Perusahaan: Facebook

  • Kesaksian Bocah SMP di Bekasi Diminta Antar Uang Palsu, Ketahuan Warga karena Kecelakaan – Halaman all

    Kesaksian Bocah SMP di Bekasi Diminta Antar Uang Palsu, Ketahuan Warga karena Kecelakaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang siswa SMP berinisial A (14) mengalami nasib sial setelah terlibat kecelakaan di Jalan Raya Teuku Umar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Januari 2025.

    Dalam insiden tersebut, A tertangkap basah membawa puluhan uang palsu.

    Kanit Reskrim Polsek Tambun, AKP Kukuh Setio Utomo, menjelaskan bahwa warga sekitar lokasi kecelakaan segera mengecek keaslian uang yang dibawa oleh A.

    “Usai kecelakaan, luka-luka saja karena jatuh,” ungkap Kukuh.

    A kemudian dibawa ke Mapolsek Tambun untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, A diketahui merupakan kurir uang palsu yang disuruh oleh seseorang yang dikenalnya melalui media sosial Facebook.

    “Akun tersebut menawarkan pekerjaan untuk mengantarkan barang dengan imbalan uang Rp50 ribu,” jelas Kukuh.

    A mengiyakan tawaran tersebut dan bertemu dengan pemilik akun di Stasiun Tambun untuk mengambil barang.

    Dalam perjalanan, A tidak menyadari bahwa uang yang diantarkannya adalah uang palsu.

    “Setelah mereka WhatsApp, A baru tahu kalau itu uang palsu dan disuruh mengantarkan uangnya ke Cibitung,” lanjut Kukuh.

    A membawa uang palsu berjumlah Rp22 juta dengan pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.

    Saat ini, penyidik masih mendalami kasus ini, termasuk mencari tahu siapa yang menyuruh A untuk mengantarkan uang palsu dan sindikat pembuatnya.

    “Kami masih mendalami perkara ini, termasuk dari mana orang yang menyuruh dan akun Facebook-nya,” pungkas Kukuh.

    Uang Palsu di UIN Makassar

    Kasus pembuatan uang palsu juga terjadi di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan dengan tersangka utama  Annar Salahuddin Sampetoding (62).

    Kini, Annar telah ditahan setelah sempat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Makassar.

    Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan proses pemindahan ke Rutan Gunungsari dilakukan pada Selasa (7/1/2025) pukul 13.00 Wita.

    Setelah menjalani pembantaran di rumah sakit, kondisinya saat ini sudah sehat dan sudah bisa menjalani proses lanjutan. Tadi sudah kami bawa ke rutan,” tuturnya, Selasa.

    Kepala Rutan Makassar, Jayadikusumah, menyatakan Annar dijebloskan di Blok B Mapenaling yang dikhususkan untuk tahanan baru.

    “Jadi, tahanan yang baru masuk itu harus kami masukkan ke kamar Mapenaling. Biasanya seminggu sampai dua minggu kita pindahkan ke depan, ke blok kamar lain,” katanya.

    Dengan penempatan tersebut, diharapkan Annar dapat bersosialisasi dengan tahanan lain.

    “Kemudian kita lihat apakah yang bersangkutan ada lawan ataupun nyawanya terancam atau tidak,” sambungnya.

    Petugas rutan telah mendapatkan hasil pemeriksaan medis Annar yang sempat dirawat di RS Bhayangkara.

    “Sudah ada hasil pemeriksaan kesehatannya dari RS Bhayangkara juga, infonya yang bersangkutan ada riwayat jantung. Tapi Terkait kesehatannya besok kami cek lagi dengan dokter,” lanjutnya.

    Diketahui, Annar berperan sebagai investor pembuatan uang palsu dan menjalankan aksinya sejak 2022.

    Akibat perbuatannya, Annar dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun dan denda Rp 50.000.000.000.

    Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Miris! Bocah SMP di Tambun Selatan Bekasi Jadi Kurir Uang Palsu dengan Bayaran Rp 50 Ribu

    (Tribunnews.com/Mohay) (WartaKotalive.com/Rendy Rutama)

  • 6 Aplikasi Penghasil Saldo Dana Gratis 2025 Terpercaya!

    6 Aplikasi Penghasil Saldo Dana Gratis 2025 Terpercaya!

    JABAR EKSPRES – Perkembangan dunia digital, sekarang sudah semaki pesat. Berbagai aplikasi penghasil Saldo Dana Gratis kini banyak bermunculan.

    Nemun, untuk menggunkan aplikasi penghasil Saldo Dana Gratis ini, pengguna disarankan untuk bisa menyeleksi dengan cermat.

    BACA JUGA: Cara Monetisasi Facebook Lewat FB Pro Agar Hasilkan Cuan Dollar

    Banyak aplikasi yang memberikan janji pendapatan, tetapi pada kenyataannya tidak memberikan hasil apapun. Bahkan tidak sedikit pengguna aplikasi merasa tertipu.

    Untuk itu sebagai informasi, kali ini akan dibahas 9 aplikasi penghasil Saldo Dana Gratis yang sudah terbukti banyak digunakan sebagai penghasilan sampingan.

    Survey Junkie

    Aplikasi merupakan pemain lama. Berdiri sejak 2018 Apk ini masih bertahan dan tersedia di Play Store. Apk mendapatkan peringkat bintang 4.3 dengan jumlah unduhan mencapai 3,1 juta pengguna.

    BACA JUGA: FB Pro Bisa Menghasilkan Uang Dollar, Begini Syaratnya!

    Apk yang memiliki kotegori Lifesty dengan menawarkan tugas untuk melakukan survei beberapa brand yang sudah bekerja sama dengan Apk itu.

    Dalam melakukan survei, pengembang Apk menetapkan target atas tugas yang harus diselesaikan. Kemudian jika sudah selesai maka akan berlanjut kepada tugas survei selanjutnya.

    Bagi pengguna yang bergabung dan menyelesaikan tugas survei akan mendapatkan point yang bisa ditukar dengan sejumlah uang dengan batas penarikan sebesar 5 dollar.

    InboxDollars

    Apk ini dibuat oleh pengembang Prodege yang masih satu perusahaan dengan pemegang apk Swagbucks yang memiliki rating bintang 4.2 Play Store dengan 5 juta unduhan.

    BACA JUGA:Lagi Viral! Begini Cara Main aplikasi Penghasil Uang Jagat untuk Berburu Koin Harta Karun

    Aplikasi ini memberikan tugas survei, menonton video dan memberikan komentar. Setelah tugas selesai akan dibayar dengan batas penarikan 30 dollar.

    Bagi yang akan mendaftar untusk bergabung di APK ini telah disediakan bonus sebesar 5 dollar. Aplikasi ini juga memiliki permainan online.

    Selain itu, ada juga kartu kejutan yang bisa digosok untuk menghasilkan uang tambahan. Selain itu ada tuga jajak pendapat dan menonton video.

    Freecash

    Aplikasi ini memiliki rating bintang 4.2 dengan total unduhan di Google Play Store sebanyak 11 juta kali. Apk ini merupakan Aplikasi penghasil uang terpercaya yang memberikan bayaran kepada penggunanya.

  • Pertamina Jawab Kasus Viral Oli Mesin Berubah Warna karena Pertamax, Curiga soal Video: Ini Rekayasa

    Pertamina Jawab Kasus Viral Oli Mesin Berubah Warna karena Pertamax, Curiga soal Video: Ini Rekayasa

    TRIBUNJATIM.COM – Pihak Pertamina akhirnya menjawab viralnya kabar yang menyebut oli mesin berubah warna imbas pemakaian Pertamax.

    Beredar video yang menunjukkan oli mesin sepeda motor berubah warna menjadi kehijauan.

    Hal itu memunculkan beragam spekulasi dari warganet, seperti menyanggah dan menebak penyebab lainnya.

    Melansir akun Instagram, @kencana_foto disebutkan oli mesin bekas menjadi kehijauan karena pemakaian bensin jenis Pertamax.

    Selain berubah warna, oli mesin bekas yang seharusnya kental dan cenderung berwarna gelap kecoklatan juga tampak sangat encer, seperti tercampur dengan zat lain.

    Menyikapi video tersebut, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan oli bekas dalam video tampak sangat encer dan tak wajar.

    “Ini saya malah curiga rekayasa saja, encer sekali soalnya, sudah seperti air banget,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).

    Brahma mengatakan, beberapa oli mesin ada yang menggunakan pewarna kehijauan seperti yang ada pada video tersebut. Namun, dia memastikan warna itu bukan dari BBM.

    “Bila penyebab oli encer karena fuel dilution, seharusnya warna oli tidak seperti itu, menurut saya malah tidak ada perubahan warna signifikan, karena fuel dilution itu hanya 2 persen atau 2.000 ppm saja, tapi memang sudah bisa bikin oli encer,” ucap Brahma.

    Sementara pada video itu, menurut Brahma, kemungkinan ada campuran zat lain sehingga oli sangat encer di luar batas normal dari dampak fuel dilution.

    “Ada jenis pewarna oli, dari dye atau jenis pewarna yang ditambahkan ke oli, sementara kemungkinan dari warna BBM-nya sangat kecil, apalagi warna Pertamax kan tidak seperti itu,” ucap Brahma.

    Brahma mengatakan, bila konsumen mengalami kejadian oli mesin bekas berubah menjadi encer, sebaiknya melakukan tes laboratorium untuk memastikan apa penyebabnya.

    Bila disebabkan oleh fuel dilution, konsumen juga perlu memastikan apakah masih dalam batas wajar atau tidak.

    Oli mesin menjadi encer setelah pemakaian akibat BBM (Kompas.com)

    Beberapa waktu lalu juga viral cerita Pertamax yang bercampur dengan air.

    Media sosial dihebohkan dengan sepeda motor mogok usai mengisi Pertamax di SPBU.

    Ternyata setelah ditelusuri penyebabnya, Pertamax di SPBU tersebut tercampur dengan air.

    Adapun kejadian ini terjadi di SPBU Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

    Diketahui sebanyak 11 motor warga yang mati total usai isi Pertamax campur air.

    Video rekaman tentang kondisi ini tersebar di Facebook dan Instagram, dengan narasi bahwa Pertamax di SPBU tersebut tercampur air.

    Akun Instagram Liputan Kendal Terkini menyebutkan sudah ada 11 motor yang mogok setelah mengisi Pertamax di SPBU 44.513.15 Kaliwungu Kendal.

    “Info sudah ada 11 motor yang mogok atau mati total usai mengisi bensin di SPBU itu. Jadi jangan sampai ada korban lain,” tulis akun tersebut, Jumat (13/12/2024).

    Sementara itu, pihak Pertamina akhirnya buka suara.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah, Brasto Galih Nugroho, membenarkan kejadian ini.

    Namun, ia meminta detail informasi langsung ditanyakan kepada petugas SPBU terkait.

    “Silakan kontak SPBU 44.513.15 dengan petugas bernama Agus. Kami arahkan SPBU bertanggung jawab untuk memberikan pernyataan resmi,” jelas Brasto, Sabtu (14/12/2024), dikutip dari Tribun Jateng.

    Agus Riyanto, pegawai SPBU 44.513.15, mengungkapkan pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap BBM jenis Pertamax di lokasi.

    Lokasi SPBU di Jalan Lingkar Kaliwungu Kendal ditutup usai kejadian pertamax bercampur air, yang membuat belasan motor mogok, Sabtu (14/12/2024). (TRIBUN JATENG/Agus Salim)

    “Dari hasil pengecekan, Pertamax kami ternyata tercampur air,” ujar Agus, Sabtu (14/12/2024).

    Menurut Agus, tercampurnya air diduga akibat kebocoran tangki pendam di SPBU tersebut.

    “Diduga tangki pendamnya bocor, sehingga air bisa merembes masuk. Namun, penyebab pastinya baru akan diketahui setelah proses pengurasan selesai,” jelasnya.

    Operasional SPBU saat ini ditutup sementara hingga proses perbaikan selesai.

    Proses pengurasan tangki pendam dijadwalkan berlangsung Minggu (15/12/2024).

    “Untuk sementara SPBU ditutup. Perbaikan akan dimulai besok, saat ini kami sedang menyiapkan alat-alat yang diperlukan,” kata Agus.

    Pihak SPBU juga bersedia menanggung kerugian konsumen yang terdampak, dengan syarat membawa bukti resi pengisian BBM.

    “Bagi konsumen yang merasa dirugikan, silakan datang ke SPBU dengan membawa bukti resi pembelian. Kami akan mencocokkannya dengan rekaman CCTV,” tegas Agus.

    Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk menjaga kualitas dan keamanan BBM di SPBU guna mencegah kerugian serupa di masa mendatang.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Awal Siswa SMP Jadi Kurir Uang Palsu, Kepincut Tawaran di Facebook, Dapat Imbalan Cuma Rp50 Ribu

    Awal Siswa SMP Jadi Kurir Uang Palsu, Kepincut Tawaran di Facebook, Dapat Imbalan Cuma Rp50 Ribu

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib siswa SMP menjadi kurir uang palsu.

    Ia tertangkap basah ketika mengalami kecelakaan.

    Mirisnya siswa SMP tersebut tergiur tawaran di Facebook yang mana akan diberi imbalan Rp50 ribu jika bersedia mengantar sebuah barang.

    Namun rupanya barang tersebut berupa uang palsu.

    Siswa SMP tersebut berinisial A (14).

    A tertangkap basah warga menjadi kurir uang palsu di depan Plaza Metropolitan Tambun, Jalan Raya Teuku Umar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (11/1/2025).

    Kanit Reskrim Polsek Tambun, AKP Kukuh Setio Utomo mengatakan kejadian tertangkap basah itu usai A mengalami kecelakaan di sekitar lokasi kejadian sekira pukul 11.00 WIB.

    Sebab pasca kecelakaan, sejumlah uang yang dibawa A berserakan di jalan.

    Ketika dilakukan pengecekan oleh pengendara lain dan warga sekitar, rupanya uang tersebut palsu.

    “Usai kecelakaan luka-luka saja karena jatuh memang,” kata Kukuh saat dikonfirmasi, Sabtu (11/1/2025), dikutip dari Warta Kota.

    Bukti kuat A merupakan kurir uang palsu itu juga dijelaskan Kukuh usai pihaknya melakukan pemeriksaan di Polsek Tambun.

    Rupanya A menjadi kurir usai berkenalan dengan sebuah akun di media sosial Facebook yang menawarkan kepada sejumlah pengguna apakah bersedia mengantarkan banda harta kepada seseorang.

    Ilustrasi uang palsu. (Warta Kota)

    Bagi orang yang menerima tawaran itu akan diberikan imbalan uang tunai Rp 50 ribu.

    Mengetahui tawaran itu, A langsung menerimanya dan kemudian bertemu di Stasiun Tambun dengan orang yang memberikan tawaran.

    “Setelah mereka japrian, terus ketemuan di Stasiun Tambun. Terus sudah jalan nganter duit, di Stasiun Tambun, dia (korban) baru tahu kalau itu uang palsu dan disuruh nganter duitnya ke Cibitung, lalu (penawar) ngikutin dari belakang, terus yang di depan (korban) ketabrak mobil, abis itu penawar kabur,” jelasnya.

    Kukuh mengungkapkan uang palsu dengan nominal Rp 2,2 juta pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu tersebut belum sampai ke lokasi pengantaran.

    Terkini uang tersebut sudah dijadikan barang bukti perkara oleh pihaknya guna pemeriksaan lebih lanjut.

    “Iya masih didalami (perkara) kami masih dalami dari mana, orang yang antar, terus facebook nya juga kami dalami,” pungkasnya. 

    Sementara itu, seorang wanita dilabrak pemilik kios viral di media sosial.

    Wanita yang berstatus ibu rumah tangga tersebut diduga belanja dengan uang palsu.

    Video yang merekam kejadian tersebut tersebar luas di media sosial Facebook.

    Video berdurasi 5 menit 39 detik itu pertama kali diunggah oleh akun Flora Fauna di grup Facebook LumajangSatu.

    Dalam video viral tersebut, tampak pemilik kios mempertanyakan keaslian uang pecahan Rp 10.000 diduga palsu berjumlah 39 lembar atau Rp 390.000 yang digunakan pelaku untuk berbelanja di kiosnya.

    “Laiyo iki yak opo 390 duik palsu (Laiya ini gimana Rp 390.000 uang palsu),” kata pemilik kios, dikutip dari Kompas.com.

    Bukannya meminta maaf, pelaku malah menyalahkan pemilik kios yang dianggap tidak meneliti terlebih dahulu uang yang diberikannya untuk membayar belanjaan.

    “Penjuale (penjualnya) kan harus dilihat ini uang palsu apa enggak,” kata pelaku.

    Belakangan diketahui, pelaku yang mengedarkan uang palsu adalah Kunci Hasiati, warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Sementara itu, korban adalah tetangga depan rumah pelaku yang bernama Intan.

    Kapolsek Tempeh AKP Samsul Arifin mengatakan, pelaku dan barang bukti berupa ratusan lembar uang diduga palsu berbagai nominal mulai dari Rp 1.000 sudah diamankan polisi di Mapolsek Tempeh.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui uang diduga palsu tersebut adalah uang mainan yang dibeli pelaku dari online shop.

    Uang mainan itu kemudian dimodifikasi oleh pelaku dengan menutupi tulisan uang mainan yang ukurannya kecil dengan solasi.

    “Betul, yang bersangkutan sudah kita periksa dan ternyata itu uang mainan yang dibelinya dari online shop,” kata Samsul di Mapolsek Tempeh.

    “Kalau jumlahnya masih dihitung oleh anggota kami karena nominalnya bervariasi, yang jelas ada ratusan lembar,” ucapnya. 

    Samsul menyebut, motif pelaku membelanjakan uang mainan adalah ingin mempunyai uang lebih.

    Terlebih, kondisinya hidup seorang diri di rumah.

    “Motifnya ingin mempunyai uang lebih banyak, apalagi dia kan hidup sendiri,” katanya. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Bocah SMP Jadi Kurir Uang Palsu di Bekasi Berujung Ditabrak Mobil, Cuma Dibayar Rp50 Ribu – Halaman all

    Bocah SMP Jadi Kurir Uang Palsu di Bekasi Berujung Ditabrak Mobil, Cuma Dibayar Rp50 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bak jatuh tertimpa tangga, nasib apes dialami bocah SMP di Bekasi berinisial A (14).

    Dirinya mengalami kecelakaan setelah ditabrak oleh mobil di depan Plaza Metropolitan Tambun, Jalan Raya Teuku Umar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (11/1/2025).

    Namun, kecelakaan tersebut berujung terungkapnya sosok A lebih jauh di mana dirinya ternyata seorang menjadi kurir uang palsu.

    Adapun hal itu diketahui ketika barang yang dibawa A berupa uang palsu tersebut berhamburan di jalan setelah dirinya mengalami kecelakaan.

    Setelah itu, uang tersebut dicek oleh pengendara lain dan warga sekitar yang ternyata merupakan uang palsu.

    Bukti A merupakan kurir uang palsu semakin kuat ketika dirinya diperiksa di Polsek Tambun.

    Kanit Reskrim Polsek Tambub, AKP Kukuh Setio Utomo mengatakan, A mengakui bahwa dirinya merupakan kurir uang palsu.

    Pekerjaan itu, kata Kukuh, diambil A setelah dirinya bergabung di sebuah grup di Facebook yang menawarkan sejumlah pengguna untuk mengantarkan harta benda kepada seseorang.

    Adapun upah yang diperoleh A hanyalah Rp50 ribu.

    Dalam pengakuannya, A menyebut dirinya mengantar uang palsu itu dari Cibitung ke Tambun dengan mengendarai sepeda motor.

    Kukuh mengatakan saat insiden kecelakaan dialami A, penawar uang palsu berada di sekitar lokasi dan langsung kabur.

    “Setelah mereka WA japri, terus ketemuan di Stasiun Tambun, terus sudah jalan nganter duit.”

    “Di stasiun Tambun dia (korban) baru tahu kalau itu uang palsu dan disuruh nganter duitnya ke Cibitung, lalu (penawar) ngikutin dari belakang, terus yang di depan (korban) ketabrak mobil, abis itu penawar kabur,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

    A membawa uang palsu dengan nominal Rp2,2 juta dalam pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.

    Kini, uang palsu yang dibawa A itu menjadi barang bukti untuk pengembangan penyelidikan lebih lanjut.

    “Iya masih didalami (perkara) kami masih dalami dari mana, orang yang antar, terus facebook nya juga kami dalami,” pungkasnya.

    Di sisi lain, A mengalami luka ringan setelah mengalami kecelakaan.

    “(A) luka-luka saja, jatuh memang,” kata Kukuh singkat.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Bekasi dengan judul “Bocah SMP di Bekasi Jadi Kurir Uang Palsu, Terima Tawaran Lewat Facebook, Dapat Bayaran Rp 50 Ribu”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Bekasi/Rendy Utama)(Kompas.com/Puspasari Setyaningrum)

  • Kronologis Siswa SMP Direkrut Jadi Kurir Uang Palsu di Bekasi, Duit Tercecer Setelah Tertabrak Mobil – Halaman all

    Kronologis Siswa SMP Direkrut Jadi Kurir Uang Palsu di Bekasi, Duit Tercecer Setelah Tertabrak Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Terungkap asal usul siswa SMP berinisial A menjadi kurir uang palsu di Bekasi, Jawa Barat.

    Pelajar berjenis kelamin pria tersebut diamankan polisi setelah mengalami kecelakaan di depan Plaza Metropolitan Tambun, Jalan Raya Teuku Umar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025).

    Ia diketahui menjadi kurir, karena saat kecelakaan uang palsu yang hendak di antarkannya berceceran di jalan.

    Warga yang menolognya pun curiga dengan keberadaan uang yang berceceran di tengah jalan tersebut.

    Lantas, A pun dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    “(A) luka-luka saja, jatuh memang. Sekarang lagi di polsek untuk dimintai keterangan. Terus, terkait orang yang menyuruh, lagi kami dalami,” kata Kanit Reskrim Polsek Tambun, AKP Kukuh Setio Utomo, Sabtu (12/1/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, A pun mengakui bila uang yang dibawanya uang palsu.

    Kronologis Pelajar SMP Jadi Kurir Uang Palsu

    AKP Kukuh Setio Utomo mengungkap A menjadi kurir setelah bergabung di akun sosial media (Sosmed) Facebook yang menawarkan sejumlah pengguna untuk mengantarkan harta benda kepada seseorang.

    Ia tergiur imbalan uang tunai Rp 50 ribu.

    “Jadi, di Facebook tuh ada yang menawarkan, ‘siapa yang bersedia antar benda’. Terus sahut bocah itu, dengan ini (iming-iming) dikasih duit Rp 50.000,” ujar AKP Kukuh.

    Mengetahui tawaran itu, A langsung menerimanya.

    Ia pun kemudian bertemu dengan orang yang memberikan tawaran di Stasiun Tambun, Bekasi.

    A pun diminta mengantarkan segepok uang palsu senilai Rp 2,2 juta ke sebuah tempat di kawasan Cibitung, Bekasi.

    “Setelah mereka WA japri, terus ketemuan di stasiun Tambun, terus sudah jalan nganter duit, di stasiun Tambun dia (korban) baru tahu kalau itu uang palsu,” katanya.

    A pun langsung bertolak menggunakan sepeda motor dari Stasiun Tambun ke Cibitung mengantarkan uang palsu ke teman orang yang menyuruhnya.

    “Mau diantar ke temannya yang menyuruh. Nanti, disuruh berhenti di suatu tempat. Nah, orang yang mengambil nanti dihubungi,” kata Kukuh.

    Sementara orang yang menyuruh A, membuntuti dari belakang.

    Namun, sebelum sampai ke lokasi tempat mengantar uang palsu, A mengalami kecelakaan.

    “Disuruh nganter duitnya ke Cibitung, lalu (penawar) ngikutin dari belakang, terus yang di depan (korban) ketabrak mobil, abis itu penawar kabur,” jelasnya.

    Kukuh mengungkapkan uang palsu totalnya Rp 2,2 juta pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.

    Uang tersebut belum sampai ke lokasi pengantaran.

    Terkini uang tersebut sudah dijadikan barang bukti perkara oleh pihaknya guna pemeriksaan lebih lanjut.

    “Iya masih didalami (perkara) kami masih dalami dari mana, orang yang antar, terus facebook nya juga kami dalami,” ucapnya.

    Polisi pun kini berupaya mengumpulkan rekaman CCTV dalam rangka mengetahui sosok pelaku yang menyuruh A.

    (tribunnews.com/ reynas/ tribunbekasi.com/ rendy rutama/ kompas.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Bocah SMP di Bekasi Jadi Kurir Uang Palsu, Terima Tawaran Lewat Facebook, Dapat Bayaran Rp 50 Ribu

  • Kesaksian Bocah SMP di Bekasi Diminta Antar Uang Palsu, Ketahuan Warga karena Kecelakaan – Halaman all

    Nasib Apes Siswa SMP di Bekasi yang Jadi Kurir Uang Palsu Ditabrak Mobil, Jutaan Rupiah Berserakan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – A (14), siswa SMP di Bekasi, Jawa Barat, diamankan polisi karena tertangkap basah menjadi kurir uang palsu senilai jutaan rupiah.

    Bocah laki-laki itu ditangkap warga di depan Plaza Metropolitan Tambun, Jalan Raya Teuku Umar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (11/1/2025).

    Terungkapnya aksi peredaran uang palsu ini bermula saat A mengalami kecelakaan di dekat lokasi kejadian sekitar pukul 11.00 WIB.

    Kanit Reskrim Polsek Tambun, AKP Kukuh Setio Utomo, mengungkapkan A mengalami kecelakaan sehingga uang palsu yang dibawanya berserakan di jalan.

    Ketika dicek oleh pengendara lain dan warga sekitar, rupanya uang yang dibawa siswa SMP tersebut adalah uang palsu.

    Bukti kuat A adalah kurir uang palsu ini didapatkan setelah siswa SMP tersebut menjalani pemeriksaan di Polsek Tambun.

    Siswa SMP itu pun mengakui perbuatannya.

    Bocah SMP itu nekat menjadi kurir uang palsu setelah bergabung di akun sosial media (Sosmed) Facebook yang menawarkan sejumlah pengguna untuk mengantarkan harta benda kepada seseorang.

    A diiming-imingi Rp 50.000 untuk mengantarkan uang palsu oleh seorang pria yang belum diketahui identitasnya.

    “Jadi di Facebook tuh ada yang menawarkan, ‘siapa yang bersedia antar benda’. Terus sahut bocah itu, dengan ini (iming-iming) dikasih duit Rp 50.000,” kata Kukuh saat dikonfirmasi, Sabtu.

    Mengetahui tawaran itu, A langsung menerimanya dan kemudian bertemu di Stasiun Tambun dengan orang yang memberikan tawaran.

    “Setelah mereka WA japri, terus ketemuan di stasiun Tambun, terus sudah jalan nganter duit, di stasiun Tambun dia (korban) baru tahu kalau itu uang palsu dan disuruh nganter duitnya ke Cibitung, lalu (penawar) ngikutin dari belakang, terus yang di depan (korban) ketabrak mobil, abis itu penawar kabur,” ungkap Kukuh.

    Kukuh menyebutkan bahwa uang palsu yang dibawa A nominalnya sebesar Rp 2,2 juta dengan pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.

    Uang palsu itu rencananya akan diantar A ke sebuah tempat kawasan Cibitung, Kabupaten Bekasi.

    “Mau diantar ke temannya yang menyuruh. Nanti, disuruh berhenti di suatu tempat. Nah, orang yang mengambil nanti dihubungi,” jelas Kukuh.

    A pun bertolak dari Tambun Selatan menuju Cibitung menggunakan sepeda motor.

    Sedangkan sang pesuruh A mengikuti siswa SMP itu dari belakang.

    Sialnya, A mengalami kecelakaan lalu lintas di tengah perjalanan hingga uang palsu yang dibawanya berhamburan di jalan.

    Kini uang palsu tersebut telah diamankan untuk dijadikan barang bukti guna pemeriksaan lebih lanjut.

    “Iya masih didalami (perkara) kami masih dalami dari mana, orang yang antar, terus facebook nya juga kami dalami,” ujarnya.

    Adapun akibat kecelakaan yang, A mengalami luka-luka dan langsung dimintai keterangan di Polsek Tambun.

    “(A) luka-luka saja, jatuh memang. Sekarang lagi di polsek untuk dimintai keterangan. Terus, terkait orang yang menyuruh, lagi kami dalami,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Bocah SMP di Bekasi Jadi Kurir Uang Palsu, Terima Tawaran Lewat Facebook, Dapat Bayaran Rp 50 Ribu

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribunbekasi.com/Rendy Rutama) (Kompas.com/Baharudin Al Farisi/Fitria Chusna Farisa)

  • Makin Mesra, Bos Meta Bertemu Donald Trump di Florida

    Makin Mesra, Bos Meta Bertemu Donald Trump di Florida

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan CEO Meta Mark Zuckerberg dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kian mesra. Keduanya dilaporkan bertemu di Mar-A-Lago Florida.

    Pertemuan itu dilaporkan oleh website Semafor yang mengutip seorang sumber. Namun, baik tim transisi Trump dan pihak Meta tidak langsung merespon permintaan berkomentar dari Reuters, dikutip Minggu (12/1/2025).

    Trump dan Zuckerberg bertemu jelang perubahan yang terjadi di Meta sebelum pelantikan Trump pada 20 Januari 2025. Meta baru-baru ini dilaporkan  telah menghapus program cek fakta di dalam platformnya, kebijakan paling drastis selama beberapa tahun terakhir.

    “Kami mencapai titik sehingga terlalu banyak kesalahan dan terlalu banyak sensor. Ini saatnya untuk balik ke akar yaitu kebebasan berekspresi,” kata Zuckerberg.

    Program cek fakta, di Instagram, Facebook hingga Threads akan diganti dengan sistem catatan komunitas, mirip seperti yang diterapkan media sosial X.

    Perubahan kebijakan baru berlaku untuk wilayah AS. Meta belum mengumumkan rencana melakukan hal serupa untuk pasar lain, termasuk Uni Eropa.

    Sebagai catatan, Uni Eropa memiliki aturan Digital Services Act yang berlaku mulai 2023. Di sana dituliskan kewajiban media sosial raksasa menangani konten ilegal dan yang menimbulkan risiko keamanan publik, perusahaan yang gagal akan didenda 6% pendapatan global.

    Trump menyambut baik perubahan kebijakan di Meta. Dia juga memuji Zuckerberg sebagai orang yang sangat mengesankan.

    Ucapan itu cukup berbeda beberapa waktu lalu, saat Trump mengancam memenjarakan Zuckerberg. Menurut Trump, perubahan kebijakan Meta kemungkinan karena merespon ancaman yang dilontarkan olehnya.

    “Mereka sudah berubah banyak, Meta. Orang itu [Zuckerberg] sangat mengesankan,” katanya.

    (hsy/hsy)

  • Terungkap Duit Palsu Berceceran Saat Bocah SMP di Bekasi Kecelakaan

    Terungkap Duit Palsu Berceceran Saat Bocah SMP di Bekasi Kecelakaan

    Jakarta

    Bocah SMP berinisial A (14) di Bekasi, Jawa Barat, menjadi kurir uang palsu. Aksinya membawa uang palsu itu terungkap setelah dirinya ditabrak mobil di kawasan Tambun, Kabupaten Bekasi.

    Uang palsu yang dibawa A itu pun jatuh berceceran. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (11/1/2025) pagi.

    A menerima tawaran dari seseorang pria untuk mengantar uang palsu tersebut. Pria itu dikenalnya melalui Facebook.

    Diberi Imbalan Rp 50 Ribu

    Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan AKP Kukuh Setiono menyampaikan A dijanjikan imbalan Rp 50 ribu sebagai upah mengantarkan barang. Uang palsu itu diantar ke daerah Cibitung.

    “Jadi di Facebook tuh ada yang menawarkan, ‘siapa yang bersedia anterin banda’ harta kayaknya. Terus nyaut bocah itu, dengan ini (iming-iming) dikasih duit Rp 50 ribu,” kata Kukuh saat dihubungi, Sabtu (11/1/2025).

    Bertemu Penyuruh di Stasiun Tambun

    Foto: Uang palsu di Palopo diduga palsu pecahan Rp 100 ribu saat arisan. (dok. Istimewa)

    Keduanya pun sepakat untuk bertemu di Stasiun Tambun. Saat bertemu korban mengetahui bahwa barang yang diminta diantarkannya tersebut merupakan uang palsu senilai Rp 2,2 juta.

    “Terus sudah jalan, nganter duit. Di situ dia (korban) baru tahu kalau itu uang palsu, nganter duitnya ke Cibitung. Setelah ketemu itu, nganterin duit segepok itu, dia (korban) tahu emang itu duit palsu, dia tahu. Mau diantar ke temannya yang nyuruh. Nanti disuruh berhenti di suatu tempat. Nah orang yang ambil, nanti dihubungi ,” ujarnya.

    Pelaku mengikut korban dari arah belakang. Namun belum berjalan jauh, korban lalu tertabrak mobil.

    “Dia (pelaku) ngikutin dari belakang, terus yang di depan (korban) ketabrak mobil. Kita hitung (jumlah duit palsu) Rp 2,2 juta. Pecahan 100 ribu sama 50 ribu,” tuturnya.

    Saat itu, warga sekitar mengetahui korban tengah membawa uang palsu gepokan. A kemudian dihampiri warga sekitar.

    Warga sempat bertanya kepada kepada bocah SMP tersebut, namun dia terlihat kebingungan. Warga sempat merekam sesaat setelah A kecelakaan, lalu viral di media sosial.

    Polisi Cari Pria Penyuruh Antar Uang Palsu

    Foto: Penampakan uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu dibawa bocah korban kecelakaan di Bekasi. (Foto: dok. Istimewa)

    Polisi juga memburu pria pemberi duit palsu yang dikenal korban lewat Facebook. Saat ini keberadaan pria tersebut sedang didalami.

    “Masih didalami. Kita masih dalami dari mana, orang yang antar, terus Facebook-nya juga kita dalami,” ucap kukuh.

    Sementara, A tengah diperiksa di Polsek Tambun Selatan. A sendiri mengalami luka-luka usai kecelakaan.

    “(Kondisi bocah SMP) luka-luka saja, jatuh memang. Sekarang lagi di Polsek untuk dimintai keterangan,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 3

    (dek/fas)

  • Uang Berhamburan di Jalan Raya Tambun usai Anak SMP Ditabrak Mobil, Ternyata Korban Kurir Uang Palsu – Halaman all

    Uang Berhamburan di Jalan Raya Tambun usai Anak SMP Ditabrak Mobil, Ternyata Korban Kurir Uang Palsu – Halaman all

    Dari hasil pemeriksaan, pelaku (yang meminta mengantarkan uang) ternyata mengikuti dari belakang. Dalam perjalanan, anak SMP yang berada di depan

    Tayang: Sabtu, 11 Januari 2025 22:44 WIB

    Google

    Ilustrasi kecelakaan 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang siswa SMP insial A (14) di Tambun Bekasi menjadi kurir uang palsu senilai jutaan rupiah. 

    A yang sedang membawa uang palsu itu tiba-tiba terjatuh dari motornya hingga uang palsu yang dibawanya berhamburan di jalan raya. 

    Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan AKP Kukuh Setiono membenarkan kejadian itu. 

    “Jadi begini ceritanya, itu bocah kenalan sama orang di facebook. Terus ketemu lah sama orangnya itu terus disuruh nganterin duit dijanjikan uang Rp 50 ribu,” ucap Kukuh kepada wartawan, Sabtu (11/1/2024). 

    Menurutnya, bocah SMP ini mengetahui bahwa uang yang diantarnya memang palsu. 

    Dari hasil pemeriksaan, pelaku (yang meminta mengantarkan uang) ternyata mengikuti dari belakang. 

    Dalam perjalanan, anak SMP yang berada di depan tertabrak mobil. 

    “Terkait orang yang nyuruh lagi kita dalami kejadian tadi jam 11.00 WIB dan akan diantar ke Cibitung,” tutur Kukuh. 

    Uang palsu yang diantarkan itu diketahui berjumlah Rp2,2 juta. 

    Sedangkan kondisi A setelah kejadian mengalami luka-luka dan juga sudah diminta keterangan di Polsek Tambun. 

    Polisi akan melakukan pengecekan CCTV guna penyelidikan lebih lanjut.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini