Perusahaan: Dana

  • Kasus Investasi Fiktif PT Taspen, KPK Panggil Kepala BPKH Hari Ini

    Kasus Investasi Fiktif PT Taspen, KPK Panggil Kepala BPKH Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – KPK memanggil Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah (FI) Kamis (6/3/2025) terkait kasus investasi fiktif di PT Taspen (Persero) pada 2019.

    “Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika, Kamis (6/3/2025).

    Untuk kasus yang sama, tim penyidik KPK juga menjadwalkan pemanggilan untuk saksi lainnya, yakni karyawan Manulife Andreana Manulang (AM), Direktur PT Bahana Sekuritas Nelwin Aldriansyah (NA), serta mantan direksi PT Asta Askara Sentosa dan PT Pangan Sejahtera Investama Agung Cahyadi Kusumo (ACK). Keterangan mereka dibutuhkan penyidik untuk mengusut kasus tersebut.

    KPK belum membeberkan soal detail materi yang hendak didalami dengan melakukan pemeriksaan para saksi terkait kasus investasi fiktif di PT Taspen. Hasilnya dapat disampaikan ketika saksi hadir dan agenda pemeriksaan telah rampung.

    Ada dua tersangka dalam kasus ini, yaitu mantan Direktur Utama PT Taspen Antonius N Kosasih (ANK) serta Direktur Utama PT Insight Investments Management tahun 2016 sampai Maret 2024, Ekiawan Heri Primaryanto (EHP).

    KPK menduga Kosasih dalam kapasitas sebagai direktur investasi Taspen serta Heri melakukan korupsi terkait penempatan dana investasi Taspen senilai Rp 1 triliun pada reksa dana RD I-Next G2 . Reksa dana itu dikelola oleh Insight Investment Management. Korupsi ini diduga menyebabkan kerugian keuangan negara sekitar Rp 200 miliar.

    Dari kasus investasi fiktif di PT Taspen, KPK mengendus sejumlah pihak yang diduga diuntungkan. Mereka antara lain PT Insight Investment Management sekitar Rp 78 miliar, PT VSI sekitar Rp 2,2 miliar, PT PS sekitar Rp 102 juta, dan PT SM sekitar Rp 44 juta. Kemudian, ada juga sejumlah pihak terafiliasi kedua tersangka yang diduga turut diuntungkan.

  • Investor Swasta Tertarik pada Danantara Berkat Pendekatan Profesional

    Investor Swasta Tertarik pada Danantara Berkat Pendekatan Profesional

    Jakarta, Beritasatu.com – Investor swasta menunjukkan ketertarikan terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berkat pendekatan profesional yang diterapkan. Antusiasme ini semakin meningkat setelah Chief Information Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir berpartisipasi dalam sebuah sesi dengan para investor di Singapura.

    Temuan ini tertuang dalam riset UBS Indonesia yang dirilis pada 5 Maret 2025. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Pandu menghadiri UBS OneASEAN Summit 2025 di Singapura pada 3-4 Maret 2024. Acara ini menjadi kesempatan pertama bagi Danantara untuk berinteraksi langsung dengan investor global.

    Lebih dari 30 investor global turut serta dalam pertemuan tersebut, dengan total aset kelolaan (Asset Under Management/AUM) mencapai sekitar US$ 2,5 miliar di Indonesia.

    “Para investor swasta menunjukkan antusiasme mereka terhadap Danantara serta mengapresiasi pendekatan profesional yang diterapkan. Bahkan, investor yang sudah memiliki pengalaman di Indonesia tetap optimis dan secara aktif mencari peluang investasi di sektor infrastruktur, energi terbarukan, serta pusat data,” demikian isi laporan UBS yang dikutip pada Kamis (6/2/2025).

    UBS juga menilai kehadiran Danantara dapat menjadi faktor positif di pasar karena berpotensi meningkatkan dividen serta memperbaiki tata kelola perusahaan.

    Dalam diskusi panel, Pandu membahas sejumlah aspek penting terkait Danantara, termasuk struktur organisasi, tata kelola, skema pendanaan, perkembangan yang telah dicapai, serta mandat investasinya.

    “Kami meyakini Danantara akan membawa dampak positif bagi BUMN Indonesia, baik melalui peningkatan dividen maupun tata kelola perusahaan yang lebih baik,” kata UBS.

    Laporan tersebut juga menjelaskan untuk memastikan keseimbangan dan transparansi, Danantara akan memiliki dewan direksi independen, audit internal, serta komite investasi yang profesional. UBS menambahkan Danantara juga memiliki peluang untuk merekrut tenaga ahli dari luar negeri.

    Terkait pendanaan, Pandu mengungkapkan dalam 12 bulan mendatang, Danantara akan menerima suntikan modal awal sebesar US$ 20 miliar. Dana ini berasal dari dividen BUMN, surplus anggaran negara, serta hasil realokasi fiskal.

    Dalam waktu dekat, fokus utama Danantara adalah membentuk tim yang solid. Namun demikian, badan ini telah mulai mengidentifikasi potensi proyek investasi dengan nilai total mencapai US$ 65 miliar.

    Dari sisi mandat investasi, sebagai investor holding (IH), Danantara dituntut untuk menghasilkan tingkat pengembalian (return) yang melebihi biaya modalnya.

    Selain itu, Danantara terbuka terhadap investasi baik di sektor swasta maupun publik. Meski begitu, untuk investasi publik, Danantara akan mencari keseimbangan agar tidak menimbulkan efek crowding out.

    Dalam sektor swasta, fokus utama Danantara mencakup industri hilir, energi terbarukan, infrastruktur digital, ketahanan energi, serta ketahanan pangan.

  • Video: Arah Perkembangan Asuransi di Era Prabowo

    Video: Arah Perkembangan Asuransi di Era Prabowo

    Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Prabowo Subianto, melalui Perpres Nomor 15 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029, menginstruksikan optimalisasi peran industri asuransi, dana pensiun, dan pasar modal sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang. Lantas bagaimana fokusnya untuk industri asuransi di Indonesia?

    Simak paparan Shania Alatas, selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Kamis, 06/03/2025) berikut ini.

  • Jadikan Ramadan Lebih Bermakna

    Jadikan Ramadan Lebih Bermakna

    Ramadan merupakan momen yang paling ditunggu umat  Islam di dunia. Bulan ini memiliki keunggulan dibandingkan bulan-bulan lain.

    Umat Islam di dunia mempunyai tradisi berbeda-beda untuk menyambut bulan yang sangat mulia ini. Umat muslim Mesir memasang hiasan di sepanjang jalan. Hiasan yang terbuat dari plastik kaca dikreasikan sedemikian rupa sehingga jalanan terlihat berkelip-kelip dari pantulan kertas tersebut. Mereka juga menjual lampu-lampu vanus yang diukir dengan cantik pada kotak penutupnya.

    Di Indonesia, umat Islam biasanya menggelar acara makan-makan bersama keluarga atau orang sekitar. Fenomena ini menjadi berkah bagi para pedagang karena konsumsi masyarakat meningkat signifikan pada bulan ini.  

    Bulan yang penuh berkah ini bisa lebih bermakna bagi umat muslim dengan menjalankan sejumlah tip. Tip ini diharapkan bisa membuat umat muslim memperoleh keberkahan dan sebagai wasilah menjadi hamba yang ingin meraih rida dari  Allah Swt. Berikut lima tip agar Ramadan tahun ini menjadi lebih bermakna.

    1. Membuat to do list harian 

    Allah Swt telah memuliakan manusia dari seluruh ciptaan-Nya. Allah Swt menganugerahkan manusia akal, sehingga bisa membedakan mana yang benar dan salah.  Sedangkan hewan hanya diberikan insting, sebagaimana yang terdapat  dalam surat Al-Isra ayat 70 yang berbunyi:

    وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًاࣖ

    wa laqad karramnâ banî âdama wa ḫamalnâhum fil-barri wal-baḫri wa razaqnâhum minath-thayyibâti wa fadldlalnâhum ‘alâ katsîrim mim man khalaqnâ tafdlîlâ

    Meski diberi kelebihan tersebut, manusia tidak bisa lepas dari kelemahan. Salah satunya sifat pelupa. Oleh karena itu, perlu dicatat hal-hal yang  menjadi prioritas sehari-hari agar terhindar dari sifat lalai dan orang orang yang merugi karena tidak bisa mengatur jadwal. Salah satunya bisa dilakukan dengan membuat to do list.  Cara ini efektif bagi seseorang yang mempunyai jadwal padat di rumah atau di kantor. 

    2. Mempelajari skill baru 

    Ramadan memberi keuntungan dalam upaya meningkatkan kualitas diri dengan mempelajari skill baru. Banyak hal yang bisa menunjang value seseorang dalam mencapai  kebahagian dunia dan akhirat.  

    Ramadan merupakan waktu yang efektif untuk belajar hal-hal baru. Ketika berpuasa, seseorang lebih fokus dan terhindar dari  distorsi.  Bahkan, ada sebagian kantor yang meliburkan karyawan lebih cepat, sehingga skill apa pun yang dipelajari akan lebih mudah  diserap. 

    Beberapa lembaga nonformal juga membuka kelas-kelas khusus selama Ramadan, seperti menghafal Al-Qur’an, kursus menjahit, memasak, kerajinan tangan, kelas kajian keislaman, dan  lain-lain. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat, sekaligus meningkatkan  taraf hidup ke tingkat yang lebih baik dan mendapat  keberkahan dari Allah Swt.  

    3. Meningkatkan ketakwaan 

    Tidak bisa dimungkiri, Ramadan mempunyai kekhususan dibandingkan bulan-bulan lain. Salah satunya adalah puasa sebulan  penuh dan salat tarawih, serta yang paling ditunggu-tunggu adalah berburu malam Lailatulqadar yang lebih baik dari seribu bulan. Tidak salah apabila ada orang  yang rela begadang pada 10 hari terakhir untuk mendapatkan keberkahan pada malam Lailatulqadar sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al-Qadr ayat 1 sampai 5:

    اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ ۖ ۚ‏ ١

    وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ‏ ٢

    لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ  ٣

    تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡ​ۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ ۛۙ‏ ٤

    سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ٥

    4. Menebar kebaikan

    Banyak umat Islam menjadikan Ramadan sebagai ajang menebar kebaikan. Ada yang mewujudkannya dengan membagikan buka puasa  gratis, memberi sembako kepada orang-orang yang membutuhkan, dan lain lain. Intinya, apa pun yang dilakukan hanya untuk mencari keridaan  Allah Swt. 

    Di negara-negara, seperti Saudi Arabia dan Mesir, orang-orang yang kaya bekerja sama mengumpulkan dana dan  menyediakan buka puasa selama satu bulan penuh di sepanjang jalan dengan cuma-cuma. Bahkan, ketika stand dibuka, mereka berlomba-lomba mencari tamu agar singgah untuk menikmati bermacam-macam menu saat berbuka. 

    5. Menjalin silaturahmi lebih intens dengan keluarga 

    Hal lain yang bisa dilakukan selama Ramadan adalah menjalin silaturahmi dengan keluarga yang dekat dan jauh. Kegiatan yang bisa dilakukan, antara lain buka puasa  bersama, membangun usaha keluarga, membuat kajian di rumah , dan lain-lain. Anjuran untuk menjalin silaturahmi telah diajarkan Rasulullah SAW karena mempunyai banyak keuntungan sebagaimana hadis yang  berbunyi:

    عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

    “Dari Ibnu Syihab, dia berkata,’Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:  ‘Barang siapa ingin lapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi’,” (HR Bukhari)

    Dari hadis tersebut, silaturahmi bisa mendatangkan rezeki karena mempunyai banyak saudara. Allah Swt sangat membenci  hambanya yang memutuskan silaturahmi.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).

  • KPK Tunda Pemeriksaan Ahmad Ali Terkait Kasus Tambang Kukar

    KPK Tunda Pemeriksaan Ahmad Ali Terkait Kasus Tambang Kukar

    Jakarta, Beritasatu.com – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunda pemeriksaan politikus Partai NasDem, Ahmad Ali, yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (6/3/2025). Penundaan ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika.

    “Sesuai penyampaian penyidik, ada perubahan jadwal pemeriksaan,” ujar Tessa, Kamis (6/3/2025).

    Ahmad Ali dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan gratifikasi perizinan tambang batu bara yang menyeret mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari. Meski begitu, KPK belum memberikan kepastian kapan pemeriksaan akan dijadwalkan ulang.

    “Akan di-update lagi bila ada informasi lebih lanjut,” tambahnya.

    Dalam kasus ini, KPK juga telah memeriksa Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP), Japto Soerjosoemarno, pada Rabu (26/2/2025). Sebelumnya, penyidik KPK telah menggeledah rumah Japto dan Ahmad Ali untuk mencari bukti aliran dana gratifikasi.

    Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur, mengungkapkan selama kepemimpinan Rita Widyasari sebagai Bupati Kukar, terdapat sekitar 100 izin tambang yang diterbitkan. Rita diduga meminta kompensasi sebesar US$ 3,5 hingga US$ 5 per metric ton batu bara, dengan total gratifikasi mencapai jutaan dolar.

    “Kami menelusuri aliran dana gratifikasi ini untuk mendalami dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU),” ujar Asep.

    KPK menemukan indikasi aliran dana tersebut mengarah ke PT BKS dan kemudian diteruskan ke salah satu ketua organisasi pemuda di Kalimantan Timur. Dari sana, uang diduga mengalir ke Japto dan Ahmad Ali.

    “Kami menggunakan metode follow the money untuk menelusuri keterlibatan pihak-pihak terkait,” tambahnya.

    KPK telah menggeledah rumah Ahmad Ali di Jakarta Barat pada Selasa (4/2/2025) dan menyita sejumlah barang berharga, termasuk uang tunai Rp 3,49 miliar dalam bentuk rupiah dan valuta asing, dokumen dan barang bukti elektronik, serta tas dan jam tangan mewah.

    Pada hari yang sama, penyidik juga menggeledah rumah Japto Soerjosoemarno di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari lokasi ini, KPK menyita 11 mobil mewah, uang tunai Rp 56 miliar dalam bentuk rupiah dan valuta asing, dan dokumen serta barang bukti elektronik lainnya.

    KPK menduga barang-barang yang disita, termasuk milik Ahmad Ali, memiliki keterkaitan dengan kasus gratifikasi Rita Widyasari. Semua bukti yang dikumpulkan akan dianalisis lebih lanjut untuk mengungkap aliran dana dalam skandal perizinan tambang ini.

  • Menkes Budi Gunadi Minta KPK Awasi Program Kesehatan Skala Besar

    Menkes Budi Gunadi Minta KPK Awasi Program Kesehatan Skala Besar

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (6/3/2025). Kedatangannya bertujuan untuk meminta pendampingan dan pengawasan dalam pelaksanaan program berskala besar yang sedang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    Budi menjelaskan Kemenkes menerima tambahan anggaran yang cukup besar untuk menjalankan tiga program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yaitu cek kesehatan gratis, akselerasi penanganan tuberkulosis (TBC), dan pembangunan rumah sakit.

    Ketiga program ini memiliki nilai anggaran sekitar Rp 10 triliun. Selain itu, Kemenkes juga memperoleh pinjaman dari Bank Dunia sebesar Rp 60 triliun untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan di Indonesia.

    Presiden Prabowo Minta Pengawasan Ketat

    Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas di 10.000 puskesmas, modernisasi 514 laboratorium kesehatan masyarakat di seluruh kabupaten/kota dan provinsi, dan upgrade alat kesehatan di 514 RSUD.

    “Kita akan upgrade alat kesehatannya. Itu besarannya juga mendekati Rp 60 triliun,” ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin.

    Budi menegaskan Presiden Prabowo memberikan arahan agar semua kebijakan yang dijalankan benar-benar bermanfaat bagi rakyat dan tidak menimbulkan kerugian negara. Terkait hal itu, Kemenkes melaporkan seluruh proyek besar ini kepada KPK agar bisa didampingi dan diawasi sejak awal.

    “Dalam prinsip keterbukaan, kita lapor dahulu ke KPK. Ini adalah project-project besar, dan kita minta didampingi serta diawasi. Jika ada indikasi penyimpangan, kita ingin segera mengetahuinya agar bisa diperbaiki,” ujar Budi.

    KPK Siap Kawal Program Kemenkes

    Menanggapi permintaan tersebut Sekjen KPK Cahya H Harefa menyatakan KPK akan terus mengawal kebijakan pemerintah, termasuk program-program yang dijalankan oleh Kemenkes.

    “Dari Kedeputian Pencegahan, kami akan melakukan kajian yang bisa membantu Kemenkes dalam memastikan program ini berjalan dengan baik. KPK siap mendukung penuh,” tegas Cahya.

    Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta pengawasan KPK terhadap program kesehatan berskala besar guna memastikan tidak terjadi penyimpangan dan dana benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Presiden Prabowo juga telah menegaskan agar semua program berjalan transparan dan tepat sasaran.

  • Meski Dikelola Danantara, OJK Pastikan Akan Terus Pantau Bisnis Bank BUMN

    Meski Dikelola Danantara, OJK Pastikan Akan Terus Pantau Bisnis Bank BUMN

    PIKIRAN RAKYAT – Melalui kebijakannya, OJK diketahui akan terus memantau perkembangan bisnis Bank BUMN supaya tetap sejalan dengan tujuan dan maksud pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

    Selain memantau Bank BUMN, OJK juga meminta kepada pengelola Bank untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme, seta pelayanan kepada nasabahnya.

    Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, OJK, M Ismail Riyadi dalam keterangan persnya di Makassar, Rabu, 5 Maret 2025 kemarin.

    Menurut Ismail, hal tersebut bertujuan dalam rangka meningkatkan kontribusi bank terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

    “Selain memantau Bank BUMN itu, kami juga meminta Bank untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme, serta pelayanan kepada nasabah,” ujar M Ismail, dilansir Pikiran Rakyat dari Antara, Kamis, 6 Maret 2025.

    Khusus Bank BUMN itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menambahkan, bahwa pihak OJK menyambut baik inisiatif pemerintah yang telah meluncurkan BPI Danantara.

    Dian menuturkan bahwa hal tersebut guna mendukung pengelolaan BUMN yang lebih komprehensif guna peningkatan investasi dalam negeri dan memperkuat perekonomian nasional yang berkelanjutan.

    Imbuhnya, pembentukan BPI Danantara melalui pengesahan Perubahan Ketiga UU Nomor 19 Tahun 2023 tentang BUMN oleh DPR pada tanggal 4 Februari 2025.

    Adapun tujuan pembentukannya, yakni untuk mengemban tugas mengelola kekayaan negara secara terpisah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan mengoptimalkan penggunaannya untuk investasi strategis negara, seperti hilirisasi, infrastruktur, ketahanan pangan, ketahanan energi, industri substitusi impor dan digital.

    Dian berpendapat bahwa kehadiran BPI Danantara bukanlah suatu fenomena yang baru. Katanya, Sovereign wealth funds sudah diterapkan di banyak negara, antara lain Government Pension Fund Global (Norwegia), Temasek Holdings (Singapura), Qatar Investment Authority (Qatar), dan Abu Dhabi Investment Authority (UEA) yang mengelola dana investasi berskala besar.

    Lanjutnya, Sovereign wealth funds yang disebutkan tadi telah mengelola berbagai instrumen keuangan terutama pada inovasi teknologi, energi terbarukan serta rantai pasokan barang dan jasa yang dinilai strategis.

    Adanya BPI Danantara, diharapkan dapat mengoptimalkan kekayaan, mengintegrasikan pengelolaan aset, sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih efisien dan transparan yang kemudian dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian di Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cara Mendapatkan Saldo DANA Rp29.000, Klik Disini

    Cara Mendapatkan Saldo DANA Rp29.000, Klik Disini

  • Dalam 10 Hari Bansos PKH dan Program Sembako Terealisasi 90%

    Dalam 10 Hari Bansos PKH dan Program Sembako Terealisasi 90%

    Jakarta: Mengarungi awal tahun 2025, PT Pos Indonesia atau dikenal dengan brand PosIND kembali ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI (Kemensos) sebagai kepanjangan tangan pemerintah, sebagai mitra penyaluran beberapa jenis bantuan sosial (bansos), khususnya bansos yang sudah menjadi program berkelanjutan dari Kemensos, yaitu Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH).
     
    Kinerja Pos Indonesia (PosIND) dalam menyalurkan bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako kembali mencuri perhatian. Data dari dashboard Pos Giro Cash (PGC) menunjukkan capaian luar biasa pada tahap triwulan pertama tahun 2025.
     
    Dalam waktu 10 hari kerja, target penyaluran bansos di berbagai wilayah berhasil direalisasikan dengan tingkat efisiensi dan akurasi yang patut diacungi jempol. Kerja cepat yang dibukukan dalam data, yaitu 10 hari masa penyaluran serentak di sejumlah wilayah Indonesia di triwulan pertama 2025, realisasi Bansos PKH telah mencapai 90 persen dan realisasi bansos sembako 80,89 persen. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen PosIND sebagai mitra pemerintah yang andal, khususnya dalam pilar bisnis fund disbursement.
     
    Data pencapaian kinerja yang mengesankan
    PosIND mendapat alokasi dana bansos PKH sebesar Rp1.294.621.225.000 untuk disalurkan kepada 1.792.933 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Berdasarkan data kinerja per 2 Maret 2025, realisasi penyaluran nasional sudah mencapai 90 persen.

    Penyaluran bansos PKH tersebut meliputi 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.877 kecamatan, dan 57.435 desa. Menurut laporan PGC, angka pencapaian penyaluran bansos di sejumlah kota mencapai lebih dari 95 persen dalam rentang waktu yang sangat singkat. Beberapa wilayah bahkan melampaui target dengan tingkat keberhasilan mendekati 100 persen.
     
    Penyaluran dengan capaian yang tinggi terlaksana di Provinsi Aceh dengan capaian 94,40 persen, dan untuk realisasi capaian tingkat kabupaten tertinggi, terlaksana di Aceh Barat dengan capaian 75,47 persen. Untuk realisasi tingkat kecamatan, bahkan ada yang telah mencapai 100 persen, yaitu di Kecamatan 2×11 Enam Lingkuang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, dan Abeli, yaitu bulat di 100 persen.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Sementara, untuk Bansos Program Sembako, PosIND mendapatkan alokasi dana sebesar Rp1.800.023.400.000 yang dibagikan kepada 3.000.039 KPM. Masih berdasarkan data per 2 Maret 2025, tercatat realisasi penyaluran telah menyentuh 80,89 persen.
     
    Penyaluran Bansos Program Sembako oleh PosIND tersebut mencakup 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.894 kecamatan, dan 56.638 desa. Penyaluran dengan capaian tertinggi juga terjadi di Provinsi Aceh dengan capaian sebesar 94,19 persen, dan realisasi kabupaten tertinggi di Aceh Barat dengan 93,46 persen. Untuk realisasi tingkat kecamatan tertinggi diperoleh di Kecamatan 2×11 Enam Lingkuang yang juga sempurna di 100 persen.
     
    Kota Surabaya, misalnya, menjadi salah satu wilayah dengan capaian penyaluran yang baik. Petugas di kota ini berhasil menyalurkan Bansos PKH dan Program Sembako kepada ribuan penerima manfaat hanya dalam waktu seminggu. 
     
     

     
    Di Makassar, efisiensi penyaluran bansos juga mendapat apresiasi tinggi. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan strategi logistik yang terencana, para petugas Pos mampu memastikan bahwa bansos diterima langsung oleh mereka yang membutuhkan tanpa hambatan berarti. Keberhasilan ini juga tercermin di kota-kota lain, seperti Bandung, Medan, dan Yogyakarta, yang semuanya menunjukkan kinerja luar biasa.
     
    Koordinasi, digitalisasi, dan inovasi: kunci sukses penyaluran bansos
    Sukses dan lancarnya proses penyaluran Bansos Program Sembako dan PKH oleh PosIND, tentu tak lepas dari strategi dan koordinasi yang baik mulai dari tingkat pusat hingga petugas di lapangan. Berikut tentunya koordinasi dengan mitra dan stakeholder per tingkat daerah. Satu hal yang tidak dapat dinaikkan keberadaan dan fungsinya adalah dengan digitalisasi yang telah dilakukan oleh PosIND, turut berperan dalam sukses dan lancarnya penyaluran bansos hingga ke daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terpencil/Terpelosok).
     
    Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari implementasi teknologi digital melalui dashboard PGC, yang juga diproyeksikan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    “Dengan adanya dashboard ini, kami dapat memantau proses penyaluran secara real time, mulai dari distribusi logistik hingga konfirmasi penerimaan oleh masyarakat. Hal ini membantu kami mengambil langkah cepat jika terjadi kendala di lapangan,” ungkap Haris.
     
    Dalam PGC yang dapat dipantau real time tersebut, tersemat fitur geotagging yang di dalamnya terdapat foto rumah berikut face recognition penerima manfaat, yang nantinya akan  berfungsi untuk memperkuat validitas data. Dari data yang direkam di lapangan, selanjutnya dapat digunakan untuk validasi lebih lanjut oleh pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial RI, guna memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan atau dipadu padankan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 
     
    “Kami memiliki dashboard yang memungkinkan Kemensos melihat langsung kondisi rumah penerima bansos. Hal ini membantu dalam verifikasi dan koreksi data,” kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris.
     
    Selain sistem yang mumpuni, PosIND juga menjalankan strategi penyaluran melalui tiga metode, yakni dibagikan di Kantorpos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM bagi mereka yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.
     
    Metode pengantaran tersebut menunjukkan fleksibilitas dan kepedulian PosIND terhadap penerima bansos yang memiliki keterbatasan fisik. 
     
    “Kami ingin memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan,” ucap Haris. 
     
     

     
    Haris juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan Kementerian Sosial.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    “Kami bekerja bahu-membahu untuk memastikan proses penyaluran berjalan lancar. Data dari PGC memungkinkan kami memberikan laporan yang transparan dan akuntabel kepada pemerintah,” tambahnya.
     
    Cerita sukses di lapangan
    Di balik angka-angka tersebut, terdapat cerita perjuangan para petugas PosIND di lapangan. Di Kota Surabaya, Rina, seorang petugas Pos, mengaku bangga dapat menjadi bagian dari tim yang menyalurkan bansos kepada masyarakat sebagai juru bayar. 
     
    “Kami sering harus menempuh perjalanan hingga masuk-masuk ke gang sempit, dan sering tidak nomor rumah tidak jelas. Tapi semua itu terbayar ketika melihat senyum bahagia penerima manfaat,” cerita Rina.
     
    DI Jakarta Oceania, menjadi petugas juru bayar bagi Ria Amalia yang terkesan pekerjaan yang berat, namun justru disyukurinya. Ria benar-benar menjadikan pekerjaannya sebagai ladang amal.
     
    “Apa ya, kesannya saat mengantar ke salah satu penerima yang memang keadaannya sangat-sangat memperhatikan dan memang sangat-sangat butuh bantuan, saya jadi merasa sedih melihat keadaan penerima. Itu kenapa saya senang mengerjakan pekerjaan ini. Semoga bermanfaat untuk si penerima KPM dan membantu perekonomiannya,” tutur Ria.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Sementara itu, di Makassar, tim PosIND menggunakan sepeda motor untuk menjangkau wilayah terpencil yang sulit diakses kendaraan besar.
     
    “Kami harus kreatif. Kadang, kami ganti ban motor spt motor trail sampai juga harus berjalan kaki ketika sudah tidak bisa lagi menggunakan kendaraan, untuk memastikan bansos sampai ke tangan penerima,” ujar Ahmad, petugas lapangan lainnya.
     
    Tantangan dan solusi
    Meski capaian ini sangat membanggakan, Haris tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi. Menurut Haris, faktor yang jadi kendala ialah pemutakhiran data penerima manfaat oleh Kementerian Sosial, dan kendala dalam proses distribusi.  
     
     

     
    Sementara, tantangan yang dihadapi dalam proses distribusi ini yaitu keterbatasan akses transportasi dan kondisi cuaca.
     
    “Salah satu kendala utama adalah akses ke daerah-daerah terpencil. Namun, dengan dukungan logistik yang kuat dan koordinasi tim yang solid, kami berhasil mengatasinya. Kami juga terus meningkatkan kualitas layanan melalui pelatihan bagi petugas lapangan,” jelasnya.
     
    Haris menambahkan bahwa seluruh tantangan tersebut mampu diatasi dengan baik karena adanya kolaborasi dari pemerintah dan pemangku kepentingan. Koordinasi yang baik juga dilakukan dengan otoritas pelabuhan, pemilik transportasi, dan pihak keamanan.
     
    Komitmen dan optismisme PosIND pada penyaluran bansos 2025
    PosIND optimistis penyaluran Bansos Program Sembako dan PKH kurun waktu 2025 ini akan juga menuai sukses. Keberhasilan PosIND dalam menyalurkan bansos PKH dan Program Sembako triwulan pertama tahun 2025 merupakan cerminan dedikasi dan profesionalisme seluruh jajaran perusahaan. Keberhasilan ini tentu menjadi capaian yang menggembirakan seluruh insan PosIND.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Menengok ke belakang, sepanjang periode 2024, PosIND sukses menyalurkan bansos kepada 4,6 juta KPM di seluruh Indonesia dengan capaian 96 persen, nyaris menyentuh 100 persen.
     
    Dengan dukungan teknologi, inovasi, dan semangat kebersamaan, PosIND siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dan terus menjadi mitra terpercaya pemerintah dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Terlebih penyaluran di masa awal 2025 
     
    Haris menambahkan bahwa PosIND berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mendukung program pemerintah. 
     
    “Kami memahami betapa pentingnya bansos bagi masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, kami akan selalu berupaya memberikan yang terbaik,” tutup Haris.
     
    Capaian penyaluran bansos PKH dan Program Sembako ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah dan khususnya Kementerian Sosial RI. Kinerja Pos Indonesia yang mampu menjaga amanah dalam menyalurkan bansos kepada masyarakat dipuji Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, yang datang langsung meninjau dan menyerahkan bansos PKH dan Program Sembako medio Desember 2024, di Yogyakarta dan Pringsewu, Lampung.
     
    Kolaborasi yang kuat antara Pos Indonesia dan Kemensos menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara pemerintah dan BUMN dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan. Cerita sukses ini tidak hanya menjadi kebanggaan PosIND, tetapi juga inspirasi bagi semua pihak untuk terus bekerja keras demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Anak Sekolah Ramai Belajar Jadi Tukang, Ngeri Pekerja Kantoran Punah

    Anak Sekolah Ramai Belajar Jadi Tukang, Ngeri Pekerja Kantoran Punah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena baru muncul di Amerika Serikat. Anak sekolah ramai-ramai belajar keahlian pertukangan karena tren pekerja kantoran digantikan kecerdasan buatan (AI) padahal biaya kuliah makin mahal.

    Laporan Wall Street Journal menyatakan banyak sekolah di AS kini merancang kurikulum untuk pelajaran keahlian tangan “masa lalu” seperti pertukangan kayu dan pengelasan. Perbedaannya, kini para siswa diajarkan memanfaatkan mesin teknologi tinggi untuk menunjang kecakapan mereka.

    Salah satu contohnya adalah SMA Middleton di negara bagian Wisconsin yang mengucurkan US$ 90 juta untuk memperbarui laboratorium manufaktur di sekolah tersebut. Laboratorium mereka kini memiliki lengan robot yang bisa dikendalikan dengan komputer dan proses kerjanya bisa disaksikan langsung lewat jendela kaca besar oleh semua siswa. Hasilnya, para siswa di Middleton menjadi tertarik untuk mengambil kelas keahlian pertukangan.

    Quincy Millerjohn, guru bahasa Inggris yang kini menjadi instruktur pengelasan di Middleton, menyatakan ia menarik minat para siswa dengan memberikan informasi soal rentang gaji untuk pekerja di pabrik besi dan baja yang berkisar antara US$ 41 (Rp 670 ribu) hingga US$ 52 (Rp 849 ribu) per jam.

    Dalam beberapa tahun terakhir, 2.300 siswa mengambil paling tidak salah satu kelas pertukangan di Middleton. Beberapa kelas yang tersedia antara lain adalah konstruksi, manufaktur, dan pertukangan kayu. Kelas-kelas tersebut padahal sudah dihapus oleh mayoritas sekolah di AS pada 1990-an dan 2000-an.

    “Kami ingin siswa memasuki dunia kuliah mengerti bahwa kelas-kelas ini membantu nilai mereka beserta dengan kelas tingkat lanjut dan penghargaan. Mereka bisa meyadari sendiri bahwa pekerjaan ini bukan pekerjaan usang,” kata Millerjohn.

    Jake Mihm, konsultan pendidikan dari pemerintah negara bagian Wisconsin menyatakan bahwa kecemasan atas kehadiran AI yang bisa menggantikan pekerja kantor turut memicu ketertarikan atas kelas keahlian pertukangan.

    “Ada pergeseran paradigma. [Pekerjaan tangan] kini adalah pekerjaan dengan keahlian tinggi dan gaji tinggi sehingga menarik buat banyak orang, karena mereka langsung melakukan segalanya sendiri,” kata Mihm.

    Di negara bagian Texas, distrik sekolah Spring Branch berhasil menggalang dana US$ 381,6 juta untuk mendirikan fasilitas pendidikan teknik di sekolahnya. Jennifer Blaine, pengawas sekolah di wilayah tersebut menyatakan pendaftar sekolah vokasi naik 9 persen dalam 4 tahun terakhir.

    “Tidak semua orang ingin kuliah, dan beberapa orang tidak ingin langsung kuliah setelah lulus SMA,” kata Blaine kepada Wall Street Journal.

    (dem/dem)