Perusahaan: Business Insider

  • 29 Orang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines, Maskapai Puji Aksi Heroik Pilot – Halaman all

    29 Orang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines, Maskapai Puji Aksi Heroik Pilot – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Maskapai penerbangan Azerbaijan Airlines memuji tindakan heroik dua pilot yang berhasil melakukan pendaratan darurat di Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024).

    Mengutip PEOPLE, kedua pilot tersebut termasuk di antara 38 orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut.

    Saat ini, penyebab kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan.

    Berbicara kepada wartawan setelah insiden pada Hari Natal tersebut, Presiden Azerbaijan Airlines, Samir Rzayev, memuji tindakan para pilot yang berhasil menyelamatkan 29 orang lainnya di dalam pesawat.

    “Sayangnya, dua pilot berpengalaman kami dan seorang kru kehilangan nyawa dalam kecelakaan itu,” kata Rzayev, menurut laporan dari kantor berita Azerbaijan Report dan Business Insider.

    “Kepahlawanan mereka tidak akan pernah terlupakan.”

    “Meskipun kecelakaan tragis ini membawa duka mendalam bagi bangsa kita, dedikasi para kru yang dengan gagah berani melaksanakan tugas hingga detik-detik terakhir, serta prioritas mereka terhadap keselamatan penumpang, akan selalu tercatat dalam sejarah.”

    Kedua pilot tersebut bernama Captain Igor Kshnyakin, dan co-pilot Aleksandr Kalyaninov.

    Azerbaijan Airlines menjelaskan, pesawat Embraer 190 mereka, yang terbang dalam rute Baku (Azerbaijan)-Grozny (Rusia), melakukan pendaratan darurat sekitar dua mil dari Kota Aktau, Kazakhstan.

    Spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Issa Tazhenbayev / AFP) (AFP/ISSA TAZHENBAYEV)

    Pada saat kecelakaan, pesawat tersebut membawa 67 orang, termasuk 62 penumpang dan lima awak pesawat.

    “Kontak sudah dilakukan dengan otoritas Kazakhstan, dan bantuan operasional yang diperlukan sedang diberikan oleh badan penyelamat darurat Kazakhstan di lokasi kejadian,” demikian pernyataan Azerbaijan Airlines.

    Maskapai tersebut juga menegaskan bahwa para korban selamat sudah menerima bantuan medis.

    Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, turut memberikan komentar mengenai tragedi tersebut.

    “Saya berdoa agar Allah memberikan ampunan kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat ini,” ujarnya.

    “Saya menyampaikan belasungkawa dan doa agar keluarga serta orang-orang terkasih mereka diberi kekuatan dan kesabaran.”

    “Ini adalah tragedi besar, sebuah kehilangan yang mendalam bagi rakyat Azerbaijan.”

    Aliyev mengatakan bahwa sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini.

    Penyebab Kecelakaan

    Berdasarkan informasi yang ia terima, Aliyev menjelaskan bahwa pesawat tersebut mengubah rute karena cuaca buruk dan mulai menuju bandara Aktau di Kazakhstan, tempat kecelakaan terjadi saat pendaratan.

    Sementara itu, pejabat Ukraina dan pakar penerbangan berspekulasi bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh tembakan antipesawat dari Rusia, sebagaimana dilaporkan oleh The Wall Street Journal.

    “Video reruntuhan dan kondisi keamanan wilayah udara di barat daya Rusia menunjukkan kemungkinan bahwa pesawat itu terkena tembakan antipesawat,” kata Matt Borie, kepala intelijen di perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions, kepada surat kabar tersebut.

    Dalam sebuah postingan di X, Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, menyebut adanya dugaan keterlibatan Rusia dalam insiden tersebut.

    “Pagi ini, pesawat Embraer 190 milik maskapai Azerbaijan, yang terbang dari Baku ke Grozny, ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia,” tulis Kovalenko.

    “Namun, mengakui hal ini tidak nyaman bagi pihak tertentu, jadi akan ada upaya untuk menutupinya, termasuk dengan menyembunyikan lubang-lubang di bagian pesawat yang masih tersisa.”

    “Ada juga rekaman video dari dalam pesawat saat penerbangan, yang memperlihatkan kerusakan pada rompi pelampung dan bagian lainnya.”

    “Rusia seharusnya menutup wilayah udara di atas Grozny tetapi gagal melakukannya,” lanjut Kovalenko.

    “Pesawat tersebut dialihkan ke Kazakhstan alih-alih melakukan pendaratan darurat segera di Grozny, untuk menyelamatkan nyawa.”

    Dalam gambar selebaran yang dirilis oleh kementerian situasi darurat Kazakhstan, spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Handout / Kazakhstan’s emergency situations ministry / AFP) (AFP/HANDOUT)

    Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan kepada wartawan bahwa karena penyelidikan masih berlangsung.

    “Tidaklah tepat untuk membuat spekulasi sebelum ada kesimpulan resmi,” ujarnya.

    “Kami jelas tidak akan membuat hipotesis, dan orang lain pun seharusnya tidak melakukannya,” kata Peskov, sebagaimana dilaporkan oleh NBC News.

    Aliyev juga mengingatkan untuk tidak membuat spekulasi terlalu dini mengenai penyebab kecelakaan.

    “Ada video yang memperlihatkan kecelakaan pesawat tersebut di media dan media sosial, dan semua orang bisa menontonnya. Namun, penyebab pasti kecelakaan belum diketahui,” ujarnya.

    “Ada berbagai teori yang muncul, tetapi saya yakin masih terlalu dini untuk membahasnya.”

    “Masalah ini perlu diselidiki dengan cermat.”

    Rzayev, Presiden Azerbaijan Airlines, menyatakan bahwa kotak hitam pesawat telah ditemukan.

    Ia juga mengatakan bahwa pesawat tersebut telah menjalani pemeriksaan menyeluruh pada bulan Oktober dan lulus dari pemeriksaan teknis.

    Pilot pesawat tersebut telah mencatat lebih dari 15.000 jam terbang, menurut laporan dari Report.

    “Para korban selamat akan segera dipulangkan ke negara ini,” kata Rzayev kepada wartawan.

    “Jenazah korban yang meninggal akan dipulangkan dalam dua hari ke depan.”

    “Semoga Tuhan mengasihani mereka yang meninggal, dan kami berdoa agar para korban selamat segera pulih.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Hwang Dong-hyuk Mengaku Lelah setelah Membuat Cerita Squid Game 2

    Hwang Dong-hyuk Mengaku Lelah setelah Membuat Cerita Squid Game 2

    Jakarta, Beritasatu.com – Sutradara Squid Game, Hwang Dong-hyuk kembali membuat cerita baru untuk Squid Game 2. Memikirkan kelanjutan dari serial fenomenal ini tentu bukanlah tugas yang mudah, mengingat ekspektasi tinggi yang diberikan oleh banyak orang. Ia mengaku cukup kelelahan setelah berpikir panjang untuk melanjutkan cerita serial tersebut.

    “Saya sangat lelah. Saya sangat lelah,” ungkapnya, seperti dikutip dari Business Insider pada Selasa (24/12/2024).

    Pada musim pertama yang dirilis pada September 2021, Squid Game mendapatkan respons positif dari penonton. Antusiasme tersebut bahkan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang turut menikmati kesuksesan serial asal Korea Selatan ini.

    Sebagai sutradara, Hwang Dong-hyuk merasa bangga dan bahagia atas apresiasi yang diterima oleh karyanya. Namun, di sisi lain, ia juga merasa jenuh karena terus-menerus berkutat dengan proyek tersebut. Mengingat betapa kompleksnya ide cerita, dan ia harus mengemasnya dengan cara yang baru dan segar.

    Oleh karena itu, untuk sementara waktu, Hwang Dong-hyuk berencana untuk beristirahat dan tidak akan menggarap proyek apa pun dalam waktu dekat.

    “Di satu sisi, saya harus mengatakan bahwa saya sangat muak dengan Squid Game. Saya lelah dengan hidup saya yang selalu membuat dan mempromosikan sesuatu. Jadi saat ini, saya tidak memikirkan proyek selanjutnya,” kata Hwang Dong-hyuk.

    Untuk menenangkan diri, Hwang Dong-hyuk berencana akan pergi ke suatu pulau, menikmati waktu sendiri karena membuat cerita Squid Game 2 menurutnya sangat menguras energi.

    Squid Game merupakan serial asal Korea Selatan yang berhasil menarik perhatian dunia pada 17 September 2021. Berkat Hwang Dong-hyuk, serial ini semakin epik karena memadukan cerita yang menegangkan dan mematikan. 

  • Putin Masih Bungkam soal Suriah Semenjak Runtuhnya Pemerintah Assad, Ini Kata Analis – Halaman all

    Putin Masih Bungkam soal Suriah Semenjak Runtuhnya Pemerintah Assad, Ini Kata Analis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, tampil dalam sebuah pertemuan tahunan yang disiarkan di televisi pada Senin (16/12/2024).

    Selama pertemuan tersebut, Putin tampak berusaha menjaga fokus pembicaraan pada keberhasilan Rusia di Ukraina, menurut laporan Business Insider.

    Putin tidak memberikan komentar apa pun mengenai perkembangan terbaru di Suriah, di mana sekutu lama Rusia, Bashar al-Assad, digulingkan oleh kelompok bersenjata awal bulan ini.

    Rusia telah lama mendukung rezim Assad dengan bantuan militer.

    Namun, serangan kilat oleh kelompok bersenjata yang tak terdeteksi oleh intelijen Rusia, berhasil menggulingkan Assad hanya dalam dua minggu.

    Peristiwa ini menyoroti batasan ambisi Putin dalam membangun kembali Rusia sebagai kekuatan global, kata para analis.

    “Runtuhnya rezim Assad menandakan kelemahan Rusia dalam melindungi sekutunya,” ujar Yaniv Voller, dosen senior politik Timur Tengah di Universitas Kent, kepada Business Insider.

    Jatuhnya Assad juga memicu pertanyaan tentang masa depan pangkalan militer strategis Rusia di Suriah, yang semakin membuat Putin membutuhkan kemenangan di Ukraina lebih dari sebelumnya.

    Respons Lambat Rusia terhadap Suriah

    Dalam foto tanggal 20 November 2017 ini, Presiden Rusia Vladimir Putin, kiri, memeluk Presiden Suriah Bashar Assad di kediaman Bocharov Ruchei di resor Laut Hitam Sochi, Rusia. (Mikhail Klimentyev, Kremlin Pool Photo via AP, File)

    Putin sebelumnya sering membanggakan keberhasilan intervensi militer Rusia di Suriah.

    Pada 2015, Rusia meluncurkan misi militer asing pertamanya sejak berakhirnya Perang Dingin, dan berhasil membantu Assad mempertahankan kekuasaannya.

    Keberhasilan itu digunakan oleh Kremlin untuk mengejek kebijakan Timur Tengah Amerika Serikat dan sekutunya yang dianggap gagal.

    Rusia juga memanfaatkan pangkalan militer di Suriah untuk memperluas pengaruhnya ke Afrika dan kawasan sekitarnya.

    Namun, dengan angkatan bersenjata Rusia yang kewalahan oleh perang di Ukraina, Putin tampak tidak mampu atau tidak bersedia mengirimkan pasukan tambahan untuk menyelamatkan Assad.

    Sejauh ini, Kremlin hanya mengonfirmasi bahwa mereka telah memberikan suaka kepada Assad dan keluarganya, yang melarikan diri dengan pesawat Rusia saat kelompok bersenjata mendekati Damaskus.

    Media Rusia yang berada di bawah kontrol ketat Kremlin juga bungkam dalam meliput peristiwa di Suriah.

    Sementara itu, para blogger militer menyalahkan kegagalan ini pada pemimpin militer Rusia dan pasukan Assad.

    Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mencoba mengalihkan kesalahan dengan menyalahkan Amerika Serikat dan sekutunya.

    “Ini adalah pengulangan pola lama: menciptakan kekacauan, lalu mengambil keuntungan dari situasi,” kata Lavrov.

    Apa Dampaknya bagi Rusia?

    Runtuhnya pemerintahan Assad mungkin berdampak besar pada jejak militer global Rusia, yang menjelaskan mengapa Putin tetap bungkam soal isu ini.

    Nikolay Kozhanov, profesor di Gulf Studies Center, Qatar University, menyebutkan dalam artikelnya untuk Chatham House minggu lalu bahwa runtuhnya Assad merusak reputasi Rusia sebagai sekutu yang dapat diandalkan.

    Stefan Wolff, profesor Keamanan Internasional di University of Birmingham, berpendapat dalam artikelnya di The Conversation.

    Ia menyatakan bahwa kegagalan Rusia dalam menyelamatkan Assad menunjukkan kelemahan signifikan dalam kemampuannya bertindak sebagai negara adidaya.

    Beberapa mantan pejabat AS dan peneliti militer bahkan memprediksi bahwa negara-negara di bawah pengaruh Rusia mungkin segera melepaskan diri, seperti yang terjadi pada tahun 1991 setelah Uni Soviet runtuh.

    “Bangunan kekuasaan yang dibangun dengan hati-hati oleh Vladimir Putin selama lebih dari dua dekade kini mulai runtuh di depan mata kita,” tulis mantan pejabat itu dalam Majalah Time.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam kunjungannya ke Kazakhstan. (EPA Photo)

    Namun, beberapa analis lebih berhati-hati dalam menyikapi situasi ini.

    Mohammed Albasha, pendiri Basha Report, konsultan yang berbasis di Virginia, mengatakan kepada Business Insider bahwa penarikan militer Rusia dari Suriah mungkin akan mempengaruhi pengaruhnya di Timur Tengah.

    Hal ini juga dapat mendorong pemerintah di Armenia atau negara-negara di wilayah Sahel seperti Niger dan Burkina Faso untuk mempertimbangkan kembali aliansi mereka dengan Rusia, dan mulai beralih dengn menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Barat atau China.

    Namun, negara-negara yang berbatasan langsung dengan Rusia seperti Georgia, Tajikistan, dan Belarus kemungkinan akan tetap setia karena hubungan ekonomi dan keamanan nasional yang kuat dengan Rusia.

    Alasan Putin Tetap Bungkam

    Beberapa analis percaya bahwa diamnya Putin mengenai Suriah bukan sekadar pengalihan perhatian dari kekalahan memalukan, tetapi mungkin juga bagian dari upaya untuk menegosiasikan kesepakatan dengan pemerintah baru Suriah.

    Hal itu dilakukan agar Rusia bisa mempertahankan sebagian aset militernya di negara tersebut.

    Laporan menyebutkan bahwa Rusia telah menarik kapal-kapal angkatan laut dari pangkalan Tartus, tetapi masih mempertahankan pesawat dan aset angkatan udara lainnya di pangkalan Hmeimim.

    “Bahkan jika Rusia menarik pasukannya dari Suriah, Moskow tetap akan berupaya menjaga penarikan ini agar tidak terlihat sebagai tanda kekalahan,” kata Voller kepada Business Insider.

    Fokus Putin pada Ukraina dalam pertemuan hari Senin itu menegaskan bahwa ia sangat membutuhkan kemenangan di sana.

    Kemenangan di Ukraina akan membantu Rusia mempertahankan citranya sebagai kekuatan militer yang kuat, meskipun ada kemunduran baru-baru ini.

    “Tidak ada keraguan bahwa Rusia akan terus meningkatkan upayanya di Ukraina,” tulis Wolff dalam posting blog minggu lalu.

    “Putin membutuhkan keberhasilan yang segera untuk memulihkan kepercayaan domestik dan internasional.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Rusia Tarik Pasukan Besar-besaran dari Suriah: Pesawat dan Kapal Balik Kanan, AS Aji Mumpung – Halaman all

    Rusia Tarik Pasukan Besar-besaran dari Suriah: Pesawat dan Kapal Balik Kanan, AS Aji Mumpung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia sedang melakukan operasi penarikan pasukan yang signifikan dari Suriah.

    Mereka memobilisasi sejumlah besar transportasi militer dan aset angkatan laut untuk mengevakuasi personel, peralatan, dan senjata.

    Serangkaian penerbangan yang melibatkan pesawat An-124 Ruslan dan Il-76MD telah dijadwalkan dari Pangkalan Udara Khmeimim.

    Penerbangan ini akan mengangkut pasukan dan material ke lapangan udara di Ulyanovsk, Chkalovsky, dan Privolzhsky di wilayah Rusia.

    Pada saat yang sama, persiapan angkatan laut sedang dilakukan untuk mendukung penarikan pasukan, dikutip dari Defense Express.

    Kapal kargo Sparta II dan kapal pendarat besar Alexander Shabalin sedang dipersiapkan untuk ditempatkan dari Baltiysk ke pelabuhan Tartus di Suriah.

    Selain itu, kapal pendarat Alexander Otrakovsky dan Ivan Gren dari Armada Utara sedang dalam perjalanan menuju Mediterania, bergabung dengan fregat Admiral Gorshkov dan Admiral Golovko.

    Di Tartus, operasi pembongkaran darurat sedang berlangsung sementara pasukan Rusia mempercepat pemindahan aset militer.

    Beberapa ratus personel pasukan khusus telah tiba di kota pelabuhan untuk mengawasi dan mengamankan penarikan pasukan.

    Para pengamat berpendapat bahwa kemunduran Rusia difasilitasi melalui perjanjian dengan pasukan antipemerintah Suriah.

    Khususnya, Moskow telah mengubah retorikanya, tidak lagi melabeli kelompok oposisi sebagai “teroris” dan mengambil sikap yang lebih netral untuk memastikan perjalanan yang aman.

    AS Ambil Kesempatan

    Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara di Suriah setelah rezim Bashar al-Assad runtuh pada akhir pekan lalu. 

    AS bukan satu-satunya negara yang mengambil kesempatan dalam masa ketidakstabilan pemerintahan di Suriah.

    Pasukan Amerika, Israel, dan Turki semuanya terlibat dalam pengeboman sejumlah target di seluruh Suriah selama beberapa hari terakhir.

    Namun, ketiganya dinilai memiliki maksud dan kepentingan yang berbeda, dikutip dari Business Insider.

    Bagi Amerika Serikat, serangan ini bertujuan untuk terus memburu ISIS, seperti yang telah dilakukan selama bertahun-tahun, tetapi kali ini dengan intensitas yang lebih tinggi untuk menyingkirkan kelompok tersebut.

    Presiden AS Joe Biden telah menyatakan misi ini akan terus berlanjut, meskipun ada ketidakpastian tentang masa depan kepemimpinan Suriah.

    AS telah berulang kali menyatakan mereka berkomitmen untuk mengalahkan ISIS selamanya.

    “Kami tidak ingin memberi ISIS kesempatan untuk memanfaatkan situasi yang sedang terjadi,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

    Aksi Militer Meluas di Suriah

    1. Amerika Memerangi ISIS

    Gambar yang dipublikasikan pada tanggal 6 Desember ini menunjukkan pesawat tempur B-52H Stratofortress milik Angkatan Udara AS selama patroli udara tempur untuk mendukung misi anti-ISIS di Timur Tengah. (Komando Pusat AS)

    Saat pasukan pemberontak mencapai Damaskus pada Minggu (8/12/2024) dan Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan negara itu, pesawat pengebom B-52 Angkatan Udara AS, jet tempur F-15, dan pesawat serang A-10 mengebom target-target ISIS di Suriah tengah.

    Serangan tersebut menghantam para pemimpin, operator, dan kamp-kamp ISIS, kata Komando Pusat AS (US CENTCOM), yang mengawasi operasi-operasi di Timur Tengah.

    Berbicara kepada wartawan, seorang pejabat senior pemerintah menyebut operasi ini “penting.”

    Pejabat tersebut mengatakan pesawat tempur AS menjatuhkan sekitar 140 amunisi untuk menyerang 75 target.

    Militer AS menyatakan tujuan serangan ini adalah untuk mencegah ISIS bangkit kembali di Suriah tengah.

    Jonathan Lord, mantan analis politik-militer di Pentagon, mengatakan kepada Business Insider, militer AS khawatir ISIS dapat melarikan diri dari kekacauan ini, sehingga mereka menyerang sebanyak mungkin target.

    2. Israel Berupaya Melemahkan “Musuh”

    Pengeboman sejak Minggu tidak hanya dilakukan oleh AS.

    Israel juga telah melakukan lebih dari 300 serangan udara di negara tetangga Suriah, menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, sebuah organisasi pemantau perang.

    Israel menargetkan sisa-sisa militer Assad, termasuk pesawat, depot amunisi, fasilitas penyimpanan senjata, kapal perang, sistem radar, dan aset lainnya, kata SOHR.

    Pejabat Israel mengatakan serangan ini bertujuan untuk mencegah persenjataan jatuh ke tangan “musuh potensial.”

    “Israel tidak mau mengambil risiko dengan keamanan mereka dan tidak menunggu untuk mengetahui apakah pemerintahan baru Suriah bersahabat atau bermusuhan,” kata Lord.

    Lord, yang saat ini menjabat sebagai direktur program Keamanan Timur Tengah di lembaga pemikir Center for a New American Security, mengatakan serangan udara ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk mengurangi risiko militer di masa mendatang.

    Militer Israel juga mengirim pasukan darat melintasi perbatasan Suriah melalui zona penyangga yang diawasi PBB, sebuah area yang memisahkan Suriah dan Israel.

    PBB mengecam tindakan tersebut.

    Pasukan IDF Israel terlihat memasuki Suriah, dalam foto selebaran yang dikeluarkan oleh militer pada 9 Desember 2024. (IDF/Timesof Israel)

    3. Turki Melawan Kurdi

    Sementara itu, Turki memiliki kepentingan sendiri di Suriah.

    Pesawat nirawak Turki menyerang lokasi militer di wilayah yang dikuasai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh Kurdi, kata SOHR pada Selasa (10/12/2024).

    Turki, yang memandang SDF sebagai kelompok teror, telah menargetkan pasukan Kurdi selama bertahun-tahun.

    AS sering bekerja sama dengan SDF dalam operasi melawan ISIS.

    “Turki memiliki ancaman kontraterorisme yang sah dan mereka berhak untuk menanganinya,” kata Kirby, juru bicara Gedung Putih, menanggapi pertanyaan wartawan tentang tindakan terhadap kelompok Kurdi.

    Jatuhnya Rezim al-Assad

    Aksi militer ini terjadi setelah runtuhnya Tentara Suriah di tengah serangan pemberontak yang menggulingkan Bashar al-Assad dari kekuasaan.

    Diktator yang telah lama berkuasa itu sangat bergantung pada dukungan militer dari Rusia, Iran, dan Hizbullah Lebanon untuk menekan oposisi.

    Pejabat AS mengatakan runtuhnya rezim Assad disebabkan oleh melemahnya sekutu-sekutu Suriah, yang teralihkan oleh konflik di Ukraina atau konfrontasi dengan Israel.

    Rusia, yang memiliki kendali signifikan atas wilayah udara Suriah, kini menghadapi masa depan pengaruh militernya yang tidak pasti.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Tiara Shelavie)

  • Tesla Setop Produksi Mobil, Ternyata Tidak Laku

    Tesla Setop Produksi Mobil, Ternyata Tidak Laku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah diperkenalkan pertama kali pada 2019, Tesla akhirnya resmi merilis mobil listrik pickup Cybertruck pada akhir 2023. CEO Tesla Elon Musk sebelumnya mengumbar estimasi penjualan tahunan Cybertruck tembus 250.000 unit.

    Namun, kenyataannya jauh berbeda. Para analis memprediksi Cybertruck hanya mampu terjual 48.500 unit pada tahun ini. Sementara itu, secara keseluruhan mobil jenis pickup terjual 2 unit setiap tahunnya.

    Ada banyak tantangan yang dihadapi Tesla dalam menjual Cybertruck. Salah satunya soal isu keamanan. Pada tahun ini, Cybertruck sudah 6 kali ditarik dari pasar karena kendala teknis.

    Setiap pekan, ada saja berita terbaru soal insiden Cybertruck. Mulai dari kebocoran minyak, kegagalan sistem, hingga tiba-tiba mati di tengah salju.

    Ada banyak juga keluhan pengguna terkait kinerja Cybertruck yang tak seperti klaim Musk saat memperkenalkan produk tersebut. Salah satunya, soal jarak tempuh yang dikatakan bisa sampai 350-mil, padahal kenyataannya lebih rendah.

    Di tengah berbagai masalah tersebut, Tesla akhirnya memutuskan menghentikan produksi Cybertruck selama 3 hari di fasilitas pabrik Tesla di Austin, dikutip dari Mashable, Rabu (4/12/2024).

    Para pekerja di fasilitas perakitan Cybertruck diinstruksikan untuk tak perlu memasukkan laporan kerja selama 3 hari. Menurut 4 sumber Business Insider, penyetopan produksi itu terjadi setelah beberapa perlambatan serupa di bulan Oktober.

    Belum lagi peningkatan tugas kebersihan dan pelatihan untuk mengisi jam kerja karyawan, dan penurunan tajam tawaran lembur.

    Tesla belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait alasan penyetopan sementara lini produksi Cybertruck. Namun, ini bukan hal yang akan terjadi jika penjualan lancar.

    Mashable melaporkan bahwa produsen otomotif biasanya mengalami lonjakan penjualan pada musim semi, ketika konsumen mendapatkan pengembalian pajak dan siap membeli mobil baru.

    Jadi, jika Tesla mengantisipasi lonjakan penjualan tersebut, seharusnya pabriknya sibuk untuk memenuhi permintaan pasar.

    (fab/fab)

  • Raja Mobil China: Banyak Perusahaan Mobil Bakal Bangkrut

    Raja Mobil China: Banyak Perusahaan Mobil Bakal Bangkrut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan industri mobil listrik (EV) membuat banyak perusahaan baru bermunculan. China merupakan salah satu negara yang paling banyak mencetak produsen EV.

    Kendati begitu, CEO raksasa mobil listrik (EV) Xpeng, He Xiaopeng, terang-terangan mengatakan banyak perusahaan EV asal China yang tak bisa bertahan dalam satu dekade ke depan.

    “Dari 300 startup [mobil listrik China], hanya 100 yang akan bertahan. Saat ini, kurang dari 50 perusahaan yang mampu eksis. Hanya 40 di antaranya yang benar-benar bisa menjual mobil setiap tahunnya,” kata He kepada The Strait Times, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (20/11/2024).

    “Menurut saya, hanya ada 7 perusahaan mobil besar yang akan bertahan di 10 tahun ke depan,” ia menambahkan.

    He tak menjabarkan lebih perinci terkait siapa saja pemain mobil listrik China yang akan bertahan di masa depan.

    Perwakilan He di Xpeng tidak merespons permintaan komentar dari Business Insider.

    Ini bukan kali pertama He membuat prediksi brutal yang seakan ‘menyerang’ produsen mobil listrik China lain. Pada Maret lalu, ia mengatakan kepada Channel News Asia bahwa dalam 3-4 tahun ke depan industri EV China akan melihat ‘turnamen pukulan’.

    Ia mengatakan hal tersebut menyusul kompetisi yang kian sengit antara pemain-pemain EV China kawakan. Untuk 2030 mendatang, ia mengatakan produsen EV China yang mampu bertahan ditentukan oleh “kemampuan” dan “kelayakan” mereka.

    “Industri mobil seperti marathon, bukan sprint,” ujarnya kepada Channel News Asia kala itu.

    Ramalan He sesuai dengan apa yang diungkap CEO Mercedes-Benz Ola Kallenius beberapa saat lalu. Ketika ditanya soal ancaman kompetisi yang datang dari pemain EV China, ia menjawab santai.

    “Ini aneh. Ini adalah perang harga yang mirip dengan Darwinisme, pemurnian pasar. Banyak dari pemain tersebut tidak akan bertahan dalam lima tahun dari sekarang,” ia menuturkan.

    Dominasi mobil listrik China tak lepas dari subsidi besar-besaran yang diberikan pemerintahan Xi Jinping. Hal tersebut memungkinkan pemain EV China mampu menawarkan produk dengan harga lebih murah ketimbang produsen negara lain.

    Namun, pertumbuhan yang pesat membuat kompetisi kian meruncing. Konsultan otomotif di AlixPartners, Stephen Dyer, mengatakan kepada The Wall Street Journal pada April lalu bahwa sepanjang 2023, ada 123 merek mobil listrik China yang menjual setidaknya 1 unit EV di China.

    Salah satu raja mobil listrik China, BYD, merupakan pemain utama di China yang menggenjot pasar global.

    Menurut data yang dikumpulkan oleh firma teknologi ABI Research, pemain EV China berkontribusi terhadap 70% pangsa pasar EV di Thailand dan 88% di Brasil pada kuartal pertama tahun ini.

    Pada laporan kinerja kuartal ketiga, BYD mengatakan telah melampaui pendapatan Tesla dari penjualan EV untuk pertama kalinya.

    Sementara untuk Xpeng sendiri, sahamnya yang terdaftar di AS menerima penurunan 11% pada tahun ini. Perusahaan belum membukukan profit sejak pertama kali didirikan pada 2014 silam.

    Vice Chairman dan Presiden Xpeng, Brian Gu, mengatakan pada Maret lalu bahwa perusahaan berada dalam jalur yang tepat untuk mencatat profit pada 2025 mendatang.

    (fab/fab)

  • 6 Penyebab iPhone Tidak Bisa Dicas, Begini Cara Mengatasinya

    6 Penyebab iPhone Tidak Bisa Dicas, Begini Cara Mengatasinya

    Jakarta

    iPhone dikenal sebagai salah satu perangkat smartphone dengan kualitas yang andal. Meski begitu, seperti perangkat elektronik lainnya, iPhone bisa juga mengalami masalah teknis, salah satunya tidak bisa dicas.

    Masalah ini tentu bisa sangat mengganggu aktivitas, terutama saat baterai habis dan kamu sangat membutuhkan ponsel untuk aktivitas sehari-hari. Lantas, apa saja penyebab iPhone tidak bisa dicas? Bagaimana cara mengatasinya?

    Penyebab iPhone Tidak Bisa Dicas

    Ada beberapa penyebab mengapa iPhone tidak bisa dicas atau diisi daya. Mengutip laman anker, berikut di antaranya:

    1. Kabel/ Adaptor Pengisi Daya Rusak

    Salah satu alasan yang paling umum mengapa iPhone tidak bisa diisi dayanya adalah kabel atau adaptor pengisi daya rusak atau tidak kompatibel. Seringnya penggunaan dan penanganan yang tidak tepat bisa menyebabkan kerusakan internal kecil yang mengganggu konektivitas

    2. Ada Debu atau Kotoran di Port Pengisian Daya

    Seiring berjalannya waktu, debu dan kotoran lainnya bisa menumpuk di port pengisian daya. Hal tersebut menghalangi sambungan antara kabel dan ponsel, sehingga mencegah iPhone mengisi daya dengan benar.

    3. Gangguan pada Perangkat Lunak

    Dalam beberapa kasus, masalah perangkat lunak atau versi iOS yang ketinggalan zaman bisa mengganggu kemampuan iPhone dalam mengisi daya. Gangguan ini bisa menyebabkan iPhone berhenti mengisi daya atau pengisian tidak konsisten.

    4. Sumber Daya Rusak

    Masalah tak hanya bisa terjadi pada iPhone atau kabel pengisi daya, melainkan dari sumber daya tersebut. Stop kontak, port USB atau powerbank yang rusak bisa mencegah iPhone menerima daya yang diperlukan.

    5. Kerusakan Fisik

    iPhone yang jatuh, terkena air atau mengalami kerusakan fisik lainnya mungkin bisa membuat pengisian daya berjalan tidak baik. Kerusakan pada port pengisian daya, baterai, atau komponen internal lainnya bisa menghambat proses pengisian daya.

    6. Baterai yang Makin Tua

    Seiring bertambahnya usia, baterai iPhone bisa kehilangan kemampuannya untuk menyimpan daya secara efektif. Sehingga, waktu pengisian daya menjadi lebih lambat atau tidak mampu mengisi daya baterai hingga kapasitas penuh.

    Cara Mengatasi iPhone yang Tidak Bisa Dicas

    Tak perlu khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi iPhone yang tidak bisa dicas. Mengutip laman Apple Support dan Business Insider, begini langkah-langkahnya:

    1. Restart iPhone
    2. Periksa apakah ada tanda kerusakan pada kabel pengisian daya dan adaptor USB, seperti patah atau ujung yang bengkok. Jangan gunakan aksesori yang rusak.
    3. Gunakan stopkontak di dinding. Periksa sambungan yang kuat antara kabel pengisian daya, adaptor dinding USB dan stopkontak. Coba gunakan stopkontak lain.
    4. Singkirkan kotoran dari port pengisian daya di bagian bawah perangkat. Colokkan kabel pengisian daya ke perangkat dengan kuat
    5. Biarkan perangkat terisi daya selama setengah jam
    6. Jika perangkat tetap tidak mau menyala atau menampilkan ikon baterai di layar, paksa nyalakan ulang perangkat:

    Untuk iPhone 8 versi lebih baru dan iPhone SE (generasi ke 2 dan versi lebih baru): Tekan dan lepaskan tombol volume atas dengan cepat, tekan dan lepaskan tombol volume bawah dengan cepat, dan tekan dan tahan tombol samping hingga logo Apple muncul.Untuk iPhone 7, iPhone 7 Plus, dan iPod touch (generasi ke-7): Tekan dan tahan tombol samping (atau atas) dan tombol volume bawah hingga logo Apple muncul .Untuk iPhone 6s atau versi lebih lama, iPhone SE (generasi ke 1): Tekan dan tahan tombol samping (atau atas) dan tombol utama sampai logo Apple muncul

    7. Biarkan perangkat terisi daya selama setengah jam lagi.
    8. Jika penyebab iPhone tidak bisa dicas karena versi iOS yang belum diperbarui, lakukan pembaruan dengan:

    Klik SettingsPilih GeneralKlik Software UpdateKlik Install Now

    Itulah beberapa penyebab iPhone yang tidak bisa dicas dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini membantumu ya.

    (elk/row)

  • Mike Tyson Masih Kekar di Usia 58 Tahun, Begini Latihan dan Pola Makannya

    Mike Tyson Masih Kekar di Usia 58 Tahun, Begini Latihan dan Pola Makannya

    Jakarta

    Penampilan Mike Tyson dalam laga melawan Jake Paul mengundang banyak decak kagum. Penampilan fisik sang legenda tinju terlihat tetap prima meski akhirnya kalah di laga tersebut.

    Di usia yang sudah menginjak 58 tahun, ‘Iron Mike’ masih memiliki tubuh yang kekar dan berotot. Seperti apa sih pola makan dan latihan yang dijalani sang ikon agar tetap bugar?

    Dalam acara ‘The Record with Greta Van Susteren’, Tyson membagikan tentang jadwal latihannya yang ketat dan penuh disiplin. Setiap hari, Tyson selalu bangun pukul empat pagi dan melakukan latihan kardio.

    “Pukul empat pagi, melakukan kardio selama satu jam, lalu mandi, bangun pukul satu, pergi ke pusat kebugaran, berlatih tinju delapan ronde, memukul karung tinju, mungkin, lalu saya berlatih dengan pelatih kekuatan dan conditioning saya, lalu saya berlatih lagi,” ungkap Tyson dikutip dari Business Insider, Sabtu (16/11/2024).

    Tyson pun mengunggah cuplikan latihannya di Instagram. Dalam video-video tersebut, tampak Tyson berlatih untuk membangun kekuatan dan kebugaran kardiovaskularnya. Beragam jenis latihan dijajalnya, mulai dari squat, bench press, shoulder press, bicep curl, hingga air bike.

    Diet Mike Tyson

    Pada 2010, Tyson memutuskan untuk berhenti makan daging dan menjadi seorang vegan.

    Namun pada 2020, Tyson kembali mengonsumsi daging untuk mendukung performa latihan dan membangun fisiknya.

    “Saya berhenti (menjadi vegan) karena latihan, dan karena saya ingin tubuh saya memiliki bentuk dan kekuatan yang saya inginkan,” kata Tyson dalam podcast The Joe Rogan Experience pada 2020.

    Tyson menambahkan ia mulai menambahkan daging hewan liar, seperti rusa dan bison, ke dalam menu sehari-hari.

    “Saya hanya makan rusa dan bison, hewan liar, dan saya merasa bugar,” tuturnya.

    (ath/kna)

  • Mantan Menteri Keuangan AS Paparkan Fokus Kebijakan Ekonomi Donald Trump – Page 3

    Mantan Menteri Keuangan AS Paparkan Fokus Kebijakan Ekonomi Donald Trump – Page 3

    Sebelumnya, perusahaan otomotif milik Elon Musk, Tesla mencapai valuasi pasar USD 1 triliun untuk pertama kalinya sejak April 2022. Saham melonjak sebanyak 7% pada hari Jumat ke puncak intraday USD 319,44, dengan saham melonjak 27% sejak Donald Trump dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden AS.

    Saham Tesla naik 26% tahun ini, sejalan dengan kenaikan S&P 500 dan Nasdaq 100. CEO Tesla Elon Musk adalah sponsor besar kampanye Trump dalam beberapa bulan terakhir, menyumbangkan lebih dari USD 100 juta untuk upaya memilihnya kembali.

    Kenaikan besar dalam saham Tesla minggu ini melambungkan Musk ke kekayaan bersih sekitar USD 300 miliar, memperkuat posisinya sebagai orang terkaya di dunia menurut data Bloomberg. Melansir Business Insider, Sabtu (9/11/2024), Analis Wedbush Dan Ives mengatakan kemenangan Trump, meskipun berpotensi negatif bagi sektor kendaraan listrik yang lebih luas, dapat menguntungkan Tesla secara signifikan.

    Sebab, meskipun potongan harga federal untuk kendaraan listrik dan insentif pajak kemungkinan akan dicabut selama masa jabatan kedua Trump, Tesla lebih cocok daripada pesaingnya untuk menavigasi skenario seperti itu.

    “Tesla memiliki skala dan cakupan yang tak tertandingi dalam industri kendaraan listrik dan dinamika ini dapat memberi Musk dan Tesla keunggulan kompetitif yang jelas dalam lingkungan subsidi non-kendaraan listrik, ditambah dengan kemungkinan tarif Tiongkok yang lebih tinggi yang akan terus mendorong pemain kendaraan listrik Tiongkok yang lebih murah (BYD, Nio, dll.) agar tidak membanjiri pasar AS selama beberapa tahun mendatang,” kata Ives.

    Deregulasi signifikan di bawah Trump juga dapat mempercepat peluncuran platform Full Self-Driving Tesla ke pasaran. Valuasi premium Tesla sebagian besar bergantung pada kemajuannya dalam menghadirkan kendaraan yang sepenuhnya otonom, sehingga investor kemungkinan besar akan menyambut baik setiap kemajuan di bidang itu.

  • iPhone 16 Tak Laku di China Tapi Gak Ngaruh

    iPhone 16 Tak Laku di China Tapi Gak Ngaruh

    Jakarta

    Apple baru saja mengumumkan laporan keuangannya untuk kuartal IV tahun 2024. Meskipun penjualan iPhone 16 di China dilaporkan kurang memuaskan, raksasa teknologi ini tetap mencatatkan kenaikan laba.

    Hal ini terungkap dalam pernyataan CEO Apple, Tim Cook, saat earnings calls pada 31 Oktober 2024. Cook menyatakan bahwa meskipun penjualan iPhone 16 di China tidak memenuhi ekspektasi, kinerja Apple secara keseluruhan tetap solid.

    “Hari ini, Apple mengumumkan rekor pendapatan untuk kuartal September sebesar 94,9 miliar dolar AS, naik 6 persen dari tahun sebelumnya,” kata Tim Cook. “Selama kuartal ini, kami sangat bersemangat bisa mengumumkan produk-produk terbaik kami, dengan rangkaian iPhone 16 terbaru, Apple Watch Series 10, AirPods 4, dan fitur-fitur luar biasa untuk kesehatan pendengaran dan pendeteksian apnea tidur. Dan minggu ini, kami merilis rangkaian fitur untuk Apple Intelligence, yang menetapkan standar baru untuk privasi dalam AI, serta meningkatkan jajaran fitur kami menjelang musim liburan.”

    Cook merinci kenaikan laba ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:

    Penjualan kuat di pasar lain: Meskipun penjualan iPhone 16 lesu di China, permintaan di pasar lain tetap tinggi dan bahkan memecahkan rekor seperti Brasil, Meksiko, Prancis, Inggris, Korea, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, UEA.Pertumbuhan segmen layanan: Segmen layanan Apple, yang mencakup App Store, Apple Music, dan iCloud, mencapai rekor pendapatan sepanjang masa sebesar USD 25 miliar, naik 12% dari tahun laluPenjualan perangkat lain: Produk Apple lainnya seperti Mac, iPad, dan Apple Watch juga mencatatkan penjualan yang baik. Pendapatan iPad mencapai USD 7 miliar, 8% lebih tinggi dari tahun ke tahun. Sementara Mac mencapai USD 7,7 miliar, naik 2% dari tahun lalu.

    Cook juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi Apple di China, seperti persaingan ketat dengan produsen ponsel lokal, yakni Huawei, Oppo, Vivo dan Xiaomi. Pun begitu penjualan Mac dan iPad mengalami peningkatan, dia mengungkap kenaikannya mencapai 50% berdasar riset Kantar, demikian dikutip dari Business Insider.

    (afr/afr)