Perusahaan: Business Insider

  • Senjata Pembunuh China Terungkap, Amerika Bisa Tamat Seketika

    Senjata Pembunuh China Terungkap, Amerika Bisa Tamat Seketika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) menghadapi ancaman serius dari sistem senjata canggih milik China yang kini berkembang menjadi jaringan pembunuh mematikan.

    Hal ini diungkapkan oleh Jenderal B. Chance Saltzman, Kepala Operasi Antariksa AS, dalam sidang Komite Anggaran Senat pekan lalu.

    Menurutnya, kombinasi rudal jarak jauh, satelit pengintai, dan kecerdasan buatan (AI) yang dimiliki militer China berpotensi melumpuhkan kekuatan AS seketika jika pecah perang.

    Ia mengatakan, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yakni militer China telah mengerahkan sistem penargetan berbasis ruang angkasa yang memungkinkan mereka menyerang target darat secara presisi. Jaringan pembunuh (kill web) ini membuat senjata mereka mampu menjangkau dan mengancam pasukan AS di mana pun berada.

    Konsep “kill chain” secara militer merujuk pada tahapan serangan, mulai dari pendeteksian hingga penghancuran target. Namun China melangkah lebih jauh dengan membangun “kill web”, jaringan sistem senjata, satelit, drone, dan pusat komando yang terhubung secara real-time.

    “Pada dasarnya ini adalah jaringan ratusan satelit pengintai yang membentuk sistem sensor real-time dan memberikan informasi penargetan yang sangat akurat terhadap kekuatan militer kami,” ujar Saltzman, dikutip dari Business Insider, Kamis (3/7/2025).

    Laporan tahunan Departemen Pertahanan AS mengenai militer China mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah rudal dan peluncur yang dimiliki.

    Salah satu senjata China adalah rudal balistik DF-26, yang dijuluki “Guam Express” atau “Guam Killer” karena mampu menjangkau pangkalan militer AS di Pulau Guam, sekitar 3.000 mil dari Beijing.

    Tak hanya itu, China juga memiliki rudal hipersonik DF-17 dan DF-27 yang sulit dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan konvensional, serta rudal jarak pendek seperti DF-15 yang ditujukan untuk menyerang Taiwan dengan cepat dan efisien.

    Rudal balistik antarbenua seperti DF-31 dan DF-41 juga terus dikembangkan. Selain itu,

    Dalam laporan tahunannya tahun lalu, Pentagon menyebut bahwa PLA berencana menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin untuk meningkatkan sensor rudalnya, yang akan membuat sistem senjata tersebut menjadi lebih akurat.

    Kemampuan lainnya dalam hal pengumpulan informasi dan sistem penargetan juga dapat meningkatkan akurasi serangan rudal.

    Drone pengintai dan satelit kemungkinan menjadi bagian penting dalam “kill web” yang terus berkembang, dengan fungsi utama mengirimkan informasi penting ke pusat komando dan kontrol untuk menentukan target dan strategi serangan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mengenal Black Card, Kartu Sultan dengan Keistimewaan Tanpa Batas

    Mengenal Black Card, Kartu Sultan dengan Keistimewaan Tanpa Batas

    Jakarta, Beritasatu.com – Black card telah menjadi lambang prestise dan gaya hidup mewah di kalangan kalangan elite. Kartu kredit eksklusif ini tidak hanya menawarkan kemudahan finansial, tetapi juga akses ke berbagai fasilitas premium yang sulit ditemukan pada kartu kredit biasa.

    Black card adalah kartu kredit premium yang dirancang khusus untuk kalangan super kaya. Kartu ini menawarkan berbagai fasilitas mewah, akses ke acara-acara eksklusif, dan peluang istimewa yang tidak tersedia pada kartu kredit standar.

    Salah satu ciri utama black card adalah tidak adanya batas kredit yang ketat, memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi dengan nilai sangat tinggi. Kartu ini sering kali menjadi simbol status sosial dan hanya diberikan kepada individu dengan pengeluaran besar serta reputasi finansial yang kuat.

    Siapa yang Bisa Mendapatkan Black Card?

    Black card bukanlah kartu kredit yang bisa didapatkan oleh sembarang orang. Kartu ini biasanya hanya tersedia melalui undangan langsung dari penerbit kartu. Untuk memenuhi syarat, seseorang harus memenuhi kriteria ketat yang ditetapkan oleh penerbit, yang biasanya mencakup ambang batas pengeluaran tahunan yang sangat tinggi. Hanya mereka yang dianggap memenuhi standar finansial dan gaya hidup tertentu yang akan menerima undangan untuk mengajukan kartu ini.

    Keuntungan Eksklusif Black Card

    Black card menawarkan tingkat eksklusivitas yang tidak tertandingi oleh kartu kredit lainnya. Berikut ini beberapa manfaat utama yang membuat kartu tersebut begitu istimewa, yang dikutip dari Business Insider, Kamis (3/7/2025).

    1. Peningkatan status hotel dan maskapai  

    Pemegang black card dapat menikmati status elite, mencakup peningkatan kelas penerbangan gratis, bonus mil, dan prioritas layanan lainnya yang tidak bisa didapatkan melalui kartu kredit biasa.

    2. Akses ke lounge VIP

    Perjalanan menjadi lebih nyaman dengan akses gratis ke lounge VIP centurion di berbagai bandara internasional. Lounge ini menawarkan fasilitas premium, seperti makanan berkualitas tinggi, tempat duduk yang nyaman, dan suasana eksklusif, sangat ideal untuk pelancong yang memiliki waktu transit panjang atau ingin bersantai sebelum penerbangan.

    3. Layanan kedatangan internasional  

    Bagi mereka yang sering bepergian ke luar negeri, black card menyediakan layanan kedatangan internasional yang luar biasa. Jika Anda terbang dengan kelas bisnis atau kelas utama melalui maskapai tertentu, Anda akan mendapatkan pemandu pribadi yang membantu mempercepat proses imigrasi dan bea cukai, memberikan pengalaman perjalanan yang mulus dan bebas stres.

    4. Tanpa batasan pengeluaran  

    Salah satu daya tarik utama black card adalah tidak adanya batas pengeluaran yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini memungkinkan pemegang kartu untuk membeli barang atau layanan dengan nilai sangat tinggi yang mungkin tidak dapat ditangani oleh kartu kredit lain. Namun, penting untuk diingat saldo kartu harus dilunasi secara penuh setiap bulannya untuk menjaga status kepemilikan.

    5. Keuntungan gaya hidup premium  

    Selain manfaat perjalanan, black card juga menawarkan berbagai keuntungan gaya hidup. Pemegang kartu dapat menikmati layanan concierge kelas atas yang siap membantu mengatur berbagai kebutuhan, mulai dari reservasi restoran hingga pengaturan acara khusus. Selain itu, kartu ini memberikan akses ke penawaran belanja eksklusif, diskon khusus, dan manfaat VIP di berbagai mitra ritel dan merek ternama.

    Black card bukan sekadar alat pembayaran, melainkan pintu masuk ke dunia kemewahan dan eksklusivitas. Dengan fasilitas, seperti akses lounge bandara, layanan concierge 24/7, status elite di maskapai dan hotel, serta kemampuan untuk bertransaksi tanpa batas, kartu ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup kalangan elite. Bagi mereka yang memenuhi syarat, black card adalah simbol prestise yang menawarkan pengalaman tak tertandingi.

  • Bos Telegram Rutin Donor Sperma Selama 15 Tahun, Anaknya Sudah Ada 100

    Bos Telegram Rutin Donor Sperma Selama 15 Tahun, Anaknya Sudah Ada 100

    Jakarta

    Pendiri sekaligus CEO dari Telegram, Pavel Durov rupanya melakukan praktik donor sperma dan sudah memiliki 100 lebih anak. Pavel beranggapan donasi sperma menjadi caranya membantu orang-orang yang kesulitan memiliki anak.

    Ia memulai aksi donasinya sejak 15 tahun lalu. Salah satu temannya saat itu meminta Pavel untuk menyumbangkan sperma di sebuah klinik bayi agar ia dan istrinya bisa memiliki anak.

    “Ia mengatakan bahwa ia dan istrinya tidak dapat memiliki anak karena masalah kesuburan dan meminta saya untuk menyumbangkan sperma di sebuah klinik agar mereka dapat memiliki bayi. Saya awalnya tertawa terbahak-bahak, sebelum menyadari bahwa ia sangat serius,” kata Durov dikutip dari News18, Sabtu (21/6/2025).

    Semenjak saat itu, ia rutin melakukan donor sperma hingga memiliki 100 anak biologis. Bahkan, anaknya tersebar di 12 negara di seluruh dunia.

    “Hal ini terdengar cukup gila sehingga membuat saya mendaftar sebagai pendonor sperma. Lalu sampai ke tahun 2024, aktivitas donasi saya di masa lalu telah membantu lebih dari seratus pasangan di 12 negara untuk memiliki anak. Bahkan, bertahun-tahun setelah saya berhenti menjadi donor, setidaknya satu klinik kesuburan masih memiliki sperma beku saya yang tersedia untuk digunakan secara anonim oleh keluarga yang ingin memiliki anak,” sambungnya Durov.

    Bagi Warisan Triliunan untuk Seluruh Anaknya

    Baru-baru ini Pavel mengungkapkan dirinya akan membagikan seluruh hartanya pada anak-anaknya, ini termasuk anak-anak dari sperma donor. Meski sudah memiliki enam anak secara langsung, ia berpendapat 100 lebih anaknya memiliki hak yang sama.

    “Saya tidak membeda-bedakan anak-anak saya. Ada yang dikandung secara alami dan yang berasal dari sumbangan sperma saya,” kata Durov dikutip dari Business Insider.

    Ia diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar 14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 224 triliun. Meski begitu, uang tersebut tidak akan diberikan dalam waktu 30 tahun ke depan.

    “Saya menulis surat wasiat baru-baru ini. Saya memutuskan anak-anak saya tidak akan memiliki akses ke kekayaan saya sampai jangka waktu 30 tahun berlalu, mulai hari ini,” sambungnya.

    (avk/kna)

  • Elon Musk Tukang Bohong, Tesla Makin Hancur Lebur

    Elon Musk Tukang Bohong, Tesla Makin Hancur Lebur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri taksi otomatis (robotaxi) yang membawa ‘kiamat’ bagi profesi driver online kian kompetitif. Pabrikan otomotif dari China dan Amerika Serikat (AS) berbondong-bondong mengembangkan teknologi pengemudian otomatis paling canggih dan aman.

    Layanan ride-hailing seperti Uber dan Lyft juga makin kencang menggandeng mitra untuk mewujudkan layanan transportasi online berbasis robotaxi.

    Konsep mobil tanpa sopir sebenarnya sudah lama digaungkan oleh CEO Tesla, Elon Musk. Pada 2016 lalu, Tesla pertama kali memperkenalkan sistem pengemudian otomatis penuh (Full Self-Driving/FSD).

    Namun, kebohongan Musk terungkap. Tesla ternyata menggunakan video rekayasa untuk menampilkan mobil otomatis tanpa sopir yang berjalan aman di kondisi menantang. Video itu sudah dihapus dan Tesla mengklaim teknologinya sudah ada, hanya tinggal memvalidasi software-nya.

    Tak berhenti sampai di situ, 6 tahun lalu Musk menggembar-gemborkan rencana Tesla untuk mengoperasikan 1 juta robotaxi di jalanan pada 2020. Lagi-lagi, omongan itu hanya bualan.

    Bahkan, perusahaan robotaxi asal China seperti WeRide sudah mulai mengoperasikan armadanya hingga ke Abu Dhabi. Pabrikan robotaxi asal AS seperti Waymo juga terus memperluas jangkauan operasionalnya di beberapa negara bagian.

    Di kala perusahaan lain sudah berkembang pesat, Tesla masih jalan di tempat, berkutat pada izin operasional dan isu keamanan. Beberapa kali Musk memasang tenggat untuk pengoperasian robotaxi Tesla, tak beberapa kali pula mengalami penundaan.

    Beberapa saat lalu, Musk mengatakan robotaxi Tesla akan mulai beroperasi di Austin, Texas, pada 22 Juni 2025 mendatang. Namun, Musk menyebut tanggal itu ‘tentatif’. Kita tunggu saja apakah omongan kali ini terbukti benar atau lagi-lagi kebohongan semata.

    Tesla Makin Kacau

    Masalah bertubi-tubi dihadapi Tesla akibat kebohongan Musk, berbagai kecelakaan dan isu keselamatan pengemudi, hingga sikap politik Musk di pemerintah Trump yang memicu gerakan boikot di mana-mana.

    Di saat bersamaan, Tesla menghadapi tekanan kompetisi mobil listrik dari pabrikan China seperti BYD, Xpeng, Chery, dan Geely. Terbaru, muncul laporan bahwa Tesla menghentikan produksi Cybertruck dan Model Y selama sepekan di Austin, Texas.

    Business Insider melaporkan pemberhentian produksi akan dimulai pada 30 Juni mendatang, menurut informasi dari pertemuan para staf ketika penghentian produksi tersebut diumumkan.

    Hal ini menandai kali ketiga fasilitas Tesla di Austin mengalami penghentian produksi sepanjang tahun lalu hingga sekarang, menurut laporan Business Insider.

    Investor langsung bereaksi dan membuat saham Tesla anjlok 4% pada Selasa (17/6) waktu setempat. Sebagai informasi, Model Y merupakan salah satu model paling laris Tesla.

    Selain itu, Model Y juga merupakan salah satu model yang akan ditanamkan sistem FSD Tesla untuk peluncuran robotaxi pada 22 Juni 2025 mendatang.

    Saat Musk mengumbar soal robotaxi, ia membagikan klip video Model Y dan Model X yang dibenamkan teknologi robotaxi dan melintas di jalan raya Austin.

    Demo Besar-besaran

    Kelompok advokasi keselamatan publik mengatakan bahwa sistem pengemudian otomatis parsial Tesla (Autopilot) memiliki masalah keselamatan. Namun, fitur premium FSD juga belum sepenuhnya aman.

    Kendaraan dengan sistem FSD, yang mencakup fitur-fitur seperti menjaga lajur, kemudi, dan parkir otomatis, telah terlibat dalam ratusan tabrakan, termasuk puluhan kematian, menurut data Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA).

    Robotaxi Tesla yang direncanakan meluncur pada 22 Juni 2025 dilengkapi dengan software FSD terbaru. Teknologi FSD “tanpa pengawasan” itu belum tersedia untuk umum.

    Beberapa kelompok di Austin pada pekan lalu memprotes peluncuran pilot robotaxi Tesla dan keterlibatan Musk dalam pemerintahan Trump.

    Dawn Project, kelompok keselamatan teknologi yang mengkritik kemampuan FSD Tesla, mendemonstrasikan situasi keselamatan menggunakan Model Y yang dilengkapi dengan software yang tersedia saat ini.

    Dalam demonstrasi FSD, Model Y melaju melewati bus sekolah yang berhenti dengan tanda berhenti dan menabrak manekin seukuran anak-anak yang ditarik di depan mobil yang sedang melaju, yang mensimulasikan seorang anak berlari menyeberang jalan untuk mengejar bus.

    Pendiri Dawn Project Dan O’Dowd juga mengelola Green Hills Software, yang menjual teknologi kepada pesaing Tesla.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dulu Lempar Pujian, Trump Kini Mau Jual Tesla Miliknya

    Dulu Lempar Pujian, Trump Kini Mau Jual Tesla Miliknya

    Jakarta

    Donald Trump baru-baru ini beli Tesla Model S sebagai bentuk dukungan ke Elon Musk. Namun hubungan keduanya memanas, Trump pun berniat menjual Tesla miliknya itu.

    Tiga bulan lalu, Presiden AS Donald Trump berdiri di samping Elon Musk tepat di luar Gedung Putih untuk memilih mobil Tesla baru. Langkah itu ditempuh Trump sebagai bentuk dukungan kepada Elon Musk yang diteror rangkaian aksi vandalisme dan anjloknya saham Tesla. Trump kala itu juga berjanji untuk menghentikan aksi vandalisme terhadap sejumlah dealer Tesla di Amerika. Trump juga memuji Tesla dengan mengatakan mobil keluaran produsen yang bermarkas di Texas itu hebat.

    “Ini produk hebat, sebaik yang didapat,” katanya kala itu.

    Dia juga memuji Musk lantaran dianggap telah mengabdikan diri untuk pengembangan energi. Trump menilai Musk saat itu mendapat perlakuan yang tidak adil. Tapi kini kondisinya justru berbalik.

    Trump dan Elon Musk justru terlibat pertengkaran panas. Trump bahkan berniat untuk menjual Tesla Model S yang masih seumur jagung itu. Dilansir Business Insider, seorang pejabat senior Gedung Putih menyebut Trump tengah mempertimbangkan untuk menjual atau memberikan Tesla Model S berkelir merah. Mobil itu ditaksir punya harga USD 80.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar (1 USD = Rp 16.270).

    Perselisihan antara keduanya itu juga membuat saham Tesla kembali anjlok. Nilai valuasi perusahaan juga turun. Sahamnya sudah kembali pulih, namun tetap tercatat menurun seperlima sepanjang tahun ini.

    Sebagai informasi tambahan, hubungan keduanya memburuk setelah kritik Musk terhadap RUU baru yang dijuluki Trump sebagai One Big Beautiful.

    Musk menyebut RUU tersebut berisiko memperparah defisit anggaran pemerintah. Trump tak tinggal diam. Ia menuding Musk menentang RUU karena adanya klausul yang mencabut insentif pembelian kendaraan listrik.

    Trump juga menampik anggapan bahwa dirinya menang pemilu tahun lalu berkat bantuan dana ratusan juta dolar dari Musk.

    “Saya sangat kecewa dengan Elon. Saya telah banyak membantu Elon, dia tahu setiap aspek dari RUU ini, dan dia tidak pernah punya masalah sampai setelah dia pergi,” cetus Trump dilansir detikInet.

    Musk membalas komentar tersebut lewat platform X. Ia menyatakan RUU itu tak pernah ditunjukkan kepadanya. Ia juga menyebut tak peduli dengan insentif kendaraan listrik, tapi ingin menurunkan utang nasional yang menurutnya merupakan ancaman eksistensial bagi negara.

    (dry/rgr)

  • Elon Musk Keluar dari Rezim Trump, Masalah Tesla Masih di Depan Mata

    Elon Musk Keluar dari Rezim Trump, Masalah Tesla Masih di Depan Mata

    Jakarta

    Elon Musk keluar dari posisinya sebagai DOGE (Department of Government Efficiency). Meski sudah resmi mundur, masalah Tesla yang perlu diselesaikan sudah menunggu Elon Musk di depan mata.

    Elon Musk melalui platform X nya turut mengucapkan terima kasih kepada Presiden AS Donald Trump atas kepercayaan yang telah diberikan.

    “Karena masa tugas saya sebagai Pegawai Pemerintah Khusus akan segera berakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden @realDonaldTrump atas kesempatan untuk mengurangi pemborosan pengeluaran,” ujar Musk via @elonmusk.

    Meski Musk sudah mundur, adanya Gerakan Tesla Takedown belum pudar, mereka mengatakan “pertarungan masih jauh dari selesai” karena Musk masih memiliki akses langsung ke Presiden.

    Perlu diketahui “Tesla Takedown” mengacu pada gerakan protes akar rumput yang muncul pada awal tahun 2025. Gerakan ini menargetkan Tesla, Inc. dan CEO-nya, Elon Musk. Gerakan ini melibatkan demonstrasi damai di toko-toko Tesla, mendesak masyarakat untuk melepaskan diri dari Tesla dengan menjual kendaraan dan saham mereka di Tesla. Tujuannya adalah untuk memberikan dampak ekonomi kepada Musk dan menantang pengaruh politiknya melalui cara-cara tanpa kekerasan.

    Asosiasi Produsen Mobil Eropa baru-baru ini merilis data untuk bulan April dan itu menunjukkan pendaftaran Tesla turun 52,6% yang mengejutkan bulan lalu. Perusahaan juga turun 46,1% selama empat bulan pertama tahun ini.

    Itu adalah angka yang mengkhawatirkan dan mereka datang pada saat kendaraan listrik semakin populer.

    “Dalam empat bulan pertama tahun 2025, penjualan mobil baterai-listrik baru tumbuh sebesar 26,4%, menjadi 558.262 unit, menangkap 15,3% dari total pangsa pasar UE,” seperti yang dicatat oleh EAMA.

    masalah Tesla tidak terbatas pada Eropa karena merek tersebut juga mengalami penurunan yang signifikan di tempat lain. Menurut Business Insider penjualan Tesla di provinsi Quebec Kanada anjlok 85% pada kuartal pertama karena pelanggan hanya membeli 524 kendaraan. Model 3 terpukul sangat buruk karena penjualan sedan entry-level turun sebesar 94%.

    (riar/lua)

  • Mudah! Ternyata Begini Cara Rekam WhatsApp Call di Android & iPhone

    Mudah! Ternyata Begini Cara Rekam WhatsApp Call di Android & iPhone

    Jakarta, CNBC Indonesia – Smartphone sangat mempermudah penggunanya dalam melakukan aktivitas komunikasi. Salah satunya jika pengguna ingin merekam panggilan WhatsApp melalui fitur bawaan pada HP.

    Selain fitur bawaan, Anda juga bisa melakukan perekaman dengan aplikasi tambahan. Sayangnya, hingga kini WhastApp belum mempunyai fitur perekaman panggilan sendiri.

    Dengan merekam panggilan WhatsApp, pengguna dapat menyimpan percakapan penting, baik dengan keluarga, kekasih, atau rekan bisnis. File rekaman yang disimpan tersebut dapat diakses di kemudian hari saat dibutuhkan

    Berikut cara merekam panggilan telepon di WhatsApp, di Android dan iPhone.

    Rekam panggilan dengan fitur bawaan dari HP

    Setiap merek HP baik Android seharunya sudah punya fitur screen recording sendiri bawaan dari HP. Cara mengaksesnya pun cukup gampang, berikut selengkapnya:

    1. Lakukan panggilan WhatsApp.
    2. Saat percakapan berjalan, buka fitur screen recorder yang biasanya ada di jalan pintas di bagian bilah notifikasi. Jika tidak ada bisa ke bagian Setting.
    3. Mulai rekam panggilan dengan menekan tombol ‘Record’:
    4. Nyalakan fitur loudspeaker agar audio panggilan yang dihasilkan terdengar lebih jelas.
    5. Apabila panggilan berakhir, hentikan merekam panggilan dengan menekan tombol ‘Stop’ pada fitur record tersebut.
    Bila tidak otomatis tersimpan, tekan tombol Save untuk menyimpannya.

    Cara merekam WhatsApp call dengan aplikasi

    Selain fitur bawaan, ada banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk merekam panggilan suara di WhatsApp Android. Beberapa aplikasi yang populer antara lain:

    – Call Recorder Cube ACR
    – Automatic Call Recorder
    – Easy Voice Recorder

    Cara menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk merekam panggilan suara di WhatsApp Android umumnya sama, yaitu:

    – Unduh dan instal aplikasi pihak ketiga.
    – Buka aplikasi dan izinkan akses ke mikrofon dan penyimpanan.
    – Lakukan panggilan telepon seperti baisa.
    – Saat percakapan berjalan, buka aplikasi lalu tekan tombol Rekam untuk memulai perekaman.
    – Nyalakan fitur loudspeaker agar audio panggilan yang dihasilkan terdengar lebih jelas.

    Rekam suara telepon WhatsApp di iPhone

    Merekam panggilan WhatsApp melalui iPhone agak sedikit lebih rumit, karena tidak ada aplikasi yang memungkinkan untuk merekam panggilan suara.

    Namun, ada solusi untuk merekam panggilan suara. Yang Anda butuhkan hanyalah Mac dan iPhone.

    Berikut cara merekam panggilan WhatsApp di iPhone, dikutip dari Business Insider:

    – Unduh aplikasi QuickTime di Mac yang tersedia secara gratis.
    – Hubungkan iPhone Anda ke Mac dan buka aplikasi QuickTime.
    – Setelah dibuka, buka opsi File dan pilih opsi – – Rekaman Audio Baru.
    – Pilih iPhone sebagai opsi dan klik ketuk tombol rekam di QuickTime
    – Lalu, lakukan panggilan WhatsApp dan klik ikon tambahkan pengguna.
    – Hubungi orang yang mau ditelpon dan panggilan suara Anda akan direkam secara otomatis.
    – File yang direkam akan disimpan di Mac.

    (mkh/mkh)

  • Vladimir Putin Ingin Batasi Layanan Microsoft dan Zoom di Rusia

    Vladimir Putin Ingin Batasi Layanan Microsoft dan Zoom di Rusia

    JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin ingin membatasi platform asing seperti Microsoft dan Zoom di negaranya. Pembatasan ini dilakukan karena perusahaan Barat dianggap terlalu menguasai pasar.

    Pernyataan ini disampaikan Putin setelah Stanislav Yodkovsky, pemilik perusahaan yang menawarkan layanan konferensi video, membahas tentang persaingan yang ketat di sektor bisnisnya. Pasalnya, masih ada pesaing seperti Microsoft dan Zoom yang menguasai pasar.

    “Anda harus mencekik (membatasi operasi) mereka. Saya sepenuhnya setuju (dengan ide tersebut),” kata Putin dalam sebuah pertemuan, dikutip dari Business Insider pada Selasa, 27 Mei. “Saya katakan ini tanpa rasa malu karena mereka mencoba mencekik kita juga.”

    Yodkovsky sepakat dengan pernyataan Putin. Ia meminta orang nomor satu di Rusia itu untuk membatasi aktivitas perusahaan asing, khususnya Microsoft dan Zoom, karena mereka telah meninggalkan Rusia.

    Berdasarkan hasil analisis lokal, Yodkovsky mengatakan bahwa persaingan internasional di pasar lokal tidak berjalan dengan mulus karena perusahaan asing masih mendapatkan pelanggan. Akibatnya, perusahaan Barat merugikan perusahaan Rusia hingga miliaran dolar.

    “Batasi layanan yang telah meninggalkan Rusia seperti Zoom dan Microsoft,” desak Yodkovsky. Putin pun kembali menanggapi dengan respons yang positif.

    Selain berencana membatasi layanan perusahaan Barat, Putin juga ingin membatasi kebiasaan masyarakatnya yang masih menggunakan layanan asing. Menurut Putin, menggunakan layanan Barat merupakan kebiasaan buruk yang harus dihentikan.

  • Tesla Hancur Lebur, Merek China Tak Terkenal Jauh Lebih Laku

    Tesla Hancur Lebur, Merek China Tak Terkenal Jauh Lebih Laku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla menghadapi mimpi buruk usai bisnisnya hancur lebur gara-gara aksi boikot yang meluas. Di Inggris, mobil Tesla makin sepi peminat. Bahkan, posisinya sudah dikalahkan dua merek China yang tak terkenal.

    Sepanjang bulan lalu, raksasa mobil listrik (EV) milik Elon Musk tersebut ‘hanya’ menjual 512 unit mobil. Jumlah itu anjlok dibandingkan penjualan mobil Tesla di April 2025 yang menembus 1.300 unit.

    Kecaman masyarakat terhadap sikap politik Musk terbukti berdampak besar pada kinerja penjualan Tesla di kawasan Eropa. Masyarakat Inggris ramai-ramai menyerbu mobil merek China dan ogah membeli mobil Tesla.

    Saingan kuat Tesla, BYD, berhasil menjual 2.511 unit mobil dalam periode yang sama. Jumlah itu meningkat 650% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Jika dibandingkan BYD, Tesla sudah kalah sangat jauh. Namun, Tesla ternyata juga tak mampu bersaing dengan dua merek China yang masih jarang terdengar, yakni Jaecoo dan Omoda.

    Kedua merek tersebut dimiliki konglomerasi China, Chery. Jaecoo berhasil menjual 1.053 unit mobil di Inggris sepanjang April 2025, sementara Omoda menjual 910 unit mobil pada periode yang sama, dikutip dari Business Insider, Rabu (7/5/2025), berdasarkan data lembaga perdagangan SMMT.

    Ironisnya, Jaecoo dan Omoda baru masuk pasar Inggris tahun lalu, sementara Tesla sudah lebih lama malang-melintang di negara tersebut.

    Jaecoo dan Omoda menawarkan beragam model mobil berteknologi canggih. Ada yang sepenuhnya mobil listrik, ada pula yang bersifat hibrida, hingga yang sepenuhnya masih menggunakan bahan bakar minyak.

    Sementara itu, diketahui bahwa Tesla sepenuhnya menjual mobil listrik. Kendati demikian, fakta bahwa Tesla sudah dikalahkan 2 merek China baru yang belum terkenal menunjukkan tingkat masalah yang dialami Tesla di Eropa.

    Eropa merupakan pasar ketiga terbesar Tesla. Jika Tesla sudah tak berpengaruh di kawasan tersebut, maka bisnisnya secara keseluruhan bisa ikut terdampak.

    Saham Tesla anjlok 2,7% pada perdagangan awal di Selasa (6/5) waktu setempat. Hal ini menyebabkan penurunan harga saham Tesla sepanjang 2025 sudah mencapai 28%.

    Sentimen negatif Tesla di Eropa ditengarai sikap politik Musk yang mendukung partai sayap kanan garis keras AfD. Selain itu, peran Musk dalam pemerintahan Trump dan dukungannya yang dinilai berlebihan dalam masa Pilpres 2024 menyulut kemarahan warga Eropa.

    Aksi penyerangan showroom Tesla dan mobil Tesla di jalanan pun sempat heboh beberapa saat lalu. Polisi juga menyelidiki kebakaran di dealer Tesla di Roma pada 31 Maret 2025 silam.

    Di tengah huru-hara tersebut, Tesla juga menghadapi persaingan ketat dengan merek asal Eropa seperti Volkswagen, serta pabrikan mobil listrik China yang makin kencang mengekspansi penjualan ke pasar Eropa.

    Untung menggenjot kembali minat beli Tesla di Inggris, perusahaan mulai menawarkan pengisian daya gratis selama 2 tahun di fasilitas Supercharging miliknya untuk unit Model Y. Kita tunggu saja apakah taktik ini berhasil menggenjot penjualan Tesla atau upayanya sia-sia.

    (fab/fab)

  • Kerja Makin Berat, Muncul Fenomena ‘Manusia Tikus’ di China

    Kerja Makin Berat, Muncul Fenomena ‘Manusia Tikus’ di China

    Jakarta

    Frasa ‘manusia tikus’ belakangan sedang menjadi tren viral di kalangan pekerja milenial dan gen Z yang menganggur di China. Sebutan ini muncul sebagai bentuk protes tuntutan kerja yang makin berat.

    Seperti dikutip dari Business Insider, para pekerja muda ini dengan bangga mengatakan bahwa mereka menghabiskan waktu seharian di tempat tidur, menjelajahi internet, dan makan di luar.

    Fenomena sosial ini adalah versi ekstrem dari gerakan counterculture (kontra-budaya) ‘lying flat’ (berbaring datar) yang dipopulerkan oleh anak-anak muda di China saat mereka memprotes kebijakan 72 jam kerja per minggu yang melelahkan dan budaya teknologi ‘996’ yang membuat para karyawan bekerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu.

    “Saya tidak malu menjadi manusia tikus. Saya membela mereka,” kata seorang perempuan muda dalam postingan montase yang menggambarkan hari ke-83 dirinya bersantai di kamar tidurnya.

    Dia membagika video di RedNote, aplikasi berbagi foto yang populer di kalangan pengguna perempuan di China.

    “Setelah tiga tahun bekerja keras, akhirnya saya berhasil membuat orang tua saya sadar bahwa memiliki pekerjaan tidak membuat saya kaya,” tambahnya.

    Budaya Tandingan China yang Sudah Punah

    Gerakan lying flat telah mengalami berbagai bentuk selama bertahun-tahun. Protes ini melibatkan orang dewasa muda yang mengatakan bahwa mereka menyerah dengan membiarkan diri tidak melakukan apa-apa, sedangkan yang lain pasrah hidup sebagai ‘anak-anak penuh waktu’ yang bergantung pada orang tua mereka.

    Setelah pandemi, lying flat menjadi makin populer di media sosial sehingga memicu kekhawatiran di China mengingat pemerintahnya sedang mencoba mengembalikan kesehatan perekonomiannya yang hancur.

    Namun, menjadi bagian dari ‘manusia tikus’ berarti lebih dari sekadar berdiam diri atau menyerah. “Berbaring telentang berarti: ‘Saya mungkin tidak melakukan apa pun, tidak bekerja dari jam 9 sampai jam 5, tetapi tetap melakukan hal-hal yang saya sukai,’” kata Ophenia Liang, direktur Digital Crew, sebuah agensi pemasaran yang berfokus di Asia.

    “Para manusia tikus ingin menjadi kebalikan dari orang-orang yang kerap dipamerkan di internet yang menggambarkan diri sebagai orang disiplin dan glamor yang pergi ke pusat kebugaran,” katanya.

    Banyak unggahan ‘manusia tikus’ yang, dalam arti tertentu, merupakan antitesis dari rutinitas influencer yang mungkin Anda temukan di media sosial.

    Perubahan Nasib Antar Generasi

    Tren ‘manusia tikus’ terutama tentang sikap, tetapi kondisi ekonomi tertentu memungkinkan hal itu terjadi. Generasi Milenial dan gen Z adalah generasi pertama di China yang mampu tetap menganggur dan tetap bertahan hidup, kata Liang.

    “Banyak orang tua mereka yang lahir pada tahun 60-an hingga 70-an dan mendapat keuntungan dari pertumbuhan ekonomi China, jadi mereka punya sejumlah tabungan,” kata Liang.

    “Ini adalah perlambatan ekonomi pertama yang dialami generasi muda ini di China. Mereka tidak sekuat orang-orang yang lahir pada tahun 60-an atau 70-an. Jadi, sebagian dari mereka memiliki sentimen seperti ini: ‘Untuk apa berusaha keras?’,” jelasnya.

    Melambatnya Perekonomian China

    Perekonomian China yang melambat dan lingkungan profesional yang kompetitif telah membuat banyak anak mudanya merasa putus asa. Rata-rata anak muda di China bersaing dengan pasar kerja yang lebih sulit dan lebih menuntut dibandingkan zaman orang tua mereka.

    Tingkat pengangguran perkotaan di China untuk penduduk berusia antara 16 hingga 24 tahun mencapai 16,5% bulan lalu. Negara itu sempat berhenti melaporkan tingkat pengangguran kaum mudanya setelah mencapai rekor tertinggi sebesar 21,3% pada kuartal kedua di 2023.

    Biro Statistik Nasional China kembali menerbitkan statistik pada Januari 2024 setelah mengubah metodologinya untuk mengecualikan pelajar.

    Bahkan bagi mereka yang mendapatkan pekerjaan, budaya teknologi ‘996’ yang melelahkan di China telah memicu ekspektasi bahwa para pekerja menjalani jadwal sehari-hari yang berat.

    Rasa kecewa itu kemudian memicu munculnya gerakan lying flat pada 2021, sebuah penolakan terhadap budaya kompetitif demi gaya hidup yang lebih santai dan minimalis.

    Eric Fu, seorang peneliti senior di Youth Research Collective, Melbourne University, mengatakan bahwa maraknya tren media sosial yang mencela diri sendiri sebagai manusia tikus atau lying flat belum tentu merupakan hal yang buruk. Menurutnya, ini merupakan evolusi dari cara masyarakat negara tersebut memandang pekerjaan.

    “Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang mulai benar-benar mempertimbangkan pekerjaan yang benar-benar ingin mereka lakukan, dan makna hidup mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat China telah menjadi lebih beragam,” kata Fu.

    Menurutnya, kelompok ini masih merupakan kelompok istimewa sampai taraf tertentu. Mereka memiliki kemewahan untuk melakukan ini, tetapi bukan berarti mereka hanya ingin menyia-nyiakan hidup mereka.

    “Mereka mungkin hanya ingin beristirahat sejenak. Akan sangat naif jika berasumsi orang-orang ini hanya ingin hidup seperti itu selamanya,” simpulnya.

    (rns/rns)