memengaruhi saluran pernapasan bawah, yang menyebabkan pneumonia yang lebih parah.

    ‘Lompatan evolusi yang cepat’ mungkin terjadi

    Dr. Rasmussen mengemukakan kekhawatiran yang lebih besar mengenai banyaknya jumlah flu burung yang beredar saat ini.

    CDC telah melaporkan 65 kasus manusia yang terkonfirmasi pada tahun 2024, dan masih banyak lagi yang mungkin tidak terdeteksi di antara pekerja peternakan sapi perah dan unggas.

    Sirkulasi yang meluas ini, Dr. Rasmussen memperingatkan, meningkatkan kemungkinan virus tersebut bercampur dengan influenza musiman, yang berpotensi memicu “lompatan evolusi yang cepat,” mirip dengan peristiwa yang menyebabkan pandemi flu tahun 1918 dan 2009.

    Para peneliti juga terus mencermati meningkatnya kasus infeksi flu burung pada kucing.

    Seekor kucing di Oregon mati setelah mengonsumsi makanan hewan peliharaan mentah yang dipastikan terkontaminasi H5N1, yang memicu penarikan kembali makanan hewan peliharaan mentah dan beku Feline Turkey Recipe dari Northwest Naturals.

    “Kucing ini benar-benar kucing rumahan, ia tidak terpapar virus di lingkungannya,” kata dokter hewan negara bagian Ryan Scholz dalam sebuah pernyataan.

    Pengurutan genom menunjukkan bahwa virus dalam makanan hewan peliharaan tersebut sama persis dengan jenis yang ditemukan pada kucing tersebut.

    “Di Negara Bagian Washington, dua puluh kucing besar di tempat perlindungan juga mati baru-baru ini setelah tertular flu burung,” tulis Pusat Advokasi Kucing Liar Washington di Facebook.

    Dr. Rasmussen memperingatkan bahwa kucing luar yang terinfeksi dapat kembali ke rumah dan menularkan virus kepada manusia melalui kontak dekat.

    “Jika Anda memiliki kucing yang tinggal di luar rumah dan tertular H5 setelah memakan burung yang mati,” jelasnya,

    “Dan kucing itu kembali ke rumah Anda dan Anda memeluknya, Anda tidur dengannya, hal itu akan menimbulkan risiko paparan tambahan.” 

     

     

  • Keluarga Mahasiswi Korban Air Keras Minta Pelaku Juga Disiram Air Keras atau Dipenjara Seumur Hidup – Halaman all

    Keluarga Mahasiswi Korban Air Keras Minta Pelaku Juga Disiram Air Keras atau Dipenjara Seumur Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mahasiswi berinisial NH (21), asal Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban penyiraman air keras di Yogyakarta.

    Berdasarkan penuturan keluarga korban, saat ini kondisi NH masih sangat memprihatinkan.

    Tante korban, Tarida Hutagalung mengatakan, NH masih dalam perawatan dokter karena banyaknya air keras yang disiram ke arah mukanya.

    Insiden tersebut membuat kelopak mata korban, khususnya yang sebelah kiri, belum bisa dibuka sama sekali.

    “Kalau mata sebelah kanan bisa dibuka, tapi katanya hanya sebentar, karena masih perih. Jadi, kondisinya masih sangat memprihatinkan,” ujarnya, dilansir Tribun Jogja, Jumat (27/12/2024).

    Meski begitu, Tarida menyebut korban dalam kondisi sadar walaupun untuk berkomunikasi dua arah masih sangat terbatas.

    Oleh sebab itu, keluarga belum mengizinkan pihak dari luar untuk berkomunikasi terlalu banyak dengan korban.

    Pasalnya, peristiwa penyiraman air keras itu menimbulkan trauma dan ketakutan.

    “Adapun kejadiannya, katanya, di malam Natal, ketika dia akan beribadah itu, bahwasanya dia tidak menyangka hal itu akan terjadi.”

    “Dan kami dari keluarga tidak menyangka kalau pelakunya adalah teman yang pernah dekat dengan anak kami ini, asalnya dari daerah kami juga,” ucap Farida.

    Ia mengetahui bahwa korban dengan tersangka berinisial B, otak kasus penyiraman air keras, pernah berpacaran pada kisaran tahun 2022 sampai Agustus 2024.

    Bahkan, saat masih berpacaran, B pernah menyambangi rumah opung atau kakek korban dan berjumpa dengan kerabat mantan kekasihnya itu.

    “Nah, kabar yang kami dengar dari anak kami ini, karena kami pun tidak bisa berbicara banyak, karena dia belum bisa bicara banyak, B ini ingin balikan,” terangnya.

    Namun, NH bersikukuh tak bersedia merajut hubungan kembali sehingga terjadi insiden penyiraman air keras pada malam Natal.

    Menurut Tarida, pihak keluarga sudah mengetahui alasan konkret korban enggan balikan dengan tersangka.

    “NH tidak mau balikan dengan B. Kami tanyakan, mengapa tidak mau balikan lagi, katanya B ini menurut pengakuan temannya (NH), orangnya katanya toxic,” jelasnya.

    “Toxic bagaimana, keluarga belum terlalu mendalam. Tapi, katanya suka mengatur, misal segala sesuatu harus video call dulu. Jadi mungkin NH merasa sudah tidak cocok dan tidak mau balikan lagi,” ujar Tarida.

    Oleh sebab itu, keluarga berharap kedua pelaku bisa merasakan penderitaan yang setara dengan apa yang dialami korban.

    Sebagai namboru dari korban, Tarida merasakan kepedihan luar biasa saat melihat kondisi NH yang begitu memprihatinkan.

    “Kami inginnya, kalau bisa, kasih siram juga air keras ke B dan S ini, atau dipenjara minimal seumur hidup.” 

    “Karena anak kami menanggung seumur hidup, masa depannya hancur karena air keras ini,” ucapnya.

    Kronologi Kejadian

    Diberitakan sebelumnya, dalam kasus ini, pihak kepolisian mengamankan dua tersangka, yaitu B yang merupakan mantan pacar korban dan S selaku eksekutor.

    Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio mengatakan, korban disiram air keras saat dirinya baru saja selesai mandi.

    Adapun korban dan tersangka B merupakan mantan kekasih. Mereka menjalin asmara sejak 2021 silam.

    “Pada Agustus 2024 mereka pisah alasan masing-masing akhirnya putus. Yang laki-laki gak terima,” katanya kepada awak media, Kamis (26/12/2024). 

    Semenjak putus, tersangka yang merupakan mahasiswa S2 di salah satu kampus swasta di Yogyakarta berusaha supaya bisa balikan dengan korban.

    “Namun (korban) gak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku, intinya kalau gak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua,” jelas Probo.

    Kemudian, pada pertengahan Desember 2024, akhirnya B merencanakan kejahatan dengan mengunggah informasi di Facebook bahwa dirinya membutuhkan tenaga kerja.

    Tersangka S lantas merespons unggahan tersebut dan melanjutkan percakapan dengan tersangka B melalui WhatsApp.

    “Si B dia membuat cerita bahwa seolah-seolah dia ini seorang perempuan. Lalu membuat cerita dia dikhianti suaminya dengan seorang pelakor. Pelakornya ini adalah korban,” tuturnya.

    S lalu minta uang Rp7 juta dan disanggupi oleh B, tetapi uang itu akan dilunasi setelah eksekusi dilaksanakan.

    “Jadi si B berusaha menutupi jati dirinya. Uang yang diberikan juga COD dibungkus plastik kemudian diambil eksekutor,” ungkap Probo.

    S dibayar B sebanyak enam kali, masing-masing Rp1,6 juta untuk beli jaket pelaku.

    “Eksekutor ini sudah survei 3, 4, sama 5 kali survei sebetulnya mau disiramkan saat survei kos,” ungkapnya.

    Kemudian tanggal 24 Desember 2024 pukul 17.00 WIB, B menghubungi eksekutor bahwa korban ada di kos.

    Alamatnya di Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, untuk persiapan ke gereja.

    “Ternyata benar. Ke gereja sekitar 19.00 WIB entah darimana akhirnya pelaku S datang ke kos korban jam 18.30 WIB,” terang Probo.

    Setelah sampai di depan pintu kos korban, pelaku langsung masuk ke kamar korban.

    “Langsung tidak kata disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari,” ujar Probo.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku menggunakan sepeda motor, jaket ojek online, serta memakai masker.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Ini Penuturan Keluarga Korban Penyiraman Air Keras di Kota Yogyakarta.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Azka Ramadhan/Miftahul Huda)

  • TikTok Segera Diblokir Permanen, Trump Muncul Jadi Juru Selamat

    TikTok Segera Diblokir Permanen, Trump Muncul Jadi Juru Selamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengajukan dokumen hukum kepada Mahkamah Agung untuk meminta penundaan undang-undang yang akan melarang TikTok sehari sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025, kecuali aplikasi tersebut dijual oleh pemiliknya dari China, ByteDance.

    Trump, yang selama masa jabatan pertamanya pada 2017-2021 bersikeras untuk melarang TikTok dengan alasan keamanan nasional, kini mengambil langkah berbeda. Dalam dokumen yang diajukan, tim hukumnya meminta agar tenggat waktu divestasi TikTok ditunda guna memberikan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut secara politik.

    “Mengingat sifat unik dan kompleksitas kasus ini, pengadilan sebaiknya mempertimbangkan untuk menunda tenggat waktu yang ditetapkan dalam undang-undang demi memberikan ruang bernapas untuk menangani isu-isu ini,” tulis tim hukum Trump dalam dokumen tersebut, dilansir AFP, Sabtu (28/12/2024).

    Dalam dokumen hukum yang diajukan, Trump sejatinya tidak mengambil sikap atas legalitas kasus TikTok saat ini.

    “Presiden Trump tidak mengambil posisi atas substansi hukum dalam perselisihan ini,” tulis John Sauer, pengacara Trump, dalam dokumen yang dikenal sebagai amicus curiae atau “teman pengadilan”.

    Sebagai gantinya, Trump meminta pengadilan untuk menunda tenggat waktu divestasi hingga 19 Januari 2025. Hal ini, menurut Sauer, akan memungkinkan pemerintahan Trump yang akan datang untuk mencari resolusi politik terhadap permasalahan tersebut.

    “Dia dengan hormat meminta pengadilan mempertimbangkan untuk menunda tenggat waktu dalam undang-undang divestasi hingga pengadilan memutuskan perkara ini, sehingga memberikan kesempatan bagi Pemerintahan Trump yang akan datang untuk mengejar penyelesaian politik atas pertanyaan-pertanyaan dalam kasus ini,” tambahnya.

    Sikap Berbeda

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump bersikap keras terhadap TikTok. Dia mengeklaim bahwa aplikasi berbagi video yang populer di kalangan anak muda Amerika itu berpotensi digunakan oleh pemerintah China untuk mengakses data pengguna di AS atau memanipulasi konten yang mereka lihat.

    Kekhawatiran ini juga diungkapkan oleh sejumlah pejabat dan politisi lain, termasuk dari partai oposisi.

    Trump saat itu meminta agar TikTok dijual kepada perusahaan AS dengan sebagian hasil penjualannya masuk ke pemerintah. Meski langkah ini gagal dilakukan selama masa jabatannya, penerusnya, Presiden Joe Biden, melangkah lebih jauh dengan menandatangani undang-undang yang melarang aplikasi tersebut dengan alasan serupa.

    Namun, baru-baru ini, Trump menyatakan perubahan sikapnya terhadap TikTok.

    Dalam wawancara dengan Bloomberg sebagaimana dikutip dari AFP, dia mengatakan bahwa TikTok penting untuk menjaga persaingan di dunia media sosial.

    “Sekarang saya berpikir ulang, saya mendukung TikTok, karena Anda butuh persaingan,” kata Trump. “Jika tidak ada TikTok, Anda hanya punya Facebook dan Instagram-dan itu, Anda tahu, hanya Zuckerberg.”

    Komentar ini merujuk pada Mark Zuckerberg, pendiri Facebook dan CEO Meta, perusahaan teknologi yang juga memiliki Instagram.

    (luc/luc)

  • Sosok Belly Villsen, Mahasiswa S2 Hukum Otaki Penyiraman Air Keras ke Mantan, Nasibnya Terancam DO – Halaman all

    Sosok Belly Villsen, Mahasiswa S2 Hukum Otaki Penyiraman Air Keras ke Mantan, Nasibnya Terancam DO – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Belly Villsen, mahasiswa S2 hukum otaki penyiraman air keras ke mantan yang bernama Natasya Hutagalung.

    Ia sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

    Dikutip dari pddikti.kemdiktisaintek.go.id, Belly Villsen merupakan mahasiswa magister (S2) Hukum di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

    Ia masuk sebagai mahasiswa baru pada 26 Februari 2024.

    Hingga berita ini diturunkan, status akademiknya masih aktif 2024/2025 ganjil.

    Sedangkan jenjang S1-Hukumnya ia selesaikan di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat.

    Belly Villsen kelahiran tahun 1999, atau kini masih berusia 25 tahun.

    Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Gregorius Sri Nurhartanto membenarkan yang bersangkutan adalah mahasiswanya.

    Oleh karenanya, kampus akan mengambil langkah tegas.

    Gregorius tidak menutup kemungkinan Belly Villsen bisa Drop out (DO) karena otaki penyiraman air keras ke mantannya.

    “Kami punya (kampus) kode etik mahasiswa, peraturan akademik, kalau sampai mahasiswa terlibat dalam kasus-kasus kriminal tentu akan ada tingkatan pemberian sanksinya, bahkan kalau perlu sampai dikeluarkan dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta,” katanya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (28/12/2024).

    Kasus ini sebelumnya viral di media sosial setelah diunggah akun Facebook atas nama Tarida Hutagalung pada 25 Desember 2024 kemarin.

    Akun tersebut mengunggah foto korban sebelum dan sesudah disiram air keras oleh Belly Villsen.

    Selain itu, Tarida Hutagalung juga menuliskan kronologi singkat penyiraman air keras:

    Kejadian malam Natal yang seharusnya menjadi hari sukacita Natal dan hari Ulang Tahun Keponakan kami, Anak Kami Natasya Hutagalung Menjadi kabar dukacita bagi kami sekeluarga. 

    Anak kami disiram air keras di wajah yang mengenai mata dan seluruh tubuhnya sehingga membuat anak kami mengalami luka parah di bagian wajah , mata dan seluruh tubuhnya.

    Kami keluarga besar Hutagalung mohon bantuan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat dan keluarga, agar Pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman sesuai hukum yang berlaku di Indonesia dengan seberat-beratnya.

    Semoga pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan kepada anak Kami. 

    Anak kami Natasya Hutagalung berasal dari kabupaten Ketapang Kalbar tinggal di Kecamatan Sandi berkuliah di Jogja di Sekolah Tinggi  Pemerintahan Masyarakat Desa (APMD) Yogyakarta.

    Sekarang anak kami sedang dalam perawatan intensif di Rumah sakit Sardjito Jogja. 

    Hingga Sabtu, postingan Tarida Hutagalung sudah dibagikan sebanyak 1,4 ribu kali.

    Ratusan pengguna Facebook lainnya ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

    Termasuk mendesak pelaku segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya.

    Dua pelaku penyiraman air keras pada mahasiswi di Jogja (Kompas.com/ Wisang Seto Pangaribowo)

    Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio membeberkan pemicu penyiraman air keras ini.

    Semua bermula saat hubungan asmara Belly Villsen dengan Natasya Hutagalung kandas pada Agustus 2024.

    Namun, pelaku tidak terima diputus oleh korban.

    “Namun (korban) gak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku intinya kalau gak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua,” jelas Probo, dikutip dari TribunJogja.com.

    Singkat cerita, Belly Villsen menyusun rencana untuk mencelakai Natasya Hutagalung.

    Pelaku mencari eksekutor dengan membuat postingan lowongan pekerjaan di Facebook.

    Akhirnya Belly Villsen mendapat seorang pria bernama Satim.

    Pelaku utama membuat cerita bohong guna menyakinkan pelaku kedua agar mau menyiramkan air keras ke korban.

    “Si B dia membuat cerita bahwa seolah-seolah dia ini seorang perempuan Sen Lung membuat cerita dia dikhianti suaminya seorang pelakor. Pelakornya ini adalah korban,” jelas Probo.

    Pelaku Satim mengiyakan dengan imbalan uang sebanyak Rp 7 juta.

    Satim tidak langsung melakukan perintah Belly Villsen.

    Ia awalnya melakukan survei lokasi kos korban sampai lima kali di kawasan Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta 

    Hingga tibalah di hari eksekusi yang bertepatan pada Hari Raya Natal.

    Kala itu, Natasya Hutagalung hendak pergi ke gereja sekira pukul 19.00 WIB.

    “Langsung tidak kata disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari,” ujar Probo.

    Kini kedua tersangka dijerat dengan pasal 355 KUHP tentang penganiayaan berat yang direncanakan atau pasal 354 KUHP ayat dua tentang penganiayaan berat atau 353 ayat dua atau 351 ayat dua tentang penganiayaan berat.

    Belly Villsen dan Satim terancam hukuman 12 tahun.

    Sementara kondisi korban terluka parah di bagian wajah.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Tersangka Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Jogja Dijerat Pasal Berlapis

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJogja.com/Miftahul Huda)(Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo)

  • Pemerintah Iran Melunak, Blokir WhatsApp dan Google Play Dibuka

    Pemerintah Iran Melunak, Blokir WhatsApp dan Google Play Dibuka

    Jakarta

    Pemerintah Iran membuka akses untuk WhatsApp dan Google Play, yang menjadi langkah pertama mereka dalam melonggarkan pembatasan internet di negaranya itu.

    Seperti diketahui, Iran adalah salah satu negara yang paling ketat dalam membatasi akses internet untuk warganya. Namun, banyak warganya yang tetap bisa mengakses layanan-layanan yang diblokir seperti Facebook, X, dan YouTube dengan menggunakan virtual private network (VPN).

    “Mayoritas suara positif sudah tercapai untuk membuka pembatasan akses untuk beberapa platform asing populer seperti WhatsApp dan Google Play,” tulis Kantor Berita Republik Islam Iran (IRNA).

    “Hari ini langkah pertama untuk membuka pembatasan internet sudah diambil,” kata Menteri Informasi dan Tekonlogi Komunikasi Iran Sattar Hashemi.

    Banyak platform media sosial yang sudah diblokir sejak tahun 2009, seperti Facebook, X, dan YouTube. Namun pada tahun 2022, pemerintah Iran menambahkan Instagram dan WhatsApp — dan kemudian Signal — ke dalam daftar pemblokiran itu.

    Tepatnya setelah aksi protes nasional terjadi pada September 2022, yaitu setelah kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi Iran yang ditangkap karena menolak menggunakan hijab. Aplikasi pengiriman pesan instan itu dianggap dipakai untuk mengorganisir aksi demonstrasi dan menyebarkan hoax.

    Anggota parlemen Iran menyerukan pemblokiran berbagai platform itu, kecuali mereka berkomitmen pada nilai masyarakat Islam dan mematuhi hukum-hukum Iran.

    Pemblokiran ini sampai membuat Pemerintah Amerika membujuk Elon Musk agar menggelar layanan internet satelit Starlink di Iran.

    Layanan Starlink di Iran tersebut diharapkan bisa membantu warga Iran mengatasi berbagai pemblokiran internet yang dilakukan di negara tersebut. Terutama setelah aksi demo besar-besaran memprotes kematian Mahda Amini setelah ditahan polisi moral.

    (asj/rns)