Perusahaan: Boeing

  • Satelit Nusantara Lima Perkuat Kemandirian Digital RI

    Satelit Nusantara Lima Perkuat Kemandirian Digital RI

    Jakarta

    Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sekaligus Ketua Dewan Pembina Asosiasi Antariksa Indonesia (ARIKSA), Rudiantara, menyambut positif peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Ia menyebut satelit ini akan memperkuat kapasitas sekaligus kemandirian infrastruktur digital Indonesia.

    “Saya bersyukur Indonesia menambah kapasitas satelitnya. Kondisi kita negara kepulauan, untuk penetrasi tak ada yang bisa mengalahkan satelit di seluruh dunia teknologi apa pun,” kata Rudiantara saat berbincang di Orlando.

    Rudiantara menjelaskan Satelit Nusantara Lima merupakan High Throughput Satellite (HTS) kedua Indonesia setelah SATRIA. Teknologi ini membuat kapasitas bandwidth satelit jauh lebih besar dibanding satelit generasi lama.

    Keunggulan ini diharapkan berkontribusi pada pemerataan akses internet di Tanah Air Ditegaskan pula, meskipun infrastruktur terestrial (serat optik) punya kapasitas lebih besar, satelit tetap menjadi solusi utama untuk menjangkau daerah-daerah terpencil, ditambah lagi kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.

    “Kalau untuk penetrasi nggak ada yang bisa mengalahkan satelit di seluruh dunia teknologi apapun,” ujarnya.

    Satelit Nusantara Lima siap meluncur di Cape Canaveral, Florida, Senin (8/9/2025) waktu Amerika Serikat Foto: dok PT PSNKemandirian Infrastruktur Digital

    Menurut Rudiantara, kemandirian satelit bisa dilihat dari siapa yang mendesain, membangun, mengoperasikan, hingga menjaganya tetap berkelanjutan. Dalam kasus PSN, desain satelit Nusantara Lima dibuat oleh engineer Indonesia, meski manufaktur dilakukan oleh Boeing di California dan peluncuran oleh SpaceX.

    “Mayoritas proses bisnis lebih dari setengahnya dikendalikan PSN. Desainnya teman-teman PSN, engineernya juga PSN. Setelah diluncurkan yang mengoperasikan Indonesia sendiri,” paparnya.

    Hal ini disebutnya penting agar Indonesia tidak tergantung pada penyelenggara layanan satelit asing, terutama pada situasi darurat.

    Persiapan peluncuran satelit nusantara lima Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

    Rudiantara juga menekankan pentingnya peran pemerintah untuk mendukung pemain lokal seperti PSN. Menurutnya, bentuk dukungan tidak harus berupa insentif pajak, melainkan kemudahan perizinan dan kebijakan keberpihakan (affirmative policy).

    “Masa ada pemain Indonesia, otaknya Indonesia, rekayasa engineering-nya Indonesia, masa kita nggak dukung? Selama kemampuannya ada, berikan prioritas,” tegasnya.

    Ia menambahkan pemerintah juga perlu menyiapkan slot orbit baru agar kebutuhan kapasitas satelit Indonesia terus terjaga.

    Rudiantara berharap peluncuran Satelit Nusantara Lima pada 11 September berjalan lancar setelah tiga kali tertunda. Dia pun mengharapkan satelit berhasil menempati orbit, dan segera dimanfaatkan secara optimal oleh berbagai pihak, termasuk di dalam negeri.

    (afr/afr)

  • Peluncuran Satelit Nusantara Lima Kembali Ditunda untuk Hari Ini

    Peluncuran Satelit Nusantara Lima Kembali Ditunda untuk Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan roket luar angkasa SpaceX kembali memutuskan menunda peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) pada hari ini Rabu (10/9/2025) waktu Orlando atau Kamis (11/9/2025) di Indonesia.

    Penundaan ini menjadi yang ketiga sejak jadwal awal ditetapkan Senin, 8 September 2025 pukul 20.02 waktu Florida, Amerika Serikat. 

    Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima menyebutkan penundaan kali ini merupakan lanjutan dari kejadian sebelumnya di mana satelit dibatalkan 30 detik sebelum peluncuran. 

    “Setelah gagal scrub [diluncurkan kemarin, 9 September waktu Florida)] ada kekhawatiran di roketnya yang mereka [SpaceX] sekarang lagi verifikasi. Namun memverifikasinya mereka minta perpanjangan waktu sampai 24 jam,” kata Adi di Florida. 

    SpaceX menjelaskan setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, maka peluncuran akan dijadwalkan ulang pada Jumat pagi waktu Indonesia.  Dia menjelaskan waktu terbaik peluncuran dilakukan maju 1 menit yakni 19.59 sampai jam 21.59 waktu Florida. 

    “Tadinya mereka berharap pengecekan bisa selesai dalam 6 jam, tapi sepertinya kendala cuaca dan lainnya, sehingga butuh waktu lebih lama,” katanya. 

    Satelit Nusantara Lima sejatinya siap mengorbit sebagai salah satu satelit komunikasi dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, namun peluncurannya ditunda hingga esok hari. Satelit ini memiliki kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) untuk memenuhi kebutuhan akses digital di kawasan.

    Satelit yang diproduksi oleh Boeing Satellite Systems International Inc. ini menggunakan platform Boeing 702MP dengan bobot peluncuran sekitar 7,8 ton. Nusantara Lima dirancang memiliki masa operasi lebih dari 15 tahun dengan dukungan Ka-Band VHTS, XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer.

    Menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat, satelit ini menempati slot orbit 113 derajat bujur timur. Nusantara Lima disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

    Dari sisi jangkauan, satelit ini dilengkapi 101 user spot beams dengan 11 gateway yang didesain untuk mendistribusikan konektivitas secara merata, termasuk ke wilayah yang selama ini sulit terjangkau infrastruktur darat.

    Satelit ini juga membawa muatan analog dan digital dengan teknologi channelizer, serta dilengkapi empat antena reflektor multi-spot yang memastikan kualitas sinyal lebih stabil.

  • SpaceX Tunda Lagi Peluncuran Satelit Nusantara Lima Karena Cuaca & Teknis

    SpaceX Tunda Lagi Peluncuran Satelit Nusantara Lima Karena Cuaca & Teknis

    Orlandop

    Peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) kembali harus mundur. Roket Falcon 9 yang digadang-gadang bakal mengantar satelit itu ke orbit belum bisa lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Rabu (10/9) waktu Orlando atau Kamis (11/9/2025).

    Penundaan kali ini dipicu kombinasi dua faktor: kondisi cuaca yang tak kunjung stabil dan masalah teknis pada roket Falcon 9 milik SpaceX.

    “Peluncuran terpaksa ditunda karena ada awan cumulonimbus di selatan Beppu Beach, serta beberapa hal teknis yang perlu diperbaiki pada roket,” jelas Project Director Satelit Nusantara Lima, Satrio Adiwicaksono.

    Menurutnya, peluang cuaca mendukung di jendela peluncuran Rabu (10/9/2025) hanya 50-70%. Padahal sehari sebelumnya, tim sempat optimistis dengan perkiraan 80% peluang aman.

    “Arah anginnya masih 50-50. Kami tetap pantau terus,” tambah Satrio.

    Selain cuaca, tim SpaceX menemukan beberapa komponen Falcon 9 yang tidak sesuai standar setelah upaya peluncuran sebelumnya dihentikan (scrub). Awalnya perbaikan diperkirakan selesai dalam enam jam, namun karena cuaca buruk, waktu verifikasi membengkak hingga melewati batas jendela peluncuran.

    Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima Foto: Adi FIda Rahman/detikINTE

    Akibatnya, SpaceX meminta tambahan waktu 24 jam. Peluncuran ulang kini dijadwalkan pada Kamis (11/9) dengan jendela pukul 18.59-20.59 waktu setempat atau Jumat (12/9) pukul 07.59-09.59 WIB pagi.

    “Semoga besok jadi,” kata Satrio dengan nada optimistis.

    Satelit Nusantara Lima sebelumnya juga gagal mengudara pada Selasa (9/9) waktu Amerika atau Rabu (10/9) WIB, bahkan hanya 30 detik sebelum lepas landas. Saat itu, 45th Weather Squadron menilai kondisi terlalu berisiko akibat cuaca ekstrem.

    Meski tertunda, kondisi satelit dipastikan tetap prima. “Yang penting barangnya masih oke. Satelit ini punya banyak karakter, tapi semua sudah disiapkan dengan baik,” ujar Satrio.

    Persiapan peluncuran satelit nusantara lima Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

    Satelit Nusantara Lima menggunakan platform Boeing 702MP dan memiliki kapasitas lebih dari 160 Gbps. Kehadirannya diharapkan memperkuat konektivitas broadband ribuan pulau di Indonesia serta kawasan Asia Tenggara, termasuk Filipina dan Malaysia. Satelit ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2026.

    Kini semua mata tertuju pada upaya peluncuran berikutnya. Publik di Indonesia maupun penggemar antariksa global berharap cuaca bersahabat dan roket Falcon 9 siap terbang tanpa hambatan.

    (afr/afr)

  • Belum Ada Penerbangan ke Jakarta, Warga Terbangkan 3 Ekor Merpati di Bandara Jember

    Belum Ada Penerbangan ke Jakarta, Warga Terbangkan 3 Ekor Merpati di Bandara Jember

    Jember (beritajatim.com) – Jumantoro, warga Kecamatan Arjasa, melepaskan tiga ekor burung merpati di halaman Bandara Notohadinegoro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (10/9/2025).

    Jumantoro melepas tiga ekor merpati itu setelah mendatangi loket penjualan tiket di Bandara Notohadinegoro. Dia menanyakan kepada salah satu petugas soal penjualan tiket di sana. “Saya lihat di Tiktok katanya Pak Bupati tanggal 10 September ada penerbangan,” katanya.

    Namun Jumantoro malah diminta menghubungi nomor pelayanan pelanggan yang tertera di banner dekat loket penjuakan tiket. “Itu customer service-nya bisa dihubungi di situ,” kata seorang petugas perempuan.

    “Tapi positif ada penerbangan gak?” tanya Jumantoro.

    “Nanti kan open ceremony, Pak,” jawab si petugas.

    “Bukan hari ini terbangnya?” tanya Jumantoro.

    “Bukan,” jawab si petugas.

    Jumantoro kemudian mencoba menghubungi nomor layanan pelanggan maskapai Fly Jaya via WhatsApp. Jawaban dari nomor layanan pelanggan itu semakin mempertegas bahwa tidak ada penerbangan dari dan menuju Bandata Notohadinegoro hari ini.

    ‘Mohon maaf, Bapak, dapat kami informasikan bahwa saat ini penerbangan reguler yang tersedia di FlyJaya baru melayani rute dari dan menuju Bandara Adisucipto (JOG) serta Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta (HLP), belum tersedia untuk rute ke Jember.’

    ‘Saat ini, kami masih menantikan informasi resmi terkait pembukaan rute baru. Kami akan segera membagikan pembaruan tersebut melalui media instagram resmi kami begitu informasi tersedia’.

    Sebelumnya, sejumlah media massa melansir pernyataan Bupati Muhammad Fawait pada pekan awal September2025, bahwa penerbangan akan resmi dimulai pada 10 September 2025.

    “Soft launching sudah kita laksanakan pada 17 Agustus 2025. Sementara penerbangan reguler Jember-Jakarta resmi dimulai 10 September 2025 mendatang,” kata Bupati Jember, Muhammad Fawait.

    Flyer dan klip.video promo pun sudah beredar di media sosial pagi ini. Di sana disebutkan bahwa tiket penerbangan maskapai Fly Jaya dari Jember menuju Bandara Halim sudah bisa dibeli dengan harga Rp 1,3 juta.

    “Sebenarnya saya hari ini menerbangkan merpati sebagai wujud syukur, kalau betul-betul Jember hari ini ada penerbangan. Akhirnya merpati saya terbang tanpa pesawat. Kami beri judul ‘Merpati Tak Pernah Ingkar Janji’,” kata Jumantoro.

    Jumantoro berharap ke depan pejabat Pemkab Jember untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan. “Jadi pastikan dulu, baru disampaikan,” katanya.

    Penjelasan Dinas Perhubungan Jember
    Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Jember Gatot Triyono meminta maaf kepada masyarakat saat jumpa pers di Bandara Notohadinegoro.

    “Kami mengucapkan permohonan maaf, karena kemarin (menginformasikan bahwa) awal (penerbangan) akan dilaksanakan pada 10 September 2025, tapi karena kondisi nasional kemarin kurang bagus, dan alhamdulillah dengan kondisi normal, semua pelaksanaan administrasi dan perizinan sudah berjalan,” katanya.

    Gatot mengatakan, penerbangan perdana dari Bandara Halim Perdana Kusuma ke Jember baru akan dilaksanakan pada Kamis, 18 September 2025.

    “Frekuensi penerbangan dilaksanakan dua kali seminggu, yakni Selasa dan Kamis. Jam penerbangan dari Halim jam 07.45 WIB, sampai ke Jember jam 10.05 WIB. Dari Jember menuju Halim jam 10.35 WIB, sampai di Halim jam 12.55 WIB,” kata Gatot.

    Pemesanan tiket dilakukan secara luring atau offline di Bandara Notohadinegoro. “Di sini sudah ada petugas dari maskapai dan pemesanan via WA. Mudah-mudahan bulan depan sudah bisa dibeli di market place,” kata Gatot.

    Sejarah Bandara Notohadinegoro Jember
    Bandara Notohadinegoro terletak di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, dan didirikan pada 2002 oleh Bupati Samsul Hadi Siswoyo. Semasa pemerintahan Samsul, belum ada penerbangan komersial dari dan menuju bandara ini. Namun Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid sempat mendarat di bandara ini pada 2004.

    Baru pada 2008 pada masa pemerintahan Bupati MZA Djalal, ada penerbangan komersial menuju Surabaya dengan menggunakan pesawat tipe LET 410 buatan Cekoslowakia. Setelah itu penerbangan terhenti dan mulai beroperasi lagi pada masa pemerintahan Bupati Faida.

    Namun satu demi satu maskapai yang beroperasi di Bandara Notohadinegoro Jember mundur teratur, karena secara ekonomis tidak menguntungkan. Selain itu tipe bandara menyebabkan pesawat ukuran Boeing tidak bisa mendarat di sini.

    Kementerian Perhubungan sempat mengoperasikan penerbangan perintis Jember-Sumenep-Jember pada masa pemerintahan Bupati Hendy Siswanto. Namun penerbangan perintis yang dikelola Susi Air itu tidak bertahan lama. [wir]

  • SpaceX Tunda Peluncuran Satelit Nusantara Lima untuk Kedua Kali karena Cuaca

    SpaceX Tunda Peluncuran Satelit Nusantara Lima untuk Kedua Kali karena Cuaca

    Bisnis.com, FLORIDA – Peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) yang dijadwalkan Selasa (9/9/2025) pukul 20.01-22.01 waktu Florida, Amerika Serikat kembali ditunda untuk kali kedua.

    Peluncuran yang menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dijadwalkan ulang esok hari akibat tidak adanya izin lepas landas (clearance) dari otoritas antariksa Amerika Serikat.

    CEO PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan keputusan penundaan diambil pada detik-detik terakhir menjelang peluncuran setelah pihak Angkatan Udara Amerika Serikat (Air Force) tidak memberikan izin karena kondisi cuaca dianggap terlalu berisiko.

    “Jadi 30 detik itu, mereka harus dapat clearance weather dari Air Force. Nah, mereka tidak memberikan clearance pada detik-detik terakhir. Mereka mengatakan terlalu risiko, jadi diberhentikan,” kata Adi, Selasa (9/9/2025) malam waktu setempat.

    Dalam pantauan Bisnis langsung dari Florida, mesin roket Falcon 9 sudah melakukan hitung mundur untuk peluncuran. Itu terlihat dari bumbungan asap yang memenuhi badan satelit di lokasi peluncuran. Akan tetapi, pada detik ke-29 jelang peluncuran, pihak SpaceX mengumumkan peluncuran tidak dapat dilanjutkan karena faktor cuaca.

    Adi menambahkan, upaya peluncuran akan kembali dijadwalkan keesokan harinya dengan rentang waktu (time frame) yang hampir sama. “Dia akan dicoba besok. Besok jamnya hampir sama. Memang windownya jam segitu, plus minus, karena orbital dynamics tadi,” ujarnya.

    Dengan penundaan ini, PSN berharap peluncuran dapat berjalan lancar pada kesempatan berikutnya, setelah kondisi cuaca dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

    Satelit Nusantara Lima sejatinya siap mengorbit sebagai salah satu satelit komunikasi dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, namun peluncurannya ditunda hingga Kamis (11/9) pagi waktu Indonesia karena cuaca. Satelit ini memiliki kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) untuk memenuhi kebutuhan akses digital di kawasan.

    Satelit yang diproduksi oleh Boeing Satellite Systems International Inc. ini menggunakan platform Boeing 702MP dengan bobot peluncuran sekitar 7,8 ton. Nusantara Lima dirancang memiliki masa operasi lebih dari 15 tahun dengan dukungan Ka-Band VHTS, XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer.

    Menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat, satelit ini menempati slot orbit 113 derajat bujur timur. Nusantara Lima disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

    Dari sisi jangkauan, satelit ini dilengkapi 101 user spot beams dengan 11 gateway yang didesain untuk mendistribusikan konektivitas secara merata, termasuk ke wilayah yang selama ini sulit terjangkau infrastruktur darat.

    Satelit ini juga membawa muatan analog dan digital dengan teknologi channelizer, serta dilengkapi empat antena reflektor multi-spot yang memastikan kualitas sinyal lebih stabil.

  • Airlangga Ungkap Kabar Terbaru Impor Migas & Pesawat Boeing AS

    Airlangga Ungkap Kabar Terbaru Impor Migas & Pesawat Boeing AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan perkembangan terbaru terkait negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), terkait penerapan tarif resiprokal. Sebelumnya disepakati bahwa Indonesia akan melakukan beberapa pembelian dari Amerika Serikat berupa minyak dan gas hingga pesawat Boeing dari AS.

    “Tentu masih ada implementing agreement yang sedang dalam pembahasan, jadi tim sedang berada di Washington,” kata Airlangga, di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (9/9/2025).

    Menurutnya untuk implementasi kesepakatan perdagangan demi menyeimbangkan neraca dagang sesuai keinginan AS, maka harus ada semacam perjanjian antar negara. Saat ini pemerintah juga masih mengejar penyelesaian payung hukum dari Indonesia untuk kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat.

    “Masih ada persiapan karena sedang dimintakan juga peraturan dari presiden, dari sini,” jelas Airlangga.

    Lebih lanjut menurutnya saat ini nilai perdagangan juga sudah ada beberapa yang diputuskan, meski ada beberap perubahan. Untuk itu dia belum bisa membeberkan detailnya.

    “Angkanya kan sudah ada yang diputuskan, dan ada yang relatif angkanya berbeda, terutama untuk produk yang tidak diproduksi di Amerika,” jelasnya.

    Diketahui sebelumnya, antara RI dan AS memang sudah menyepakati tarif sebesar 19% untuk Indonesia yang berlaku sejak 7 Agustus 2025. Namun, tarif untuk sejumlah komoditas tertentu masih dinegosiasi.

    Presiden AS Donald Trump juga sempat mengumumkan Indonesia berkomitmen membeli energi AS senilai US$ 15 miliar, produk pertanian US$ 4,5 miliar, dan 50 jet Boeing yang sebagian besar merupakan Boeing 777. Hal ini diungkapkan pada (15/7/2025) lalu, melalui platform Truth Social.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Airlangga: Implementasi tarif dengan AS masih dibahas di Washington

    Airlangga: Implementasi tarif dengan AS masih dibahas di Washington

    “Masih ada implementing agreement yang sedang dalam pembahasan. Jadi, tim sedang berada di Washington. Harus ada semacam perjanjian antarnegara,”

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tim negosiasi dari Indonesia masih membahas implementasi perjanjian tarif dengan Amerika Serikat di Washington D. C., AS.

    Airlangga menyebut sebelum kesepakatan mengenai tarif itu dilaksanakan oleh dua negara, perlu ada perjanjian mengenai implementasinya yang disetujui oleh dua belah pihak.

    “Masih ada implementing agreement yang sedang dalam pembahasan. Jadi, tim sedang berada di Washington. Harus ada semacam perjanjian antarnegara,” kata Airlangga menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa.

    Airlangga menyebut untuk negosiasi mengenai besaran tarif sudah disepakati oleh Indonesia dan AS, yaitu sebesar 19 persen. Walaupun demikian, ada beberapa sektor yang berbeda besaran tarifnya, terutama untuk produk-produk yang tidak diproduksi di Amerika Serikat.

    Tidak hanya itu, sebelum implementasi perjanjian tarif, Indonesia juga masih menyusun regulasi-regulasi terkait.

    “Masih ada persiapan, karena sedang dimintakan juga peraturan dari Presiden, dari sini,” sambung Airlangga.

    Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif impor resiprokal untuk Indonesia sebesar 19 persen, turun dari angka yang ditetapkan pertama kali sebesar 32 persen. Finalisasi besaran tarif 19 persen itu terjadi setelah adanya negosiasi via sambungan telepon antara Presiden AS dengan Presiden Prabowo Subianto. Di sisi lain, tim negosiasi dari Indonesia, yang dipimpin oleh Menko Airlangga, juga terbang langsung ke Amerika Serikat, untuk menurunkan besaran tarif impor yang pertama kali ditetapkan oleh AS untuk Indonesia.

    Dalam kesepakatan itu, Indonesia menyatakan komitmennya untuk membeli produk energi AS senilai 15 miliar dolar AS, dan produk-produk agrikultur sebesar 4,5 miliar dolar AS. Indonesia juga berkomitmen membeli 50 pesawat Boeing baru, yang sebagian besar merupakan Boeing 777.

    Terkait pembicaraannya dengan Trump, Presiden Prabowo menjelaskan negosiasi itu sempat berjalan alot. “Saya bicara dengan Presiden Donald Trump, ya alhamdulillah juga perundingan alot akhirnya ada kesepakatan. Kita juga istilahnya kita memahami kepentingan-kepentingan mereka, mereka memahami kepentingan kita dan kita sepakati,” kata Presiden Prabowo di Jakarta pada 16 Juli 2025.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden menekankan seluruh keputusan yang diambil telah diperhitungkan dengan matang, termasuk mempertimbangkan perlindungan terhadap pekerja Indonesia sebagai prioritas utama dalam setiap kebijakan ekonomi nasional.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Fathur Rochman
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penundaan Satelit Nusantara Lima Dibahas TV Lokal Orlando

    Penundaan Satelit Nusantara Lima Dibahas TV Lokal Orlando

    Orlando

    Peluncuran Satelit Nusantara Lima (SNL) milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) yang awalnya dijadwalkan pada 8 September 2025 pukul 20.02 waktu setempat (9 September 2025 pukul 08.02 WIB) di Cape Canaveral, Florida, terpaksa ditunda akibat cuaca buruk.

    Penundaan ini menjadi pembahasan di sejumlah stasiun televisi lokal Orlando, termasuk Fox 35, yang melaporkan hujan badai dan potensi petir sebagai penyebab utama.

    Dalam acara Good Morning Orlando, Fox 35 melaporkan pada malam 8 September 2025, beberapa wilayah di Florida dilanda hujan badai ekstrem, bahkan memicu potensi banjir di beberapa area. Cuaca yang tidak bersahabat ini membuat SpaceX menunda peluncuran Satelit Nusantara Lima demi menjaga keamanan.

    Disebutkan SpaceX akan mencoba kembali meluncurkan Satelit Nusantara Lima pada 9 September 2025 malam.

    Selain TV lokal, situs-situs yang membahas penerbangan luar angkasa turut menyoroti penundaan peluncuran SNL. Salah satunya Spaceflight Now yang mengabarkan ” Cuaca buruk memaksa SpaceX membatalkan peluncuran satelit komunikasi Indonesia dari Cape Canaveral”.

    Menurut laporan tersebut, SpaceX membatalkan upaya peluncuran pada Senin malam karena cuaca buruk di landasan peluncuran. Kini, perusahaan milik Elon Musk itu menargetkan peluncuran Satelit Nusantara Lima dari landasan 40 di Cape Canaveral Space Force Station pukul 20.01 EDT (07.01 WIB 10 September). Ini merupakan pembukaan dari jendela waktu 116 menit.

    Menurut prakiraan dari 45th Weather Squadron, peluang cuaca yang mendukung peluncuran pada awal jendela waktu adalah 30 persen, meningkat menjadi 45 persen seiring berjalannya waktu. Prakiraan ini berlaku untuk upaya peluncuran baik pada Senin maupun Selasa.

    Meteorolog memperkirakan “kemungkinan besar terjadi hujan dan badai” yang mencakup malam hingga pagi hari. “Kelembapan atmosfer yang tinggi akan tetap bertahan di Florida hingga awal minggu depan,” tulis petugas cuaca dikutip dari Spaceflight Now.

    “Di permukaan, batas lemah akan bergerak melintasi Florida Tengah sebelum digantikan oleh front yang lebih kuat pada pertengahan minggu depan. Pola cuaca yang tidak menentu juga dipengaruhi oleh palung di wilayah Great Lakes yang membentang ke selatan hingga Teluk Meksiko.”

    Satelit Nusantara Lima siap meluncur di Cape Canaveral, Florida, Senin (8/9/2025) waktu Amerika Serikat Foto: dok PT PSN

    SpaceX akan meluncurkan Satelit Nusantara Lima menggunakan roket Falcon 9 dengan booster tahap pertama yang telah teruji, B1078. Ini akan menjadi penerbangan ke-23 bagi booster tersebut, yang sebelumnya telah mendukung misi seperti NASA Crew-6, USSF-124, dan satelit BlueBird 1-5 milik ASTSpaceMobile.

    Setelah mendorong roket keluar dari atmosfer bawah, B1078 akan mendarat di kapal drone A Shortfall of Gravitas di Samudra Atlantik. Keberhasilan pendaratan ini akan menandai pemulihan ke-124 untuk kapal tersebut dan pendaratan booster ke-502 bagi SpaceX.

    Satelit Nusantara Lima, yang dibangun oleh Boeing dengan platform 702MP, merupakan satelit komunikasi berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dengan kapasitas lebih dari 160 Gbps. Satelit ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas internet di Indonesia, khususnya di daerah terpencil, serta mendukung pasar Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina.

    Sebelumnya diberitakan Peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PSN yang sedianya berlangsung Senin malam (8/9/2025) di Cape Canaveral, Florida, resmi ditunda. Penyebabnya bukan karena hujan, melainkan kondisi cuaca ekstrem berupa petir dan awan badai cumulonimbus yang membahayakan proses peluncuran roket.

    CEO PT PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengonfirmasi penundaan tersebut. “Kami sudah menunggu dua jam. Cuaca diharapkan membaik, tapi malah memburuk. Kita bisa lihat hujan turun dan ada kilat,” ujarnya di area pemantau peluncuran The Gantary, Senin malam waktu setempat.

    Peluncuran dijadwalkan ulang pada Selasa, 9 September 2025, dengan jendela peluncuran sama yakni pukul 20.02-22.02 waktu Orlando (10 September. 2025 jam 07.02-09.02 WIB).

    “Insyaallah besok cuacanya lebih baik. Lebih baik kita menjaga safety daripada memaksa,” tambah Adi dengan nada optimistis.

    (afr/afr)

  • Airlangga Ungkap Kabar Terbaru soal Impor Migas dan Pesawat Boeing dari AS

    Airlangga Ungkap Kabar Terbaru soal Impor Migas dan Pesawat Boeing dari AS

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kabar terbaru terkait impor energi dan 50 unit pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS). Impor ini merupakan bagian dari kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan AS terkait pemangkasan tarif resiprokal AS dari 32% menjadi 19%.

    Airlangga mengatakan ini masih dibahas lebih lanjut detail. Saat ini tim negosiasi sudah berada di AS untuk pembahasan tersebut.

    “Tentu masih ada implementing agreement yang sedang dalam pembahasan. Jadi, tim sedang berada di Washington,” katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025).

    Airlangga menambahkan, dalam keputusan impor harus terlebih dahulu ada perjanjian antarnegara serta Peraturan Presiden mengenai impor energi dan pesawat Boeing, sehingga saat ini belum dapat dipastikan kapan impor paket pertama dari hasil kesepakatan antara RI dan AS.

    “Ini masih ada persiapan karena sedang dimintakan juga peraturan dari presiden, dari sini presiden Prabowo,” katanya.

    Terkait dengan nilai impor dari AS, Airlangga menyebut sebagian angka sudah diputuskan. Sementara sebagian lain masih bisa berubah, terutama untuk produk yang tidak diproduksi di AS.

    “Angkanya kan sudah ada yang diputuskan dan ada yang relatif angkanya berbeda, terutama untuk produk yang tidak diproduksi Amerika,” katanya.

    Syarat dari Trump

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memberikan kado kepada Indonesia berupa pemangkasan tarif impor produk Indonesia masuk Amerika Serikat (AS) jadi 19% dari sebelumnya sebesar 32%. Meski begitu, Trump tidak serta merta memberikan kado kepada Indonesia secara gratis. Dalam hal ini, Trump meminta Pemerintah Indonesia menjalankan empat syarat.

    Mengutip dari CNN, Rabu (16/7/2025), 4 syarat tersebut adalah pertama, Indonesia tidak akan mengenakan tarif apapun terhadap produk ekspor dari AS. Kedua, Indonesia akan membeli produk energi dari AS senilai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 244 triliun (kurs Rp 16.271/US$).

    Ketiga, Indonesia akan membeli produk pertanian dari AS senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 73 triliun. Keempat, Indonesia akan membeli 50 pesawat Boeing yang kebanyakan seri 777. Rencananya pembelian ini melalui maskapai Garuda Indonesia.

    (ara/ara)

  • Korsel Kirim Pesawat Charter Jemput Ratusan Pekerja yang Ditahan di AS

    Korsel Kirim Pesawat Charter Jemput Ratusan Pekerja yang Ditahan di AS

    Jakarta

    Pemerintah Korea Selatan akan mengirimkan sebuah pesawat charter untuk memulangkan ratusan pekerja yang ditahan dalam penggerebekan imigrasi Amerika Serikat. Maskapai penerbangan nasional Korea Selatan, Korean Air mengatakan bahwa langkah itu akan dilakukan pada Rabu (9/9).

    Petugas imigrasi AS menahan sekitar 475 orang, termasuk ratusan pekerja Korea Selatan, dalam penggerebekan besar-besaran pada hari Kamis lalu di pabrik baterai Hyundai-LG yang sedang dibangun di negara bagian Georgia.

    Para pejabat di Amerika Serikat menyebutnya sebagai penggerebekan terbesar di satu lokasi yang dilakukan sejauh ini di bawah tindakan keras anti-imigrasi nasional Presiden Donald Trump.

    Menteri luar negeri Korsel berangkat ke Washington pada hari Senin lalu untuk perundingan lebih lanjut. Dia menyebut penahanan massal warga negaranya sebagai “situasi gawat” dan berjanji untuk memastikan para pekerja segera dipulangkan “dalam keadaan sehat.”

    Maskapai Korean Air, mengatakan pihaknya berencana untuk mengirimkan Boeing 747-8i charter paling cepat Rabu ke Atlanta, AS.

    “Itulah tujuan kami saat ini,” ujar seorang juru bicara Korean Air kepada kantor berita AFP, Selasa (9/9/2025).

    Seoul menyatakan bahwa kesepakatan untuk membebaskan dan memulangkan para pekerja yang ditahan telah “diselesaikan” dengan AS, dan bahwa sebuah pesawat carteran akan menerbangkan mereka pulang setelah prosedur administratif selesai.

    Selain menjadi sekutu keamanan utama di Lingkar Pasifik, Korea Selatan merupakan ekonomi terbesar keempat di Asia dan produsen mobil serta elektronik utama dengan banyak pabrik di Amerika Serikat.

    Lokasi penggerebekan adalah sebuah usaha patungan senilai US$4,3 miliar antara dua perusahaan Korea Selatan – Hyundai dan LG Energy Solution – untuk membangun fasilitas manufaktur sel baterai di Georgia.

    Para ahli mengatakan mayoritas pekerja Korea Selatan yang ditahan tersebut kemungkinan besar memiliki visa yang tidak mengizinkan pekerjaan konstruksi langsung.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)