Perusahaan: EMTEK

  • Praktisi Industri Media Minta Dosen dan Mahasiswa IMDE Adaptif Terhadap Penggunaan AI – Page 3

    Praktisi Industri Media Minta Dosen dan Mahasiswa IMDE Adaptif Terhadap Penggunaan AI – Page 3

    Fajar menekankan pentingnya membantu siswa memahami cara kerja AI dan menggunakannya dengan bijak. Dijelaskan pula tentang konsep AI, yaitu LLM (Large Language Model) seperti ChatGPT, Gemini, dan produk AI populer lainnya. Kemudian dibahas juga cara sederhana menggunakan AI dengan menentukan tujuan, memilih platform, dan menulis prompt yang jelas.

    Di samping itu, Fajar membahas bagaimana manfaat AI untuk dosen seperti membuat ringkasan jurnal, pembuatan soal, penelitian, dan administrasi. Sementara untuk siswa bermanfaat sebagai tutor pribadi atau brainstorming ide. Meski begitu, risiko dan hambatan AI dalam pendidikan seperti plagiarisme, halusinasi data, bias data, dan isu privasi data turut menjadi perhatian.

    “Sebaiknya pengajar atau pendidik untuk tidak anti terhadap teknologi, melatih AI sebagai teman diskusi, membuat aturan penggunaan AI di kelas, dan fokus pada analisa serta refleksi dalam pengajaran,” ucap Fajar.

    Pada kesempatan tersebut, Rektor Institut Media Digital Emtek (IMDE) Totok Amin Soefijanto juga menyerahkan buku karya para dosen IMDE berjudul ‘AI dan Revolusi Media Digital’ yang diterbitkan Prenada Media pada Juli 2025 kepada Fajar Pahlawan

  • Direktur SCM Berbagi Tips Kelola Konten Agar Sukses di Berbagai Platform saat Hadiri Raker IMDE – Page 3

    Direktur SCM Berbagi Tips Kelola Konten Agar Sukses di Berbagai Platform saat Hadiri Raker IMDE – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Direktur Surya Citra Media (SCM) Harsiwi Ahmad menjadi salah satu narasumber di rapat kerja (Raker) Institut Media Digital Emtek (IMDE) di kampus IMDE, Jakarta Barat pada Kamis pekan lalu.

    Harsiwi atau yang akrab disapa Bu Siwi, membagikan pengalaman dan kiat-kiat membuat program untuk televisi yang juga menjadi bagian dari berbagai platform, khususnya media sosial baik Instagram, Tiktok, Youtube, maupun Vidio.

    Harsiwi memaparkan materi berjudul “Strategi Program Tayang di Era Digital” di hadapan para dosen dan tenaga pendidikan IMDE. Dalam penjelasannya, dia menekankan pentingnya memahami target pasar, memanfaatkan data dan intuisi, serta beradaptasi dengan tren media baru.

    Dari dua program utama yang menjadi bahasannya yakni dangdut dan sepakbola, Harsiwi menjelaskan fragmentasi media dan perlunya mencari sumber pendapatan baru di luar TV konvensional. 

    “Emtek mencari pendapatan bukan hanya dari apa yang sedang ditayangkan di TV, tetapi juga dari Video.com , virtual gift, penjualan merchandise, dan penjualan konten ke luar negeri. Diversifikasi sumber pendapatan ini penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis media di era digital,” ungkapnya.

    Di dunia broadcasting sendiri, nama Harsiwi Ahmad termasuk sangat populer. Dia berhasil menciptakan program unggulan yang akhirnya menghasilkan cuan besar bagi industri televisi dan media tempatnya berkiprah saat ini.

    Contohnya ialah program acara sepak bola dan Dangdut Academy (D’Academy) yang berhasil mendulang keuntungan sangat besar. Semua itu dilakukan dengan kerja keras, kesungguhan, ketelitian, dan memahami perubahan yang terus berkembang baik teknologi maupun masyarakat sendiri.

  • IMDE Raih Penghargaan Global Ready Talent – Page 3

    IMDE Raih Penghargaan Global Ready Talent – Page 3

    Vice President (VP) Group HR di Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) Pieter Andrian ketika itu menjelaskan ekosistem bisnis holding Emtek yang sangat beragam mulai dari bidang media, film, entertaint, transportasi udara, kesehatan, perbankan, dan lain-lain, termasuk bidang pendidikan, slaah satunya kampus IMDE.

    “Kolaborasi antara group Emtek dengan IMDE telah berjalan lama dan sinergis, salah satunya bagaimana mahasiswa IMDE sejak awal sudah diperkenalkan dunia nyata dari industri televisi dan mahasiswa pun menggunakan ruang dan alat yang ada di stasiun TV Indosiar untuk mendukung proses perkuliahan. Begitu juga lini bisnis lainnya, bekerjasama untuk semua program studi yang ada di IMDE,” kata Pieter Andrian yang juga dosen di IMDE ini.

    Sementara itu Rektor IMDE Totok Amin Soefijanto, Ed.D menyambut gembira kedatangan mahasiswa Singapura ini sehingga bisa saling belajar bagaimana proses perkulihan di IMDE dan juga di Singapura.

    Tapi karena di belakang ruang pertemuan ada rekaman akademi dangdut, Rektor menyebutkan bahwa musik dangdut merupakan genre musik yang paling banyak penggemarnya di Indonesia.

    Totok menjelaskan presentasi dengan judul ‘Algoritma Perubahan’. Presentasi diawali dengan sebuah cerita, yang melibatkan kasus Amelia dan masalah yang terjadi akibat penggunaan algoritma AI. Cerita ini mencakup adanya gejolak ekonomi krisis dan upaya ‘squeeze’ yang dirasakan di Singapura dan Indonesia.

    Pesan utama dari cerita tersebut adalah tentang bagaimana teknologi AI dapat membantu, tetapi juga dapat menyebabkan hilangnya uang.

    Selain itu, Totok menyinggung tentang pengalamannya menggunakan AI Gemini, yang memberikan peluang luar biasa. Contoh spesifik adalah saat AI Gemini memberikan ‘waktu yang indah’ kepada pembicara.

  • YPP dan YBMI Resmikan Program Bedah Rumah di Desa Sindang Panon Tangerang

    YPP dan YBMI Resmikan Program Bedah Rumah di Desa Sindang Panon Tangerang

    Liputan6.com, Tangerang – Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) bersama Yayasan Bahtera Maju Indonesia (YBMI), serta Pemerinah Provinsi Banten, meresmikan program Rumah Layak Huni Banten Semarak, di Desa Sindang Panon, Kabupaten Tangerang, Rabu (6/8/2025).

    Dalam kegiatan tersebut, setidaknya ada tiga rumah tak layak huni yang dibedah untuk bisa ditinggali lagi oleh warga secara aman dan nyaman.

    “Untuk tahap ini ada tiga rumah yang tidak layak huni, kemudian kami bedah, kami rapihkan dan bersihkan, agar menjadi layak huni. Sehingga keluarga yang tinggal di dalamnya bisa aman dan nyaman lagi,” ungkap Ketua Pembina YBMI, Budi Karya Sumadi.

    Bukan kali ini saja, Budi Karya Sumadi juga memastikan, YBMI pada tahun ini akan merenovasi 40 rumah tak layak huni di Provinsi Banten. Termasuk merenovasi mushola lingkungan, memberikan pengajaran untuk pembaharuan skill warganya, hingga memberikan makan gratis.

    “Kami konsisten, tahun ini ada 40 rumah di Banten, dan akan dilakukan secara bertahap. Semoga apa yang kami lakukan ini, bisa menginspirasi pihak lain, terutama swasta, untuk bersama-sama membantu sesame, terutama mereka yang berada di Bawah garis kemiskinan ekstrim,”ujarnya.

    Sementara, Direktur SCTV, Harsiwi Achmad mengatakan,apa yang dilakukan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) dan berbagai pihak, adalah bagian dari peran media dalam menyebarkan informasi dan ajakan baik kepada masyarakat.

    “Kami di sini bukan hanya sebagai SCTV, tapi juga dari Indonsiar, dan EMTEK grup, bahwa yayasan Pundi Amal Peduli Kasih mensosialisasikan masyarakat, mengajak masyarakat luas untuk bisa berpartisipasi, terutama mereka yang ekonomi lebih, untuk bisa Bersama dalam membantu,”tuturnya.

     

  • Vidio Eksklusif Galaxy Quest of Indonesia, Selesaikan Misi Pakai Samsung S25

    Vidio Eksklusif Galaxy Quest of Indonesia, Selesaikan Misi Pakai Samsung S25

    Jakarta

    Sembilan figur publik dengan kepribadian yang berbeda disatukan untuk menelusuri kota-kota di Indonesia. Dian Sastrowardoyo, Jerome Polin, hingga Andovi Da Lopez termasuk di dalamnya.

    Mereka disatukan dan berkompetisi dalam Vidio Eksklusif – Galaxy Quest of Indonesia: 9 Adventures, 4 Cities, 1 Journey, sebuah reality series perjalanan yang akan tayang di Vidio mulai 13 Juni 2025.

    Ada Tim Galaxy Bandung yang berisikan Jerome Polin, Eca Aura, dan Agung Karmalogy. Kemudian ada Tim Galaxy Semarang berisi Andovi Da Lopez, Febby Rastanty, dan Yoriko Angeline. Terakhir, ada Tim Galaxy Yogyakarta yang lininya adalah Dian Sastrowardoyo, Omara Esteghlal, dan Kelvin Steviano.

    Selama misi, mereka memanfaatkan kecanggihan dari fitur AI Gemini Live. Setiap episode, akan tergambarkan bagaimana penerapan AI untuk mengenal lebih lanjut budaya-budaya di tiap kota.

    Episode pertama (Quest for Hidden Creative Movement) dan kedua (Quest to Preserve History) akan tayang bersamaan pada Jumat, 13 Juni 2025. Disusul episode ketiga (Quest for Unlocking Flavor) pada Kamis, 19 Juni 2025, dan episode keempat (Final Quest) pada Selasa, 24 Juni 2025.

    Sembilan figur publik dengan kepribadian yang berbeda disatukan untuk menelusuri kota-kota di Indonesia. Dian Sastrowardoyo sampai Jerome Polin termasuk. Foto: Aisyah Kamaliah/detikINET

    “Senang banget terlibat dalam proyek ini. Satu perjalanan, satu misi, namun semuanya misteri. Kadang yang paling seru itu bukan yang sudah kita rencanakan tapi yang datang tiba-tiba. Saya belum tahu apa yang di depan, tapi dengan Galaxy S25, semua tantangan itu terasa dimudahkan,” ungkap Dian Sastrowardoyo di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

    Andovi Da Lopez juga menyampaikan ceritanya ketika ditawarkan untuk bergabung dalam program ini. Tanpa pikir panjang, dia langsung mengiyakan.

    “Saat gue dikabari untuk ikutan Galaxy Quest of Indonesia, nggak pikir panjang gue langsung, yuk! Sounds epic,” serunya.

    Galaxy Quest of Indonesia: 9 Adventures, 4 Cities, 1 Journey diproduksi oleh VIP Emtek dengan Indra Yudhistira sebagai Showrunner, Monty Tiwa didapuk menjadi Supervising Director. Dengan produksi yang dikonsep matang, acara ini makin menarik minat karena direkam tanpa skrip. Semua peserta bebas menjadi diri mereka sendiri, memunculkan sisi lain dari para kontestan.

    (ask/fay)

  • Connected TV Jadi Medium Strategis Pengiklan untuk Bangun Komunikasi yang Lebih Personal – Page 3

    Connected TV Jadi Medium Strategis Pengiklan untuk Bangun Komunikasi yang Lebih Personal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) melalui Emtek Connect terus mempererat hubungan dengan para mitra bisnis serta berbagi wawasan seputar inovasi dan perkembangan terbaru dalam industri media.

    Kali ini, Emtek Connect 2025 mengangkat tema Connected TV (CTV) atau lebih dikenal sebagai Smart TV, yang belakangan menjadi kanal penting bagi para pengiklan dalam menjangkau audiens secara lebih tepat sasaran.

    Dalam acara diskusi ‘Emtek Connect: Connected TV Insights’ pada Kamis (30/4/2025) di The Hall, SCTV Tower, Jakarta, Mutia Nandika selaku Chief Revenue Officer Emtek Media, menekankan komitmen perusahaan dalam menghadirkan inovasi melalui kolaborasi, data, dan teknologi.

    “Connected TV telah menjadi medium yang sangat relevan dan strategis bagi pengiklan dalam membangun komunikasi yang lebih personal dengan audiens,” ujar Mutia.

    Dalam kesempatan sama, Executive Director dari Media Partners Asia, Vivek Couto, mengungkapkan bahwa jumlah rumah tangga pengguna CTV di Indonesia melonjak tajam dari hanya 1,5 juta pada 2021 menjadi lebih dari 14 juta pada 2024.

    “Ini menjadikan Indonesia sebagai pasar Connected TV terbesar di kawasan,” ia menuturkan.

    Vivek juga mencatat bahwa jumlah pelanggan video-on-demand (VOD) di Indonesia mencapai 22 juta pada 2024, dengan dengan platform Vidio menduduki posisi teratas di pasar–sebuah pencapaian penting bagi ekosistem OTT lokal.

     

  • Sengkarut Bisnis Kurir Melawan E-Commerce, Payung Hukum Kapan Terbit?

    Sengkarut Bisnis Kurir Melawan E-Commerce, Payung Hukum Kapan Terbit?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bergerak menanggapi permasalahan yang terjadi di industri jasa kurir yang tengah dihadapkan persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh sebagian kecil platform e-commerce.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan dan telah menerima aspirasi dari para pelaku usaha di sektor ini.  

    “Kami sudah dengarkan aspirasinya, kami memantau terus melalui media. Kemarin juga kami terima teman-teman dari asosiasi terkait. Mudah-mudahan sebelum Lebaran kita bisa keluarkan aturan yang lebih berpihak terhadap kurir lokal asli Indonesia. Mohon doanya,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (21/3/2025) malam.  

    Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya komunikasi langsung antara platform jasa kurir dengan pemerintah.

    Hingga saat ini belum ada pembicaraan substantif dengan Kementerian Ekonomi Kreatif terkait permasalahan yang dihadapi.  

    “Kami berharap bisa mendengar aspirasi secara langsung agar dapat mendukung kendala-kendala yang dihadapi. Sejauh ini memang komunikasi dilakukan secara parsial, per perusahaan, tapi akan lebih baik jika pendekatannya lebih komprehensif,” katanya.

    Kemenekraf siap mendukung penyelesaian masalah ini, mengingat jasa kurir memiliki peran penting dalam distribusi produk ekonomi kreatif di Indonesia.  

    “Ini kaitannya kan juga ada dengan pegiat-pegiat yang terdistribusi dengan baik selama ini melalui platform tersebut. Jadi kami siap mendukung mencari solusinya,” ucap Teuku.

    Terpisah, Pengamat Transportasi dan Tata Kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai pemerintahan harus memikirkan dan memberikan jalan keluar nyata bagi nasib para kurir yang berada di titik nadir akibat perilaku persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh sebagian kecil platform e-commerce.

    “Pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto yang memiliki visi besar dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera harusnya bersikap Merah Putih memperjuangkan nasib para kurir, Komdigi harusnya mengatur platform e-commerce karena membuat bisnis kurir tak sehat,” tuturnya.

    Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum terjadi oligopsoni di industri pos, kurir dan logistik nasional akibat dominasi oleh platform ecommerce asing bermodal besar antara lain Shopee (SEA Group), TikTok-Tokopedia (Bytedance) dan Lazada (Alibaba).

    Di sisi lain, platform e-commerce dalam negeri seperti BliBli (Grup Djarum) sudah hampir tidak terdengar, kondisi ini diperparah ketika Bukalapak (EMTEK) baru saja menutup layanan marketplace barang fisiknya.

    Untuk diketahui, ketiga platform e-commerce asing tersebut tidak hanya berbisnis dalam bidang e-commerce, tetapi beberapa tahun terakhir juga sudah melakukan ekspansi vertikal dalam kegiatan pos, kurir dan logistik melalui anak usaha dan affiliasinya.

    Menurut Yayat, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah menemukan dan menginvestigasi beberapa platform ecommerce besar tersebut dimana telah dinyatakan melakukan monopoli pada pasar jasa pos, kurir dan logistik melalui intervensi algoritmanya baik kepada penjual ataupun pembeli

    Dia menilai persaingan tidak sehat dan tekanan harga dari platform e-commerce ini juga diperkeruh oleh adanya perusahaan pos, kurir dan logistik asing yang melakukan predatory pricing di pasar industri pos, kurir dan logistik nasional.

    Salah satunya, J&T Ekspres yang terafiliasi dengan J&T Global Ekspress, perusahaan China yang berdomisili di Cayman Island dan pada 2023 melakukan penawaran saham perdana kepada publik (IPO) di Hong Kong.

    “Dominasi asing tidak bisa dibantah dan terjadi eksploitasi terhadap kurir. Mereka para kurir tidak punya pilihan. Akibatnya mereka dibayar fluktuatif karena besaran pendapatan mereka adalah volume yang bisa diantarkan,” tutur Yayat. 

    Hal ini terjadi karena perang harga di segment ecommerce yang cenderung berkembang disebabkan perubahan gaya hidup membuat pelaku pos, kurir dan logistik nasional melakukan efisiensi secara ekstrem.

    Menurut Yayat, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang bertanggungjawab terhadap platform digital seharusnya berkolaborasi dengan kementerian lain seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan merumuskan aturan yang mengatur platform ecommerce yang bergerak di industri pos, kurir dan logistik nasional.

    “Kalau perlu gandeng Pemda, sehingga industri pos, kurir dan logistik bisa lebih mensejahterakan masyarakat. Potensi 15 juta pengiriman per hari dan lebih dari US$2.400 juta per tahun bukan hal kecil dan harusnya disadari Menteri Komdigi,” tuturnya. 

  • Pengamat Nilai Pemerintah akan Bersikap Merah Putih Atasi Sengkarut Bisnis Kurir – Halaman all

    Pengamat Nilai Pemerintah akan Bersikap Merah Putih Atasi Sengkarut Bisnis Kurir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat menilai pemerintahan harus memikirkan dan memberikan jalan keluar nyata bagi nasib para kurir yang berada di titik nadir akibat perilaku persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh sebagian kecil platform ecommerce.

    “Pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto yang memiliki visi besar dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera harusnya bersikap Merah Putih memperjuangkan nasib para kurir, Komdigi harusnya mengatur platform e-commerce karena membuat bisnis kurir tak sehat,” tutur Pengamat Transportasi dan Tata Kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna pada Kamis (20/3/2025).

    Sudah menjadi rahasia umum terjadi oligopsoni di industri pos, kurir dan logistik nasional akibat dominasi oleh platform ecommerce asing bermodal besar antara lain Shopee (SEA Group), TikTok-Tokopedia (Bytedance) dan Lazada (Alibaba). 

    Sedangkan platform ecommerce dalam negeri seperti BliBli (Grup Djarum) sudah hampir tidak terdengar, kondisi ini diperparah ketika Bukalapak (EMTEK) baru saja menutup layanan marketplace barang fisiknya. 

    Diketahui ketiga platform ecommerce asing tersebut tidak hanya berbisnis dalam bidang ecommerce, namun beberapa tahun terakhir juga sudah melakukan ekspansi vertikal dalam kegiatan pos, kurir dan logistik melalui anak usaha dan affiliasinya.

    Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga telah menemukan, menginvestigasi beberapa platform ecommerce besar tersebut dan telah dinyatakan melakukan monopoli pada pasar jasa pos, kurir dan logistik melalui intervensi algoritmanya baik kepada penjual ataupun pembeli.

    Persaingan tidak sehat dan tekanan harga dari platform ecommerce ini juga diperkeruh oleh adanya perusahaan pos, kurir dan logistik asing yang melakukan predatory pricing di pasar industri pos, kurir dan logistik nasional.

    Salah satunya yaitu J&T Ekspres yang terafiliasi dengan J&T Global Ekspress, perusahaan China yang berdomisili di Cayman Island dan pada 2023 melakukan penawaran saham perdana kepada publik (IPO) di Hong Kong. 

    “Dominasi asing tidak bisa dibantah dan terjadi eksploitasi terhadap kurir. Mereka para kurir tidak punya pilihan. Akibatnya mereka dibayar fluktuatif karena besaran pendapatan mereka adalah volume yang bisa diantarkan,” tutur Yayat Supriatna.

    Hal ini, lanjutnya, terjadi karena perang harga di segment ecommerce yang cenderung berkembang disebabkan perubahan gaya hidup membuat pelaku pos, kurir dan logistik nasional melakukan efisiensi secara ekstrem.

    Arief (34), salah satu kurir mengaku pendapatannya turun drastis pasca Covid-19 karena ditekan oleh sistem kerja yang diterapkan platform asing. “Beda banget, ketika saya masih menjadi karyawan di perusahaan kurir nasional. Kesejahteraan dijamin sampai ada jatah seragam!”

    Hal senada dinyatakan Rudi (42) yang mengatakan kondisi mereka jauh terbalik dari janji kampanye Presiden Prabowo yang menjanjikan kesejahteraan. 

    “Kami minta agar kondisinya dikembalikan saja seperti dulu ketika platform tidak terlalu dominan.”  

    Periode wabah Covid-19 di tahun 2020-2022 adalah masa-masa yang sulit bagi semua masyarakat Indonesia dimana saat itu semua aktivitas ekonomi nyaris terhenti karena pembatasan mobilitas. Pada masa itu, selain pemerintah, pelaku industri kesehatan, seperti  dokter, rumah sakit, klinik, apotik industri pos, kurir, dan logistik bekerja keras.

    Ratusan ribu pasukan kurir, sorter, driver dan seluruh personil dengan risiko tinggi terjangkit covid-19 dari aktivitas mobilitasnya terus berupaya  memastikan seluruh distribusi makanan, bahan pokok, dan obat-obatan sampai di depan  pintu masyarakat tanpa harus keluar rumah.

    Menurut Yayat Supriatna, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang bertanggungjawab terhadap platform digital seharusnya berkolaborasi dengan kementerian lain seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan merumuskan aturan yang mengatur platform ecommerce yang bergerak di industri pos, kurir dan logistik nasional.

    “Kalau perlu gandeng Pemda, sehingga industri pos, kurir dan logistik bisa lebih mensejahterakan masyarakat. Potensi 15 juta pengiriman per hari dan lebih dari US$ 2.400 juta per tahun bukan hal kecil dan harusnya disadari Menteri Komdigi,” pungkasnya.

  • IPO Bukan Fokus Bisnis di 2025

    IPO Bukan Fokus Bisnis di 2025

    Jakarta, FORTUNE – PT Super Bank Indonesia (Superbank) menegaskan belum ada rencana pencatatan saham (IPO) di bursa pada 2025. Lantas, bagaimana rencana bisnis perusahaan tahun ini?

    “Konsentrasi kami [di 2025] bukan terhadap pasar, melainkan terhadap integrasi terhadap sistem,” kata Presiden Direktur Superbank, Tigor M Siahaan saat ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (11/2). “Kami prioritaskan untuk mengembangkan produk.”

    Untuk merealisasikan itu, Superbank menyatakan masih mempunyai sumber daya yang memadai, termasuk dari segi pendanaan dan ekuitas. Adapun, berdasarkan laporan posisi keuangan Superbank per 30 September 2024, total ekuitas perusahaan mencapai Rp5,35 triliun. Rasio kecukupan modal perusahaan (CAR) Superbank pun mencapai 135,24 persen pada akhir September 2024.

    “Kami juga memiliki pemegang saham yang suportif, jadi setiap membutuhkan dana itu sangat mudah kok sebenarnya,” ujar Tigor.

    Terkait integrasi sistem, itu berkaitan dengan ekosistem Superbank yang berhubungan dengan Grab, Grup Emtek, sampai Kakao. Ketiganya termasuk pemegang saham Superbank. Selain itu, Superbank juga sudah menghubungkan layanan dengan Ovo melalui OvoNabung. 

    Superbank sendiri dulunya bernama PT Bank Fama International, yang didirikan pada 1993. Perusahaan itu bergabung dengan Grup Emtek pada 2021, diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, serta KakaoBank pada 2023 sebagai bagian dari konsorsium. Akhirnya, bank digital itu dirilis kembali pada Juni 2024. Sampai dengan Agustus 2024, Superbank memiliki lebih dari 1 jua nasabah. 

    Sampai dengan akhir September 2024, Superbank mencatatkan total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp3,2 triliun, naik 328 perssen (YoY). Katalis pertumbuhannya adalah peluncuran produk deposito dengan jangka waktu bervariasi, pencairan fleksibel, dan bunga sampai dengan 7,5 persen per tahun.

    Penyaluran kredit Superbank juga naik 189 persen (YoY) menjadi Rp4,9 triliun. Pendorongnya adalah kolaborasi dengan mitra strategis. Sejalan dengan itu, total aset perusahaan pun tumbuh 77 persen (YoY) menjadi Rp9,7 triliun. Lebih lanjut, pendapatan bunga bersih Superbank mencapai Rp399 miliar (+100 persen, YoY). Net interest margin perusahaan pun naik 7,81 persen pada kuartal III 2024, dibandingkan 6,81 persen pada periode serupa di 2023.

  • Generasi Muda Masih Suka Nonton Televisi – Page 3

    Generasi Muda Masih Suka Nonton Televisi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Programing Director Emtek Media (SCM), Harsiwi Achmad mengungkapkan televisi masih ditonton oleh generasi muda. Harsiwi menyebut studi menunjukkan 2 dari 3 gen Z dan juga milenial menonton TV.

    “Mereka menonton TV itu lebih dari 3 jam per hari dan dari tahun ke tahun, kalau kita bandingkan misalkan 2023 versus 2024 itu mengalami peningkatan. Saya yakin tahun ini juga akan stabil atau mengalami peningkatan,” kata Harsiwi dalam acara Emtek Connect Volume 3, Kamis (6/2/2025).

    Meski platform digital semakin banyak diminati, acara televisi khususnya menyasar anak muda juga masih diminati. Salah satunya adalah sinetron “Magic 5”.

    “Magic 5” adalah sebuah serial remaja yang sangat populer di kalangan Gen Z. Di tengah cerita penuh aksi dan kisah cinta, “Magic 5” mampu menarik perhatian penonton tak hanya di TV, tetapi juga meluas ke media sosial.

    Menyasar Segmen Tertentu

    Emtek Media juga memiliki saluran TV seperti Mentari TV dan Moji TV semakin yang menyasar segmen tertentu. Mentari TV menayangkan program-program anak, berhasil meraih posisi teratas di tahun lalu dengan audiens dari anak-anak dan keluarga muda.

    Di sisi lain, Moji TV berhasil menarik perhatian penonton dengan acara olahraga, khususnya voli, yang kini menjadi olahraga kedua terpopuler setelah sepak bola di Indonesia.

    “Moji ini mengembangkan Volley jadi Volley akhirnya saat ini menjadi sebuah sport yang nomor 2 setelah bola dan ternyata ini juga mengalahkan badminton jadi dengan perkembangan Volley ini menjadikan Moji menjadi sangat kuat,” ujar Harsiwi.