Perusahaan: Facebook

  • Fenomena AI Dipakai Poles Rumah Berantakan Agar Tampak Mewah

    Fenomena AI Dipakai Poles Rumah Berantakan Agar Tampak Mewah

    Jakarta

    AI banyak digunakan di berbagai bidang. Di Amerika Serikat, ada fenomena situs-situs properti kini dipenuhi gambar hasil editan AI yang mempercantik rumah-rumah berantakan, agar tampak jauh lebih baik dari kondisi aslinya.

    Para pemilik properti menggunakan AI untuk mengisi ruangan dengan furnitur yang sebenarnya tidak ada, menciptakan fasad, atap, taman, atau membuat ruangan tampak terang. Padahal aslinya minim cahaya Matahari.

    Sebagai contoh, sebuah listing di Zillow yang ditemukan ilustrator buku anak, DeAnn Wiley, menampilkan fasad rumah sewaan di Detroit, Michigan yang dipoles AI berlebihan. Hasilnya mencengangkan, noda dan kotoran yang menumpuk selama bertahun-tahun seolah lenyap berkat AI.

    Menurut laporan Wired, beberapa perusahaan AI bahkan melangkah lebih jauh. Perusahaan bernama AutoReel, didirikan mantan manajer produk Facebook Alok Gupta, mengubah foto statis properti menjadi video pendek.

    Direktur strategi inovasi National Association of Realtors, Dan Weisman, mengatakan ada lonjakan besar penggunaan AI. “Beberapa minggu terakhir saya menghadiri sejumlah konferensi. Secara kasat mata, kalau dari 100 orang di ruangan ditanya siapa yang menggunakan AI, sekitar 80-90 persen mengangkat tangan,” ujarnya.

    “Dua tahun lalu, pelanggan kami cenderung menolak. Tahun 2024 mereka mulai berkata, ‘Ceritakan lebih banyak.’ Dan tahun ini mereka bertanya, ‘Bagaimana cara memulainya?” cetusnya yang dikutip detikINET dari Futurism.

    Meski semakin banyak calon pembeli atau penyewa khawatir bahwa mereka sepertii ditipu, para pemilik dan agen properti tetap senang memanfaatkan AI untuk menekan biaya. Gupta mengatakan penjual bisa menghemat sekitar USD 500 hingga USD 1.000 tanpa perlu menyewa videografer.

    “Kenapa saya harus mengirim foto ruangan kosong ke jasa virtual staging, menunggu empat hari, dan membayar 500 dolar, kalau saya bisa melakukannya gratis lewat ChatGPT dalam 45 detik?” ujar pendiri American Real Estate Association, Jason Haber, kepada Wired.

    Nah, para pembeli harus mampu membedakan antara rumah impian hasil AI dan kenyataan yang sebenarnya. Ahli pun menyarankan agar mereka waspada, “Risiko terbesar bukan pemalsuan total, tapi manipulasi halus,” kata Kevin Greene, General Manager perusahaan solusi properti Cotality.

    “Alat yang bisa mencerahkan foto juga bisa menghapus kabel listrik, menambah pohon, atau mengganti rumput dengan kolam renang dan di situlah batas etika mulai dilanggar,” ujarnya.

    (fyk/rns)

  • Kisah Ustaz Abdul Somad Jadi Jurkam Abdul Wahid di Pilgub Riau

    Kisah Ustaz Abdul Somad Jadi Jurkam Abdul Wahid di Pilgub Riau

    JAKARTA – Tiada yang meragukan eksistensi Ustaz Abdul Somad (UAS) di dunia dakwah. Ia jadi sosok ulama yang berkarisma dan memiliki banyak pengikut. Prabowo Subianto saja pernah kepincut menjadikan UAS sebagai cawapres dalam Pilpres 2019 dan ditolak.

    UAS merasa hidupnya sudah cukup pada jalan dakwah. Ia tak mau sibuk dengan urusan politik Indonesia. Belakangan sikap UAS hindari dunia politik dipertanyakan. Ia justru jadi juru kampanye (jurkam) pasangan Abdul Wahid-Sf Hariyanto di Pilgub Riau.

    Kiprah UAS dalam dunia dakwah Indonesia mentereng. Kedalaman ilmu agama dan kejenakaan UAS jadi daya tarik utamanya. Kondisi itu membuat UAS mendapatkan tempat di hati umat Islam di Indonesia. Popularitas itu membuat kaum ulama kepincut.

    Ia diajukan mayoritas ulama lewat Ijtima Ulama jadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Keinginan segenap ulama disambut baik oleh Prabowo. Pasangan Prabowo-UAS dianggap mampu membendung jalan Joko Widodo (Jokowi) kembali berkuasa.

    Gubernur Riau Abdul Wahid (tengah) digiring petugas saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa sembilan orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Provinsi Riau pada Senin (3/11), salah satunya Gubernur Riau Abdul Wahid. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc/pri)

    Semuanya berubah kala UAS memilih jalannya sendiri. Ia tak bermaksud mengecilkan hati ulama dan mengecewakan Prabowo. Namun, UAS merasa jalan hidupnya bukan di dunia politik. Ia memilih mengabdi untuk dunia dakwah saja.

    Narasi itu bak ikhtiarnya mencerdaskan anak bangsa supaya cinta kepada agama dan negara. Keputusan UAS didukung banyak pihak. Kaum ulama dan Prabowo menghargai keputusan UAS. Ia juga tak ingin masuk jadi Jurkam dari Prabowo yang kemudian berpasangan dengan Sandiaga Uno.

    Namun, beberapa tahun setelahnya sikap UAS berubah. Ia dikabarkan menjadi jurkam dari tim kampanye pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Hafit-Erizal di Pilkada Rokan Hulu 2020. Keputusan itu membuat UAS dikritik habis-habisan.

    Banyak yang menganggap UAS harusnya mengambil sikap yang sama seperti dirinya menolak jadi cawapres atau jurkam Prabowo. Ulama tak perlu ikut politik.

    “Harusnya ulama ya jadi ulama, bukan justru ikut terjun ke dalam pertarungan kepentingan. Motifnya bisa kita pahami, yakni untuk melakukan syiar Islam. Namun dengan cara mendorong orang tertentu yang dianggap sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan mereka. Sementara, jika berbicara agama, ya bisa saja. Sebab, semua calon beragama Islam.”

    “Beliau seorang ustaz, tokoh yang sifatnya sebagai referensi semua kalangan. Tetapi kalau berdiri di salah satu calon, dia berada dalam sebuah partai, sehingga dia berada di luar konteks sebagai ustaz atau ulama,” ungkap Pengamat politik Saiman Pakpahan sebagaimana dikutip laman detik.com, 27 November 2020.

    Jurkam Abdul Wahid-SF Hariyanto

    Andil UAS sebagai jurkam bukan melulu hadir kala Pilkada Rokan Hulu saja. UAS lagi-lagi jadi jurkam kala pasangan politisi Abdul Wahid-SF Hariyanto akan mengikuti Pilgub Riau 2024. UAS menganggap junjungannya dapat mendukung kemajuan agenda umat Islam di Riau.

    Dukungan juga diberikan UAS karena program dan visi misi junjungannya yang berpihak pada masyarakat. UAS pada dasarnya memahami posisinya sebagai ulama masuk dunia politik. Kondisi itu jelas mendatangkan kecaman dan kritik.

    Kritik itu mengalir deras lewat media sosial, dari Facebook hingga YouTube. Saban hari UAS selalu mendapatkan komentar buruk terkait langkahnya mendukung salah satu calon. Namun, UAS menganggap angin saja.

    Pendakwah, Ustaz Abdul Somad. (ANTARA/Muhammad Iqbal)

    Ia menegaskan Indonesia negara demokrasi. Wajar jika ulama juga menyatakan dukungan demi masa depan bangsa dan negara. Ada pula yang menganggap bahwa kadidat cagub dan cawagub Riau itu hanya memanfaatkan UAS belaka. Alias, kala mereka menang, segala bentuk janji politik atau nota kesepakatan yang disepakati takkan ditepati.

    UAS pun terus memberikan dukungan hingga Abdul Wahid-SF Hariyanto menang. Abdul Wahid dan SF Hariyanto jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang baru. Belakangan Abdul Wahid jadi salah satu orang yang kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi pada 3 November 2025.

    “Tetapi dengan ikut menyuarakan bang Abdul Wahid yang mengejek, yang mengolok, yang membuli di grup-grup orang kita sendiri, kawan kita sendiri. Tetapi bagi saya tidak peduli, karena niat saya supaya Riau ini lebih baik di masa yang akan datang. Kalau bapak ibu baca di YouTube, Facebook, Instagram orang mengejek saya, mencaci maki saya jangan balas. Kumpulkan sakit hati, balas pada 27 November coblos bang Abdul Wahid-SF Hariyanto,” ujar UAS sebagaimana dikutip laman detik.com, 17 Oktober 2024.

  • BAKTI Komdigi Gelar Edukasi Seputar Strategi Digitalisasi ke Usaha Mikro Kecil Menengah di Cianjur

    BAKTI Komdigi Gelar Edukasi Seputar Strategi Digitalisasi ke Usaha Mikro Kecil Menengah di Cianjur

    Bisnis.com, CIANJUR – Terobosan teknologi yang inovatif dan transformatif seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) makin diandalkan dalam memperkuat daya saing dan mendukung operasional usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

    Penguasaan teknologi digital terutama kecerdasan buatan oleh pelaku UMKM menjadi salah satu hal penting yang diangkat dalam Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digitalisasi yang digelar Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu, 26 Oktober 2025. 

    Direktur PT Nextup/Nextup.id, M. Muhaimin, mengatakan, penguasaan pengetahuan dasar tentang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) serta pengetahuan tentang bagaimana AI diterapkan pada digital marketing akan memudahkan pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya.

    Dalam paparan bertema Pemanfaatan AI dalam Digital Marketing , Muhaimin membahas strategi bisnis dengan dukungan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT dan Gemini dapat diandalkan untuk membantu menyusun perencanaan bisnis, mencari inspirasi bisnis, melakukan analisis bisnis dan mengevaluasi kinerja bisnis.

    Dia juga menjelaskan, menjalankan bisnis dengan dukungan AI dapat membantu pelaku usaha dalam menemukan ide konten, membuat konten hingga  sistem penjualan melalui pemanfaatan Chat bot.

    “Bisnis [pada waktu dahulu], apa yang kita pikir pertama-tama? Ide bisnis. Adakah kita ngomong segmen pasar, kemudian customer segment, analisis, business model canvas, kemudian analisis risiko. Nah, sekarang belajar hari ini cuma 1 jam, bisa dengan semuanya materi ini,” paparnya.

    Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa  pemanfaatan  AI tetap perlu memperhatikan etika, jika tidak maka akan berisiko pada hasil yang deep fakes, atau mendapatkan hasil yang tidak sesuai jika prompt yaitu pertanyaan,  masukan atau instruksinya tidak jelas.

    Di sela-sela pemaparannya, Muhaimin memberi contoh penggunaan AI untuk bisnis keripik pisang, yang dapat dimanfaatkan untuk mencari nama brand/produk keripik pisang, desain ide logo, analisis harga, rasa, dan varian; menentukan segmentasi atau target audiens, hingga mendapatkan model bisnis yang sesuai.

    Dia juga mengingatkan seputar dilematisnya penjualan online karena adanya potongan admin sebagai hal yang perlu dipertimbangkan. “Biasanya UMKM sering salah dalam memasukkan harga jual, harga pokok penjualan [HPP] produk dihitung minimal di atas 30%.”

    STRATEGI MEDSOS

    Pada forum yang sama,  Influencer dari Daily Life, Eli Jamilah, memberikan paparan dengan mengangkat tema Strategi Media Sosial untuk UMKM yang di antaranya adalah dengan mengandalkan peran influencer.

    Dia mengungkapkan, seorang influencer bisa menerima sekitar Rp7 juta setiap kali menerima tawaran endorse. Eli juga memberikan tip menjadi seorang influencer, antara lain dengan meniru konten-konten yang dinilai baik. Selain itu, konten harus jelas dan memiliki ciri khas.

    Dia juga menyarankan pelaku UMKM untuk belajar memasukkan “keranjang kuning”, memanfaatkan aplikasi yang ada seperti TikTok dan Facebook, dan  berlatih berbicara di depan kamera.

    “Everything is content. Jika sudah for you page/fyp [masuk ke halaman utama suatu platform media sosial] satu kali, maka konsistenlah untuk bikin konten terus,” sarannya seraya menyarankan para pelaku UMKM untuk membuat konten pada jam 12 siang ketika jam makan siang, dan pada pukul 18.00 wib ketika kebanyakan orang tengah bersantai.

    Pada sesi berikutnya, pemateri Yudi  , mempresentasikan paparan yang bertema Peluang Strategis Ekonomi Digital untuk UMKM dan Desa se-Cianjur di Era Transformasi Nasional.

    Yudi menjelaskan, seputar ekonomi digital dan arah besar transformasi digital indonesia dengan visi Indonesia Digital 2045 dan 100 Smart Cities. Dia juga menerangkan digitalisasi produk dengan memilih platform yang tepat.

    Dia memberi contoh penggunaan media sosial seperti Instagram yang cocok untuk tujuan membangun kesadaran konsumen, sedangkan platform e-commerce lebih untuk tujuan penjualan.

    Dia juga membahas tentang pembayaran digital dengan penggunaan invoice dan Qris, identitas digital seperti logo dan tagline, analisis data serta penggunaan insight dari aplikasi pihak ketiga.

  • Pria di Tasik Dirampok-Diborgol Geng Motor Modus Kopdar dengan Cewek

    Pria di Tasik Dirampok-Diborgol Geng Motor Modus Kopdar dengan Cewek

    Jakarta

    Pria berinisial RR (24) dirampok dan diborgol oleh geng motor di Tasikmalaya, Jawa Barat. Korban sebelumnya dijebak menggunakan akun Facebook palsu atas nama seorang wanita.

    Ketiga pelaku, yakni Emin (25) dan Arpan, yang merupakan warga Kelurahan Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, dan satu pelaku lainnya, berinisial IW (23), masih dalam pengejaran polisi (DPO).

    Pelaku berhasil memperdaya RR hingga mau diajak bertemu pada Minggu (26/10). Di momen itulah RR disergap dan dirampok.

    Begitu korban tiba, para pelaku langsung menyergapnya tanpa banyak bicara. Emin memiting RR dari belakang sambil mengambil ponsel korban dari saku celananya.

    Arpan kemudian memukul perut korban dan memborgol tangannya, sementara IW menggeledah tubuh korban serta membuka bagasi sepeda motornya.

    Dalam konferensi pers, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moch Faruk Rozi membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap dua dari tiga pelaku.

    “Korbannya disekap, diborgol, kemudian diambil ponsel dan sepeda motor,” kata Faruk.

    Hasil penyelidikan juga mengungkap bahwa para pelaku merupakan anggota geng motor.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/idh)

  • Hadiah Jutaan Rupiah! Ekspresi Tanpa Batas Lewat Lensa di VinFast Competition

    Hadiah Jutaan Rupiah! Ekspresi Tanpa Batas Lewat Lensa di VinFast Competition

    Jakarta

    Dunia fotografi dan videografi kini jadi ruang ekspresi tanpa batas. Di era kendaraan listrik yang terus berkembang, kamu bisa ikut menangkap semangat perubahan itu lewat karya visual yang inspiratif.

    Dengan kreativitas dan teknik yang kamu miliki, setiap jepretan bisa jadi representasi gaya hidup masa depan yang modern dan berkelanjutan.

    VinFast menghadirkan VinFast Photography & Videography Competition 2025, ajang kreatif bagi kamu yang ingin menampilkan sudut pandang unik tentang inovasi dan desain mobil listrik VinFast VF6.

    Melalui kompetisi ini, kamu diajak untuk menyalurkan ide segar sekaligus menunjukkan bagaimana teknologi bisa berpadu dengan estetika visual yang memukau.

    Kompetisi ini terbuka untuk semua kalangan, dari fotografer profesional hingga pencinta konten visual yang ingin mencoba tantangan baru.

    Selain perlombaan utama, acara ini juga menghadirkan talkshow inspiratif, workshop fotografi, dan berbagai aktivitas menarik yang bisa memperkaya wawasan dan pengalaman kamu di dunia visual.

    Event akan dilaksanakan pada:

    Tanggal: Minggu, 23 November 2025
    Waktu: 08.00 – 18.00 WIB
    Lokasi: Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta

    Tersedia 2 kategori lomba yang bisa kamu pilih:

    VinFast Pro Capture Competition untuk peserta yang menggunakan kamera profesional (DSLR/mirrorless).VinFast Smart Shot Competition untuk peserta yang menggunakan kamera Smartphone.

    Selain kedua kategori di atas, kamu juga bisa memenangkan kategori People Choice Award yang di-vote melalui laman Facebook Community dan dapatkan hadiah senilai jutaan rupiah untuk semua kategori!

    Sebelum mendaftar, pastikan kamu sudah bergabung VinFast Owner Club Indonesia di Facebook. Di komunitas ini, kamu bisa bertukar ide dan mendapatkan update terbaru seputar kompetisi serta kegiatan VinFast lainnya.

    Jangan lewatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah jutaan rupiah dan menjadi bagian dari gerakan menuju mobilitas ramah lingkungan bersama VinFast VF6. Segera daftarkan diri kamu hanya di detikevent!

    (rgr/din)

  • Kisah UAS Jadi Jurkam Abdul Wahid di Pilgub Riau yang Kini Diciduk KPK

    Kisah UAS Jadi Jurkam Abdul Wahid di Pilgub Riau yang Kini Diciduk KPK

    GELORA.CO – Tiada yang meragukan eksistensi Ustaz Abdul Somad (UAS) di dunia dakwah. Ia jadi sosok ulama yang berkarisma dan memiliki banyak pengikut. Prabowo Subianto saja pernah kepincut menjadikan UAS sebagai cawapres dalam Pilpres 2019 dan ditolak.

    UAS merasa hidupnya sudah cukup pada jalan dakwah. Ia tak mau sibuk dengan urusan politik Indonesia. Belakangan sikap UAS hindari dunia politik dipertanyakan. Ia justru jadi juru kampanye (jurkam) pasangan Abdul Wahid-Sf Hariyanto di Pilgub Riau.

    Kiprah UAS dalam dunia dakwah Indonesia mentereng. Kedalaman ilmu agama dan kejenakaan UAS jadi daya tarik utamanya. Kondisi itu membuat UAS mendapatkan tempat di hati umat Islam di Indonesia. Popularitas itu membuat kaum ulama kepincut.

    Ia diajukan mayoritas ulama lewat Ijtima Ulama jadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Keinginan segenap ulama disambut baik oleh Prabowo. Pasangan Prabowo-UAS dianggap mampu membendung jalan Joko Widodo (Jokowi) kembali berkuasa.

    Semuanya berubah kala UAS memilih jalannya sendiri. Ia tak bermaksud mengecilkan hati ulama dan mengecewakan Prabowo. Namun, UAS merasa jalan hidupnya bukan di dunia politik. Ia memilih mengabdi untuk dunia dakwah saja.

    Narasi itu bak ikhtiarnya mencerdaskan anak bangsa supaya cinta kepada agama dan negara. Keputusan UAS didukung banyak pihak. Kaum ulama dan Prabowo menghargai keputusan UAS. Ia juga tak ingin masuk jadi Jurkam dari Prabowo yang kemudian berpasangan dengan Sandiaga Uno.

    Namun, beberapa tahun setelahnya sikap UAS berubah. Ia dikabarkan menjadi jurkam dari tim kampanye pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Hafit-Erizal di Pilkada Rokan Hulu 2020. Keputusan itu membuat UAS dikritik habis-habisan.

    Banyak yang menganggap UAS harusnya mengambil sikap yang sama seperti dirinya menolak jadi cawapres atau jurkam Prabowo. Ulama tak perlu ikut politik.

    “Harusnya ulama ya jadi ulama, bukan justru ikut terjun ke dalam pertarungan kepentingan. Motifnya bisa kita pahami, yakni untuk melakukan syiar Islam. Namun dengan cara mendorong orang tertentu yang dianggap sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan mereka. Sementara, jika berbicara agama, ya bisa saja. Sebab, semua calon beragama Islam.”

    “Beliau seorang ustaz, tokoh yang sifatnya sebagai referensi semua kalangan. Tetapi kalau berdiri di salah satu calon, dia berada dalam sebuah partai, sehingga dia berada di luar konteks sebagai ustaz atau ulama,” ungkap Pengamat politik Saiman Pakpahan sebagaimana dikutip laman detik.com, 27 November 2020.

    Jurkam Abdul Wahid-SF Hariyanto

    Andil UAS sebagai jurkam bukan melulu hadir kala Pilkada Rokan Hulu saja. UAS lagi-lagi jadi jurkam kala pasangan politisi Abdul Wahid-SF Hariyanto akan mengikuti Pilgub Riau 2024. UAS menganggap junjungannya dapat mendukung kemajuan agenda umat Islam di Riau.

    Dukungan juga diberikan UAS karena program dan visi misi junjungannya yang berpihak pada masyarakat. UAS pada dasarnya memahami posisinya sebagai ulama masuk dunia politik. Kondisi itu jelas mendatangkan kecaman dan kritik.

    Kritik itu mengalir deras lewat media sosial, dari Facebook hingga YouTube. Saban hari UAS selalu mendapatkan komentar buruk terkait langkahnya mendukung salah satu calon. Namun, UAS menganggap angin saja.

    Ia menegaskan Indonesia negara demokrasi. Wajar jika ulama juga menyatakan dukungan demi masa depan bangsa dan negara. Ada pula yang menganggap bahwa kadidat cagub dan cawagub Riau itu hanya memanfaatkan UAS belaka. Alias, kala mereka menang, segala bentuk janji politik atau nota kesepakatan yang disepakati takkan ditepati.

    UAS pun terus memberikan dukungan hingga Abdul Wahid-SF Hariyanto menang. Abdul Wahid dan SF Hariyanto jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang baru. Belakangan Abdul Wahid jadi salah satu orang yang kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi pada 3 November 2025.

    “Tetapi dengan ikut menyuarakan bang Abdul Wahid yang mengejek, yang mengolok, yang membuli di grup-grup orang kita sendiri, kawan kita sendiri. Tetapi bagi saya tidak peduli, karena niat saya supaya Riau ini lebih baik di masa yang akan datang. Kalau bapak ibu baca di YouTube, Facebook, Instagram orang mengejek saya, mencaci maki saya jangan balas. Kumpulkan sakit hati, balas pada 27 November coblos bang Abdul Wahid-SF Hariyanto,” ujar UAS sebagaimana dikutip laman detik.com, 17 Oktober 2024. (*)

  • Banjir Landa Filipina, 26 Orang Tewas-Ratusan Ribu Mengungsi

    Banjir Landa Filipina, 26 Orang Tewas-Ratusan Ribu Mengungsi

    Jakarta

    Setidaknya 26 orang tewas dan ratusan ribu orang mengungsi akibat banjir yang dipicu Topan Kalmaegi di sebagian besar wilayah Filipina tengah pada hari Selasa (4/11).

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/11/2025), seluruh kota di Pulau Cebu terendam banjir, sementara mobil, truk, dan bahkan kontainer pengiriman terlihat tersapu oleh banjir lumpur dalam rekaman video yang beredar.

    Di Cebu saja, 21 orang kini dipastikan tewas, kata wakil administrator pertahanan sipil Rafaelito Alejandro kepada AFP melalui telepon, dengan jumlah korban tewas akibat badai tersebut saat ini mencapai 26 orang.

    “Berdasarkan informasi yang kami miliki, sebagian besar dari mereka meninggal karena tenggelam,” ujarnya.

    Dalam 24 jam sebelum Topan Kalmaegi menerjang daratan, wilayah di sekitar ibu kota provinsi, Kota Cebu, diguyur hujan dengan curah 183 milimeter (tujuh inci), jauh di atas rata-rata bulanan 131 milimeter, kata spesialis cuaca negara bagian Charmagne Varilla kepada AFP.

    “Situasi di Cebu benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya,” kata gubernur provinsi Pamela Baricuatro dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Selasa.

    “Kami memperkirakan angin akan menjadi faktor yang berbahaya, tetapi… airlah yang benar-benar membahayakan warga kami,” ujarnya. “Banjir ini sungguh dahsyat,” imbuhnya.

    Korban tewas di provinsi lain termasuk seorang warga lanjut usia yang tenggelam di lantai atas rumahnya di Provinsi Leyte dan seorang pria yang tertimpa pohon tumbang di Bohol.

    Don del Rosario, 28 tahun, termasuk di antara warga Kota Cebu yang mencari perlindungan di lantai atas saat badai mengamuk.

    “Air naik begitu cepat,” katanya. “Pada pukul 4:00 pagi, banjir sudah tak terkendali — warga tidak bisa keluar (dari rumah mereka),” ujarnya.

    “Saya sudah tinggal di sini selama 28 tahun, dan sejauh ini ini adalah yang terburuk yang pernah kami alami,” cetusnya.

    Secara total, hampir 400.000 orang telah dievakuasi sebagai langkah pencegahan, kata Alejandro, petugas pertahanan sipil, sebelumnya dalam jumpa pers hari Selasa.

    Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • WhatsApp jadi Kanal Terfavorit Penjahat untuk Lakukan Penipuan di Indonesia

    WhatsApp jadi Kanal Terfavorit Penjahat untuk Lakukan Penipuan di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA— Aplikasi pesan instan WhatsApp menjadi saluran paling sering digunakan pelaku penipuan (scammer) di Indonesia sepanjang tahun terakhir. 

    Berdasarkan laporan terbaru State of Scams in Indonesia 2025 yang dirilis Global Anti-Scam Alliance (GASA) dan Indosat Ooredoo Hutchison, sebanyak 89% responden yang mengalami percobaan penipuan mengaku dihubungi melalui WhatsApp.

    Temuan ini memperlihatkan mayoritas penipuan di Indonesia terjadi lewat platform dengan fitur Direct Message (DM), seperti aplikasi pesan instan dan SMS. Sebanyak 85% upaya scam dalam 12 bulan terakhir terjadi melalui platform yang memungkinkan komunikasi langsung antara korban dan pelaku.

    Selain WhatsApp, Telegram (40%), Facebook (37%), Gmail (32%), dan Instagram (28%) juga termasuk kanal populer bagi scammer. Sementara itu, TikTok (13%), X (9%), WeChat (3%), Tinder (2%), dan Outlook.com (2%) menempati urutan berikutnya.

    Laporan yang melibatkan 1.000 responden dewasa di Indonesia itu juga mengungkapkan Rp49 triliun (setara US$3,3 miliar) telah dicuri oleh para scammer sepanjang tahun terakhir. Sekitar 14% orang dewasa Indonesia mengaku kehilangan uang akibat penipuan, dengan nilai rata-rata kerugian mencapai Rp1,72 juta per korban.

    Millennial menjadi kelompok yang paling banyak kehilangan uang, rata-rata mencapai Rp1,95 juta, lebih tinggi dibandingkan generasi baby boomers yang kehilangan sekitar Rp1 juta. Bahkan, orang yang mengaku bisa mengenali penipuan pun masih kehilangan uang, dengan rata-rata kerugian sekitar Rp576 ribu per tahun.

    Dalam laporan tersebut disebutkan, dua pertiga orang Indonesia mengaku pernah mengalami percobaan penipuan dalam setahun terakhir, dengan rata-rata 2,2 kali kejadian per tahun. 

    Jenis penipuan yang paling sering ditemui adalah investasi bodong (63%), belanja online palsu (55%), dan penipuan donasi atau amal (55%).

    Lebih dari separuh korban (63%) menyatakan mereka sudah melaporkan kasus tersebut, tetapi banyak yang kecewa karena laporan dianggap tidak ditindaklanjuti atau terlalu rumit untuk diproses. Sebanyak 23% korban bahkan mengaku tidak tahu ke mana harus melapor. 

    GASA pun memberikan sepuluh rekomendasi utama untuk menekan kasus penipuan, antara lain:

    Memberdayakan Konsumen (Empowering Consumers)

        1.    Meluncurkan kampanye nasional terpadu dan permanen untuk meningkatkan kesadaran akan penipuan.

        2.    Mendirikan saluran bantuan nasional bagi korban penipuan, yang dapat diakses secara daring maupun melalui telepon.

        3.    Membuat sistem dukungan terpadu bagi korban yang menyediakan bantuan finansial, hukum, dan psikologis.

    Menciptakan Internet yang Lebih Aman (Creating a Safer Internet)

        4.    Membangun perlindungan infrastruktur bersama penyedia telekomunikasi dan teknologi untuk memblokir penipuan sebelum mencapai konsumen.

        5.    Meningkatkan kemampuan pelacakan penipuan lintas negara dengan mewajibkan transparansi dari penjual, platform, dan penyedia layanan pembayaran. 

    Memperkuat Kerja Sama (Strengthening Cooperation)

        6.    Membentuk jaringan internasional pusat-pusat nasional anti-penipuan, yang menggabungkan penegakan hukum, keamanan siber, dan keahlian sektor swasta.

        7.    Mengembangkan pusat data global untuk berbagi informasi penipuan guna mendeteksi penipuan lintas negara secara waktu nyata.

        8.    Menuntut penyedia layanan agar bertanggung jawab dan dapat dimintai pertanggungjawaban atas penipuan yang terjadi melalui platform mereka.

        9.    Memungkinkan tindakan pencegahan: memberi kewenangan bagi penyedia layanan untuk memperingatkan, memblokir, dan menutup aktivitas penipuan tanpa risiko tanggung jawab hukum yang berlebihan.

        10.    Menciptakan jaringan global untuk investigasi dan penuntutan penipuan guna menargetkan kejahatan terorganisir lintas yurisdiksi.

  • Saya Jatuh, Kolor Saya Diambil

    Saya Jatuh, Kolor Saya Diambil

    GELORA.CO –  Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni.

    akhirnya bicara soal kejadian memilukan yang menimpa dirinya.

    Rumah mewahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa dalam peristiwa yang bikin publik tercengang.

    Dalam pengakuannya, Sahroni mengisahkan momen mencekam ketika ia harus menyelamatkan diri dengan cara yang tak pernah terpikir sebelumnya,

    Bersembunyi di atas plafon rumahnya sendiri.

    “Saya Panik, Naik ke Plafon, Terus Jatuh”.

    Kejadian itu terjadi pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Massa yang entah datang dari mana tiba-tiba menyerbu rumah pribadi Sahroni. Teriakan, bentakan, dan suara benda pecah memenuhi udara.

    “Saya panik, sempat masuk ke kamar mandi, terus naik ke plafon. Tapi plafonnya enggak kuat, saya jatuh,” tutur Sahroni seperti dikutip dari Suara.com (3/11/2025).

    Ia menyebut, dalam keadaan genting itu, kepercayaannya terhadap orang di sekitarnya benar-benar runtuh.

    “Hari itu saya enggak percaya sama siapa pun,” ujarnya lirih.

    Bukan cuma barang berharga yang hilang, tapi juga benda-benda pribadi yang membuat Sahroni geleng kepala.

    “Kolor aja saya diambil. Foto keluarga pun enggak tersisa,” ungkapnya.

    Kasus ini langsung menyita perhatian publik.

    Bagaimana tidak, sosok seperti Ahmad Sahroni  yang dikenal sukses, humble, dan kerap tampil mewah justru menjadi korban dari amukan massa.

    Kepada media, politisi yang dijuluki “Crazy Rich Tanjung Priok” ini mengaku mengalami trauma berat.

    Ia tak hanya kehilangan harta benda, tapi juga rasa aman di rumah sendiri.

    Sahroni menuturkan, saat kejadian, ada sekitar delapan orang yang terjebak di dalam rumah. Mereka hanya bisa bersembunyi sambil menunggu situasi reda.

    “Saya cuma bisa pasrah. Barang-barang semua diangkut, bahkan yang enggak seberapa nilainya,” katanya.

    Yang paling menyakitkan, lanjut Sahroni, adalah ketika ia melihat foto-foto keluarganya ikut hilang. “Itu bukan soal uang. Foto-foto itu punya nilai emosional,” ucapnya.

    Usai kejadian, Sahroni sempat meluapkan emosinya lewat unggahan di media sosial.

    Ia menyindir keras pihak-pihak yang menyerbu rumahnya tanpa dasar dan tanpa malu.

    “Saya alhamdulillah tidak korupsi. Tapi rumah ini dianggap duit rakyat”.

    “Saya yakin, orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti nunggu sembako juga,” tulisnya di akun Facebook pribadinya.

    Unggahan itu langsung viral dan menuai reaksi beragam.

    Ada yang membela Sahroni, ada pula yang menilai ucapannya terlalu tajam.

    Namun bagi Sahroni, itu adalah luapan kekecewaan seorang manusia biasa yang rumahnya habis dijarah tanpa ampun.

    “Orang suka bilang, pejabat itu kebal. Sekarang lihat, bahkan saya pun bisa jadi korban,” ujarnya.

    Hingga kini, pihak kepolisian disebut masih menyelidiki kasus tersebut.

    Belum ada keterangan resmi soal berapa kerugian total dan siapa dalang di balik penjarahan itu.

    Namun masyarakat sekitar Tanjung Priok masih membicarakannya.

    Sebagian warga mengaku kaget, sebagian lagi merasa prihatin, meskipun itu merupakan kesalahan dalam berperiliaku.***

  • Teuku Faisal Fathani, Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Kepala BMKG

    Teuku Faisal Fathani, Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Kepala BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melantik Prof. Teuku Faisal Fathani sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di kantor pusat Kementerian Perhubungan, Kota Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025).

    Pelantikan ini merupakan bagian dari upaya penguatan organisasi dan penyegaran kepemimpinan untuk menjawab kebutuhan sumber daya manusia yang adaptif, profesional, serta mampu memperkuat sinergi antara sektor transportasi dan lembaga sistem informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

    Kolaborasi tersebut menjadi kunci dalam mewujudkan konektivitas nasional yang selamat, aman dan berkelanjutan. Dalam sambutannya, Dudy mengatakan BMKG memiliki peran strategis dalam menjaga keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam sektor transportasi.

    “BMKG memegang peran esensial dalam menjaga keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini terelisasikan dalam peran penting BMKG, yang merupakan garda terdepan dalam memberikan informasi cuaca, iklim, dan kualitas udara, dalam kaitannya dengan upaya mitigasi risiko dan perencanaan kebijakan nasional di berbagai sektor, termasuk transportasi,” katanya seperti dikutip siaran pers.

    Berikut adalah profil singkat Prof. Teuku Faisal Fathani:

    Seperti dikutip dari unggahan Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara di media sosial Facebook, Prof. Teuku Faisal Fathani merupakan alumni SMA Taruna Nusantara angkatan 1. Prof Faisal juga merupakan Ketua Umum Ikastara periode 2020-2023.

    Ia meraih gelar S1 dan S2 bidang Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Gelar doktor bidang geoteknik didapatnya dari Tokyo University of Agriculture and Technology tahun 2005.

    Ia melanjutkan riset post-doktoral di Ehime University 2010 dan the University of Iowa 2013-2014. Pada 1 Maret 2018, ia diangkat sebagai guru besar termuda di Fakultas Teknik UGM. Penghargaan yang diterima di antaranya: Inovator Teknologi 2015 dari KemeristekDikti hingga Ikon Prestasi Pancasila 2019 dari BPIP.

    Amanah lain yang pernah diembannya adalah adjunct professor of UNESCO Chair on Geoenvironmental Disaster Reduction 2018-2020, Direktur Pusat Unggulan dan Inovasi Teknologi Kebencanaan UGM (GAMA-InaTEK), Vice President of the International Consortium on Geo-Disaster Reduction (ICGdR), Co-Director of StIRRRD (Strengthening Indonesian Resilience: Reducing Risk from Disasters), dan Ketua Prodi Magister Manajemen Bencana, Sekolah Pascasarjana UGM.

    Sebelumnya dalam karier di lembaga pemerintahan, Prof. Faisal pernah menjabat Pelaksana Tugas Direktur Badan Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2022.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]