Perusahaan: Dana

  • Perkuat Syiar Islam, BPKH Kirimkan 101 Dai ke Daerah 3T – Halaman all

    Perkuat Syiar Islam, BPKH Kirimkan 101 Dai ke Daerah 3T – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melepas 101 dai yang kompeten, amanah, dan profesional untuk bertugas di 59 kabupaten/kota pada 30 provinsi di Indonesia, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). 

    Acara Pengiriman yang dilakukan secara luring dan daring ini merupakan bagian dari Program Dakwah Kemaslahatan BPKH 2025. 

    Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan literasi keagamaan di daerah yang minim akses terhadap pendakwah.

    Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati menyatakan Program Dakwah Kemaslahatan BPKH 2025 adalah wujud komitmen BPKH dalam mendukung pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia.

    “Kami berharap para da’i yang bertugas dapat menjadi agen perubahan positif dan membawa manfaat bagi masyarakat di daerah 3T,” ujar Sulistyowati melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/3/2025).

    Para dai yang dikirim telah melalui pelatihan intensif untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berdakwah di masyarakat. 

    Mereka juga dibekali dengan pemahaman tentang program-program BPKH, termasuk program “Semua Bisa Haji” dan “Ayo Haji Muda”, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menunaikan ibadah haji sejak dini.

    “Kami mengajak seluruh pihak untuk mendukung program ini agar dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat,” tutur Sulistyowati.

    Program Dakwah Kemaslahatan BPKH 2025 merupakan salah satu program kemaslahatan yang menggunakan hasil pengelolaan atau nilai manfaat dari Dana Abadi Umat (DAU). 

    Program ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKH dalam mengelola dana umat secara amanah dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

    Program kemaslahatan ini melibatkan 5 mitra kemaslahatan BPKH, yakni PPPA Daqu, NU Care LazisNU, Rumah Zakat, LAZ Persi,  dan Solo Peduli.

  • Dirut BEI ungkap alasan IHSG terkoreksi

    Dirut BEI ungkap alasan IHSG terkoreksi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Dirut BEI ungkap alasan IHSG terkoreksi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 17:05 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan berbagai alasan utama terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama beberapa waktu terakhir ini.

    Ia menjelaskan, adanya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan mitra dagang telah menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar, sehingga mereka menarik dananya dari emerging market, termasuk Indonesia.

    “Menarik, kemarin saya hadir bersama Bu Mari Elka Pangestu, dia bilang bahwa 70 persen dana itu flat to quality to US (United States). Jadi (dana) asing itu sekarang masuk ke US (Amerika Serikat) ya,” ujar Iman di Ruang Seminar BEI, Jakarta, Jumat.

    Ia melanjutkan, yaitu kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang cenderung higher for longer, sebagai upaya menjaga stabilitas tingkat inflasi AS.

    “Walaupun saya juga diupdate, paling banyak The Fed akan nurunin satu tahun ini sekali. Jadi, sebenarnya kita tahu, interest rate ini sensitif terhadap bursa, terhadap equity. Kalau interest rate naik di US, orang lebih senang beli phisycal product gitu,” ujar Iman.

    Kemudian, ia melanjutkan yaitu indeks keyakinan konsumen (IKK) AS yang mengalami penurunan signifikan pada Februari 2025, yang mana indeks keyakinan konsumen The Conference Board mencatatkan penurunan bulanan terbesar sejak Agustus 2021.

    Sementara itu, dari Asia, ia menyebut Bank of Korea telah menurunkan suku bunga acuannya dari 3 persen menjadi 2,75 persen, yang memberikan sentimen terhadap pelaku pasar, khususnya di kawasan Asia.

    “Kita musti aware bahwa sekarang ini 40 persennya asing. Sementara kalau turun terus, ya dari 60 persen (domestik) itu ada hampir 40 persennya retail gitu kan,” ujar Iman.

    Dari dalam negeri, Ia menjelaskan adanya pemangkasan rating oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah memberikan sentimen cukup signifikan ke pasar saham Indonesia.

    Sebagai informasi, Pada Rabu (26/02), Presiden AS Donald Trump mengindikasikan rencana untuk mempertimbangkan tarif “timbal balik” sebesar 25 persen pada mobil Eropa dan barang-barang lainnya.

    Selain itu, juga mengonfirmasi bahwa tarif pada Meksiko dan Kanada akan berlaku pada tanggal 2 April, bukan batas waktu yang ditetapkan sebelumnya yaitu tanggal 4 Maret.

    Sumber : Antara

  • Kadin Gelar Kuliah Keuangan Bahas Ekonomi Indonesia

    Kadin Gelar Kuliah Keuangan Bahas Ekonomi Indonesia

    Dalam paparannya dijelaskan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat, sektor jasa keuangan juga perlu digenjot. OJK menargetkan pertumbuhan kredit perbankan 9%-11%, dana pihak ketiga 6%-8%, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan 8%-10%, aset asuransi tumbuh 6%-8%, aset dana pensiun tumbuh 9%-11%, aset penjaminan tumbuh 6%-8%, dan penghimpunan dana di pasar modal Rp 220 triliun.

  • Kapan Pencairan PIP Termin 1 Tahun 2025? Cek Status Penerimanya di Link Ini

    Kapan Pencairan PIP Termin 1 Tahun 2025? Cek Status Penerimanya di Link Ini

    PIKIRAN RAKYAT – Siswa sekolah dari keluarga rentan atau miskin diberikan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah. Melalui bantuan dalam bentuk dana tunai, PIP memberikan kemudahan bagi siswa dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka.

    Memasuki tahun 2025, banyak siswa dan orang tua yang menantikan pencairan dana PIP untuk termin pertama. Informasi mengenai jadwal pencairan menjadi sangat penting agar dana yang diterima dapat dimanfaatkan dengan optimal serta menghindari keterlambatan dalam proses pencairan.

    Di bawah ini sobat PR bisa cek informasi terkait pencairan PIP Termin 1 tahun 2025, seperti jadwal hingga besaran dan cara cek penerimanya.

    Jadwal Pencairan PIP Termin 1 Tahun 2025

    Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, pencairan dana PIP akan dilakukan secara bertahap. Proses pencairan termin pertama berlangsung dari Februari hingga April 2025.

    Namun, waktu pencairan dapat berbeda di setiap sekolah, meskipun tetap dalam rentang waktu yang telah ditentukan.

    Besaran Bantuan PIP Tahun 2025

    Seperti tahun sebelumnya, besaran dana bantuan PIP ditentukan berdasarkan jenjang pendidikan siswa. Berikut adalah rincian nominal yang akan diterima oleh setiap jenjang pendidikan:

    Siswa SD: Rp450.000 per tahun (Rp225.000 untuk siswa baru dan kelas akhir)

    Siswa SMP: Rp750.000 per tahun (Rp375.000 untuk siswa baru dan kelas akhir)

    Siswa SMA/Sederajat: Rp1.800.000 per tahun (antara Rp500.000 hingga Rp900.000 untuk siswa baru dan kelas akhir)

    Cara Mengecek Status Penerima PIP Tahun 2025

    Untuk memastikan apakah seorang siswa termasuk penerima bantuan PIP, pemerintah telah menyediakan sistem pengecekan secara daring. Saat ini, pengecekan tidak lagi dilakukan melalui situs lama, melainkan menggunakan situs baru. Berikut adalah langkah-langkahnya:

    Kunjungi situs resmi PIP di https://pip.dikdasmen.go.id/ Masukkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di kolom yang tersedia Ketik hasil penjumlahan pada kolom verifikasi untuk memastikan keabsahan data Klik tombol “Cek Penerima PIP” Sistem akan menampilkan status penerima bantuan berdasarkan data yang telah dimasukkan.

    Demikian informasi terkait pencairan PIP Termin 2 tahun 2025. Pastikan untuk selalu memantau informasi terbaru mengenai pencairan dana PIP agar bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bos Bursa Sebut Tiga Faktor Penyebab IHSG Sepekan Anjlok

    Bos Bursa Sebut Tiga Faktor Penyebab IHSG Sepekan Anjlok

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan penyebab indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan yang anjlok.

    Dikatakan Iman, indeks tercatat mengalami pelemahan 4,67% sepekan atau week on week (wow) pada periode 21-27 Februari 2025. Pelemahan ini disebabkan oleh faktor global, domestik, dan korporasi perusahaan itu sendiri.

    “Indeks itu (turun) pasti karena tiga hal, yakni bagaimana global, domestik, dan korporasinya sendiri. Itu tiga hal yang jadi isu,” ujar Iman di kantornya, Jakarta, Jumat (28/2/2025) siang.

    Pertama, yakni perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan negara mitra dagang, seperti Meksiko dan Kanada sehingga memengaruhi aliran modal asing.

    Menurutnya, banyak dana asing yang mengalir ke AS karena faktor keamanan. Hal ini pun turut berdampak pada negara emerging market, termasuk Indonesia.

    “Trump 2.0 tidak gampang dan menarik, bahwa ya 70% dana itu fly to quality to US. Jadi memang juga tidak gampang. Asing itu sekarang masuk ke US ya, termasuk juga selalu ada ancaman tarif. Kemarin Meksiko sama Kanada, Kanada melawan, lalu muncul lagi UE (Uni Eropa). Jadi selalu ada cerita tentang tarif,” ucapnya saat IHSG sepekan anjlok.

    Di sisi lain, kebijakan The Fed yang diekspektasikan dapat menurunkan suku bunga, ternyata tidak memberikan dampak sesuai ekspektasi. Menurutnya, The Fed paling banyak akan menurunkan suku bunga acuan satu kali pada tahun ini.

    “Jadi sekarang kita tahu interest rate ini sensitif terhadap bursa, terhadap equity. Kalau interest yang naik di US,” ujar Iman.

    Kedua, yakni ketidakpastian ekonomi domestik dan dominasi asing. Iman mengungkapkan, jumlah investor di pasar modal Indonesia masih didominasi oleh investor asing, yakni sebesar 40%.

    Iman menyebut, kondisi tersebut memengaruhi kondisi indeks karena ketika investor asing menarik diri sehingga pasar domestik yang lebih terbatas tidak mampu menopang pergerakan indeks.

    Ketiga, yakni koreksi pasar dan laporan keuangan emiten. Iman mengatakan, meskipun ada beberapa emiten yang melaporkan kenaikan laba, tetapi hasil tersebut masih di bawah ekspektasi konsensus pasar.

    “Ini yang menjadi kondisi-kondisi yang juga memperparah (IHSG),” tandasnya ketika berkomentar terkait IHSG sepekan yang anjlok.

  • Peran Mandiri Agen, Buka Layanan Akses Keuangan hingga Lindungi Warga dari Penipuan – Halaman all

    Peran Mandiri Agen, Buka Layanan Akses Keuangan hingga Lindungi Warga dari Penipuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Yanto (bukan nama sebenarnya) tergopoh-gopoh turun dari sepeda motornya. 

    Tak peduli bagaimana ia memarkir sepeda motor, Yanto langsung masuk ke sebuah toko kelontong di dalam Gang Kepuh, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

    Suasana toko kelontong saat itu memang tidak terlalu ramai. Hanya ada Unang Junanda, sang pemilik toko bersama seorang sales provider komunikasi.

    “Pak, saya mau transfer Rp 500 ribu,” ucap Yanto sebagaimana ditirukan Unang kepada Tribunnews.com, Kamis (9/1/2025).

    MANDIRI AGEN – Seorang Mandiri Agen, Unang Junanda saat ditemui Tribunnews.com di toko kelontongnya yang berada di Gang Kepuh, Kampung Petoran, Kecamatan Jebres, Surakarta, Kamis (9/1/2025). (Tribunnews.com/Sri Juliati)

    Memang tak ada yang janggal dari permintaan tersebut. Dan sebagai seorang agen perbankan yaitu Mandiri Agen, Unang bisa saja langsung mengabulkan transaksi itu.

    Hanya saja, Unang melihat ada gelagat yang tak biasa dari Yanto. Ia tampak gelisah. Matanya terus terpaku pada layar ponsel.

    Ia juga memburu-buru Unang agar segera memproses transaksinya. “Cepet ya, Pak, sudah ditunggu transferannya,” kata dia.

    “Memang uangnya mau ditransfer ke mana, Pak?” Unang tak tahan untuk segera bertanya.

    “Saya dapat hadiah terus diminta transfer Rp 500 ribu agar hadiahnya cair,” jawab Yanto.

    Deg! Dugaan Unang ternyata benar. Yanto rupanya menjadi ‘calon’ korban penipuan yang mengatasnamakan perusahaan penyedia layanan komunikasi.

    “Pak, kayaknya itu penipuan. Mumpung ada sales provider-nya, coba ditanyakan ada nggak program undian berhadiah seperti itu,” kata Unang.

    Sales provider yang sedari tadi mendengarkan percakapan Unang dan Yanto akhirnya ikut menjelaskan. Perusahaan provider tempatnya bekerja sedang tidak menggelar program undian berhadiah.

    “Jadi itu pasti bohong, Pak, penipuan,” ujar dia.

    Mendengar penjelasan Unang dan sales tersebut, Yanto tersadar. Ia hampir menjadi korban penipuan. Jika tak ada sosok Unang yang mencegahnya, maka hampir pasti uang Rp 500 ribu melayang sia-sia.

    Bagi Unang, keberadaannya dirinya sebagai Mandiri Agen tak hanya membuka akses keuangan kepada masyarakat agar mereka lebih mudah mendapatkan layanan.

    Namun bagaimana ia melindungi warga atau minimal orang di sekitarnya agar tak menjadi korban penipuan transaksi keuangan.

    “Kasihan saya, sudah jauh-jauh untuk transaksi ke sini, eh malah kena tipu,” kata Unang sembari menambahkan Yanto adalah warga Cemani, Sukoharjo yang berjarak sekitar 10 km dari tokonya.

    Unang menjelaskan, selama 4 tahun menjadi Mandiri Agen, ia kerap menjumpai cerita sejenis.

    “Sebenarnya cerita-cerita kayak gini sering banget terjadi. Ada yang modusnya dapat hadiah dari artis, top up pulsa, top up e-wallet, transfer rekening bank, sampai pembayaran via Virtual Account,” terang Unang.

    Saking seringnya, Unang seakan memiliki ‘radar’ tersendiri untuk mengenali kondisi nasabahnya. 

    “Saya sering niteni (menandai) orang-orang yang hampir jadi korban penipuan transaksi keuangan. Seperti dia terlihat buru-buru, terus foto-foto toko saya dulu, mondar-mandir di sekitar toko.”

    “Si penipu kadang juga tahu, kalau ada korban yang ke tempat saya untuk transaksi kayak gitu, pasti saya tolak atau saya cegah,” ungkapnya.

    Jika dirasa mencurigakan, ia tidak akan melayani apapun permintaan nasabah tersebut. Bahkan ia sempat bersitegang karena tak segera melayani permintaan si calon korban.

    “Pokoknya saya alihkan dulu perhatiannya, kadang saya pinjam HP-nya, biar saya yang ngomong sama si penipunya,” kata dia. 

    Lakukan Usaha Pencegahan

    Cerita yang hampir sama juga diurai Asep Purwani, seorang Mandiri Agen di Jalan Raya Wanayasa-Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jateng.

    Tak terhitung lagi usaha pencegahan yang dilakukan Asep agar masyarakat di sekitar tempatnya yang masuk wilayah Pegunungan Karangkobar tak menjadi korban penipuan transaksi keuangan.

    “Karena nggak cuma sekali atau dua kali, jadi saya menandai. Kalau orangnya dateng ke sini dalam kondisi plonga-plongo, terus sambil terima telepon, bisa dipastikan dia jadi korban penipuan,” kata dia yang sudah hampir 1,5 tahun menjadi Mandiri Agen.

    Asep kemudian berkisah pernah ada pasangan suami-istri yang datang ke gerainya dengan membawa sejumlah uang. Semula Asep tak curiga dan segera melayani permintaan untuk mentransfer uang senilai Rp 500 ribu ke sebuah rekening.

    Hanya saja, ketika pasangan itu kembali meminta dirinya melakukan transfer sebesar Rp 1,5 juta, Asep lantas curiga.

    “Saya tanya, ‘sebenarnya bayar apa sih, Mas?’ Dia bilang beli sepatu, harganya Rp 500 ribu-Rp 700 ribu. Saya langsung curiga, kok bayar cukainya mahal sekali, lalu saya desak untuk cerita yang sebenarnya,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis (9/1/2025).

    Dengan nada ketakutan, pasangan itu lantas berkisah baru saja menerima telepon dari pihak yang mengatasnamakan petugas Bea Cukai. Oknum itu mengatakan, ada paket milik mereka yang ditahan oleh Bea Cukai sehingga harus membayar bea masuk.

    Pasangan itu pun diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening pribadi agar barang dapat dikirimkan.

    “Terus oknum itu ngancam akan memproses ke jalur hukum kalau nggak segera transfer sejumlah uang. Saya bilang aja, ‘nggak apa-apa, suruh laporin aja sekalian,’ itu jelas penipuan, jadi nggak usah digubris,” tambah Asep.

    Untuk calon korban yang bisa diajak berkomunikasi, Asep mengaku akan menahan selama apapun jika permintaan transaksi mereka dianggap mencurigakan. 

    Termasuk menyadarkan mereka jika hampir menjadi korban penipuan. Asep mengaku punya jurus pamungkas andai orang tersebut masih bersikeras untuk melanjutkan transaksi

    “Tapi kalau orangnya ngeyel dan milih nyari agen perbankan lain, saya sengaja bikin story di WA. Saya tulis, ‘hati-hati, ini orang lagi kena hipnotis, jangan dilayani transaksinya,’” ungkapnya.

    Ya, Asep memanfaatkan jaringan sesama agen perbankan di wilayah Karangkobar agar mewaspadai hal serupa.

    “Kalau orangnya deket, biasanya langsung saya telepon. Saya beri pesan, nanti kalau ada orang dengan ciri-ciri seperti ini, jangan dilayani ya, dia kena hipnotis,” tambah Asep.

    Tindakan pencegahan tersebut, lanjut Asep, juga diterapkan di ketiga cabang Mandiri Agennya. Asep juga menerapkan SOP agar para karyawannya menerima dan menghitung uang terlebih dahulu apabila ada orang yang hendak transaksi setor tunai atau transfer.

    “Modusnya ada orang yang mau titip transfer atau setor tunai, tapi uangnya nanti. Kalau nggak ngeh, kita akan transfer dulu, eh sama dia uangnya nggak dikasih, kabur gitu aja. Atau dikasih, tapi uangnya kurang,” kata dia.

    Menurut Asep, apa yang dilakukan tersebut sejalan dengan perannya sebagai Mandiri Agen. Tak sekadar melayani transaksi keuangan, ia juga memberikan edukasi agar masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan.

    “Karena saya tinggal di wilayah yang cukup jauh dari kantor atau fasilitas perbankan, jadi saya berinisiatif untuk ikut membantu melindungi warga dari tindak penipuan keuangan di era sekarang,” tuturnya.

    ‘Benteng’ Warga dari Tindakan Penipuan Keuangan

    Menanggapi fenomena tersebut, Dosen UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, Ida Puspitarini W mengaku salut dan ikut memberikan apresiasi kepada tindakan para agen keuangan tersebut.

    Menurutnya, apa yang dilakukan para agen keuangan itu berdasarkan pengalaman yang dialami setiap hari. Sehingga mereka tahu betul karakter hingga kebiasaan masyarakat di sekitar.

    “Agen keuangan itu mayoritas ada di desa-desa, yang melakukan transaksi atau jadi nasabah, biasanya tetangga sendiri atau masyarakat sekitar yang mana para agen ini hafal betul dengan kebiasaan-kebiasaan mereka.”

    “Jadi ketika para agen melihat atau mengetahui ada hal yang nggak biasa, mereka pasti me-notice sehingga bisa melakukan pencegahan agar tetangga atau orang yang bertransaksi tidak jadi korban penipuan,” jelasnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (11/1/2025).

    Faktor kedekatan juga menjadi alasan pendukung mengapa mitra perbankan seperti Mandiri Agen bisa menjadi ‘benteng’ masyarakat dari tindakan penipuan transaksi keuangan.

    Keberadaan para agen dapat mengakomodir sejumlah hal yang tidak bisa dilakukan di bank-bank.

    “Bank mungkin tidak sampai pada tahap pencegahan seperti itu karena ada antrean yang panjang dan nasabah juga cenderung self service,” kata dia.

    Sementara jika dengan agen keuangan, masyarakat memiliki kedekatan baik secara jarak maupun hubungan secara personal.

    “Dengan agen, mereka juga bisa curhat, cerita-cerita, sehingga bila ada permintaan transaksi yang mencurigakan, para agen bisa mencegahnya,” ungkap Ida.

    Mandiri Agen Berikan Edukasi Keuangan

    Keberadaan Mandiri Agen di Kecamatan Karangkobar, Jebres, dan wilayah lain di pelosok negeri menjadi perpanjangan tangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau Bank Mandiri dalam peningkatan akses ke keuangan untuk kelompok rentan.

    Sebaran Mandiri Agen yang terbentuk sejak 2014 juga mampu mempercepat proses literasi keuangan kepada masyarakat. 

    Menurut SVP Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri, Evi Dempowati, Mandiri Agen memiliki peran sosial dan ekonomi yang krusial bagi masyarakat. 

    Selain membantu kebutuhan transaksi masyarakat, Mandiri Agen juga dapat memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat. 

    Ia menjelaskan, perluasan Mandiri Agen menjadi salah satu fokus utama perseroan untuk membuka access to finance bagi underserved atau akses finansial kepada masyarakat yang kurang terlayani perbankan. 

    Evi juga berharap, Mandiri Agen dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

    “Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan ekonomi yang inklusif,” tambah Evi dalam keterangannya.

    Sementara itu, berdasarkan Laporan Keberlanjutan 2023 Mendukung Masa Depan Berkelanjutan Melalui Investasi Hijau, jumlah Mandiri Agen per 2023 mencapai 130.100 orang.

    Sementara jumlah rekening yang dibuka melalui Mandiri Agen sebanyak 2,87 juta dan volume transaksi Mandiri Agen tembus Rp 92,82 triliun.

    “Sebagai bank terbesar di Indonesia, kami berkomitmen untuk mengatalisasi berbagai pertumbuhan dengan dampak sosial untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam laporan tersebut.

    Inisiatif untuk mewujudkan komitmen tersebut dijalankan di bawah pilar Sustainability Beyond Banking. Bank berlogo pita emas itu berusaha meningkatkan akses terhadap layanan keuangan kepada masyarakat.

    Khususnya mereka yang termasuk dalam kriteria masyarakat prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah, memberdayakan UMKM melalui Digipreneurship, serta melaksanakan kajian terkait keberlanjutan untuk mengakselerasi ekonomi rendah karbon di Indonesia.

    “Kami menyediakan produk dan layanan keuangan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, serta dapat diakses melalui kantor-kantor cabang Bank, layanan digital, Mandiri Agen, serta pihak-pihak lainnya yang bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan layanan keuangan,” kata dia. 

    Darmawan menambahkan, Mandiri Agen merupakan inisiatif branchless banking dari Bank Mandiri agar masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah terpencil dapat mengakses layanan keuangan tanpa perlu datang langsung ke kantor cabang bank.

    Nasabah dapat mengakses layanan pembukaan rekening, setor dan tarik tunai, transfer dana, pembelian, serta pembayaran tagihan melalui Mandiri Agen. 

    Mandiri Agen juga turut mengedukasi masyarakat melalui kegiatan literasi keuangan dan literasi digital. Di beberapa tempat, Mandiri Agen memiliki keterampilan berbahasa isyarat untuk melayani nasabah tuna rungu dan tuna wicara.

    Peningkatan inklusi keuangan tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Terutama untuk menjangkau masyarakat yang belum tersentuh sistem keuangan yang konvensional.

    (Tribunnews.com/Sri Juliati)

  • Besaran Bantuan KIP Kuliah 2025 Berapa? Ada Biaya Pendidikan dan Biaya Hidup

    Besaran Bantuan KIP Kuliah 2025 Berapa? Ada Biaya Pendidikan dan Biaya Hidup

    PIKIRAN RAKYAT – Untuk memastikan pendidikan tinggi dapat diakses oleh semua kalangan, bantuan finansial diberikan melalui berbagai program, salah satunya adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

    Program ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu agar tetap memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi tanpa terkendala masalah biaya. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan mahasiswa dapat fokus dalam menyelesaikan studinya dan meraih prestasi akademik yang optimal.

    Sebagai bagian dari kebijakan pendidikan inklusif, KIP Kuliah tidak hanya mencakup bantuan untuk biaya kuliah, tetapi juga memberikan subsidi biaya hidup bagi mahasiswa penerima. Berikut rincian besaran bantuan dan jadwal pencairannya.

    Jadwal Pencairan KIP Kuliah 2025

    Pencairan dana KIP Kuliah tahun 2025 akan dilakukan dalam dua tahap, yang disesuaikan dengan kalender akademik perguruan tinggi:

    Semester Genap 2024/2025: Dana akan dicairkan pada Maret hingga April 2025. Semester Ganjil 2025/2026: Dana akan dicairkan pada Agustus hingga September 2025.

    Mahasiswa diimbau untuk selalu memantau informasi resmi dari perguruan tinggi masing-masing mengenai jadwal pencairan ini, karena proses pencairan bisa saja mengalami perubahan tergantung kebijakan internal institusi pendidikan.

    Besaran Bantuan KIP Kuliah 2025

    Bantuan KIP Kuliah tahun 2025 terdiri dari dua komponen utama, yaitu biaya pendidikan dan biaya hidup, dengan rincian sebagai berikut:

    1. Biaya Pendidikan

    Bantuan biaya pendidikan disalurkan langsung ke perguruan tinggi dan nominalnya bervariasi berdasarkan akreditasi program studi:

    Akreditasi A: Maksimal Rp12 juta per semester untuk program studi Kedokteran dan Rp8 juta per semester untuk program studi non-Kedokteran.

    Akreditasi B: Maksimal Rp4 juta per semester.

    Akreditasi C: Maksimal Rp2,4 juta per semester.

    2. Biaya Hidup

    Bantuan biaya hidup diberikan langsung kepada mahasiswa, dengan nominal yang disesuaikan berdasarkan klaster wilayah biaya hidup:

    Klaster 1: Rp800.000 per bulan.

    Klaster 2: Rp950.000 per bulan.

    Klaster 3: Rp1.100.000 per bulan.

    Klaster 4: Rp1.250.000 per bulan.

    Klaster 5: Rp1.400.000 per bulan.

    Total bantuan biaya hidup yang diterima mahasiswa dalam satu semester (enam bulan) berkisar antara Rp4,8 juta hingga Rp8,4 juta, tergantung pada klaster wilayah masing-masing penerima.

    Dengan adanya program KIP Kuliah ini, diharapkan mahasiswa dari latar belakang ekonomi kurang mampu dapat menyelesaikan pendidikan tinggi dengan lebih mudah. Jika kamu termasuk salah satu penerimanya, jangan lupa untuk update informasi terbaru.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Momen Dramatis Evakuasi Pria Berusia 83 Tahun Tersesat di Hutan Jembrana Bali – Halaman all

    Momen Dramatis Evakuasi Pria Berusia 83 Tahun Tersesat di Hutan Jembrana Bali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Suasana haru dan lega menyelimuti Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (28/2/2025) sore.

    Setelah dua hari hilang, Pekak Dana (83), seorang lansia yang hilang saat mencari kayu, akhirnya ditemukan di dasar jurang oleh warga setempat. Korban ditemukan dalam kondisi lemas, dengan luka lebam di bagian kaki kiri dan pinggul belakang.  

    Pekak Dana, yang dikenal sebagai warga yang masih aktif meski usianya telah lanjut, hilang sejak Rabu (26/2/2025).

    Keluarga mulai khawatir ketika ia tak kunjung pulang hingga Kamis (27/2/2025) malam. Sepeda motornya ditemukan terparkir di pinggir jalan pedesaan, tak jauh dari kebun miliknya.  

    “Awalnya kami pikir beliau hanya terlambat pulang. Tapi ketika malam tiba dan tak ada kabar, kami mulai panik,” ujar salah seorang keluarga korban.  

    Keluarga pun melaporkan kehilangan tersebut ke Bhabinkamtibmas setempat.

    Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Jembrana, polisi, dan relawan segera bergerak melakukan pencarian pada Jumat (28/2/2025) siang.  

    Pencarian dimulai sekitar pukul 12.30 WITA.

    Tim menyusuri kebun milik korban dan area sekitarnya namun hingga pukul 14.30 WITA, belum ada tanda-tanda keberadaan Pekak Dana.

    Suasana tegang mulai terasa, terutama di antara keluarga dan warga yang turut membantu.  

    Hingga akhirnya, sekitar pukul 16.00 WITA, kabar gembira datang. I Wayan Suardika (69), seorang warga yang sedang mencari kayu di kebun, menemukan Pekak Dana tergeletak di dasar jurang yang dipenuhi air (pangkung).  

    “Saya sedang mencari kayu ketika melihat ada sesuatu yang bergerak di dasar jurang.

    Setelah mendekat, ternyata itu Pekak Dana. Beliau terlihat lemas dan kesakitan,” kisah Suardika.  

    Dengan sigap, Suardika dan beberapa warga lainnya segera mengevakuasi Pekak Dana dari dasar jurang.

    Kondisi medan yang terjal dan licin membuat proses evakuasi menjadi sangat sulit.

    Namun, berkat kerja sama warga, korban berhasil dibawa ke rumah warga terdekat untuk pertolongan pertama.  

    “Kami sangat bersyukur beliau ditemukan dalam kondisi selamat. Meski lemas dan terluka, setidaknya nyawanya tertolong,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra.  

    Pekak Dana ditemukan dengan luka lebam di kaki kiri dan pinggul belakang, diduga akibat terjatuh dari tebing.

    Meski lemas, korban masih bisa merespons saat diajak bicara.

    Setelah dievakuasi, Pekak Dana langsung diawasi oleh keluarganya dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.  

    “Kami menduga beliau linglung sehingga tersesat. Tapi beruntung ditemukan dalam kondisi selamat,” tambah Agus.  

    Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat, terutama yang memiliki anggota keluarga lanjut usia, untuk selalu memerhatikan dan mengawasi aktivitas mereka.

    “Kami imbau warga untuk lebih waspada, terutama jika ada keluarga yang sering linglung. Hal seperti ini bisa terjadi kapan saja,” pesan Agus.  

    Proses pencarian dan evakuasi Pekak Dana tidak lepas dari peran serta warga setempat. Semangat gotong royong dan kepedulian mereka menjadi kunci keberhasilan operasi ini.

    “Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Ini bukti nyata kekuatan masyarakat kita,” ucap keluarga korban.  

    Kisah Pekak Dana yang selamat setelah dua hari hilang di hutan Jembrana menjadi cerita yang penuh haru dan inspirasi.

    Meski sempat tersesat dan terjatuh di jurang, keberhasilannya ditemukan dalam kondisi selamat adalah bukti nyata dari kerja keras tim gabungan dan kepedulian warga.

     

  • DJPb: Belanja negara di Sumbar tumbuh 3,81 persen

    DJPb: Belanja negara di Sumbar tumbuh 3,81 persen

    Padang (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat total belanja negara yang telah direalisasikan di wilayah itu hingga 31 Januari 2025 tumbuh positif 3,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Belanja negara yang telah direalisasikan itu mencapai Rp2,90 triliun atau naik dari periode yang sama tahun lalu yang berada pada angka Rp2,79 triliun,” kata Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Sumbar Syukriah di Padang, Jumat.

    Total belanja hingga akhir Januari tersebut secara umum mencapai 9,09 persen dari alokasi pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    Ia menjelaskan belanja negara secara umum terbagi menjadi dua komponen utama yaitu belanja pemerintah pusat yang dilaksanakan oleh kantor-kantor vertikal kementerian atau lembaga di wilayah Sumbar, serta transfer ke daerah (TKD) yang disalurkan oleh DJPb kepada pemerintah daerah provinsi ataupun kabupaten dan kota di Sumbar.

    Belanja pemerintah pusat mencapai Rp357,92 juta atau terealisasi 3,40 persen dari pagu anggaran 2025. Nilai itu mengalami penurunan 14,70 persen dibandingkan tahun lalu yang didorong penurunan pada komponen belanja barang serta belanja modal.

    Ia menyampaikan realisasi belanja pegawai selalu meningkat dalam lima tahun terakhir, bahkan pada Januari 2025 tumbuh 5,92 persen. Hal itu disebabkan peningkatan belanja untuk gaji dan tunjangan PNS yang tumbuh 7,02 persen, gaji dan tunjangan TNI dan Polri yang tumbuh 7,82 persen serta gaji dan tunjangan PPPK yang tumbuh 69,17 persen.

    Sementara itu, belanja barang pada Januari 2025 mengalami penurunan sebesar 50,54 persen dari tahun lalu yang disebabkan turunnya realisasi belanja barang nonoperasional sebesar 78,46 persen, belanja barang persediaan turun 79,61 persen dan belanja jasa turun 62,37 persen.

    Secara umum, belanja modal hingga Januari 2025 mencapai Rp0,86 miliar atau 0,06 persen terhadap pagu Rp2,43 triliun dan terjadi penurunan sebesar 82,62 persen dibandingkan tahun lalu.

    Hal tersebut disebabkan adanya penurunan di seluruh komponen belanja modal misalnya belanja modal peralatan dan mesin yang turun 35,34 persen serta belanja modal lainnya turun sebesar 71,79 persen. Kemudian, terkait penyaluran TKD, ia menyebutkan hingga akhir Januari 2025 mencapai Rp2,54 triliun atau 11,88 persen dari alokasi pagu 2025.

    “Penyaluran TKD mengalami peningkatan 7,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.

    Hal tersebut didorong oleh peningkatan realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 11,49 persen dimana DAU juga memberi kontribusi terbesar terhadap nilai realisasi keseluruhan TKD dengan porsi 75,26 persen atau sebanyak Rp1,91 triliun.

    Pewarta: Muhammad Zulfikar
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gaza Menyambut Ramadan, Dekorasi Warna-Warni sebagai Simbol Kekuatan dan Persatuan – Halaman all

    Gaza Menyambut Ramadan, Dekorasi Warna-Warni sebagai Simbol Kekuatan dan Persatuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gaza menyambut bulan suci Ramadan dengan semangat yang luar biasa meskipun dilanda kehancuran akibat kampanye pengeboman genosida Israel selama 15 bulan. 

    Meskipun banyak bangunan yang hancur dan jalan-jalan penuh dengan puing-puing, penduduk Gaza tetap menunjukkan ketahanan mereka dengan mempersiapkan bulan Ramadan.

    Pada malam-malam yang gelap, jalanan dan rumah-rumah mulai dihiasi dengan lentera warna-warni, spanduk, dan bendera.

    Ini menciptakan suasana yang cerah dan penuh harapan. 

    Meskipun kondisi ekonomi sangat sulit, hiasan-hiasan buatan tangan yang indah ini menjadi simbol ketahanan dan harapan bagi warga Gaza, yang berjuang untuk kembali berdiri setelah kehancuran yang ditinggalkan perang, dikutip dari Middle East Monitor.

    Lampu-lampu warna-warni dan bulan sabit yang bersinar kini tergantung di antara gedung-gedung yang rusak, memberikan gambaran persatuan dan keteguhan hati yang tak tergoyahkan.

    Bagi banyak orang, persiapan ini lebih dari sekadar tradisi. 

    Ini adalah cara mereka untuk mengingatkan diri mereka tentang ketahanan dan kekuatan spiritual yang diperlukan untuk menghadapi segala kesulitan yang datang.

    Ramadan, yang seharusnya menjadi bulan penuh berkah, kini menjadi waktu yang penuh makna bagi mereka yang masih mampu menjaga semangatnya meskipun dalam keterbatasan. 

    Banyak keluarga yang masih bertekad untuk menjunjung tinggi semangat bulan suci dan melanjutkan tradisi Ramadan, meskipun tantangan besar menghampiri mereka.

    Namun, bagi sebagian besar penduduk yang kehilangan rumah dan tempat tinggal akibat perang, keterbatasan keuangan telah menjadi hambatan besar. 

    Bagi mereka, membeli dekorasi atau mempersiapkan diri menyambut Ramadan seperti tahun-tahun sebelumnya terasa sangat sulit. 

    Di tengah reruntuhan dan kesulitan ekonomi, mereka harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan dan tempat tinggal yang layak.

    Pemilik toko lentera di Gaza, Hosam Al-Ajooz menjelaskan  bagaimana musim Ramadan tahun ini jauh berbeda dari sebelumnya.

    Tahun lalu, Ramadan adalah musim yang paling menguntungkan bagi para pedagang, namun kini, banyak toko yang sepi pembeli.

    “Orang-orang masih menderita. Tidak banyak pergerakan di pasar,” ujar Al-Ajooz sambil memamerkan lentera-lentera yang dijual di tokonya. 

    Meskipun banyak penduduk yang ingin membeli lentera untuk memperindah rumah mereka, keterbatasan dana dan krisis energi membuatnya sulit untuk membeli dekorasi atau memenuhi kebutuhan lainnya.

    Selain itu, dampak perang juga merusak sektor pertanian yang sangat bergantung pada musim Ramadan, termasuk panen kurma yang hancur total.

    Produk pangan lainnya juga sangat terbatas, mengingat beberapa masjid yang hancur harus diperbaiki untuk bisa digunakan kembali selama bulan Ramadan dan melaksanakan salat Tarawih. 

    Kurma, yang merupakan salah satu hidangan khas saat berbuka puasa, juga terhambat akibat kebijakan pihak berwenang Israel yang mengklasifikasikan kurma sebagai barang “guna ganda”, yang katanya dapat digunakan untuk kepentingan militer, dikutip dari The New Arab.

    Namun meski semua kesulitan ini, masyarakat Gaza tetap menunjukkan semangat luar biasa.

    Meski kondisi sangat sulit, mereka berusaha menjalani Ramadan dengan penuh keyakinan dan semangat kebersamaan. 

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel