Perusahaan: Dana

  • Cerita Sukses UMKM Craftonesia Ubah Koran Bekas Jadi Kerajinan Cantik Hingga Tembus Pasar Taiwan

    Cerita Sukses UMKM Craftonesia Ubah Koran Bekas Jadi Kerajinan Cantik Hingga Tembus Pasar Taiwan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – “Tak Ada Rotan Koran Pun Jadi” 

    Tagline ini memang cocok untuk menggambarkan usaha kreatif milik Piliani Ernawati yang diberi nama Craftonesia.

    Di tangan piawainya, wanita yang akrab disapa Pili ini sukses menyulap koran bekas menjadi produk bernilai tinggi.

    Mulai dari gantungan kunci, gelang, tempat tisu, home dekor hingga tas.

    Pili mulai merintis usaha Craftonesia sejak pandemi Covid-19 pada 2021 lalu di rumahnya yang berada di Jalan Prof Soedarto Gang Bulusari I No.14E, RT.02/RW.03, Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

    Sebelumnya ibu anak dua tersebut menekuni bisnis kuliner, namun bisnis itu terhenti karena pandemi.

    Pili pun tak sengaja menemukan ide untuk membuat kerajinan dari koran bekas saat duduk sendiri.

    Saat itu ia melihat tumpukan koran di meja dan berfikir bagaimana membuat koran di depannya menjadi benda yang memiliki nilai jual tinggi.

    “Kebetulan waktu itu di meja ada koran yang numpuk. Nah dari situ search Google, kira-kira kertas korannya bisa diolah jadi apa sih. Nah ketemulah ada beberapa ide. Waktu itu tu hanya dibuat untuk tempat pensil,” ucap Pili kepada Tribun Jateng pada Rabu (5/3/2025).

    Kebetulan Pili juga suka dengan dunia kerajinan tangan. 

    “Karena saya suka, ngecraft, menurut saya itu tantangan. Sebenarnya basicnya asal kita tahu teknik anyamannya, jadi butuh ketelatenan,” ungkap Pili.

    Kertas koran yang sudah tak terpakai itu ia potong menjadi beberapa bagian. 

    Kemudian kertas koran yang sudah dipotong diberi lem lalu digulung kecil.

    Dari gulungan ini selanjutnya dianyam menjadi berbagai macam barang. 

    “Proses produksinya itu ada 4 tahap, jadi pertama itu dari kertas koran kita potong kemudian kita linting. Tahap kedua kertas koran tersebut kita warnai, kemudian kita lapisin dengan bahan foodgrade, jadi tahan air.

    Kemudian tahap penganyaman, dan tahap terakhir itu finishing. Finishing itu kita lapisi lagi dengan pelapis yang foodgrade. 
    Kalau tas itu finishingnya kita pasang inner, kita kasih cover. Sehingga siap dijual,”

    Meskipun terbuat dari koran, Pili menjamin produknya tahan air karena sudah dilapisi dengan pelapis food grade.

    Selain itu, pewarna yang digunakan untuk membuat anyaman ini juga memakai pewarna alam.

    Bahkan bahan sisa juga tetap dipakai sehingga tidak ada sampah dari hasil produksi. 

    Berawal dari tempat pensil, Pili mulai membuat barang lain, seperti tempat tisu hingga tas.

    Awalnya Pili menggunakan barang-barang tersebut untuk keperluan pribadi saja. 

    Namun ternyata, banyak teman-temannya yang tertarik dengan tas dari koran bekas karya Pili.

     “Terus ketemulah ide bikin tas, nah itu. Jadi awalnya bikin yang kecil-kecil untuk konsumsi sendiri, akhirnya bikin tas, pas aku pakai banyak yang tertarik. Nah dari situ mulailah usaha ini dikembangkan,” lanjut Pili.

    Produk Tembus Pasar Taiwan

    UMKM CRAFTONESIA – Sejumlah produk dari Craftonesia milik Piliani Ernawati saat ditemui di rumahnya Jl. Prof. Soedarto Gg. Bulusari I No.14E, RT.02/RW.03, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275 pada Rabu (5/3/2025) (Tribunjateng/Like)

    Tak hanya diminati oleh pasar lokal, produk Craftonesia milik Pili ternyata sudah tembus ke luar negeri.

    Produk Craftonesia sudah pernah diikutkan pameran ke Singapura, Belanda hingga Turki. 

    Bahkan Craftonesia kini sudah masuk ke marketplace Taiwan.

    “Saat ini kita sudah masuk e-commerce di Taiwan. Alhamdulilah kita ketemu reseller yang membawa Craftonesia sampai di Taiwan dan dimasukkan ke Shopee Taiwan,” 

    Dapat tambahan modal dari Rumah BUMN

    Selain ketekunan dari Pili, Craftonesia juga terbantu oleh Rumah Kreatif BUMN Semarang.

    Sebelum menekuni bisnis Craft, Pili memang sudah bergabung dengan Rumah BUMN Semarang. 

    Dirinya mengakui jika Rumah BUMN sangat membantu perkembangan bisnisnya. 

    “Sebelum usaha ini jalan, mungkin tahun 2019, karena saat itu masih usaha di kuliner. Banyak banget manfaatnya, jadi pas gabung kita ada di rumah BUMN itu kita dapat banyak informasi teruatama tentang pelatihan. Pelatihannya juga nggak cuma pelatihan keterampilan, tapi juga manajemen dan cara pemasaran, lewat rumah BUMN itu kita pernah juga di hire untuk bisa mengajarkan pelatihan ini ke temen-temen,” 

    Saat itu Pili sempat merasa kesulitan dana untuk membeli alat grafir label.

    Setelah berkonsultasi dengan Rumah BUMN, ia pun diminta untuk menjadi pengisi pelatihan yang diadakan oleh Rumah BUMN.

    Hasil dari mengisi pelatihan, Pili bisa membuat alat grafir sendiri.

    “Dan kita sangat terbantu sekali, hasilnya itu kita bisa memperoleh mesin yang waktu itu kita memang kesulitan karena masih kesulitan di dana.

    Dari Rumah BUMN kita dibuatkan program untuk bisa isi pelatihan di Dinas Sosial sama yang di Rumah BUMN sendiri. Dari hasil itu bisa kebeli alat grafir. Karena selama ini kita konsultasi ke Rumah BUMN karena selama usaha ini berjalan grafirnya masih pesen. ternyata uangnya nggak sedikit. Setelh cek harga alatnya mending beli alatnya. Waktu kita konsultasi ke rumah BUMN, terus rumah BUMN memberi kesempatan untuk ngisi pelatihan, uang pelatihan untuk membeli alat, secara tidak langsung sangat membantu juga untuk pendanaan,” kenang Pili.

    Ia juga sangat terbantu dengan peran BRI yang selalu mengajaknya ke beberapa pameran.

    “Untuk pemasaran pun sangat terbantu, BRI kan sering ngadain event, kita juga sering diikutkan, dari situ kita sering ketemu temen-temen dan kolaborasi. Jadi banyak banget manfaatnya,”

    Selain sukses dari segi pemasaran produk, Pili juga beberapa kali menjuarai kompetisi UMKM di Kota Semarang. (*)

  • MG Puji Merek Mobil Jepang di Indonesia, Ini Sebabnya

    MG Puji Merek Mobil Jepang di Indonesia, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Produsen roda empat asal China, Morris Garage alias MG Motor memuji industri mobil Jepang yang dianggap telah maju dan ‘dewasa’. MG Motor mengaku, untuk menyamai capaian mereka, perlu usaha dan dana ekstra.

    Chief Executive Officer (CEO) MG Motor Indonesia, Hu Guowei alias Alec mengatakan, sebagai merek asal China, pihaknya ingin menyamai atau melampaui brand-brand asal Jepang. Namun, mimpi tersebut harus dilakukan secara bertahap.

    “Saya sangat mengapresiasi merek Jepang. Kenapa? Kemampuan (mereka) membuat kendaraan sudah sangat kuat,” ujar Alec saat berbincang dengan awak media di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa malam (4/3).

    “Jika kita ingin jadi nomor satu, kita harus membayar lebih. Ini adalah target akhir saya sebenarnya. Tapi pada saat yang sama, kita perlu lakukan secara bertahap,” tambahnya.

    MG Motor. Foto: Andhika Prasetia

    Lebih jauh, Alec menegaskan, semua merek mobil pasti ingin menjadi nomor satu. Namun, untuk mencapai semua itu, perlu perjuangan dan waktu yang tak sebentar.

    “Menurut pandangan personal saya tentu semua merek ingin jadi yang nomor satu. Tidak mungkin dong mau jadi nomor dua atau seterusnya. Tapi menurut saya, untuk menjadi nomor satu itu, ada banyak faktor. Produk, kemudian kontrol biaya,” tuturnya.

    Di Indonesia, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), MG Motor menempati urutan ke-15 dalam daftar merek terlaris selama Januari-Desember 2024. Mereka mencatat penjualan 3.974 unit selama setahun.

    Khusus untuk merek China, MG Motor menghuni peringkat ke-4 dalam daftar yang sama. Mereka hanya kalah dari Wuling, BYD dan Chery.

    “Untuk saat ini, safe to say, kami ingin menjadi yang nomor satu. Kami ingin memberikan pelayanan nomor satu kepada konsumen daripada nomor satu dalam hal penjualan, salah satu yang ingin saya capai,” kata dia.

    (sfn/din)

  • Pemungutan Suara Ulang Pilkada Papua Gunakan APBD

    Pemungutan Suara Ulang Pilkada Papua Gunakan APBD

    loading…

    Mendagri Tito Karnavian memberikan keterangan terkait Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Papua kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025). FOTO/BINTI MUFARIDA

    JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan anggaran Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gubernur Papua menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Mendagri meminta anggaran digunakan seefisien mungkin.

    Sebelumnya, pembengkakan anggaran PSU di Papua disorot publik karena terlalu besar. Awalnya, KPU Papua mengajukan anggaran sebanyak Rp168 miliar atau lebih besar dibandingkan dengan anggaran Pilkada 2024 sebesar Rp155 miliar.

    “Barusan saya bahas, sebagian besar oke dipenuhi APBD masing-masing. Kita kan sama kita correct daerah, banyak daerah yang nggak efisien daerah itu. SPJ-nya saya minta kurangin, untuk hal-hal yang nggak perlu, makan minum yang sampai miliar-miliaran, untuk PSU,” kata Tito kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

    Tito mengatakan Pemerintah Papua mulanya tidak sanggup untuk membiayai PSU. “Saya berusaha tidak dari APBN, tadinya yang Papua mengajukan APBN tapi tadi pagi saya rapat bahwa Papua sanggup,” katanya.

    “Untuk melalui APBD, ada beberapa kabupaten tidak mampu, kalau dia tidak mampu kita lihat dulu, kalau dia sudah nyerah dari APBD Provinsi mem-backup,” katanya.

    Mendagri memastikan masih menghitung kembali dari 24 daerah yang akan mengadakan PSU dan sanggup untuk membiayai Pilkada ulang.

    “Ada bukan nggak mampu, masih menghitung kembali dari 14 PSU, seluruhnya ada 10 sebagian, sebagian dibayar APBD, kalau yang 14 lagi dari semuanya itu ada kira-kira 6 yang sedang menghitung lagi, yang lain nyatakan sanggup dari APBD setelah kita pelototi,” katanya.

    (abd)

  • 10
                    
                        Mendagri Belum Lunasi Biaya Retreat, Baru Bayar Rp 2 Miliar dari Rp 13 Miliar
                        Nasional

    10 Mendagri Belum Lunasi Biaya Retreat, Baru Bayar Rp 2 Miliar dari Rp 13 Miliar Nasional

    Mendagri Belum Lunasi Biaya Retreat, Baru Bayar Rp 2 Miliar dari Rp 13 Miliar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal (Purn)
    Tito Karnavian
    mengungkapkan bahwa pemerintah baru membayar Rp 2 miliar dari Rp 13 miliar untuk
    retreat kepala daerah
    di
    Akademi Militer
    (Akmil), Magelang.
    Tito mengakui bahwa keseluruhan biaya dari pelaksanaan retreat kepala daerah ini belum dibayar sepenuhnya.
    “Saya harus sampaikan bahwa biaya belum sepenuhnya dibayarkan Kemendagri. Kita baru panjer sekitar lebih kurang Rp 13 miliar, saya sudah cek baru dibayarkan Rp 2 miliar-an,” ujar Tito di Istana, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
    Dia mengaku harus memeriksa secara rinci setiap penggunaan dana retreat kepala daerah tersebut. Hal ini untuk memastikan kewajarannya.
    Sebab, kata dia, penunjukan langsung diperbolehkan asalkan penggunaannya tetap wajar.
    “Apa yang saya lakukan, saya betul-betul, irjen cek betul, detail semua penggunaannya, semua
    bill
    harus wajar. Penunjukan langsung boleh, tapi harus wajar penggunaannya. Ini kita cek detail dan kemudian setelah itu saya selesai dari irjen, mengecek panitia dari kabag SDM, habis itu saya undang BPKP, kita buat surat resmi untuk review untuk melihat kewajaran, dan lain-lain,” sambungnya.
    Tito menyatakan bahwa setelah dilakukan
    review,
    barulah rekomendasi berapa nominal yang dibayarkan ke penyelenggara ketahuan.
    Dia juga menegaskan tidak peduli terhadap siapa pemilik dari
    PT Lembah Tidar
    yang dibayar pemerintah untuk retreat ini.
    “Karena penyelenggara hanya satu, PT Lembah Tidar, itu kita enggak peduli siapa belakangnya. Sama halnya kita mau buat acara di Gedung Tribrata kebetulan kosong dan bagus, bukan berarti itu punya polisi, atau Balai Sudirman yang punya institusi tertentu, bukan. Karena kan kepentingan publik,” jelas Tito.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaga stabilitas harga, Pemkab Sleman gelar operasi pasar di 36 kalurahan

    Jaga stabilitas harga, Pemkab Sleman gelar operasi pasar di 36 kalurahan

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Jaga stabilitas harga, Pemkab Sleman gelar operasi pasar di 36 kalurahan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 19:11 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Sleman, DIY mulai menggelar pasar murah Ramadan yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok selama bulan puasa hingga Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Peluncuran operasi pasar murah dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Susmiarto di GOR Bimoseno Pandowoharjo, Kamis (6/3).

    Pada kesempatan itu, Susmiarto menuturkan bahwa pasar murah kali ini diadakan di 36 kalurahan. Hal itu bertujuan agar masyarakat tidak lagi terhalang oleh jarak untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.  

    “Dulu itu perkecamatan, nah ini kita buat di kalurahan tapi tidak 86 kalurahan. Tapi 36 kalurahan, maksudnya biar masyarakat tidak terlalu jauh dengan lokasi penjualan,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (6/3). 

    Pasar murah tahun ini dilaksanakan mulai tanggal 6 Maret sampai dengan 21 Maret 2025, pukul 08.30 WIB. Program tersebut menyasar seluruh masyarakat umum yang berdomisili atau ber-KTP Sleman, dan diprioritaskan bagi masyarakat kurang mampu.

    Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kabupaten Sleman bekerja sama dengan lintas instansi terkait, seperti PERUM BULOG Wilayah DIY, PPN (Pinsar Petelur Nasional) Sleman, GAPOKTAN Sleman, PT Saliman Riyanto Raharjo, dan petani horti binaan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. 

    Susmiarto pun menjelaskan, anggaran yang digunakan untuk operasi pasar murah bersumber dari APBD Kabupaten Sleman sebesar Rp334.437.500,00 dan subsidi dari Bank Indonesia DIY, sebesar Rp72.000.000,00. 

    “Terus hari ini melakukan pasar murah. Sebagian anggaran belanja kita dibantu dari dana Bank Indonesia yang memberi subsidi, sehingga nanti harga yang dibeli masyarakat di situ lebih murah,” ungkapnya. 

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, RR Mae Rusmi Suryaningsih menjelaskan gelaran pasar murah 2025 menyediakan komoditas bahan pokok dengan harga yang relatif murah. Pemerintah Kabupaten Sleman memberikan reduksi biaya distribusi sebesar Rp2.000 per kilo atau per liter untuk masing-masing komoditas. 

    “Seluruh komoditas diberikan reduksi biaya distribusi sebesar Rp2.000 per kilo atau per liter. Jadi Bapak/Ibu nanti bisa membeli lebih murah dari hari pasar,” ungkap Mae. 

    “Komoditas yang disediakan total untuk 36 titik, beras premium ini 40,8 ton, beras medium 35,5 ton, minyak goreng 18.100 liter, gula pasir 10,65 ton, telur ayam 7,2 ton, daging ayam sebanyak 2,9 ton,” terangnya.

    Meski begitu, perlu diketahui bahwa pemerintah daerah telah menetapkan pembatasan kuota untuk tiap-tiap komoditas. Adapun ketentuan limitasi tersebut ialah beras medium 10 kilogram per orang, beras premium 10 kilogram per orang, minyak goreng 2 liter per orang, gula pasir 2 kilogram per orang, telur ayam 2 kilogram per orang, dan daging ayam maksimal 2 kilogram per orang. 

    “Bapak/Ibu, pembatasan ini kami harapkan agar nantinya masyarakat dapat lebih banyak yang kita jangkau,” pungkasnya.  

    Sumber : Radio Elshinta

  • Tabel Plafon dan Angsuran Pinjaman BRI NON KUR 2025, Syarat Mudah dan Cepat Cair

    Tabel Plafon dan Angsuran Pinjaman BRI NON KUR 2025, Syarat Mudah dan Cepat Cair

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini tabel plafon dan angsuran BRI NON KUR 2025, plafon mulai Rp 1 juta hingga Rp 500 juta.

    Pinjaman BRI non KUR mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 500 juta.

    Sementara bunga pinjaman Non KUR BRI adalah 1 persen per bulan.

     Berikut tabel angsuran BRI NON KUR 2025 :

    a. Tabel angsuran BRI Non KUR 2025 1-50 Juta

    tabel angsuran BRI Non KUR 2025 1-50 Juta (Tribun Jateng)

    b. Tabel angsuran BRI Non KUR 50-500 Juta

    2. tabel angsuran BRI Non KUR 50-500 Juta (Tribun Jateng)

    c. Syarat pinjaman NON KUR BRI:

    -Warga Negara Indonesia (WNI) dengan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.

    -Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan (untuk pelaku usaha).

     -Tidak memiliki riwayat kredit macet di bank mana pun.

    d. Dokumen yang Diperlukan

    *KTP (Kartu Tanda Penduduk) pemohon dan pasangan (jika sudah menikah).

    *Kartu Keluarga (KK).

    *Surat Keterangan Usaha (SKU) atau dokumen sejenis yang membuktikan keberadaan usaha (untuk pinjaman usaha).

    *NPWP (untuk pinjaman tertentu sesuai nominal).

    *Rekening tabungan BRI aktif untuk pencairan dana.

    *Agunan/Jaminan seperti BPKB kendaraan, sertifikat tanah, atau barang berharga lainnya.

    2. Berikut tabel cicilan KUR BRI:

     a. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 100 Juta  

    PINJAMAN KUR BRI – tabel angsuran KUR BRI 2025 (Tribun Jateng)

    b. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 100  Juta – Rp 150 Juta

    PINJAMAN KUR BRI – tabel angsuran KUR BRI 2025 Rp 100 Juta – Rp 500 Juta (Tribun Jateng)

    c. Syarat KUR BRI 2025

     
    -Warga Negara Indonesia (WNI), usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.

    -Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan.

    -Tidak sedang menerima kredit dari perbankan lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, atau kartu kredit.

    d. Dokumen yang Diperlukan

    *KTP pemohon dan pasangan (jika sudah menikah).

    *Kartu Keluarga (KK).

    *Surat Keterangan Usaha (SKU) atau dokumen resmi lain seperti NIB (Nomor Induk Berusaha).

    *NPWP (untuk pengajuan lebih dari Rp 50 juta).

    *Paspor dan visa kerja (khusus KUR TKI).

     
    e. Proses Pengajuan

    1. Kunjungi kantor BRI terdekat atau ajukan melalui aplikasi BRI online.

    2. Isi formulir pengajuan dan serahkan dokumen pendukung.

    3. Petugas BRI akan melakukan survei ke tempat usaha.

    4. Setelah disetujui, dana akan dicairkan ke rekening BRI Anda.

     
    f. Keunggulan KUR BRI

    Suku bunga rendah (saat ini sekitar 6 persen efektif per tahun).

    Tidak ada biaya administrasi atau provisi.

    Tenor pinjaman fleksibel hingga 5 tahun (tergantung jenis KUR).

    (*)

     

  • Dari Pekarangan Jadi Ladang Cuan, Warga di Todanan Blora Sukses Budidaya Alpukat Berkat Dana Desa

    Dari Pekarangan Jadi Ladang Cuan, Warga di Todanan Blora Sukses Budidaya Alpukat Berkat Dana Desa

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Desa Bicak, Kecamatan Todanan, menjadi salah satu sentra alpukat yang ada di Kabupaten Blora.

    Warga Desa Bicak kompak membudidayakan alpukat di area pekarangan rumah. 

    Adapun jenis alpukat yang dibudidayakan beragam, di ntaranya alpukat aligator, kendil, hingga mentega.

    Warga memperoleh bibit alpukat dari pemerintah desa.

    Kepala Desa Bicak, Winto, mengatakan bibit alpukat yang dibagikan ke warga, bersumber dari dana desa.

    Menurut Winto, program berbagi bibit alpukat ke warga, merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang ada di desa.

    Bibit alpukat itu dibagikan tiga tahun yang lalu, dan kini warga mulai merasakan hasilnya. 

    “Alhamdulillah, sekarang warga kami sudah bisa merasakan manfaatnya. Bahkan, terkadang satu pohon bisa menghasilkan pendapatan antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta,” terangnya.

    Lebih lanjut, Winto mengatakan keunggulan dari alpukat aligator dan kendil ialah, memiliki buah berukuran besar, dengan berat bisa mencapai satu kilogram per buah. 

    “Kalau panen serentak di Desa Bicak, bisa terkumpul lebih dari satu truk alpukat. Kalau saat ini harga alpukat Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram,” terangnya, Kamis (6/3/2025).

    Winto berharap, dengan budidaya alpukat ini, selain bisa meningkatkan perekonomian warga Bicak, ke depan Desa Bicak diharapkan bisa dikenal sebagai sentra alpukat.

    “Saya berharap, kedepannya nanti tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warga tetapi juga menjadikan Desa Bicak sebagai pusat produksi alpukat yang dikenal lebih luas di tingkat regional maupun nasional,” jelasnya.

    Sementara itu, salah seorang warga Desa Bicak, Diki, merasa senang atas hasil dari budidaya alpukat yang didukung oleh pemerintah desa.

    “Saya sangat bersyukur dan senang karena bantuan dari desa untuk budidaya alpukat ini sudah mulai membuahkan hasil. Sekarang, dari satu pohon saja bisa menghasilkan jutaan rupiah. Ini sangat membantu perekonomian keluarga kami.”

    “Kami selaku warga berharap program ini terus berlanjut dan semakin berkembang, sehingga warga Desa Bicak bisa semakin sejahtera dengan hasil panen alpukat yang melimpah,” paparnya.(Iqs)

  • Budidaya Alpukat di Desa Bicak Todanan Blora Makin Berkembang, Bupati Siap Bantu Pemasaran

    Budidaya Alpukat di Desa Bicak Todanan Blora Makin Berkembang, Bupati Siap Bantu Pemasaran

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Bupati Blora, Arief Rohman, mengapresiasi langkah Pemerintah Desa (Pemdes) Bicak, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.

    Hal itu, setelah Desa Bicak sukses mengembangkan budidaya alpukat dengan menggunakan dana desa.

    Pasalnya, sekitar tiga tahun yang lalu, setiap warga Bicak, diberikan bibit alpukat oleh Pemdes Bicak. 

    Warga Bicak kemudian menanam bibit alpukat itu di pekarangan masing-masing. Dan saat ini, sebagian alpukat itu sudah bisa dipanen.

    Oleh karena itu, Bupati Arief mengapresiasi gerakan Pemdes Bicak. Di mana hal itu akan meningkatkan perekonomian warga.

    “Hasilnya sudah dirasakan, dan kata masyarakat tiap panen bisa menghasilkan jutaan rupiah. Luar biasa ini ! Sistem penjualannya juga sudah lewat media sosial. Apalagi jenis alpukat Aligator ini satu buah bisa mencapai berat satu kilogram,” katanya, usai memetik alpukat aligator di halaman rumah warga Desa Bicak, Kamis (6/3/2025).

    Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa potensi pengembangan alpukat sangat besar, untuk mendongkrak perekonomian warga.

    “Bayangkan saja, kalau setiap rumah punya 20 pohon alpukat. Apalagi buah alpukat ini tidak kenal musim,” jelasnya.

    Arief menyampaikan pemerintah daerah akan membantu dalam menjaga stabilitas harga dan memperluas pasar. 

    “Nanti kita akan melakukan koneksi agar nilai jualnya tetap stabil. Ini tugasnya dinas, untuk sistem pemasarannya, jangan sampai harga anjlok begitu saja,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Bicak, Winto, menjelaskan bahwa program budidaya alpukat ini berawal dari program pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh Dana Desa. 

    Selain itu, petani juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pertanian melalui kelompok tani.

    “Waktu itu banyak pekarangan yang tidak dimanfaatkan. Jadi saya mengimbau warga untuk menanam alpukat. Selain bisa mencegah banjir, juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” terangnya.

    Namun, Winto menyampaikan saat ini sektor pemasaran masih menjadi tantangan utama. 

    “Semoga dengan kedatangan Pak Bupati, bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Desa Bicak dan membawa solusi bagi sistem pemasaran kami,” harapnya.(Iqs)

  • DPR RI dan BGN Gelar Sosialisasi Makan Bergizi Gratis di Kediri, Sebut untuk Tingkatkan Gizi Anak

    DPR RI dan BGN Gelar Sosialisasi Makan Bergizi Gratis di Kediri, Sebut untuk Tingkatkan Gizi Anak

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan sosialisasi program makan bergizi gratis (MBG) untuk warga Kediri, Jawa Timur, Rabu (26/2/2025).

    Kegiatan sosialisasi MBG dilaksanakan di Pare’s Resto Kediri dengan diikuti sekitar 300-an peserta.

    Sosialisasi ini merupakan salah satu langkah pemerintah dalam meningkatkan asupan gizi dan kesejahteraan masyarakat.

    Program makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Ri, Gibran Rakabuming Raka.

    MBG resmi diluncurkan pemerintah pada 6 Januari 2025 lalu, dan secara bertahap akan menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.

    Acara sosialisasi MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Heru Tjahjono, dan perwakilan Badan Gizi Nasional, Meida Octarina.

    Anggota Komisi IX DPR RI, Heru Tjahjono memaparkan terkait program makan bergizi gratis yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat.

    “Program makan bergizi gratis (MBG) merupakan inisiatif nasional Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar dan kelompok rentan. Di Kabupaten Kediri, program ini diluncurkan pada 13 Januari 2025 dengan fokus pada 54 sekolah percontohan dan 3 dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” papar Heru Tjahjono, dalam rilis yang diterima pada Jumat (7/3/2025).

    Lebih lanjut, Heru mengungkapkan, mengenai daerah yang menjadi percontohan dari program makan bergizi gratis yang sudah berjalan di wilayah Kediri.

    Program MBG dimulai di Kecamatan Kayen Kidul dengan 3.101 porsi/hari di 27 sekolah, termasuk SMPN 1 Kayen Kidul yang menyasar 552 siswa dari keluarga kurang mampu.

    “Tahap awal melibatkan 54 sekolah (PAUD hingga SMA) dengan total 3.000–3.500 siswa per SPPG. Menu terdiri dari nasi, ayam teriyaki, sayur, tahu, dan buah semangka (Rp 10.000/porsi), tetapi belum menyertakan susu sebagai bagian dari 4 Sehat 5 Sempurna,” terang Heru.

    Ke depannya, Heru berharap agar pemerintah segera mendirikan dapur-dapur MBG dan menyelesaikan permasalahan izin di Kabupaten Kediri.

    “Tiga dapur SPPG direncanakan di Kecamatan Pare (Lawu, Semanding Tertek) dan Kayen Kidul. Namun, hingga 17 Januari 2025, hanya 1 dapur di Kayen Kidul yang beroperasi penuh, sementara 2 lainnya tertunda akibat kendala administratif dan teknis,” harapnya.

    Sebagai badan pengelola yang ditunjuk pemerintah untuk menjalankan program MBG, Badan Gizi Nasional menjalin kolaborasi dengan TNI (Kodim 0809 Kediri), Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), serta UMKM lokal untuk penyediaan bahan baku. 

    Anggaran dan dukungan Pemkab Kediri mengalokasikan dana dari pos Belanja Tak Terduga (BTT) dan APBD untuk mendukung operasional SPPG, meski peran pemerintah daerah masih terbatas pada pendataan siswa dan distribusi. 

    TNI berperan sebagai pendamping teknis, bukan pengawas, terutama dalam penyediaan logistik dan fasilitas lahan.

  • Pendaftaran Bantuan untuk Masjid dan Musala 2025 Dibuka, Begini Caranya

    Pendaftaran Bantuan untuk Masjid dan Musala 2025 Dibuka, Begini Caranya

    loading…

    Pendaftaran bantuan pembangunan dan rehabilitasi masjid/musala dan rintisan masjid/musala ramah 2025 termasuk masjid ramah lingkungan mulai dibuka oleh Kemenag. Foto/Dok.SindoNews

    JAKARTA – Pendaftaran bantuan pembangunan dan rehabilitasi masjid/ musala dan rintisan masjid/musala ramah tahun 2025 termasuk masjid ramah lingkungan mulai dibuka oleh Kementerian Agama (Kemenag). Program ini mendukung pengelolaan masjid dan musala yang lebih baik.

    Pada tahun 2025, Kemenag menyediakan bantuan dengan empat kategori nominal, yaitu Rp50 juta untuk pembangunan atau rehabilitasi masjid, Rp35 juta untuk pembangunan atau rehabilitasi musala, Rp15 juta untuk operasional rintisan masjid ramah, dan Rp10 juta untuk operasional rintisan musala ramah.

    “Bantuan ini bersifat stimulan, artinya bukan untuk menanggung seluruh biaya pembangunan atau rehabilitasi, melainkan sebagai dorongan atau ajakan bagi jemaah dan masyarakat untuk ikut membangun dan meramahkan masjidnya,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad dikutip Jumat (7/3/2025).

    Dia menjelaskan, Kemenag memperkenalkan konsep Masjid Ramah sejak 2024, yakni masjid dan musala yang mengedepankan nilai inklusivitas bagi anak, perempuan, penyandang disabilitas, serta lansia.

    Konsep ini juga menekankan aspek keberlanjutan lingkungan, keragaman, serta keberpihakan pada kalangan duafa.

    “Pada 2025, program ini tidak hanya melanjutkan skema yang sudah berjalan, tetapi juga memperkuat dukungan bagi pengelolaan masjid dan musala yang lebih profesional, transparan, dan berdampak luas bagi masyarakat sekitar,” paparnya.

    Dikatakan Abu, bantuan ini juga sebagai implementasi spirit Deklarasi Istiqlal, yakni dengan bantuan operasional rintisan masjid ramah lingkungan.

    “Kami minta masjid dan musala menanam pohon dan memperbaiki sanitasinya,” ujar Abu.

    Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Kemenag, Arsad Hidayat mengatakan, untuk mendapatkan bantuan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh masjid atau musala, yakni terdaftar di Sistem Informasi Masjid (SIMAS) Kemenag, memiliki rekening bank atas nama masjid atau musala; dan mengajukan proposal bantuan secara online melalui aplikasi PUSAKA atau laman simas.kemenag.

    Dokumen Pendukung yang Diperlukan:
    – Surat rekomendasi dari Kemenag (KUA, Kemenag kab/kota/provinsi)
    – Fotokopi SK Pengurus
    – Rencana Anggaran Biaya (RAB)
    – Foto kondisi bangunan
    – Fotokopi surat keterangan status tanah
    – Fotokopi buku rekening bank atas nama masjid/musala
    – Surat pernyataan kebenaran dokumen, bermaterai Rp10.000 yang ditandatangani ketua pengurus.
    Proses Pengajuan Bantuan
    – 8-19 Maret – Penerimaan permohonan bantuan secara online
    – 24 Maret – Penetapan calon penerima bantuan
    – 25 Maret – Proses verifikasi hingga pencairan dana (bertahap)

    (shf)