Perusahaan: Business Insider

  • Banyak Pembeli Apple Vision Pro Minta Refund, Ini Alasannya

    Banyak Pembeli Apple Vision Pro Minta Refund, Ini Alasannya

    Jakarta

    Sejumlah pembeli Vision Pro disebut memilih untuk mengembalikan headset super mahal itu ke Apple. Alasan pengembalian tersebut cukup menggelitik.

    Menurut Ming-Chi Kuo, analis yang biasa mengamati masalah rantai pasokan Apple, memperkirakan ada sekitar 20%-30% pembeli Apple Vision Pro yang mengembalikan headset super mahal itu ke Apple.

    Alasan pengembalian tersebut menurut Kuo adalah para pembeli itu bingung dalam mengoperasikan Vision Pro, tepatnya melakukan setup awal saat headsetnya baru dikeluarkan dari boks pembelian.

    Namun ada juga yang mengembalikan headset itu karena alasan lain, misalnya bentuknya yang terlalu besar dan berat, atau kecewa dengan kualitas video passthrough dari Vision Pro. Meski ada juga yang tak yakin bahwa headset tersebut layak ditebus dengan harga USD 3.500 atau hampir Rp 55 juta.

    Dalam postingan di Medium, Kuo menyebut masalah tersebut ia temui saat melakukan survei lini produksi yang mengurus perbaikan dan refurbishment produk tersebut, demikian dikutip detikINET dari Business Insider.

    Tak diketahui bagian setup mana yang membingungkan bagi pengguna baru Vision Pro. Namun yang jelas, proses setup Vision Pro memang cukup panjang karena headset ini menggunakan kontrol antarmuka baru, yang bergantung pada gerakan mata dan tangan penggunanya.

    Berdasarkan panduan yang diberikan Apple untuk pembeli Vision Pro, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengisi daya baterai dan menghubungkan baterai tersebut ke headset.

    Lalu headsetnya dipakai dan diatur strap-nya hingga nyaman. Kemudian pengguna bisa melanjutkan proses setupnya secara manual atau bisa juga menggunakan iPhone dengan iOS 17 atau iPad dengan iPadOS 17 ke atas.

    Kemudian pengguna perlu melakukan setup untuk input kontrol menggunakan mata dan tangan, login menggunakan Apple ID, dan mempelajari gesture yang diperlukan untuk melakukan navigasi dalam tampilan antarmuka perangkat.

    Meski angka pengembaliannya cukup tinggi, ada juga pengguna — mungkin Apple fanboy — yang benar-benar menyukai Vision Pro dan bahkan sampai memakai headset tersebut ke tempat-tempat yang tak selayaknya. Misalnya dipakai saat menyebrang jalan, menyetir mobil, atau bahkan memakai Vision Pro di hari pernikahannya.

    (asj/rns)

  • Hacker China Merajalela di Berbagai Negara

    Hacker China Merajalela di Berbagai Negara

    Jakarta

    Ratusan dokumen yang diduga berasal dari hacker China tersebar di internet, dan menunjukkan bagaimana aksi mereka di berbagai negara.

    Ada lebih dari 570 file dan dokumen yang diposting ke GitHub, yang berisikan aktivitas peretasan di berbagai negara oleh iSoon. Menurut Washington Post, iSoon ini adalah kontraktor keamanan yang punya hubungan dengan Kementerian Keamanan Publik China.

    “Kami punya banyak alasan untuk mempercayai kalau ini adalah data otentik dari kontraktor spionase siber domestik dan global dari China,” kata ahli keamanan siber John Hultquist.

    Sementara itu Associated Press menyebut kepolisian China sudah menginvestigasi kebocoran data ini, berdasarkan keterangan dari dua karyawan iSoon yang tak disebutkan namanya. Dua orang itu menyebut dokumen yang bocor memang berasal dari iSoon.

    Ratusan dokumen tersebut memperlihatkan target dari aksi peretasannya, dari mulai badan pemerintahan sampai perusahaan di berbagai sektor, misalnya perusahaan telekomunikasi dari setidaknya 20 negara, yaitu Inggris, India, Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia.

    Terungkap juga kalau hackernya mengaku bisa mengeksploitasi celah keamanan dari software bikinan Microsoft dan Google. Juru bicara Microsoft tidak berkomentar mengenai hal ini, namun juru bicara Google menyebut dokumen tersebut tidak menyebut celah keamanan di software Google secara spesifik.

    Menurutnya, dokumen tersebut hanya menjelaskan teknik malware standar yang sudah banyak diketahui tim keamanan Google, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Jumat (23/2/2024).

    Laporan Washington Post tak menyebut target di AS secara spesifik, namun dokumen-dokumen tersebut sejalan dengan berbagai peringatan dari badan keamanan di AS terkait aksi hacker China.

    Misalnya bos FBI Christopher Wray yang pernah menyebut China punya program peretasan terbesar di dunia. Ia pun menyebut China sudah mencuri berbagai data pribadi dan perusahaan dengan jumlah yang paling banyak dibandingkan gabungan negara-negara lain.

    Bahkan ia pun tak malu mengakui kalau FBI kewalahan dalam mengatasi aksi hacker China tersebut.

    “Jika setiap agen siber dan analis intelijen FBI difokuskan untuk mengatasi ancaman China secara eksklusif, jumlah hacker China masih tetap jauh lebih banyak dengan rasio 50 banding 1,” kata Wray.

    (asj/asj)

  • Elon Musk Tuding AI Google Gemini Rasis dan Seksis

    Elon Musk Tuding AI Google Gemini Rasis dan Seksis

    Jakarta

    Gemini, layanan AI generatif milik Google, sedang terlibat kontroversi karena gambar buatannya yang tidak sesuai dengan sejarah. Elon Musk juga ikut menyindir Google dan menyebut Gemini produk yang rasis dan seksis.

    Kontroversi ini berawal dari sejumlah pengguna yang memanfaatkan Gemini untuk membuat gambar yang berisi tokoh dari sejarah seperti Bapak Pendiri Amerika Serikat dan orang Viking.

    Namun, gambar Bapak Pendiri Amerika Serikat yang dibuat Gemini justru memperlihatkan perempuan berkulit hitam. Begitu juga dengan gambar orang Viking yang menampilkan orang Asia dan orang berkulit gelap.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Dalam keterangan resminya, Google mengatakan pihaknya sudah mengetahui masalah fitur generator gambar Gemini yang tidak akurat. Google juga menghentukan sementara fitur untuk membuat ilustrasi manusia di Gemini.

    “Kami telah berupaya untuk mengatasi masalah terbaru dengan fitur pembuatan gambar Gemini,” kata Google dalam pernyataan yang diunggah di Twitter/X, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (23/2/2024).

    “Sementara kami melakukan perbaikan, kami akan menghentikan sementara pembuatan gambar manusia dan akan segera merilis kembali versi yang lebih baik,” sambungnya.

    Namun pernyataan Google sepertinya belum memuaskan Musk. Ia mengunggah beberapa cuitan di X yang isinya menyindir Google Gemini, senada dengan beberapa tokoh sayap kanan yang menuding Google rasis karena tidak mau menggambarkan orang kulit putih.

    “Saya senang Google terlalu berlebihan dalam menghasilkan gambar AI, karena hal itu membuat program mereka yang rasis dan anti-peradaban menjadi jelas untuk semua orang,” kata Musk dalam salah satu postingannya di X.

    Tidak berhenti sampai di situ, Musk juga menyerang Product Lead Google Gemini Jack Krawczyk. Dalam postingannya yang berisi tangkapan layar cuitan lama Krawczyk, Musk mengatakan dialah yang membuat AI Google menjadi rasis dan seksis.

    “Saya tidak menyindir orang sembarangan. Orang gila ini adalah alasan utama mengapa AI Google sangat rasis dan seksis,” cuit Musk.

    [Gambas:Twitter]

    Ini bukan pertama kalinya Musk mengkritik perusahaan teknologi lainnya karena lebih mengutamakan keberagaman dan inklusivitas. Sebelumnya ia pernah menyindir OpenAI karena produknya yang diklaim terlalu ‘woke’.

    Gemini sendiri merupakan produk AI terbaru dari Google yang sebelumnya dikenal dengan nama Bard. Sama seperti kompetitornya, Gemini juga bisa menghasilkan gambar berdasarkan input pengguna dalam bentuk teks.

    (vmp/vmp)

  • Pilot Ukraina Puji Habis Jet Tempur F-16

    Pilot Ukraina Puji Habis Jet Tempur F-16

    Jakarta

    Pilot Ukraina dilaporkan sangat terkesan dengan jet tempur F-16. Seorang pilot yang menggunakan nama panggilan “Phantom” mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Voice of Ukraina tersebut bahwa pilot Ukraina yang berlatih memakai F-16 di AS dan Eropa memuji pesawat tersebut.

    “Pilot kami sangat terkesan. Pesawat ini melampaui ekspektasi mereka. Bahkan dengan banyaknya informasi yang mereka terima selama pelatihan, mereka sudah melihat prospek besar dan potensi besar bagaimana pesawat ini akan membantu Angkatan Udara kita,” cetusnya.

    “Dan Anda dapat membayangkan bahwa ada informasi yang belum mereka pelajari, belum diberikan kepada mereka, tentang kemampuan lain yang mungkin dimiliki pesawat ini,” tambahnya.

    Namun Phantom menambahkan bahwa pelatihan pesawat canggih memang menghadirkan tantangan karena banyak yang terbiasa menerbangkan Su-27 dan MiG-29 buatan Rusia yang lebih tua.

    Sekretaris Pers Pentagon Brigjen Pat Ryder mengumumkan pada bulan Agustus bahwa AS akan mulai melatih pilot Ukraina mengenai jet F-16 untuk mendukung upaya internasional mengembangkan dan memperkuat pertahanan jangka panjang Ukraina.”

    AS mulai melatih pilot Ukraina bulan Oktober 2023, sementara Angkatan Udara Kerajaan Inggris memulainya bulan Agustus. Mereka memberikan pilot pelajaran terbang dan bahasa Inggris sebelum kelompok pertama memulai pelatihan khusus F-16 di Denmark bulan Desember.

    “Bersama-sama, kita sekarang melangkah lebih jauh dengan memastikan Ukraina memiliki angkatan udara modern di masa depan, yang dibentuk dengan jet tempur F-16 generasi keempat yang berkemampuan tinggi,” kata Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps.

    Sejauh ini, belum jelas kapan Ukraina bisa menggunakan F-16 untuk membantu mereka melawan Rusia. Diketahui, pemerintah Belanda, Denmark dan Norwegia menawarkan sebanyak 60 F-16 ke Ukraina. Demikian seperti dilansir dari Business Insider, Selasa (13/2/2024).

    (fyk/fay)

  • Daftar Perusahaan AS PHK pada Januari 2024: Ada Microsoft hingga eBay

    Daftar Perusahaan AS PHK pada Januari 2024: Ada Microsoft hingga eBay

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah perusahaan teknologi hingga media besar di Amerika Serikat (AS) memulai tahun 2024 dengan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

    Hal ini menandakan serentetan PHK yang terjadi pada 2023 silam kemungkinan besar akan terus berlanjut. Pasalnya, perusahaan-perusahaan ini menghadapi ketidakpastian ekonomi berkepanjangan.

    Dilansir dari Reuters, berikut daftar perusahaan yang lakukan PHK pada Januari 2024.

    1. Amazon

    Pada 9 Januari 2024 silam, unit streaming Twitch dilaporkan bakal PHK 35 persen pegawainya atau sekitar 500 pekerja. Sehari setelah itu, Amazon dikabarkan bakal memberhentikan ratusan karyawan dalam operasi streaming dan studionya dan memperpanjang PHK hingga 2024.

    Lalu pada 11 Januari 2024, memo dari kepala divisi menyebut divisi buku audio dan podcast Audible milik Amazon memberhentikan 5 persen pegawainya. Kemudian pada 18 Januari, unit Buy with Prime pun ikut memberhentikan kurang dari 5 persen pegawainya.

    2. Alphabet

    Para 11 Januari 2024, Google, anak perusahaan dari Alphabet, memberhentikan ratusan pegawai di seluruh timnya, termasuk tim perangkat keras yang bertanggung jawab atas Pixel, Nest dan Fitbit. Google juga melakukan PHK sebagian besar dari pegawai yang berada di tim augmented reality.

    Kemudian pada 16 Januari, Google kembali memberhentikan ratusan karyawan di tim penjualan iklan.

    Pada 22 Januari, X Lab, divisi Alphabet untuk mengembangkan teknologi baru, memberhentikan puluhan pegawai dan beralih ke investor luar untuk mendapatkan pendanaan.

    3. Salesforce

    Pada 26 Januari silam, perusahaan software berbasis cloud, Salesforce, memberhentikan sekitar 700 pegawainya. Angka itu merupakan sekitar 1 persen dari tenaga kerjanya di seluruh dunia.

    4. Microsoft

    Pada 25 Januari silam, perusahaan teknologi Microsoft dikabarkan bakal memberhentikan 1.900 pegawai di Activision Blizzard dan Xbox.

    5. Paramount Global

    Pada 25 Januari 2024, perusahaan besar di industri perfilman Paramount Global merencanakan PHK dengan jumlah yang tidak disebutkan. Langkah ini diambil dengan tujuan untuk menjadikan organisasi yang lebih ramping.

    6. Business Insider

    Pada 25 Januari, CEO Business Insider Barbara Peng mengumumkan rencana pemangkasan hubungan kerja sekitar 8 persen dari pegawainya.

    7. IBM Corp

    Pada 24 Januari, produsen komputer terkemuka IBM Corp berencana untuk memberhentikan sejumlah karyawannya pada 2024. Namun pihaknya menyebut bakal mempekerjakan lebih banyak orang untuk peran yang berpusat pada AI.

    8. Aurora Innovation

    Pada 24 Januari, perusahaan teknologi kendaraan otonom Aurora Innovation mengungkap bahwa mereka telah memangkas 3 persen tenaga kerjanya sebagai bagian dari reorganisasi.

    9. eBay

    Pada 23 Januari 2024, platform jual beli eBay berencana untuk melakukan PHK sekitar 1.000 pegawainya, atau sekitar 9 persen dari jumlah tenaga kerjanya saat ini.

    10. Los Angeles Times

    Pada 23 Januari, media Los Angeles Times mengungkap rencana untuk memberhentikan 94 jurnalis yang menjadi anggota serikat pekerja surat kabar tersebut.

    11. Walt Disney

    Pada 11 Januari silam, Pixar Animation Studios, bagian dari Walt Disney, dikabarkan bakal melakukan PHK sejumlah karyawannya usai menyelesaikan produksi beberapa acara dan memiliki lebih banyak staf daripada yang dibutuhkan.

    12. Unity Software

    Pada 8 Januari 2024, penyedia perangkat lunak gim video Unity Software berencana untuk memberhentikan sekitar 25 persen dari jumlah pegawainya, yakni sekitar 1.800 karyawan.

    (del/pta)

  • Rusia Singgung NATO sebagai Syarat Damai di Ukraina, Ditolak Kyiv

    Rusia Singgung NATO sebagai Syarat Damai di Ukraina, Ditolak Kyiv

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rusia menawarkan penghentian invasi di Ukraina dengan syarat Presiden Volodymyr Zelenskyy membatalkan niat bergabung ke NATO, namun Kyiv menolak.

    Pemimpin delegasi Ukraina David Arakhamia mengatakan Rsusia telah mengusulkan resolusi atas konflik tersebut sejak menjelang akhir 2022.

    Arakhamia mengatakan kepada jurnalis Ukraina Natalia Moseychuk bahwa Rusia memandang netralitas Ukraina sebagai syarat utama untuk potensi perdamaian, namun pihak Kyiv menaruh sangsi atas kata-kata tersebut.

    “Mereka benar-benar berharap bahwa mereka akan menekan kami untuk menandatangani perjanjian tersebut sehingga kami bersikap netral. Itu adalah hal besar bagi mereka,” ujar Arakhamia dikutip dari Business Insider. 

    “Tidak ada, tidak akan ada kepercayaan pada Rusia bahwa mereka akan melakukannya. Itu hanya bisa dilakukan jika ada jaminan keamanan,” terang Arakhamia mengutarakan ketidakpercayaan atas bujukan Moskow tersebut.

    Menurut Arakhamia menandatangani perjanjian tanpa jaminan seperti itu akan membuat Ukraina rentan akan potensi serangan karena hal itu akan memberi Rusia kesempatan untuk berkumpul dan bersiap menghadapi agresi militer berikutnya.

    Saran agar Ukraina tidak melakukan penandatanganan perjanjian apapun pertama kali datang dari mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ketika datang ke Kyiv pada April 2022.

    Ukraina dan Rusia sempat menyatakan kesiapan pertemuan Zelenskyy dan Vladimir Putin. Diskusi mendadak terhenti ketika pasukan Rusia mundur dari Kyiv. Penarikan pasukan tersebut mengungkap kejahatan perang yang besar, termasuk pembantaian Bucha yang merupakan tragedi pembantaian ratusan rakyat sipil Ukraina oleh pasukan Rusia pada Maret 2022.

    Putin sempat mengatakan keputusan menginvasi Ukraina merupakan langkah yang salah karena perang tersebut menjadi bumerang dan membuat negara-negara anggota NATO bersatu mendukung Ukraina.

    Kendati demikian Ukraina tampaknya tidak akan segera bergabung dengan NATO karena AS menentang perluasan keanggotaan demi menghindari peningkatan ketegangan pihak Barat dengan Rusia.

    (nva/bac)

  • Google Butuh 3 Pekan Buat ‘Ngeh’ Salah Transfer Rp3,7 miliar

    Google Butuh 3 Pekan Buat ‘Ngeh’ Salah Transfer Rp3,7 miliar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Google mengirim hampir US$250 ribu atau senilai Rp3,7 miliar kepada seorang blogger Sam Curry padahal ia tidak memiliki transaksi sebesar itu.

    Sam mengaku sampai harus menunggu hampir sebulan untuk mendengar kabar dari perusahaan atas uang yang dikirim itu.

    Sam membeberkan kiriman uang itu di akun Twitter-nya pada hari Rabu (21/9). Ia mengatakan raksasa teknologi telah “secara acak” mentransfernya US$249.999.

    “Tidak apa-apa jika Anda tidak menginginkannya kembali,” kata Sam dalam tweet.

    Ia mengatakan sudah lebih dari tiga minggu menerima uang sebesar itu, dan hanya diberi tiket dukungan ketika dia menghubungi Google.

    Sam pun mengaku tidak membelanjakan uang itu dan menyimpannya karena menduga perusahaan pasti akan memintanya kembali. Ia bahkan sempat berencana mentransfer uang itu ke rekening lain untuk menghindari pembayaran pajak.

    Sam, yang berprofesi sebagai pencari kerentanan keamanan siber perusahaan, memang kerap mendapatkan hadiah apabila memberitahu perusahaan ada kerentanan.

    [Gambas:Twitter]

    Namun, dia tidak melihat hubungan antara pekerjaannya untuk Google dan transfer tersebut.

    Juru bicara Google kemudian mengonfirmasi salah kirim uang tersebut. Menurutnya, memang ada pihak yang melakukan kesalahan transfer uang.

    “Tim kami baru-baru ini melakukan pembayaran ke pihak yang salah sebagai akibat dari kesalahan tim,” kata juru bicara Google kepada CNN.

    “Kami menghargai bahwa hal itu dengan cepat dikomunikasikan kepada kami oleh mitra yang terkena dampak, dan kami sedang berupaya untuk memperbaikinya,” sambungnya.

    Juru bicara Google juga mengatakan mereka berencana untuk mendapatkan uang itu kembali.

    Dikutip Business Insider, insiden serupa dilaporkan bulan lalu ketika Crypto.com, pertukaran kripto, secara tidak sengaja mentransfer lebih dari US$10 juta ke seorang wanita.

    Namun, perusahaan membutuhkan waktu tujuh bulan untuk menemukan kesalahan tersebut, di mana pada saat itu dia telah menghabiskan atau mentransfer sejumlah besar uang.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]