Perusahaan: Facebook

  • Petaka Trump Dimulai, Raksasa Teknologi Dirombak Habis-habisan

    Petaka Trump Dimulai, Raksasa Teknologi Dirombak Habis-habisan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menjelang pelantikan Donald Trump, raksasa teknologi sudah siap-siap berbenah diri. Meta Platforms (Facebook, Instagram, WhatsApp) dan Amazon kompak mengurangi program keberagaman (diversity program).

    Pasalnya, perlawanan kubu konservatif yang digawangi Partai Republik terhadap inisiatif keberagaman dalam lingkungan kerja makin kencang.

    Setidaknya ada 6 raksasa AS yang terdeteksi telah memodifikasi kebijakan internal dalam mendorong perwakilan ras dan etnis di dalam perusahaan.

    Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk di antara 25 perusahaan yang menerima surat pemegang saham publik sejak tahun 2021 yang mengklaim program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) mereka merupakan diskriminasi ilegal dan pelanggaran tugas direktur kepada investor.

    Gerakan untuk menggenjot kebijakan inkusivitas di dalam perusahaan didorong protes melawan kasus pembunuhan yang dilakukan polisi terhadap George Floyd dan warga kulit hitam AS lainnya pada 2020 silam.

    Meta sendiri sudah mengakhiri program DEI perusahaan yang akan berdampak pada proses perekrutan, pelatihan, dan pemilihan penyuplai. Hal ini diketahui dari memo internal karyawan pada pekan lalu, dikutip dari Reuters, Senin (13/1/2025).

    Dalam kurun waktu kurang dari 2 pekan, Meta juga telah meniadakan program pengecekan fakta pada platform-nya, serta menunjuk Joel Kaplan untuk menjadi Chief Global Affairs perusahaan.

    Joel Kaplan merupakan tokoh kawakan Republik yang juga merupakan CEO Ultimate Fighting Championship (UFC) dan teman dekat Trump.

    Sementara itu, Amazon terang-terangan mengatakan “akan mengurangi program yang sudah lawas” terkait inklusi. Prosesnya diselesaikan pada akhir 2024, kata perusahaan pada dalam memo internal pada Desember lalu yang dilihat oleh Reuters.

    Kelompok konservatif telah menegaskan untuk tidak menjunjung program DEI. Bagi perusahaan yang masih bersikeras menggelar DEI terancam dituntut.

    Pekan lalu, Musk dan sekutu Trum telah menyalahkan program DEI karena diklaim menghalangi respons terhadap kebakaran hutan yang berkobar di Los Angeles.

    (fab/fab)

  • Bos Epic Games Sindir Apple dan Google yang Dekati Donald Trump

    Bos Epic Games Sindir Apple dan Google yang Dekati Donald Trump

    Jakarta

    CEO Epic Games Tim Sweeney menyindir bos-bos perusahaan teknologi besar yang menjilat Presiden AS Terpilih Donald Trump.

    Menurut Sweeney, para bos perusahaan teknologi itu mendekati Trump untuk memuluskan langkah perusahaan yang mereka pimpin, utamanya untuk mempengaruhi undang-undang anti kompetitif.

    “Setelah bertahun-tahun berpura-pura jadi pendukung Partai Demokrat, pemimpin Big Tech kini berpura-pura menjadi pendukung Partai Republik, dengan harapan bisa diuntungkan oleh pemerintahan yang baru,” tulis Sweeney di akun X-nya.

    Sindiran pedas ini tentu ditujukan untuk beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Apple dan Google, yang masing-masing mendonasikan USD 1 juta untuk acara pelantikan Trump.

    Bahkan CEO Apple Tim Cook ikut menyumbang secara pribadi, dan ia memang dikenal punya hubungan dekat dengan Trump, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (13/1/2025).

    “Waspadalah terhadap kampanye monopoli licik untuk menghancurkan aturan persaingan usaha karena mereka menipu konsumen dan menghancurkan pesaingnya,” tambah Sweeney.

    Seperti diketahui, Epic Games memang punya masalah dengan Apple dan Google terkait distribusi software mereka. Sejak lama Sweeney selalu menggaungkan opsi penjualan game di Android dan iOS yang terpisah dari App Store dan Google Play.

    Tujuannya agar terlepas dari “pajak” yang diterapkan di dua platform itu, termasuk sistem pembayaran yang dipakai di App Store maupun Google Play. Menurutnya, sistem yang ada saat ini memonopoli pasar software mobile.

    Tak cuma Apple dan Google yang mendekati Trump menjelang pelantikannya itu. Amazon dan Meta juga ikut menyumbang untuk acara inagurasi Trump. Bahkan, CEO Meta Mark Zuckerberg mengambil langkah lebih jauh, yaitu melonggarkan aturan moderasi konten di Facebook, sama seperti yang dilakukan X sejak jauh hari.

    Pada Desember lalu, Trump juga menyebut banyak perubahan sikap dari berbagai pihak. Dari yang sebelumnya menjadi lawan, kini menjadi kawan.

    “Pada periode pertama, semuanya melawan saya. Pada periode ini semuanya ingin menjadi teman saya,” kata Trump.

    (asj/asj)

  • Cara Monetisasi Facebook Lewat FB Pro Agar Hasilkan Cuan Dollar

    Cara Monetisasi Facebook Lewat FB Pro Agar Hasilkan Cuan Dollar

  • Zuckerberg Ingin Meta Lebih Maskulin

    Zuckerberg Ingin Meta Lebih Maskulin

    Jakarta

    Berbagai perusahaan di Amerika Serikat menerapkan program diversitas dan kesetaraan untuk mewadahi semua kalangan. Akan tetapi CEO Meta Mark Zuckerberg tampaknya sudah muak dengan elemen-elemen yang menurutnya ‘dikebiri secara budaya’ dan ingin lebih merangkul energi maskulin.

    “Mengatakan kami ingin ramah dan menciptakan lingkungan yang baik untuk semua orang adalah satu hal, tapi saya pikir mengatakan bahwa maskulinitas itu buruk adalah hal lain, dan saya pikir secara budaya kita telah beralih ke spektrum itu,” kata Zuck dalam wawancara baru-baru ini dengan Joe Rogan.

    Zuckerberg, yang tumbuh hanya dengan saudara perempuan dan sekarang hanya memiliki anak perempuan, mengatakan pada Rogan bahwa ia ingin wanita sukses, tapi tidak menganggap maskulinitas dikategorikan sebagai racun agar hal itu terjadi.

    Ia menilai seni bela diri yang digelutinya membuat hatinya berubah dalam hal maskulinitas. Melakukan sesuatu dengan teman-teman prianya di mana mereka saling mengalahkan jadi pengalaman positif. “Saya pikir memiliki budaya yang lebih merayakan agresi punya kelebihannya sendiri yang sangat positif,” imbuhnya.

    Meta dilaporkan mengakhiri program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. “Istilah ini dipahami sebagian orang sebagai praktik yang menunjukkan perlakuan istimewa terhadap beberapa kelompok daripada yang lain,” tulis Meta’s vice president of human resources, Janelle Gale.

    Perombakan kebijakan Meta mencakup perintah menyingkirkan tampon dari toilet pria. Meta juga mengumumkan berakhirnya kebijakan pengecekan fakta. “Sudah waktunya kembali ke akar kebebasan berekspresi di Facebook dan Instagram,” ujar Zuck.

    Pemeriksa fakta akan digantikan oleh Catatan Komunitas yang mirip dengan X. Zuck mengakui meskipun telah mencoba dengan itikad baik untuk menangani masalah tentang misinformasi, ada terlalu banyak penyensoran.

    Menurutnya, pemeriksa fakta karena terlalu bias secara politik. Selain itu, Meta dilaporkan akan menghapus tema kustomisasi transgender dan nonbiner dari aplikasi Messenger-nya dan akan mengubah kebijakan untuk mengizinkan kritik terhadap identitas gender.

    (fyk/fay)

  • Chat WhatsApp Warga RI Bisa Dibaca CIA, Ini Pengakuan CEO Zuckerberg

    Chat WhatsApp Warga RI Bisa Dibaca CIA, Ini Pengakuan CEO Zuckerberg

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa chat WhatsApp di HP pengguna bisa dibaca oleh pihak ketiga termasuk badan intelijen seperti CIA. Oleh karena itu, WhatsApp menyediakan fitur hapus otomatis agar chat di HP pengguna tidak bisa diintip.

    Fakta baru soal WhatsApp diungkapkan oleh Zuckerberg dalam wawancara di seri podcast The Joe Rogan Experience. Sebagai CEO Meta, Zuckerberg mengelola platform media sosial Instagram, Facebook, WhatsApp dan Threads.

    Zuckerberg mengatakan fitur end-to-end encryption yang ada di WhatsApp bertujuan agar WhatsApp, sebagai perusahaan penyedia layanan chat, tidak bisa membaca pesan yang dikirim oleh penggunanya.

    “Cara enkripsi bekerja adalah membuat perusahaan yang mengelola layanan tak bisa melihatnya,” katanya.

    Namun, fitur tersebut tidak bisa melindungi data dan chat yang tersimpan di HP tiap pengguna WhatsApp, termasuk di RI. Oleh karena itu, badan intelijen dan hacker fokus untuk memanfaatkan celah yang ada di HP.

    Caranya adalah memanfaatkan perangkat spyware untuk mengakses isi HP penggunanya. Salah satunya adalah sypware Pegasus buatan Israel yang terkenal karena digunakan untuk membobol iPhone milik pejabat pemerintah di seluruh dunia.

    Spyware seperti Pegasus bisa membaca chat, melihat foto, hingga mengakses data panggilan telepon tanpa harus “mencegat” komunikasi antara dua perangkat lewat internet.

    Risiko ini yang mendorong WhatsApp untuk memperkenalkan fitur “hapus otomatis” atau “pesan menghilang” (disappearing message) di WhatsApp.

    Fitur ini secara otomatis menghapus chat dalam bentuk teks, foto, dan video di WhatsApp setelah jangka waktu tertentu.

    “Membuat [chat] terenkripsi dan menghilang adalah standar baik untuk keamanan dan privasi,” kata Zuckerberg.

    (dem/dem)

  • Mark Zuckerberg Kritik Apple yang Dianggap Mandek Inovasi, Tapi Meta Hadapi Tuduhan Serupa

    Mark Zuckerberg Kritik Apple yang Dianggap Mandek Inovasi, Tapi Meta Hadapi Tuduhan Serupa

    JAKARTA – Dalam wawancara dengan Joe Rogan, CEO Meta Mark Zuckerberg melontarkan kritik tajam kepada Apple, menuduh perusahaan tersebut berhenti berinovasi sejak peluncuran iPhone dua dekade lalu. Namun, kritik ini justru memunculkan kembali tuduhan bahwa Meta juga mengalami stagnasi dalam pengembangan produknya, terutama Facebook.

    Zuckerberg menyampaikan pandangan beragam tentang pengaruh Apple, memuji kesuksesan iPhone, tetapi juga mengkritik perusahaan itu karena terlalu bergantung pada produk tersebut sebagai inti inovasinya.

    Dia juga menyerang praktik bisnis Apple, khususnya “Apple tax,” istilah yang mengacu pada komisi 30% yang dikenakan Apple kepada pengembang aplikasi untuk setiap transaksi di platformnya. Zuckerberg mengklaim bahwa biaya ini menghambat inovasi bisnis dan menyebutkan bahwa Meta dapat menggandakan keuntungannya jika tidak ada kebijakan tersebut.

    Zuckerberg membandingkan perangkat Vision Pro dari Apple dengan perangkat keras Meta, seperti Meta Quest. Menurutnya, meskipun Vision Pro memiliki layar yang unggul untuk menonton film, perangkat tersebut kalah dalam aspek interaktivitas dan gaming, yang menjadi kekuatan Meta Quest. Namun, Zuckerberg mengabaikan kemampuan Vision Pro sebagai alat produktivitas, area yang belum dapat ditandingi perangkat Meta.

    Tantangan Internal Meta

    Kritik terhadap Apple ini memunculkan ironi, mengingat Meta sendiri juga dituding mandek inovasi. Sejak rebranding menjadi Meta dan berinvestasi besar-besaran di metaverse, Facebook tetap menjadi penggerak utama pendapatan perusahaan.

    Meta juga dikenal sering meniru fitur dari kompetitornya. Mulai dari Stories milik Snapchat, video pendek ala TikTok, hingga Threads yang meniru Twitter, semua ini memperkuat tuduhan bahwa Meta lebih sering mereplikasi daripada berinovasi.

    Apple dan Meta sudah lama berseteru soal privasi pengguna. Kebijakan App Tracking Transparency (ATT) yang diperkenalkan Apple berdampak besar pada pendapatan iklan Meta, memperburuk hubungan kedua perusahaan.

    Kritik Zuckerberg terhadap pendekatan privasi Apple muncul di tengah kontroversi kebijakan Meta sendiri, seperti keputusan untuk menghentikan fact-checking dan melonggarkan aturan moderasi konten. Kebijakan baru yang membolehkan ujaran kebencian terhadap komunitas LGBTQ+ dengan dalih “kebebasan berpendapat” menuai kecaman luas.

    Keputusan Meta ini dianggap sebagai upaya mendekati Presiden AS terpilih Donald Trump, mengingat banyak kebijakan baru Meta sejalan dengan retorika Trump dan partainya. Akibatnya, banyak karyawan Meta mengundurkan diri, dan pencarian Google terkait “cara keluar dari Facebook” meningkat hingga 5.000%.

    Perseteruan antara Apple dan Meta mencerminkan ketegangan yang lebih luas di industri teknologi besar. Dengan pengawasan ketat regulator, strategi masing-masing perusahaan—Apple dengan fokus pada privasi dan Meta dengan deregulasi serta kebebasan berpendapat—dapat membentuk masa depan mereka di tengah perubahan lanskap teknologi.

    Sementara Zuckerberg terus menyerang Apple, pertanyaan besar tetap ada: apakah Meta mampu berinovasi lebih jauh dari platform warisannya, atau justru akan terjebak dalam pola yang sama? Upaya Meta untuk mendominasi metaverse masih menjadi pertaruhan besar yang hasilnya belum jelas.

  • Pertanyakan Kelanjutan Memberantas Judol dan Pinjol, Nanik S Deyang: Mereka Kerasukan

    Pertanyakan Kelanjutan Memberantas Judol dan Pinjol, Nanik S Deyang: Mereka Kerasukan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mencatat telah menindak 5,4 juta konten judi online sejak 2017 hingga akhir tahun 2024 dalam upaya memberantas judi online dan memperkuat ruang digital yang aman.

    Namun, penindakan dan pemblokiran situs dan akun berkonten judi online adalah langkah awal, identifikasi dan pemberantasan jaringan utama di balik aktivitas ini lebih penting agar maksimal memberantas judi online.

    Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan Nanik Sudaryati Deyang, kembali menyoroti fenomena ini termasuk Pinjaman Online (Pinjol).

    “Apa kabar Judol dan Pinjol. Dalam kondisi ekonomi terpuruk maka orang kemudian mencari jalan pintas dengan gambling. ” ujar Nanik memulai pernyataannya, dikutip dari unggahannya di akun Facebook pribadinya @Naniek Sudaryati Deyang, Senin (13/1/2025).

    Fenomena ini kejahatan digital ini menurut Nanik harus segera dituntaskan hingga ke akar. Pasalnya, para pelaku seolah telah kecanduan bahkan menggila dengan perilaku tersebut.

    “Gilanya, mereka kerasukan dengan pandangan siapa tahu kali ini beruntung,” imbuhnya.

    “Bisa dibayangkan gak? Orang yang sudah tidak punya aset apapun, lalu kejanduan Judol. Lalu apa yang terjadi pada orang tersebut? Orang menjadi katagihan Judol akut. Saat sudah tidak ada yang dijual, maka dia kemudian mencari uang dari mana saja, termasuk Pinjol,” lanjut jurnalis senior tersebut.

    Sementara itu, Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mendoring aturan hukum yang lebih tegas diperlukan untuk memberikan efek jera yang nyata. Misalnya, memperberat hukuman bagi penyelenggara judi online dan melarang keras promosi terselubung melalui media sosial.

  • Cek fakta, janda dan duda akan dikenakan pajak 16 persen

    Cek fakta, janda dan duda akan dikenakan pajak 16 persen

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan mulai 1 Januari 2025, Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) dengan status janda atau duda akan dikenakan pajak 16 persen.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Mulai 1 Januari 2025 yang statusnya Janda / Duda akan dikenakan pajak 16% dihitung dari masa lama status menjanda atau menduda”

    Namun, benarkah janda dan duda akan bayar pajak 16 persen?

    Unggahan yang menarasikan janda dan duda akan dikenakan pajak 16 persen. Faktanya, Pemerintah tidak pernah dan tidak berencana mengenakan pajak khusus atas janda/duda. (Facebook)

    Penjelasan:

    Kantor Pajak dalam Instagram resminya mengklarifikasi Pemerintah tidak pernah dan tidak berencana mengenakan pajak khusus atas janda/duda.

    Justru sebaliknya, pemerintah berencana memberi paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan rumah tangga dan pelaku UMKM.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kumpulan Kode Redeem FF Hari Ini, Senin 13 Januari 2025

    Kumpulan Kode Redeem FF Hari Ini, Senin 13 Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Buat Anda yang sedang cari kode redeem FF hari ini, Senin 13 Januari 2025, ada beberapa kode yang bisa Anda tukar.

    Free Fire memiliki kode redeem yang bisa digunakan oleh pemain untuk mendapatkan hadiah gratis.

    Kode redeem sendiri merupakan susunan huruf dan angka yang berisi hadiah. Anda hanya perlu menukarkannya ke situs Free Fire untuk mendapatkan hadiah tersebut.

    Meski demikian, Anda harus bergegas unuk menukarkannya, sebab satu kode redeem hanya berlaku satu kali saja.

    Kode redeem FF hari ini, Senin 13 Januari 2025

    5GBV2KFWZ7D8 – Jersey (Trial 7 Hari) + Voucher

    J6V4NGGHSYKB – Incubator Voucher

    KIOSGAMERFF1 – Hadiah Token SG2

    TIMNASETB5J1 – Hadiah Token SG2

    INDOR0D4W8E6 – Hadiah Token SG2

    4AZYG8SZ1FJ6 – 3x Incubator Voucher Jun Exp

    JKT48TOKENSG – Hadiah Token SG2

    5GBV2KFWZ7D8 – Jersey (Trial 7 hari) + Voucher

    4F96ZWSWS2R4 – 100% Booyah Bandana

    HE3WH99A89S8 – Gilded Mask

    5GBV2KFWZ7D8 – Jersey (Trial 7 hari) + Voucher

    J6V4NGGHSYKB – Incubator Voucher

    KIOSGAMERFF1

    TIMNASETB5J1 

    INDOR0D4W8E6 

    4AZYG8SZ1FJ6 – 3x Incubator Voucher Jun Exp

    JKTE8M89FM4M – Hadiah Skin Machete

    SGJKT48TOKEN – Hadiah Token SG2

    TKNSG2WINDAH – Hadiah Token SG2

    JKT48TOKENSG – Hadiah Token SG2

    X5HCV6PVGHH3 – Hadiah Token SG2

    EMASOLIM2024 – Incubator Voucher

    TKNBUNDLEGYC – Pramuka Token

    WISHTX8J3NMR – 100x Token Wish N Win

    Cara klaim kode redeem

    1. Buka situs https://reward.ff.garena.com/id.

    2. Masuk atau login ke akunmu dengan beberapa alternatif cara, yaitu dari akun facebook, alamat email Google, akun Apple, VK atau Huawei, hingga akun Twitter.

    3. Masukkan salah satu kode redeem FF.

    4. Pada umumnya, kode redeem Garena berjumlah 12 sampai 16 digit. Klik konfirmasi.

    5. Jika kode tersebut masih valid, maka hadiah akan langsung dikirim ke Inbox Anda.

  • Transformasi Sumanto dari Dicap Manusia Kanibal hingga Sukses Jadi Konten Kreator

    Transformasi Sumanto dari Dicap Manusia Kanibal hingga Sukses Jadi Konten Kreator

    Purbalingga, Beritasatu.com – Nama Sumanto, pria asal Purbalingga, Jawa Tengah sempat menjadi sorotan publik karena beberapa tahun lalu dicap sebagai “manusia kanibal”. Kini, ia telah bertransformasi menjadi seorang konten kreator di media sosial.

    Sumanto berhasil menarik perhatian netizen dengan berbagai konten yang unik dan menghibur, bahkan kerap diselipkan pesan-pesan bijak.

    Salah satu konten viral Sumanto adalah video saat ia makan satai kambing. Video tersebut diunggah di akun Instagram pribadinya dan telah ditonton lebih dari 2.800 kali.

    Tidak hanya itu, berbagai komentar netizen turut mewarnai unggahan tersebut. Konten makan satai ini hanyalah salah satu dari puluhan video yang telah diunggah Sumanto di akun media sosialnya.

    Kini, Sumanto aktif sebagai konten kreator dengan jumlah pengikut hampir mencapai 17 ribu di Instagram. Kesehariannya dihabiskan di Klinik Utama Jiwa H Mustajab, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.

    Di sana, ia tidak hanya menjalani kegiatan rutin, tetapi sibuk untuk membuat konten bersama tim media sosialnya. Layaknya konten kreator profesional, sebelum memulai pengambilan gambar, Sumanto harus dirias oleh tim make-up. Hal ini dilakukan agar terlihat lebih segar dan rapi, sehingga hasil konten lebih menarik untuk ditonton.

    Dalam salah satu proses pengambilan gambar, Sumanto membuat konten memberi pakan ikan di kolam klinik, diselingi pesan bijak. Setelah itu, ia melanjutkan dengan konten joget dan membaca Al-Qur’an.

    “Kegiatannya joget, menyanyi, senam pagi, terus mengaji. Bikin konten makan satai memang suatu kebetulan, dikasih satai ya senang, terus dibikin video,” kata Sumanto kepada awak media, Minggu (12/1/2025).

    “Di sini sudah lama, betah. Kalau terjun ke masyarakat belum bisa ke warga masyarakat desa, paling kunjungi bapak sama ibu,” ungkapnya lagi.

    Pimpinan Yayasan An-Nur Haji Supono Mustajab, Dr Mulyasari, menjelaskan, awal mula transformasi Sumanto menjadi konten kreator.

    “Awalnya pada pertengahan tahun lalu, Sumanto diminta menjadi brand ambassador pada sebuah acara yang ada di wilayah Banyumas. Dari situ, kami membuat akun media sosial untuk Sumanto, dan ternyata respons masyarakat bagus,” paparnya.

    Konten yang dibuat Sumanto pun bermacam-macam, mulai dari kegiatan sehari-hari hingga kata-kata motivasi dan edukasi.

    “Kami ingin memberikan sudut pandang yang berbeda kepada masyarakat. Sumanto kini lebih baik, lucu, baik, dan lebih humanis,” jelasnya.

    Menurutnya, Sumanto sangat kooperatif dalam proses pembuatan konten.

    “Dia bahkan memiliki inisiatif sendiri untuk konsep kontennya. Saat ini, akunnya ada di Instagram dan TikTok, belum di YouTube. Respons masyarakat sejauh ini positif, meski ada kritik. Namun, kami jadikan evaluasi,” tambahnya.

    Wati, warga sekitar, mengaku kagum dengan konten yang dibuat Sumanto.

    “Lihat kontennya di Instagram, TikTok, terus Facebook. Pada heran, Sumanto bisa bikin konten seperti itu. Mulai makan sate, olah raga, sampai ikut kegiatan desa,” ujarnya.

    Nunung Rahmawati, seorang mahasiswa, juga memberikan apresiasi.

    “Konten Sumanto sangat menarik dan bermanfaat. Kata-kata bijaknya memotivasi, terutama untuk mahasiswa seperti saya. Dia bahkan menjadi brand ambassador, follower-nya ribuan, hebat banget,” ungkapnya.

    Bertransformasinya Sumanto menjadi konten kreator tidak hanya untuk membangun citra positif dirinya, tetapi juga memberikan sudut pandang baru kepada masyarakat.

    Dari sosok yang dulu menakutkan, Sumanto kini dikenal sebagai pria yang lucu, baik, dan humanis.