Perusahaan: Daily Mail

  • Bukan Cuma Satu, Bumi Zaman Dulu Punya Enam Bulan

    Bukan Cuma Satu, Bumi Zaman Dulu Punya Enam Bulan

    Jakarta

    Jika kalian mengira Bumi hanya memiliki satu Bulan, mari dipikirkan ulang. Para peneliti telah mengungkapkan bahwa planet kita mungkin sebenarnya memiliki satu set lengkap Bulan yang mengorbit Bumi pada suatu waktu.

    Sebuah studi baru menemukan bahwa Bumi memiliki sedikitnya enam ‘bulan mini’ yang mengorbit secara teratur, sebagian besarnya merupakan bagian kecil dari Bulan yang saat ini kita lihat di langit setiap malam.

    Sekelompok peneliti dari AS, Italia, Jerman, Finlandia, dan Swedia, mengatakan satelit-satelit kecil ini umumnya berdiameter sekitar 1,8 meter dan terbentuk oleh asteroid yang menabrak permukaan Bulan.

    Tabrakan tersebut pada dasarnya melontarkan sejumlah debu dan serpihan Bulan, dengan beberapa di antaranya cukup besar untuk melayang dan tertarik ke medan gravitasi Bumi.

    Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pecahan Bulan ini, yang dikenal sebagai ‘lunar ejecta’, dapat bergerak ke orbit yang cukup stabil, dan tetap berada di dekat Bumi selama bertahun-tahun.

    Minimoon biasanya hanya berada di orbit Bumi dalam waktu singkat sebelum lepas atau, dalam kasus langka, menghantam planet kita atau Bulan.

    Sering kali, objek-objek yang terikat sementara (TBO) ini terlepas dari Bumi dan tertarik ke gravitasi Matahari, dan mereka akan tetap berada di sana untuk waktu yang lama, sementara potongan-potongan Bulan yang baru terlepas untuk menggantikannya.

    “Ini seperti dansa persegi, di mana pasangan berganti secara teratur dan terkadang meninggalkan lantai dansa untuk sementara waktu,” kata Robert Jedicke, seorang peneliti di Hawaii University, dikutip dari Daily Mail.

    “Mengingat 18% TBO juga dapat diklasifikasikan sebagai minimoon, hasil nominal kami menunjukkan bahwa seharusnya ada sekitar 6,5 minimoon yang diameternya lebih besar dari 1 m di sistem Bumi-Bulan pada suatu waktu,” tulis para peneliti dalam laporan baru mereka.

    Studi baru ini dapat menjungkirbalikkan keyakinan para ilmuwan bahwa bulan mini yang diam-diam mengelilingi Bumi semuanya berasal dari sabuk asteroid Tata Surya.

    Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan sebagian besar TBO berasal dari wilayah jauh yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Namun, temuan baru yang diterbitkan dalam Icarus mengamati dua bulan mini yang baru ditemukan, Kamo’oalewa dan 2024 PT5, yang keduanya tampaknya memiliki tanda-tanda sebagai pecahan Bulan.

    Secara khusus, Kamo’oalewa, yang ditemukan pada 2016 oleh teleskop Pan-STARRS1 di Hawaii, ditemukan memantulkan cahaya dengan cara yang sangat cocok dengan komposisi permukaan Bulan.

    Minimoon besar, yang berdiameter antara 39-99 meter, juga memiliki komposisi batuan yang sama dengan Bulan, kaya akan silikat.

    Ini sangat berbeda dari asteroid pada umumnya, yang sering kali mengandung mineral dan logam berbeda dari yang ditemukan di Bulan.

    Jedicke mengatakan bahwa 2024 PT5, yang ditemukan memasuki orbit Bumi pada 7 Agustus 2024, telah menunjukkan karakteristik mirip Bulan yang sama.

    Tahun lalu, 2024 PT5 dijuluki ‘bulan kedua’ sementara Bumi karena ukuran dan keberadaannya yang begitu dekat dengan planet kita.

    Para astronom mengumpulkan data mengenai asteroid yang diduga sebagai objek tersebut saat mengitari Bumi, yang menyebabkan para astronom menduga bahwa asteroid itu mungkin merupakan bongkahan Bulan kita.

    Teori utama mengenai pembentukan Bulan, disebut ‘hipotesis tumbukan raksasa’, berteori bahwa Bulan sebenarnya adalah bongkahan Bumi yang sangat besar dan mengorbit.

    Menurut teori ini, planet kita bertabrakan dengan planet seukuran Mars sekitar empat miliar tahun lalu, dan ini memicu ledakan material dari Bumi yang melesat ke luar angkasa dan akhirnya mengembun membentuk Bulan.

    Jika hipotesis tumbukan raksasa dan analisis asal usul 2024 PT5 benar, itu berarti Bulan sejati kita adalah induk dari bulan mini ini, dan Bumi adalah ibarat ‘kakek neneknya’.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Mitos atau Fakta: Nikah di Bulan Muharram Bikin Sial?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/rns)

  • Benarkah Pria Tajir Lebih Menarik? Begini Alasan Ilmiah di Baliknya

    Benarkah Pria Tajir Lebih Menarik? Begini Alasan Ilmiah di Baliknya

    Jakarta

    Penelitian terbaru mengungkap pria dengan isi rekening yang lebih banyak alias tajir cenderung lebih mudah menemukan pasangan. Dalam Journal of Marriage and Family, pria yang memiliki uang banyak disebut cenderung lebih menarik dan memberikan sinyal kesiapan menjalin cinta yang lebih kuat.

    Peneliti di Kanda melakukan dua studi jangka panjang di Amerika Serikat dan Jerman. Mereka ingin melihat bagaimana sikap seseorang terhadap hubungan berubah seiring waktu, sejalan dengan penghasilan.

    Peneliti secara khusus fokus pada kelompok usia 25-35 tahun. Kelompok ini dianggap sebagai masa ketika seseorang paling mungkin mencari hubungan asmara.

    Hasilnya, pria lajang berpenghasilan tinggi cenderung mengatakan ini waktu yang tepat untuk mencari pasangan. Setelah disurvei kembali, dalam 6-12 bulan, mereka yang bergaji lebih besar lebih mungkin menemukan cinta.

    “Dengan meningkatnya sumber daya finansial, kebutuhan hierarkis yang lebih tinggi seperti cinta dan rasa memiliki, yakni keintiman dan romansa yang merupakan dari sebuah hubungan, menjadi lebih relevan,” kata peneliti dikutip dari Daily Mail, Senin (28/7/2025).

    “Kaitan ini membantu kita memahami berbagai hal yang mungkin menjadi fokus banyak orang lajang, serta bagaimana mereka mengatur hidupnya, seperti upaya untuk lebih dahulu memastikan keamanan finansial,” sambungnya.

    Peneliti menyimpulkan, selain kepribadian yang baik untuk membentuk dan menjaga hubungan, kondisi material memainkan peran yang signifikan dengan cara menunjukkan ‘sinyal kesiapan’ tersebut.

    Dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan peran pendapatan dalam ketertarikan terhadap hubungan relatif serupa antara pria dan wanita. Ini menantang persepsi umum yang menyebut uang hanya menjadi masalah bagi pria ketika ingin mendapatkan pasangan.

    Meski penelitian ini menunjukkan adanya kaitan kekayaan dan niat menjalin hubungan, bukan berarti uang adalah faktor satu-satunya seseorang memutuskan memiliki pasangan. Peneliti mengingatkan faktor lain yang juga memengaruhi adalah kepribadian, tujuan hidup, dan budaya juga berperan dalam kesiapan menjalin hubungan.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/suc)

  • Hulk Hogan Kecanduan Steroid, Seberapa Buruk Efeknya ke Jantung?

    Hulk Hogan Kecanduan Steroid, Seberapa Buruk Efeknya ke Jantung?

    Jakarta

    Legenda gulat Hulk Hogan meninggal dunia pada di usia 71 tahun pada Kamis (24/7/2025). Berdasarkan laporan, kematian Hogan disebabkan oleh henti jantung mendadak.

    Pria bernama asli Terry Bollea terkenal karena surai pirangnya, kumis yang melengkung, serta otot yang berkulit kecokelatan. Citranya adalah segalanya, dan tekanan untuk selalu menjadi yang terhebat di atas ring membuatnya beralih ke zat terlarang.

    Ketika pertama kali bergabung di WWE, ia menjadi lambang kebanggan dan moral Amerika yang ikonis. Ia berpesan basis penggemar mudanya yang setia yang dijuluki Hulkamaniacs, untuk mengonsumsi vitamin, berdoa, menghormati orang tua, dan selalu melakukan yang terbaik.

    Namun, pada awal 19990-an, citra publiknya menurun. Pada tahun 1991, ia terpaksa menyangkal bahwa tubuhnya besar adalah akibat dari penyalahgunaan steroid jangka panjang. Sampai akhirnya, Hogan mengakui telah mengonsumsinya selama lebih dari 13 tahun.

    Apa Itu Steroid?

    Dikutip dari Daily Mail, steroid anabolik sangat kuat. Obat-obatan yang diproduksi secara massal, yang meniru efek testosteron.

    Obat-obatan ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Ini diberikan untuk merangsang pertumbuhan otot setelah operasi dan untuk mengobati beberapa jenis anemia.

    Namun, karena cara kerjanya dalam meningkatkan testosteron, hormon yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan otot, daya tahan, dan kekuatan, obat ini sering disalahgunakan. Terutama oleh binaragawan dan orang-orang yang bermain olahraga agresif dan kompetitif.

    Obat-obatan ini, yang digolongkan sebagai kelas C di Inggris dan jadwal III di AS, bersifat adiktif dan memiliki banyak efek samping yang serius. Steroid memengaruhi pertumbuhan otot-otot tubuh, termasuk jantung, dan dikaitkan dengan serangan jantung, gagal jantung, aritmia, dan kardiomiopati (penyakit kronis pada otot jantung).

    Tahun lalu, Hogan mengatakan saat di podcaster Theo Von bahwa ia dan atlet profesional lainnya menggunakan steroid, untuk penyembuhan yang lebih cepat. Bahkan, setelah steroid dinyatakan ilegal.

    “Ketika steroid menjadi ilegal, kami terus berlatih karena kami melatih otot bisep seperti ini, sehingga tidak akan sembuh, dan ototnya robek di mana-mana,” ungkap Hogan.

    Sebuah sumber yang dekat dengan keluarga Hogan mengatakan bahwa bintang WWE itu tahu, bahwa ia menderita jantung yang ‘sangat lemah’ di minggu-minggu terakhirnya.

    Kecanduan Obat Penghilang Rasa Sakit

    Pegulat tersebut mengatakan kepada Muscle and Health pada tahun 2023, bahwa meskipun sekarang sudah sadar, ia kecanduan obat pereda nyeri yang harus diresepkan.

    Kecanduan ini berkembang setelah ia menjalani 25 operasi untuk memperbaiki kondisi selama beberapa dekade. Cedera gulat yang membuatnya sangat kesakitan.

    Ini termasuk sepuluh prosedur tulang belakang, operasi wajah akibat ditendang, penggantian lutut dan pinggul, serta operasi perut dan bahu.

    “Saya membutuhkan obat pereda nyeri pada tahap itu, itu sudah pasti. Tapi begitu keadaan mulai mereda, mereka terus memberi saya poin yang sama,” kata Hogan.

    “Sampai akhirnya, saya hanya melihat diri saya sendiri dan berkata saya tidak kesakitan. Saya tidak butuh ini. Tubuhku sakit semua karena cedera, tapi aku tidak bisa merasakan sakit yang luar biasa,” sambungnya.

    Soal Kematiannya

    Pada Kamis (24/7) pagi waktu setempat, petugas medis darurat bergegas ke rumah Hogan setelah panggilan 911. Tim medis mengatakan bahwa sang legenda mengalami masalah jantung serius.

    Ia dibawa ke Rumah Sakit Morton Plant, di mana Hogan dinyatakan meninggal dunia.

    “Ia mengalami sesak napas, mudah lelah, berat badannya turun drastis, dan harus menggunakan oksigen,” beber tim medis.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Pentingnya Medical Check Up untuk Ketahui Kesehatan Jantung”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • Awal Mula ‘Sleeping Prince’ Kecelakaan, 20 Tahun Koma hingga Meninggal

    Awal Mula ‘Sleeping Prince’ Kecelakaan, 20 Tahun Koma hingga Meninggal

    Riyadh

    Pangeran Arab Saudi yang koma selama lebih dari 20 tahun, Al-Waleed bin Khalid Al-Saud, meninggal dunia. Pangeran yang disebut sebagai ‘Sleeping Prince’ ini koma bertahun-tahun setelah mengalami kecelakaan mobil di London, Inggris.

    Dilansir Daily Mail, Minggu (20/7/2025), Al-Waleed mengalami kecelakaan pada tahun 2005 atau saat berusia 15 tahun. Dia menderita cedera otak parah dan pendarahan internal dalam kecelakaan mengerikan tersebut.

    Pangeran Al-Waleed sedang kuliah di sebuah perguruan tinggi militer di London ketika dia mengalami kecelakaan mobil yang memilukan itu. Setelah kecelakaan itu, dia dirawat di King Abdulaziz Medical City di Riyadh, Arab Saudi.

    Dia terus mengalami koma selama perawatan. Ayah Pangeran Al-Waleed, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, merupakan saudara dari taipan bisnis Pangeran Al-Waleed bin Talal bin Abdulaziz Al-Saud. Khaled tidak pernah putus asa dan berharap putranya dapat pulih sepenuhnya.

    Dia tetap terlibat dalam perawatan sang pangeran dan menentang pencabutan alat bantu hidup. Dalam video yang dibagikan di media sosial pada tahun 2020, Al-Waleed tampak mengangkat jari-jarinya saat seorang wanita menyapanya.

    “Hai, Didi, halo, halo, coba kulihat, hai,” sapanya saat sang pangeran menggoyangkan jari-jarinya sebagai jawaban.

    Meskipun ada tanda-tanda pemulihan, Pangeran Al-Waleed tetap dalam kondisi kritis. Pada Sabtu (19/7/2025), Pangeran Al-Waleed meninggal dunia dalam usia 36 tahun.

    Khaled mengumumkan putranya meninggal dalam sebuah unggahan memilukan di X. Pangeran Al-Waleed disalatkan dan dimakamkan di Riyadh hari ini.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 4 Minuman Populer yang Bisa Memicu Batu Ginjal

    4 Minuman Populer yang Bisa Memicu Batu Ginjal

    Jakarta

    Batu ginjal seringkali muncul tanpa gejala awal yang jelas, tapi bisa menyebabkan nyeri saat sudah terbentuk. Salah satu faktor pemicu yang jarang disadari adalah jenis minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

    Agar tidak menyesal di kemudian hari, penting untuk lebih cermat dalam memilih minuman. Berikut empat jenis minuman yang perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko batu ginjal.

    4 Minuman Populer yang Bisa Memicu Batu Ginjal

    Beberapa minuman populer yang bisa memicu batu ginjal di antaranya minuman berkarbonasi, jus buah kemasan, kopi, dan alkohol. Begini penjelasannya.

    1. Minuman Berkarbonasi

    Minum minuman berkarbonasi beraroma bisa meningkatkan hidrasi, sedangkan untuk mencegah batu ginjal, hidrasi sangatlah penting. Minuman seperti kola juga terbuat dari bahan kimia dan gula yang cukup tinggi.

    Dikutip dari laman Healthline, kola mengandung banyak fosfat, zat kimia yang bisa memicu pembentukan batu ginjal.

    Dikutip dari laman Journee-Mondiale, seorang pria berusia 40 tahun dari India mengalami batu ginjal karena minum 3 liter minuman berkarbonasi setiap hari. Ahli urologi bernama Dr Thales Andrade mengeluarkan 35 batu dari kandung kemihnya.

    Terlalu banyak minuman karbonasi yang mengandung gula dalam jumlah besar bisa meningkatkan jumlah kalsium dalam tubuh. Akibatnya risiko pembentukan batu ginjal semakin besar. Terlebih fosfat yang ada mendorong terbentuknya gumpalan keras seperti batu ginjal.

    “Menjaga hidrasi yang cukup dan menghindari konsumsi soda berlebihan merupakan tindakan pencegahan yang penting. Kesehatan ginjal dimulai dengan pilihan minuman yang kita minum setiap hari,” terang Dr Andrade, dikutip dari Daily Mail.

    2. Jus Buah Kemasan

    Jus buah yang dibeli di toko mengandung gula dan sirup yang sangat tidak sehat untuk ginjal. Dikutip dari laman Urology San Antonio, hal ini membuat ginjal tidak bisa menyaring cairan dalam tubuh dengan baik, sehingga menyebabkan pembentukan batu ginjal. Alternatifnya, jus buatan alami seperti jeruk bisa dikonsumsi dibandingkan jus kemasan yang dijual di toko.

    3. Kopi

    Kopi kaya akan kafein yang bisa menyebabkan dehidrasi. Mengonsumsi kopi terbukti bisa meningkatkan oksalat dalam tubuh, yang menyebabkan pembentukan batu ginjal.

    Penelitian dari National Kidney Foundation pada 2021 mengungkapkan, menambah konsumsi satu cangkir menjadi satu setengah cangkir bisa meningkatkan risiko batu ginjal.

    4. Alkohol

    Alkohol terbukti meningkatkan risiko batu ginjal dan penyakit terkait ginjal. Minuman ini menyebabkan dehidrasi dalam tubuh dan juga menyebabkan kenaikan berat badan. Keduanya membantu pembentukan batu ginjal

    Cara Mencegah Batu Ginjal

    Selain menghindari sejumlah minuman yang telah disebutkan, ada juga cara mencegah terbentuknya batu ginjal yang bisa dilakukan. Berikut di antaranya:

    1. Minum Cukup Air Putih

    Dehidrasi adalah penyebab paling umum batu ginjal.Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan untuk minum setidaknya 1,5-2 liter air setiap hari atau sekitar delapan gelas sehari.

    “Banyak pasien saya tidak terbiasa minum banyak cairan dalam sehari, dan mungkin perlu sedikit usaha untuk membiasakan diri,” kata Ahli Urologi, Daniel A. Yefimov, MD, dikutip dari laman Urology San Antonio.

    2. Kurangi Natrium

    Pola makan tinggi natrium bisa memicu batu ginjal, karena meningkatkan jumlah kalsium dan urine. Jadi, orang yang rentan terhadap batu ginjal dianjurkan untuk mengonsumsi makanan rendah natrium. Dikutip dari laman Harvard Health, beberapa makanan tinggi natrium di antaranya daging olahan, seperti sosis dan pepperoni serta saus.

    3. Konsumsi Makanan Kaya Kalsium

    Kalsium dari makanan mengikat oksalat di usus, sehingga mengurangi jumlah oksalat yang diserap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan oleh ginjal. Hal ini menurunkan konsentrasi oksalat dalam urine, sehingga mengurangi kemungkinan oksalat mengikat kalsium urin dan pada akhirnya bisa menurunkan risiko pembentukan batu ginjal.

    4. Batasi Konsumsi Protein Hewani

    Mengonsumsi terlalu banyak protein hewani seperti daging merah, unggas, telur, dan makanan laut dikaitkan dengan peningkatan risiko terbentuknya batu ginjal. Orang yang rentan terkena batu ginjal sebaiknya membatasi asupan harian protein hewani

    (elk/tgm)

  • Kasus Aneh, Bayi Perempuan Alami ‘Mikropenis’ Akibat Gel Testosteron Ayahnya

    Kasus Aneh, Bayi Perempuan Alami ‘Mikropenis’ Akibat Gel Testosteron Ayahnya

    Jakarta

    Seorang bayi perempuan mengalami ‘mikropenis’ setelah berbaring di dada ayahnya dalam kasus aneh yang menurut para dokter seharusnya menjadi peringatan bagi ribuan orang tua baru.

    Kasus tersebut, yang dijelaskan oleh dokter Swedia, melibatkan seorang bayi perempuan yang berbaring di dada ayahnya. Ini merupakan bagian penting dari perawatan bayi baru lahir yang disebut kontak kulit ke kulit atau skin to skin, dan memiliki beberapa manfaat kesehatan.

    Dalam kasus ini, sang ayah menggunakan produk gel testosteron, versi buatan dari hormon seks pria. Ini adalah obat yang umumnya diresepkan untuk membantu pria mengatasi energi rendah dan gairah seks yang menurun seiring bertambahnya usia, yang secara umum disebut ‘manopause’.

    Dengan membaringkan putrinya di dada telanjangnya, pria itu tanpa sengaja mengeksposnya pada kadar testosteron yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan perubahan besar pada alat kelaminnya, dengan klitorisnya yang memanjang, terlihat seperti penis kecil, dan labianya menutup menyerupai skrotum pria.

    Diberitakan Daily Mail, orang tuanya yang khawatir, putrinya saat itu berusia 10 bulan, membawanya ke dokter yang segera menemukan sumber masalahnya melalui tes darah. Untungnya, setelah pria itu berhenti secara tidak sengaja memaparkan gel testosteronnya kepada gadis itu, alat kelaminnya mengecil.

    Profesor Jovanna Dahlgren, pakar endokrinologi pediatrik di Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska di Gothenburg, mengatakan kasus tersebut, yang terjadi delapan tahun lalu, merupakan bagian dari setengah lusin insiden serupa yang ia kutip dalam peringatannya.

    Berbicara kepada surat kabar Swedia Göteborgs-Posten, Profesor Dahlgren mengatakan ia ingin meningkatkan kesadaran akan bahaya terapi hormon bagi anak-anak karena semakin banyak orang tua yang menjalaninya.

    “Saya rasa orang-orang tidak selalu memahami betapa ampuhnya terapi ini,” katanya.

    “Orang tua menjadi sangat putus asa ketika mereka memahami apa yang telah terjadi.”

    Ia menambahkan ada kasus lain saat seorang anak laki-laki berusia 10 tahun mengembangkan payudara setelah menjalani perawatan hormon seks wanita yang dilakukan ibunya.

    (kna/kna)

  • Studi Kaitkan Gejala PMS dan Risiko Penyakit Mematikan pada Wanita

    Studi Kaitkan Gejala PMS dan Risiko Penyakit Mematikan pada Wanita

    Jakarta

    Wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS) parah memiliki risiko yang jauh lebih besar terkena stroke yang berpotensi mematikan. Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi besar.

    Para peneliti di Swedia menemukan wanita yang didiagnosis dengan PMS 10 persen lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskular. Dengan mengurai penyakit kardiovaskular berdasarkan masalah kesehatan spesifik, tim menemukan bahwa para wanita tersebut memiliki risiko 27 persen lebih tinggi terkena stroke dan 31 persen lebih tinggi mengalami gangguan irama jantung (aritmia).

    Dikutip dari laman Daily Mail, aritmia adalah masalah serius ketika jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak konsisten, yang bisa menyebabkan serangan jantung.

    Dalam penelitian, para ahli dari Institut Karolinska di Stockholm melakukan pemeriksaan data kesehatan selama lebih dari 22 tahun pada wanita yang didiagnosis PMS. Mereka membandingkan hasil kesehatan jantung, stroke dan diagnosis aritmia dengan angka dan populasi umum, dibandingkan dengan perempuan yang tidak didiagnosis PMS.

    Menurut seorang pakar kedokteran lingkungan dan penulis pertama studi tersebut, risiko masalah kardiovaskular ini sangat tinggi dialami oleh kelompok wanita tertentu.

    “Peningkatan risiko ini terutama terlihat pada wanita yang didiagnosis sebelum usia 25 tahun dan pada mereka yang juga mengalami depresi pascapersalinan, suatu kondisi yang juga dapat disebabkan oleh fluktuasi hormonal,” katanya.

    Meski demikian, para ilmuwan belum mengetahui secara jelas bagaimana tepatnya PMS menyebabkan peningkatan masalah kardiovaskular. Mereka menduga, faktor penyebabnya adalah peningkatan fluktuasi hormonal pada pasien PMS yang bisa mengganggu sistem biologis pengatur tekanan darah, peningkatan peradangan, atau konversi makanan menjadi energi. Namun, penelitian lain masih diperlukan.

    PMS adalah istilah umum untuk serangkaian gejala fisik dan mental yang biasanya terjadi satu hingga dua minggu sebelum menstruasi wanita. Inilah yang disebut dengan fase luteal dalam siklus menstruasi wanita dan merupakan periode antara ovulasi dan menstruasi.

    Gejala PMS meliputi perubahan suasana hati, depresi, mudah tersinggung, cemas, masalah tidur, kembung dan kram, sakit kepala, nyeri payudara rambut berminyak, hingga perubahan nafsu makan.

    (elk/kna)

  • Peneliti Ungkap Bukti Nabi Musa Terima 10 Perintah Allah di Gereja Tua

    Peneliti Ungkap Bukti Nabi Musa Terima 10 Perintah Allah di Gereja Tua

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penemuan mengejutkan terjadi di sebuah situs kuno yang memiliki struktur sepanjang 18 meter. Bangunan ini diperkirakan dulunya adalah gereja tua yang masih menyimpan banyak rahasia sejarah.

    Salah satunya yang ditemukan oleh peneliti adalah relik keagamaan terkait Musa yang menerima 10 perintah Allah di Austria. Temuan tersebut berasal dari sebuah boks berusia sekitar 1.500 tahun lalu.

    Relik itu ditemukan oleh tim peneliti University of Inssbruck dalam kuil marmer di gereja tersebut. Selain itu juga ditemukan gambar-gambar orang kudus dan kenaikan kristus.

    “Kami tahu penemuan seperti ini hanya terjadi sekali dalam kehidupan arkeologi sebagai ilmuwan,” kata pimpinan arkeologi, Geral Grabherr dikutip dari Daily Mail, Selasa (1/7/2025).

    Area temuan sebelumnya dimiliki Kekaisaran Romawi. Gereja disebut menjadi tempat perlindungan kaum pagan sebelum terbit hukum kaisar pada lebih 1.600 tahun lalu.

    Tempat itu memiliki panjang 18 meter. Pada pintu masuknya, Gereja dihiasi dengan marmer dan terdapat pemakaman di bagian selatan dan barat.

    Tim peneliti menemukan sebuah batu yang tersegel dalam cekungan, yang pernah menjadi tempat altar. Di sanalah ditemukan kotak marmer putih.

    Relik yang ditemukan berbentuk lingkaran dengan logam sebagai perekat dan kayu menjadi pengait. Namun tim menemukannya sudah dalam keadaan pecah berkeping-keping.

    Dalam boks itu terlihat sejumlah karakter seperti pria berjanggut dengan jubah panjang. Terdapat beberapa adegan yang sesuai seperti Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

    Para arkeolog berkesimpulan gambar itu adalah Musa dan Kristus. Menurut mereka kemungkinan menggambarkan Musa saat menerima firman Tuhan atau memukul tongkat saat membelah Laut Merah.

    Sementara itu, tim peneliti mengatakan kemungkinan boks itu bukan dibuat dari Austria selatan. Karena bahan pembuatnya bukan berasal dari wilayah itu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cerita Dokter Jantung Kena Serangan Jantung, Sempat Tak Percaya Akan Mengalami

    Cerita Dokter Jantung Kena Serangan Jantung, Sempat Tak Percaya Akan Mengalami

    Jakarta

    Gejala serangan jantung tidak boleh diabaikan, bahkan oleh seorang dokter. Kejadian serangan jantung bisa dialami siapa saja, tak terkecuali oleh dokter spesialis jantung.

    Dr William Wilson, kardiolog di Parkview Health, Indiana, Amerika Serikat ini mengatakan ia tidak percaya ia mengalami keadaan darurat medis yang serius meskipun ia memiliki pengetahuan yang luas tentang organ tersebut.

    “Ini tidak mungkin terjadi pada saya, saya seorang ahli jantung,” kata dia dikutip dari Daily Mail.

    Dokter yang berusia 63 tahun saat itu dan mengatakan ia dalam kondisi kesehatan yang ‘luar biasa’, tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan tidak memiliki faktor risiko yang jelas. Namun semua itu berubah ketika ia bergabung dengan istrinya untuk berolahraga pagi pada Januari 2018.

    Meskipun ia mengatakan ia merasa baik-baik saja dan sejujurnya tidak memaksakan diri berolahraga, ia mulai merasakan sensasi aneh.

    Alih-alih nyeri dada, Dr Wilson merasakan ketidaknyamanan fisik yang merayap namun ringan.

    “Itu adalah ketidaknyamanan di dada dan itu bukan ketidaknyamanan yang tajam. Rasanya tidak seperti ditusuk pisau atau semacamnya, hanya rasa tidak nyaman yang menekan dan menyesakkan.

    Gejala lain yang ia alami adalah keringat dingin yang tiba-tiba. Dr Wilson menambahkan bahwa ia juga merasakan tanda serangan jantung klasik lainnya, yaitu ‘perasaan takut yang luar biasa’. NHS menggambarkan sensasi ini mirip dengan serangan panik.

    Terakhir, ia menceritakan pengalamannya sebagai gejala serangan jantung yang kurang dikenal.

    “Sangat umum ketika orang mengalami serangan jantung, mereka harus benar-benar ke kamar mandi. Itu bagian dari sistem saraf yang aktif saat serangan jantung,” ucapnya.

    Mengalami gejala serangan jantung tidak umum

    Pasien serangan jantung sering kali merasa ingin buang air kecil atau besar secara tiba-tiba karena tekanan yang dialami tubuh mengganggu kendali fungsi tubuh. Ironisnya, Dr Wilson tidak mengikuti saran terbaik untuk dugaan serangan jantung, yaitu segera menghubungi 999 di Inggris dan 911 di AS untuk mendapatkan bantuan sesegera mungkin.

    Ia menceritakan bagaimana awalnya ia menolak untuk percaya bahwa ia mengalami keadaan darurat medis tersebut selama sekitar 10 menit meskipun ia tahu betul gejalanya.

    “Anda mungkin berpikir saya tahu apa ini dan tentu saja saya tahu, tetapi tidak sampai sekitar 30 atau 60 detik.” “Saya menyangkalnya. Saya mencoba meyakinkan diri sendiri dan berkata, “Ini tidak terjadi, ini tidak mungkin terjadi pada saya.”

    “Maksud saya, saya seorang ahli jantung, ini tidak terjadi pada ahli jantung.”

    Keluar dari kamar mandi, Dr Wilson memberi tahu istrinya bahwa ia mengalami serangan jantung. Ia menggambarkan reaksi istrinya sebagai “luar biasa” saat dia mengambil alih, menelepon unit gawat darurat, dan membantunya tiba di sana secepat mungkin.

    Dr Wilson mengatakan akses cepat ke bantuan ahli merupakan faktor kunci untuk bertahan hidup dari serangan jantung, dan ini juga merupakan faktor dalam pemulihannya sendiri.

    “Kunci untuk menangani serangan jantung adalah pergi ke rumah sakit secepat mungkin. Begitu Anda tiba di sana, tim kardiologi dan tim rumah sakit akan menanganinya,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Cerita Dokter soal Kematian Akibat Kanker, Banyak yang Baru Ketahuan saat Autopsi

    Cerita Dokter soal Kematian Akibat Kanker, Banyak yang Baru Ketahuan saat Autopsi

    Jakarta

    Pada 2025, diperkirakan lebih dari 600 ribu orang akan meninggal karena kanker di Amerika Serikat (AS). Tetapi, di antara jumlah tersebut, ada beberapa yang hingga akhir hayatnya tidak tahu bahwa mereka mengidap kanker.

    Baru-baru ini, seorang ahli patologi menemukan beberapa orang yang meninggal tanpa pernah menyadari dirinya mengidap penyakit mematikan tersebut. Dr Wolfe, yang telah melakukan banyak autopsi membagikan tiga kisah dari beberapa bulan terakhir.

    Dalam video, ia menceritakan telah melakukan beberapa autopsi dari kelompok usia yang berbeda. Dr Wolfe menemukan bahwa penyebab kematian mereka bukanlah seperti yang awalnya dipikirkan oleh para dokter.

    1. Pasien Pertama

    Ia mulai membahas salah satu pasiennya, seorang pria yang mengeluhkan batuk kronis sebelum ia meninggal. Dokter menduga penyebab kematiannya adalah kebiasaan merokoknya.

    “Akhirnya kondisinya menjadi sangat parah, sampai-sampai dia tidak bisa berhenti batuk. Sekarang dia batuk darah, dibawa ke UGD dan tim medis melakukan CT scan yang menunjukkan bahwa paru-parunya benar-benar putih,” terang Dr Wolve yang dikutip dari Daily Mail, Minggu (6/7/2025).

    “Dia kemudian mengalami gejala dan meninggal. Jenazahnya sampai ke meja autopsi dan saya mendapati dia mengidap pneumonia yang parah, salah satu pneumonia terburuk yang pernah saya lihat,” lanjutnya.

    Namun, saat Dr Wolfe memeriksa bagian paru-parunya, dia menyadari alasan lain yang menjadi penyebab meninggalnya pasien tersebut.

    “Itu karena ada kanker, karsinoma sel kecil di paru-paru yang membungkus saluran napas. Jadi, yang terjadi adalah tumor itu tumbuh ke saluran napas dan menutup saluran napas, sehingga menyebabkan pneumonia pasca obstruktif sekunder akibat keganasan,” jelas Dr Wolve.

    Dr Wolve menjelaskan bahwa pneumonia bukanlah penyebab kematian pasien itu, tetapi ‘titik akhir’ dari penyebab sebenarnya, yakni kanker.

    “Tanpa tumor kanker yang menyumbat saluran napas, Anda tidak akan mengalami pneumonia,” tambahnya.

    2. Pasien Kedua

    Dr Wolve memberikan contoh lain yaitu pasien pria berusia awal 20-an yang mengalami sakit perut selama berbulan-bulan, penurunan berat badan, demam, dan keringat malam. Tetapi, ia menolak pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisinya.

    “Kemudian rasa sakitnya menjadi begitu hebat, sehingga ia akhirnya pergi ke UGD dan mereka mengira itu adalah semacam radang usus buntu atau organ yang pecah,” bebernya.

    Sayangnya, pemuda itu bahkan tidak sempat menjalani CT scan dan akhirnya meninggal. Nyawa pemuda itu tidak bisa diselamatkan.

    Ketika pasien tersebut dibawa kepadanya untuk diautopsi, Dr Wolve mendapati pasiennya dipenuhi kanker.

    “Saya membedahnya dan menemukan kanker pada hampir setiap organ dari tulang selangka hingga panggulnya, juga di dinding perut dan omentum (jaringan yang menutupi usus),” kenangnya.

    Dr Wolve mengatakan kematian pasien pria itu karena kasus limfoma non-Hodgkin. Menurutnya, beban tumor menjadi sangat tinggi, sehingga mengacaukan elektrolit pasien dan kemudian mengalami aritmia jantung.

    3. Pasien Ketiga

    Pasien terakhir adalah seorang pria berusia 65 tahun yang memiliki gejala kanker usus. Tetapi, ia meninggal sebelum sempat menjalani kolonoskopi.

    “Saya (melakukan) autopsi untuk menentukan penyebab kematian dan ternyata ia benar-benar menderita kanker usus besar stadium empat yang telah menyebar luas ke seluruh perutnya, dan juga ke paru-parunya dan pada dasarnya telah tumbuh melalui dinding usus besar,” ungkap Dr Wolve.

    Menurut Healthline, tidak ada jangka waktu pasti seseorang dapat mengidap kanker tanpa menyadarinya. Bahkan, beberapa kanker dapat muncul selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum terdeteksi.

    (sao/kna)