Perusahaan: CATL

  • Tantang Pindad Maung, MAB Hadirkan Mobil Listrik Militer

    Tantang Pindad Maung, MAB Hadirkan Mobil Listrik Militer

    Jakarta

    Pada ajang Perikilindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) memamerkan beberapa mobil listrik yang menarik. Salah satu yang tampil mencolok adalah jip militer MAB Birawa.

    Dari perangainya sebagai ‘mobil anak bangsa’, tentu MAB Birawa ini bermain di segmen yang serupa dengan Pindad Maung. Apalagi dengan tampilannya yang dirancang sebagai mobil listrik militer.

    MAB Birawa Military Jeep dipamerkan di PEVS 2025 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    MAB Birawa hadir dengan ukuran yang tidak kecil. Panjang totalnya 4.490 mm, lebar 1.825 mm, dan tinggi 1.950 mm. Hadir dengan bodi modular yang dapat dilepas-pasang bagian atap hingga pintunya, Birawa diplot untuk dapat diisi oleh lima orang.

    Sebagai sebuah jip militer, MAB Birawa dirancang dengan sumbu roda berjarak 2.600 mm dan ground clearance 225 mm. Dalam lembar spesifikasinya, disebutkan bahwa Birawa dilengkapi dengan sok depan double-wishbone independen dan belakang pakai model dependent dengan tapered stiffness spring.

    Untuk dapur pacunya, MAB Birawa dilengkapi dengan motor listrik tunggal Permanent Magnet Synchronous Motor. Diklaim, tenaganya maksimalnya 160 HP dan torsi 350 Nm. Dengan motor listrik ini, Birawa dapat berlari hingga kecepatan maksimal 150 km per jam.

    MAB Birawa dilengkapi dengan baterai berdaya 43 kWh. Baterai yang digunakannya berjenis CATL Lithium dan jika terisi penuh dapat menempuh jarak 150 km. Di atas kertas terlihat performa motor hingga daya jelajah MAB Birawa masih perlu ditingkatkan sebagai jip militer.

    MAB Birawa Military Jeep dipamerkan di PEVS 2025 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Kendati demikian, baterai MAB Birawa ini diklaim dapat dicas dengan cepat dengan charger DC yang sudah pakai jenis colokan CCS2. Terlebih, mobil listrik ini juga sudah dilengkapi dengan rem ABS dan EBD. Selain itu ada juga pengontrol traksi, hill descent control, dan fitur lainnya.

    Saat ini MAB Birawa masih dalam pengembangan dan belum dijual. Namun diklaim bahwa versi produksi massalnya kelak tidak akan banyak berbeda ketimbang versi yang dipamerkan di PEVS 2025.

    (mhg/lua)

  • Wow! Baterai Mobil Listrik Ini Tembus 1.500 km Sekali Cas

    Wow! Baterai Mobil Listrik Ini Tembus 1.500 km Sekali Cas

    Jakarta

    Teknologi baterai kendaraan listrik di China diklaim semakin canggih. Pernyataan itu bukan isapan jempol semata, hal ini langsung dibuktikan produsen baterai asal China, CATL yang mengatakan telah melahirkan teknologi baterai terbaru yang memiliki daya tempuh hingga 1.500 km.

    Dikutip carnewschina, CATL memperkenalkan baterai ‘Freevoy Dual Power Battery’ dengan memiliki desain dual-core. Hasilnya baterai ini diklaim bisa membawa mobil listrik melaju hingga 1.500 km hanya dalam sekali cas. Jika ini benar-benar terjadi, bisa dipastikan mobil listrik di masa mendatang bisa menjadi ancaman untuk mobil hybrid, terlebih mobil bensin.

    Bicara soal teknologi baterai yang ditawarkan ini, baterai dual-core ini dijelaskan memiliki 2 sumber energi berbeda yang diklasifikasikan menjadi 2 zona. Zona pertama sebagai sumber energi utama atau main energy area, dan zona kedua yang disebut range extension area dengan memiliki cell baterai yang berbeda-beda, dan memiliki peran masing-masing tidak memberikan tenaga sekaligus.

    Pendekatan revolusioner ini menerapkan sistem inti ganda tegangan tinggi, tegangan rendah, struktural, proteksi thermal run-away, dan manajemen termal untuk memastikan keamanan, mirip dengan konsep redundansi dalam desain pesawat bermesin ganda.

    CATL telah mempelopori teknologi baterai elektroda negatif yang menghasilkan daya sendiri di zona perluasan jangkauan, sehingga menghilangkan bahan anoda grafit tradisional. Inovasi ini memungkinkan kapasitas energi yang jauh lebih tinggi dalam ruang paket baterai yang sama sekaligus meningkatkan kepadatan energi secara substansial.

    Baterai mobil listrik yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 1.500 km. Foto: dok. carnewschina

    “Teknologi ini merupakan perubahan mendasar dalam cara kita menyikapi keterbatasan jangkauan kendaraan listrik. Dengan menggabungkan dua teknologi baterai yang berbeda dalam satu paket, kami dapat mengoptimalkan kinerja daya tinggi dan kemampuan jangkauan yang lebih jauh,” jelas juru bicara CATL.

    Hmm, layak untuk ditunggu nih.

    (lth/rgr)

  • Honda Rilis 2 Mobil Listrik Baru, Begini Tampangnya

    Honda Rilis 2 Mobil Listrik Baru, Begini Tampangnya

    Shanghai

    Honda memperkenalkan dua mobil listrik baru dalam Ye Series untuk pasa China. Dua mobil listrik terbaru Honda itu meluncur di Auto Shanghai 2025.

    Mobil listrik Honda itu lahir berkat kerja sama dengan perusahaan lokal China. Adapun mobil listrik terbaru Honda itu adalah GAC Honda GT dan Dongfeng Honda GT.

    Kedua model tersebut merupakan kendaraan unggulan dalam lini Ye Series, dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang inovatif dan fun to drive kepada para konsumen. Meskipun keduanya menampilkan siluet “rendah & lebar”, setiap model mengusung desain yang unik yang mencerminkan karakteristik dan citra merek masing-masing.

    GAC Honda GT menonjolkan kesan futuristik yang modern dan teknologi-cerdas. Sedangkan Dongfeng Honda GT menghadirkan gaya emosional yang membangkitkan perasaan positif terhadap mobilitas masa depan.

    Pada bagian kabin, Honda telah merancang ruang yang memprioritaskan kenyamanan dan keterlibatan pengemudi serta penumpang. Pengemudi dapat menikmati pengalaman berkendara yang sporty dan menyenangkan melalui desain kabin yang ergonomis. Sementara itu, layar utama yang fokus jauh memberikan pengalaman visual yang mendalam, menciptakan atmosfer premium bagi para penumpang.

    Mobil Listrik Honda di China Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikcom

    Selain peluncuran model GT di Shanghai Auto Expo 2025, Honda juga mengumumkan komitmennya untuk mengembangkan teknologi terdepan di China dalam bidang elektrifikasi dan kecerdasan buatan. Kolaborasi dengan Momenta Global Limited, yang mengkhususkan diri dalam teknologi bantuan pengemudi AI, akan membantu Honda mengintegrasikan sistem navigasi canggih dan meningkatkan pengalaman mengemudi yang aman dan terpercaya.

    Honda menjalin kolaborasi dengan sejumlah perusahaan teknologi di China untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik pintar. Bersama Momenta Global Limited, Honda akan mengintegrasikan teknologi bantuan pengemudi berbasis AI yang memungkinkan kendaraan beroperasi tanpa peta definisi tinggi, cukup dengan tujuan yang ditetapkan melalui sistem navigasi.

    Teknologi ini akan diterapkan pada model-model masa depan guna meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Honda juga akan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan dari Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Basic Technology Research Co., Ltd. (DeepSeek) untuk menghadirkan pengalaman mobilitas yang lebih nyaman dan menyenangkan. Teknologi DeepSeek akan disematkan pada seluruh lini model listrik Yè dan tersedia sebagai pembaruan over-the-air (OTA) untuk model Yè P7 dan Yè S7 yang telah beredar di pasaran.

    Di sisi lain, Honda juga bekerja sama dengan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) untuk mengembangkan platform baterai efisiensi tinggi, termasuk penggunaan sel baterai yang tertanam langsung pada bodi kendaraan serta pengembangan baterai lithium-ion fosfat (LFP) untuk model ketiga dalam lini Yè. Seluruh upaya ini merupakan bagian dari langkah Honda menuju netralitas karbon pada 2050. Honda menargetkan peluncuran total 10 model kendaraan listrik di China, dimulai dengan e:NS1 dan e:NP1 pada 2022, serta Yè P7 dan Yè S7 pada 2024. Honda juga berkomitmen untuk menjadikan kendaraan listrik mencakup 100% penjualannya di China pada tahun 2035.

    (rgr/dry)

  • Investasi CATL di Proyek Baterai Dipangkas, Ini Penjelasan BKPM

    Investasi CATL di Proyek Baterai Dipangkas, Ini Penjelasan BKPM

    Jakarta

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan menyebut investasi Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) pada proyek rantai pasok baterai di Indonesia mengalami penyesuaian. Meski begitu, ia memastikan investasi itu tetap berlanjut.

    Ia menjelaskan, penyesuaian itu merupakan arahan dari pemerintah China. Pasalnya, investasi itu merupakan outward direct investment (ODI) atau investasi yang dilakukan di luar China.

    “Jadi kan kalau ada perusahaan besar, apalagi kalau misalnya ada BUMN China, mereka menginvestasi keluar dari China, dia kan harus mendapatkan ODI dari pemerintahnya. Nah, pemerintah Cina itu mengevaluasi atas proyek yang diusulkan oleh mereka supaya bisa berinvestasi di Indonesia,” ujar Nurul di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Keputusan tersebut juga tak lepas dari penurunan permintaan terhadap kendaraan listrik, sehingga CATL menilai perlu menyesuaikan kapasitas produksinya untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar.

    “Berdasarkan perkembangan yang terjadi, melihat bahwa demand dari mobil listrik juga sedang tidak seperti yang diharapkan, maka akan sangat masuk akal mencoba menganalisa lagi kapasitas global yang bisa,” ujarnya.

    “Nah, karena yang tadinya di level tertentu diturunkan menjadi setengahnya, ini yang kemudian kan harus dihitung ulang kembali,” tambah Nurul.

    Dalam catatan detikcom, Indonesia Battery Corporation (IBC) mengungkapkan investasi proyek baterai sel CATL baru separuh dari total janji investasi yang sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 20,16 triliun (kurs Rp 16.800). Namun, angka yang disepakati kemudian berubah menjadi US$ 417 juta atau Rp 7 triliun.

    Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, total investasi yang digelontorkan oleh perusahaan asal China itu seharusnya dipergunakan untuk produksi baterai sel dengan kapasitas 15 Giga Watt Hour (GWH).

    “Namun dari ODI (Overseas Direct Investment) approval yang kami peroleh dari mereka saat ini baru setengahnya. Jadi, sekitar 6,9 GW atau US$ 417 juta,” kata Toto, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XII DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).

    (ily/ara)

  • Mobil Off Road Jetour T2 Meluncur di Indonesia Tahun Ini

    Mobil Off Road Jetour T2 Meluncur di Indonesia Tahun Ini

    Shanghai

    PT Jetour Motor Indonesia (JMI) akan meluncurkan mobil off road baru di Tanah Air. Kendaraan yang mengusung nama Jetour T2 tersebut dijadwalkan mengaspal tahun ini!

    Kepastian Jetour T2 meluncur di Indonesia tahun ini disampaikan Moch Ranggy Radiansyah selaku Marketing Director PT JMI. Dia menegaskan, kendaraan itu akan muncul berdekatan dengan dua produk baru lainnya.

    “Iya, Jetour T2 meluncur di Indonesia tahun ini. Jadi ada tiga mobil yang sudah disiapkan, selain T2, ada X50e dan X20e. Semuanya sudah confirmed,” ujar Moch Ranggy saat berbincang dengan awak media di Shanghai, China, Senin (21/4).

    Jetour T2. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Ketika ditanya kepastian tanggal, Ranggy belum bisa mengungkapnya. Bahkan, dia juga belum memastikan, apakah unitnya meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2025) atau bukan.

    “Intinya tahun ini. Kalau soal kapan dan apakah di GIIAS 2025 atau bukan, kita belum menentukan,” kata dia.

    Sebagai catatan, Jetour T2 sudah dijual cukup lama di China. Bahkan, model terbarunya meluncur tahun lalu. Kendaraan tersebut dibanderol mulai dari 179.900 yuan atau sekira Rp 415 jutaan.

    Jetour T2 terbaru menggunakan mesin anyar dengan efisiensi tinggi, yakni ACTECO 1.5 TGDI generasi kelima yang mampu menyemburkan daya 115 kW dan torsi 220 Nm. Pengaturan motor listrik mencakup motor ganda, dengan daya gabungan 280 kW dan torsi gabungan 610 Nm.

    Sistem transmisinya mengadopsi DHT tiga kecepatan. Selain itu, mobil baru tersebut dilengkapi paket baterai 43,24 kWh yang dipasok Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL). Pabrikan mengklaim, jangkauan listrik murninya 208 km dan jangkauan gabungannya tembus 1.300 km.

    (sfn/sfn)

  • LG Batal Investasi di RI, Prabowo Pede Dapat Investor Baru

    LG Batal Investasi di RI, Prabowo Pede Dapat Investor Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar hengkangnya perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG, dari proyek investasinya di Indonesia.

    Menurut Kepala Negara, Indonesia tidak akan kekurangan mitra strategis karena potensi dan kekuatan ekonomi nasional masih sangat besar. 

    Saat ditanya wartawan apakah akan ada kerja sama pengganti dari perusahaan lain menyusul keluarnya LG, dirinya optimistis bisa menemukan rekan lain.

    “Ya pasti ada [kerja sama lain], tunggu saja. Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah,” ujarnya kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/4/2025).

    Sekadar informasi, LG Energy Solution (LG) disebut batal menanamkan investasi pada proyek baterai berbasis nikel terintegrasi dari hulu ke hilir di Indonesia. Sebagai gantinya, pemerintah pun berencana menawarkan potensi kerja sama ini kepada Amerika Serikat (AS)

    Hal itu diungkapkan oleh Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo.

    “Kan kita udah sama CATL, tapi yang sama LG batal,” ujar Dilo ketika ditemui di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Dilo tak secara spesifik menjelaskan alasan LG tidak melanjutkan rencana investasinya. Dia hanya menyebut, terdapat banyak faktor yang membuat negosiasi dengan LG tidak mencapai kesepakatan.

    Ini bukan pertama kalinya isu LG hengkang dari proyek baterai RI mencuat. Pada awal 2023 lalu, negosiasi dengan perusahaan asal Korea Selatan itu sempat mandek lantaran implementasi kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat (AS) yang mendiskreditkan produksi baterai yang didominasi investasi perusahaan China.

    Dalam proyek baterai RI, konsorsium LG terdiri atas produsen dan manufaktur yang mayoritas berbasis di Korea Selatan, seperti LG Energy Solution, LG Chem, LG Internasional, dan Posco, sedangkan satu mitra mereka berasal dari China yakni Huayou Holding.

    Adapun, konsorsium LG bersama konsorsium BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) tergabung dalam Proyek Titan dengan total komitmen investasi senilai US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun. Komitmen investasi itu terdiri atas investasi di hulu tambang senilai US$850 juta, smelter HPAL US$4 miliar, pabrik prekursor/katoda senilai US$1,8 miliar, dan pabrik sel baterai senilai US$3,2 miliar. 

    Pada Februari 2025, IBC (anak usaha anak MIND ID, PLN, Pertamina, dan Antam) melaporkan bahwa kerja sama dengan konsorsium LG masih dalam status sedang berlangsung (on progress) untuk fase pembahasan studi kelayakan (feasibility study).

    Dengan hengkangnya LG, Dilo mengungkapkan bahwa ada inisiatif untuk menawarkan investasi baterai kepada perusahaan AS. Hal ini sebagai bagian dari paket negosiasi dalam merespons kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Indonesia diganjar tarif impor resiprokal sebesar 32% oleh Trump lantaran menjadi salah satu penyumbang defisit perdangangan dengan AS.   

    “Proyek Titan ni kan enggak jadi. Nah, sekarang salah satunya itu yang kita tawarin, sebagai bagian daripada advokasi regulasinya kita negosiasi sama Amerika, kalau mereka mau,” ungkap Dilo.

  • Zeekr Luncurkan MPV Mewah Berlapis Emas 24 Karat, Harga Rp 2 Miliar

    Zeekr Luncurkan MPV Mewah Berlapis Emas 24 Karat, Harga Rp 2 Miliar

    Jakarta

    Zeekr bikin heboh dengan meluncurkan MPV listrik super mewah, 009 Grand Collector Edition, yang dilapisi emas 24 karat. Mobil MPV premium ini dijual seharga 899.000 yuan atau sekitar Rp 2 miliar, dan bakal tampil perdana di Shanghai Auto Show 2025 sebelum pengiriman dimulai pada Juni nanti.

    Sekilas tampilan mobil ini mirip Zeekr 009 versi Grand Edition. Namun versi ‘Collector’ ini memiliki sentuhan emas di tujuh logo eksterior dan interior-total 3 gram emas murni! Aksen emas juga hadir di logo depan-belakang, rangka jendela, gagang pintu, velg, hingga pijakan samping.

    Zeekr 009 Grand Collector Edition Foto: Carnewschina

    MPV berukuran besar ini menggunakan konfigurasi empat kursi super nyaman lengkap dengan meja kecil, fitur pijat 8 mode, pengaturan kursi 24 arah, hingga karpet dari bulu unta dari pegunungan Andes.

    Soal entertainment, layar hiburan belakang 43 inci 4K dilengkapi sistem Zeekr OS 6.0 berbekal chip Qualcomm Snapdragon 8295 siap memanjakan konsumen. Ditambah audio Yamaha 18 speaker, berikut kulkas 18 liter yang bisa memanaskan dan mendinginkan makanan.

    Zeekr 009 Grand Collector Edition Foto: Carnewschina

    Urusan performa? Jangan remehkan. Mobil ini dibekali motor ganda 778 dk dan torsi 810 Nm, mampu melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 3,9 detik! Baterainya 108 kWh dari CATL bisa menempuh hingga 702 km, dan fast charging 800V memungkinkan isi daya dari 10-80% cuma dalam 11,5 menit. Jadi nggak perlu nunggu lama-lama di SPKLU.

    Dari segi dimensi, Zeekr 009 Grand Collector Edition memiliki panjang 5.217 mm, lebar 2.024 mm, dan tinggi 1.812 mm dengan jarak sumbu roda 3.205 mm. Mewah, kencang dan eksklusif, Zeekr 009 Grand Collector Edition ini cocok buat konsumen yang mau tampil beda di jalan.

    Zeekr 009 Grand Collector Edition Foto: Carnewschina

    (lua/riar)

  • Kabar Terbaru Kiamat Driver Online, Wabahnya Makin Meluas

    Kabar Terbaru Kiamat Driver Online, Wabahnya Makin Meluas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kemunculan kendaraan otomatis tanpa awak atau kerap disebut autonomous vehicle (AV) kian menjamur. Waymo milik Alphabet merupakan salah satu pelopornya dan paling kencang mengekspansi layanan taksi otomatis (robotaxi) di Amerika Serikat (AS).

    Selasa (11/3) kemarin, Waymo kembali mengumumkan ekspansi layanan ke area yang lebih luas di sekitar San Francisco Bay Area. Waymo kini bisa mengantar penumpang di sekitar Mountain View, Los Altos, Palo Alto, dan beberapa bagian Sunnyvale, California.

    Waymo pertama kali membuka layanannya untuk publik di San Francisco pada Juni lalu, tetapi area yang dilayani masih sangat terbatas kala itu.

    “Membuka layanan ride-hailing otomatis kami di Silicon Valley merupakan pencapaian spesial bagi perjalanan kami di Bay Area,” kata Product Chief Waymo Saswat Panigrahi dalam pernyataannya, dikutip Rabu (12/3/2025) dari CNBC International.

    Selain di area San Francisco, Waymo juga sudah meluncurkan layanan robotaxi komersialnya di Austin, Texas, beberapa saat lalu.

    Sementara itu, para pesaingnya seperti Tesla milik Elon Musk dan Zoox milik Amazon, masih dalam tahap uji coba dan pengembangan untuk dapat membawa penumpang umum di jalanan.

    Sebelum ekspansi, Waymo mengatakan robotaxi-nya sudah melayani 200.000 perjalanan berbayar per minggu di area San Francisco, Los Angeles dan Phoenix.

    Raja Robotaxi Bermunculan di China dan AS

    Tren robotaxi ini turut memunculkan nama-nama baru di industri otomotif yang fokus menggarap robotaxi. Selain Waymo, ada juga Cruise, Didi Chixing, Baidu Apollo, WeRide, AutoX, SAIC Motor, Pony.ai, Zoox, hingga Tesla.

    China menjadi salah satu negara yang paling ambisius menggarap proyek robotaxi dan mobil tanpa sopir secara umum.

    Pada Februari lalu, raksasa mesin pencari Baidu asal China dan raksasa baterai mobil listrik CATL berkolaborasi untuk mengembangkan kendaraan tanpa sopir yang kompetitif.

    Lebih spesifik, keduanya akan mengembangkan dan mengimplementasikan daya baterai CATL, produk dan layanan pencadangan baterai, serta teknologi chassis yang dibutuhkan pada kendaraan otomatis.

    Laporan Reuters pada 2024 lalu menyebut saat ini ada 19 kota di China yang sudah mengimplementasikan pengujian robotaxi dan robobus.

    Apollo Go mengatakan berencana untuk mengoperasikan 1.000 robotaxi di Wuhan pada akhir tahun ini. Perusahaan juga ingin berekspansi di 100 kota pada 2030 mendatang.

    Pony.ai yang dibekingi Toyota Motor dari Jepang mengoperasikan 300 robotaxi. Perusahaan berencana mengoperasikan 1.000 robotaxi pada 2026 mendatang.

    Vice President Pony.ai mengatakan robotaxi membutuhkan waktu 5 tahun untuk mendulang profit yang berkelanjutan. Pada poin itu, perusahaan akan berekspansi secara besar-besaran.

    WeRide diketahui sebagai perusahaan taki otomatis, bus, dan penyapu jalan. AutoX yang dibekingi Alibaba Group sudah beroperasi di Beijing dan Shanghai. Sementarai SAIC telah mengoperasikan robotaxi sejak akhir 2021 lalu.

    “Kami melihat adanya percepatan di China. Kini percepatan itu digenjot dengan penerbitan izin,” kata Managing Director Boston Consulting Group, Augustin Wegscheider.

    “AS bersikap lebih bertahap untuk penerapan taksi otomatis,” kata dia.

    Seperti dijelaskan sebelumnya, Waymo adalah satu-satunya perusahaan yang sudah mengoperasikan robotaxi di AS. Saat ini, perusahaan telah memiliki 1.000 kendaraan di San Francisco, Los Angeles, dan Phoenix.

    Satu sumber dalam mengatakan perusahaan akan menumbuhkan operasionalnya hingga ribuan awak dalam waktu dekat.

    Cruise yang dibekingi General Motors mengulangi pengujian pada April lalu setelah salah satu kendaraannya menabrak area pejalan kaki pada tahun lalu.

    Cruise mengatakan operasionalnya akan fokus pada tiga kota dan mengutamakan keamanan. Waymo tak merespons permintaan komentar terkait fenomena ini.

    “Ada perbedaan signifikan soal keamanan di China dan AS. Pengembang robotaxi dicerca masalah keamanan yang lebih tinggi di AS,” kata mantan CEO Waymo John Krafcik.

    Sejatinya, robotaxi juga menghadapi isu keamanan di China. Namun, otoritas lebih mudah mengeluarkan izin uji coba demi mendukung tujuan ekonomi.

    Jutaan Sopir Terancam Nganggur

    China memiliki 7 juta sopir online yang terdaftar. Angka itu jauh lebih besar ketimbang 4,4 juta orang pada 2 tahun lalu.

    Data menunjukkan banyak orang beralih menjadi sopir online di tengah sulitnya bursa kerja karena kelesuan ekonomi. Efek samping robotaxi akan menimbulkan kekhawatiran baru bagi para pekerja tersebut.

    Pada Juli lalu, diskusi soal hilangnya pekerjaan karena robotaxi menjadi trending di media sosial. Banyak orang bertanya-tanya “apakah mobil tanpa awak akan mencuri mata pencarian para sopir taksi?”.

    Liu Yi (36 tahun) adalah salah satu dari 7 juta sopir online di China yang khawatir akan kehilangan pekerjaan. Pria yang berdomisili di Wuhan tersebut mulai bekerja paruh waktu sebagai sopir online pada tahun ini. Liu dan banyak sopir online lainnya khawatir soal masuknya sistem Full Self-Driving (FSD) milik Tesla ke China, yang akan mempercepat ‘kiamat’ driver online di negara tersebut.

    Sopir lainnya bernama Wang Guoqiang (63 tahun) melihat ancaman besar di depan mata dari inovasi teknologi.

    “Ride-hailing adalah pekerjaan untuk kelas bawah,” kata dia.

    “Jika Anda membunuh industri ini. Apa yang tersisa bagi kami?” ia bertanya.

    (fab/fab)

  • Kuasai 10% Cadangan Nikel RI, Antam Gandeng CATL Untuk Produksi Baterai

    Kuasai 10% Cadangan Nikel RI, Antam Gandeng CATL Untuk Produksi Baterai

    Jakarta

    PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tercatat memiliki sumberdaya nikel konsolidasian sebesar 1.309,05 juta wet metric ton (wmt), terdiri dari 481,66 juta wmt bijih limonit dan 827,39 juta wmt bijih saprolit.

    Sumber daya ini berasal dari hasil eksplorasi perusahaan bersama entitas anak usaha yang dilaksanakan pada area eksplorasi nikel yang meliputi wilayah Pomalaa, Halmahera Timur, Konawe Utara, dan Pulau Gag.

    “Kita cuma menguasai kurang lebih 10% dari cadangan nasional, kurang lebih 1,3 miliar yang kita kuasai. Nah 10% ini harus benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi bangsa dan negara karena kita ini BUMN,” kata Direktur SDM Antam, Achmad Ardianto dalam Energi Forum: Kesiapan Indonesia Menuju Swasembada Energi yang dipersembahkan detikcom bersama Komisi XII DPR, dan didukung SKK Migas, PT Pertamina Hulu Energi, dan ANTAM di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

    Menurutnya dengan jumlah sumberdaya sebanyak itu, perusahaan mampu turut serta mendukung pengembangan proyek-proyek hilirisasi berbasis nikel. Meski di saat yang bersamaan, penting bagi Antam untuk memastikan produk hasil olahan nikel perusahaan dapat terserap dengan baik oleh pasar.

    “Tantangan bagi kami di dunia usaha tentunya yang pertama adalah ingin memastikan bahwa kalau kita memproduksi suatu produk hilir, ini harus laku di pasar. Jangan sampai kita memproduksi suatu produk ternyata tidak ada yang milih,” ucapnya.

    Untuk menjamin produk hilirisasi nikel itu laku di pasar, Antam menjalin kerja sama strategis dengan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) membangun fasilitas produksi baterai.

    “Tanpa kita mempunyai partner yang menguasai pasar tentu akan sulit bagi kita untuk bisa memastikan produk kita ini akan laku dan berhasil menguasai pasar di luar. Antam saat ini sudah bekerjasama dengan produsen baterai terbesar di dunia, CATL,” terangnya.

    Sebab menurutnya saat ini CATL merupakan salah satu produsen baterai terbesar di dunia. Di mana perusahaan asal China itu menguasai 34% pasar baterai untuk mobil listrik BYD, hingga baterai untuk produk-produk elektronik lainnya.

    “Mereka pegang 34% market share untuk baterai, itu di atasnya BYD, Panasonic, LG. Jadi artinya kita bisa melihat bahwa CATL sudah menjadi partner yang tepat,” papar Achmad.

    (fdl/fdl)

  • Kenapa Xiaomi Sukses Bikin Mobil Listrik, Sementara Apple Gagal?

    Kenapa Xiaomi Sukses Bikin Mobil Listrik, Sementara Apple Gagal?

    Jakarta

    Produsen smartphone asal China, Xiaomi, sukses memproduksi dan menjual mobil listrik. Bahkan belum sampai setahun sejak mulai memproduksi mobil listrik pertamanya, Xiaomi telah merakit sebanyak 100 ribu unit mobil listrik. Jika Xiaomi sukses bikin mobil listrik, kompetitornya Apple justru mengalami kegagalan.

    Sebelum Xiaomi sukses dengan mobil listriknya, Apple lebih dulu dirumorkan bakal membuat mobil listriknya sendiri.Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu sempat dikaitkan dengan banyak produsen mobil, dari Hyundai, Kia, Porsche, BYD, hingga Toyota.Tapi pada awal 2024, proyek ambisius ini resmi dibatalkan. Sekitar 600 karyawan yang terlibat dalam proyek tersebut pun diberhentikan.

    Di sisi lain, Xiaomi justru sukses meluncurkan mobil listrik pertamanya, SU7, di China pada Maret 2024. Dan dalam waktu singkat, perusahaan ini telah menerima 135.000 pesanan. Lalu, kenapa Xiaomi bisa berhasil sementara Apple gagal total?

    Ekosistem Terintegrasi

    Mengutip laman Carscoops, kesuksesan Xiaomi di industri kendaraan elektrifikasi membuat mereka kini lebih unggul dibanding para pesaingnya seperti Apple dan Samsung. Diketahui saat ini semua perusahaan teknologi berlomba-lomba menciptakan ekosistem yang saling terhubung.

    Apple, misalnya, punya integrasi antara iPhone, MacBook, dan iPad. Samsung juga menerapkan strategi serupa dengan perangkatnya. Namun, Xiaomi melangkah lebih jauh dengan memasukkan mobil listrik SU7 ke dalam ekosistemnya.

    Xiaomi SU7 dapat terhubung dengan perangkat lain buatan Xiaomi, seperti smartphone, smartwatch, hingga perangkat rumah pintar. Mobil ini pun bisa memanfaatkan data pengguna untuk mengatur waktu pengisian daya atau menyesuaikan pengaturan kabin sesuai kebiasaan pemiliknya. Ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan Apple.

    Produksi mobil listrik Xiaomi SU7 tembus 100 ribu unit Foto: Doc. Xiaomi

    Dukungan Rantai Pasok

    Keberhasilan Xiaomi juga tak lepas dari dukungan ekosistem industri kendaraan listrik di China. Berbeda dengan Apple yang harus mencari mitra manufaktur, juga pemasok dari berbagai negara, Xiaomi bisa langsung mengakses rantai pasok yang sudah ada di dalam negeri China.

    China telah menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun industri kendaraan listrik. Xiaomi mendapat suplai baterai dari dua raksasa industri, BYD dan CATL. Selain itu, Xiaomi juga mengambil alih pabrik Beijing Auto Group untuk memproduksi mobil listrik SU7.

    Keunggulan Komparatif

    Persaingan industri mobil listrik di China sangat ketat dan berdarah-darah. Xiaomi juga tidak sendirian di industri ini. Huawei yang sama-sama perusahaan smartphone, juga agresif mengembangkan mobil listrik dengan menggandeng beberapa produsen otomotif China. Tapi Xiaomi punya strategi harga yang menarik. Dengan harga mulai dari 30.000 USD (sekitar Rp 492 juta), SU7 menawarkan desain mewah ala Porsche dengan teknologi canggih.

    Faktanya, sejak SU7 diluncurkan, penjualan Porsche di China turun 30%. Ini menunjukkan Xiaomi bukan sekadar pesaing lokal, tapi bisa menjadi ancaman bagi brand global.

    Ke depan, Xiaomi berencana meluncurkan model SUV dan membangun pabrik baru untuk meningkatkan produksi. Jika strategi ini berhasil, bukan tak mungkin Xiaomi akan merambah pasar internasional dan menantang merek-merek besar di luar China.

    (lua/din)