Perusahaan: Daily Mail

  • Ginjal Bermasalah Bisa Ketahuan Lewat Air Kencing, Begini Mendeteksinya

    Ginjal Bermasalah Bisa Ketahuan Lewat Air Kencing, Begini Mendeteksinya

    Jakarta

    Perubahan pada urine bisa menjadi sebuah penanda masalah kesehatan tersembunyi. Meski kelihatannya biasa saja, urine yang berbusa bisa menjadi salah satu tanda serius.

    “Jika Anda melihat gelembung yang menetap meskipun sudah minum cukup air, segera periksa kadar protein dalam urine Anda,” kata Dr Reshmi Verma, seorang ahli gizi fungsional dan pelatih kesehatan, dikutip Daily Mail, Selasa (19/8/2025).

    Menurut Verma, urine yang berbusa bisa menjadi tanda adanya masalah pada ginjal atau gangguan autoimun. Urine yang berbusa bisa menjadi tanda khas kondisi glomerulonefritis, kerusakan pada penyaring kecil dalam ginjal yang disebabkan oleh sistem kekebalan menyerang jaringan tubuh sehat.

    Meski kasus ringan bisa ditangani dengan perubahan pola makan sehat, pada sebagian orang kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah ginjal jangka panjang.

    Selain glomerulonefritis, busa yang muncul pada urine bisa menjadi tanda proteinuria, atau kadar protein yang tinggi di urine.

    “Ingat, tindakan dini bisa melindungi kesehatan Anda,” tambah Verma.

    Terpisah, spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU mengungkapkan ada beberapa ciri lain pada urine yang bisa menandakan bahaya pada ginjal. Misalnya, munculnya passing stone ketika buang air kecil dapat menandakan batu ginjal.

    Pada pasien batu ginjal, biasanya urine juga mengeluarkan darah, disertai nyeri hebat di area pinggang dan punggung. Nyeri tersebut muncul ketika batu ginjal sudah terlalu besar dan menyumbat saluran.

    “Kemudian juga misalnya (muncul) pasir-pasir saat buang air kecil, kayak gitu,” ujar dr Hilman ketika dihubungi detikcom dalam sebuah kesempatan.

    “Terkadang kalau misalnya batunya, batu infeksi, air kencingnya agak bau, kok kaya bau ya, baunya itu tidak seperti biasanya, agak menyengat. Itu bisa menjadi tanda-tanda ada batu di saluran kencingnya,” sambungnya.

    Sedangkan, pada pasien gagal ginjal, gangguan yang paling sering muncul adalah urine yang berkurang. Kondisi ini disertai tubuh lemas dan pembengkakan di area kaki akibat ginjal tidak dapat mengatur keseimbangan cairan dan garam dengan baik.

    “Urinenya jadi nggak banyak, keruh warnanya, warnanya jadi nggak jernih,” tandasnya.

    Jika mengalami gejala-gejala di atas, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Ini untuk memastikan apakah perubahan pada urine yang dialami memang berkaitan dengan masalah ginjal atau tidak, sehingga perawatan bisa dilakukan secara tepat dan efektif.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • RI Sukses Jadi Nomor 1 dalam Studi Harvard, AS-Israel Lewat

    RI Sukses Jadi Nomor 1 dalam Studi Harvard, AS-Israel Lewat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah survei yang dilaporkan Universitas Harvard menunjukan bahwa Indonesia merupakan negara nomor 1 dunia. RI ahkan mengalahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

    Riset itu terkait dengan negara dengan tingkat berkembang (flourishing) tertinggi di dunia. Diketahui, laporan dari Universitas Harvard itu berjudul ‘Global Flourishing Study’ melibatkan lebih dari 203 ribu responden dari 22 negara.

    Subjek yang dijadikan faktor dalam pemeringkatannya adalah kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, keamanan finansial, dan spiritualitas.

    Masing-masing responden disurvei dengan tujuh variabel serta data demografis seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan dan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, agama, dan riwayat pribadi.

    Indonesia disebut menjadi negara yang paling berkembang dengan nilai skor 8,3. Ada juga negara seperti Israel (7,87), Filipina (7,71), Meksiko (7,64), dan Polandia (7,55).

    Sementara itu, Amerika Serikat (AS) berada di peringkat 12 dalam daftar dan Inggris di ranking ke-20 dari 22 negara.

    Para peneliti menjelaskan temuan tersebut menyoroti pepatah lama soal uang bukanlah segalanya. Kesejahteraan bukan terkait kekayaan atau kesehatan fisik saja.

    “Berkembang itu multidimensi, dan berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda,” tulis tim peneliti dalam studi mereka, dikutip dari Daily Mail.

    Dalam laporan, tim peneliti mencatat banyak negara maju memang unggul dalam keamanan finansial. Sayangnya hal ini tak diikuti dengan aspek yang penting dalam kehidupan.

    “Banyak negara maju memang mencatat skor tinggi dalam hal keamanan finansial, namun justru rendah dalam aspek makna hidup, hubungan sosial, dan karakter prososial,” kata para peneliti.

    Indonesia, meski bukan negara terkaya, unggul dalam aspek hubungan sosial dan karakter pro-sosial. Kedua faktor itu penting menciptakan hubungan dan komunitas yang kuat.

    Jepang sebagai salah satu negara kaya dan masyarakat yang hidup lebih lama, dinilai sebagai negara dengan masyarakat yang tidak berkembang. Jepang hanya mampu meraup nilai 5,89. Respondennya paling sedikit menjawab menjawab ‘ya’ untuk pertanyaan apakah mereka memiliki teman dekat.

    Selain Jepang, negara lain yang juga mengumpulkan poin relatif kecil adalah Turki (6,32), Inggris (6,79), India (6,87) dan Spanyol (6,9).

    Nah, itu dia hasil laporan Universitas Harvard terkait negara yang masyarakatnya paling berkembang. Semoga informasi ini membantu!

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banyak Dilakukan Anak Sekolah, Studi Ungkap Sering Nge-Game Bisa Bikin Depresi

    Banyak Dilakukan Anak Sekolah, Studi Ungkap Sering Nge-Game Bisa Bikin Depresi

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru mengungkapkan kecanduan game atau binge gaming berkaitan langsung dengan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur anak muda, khususnya pada usia sekolah. Anak laki-laki menjadi kelompok yang paling terdampak.

    Peneliti dari Hong Kong melakukan survei terhadap 2.592 pelajar sekolah dan remaja. Mereka menemukan 31 persen dari mereka mengalami kecanduan main game. Peneliti mendefinisikan binge gaming sebagai orang yang bermain game konsol atau komputer selama lima jam atau lebih secara berturut-turut.

    Dikutip dari Daily Mail, secara spesifik 30 persen responden mengaku melakukan binge gaming setidaknya sekali sebulan. Prevalensinya 14,3 persen lebih tinggi pada anak laki-laki.

    Pada kedua kelompok jenis kelamin, anak yang melakukan binge gaming mengalami lebih banyak depresi, kecemasan, stres, kesepian, dan gangguan tidur. Peneliti juga menemukan adanya keterkaitan binge gaming dengan penurunan kepercayaan diri terhadap kemampuan akademis dibanding dengan seseorang yang bukan pemain game.

    Peneliti melaporkan tingkat kecanduan game yang lebih tinggi, secara medis dikenal dengan istilah internet gaming disorder (IGD).

    “Binge gaming dapat menandakan fase awal perkembangan IGD dan masalah sosial, fisik, serta kesehatan mental yang lebih parah,” tulis peneliti.

    Meski begitu, mereka juga menambahkan faktor risiko lain yang dapat memicu perkembangan IGD, seperti kondisi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan autisme.

    Gangguan bermain game telah dikategorikan sebagai kondisi kesehatan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada Juni, sebuah studi menemukan remaja yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari untuk scrolling ponsel atau tablet berisiko dua kali lipat mengalami kecemasan dan empat kali lebih besar mengalami depresi.

    Screen time yang berkepanjangan menyebabkan peningkatan kecemasan, depresi, agresivitas, dan sifat impulsif pada remaja yang mengikuti studi selama 9 bulan.

    Ahli saraf menyebutkan 45 persen remaja usia 12-17 tahun yang diteliti sebelumnya tidak memiliki masalah kesehatan mental. Namun, mereka kini justru mengalami gejala psikiatris yang membutuhkan evaluasi medis lebih lanjut.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • 10 Negara dengan Jumlah Penduduk Usia 100 Tahun Terbanyak di Dunia, Ada RI?

    10 Negara dengan Jumlah Penduduk Usia 100 Tahun Terbanyak di Dunia, Ada RI?

    Jakarta

    Banyaknya penduduk berusia lebih dari 100 tahun (centenarian) dapat menjadi salah satu indikator tingginya kualitas hidup di sebuah negara. Fenomena panjang usia ini juga membuat banyak ahli penasaran mengenai faktor yang memungkinkan seseorang hidup selama itu.

    Epidemiolog sekaligus peneliti umur panjang dari Karolinska Institutet, Profesor Karin Modig, menjelaskan orang yang mampu mencapai usia 100 tahun mungkin memiliki ‘kekuatan super’ dalam tubuhnya, yang membantu mereka terhindar dari berbagai penyakit kronis dan berbahaya.

    “Temuan bahwa para centenarian mampu menunda, dan dalam beberapa kasus, menghindari penyakit meskipun hidup lebih lama adalah hal yang menarik dan menggembirakan,” ujar Modig dikutip dari Daily Mail, Rabu (13/8/2025).

    “Ini menunjukkan bahwa penuaan yang lebih lambat daripada biasanya itu mungkin, dan menantang keyakinan umum bahwa hidup lebih lama pasti disertai lebih banyak penyakit,” sambungnya.

    Menurut data World Population Prospect 2024 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berikut 10 negara dengan manusia berusia 100 tahun terbanyak di dunia:

    Monako – 949 per 100 ribu orang (total 367 orang)Hong Kong – 124 per 100 ribu orang (total 9.211 orang)Guadeloupe – 100 per 100 ribu orang (total 375 orang)Jepang – 98 per 100 ribu orang (total 121.073 orang)Uruguay – 85 per 100 ribu orang (total 2.887 orang)Puerto Rico – 82 per 100 ribu orang (total 2.668 orang)Martinique – 67 per 100 ribu orang (total 239 orang)Isle of Man – 62 per 100 ribu orang (total 52 orang)Guernsey – 49 per 100 ribu orang (total 32 orang)Prancis – 47 per 100 ribu orang (total 31.380 orang)

    Bagaimana dengan Indonesia? Menurut data tersebut, Indonesia berada di peringkat 157 dari 240 negara yang terdaftar dengan jumlah manusia berusia 100 tahun sebanyak 1.453 orang dan rasio 0,51 per 100 ribu orang.

    Para ahli berpendapat peningkatan jumlah orang yang mencapai 100 tahun disebabkan oleh perbaikan tingkat kematian selama puluhan tahun. Faktor ini termasuk gaya hidup, seperti penurunan angka perokok, serta kondisi kerja yang lebih baik dan peningkatan pelayanan kesehatan seperti pengobatan penyakit jantung.

    Ethel Caterham, 115 tahun, diyakini sebagai orang tertua yang masih hidup di dunia. Ethel lahir pada 21 Agustus 1909 di Shipton Bellinger, Hampshire, Inggris. Ia kini tinggal di panti jompo dan telah menetap di Surrey selama lebih dari 50 tahun.

    Gelar orang tertua yang pernah hidup dipegang oleh perempuan Prancis bernama Jeanne Louise Calment yang hidup selama 122 tahun 164 hari.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/suc)

  • Indonesia Negara Nomor 1 Dunia Menurut Studi Harvard, AS Kalah Jauh

    Indonesia Negara Nomor 1 Dunia Menurut Studi Harvard, AS Kalah Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berhasil menjadi negara nomor 1 dunia, bahkan mengalahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

    Setidaknya begitu menurut studi yang dilaporkan Universitas Harvard. Lebih spesifik, predikat nomor 1 tersebut untuk negara dengan tingkat berkembang (flourishing) tertinggi di dunia. 

    Laporan dari Universitas Harvard berjudul ‘Global Flourishing Study’ melibatkan lebih dari 203 ribu responden dari 22 negara. 

    Subjek yang dijadikan faktor dalam pemeringkatannya adalah kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, keamanan finansial, dan spiritualitas.

    Masing-masing responden disurvei dengan tujuh variabel serta data demografis seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan dan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, agama, dan riwayat pribadi.

    Indonesia disebut menjadi negara yang paling berkembang dengan nilai skor 8,3. Ada juga negara seperti Israel (7,87), Filipina (7,71), Meksiko (7,64), dan Polandia (7,55).

    Sementara itu, Amerika Serikat (AS) berada di peringkat 12 dalam daftar dan Inggris di ranking ke-20 dari 22 negara.

    Para peneliti menjelaskan temuan tersebut menyoroti pepatah lama soal uang bukanlah segalanya. Kesejahteraan bukan terkait kekayaan atau kesehatan fisik saja.

    “Berkembang itu multidimensi, dan berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda,” tulis tim peneliti dalam studi mereka, dikutip dari Daily Mail.

    Dalam laporan, tim peneliti mencatat banyak negara maju memang unggul dalam keamanan finansial. Sayangnya hal ini tak diikuti dengan aspek yang penting dalam kehidupan.

    “Banyak negara maju memang mencatat skor tinggi dalam hal keamanan finansial, namun justru rendah dalam aspek makna hidup, hubungan sosial, dan karakter pro-sosial,” kata para peneliti.

    Indonesia, meski bukan negara terkaya, unggul dalam aspek hubungan sosial dan karakter pro-sosial. Kedua faktor itu penting menciptakan hubungan dan komunitas yang kuat.

    Jepang sebagai salah satu negara kaya dan masyarakat yang hidup lebih lama, dinilai sebagai negara dengan masyarakat yang tidak berkembang.

    Jepang hanya mampu meraup nilai 5,89. Respondennya paling sedikit menjawab menjawab ‘ya’ untuk pertanyaan apakah mereka memiliki teman dekat.

    Selain Jepang, negara lain yang juga mengumpulkan poin relatif kecil adalah Turki (6,32), Inggris (6,79), India (6,87) dan Spanyol (6,9).

    Nah, itu dia hasil laporan Universitas Harvard terkait negara yang masyarakatnya paling berkembang. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Terungkap Lewat Riset, Peneliti Ungkap Ciri-ciri Psikopat yang Mungkin Tak Disadari

    Terungkap Lewat Riset, Peneliti Ungkap Ciri-ciri Psikopat yang Mungkin Tak Disadari

    Jakarta

    Tim ahli saraf di China menemukan, kondisi otak tertentu memang dirancang secara alami menunjukkan perilaku psikopatik, termasuk agresi dan pelanggaran aturan. Studi ini dilakukan dengan meneliti bagaimana struktur otak menghubungan psikopati dengan tindakan dunia nyata.

    Peneliti menggunakan data pemindaian otak dari 82 orang yang diambil dari Leipzig Mind-Body Database, yaitu basis data neuroimaging dari orang dewasa di Leipzig, Jerman. Mereka mencatat ciri-ciri psikopatik setiap orang dengan Short Dark Triad Test, yaitu kuesioner yang terdiri dari 27 pertanyaan yang mengukur narsisme, kecenderungan manipulatif, dan ciri psikopatik seperti kurangnya empati.

    Responden diminta menilai diri mereka sendiri dengan skala 1-5 dengan ‘1’ sebagai ‘sangat tidak setuju’ dan 5 sebagai ‘sangat setuju’.

    Kemudian, perilaku peserta dievaluasi menggunakan Adult Self-Report, yang mengukur berbagai tindakan emosional dan perilaku, termasuk perilaku agresif, pelanggaran aturan, dan intrusif. Misalnya seperti mengajukan pertanyaan pribadi yang tidak pantas atau melanggar batas fisik. Semakin tinggi skor, maka semakin parah perilaku eksternal yang ditunjukkan.

    Ilmuwan lalu menggunakan data MRI (Magnetic Resonance Imaging) masing-masing orang untuk memetakan bagaimana bagian-bagian otak secara fisik terhubung. Studi ini mengidentifikasi dua koneksi utama otak yang berkaitan dengan perilaku impulsif dan antisosial pada orang dengan ciri-ciri psikopatik berdasarkan hasil kuesioner mereka.

    “Ciri psikopatik terutama dikaitkan dengan meningkatnya konektivitas struktural dalam wilayah frontal (lima koneksi) dan parietal (dua koneksi),” kata peneliti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (2/8/2025).

    Dalam jaringan positif, di mana koneksi otak menguat seiring meningkatnya ciri psikopatik, koneksi yang lebih kuat terlihat di bagian otak yang mengatur pengambilan keputusan, emosi, dan perhatian. Ini termasuk jalur yang menghubungkan pengendalian emosi dan impuls, yang mungkin menjelaskan mengapa psikopat memiliki ketakutan yang tumpul dan empati yang rendah.

    Wilayah otak yang terlibat dalam perilaku sosial juga termasuk dalam jaringan ini. Ini yang menyebabkan psikopat memahami emosi, tetapi tidak merasakan emosi itu sendiri. Selain itu, jalur ini berkaitan dengan tindakan impulsif.

    Sementara dalam jaringan negatif, yakni ketika koneksi melemah seiring meningkatnya sifat psikopatik, ditemukan jalur lemah di area otak yang penting untuk pengendalian diri dan fokus. Ini dapat menjelaskan kecenderungan psikopat untuk sangat fokus pada tujuan mereka sendiri dan mengabaikan dampak dari tindakan mereka terhadap orang lain.

    Selain itu, peneliti menemukan koneksi yang tidak biasa antara wilayah otak yang digunakan untuk bahasa dan pemahaman kata-kata. Mengingat psikopat dikenal sangat manipulatif, hal ini bisa menandakan adanya pola sambungan saraf yang dioptimalkan untuk komunikasi strategis dan mengontrol, bukan untuk komunikasi yang tulus.

    Mereka juga menemukan koneksi yang kuat antara area otak yang bertanggung jawab atas perilaku mencari penghargaan (reward-seeking) dan area pengambilan keputusan. Hal ini dapat menjelaskan mengapa psikopat sering mengejar kepuasan instan, meskipun hal itu membahayakan orang lain.

    “Psikopat tidak peduli dengan perasaan orang lain. Jika Anda mendekati seorang psikopat dan menceritakan perasaan Anda tentang suatu situasi, mereka akan sangat jelas menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak peduli. Mereka benar-benar memiliki sejuta hal lain yang lebih ingin mereka lakukan daripada mendengarkan bagaimana perasaan Anda terhadap sesuatu,” kata psikiater di London Dr Jaleel Mohammed.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Istilah Child Grooming Ramai Dibahas, Apa Itu?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/up)

  • Dasar Ilmiah Nabi Musa Membelah Laut Merah Diungkap Ilmuwan

    Dasar Ilmiah Nabi Musa Membelah Laut Merah Diungkap Ilmuwan

    Jakarta

    Bagi umat beragama Islam, Kristen, dan Yahudi, pasti meyakini bahwa Nabi Musa telah membelah Laut Merah atas izin Tuhan. Penelitian terbaru pun menunjukkan dasar ilmiah untuk kepercayaan keagamaan tersebut.

    Al Qur’an dan Alkitab mengisahkan bahwa Musa, seorang nabi utusan Allah SWT, membelah perairan terdalam di Laut Merah untuk membuka jalan bagi bangsa Israel melarikan diri dari Fir’aun Mesir yang menindas. Setelah itu, pasukan Fir’aun langsung tersapu oleh gelombang yang datang.

    Nah, menurut para ahli di National Center for Atmospheric Research, untuk mencapai hal ini diperlukan angin yang bertiup pada kecepatan dan sudut yang tepat. Dengan demikian, angin tersebut dapat membuka sebuah saluran dan menutup kembali dengan kekuatan tsunami.

    “Penyeberangan Laut Merah adalah fenomena supranatural yang mengandung komponen alamiah, keajaibannya terletak pada waktu yang tepat,” kata ahli kelautan Carl Drews dikutip dari Daily Mail, Jumat (1/8/2025).

    Dari model komputer, diperkirakan fenomena seperti itu membutuhkan angin berkecepatan lebih dari 96 km per jam untuk menghantam air pada sudut tertentu, sehingga dapat membuka terowongan air selebar 4 km.

    “Ketika angin kencang bertiup ke arah selatan dari hulu Teluk selama sekitar satu hari, air akan terdorong ke arah laut, sehingga dasar yang sebelumnya terendam air akan tersingkap,” kata Nathan Paldor, ilmuwan kelautan dari Hebrew University of Jerusalem.

    Citra Google Earth Laut Merah, terletak di antara Mesir dan Jazirah Arab. Foto: Google Earth

    Kisah Nabi Musa membelah Laut Merah konon terjadi di Teluk Aqaba. Teluk ini memisahkan Semenanjung Sinai di Mesir dari Arab Saudi dan selatan Yordania. Bagian Laut Merah tersebut merupakan salah satu yang terdalam dengan kedalaman maksimum 1.800 meter.

    Akan tetapi, penelitian geologi membantah pernyataan ini karena angin badai sebesar apa pun tidak akan dapat membantu orang menyeberangi Teluk Aqaba yang berbahaya. Cerita itu juga menyatakan bahwa angin yang memecah laut itu datang dari timur, sedangkan perhitungan ilmiah menunjukkan angin itu pasti datang dari barat daya.

    Sebaliknya, para arkeolog telah mengajukan hipotesis lokasi alternatif untuk peristiwa cuaca ekstrem yang dapat membuka jalan bagi mukjizat Musa.

    Teluk Suez hanya memiliki kedalaman hingga 30 meter dengan dasar yang relatif datar. Dapat terjadi peristiwa ini apabila ada pasang surut yang kuat di bagian ini.

    Ilmuwan menganalisis kemungkinan angin yang mendorong perairan Teluk Suez kembali ke laut, dengan ilustrasi punggungan bawah air. Foto: Doron Norf dan Nathan Paldor

    Bruce Parker, mantan kepala ilmuwan di National Oceanic and Atmospheric Administration, meyakini Musa menggunakan pengetahuannya tentang pasang surut untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir.

    “Musa hidup di alam liar di dekat situ pada masa kecilnya, dan dia tahu di mana kafilah menyeberangi Laut Merah saat air surut,” tulis Park untuk The Wall Street Journal pada 2014.

    “Dia tahu langit malam dan metode kuno untuk memprediksi pasang surut, berdasarkan posisi Bulan di atas kepala dan seberapa penuh Bulan itu,” jelasnya.

    Namun, teori Suez tidak dapat mendukung klaim Book of Exodus (Kitab Keluaran atau kitab kedua dalam Alkitab Perjanjian Lama) bahwa angin timur bertiup membelah laut.

    Sementara itu, dalam laporan yang diterbitkan di PLOS One, Drews mengusulkan Danau Tannis di Delta Nil sebagai lokasi paling memungkinkan untuk peristiwa tersebut. Sesuai dengan terjemahan alternatif Alkitab Ibrani yang merujuk pada lautan ‘alang-alang’ yang tumbuh rapat di perairan payau tersebut, bukan ‘Laut Merah’.

    “Pemodelan samudra, dan sebuah laporan dari 1882, menunjukkan bahwa angin kencang di atas delta Nil bagian timur akan menerbangkan air setinggi dua meter, sehingga daratan yang kering tersingkap untuk sementara waktu berkat struktur unik danau tersebut yang menyediakan ‘mekanisme hidrolik untuk membagi air’,” kata peneliti samudra tersebut.

    Meskipun teori ilmiahnya masuk akal, Drews mengakui bahwa sebagai penganut Kristen, imannya membuatnya percaya bahwa kisah itu tetaplah ajaib.

    “Secara pribadi, saya seorang Lutheran yang selalu memahami bahwa iman dan sains dapat dan harus selaras. Adalah wajar dan tepat bagi seorang ilmuwan untuk mempelajari komponen alami dari narasi ini,” tutupnya.

    (ask/fay)

  • Curhat Wanita Alami Mati Suri, Kolaps gegara Henti Jantung saat Nge-gym

    Curhat Wanita Alami Mati Suri, Kolaps gegara Henti Jantung saat Nge-gym

    Jakarta

    Victoria Thomas, wanita sehat berusia 41 tahun, mengalami pengalaman luar biasa. Ia sempat ‘meninggal’ selama 17 menit akibat henti jantung saat ikut kelas bootcamp di gym. Berbeda dari kisah orang lain yang melihat cahaya damai, Victoria justru mengaku melihat tubuhnya sendiri tergeletak di lantai gym dari dekat langit-langit.

    “Kakiku terlihat sangat gemuk!” {englihatan ini, katanya, bukan halusinasi, karena fotonya sebelum pingsan menunjukkan kakinya memang bengkak.

    Tanpa peringatan berarti selain rasa lelah dan pusing, Victoria tiba-tiba kolaps. Dia sempat ‘mati suri’ selama 17 menit sebelum staf gym dan paramedis berjuang keras untuk menyadarkannya.

    Diberitakan Daily Mail, setelah sadar, ia harus dipasangi defibrillator karena jantungnya beberapa kali berhenti lagi, bahkan saat ia kembali bermain netball.

    Pada tahun 2021, saat hamil 24 minggu, Victoria didiagnosis mengidap Danon Disease, penyakit genetik langka yang memengaruhi kurang dari satu juta orang di dunia, dan biasanya memiliki harapan hidup yang sangat pendek :19 tahun untuk pria, 24 tahun untuk wanita. Diagnosis ini mengejutkan karena tidak ada riwayat penyakit jantung di keluarganya.

    Untungnya, anak laki-lakinya, Tommy, yang lahir prematur melalui operasi caesar darurat, tidak mewarisi penyakit tersebut. Kondisi Victoria memburuk setelah melahirkan. Pada April 2022, fungsi jantungnya hanya 11%, masuk kategori gagal jantung stadium akhir.

    Dokter bahkan memprediksi umurnya hanya tinggal beberapa bulan. Terguncang dengan kenyataan ini, Victoria berjuang untuk tetap hidup demi anaknya dan masuk daftar tunggu donor organ. Setelah dua kali harapan palsu, pada April 2023, sebuah jantung yang cocok akhirnya ditemukan.

    Setelah menjalani transplantasi jantung yang sukses, Victoria diperbolehkan pulang pada Mei 2023. Kini, ia kembali berenergi penuh, bermain netball empat kali seminggu, dan bahkan akan berkompetisi di World Transplant Games di Jerman.

    (kna/kna)

  • Terungkap! Jalan Kaki Seperti Ini Bisa Cegah Serangan Jantung di Usia Muda

    Terungkap! Jalan Kaki Seperti Ini Bisa Cegah Serangan Jantung di Usia Muda

    Jakarta

    Jalan kaki adalah aktivitas sederhana yang menyimpan banyak manfaat. Tak heran banyak orang berusaha mencapai target 10 ribu langkah per hari. Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa kecepatan langkah justru lebih penting dari jumlah langkah untuk memaksimalkan manfaat kesehatan.

    Peneliti di Amerika Serikat menganalisis data jalan kaki dari 79.850 orang dewasa yang tinggal di wilayah berpenghasilan rendah pada rentang tahun 2002 hingga 2009. Hasilnya, mereka menemukan berjalan cepat dalam waktu singkat lebih bermanfaat dibandingkan berjalan lambat selama tiga jam.

    Peneliti menyimpulkan jalan kaki cepat merupakan bentuk olahraga yang efektif untuk melindungi kesehatan jantung.

    Aktivitas seperti berjalan di tempat kerja, olahraga ringan, atau berjalan bersama hewan peliharaan dikategorikan sebagai ‘jalan lambat’. Sementara itu, aktivitas yang lebih dinamis seperti berjalan cepat, naik tangga, atau olahraga diklasifikasikan sebagai ‘jalan cepat’.

    Dalam masa tindak lanjut hampir 17 tahun, peneliti menemukan jalan cepat setidaknya 15 menit per hari meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko kematian akibat berbagai sebab hampir 20 persen.

    Menurut artikel yang ditulis di American Journal of Preventive Medicine, efek paling kuat terjadi pada kondisi kardiovaskular. Peneliti utama Prof Wei Zheng menyebut jalan cepat menurunkan risiko kematian dengan meningkatkan efisiensi kerja jantung dan mengurangi obesitas.

    “Berjalan cepat adalah aktivitas yang mudah diakses, nyaman, dan berdampak rendah yang dapat dilakukan oleh orang dari segala usia dan tingkat kebugaran untuk meningkatkan kesehatan umum dan kesehatan jantung secara khusus,” kata Prof Zheng, dikutip dari Daily Mail, Rabu (30/7/2025).

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa kematian global tahunan akibat kurangnya aktivitas fisik mencapai sekitar dua juta orang per tahun. Ini menjadikannya salah satu dari sepuluh penyebab utama kematian dan disabilitas secara global.

    Kurangnya aktivitas fisik telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker. Situasi mendorong kampanye kesehatan soal manfaat jalan kaki cepat harus ditingkatkan karena efeknya yang begitu besar.

    “Setiap individu sebaiknya memasukkan aktivitas fisik yang lebih intens ke dalam rutinitas harian mereka, seperti berjalan cepat atau bentuk olahraga aerobik lainnya,” tambah peneliti Prof Lili Liu.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Olahraga yang Direkomendasikan Dokter untuk Penderita Obesitas”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/suc)

  • Dokter Ungkap Tanda-tanda Henti Jantung, Penyebab Hulk Hogan Meninggal

    Dokter Ungkap Tanda-tanda Henti Jantung, Penyebab Hulk Hogan Meninggal

    Jakarta

    Hulk Hogan telah menjalani pertandingan terakhirnya, dikalahkan bukan oleh rival di atas ring, melainkan oleh henti jantung. Meskipun Hogan, 71 tahun, mungkin telah membangun warisannya dengan bertahan dari body slam dan kandang baja, henti jantung terbukti menjadi salah satu lawan yang bahkan tak dapat diatasi oleh sang legenda berkumis tebal itu.

    “Dia menderita sesak napas, mudah lelah, kehilangan banyak berat badan, dan harus menggunakan oksigen saat nyawanya melayang di rumahnya di Clearwater, Florida,” ungkap seorang sumber kepada Daily Mail mengenai momen-momen terakhir Hulk Hogan.

    Henti jantung adalah keadaan darurat medis yang mematikan di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak, atau berdetak sangat tidak teratur sehingga tidak dapat memompa darah sama sekali. Ketika itu terjadi, oksigen berhenti mengalir ke otak dan organ-organ vital. Dalam beberapa menit, tubuh mulai mati, dan tanpa bantuan segera, risiko kematiannya tinggi.

    “Tanda-tanda umum henti jantung meliputi hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dengan mata berputar ke belakang, aktivitas seperti kejang akibat kurangnya aliran oksigen ke otak, dan pernapasan tidak teratur, sesak, atau bahkan tidak bernapas sama sekali,” ujar Dr Irfan Asif, profesor dan ketua Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas di University of Alabama di Birmingham dikutip dari NYPost.

    “Selain itu, seseorang yang mengalami henti jantung mungkin memiliki denyut nadi yang sangat lemah atau bahkan tidak teraba denyut nadinya sama sekali,” sambungnya.

    Tanda-tanda peringatan lain yang dapat muncul sebelum henti jantung meliputi rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, lemas, dan palpitasi jantung seperti jantung berdebar kencang, berdebar-debar, atau berdebar-debar.

    Namun, inilah masalahnya: Terkadang tidak ada peringatan sama sekali. Itulah sebabnya mengetahui cara merespons ketika seseorang terkena henti jantung dapat menentukan hidup dan mati.

    Siapa yang berisiko mengalami henti jantung?

    Penyebab paling umum henti jantung adalah irama jantung yang tidak teratur yang disebut fibrilasi ventrikel, yang membuat jantung tidak dapat memompa darah secara efektif.

    Kondisi jantung tertentu seperti penyakit arteri koroner, masalah katup jantung, dan riwayat serangan jantung-dapat meningkatkan risiko irama jantung yang berbahaya ini. Namun, henti jantung juga dapat menyerang orang yang tidak memiliki masalah jantung.

    Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko meliputi:

    Merokok atau penggunaan alkohol/narkoba yang berlebihanTekanan darah tinggi atau kolesterolKadar kalium atau magnesium yang rendahObesitasDiabetesSleep apneaPenyakit ginjal kronisGaya hidup yang tidak banyak bergerakRiwayat keluarga dengan penyakit jantung atau henti jantung

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)