Perusahaan: Boeing

  • Parah! Roda Depan Boeing 757 Copot Saat Hendak Lepas Landas di AS

    Parah! Roda Depan Boeing 757 Copot Saat Hendak Lepas Landas di AS

    Atlanta

    Roda depan pesawat penumpang jenis Boeing 757 yang dioperasikan maskapai Delta Air Lines tiba-tiba copot dan menggelinding saat pesawat bersiap lepas landas dari Bandara Internasional Atlanta di Amerika Serikat (AS).

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (24/1/2024), Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) dalam laporan awalnya yang dirilis Senin (22/1) waktu setempat menyebut terjadinya insiden roda pada hidung pesawat Boeing 757 yang terlepas di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson, Atlanta pada akhir pekan lalu.

    Laporan FAA itu menyebut pesawat sedang mengantre di landasan dan menunggu giliran untuk lepas landas ketika “roda hidungnya terlepas dan terguling menuruni bukit” di area bandara.

    Pesawat itu membawa 184 penumpang dan enam awak saat insiden itu terjadi. Namun menurut FAA, tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.

    Disebutkan bahwa insiden itu terjadi pada Sabtu (20/1) waktu setempat, namun baru terungkap ke publik pekan ini.

    Juru bicara maskapai Delta Air Lines, seperti dilansir New York Times, menyebut pesawat itu dijadwalkan terbang ke Bogota, Kolombia, saat insiden terjadi. Menurut juru bicara itu, para penumpang ditempatkan pada penerbangan pengganti usai insiden itu terjadi.

    Boeing belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar atas insiden tersebut.

    Saksikan juga ‘Detik-detik Sayap Pesawat Atlas Air Boeing 747 Terbakar saat Terbang di Miami’:

    Sementara FAA menyatakan pihaknya masih melanjutkan penyelidikan atas insiden tersebut.

    Insiden terlepasnya roda depan pesawat Delta Air Lines itu terjadi saat Boeing sedang berada di bawah pengawasan ketat oleh FAA setelah rentetan insiden, termasuk terlepasnya panel jendela pesawat jenis Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan Alaska Airlines di udara pada 5 Januari lalu.

    Tidak ada korban luka serius akibat insiden Alaska Airlines itu. Namun FAA memerintahkan agar 171 pesawat jenis Boeing 737 MAX 9 di-grounded.

    FAA sejak saat itu merekomendasikan agar maskapai-maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat jenis tersebut untuk memeriksa bagian door plug pada badan pesawat untuk memastikannya telah terpasang dengan benar, menyusul laporan beberapa bagian pesawat yang longgar dalam inspeksi terbaru.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • CEO Alaska Airlines Sebut Baut Boeing 737 Max 9 Banyak yang Lepas

    CEO Alaska Airlines Sebut Baut Boeing 737 Max 9 Banyak yang Lepas

    Jakarta, CNN Indonesia

    CEO Alaska Airlines Ben Minicucci menemukan beberapa baut lepas pada banyak pesawat Boeing 737 Max 9.

    Temuannya ini diketahui usai insiden jendela pesawat Boeing 737 Max 9 milik Alaska Airlines lepas beberapa waktu lalu. Buntut insiden itu, maskapai melakukan pendaratan darurat.

    “Beberapa baut lepas pada banyak Boeing 737 Max 9,” ucap Minicucci seperti dikutip dari CNN, Rabu (24/1).

    Ia pun mengingatkan pihak Boeing agar memastikan kualitas armada mereka. Menurutnya setiap pesawat Boeing seharusnya memiliki kualitas unggulan. Minicucci juga mengingatkan Boeing untuk meningkatkan pengawasan pada lini produksi pesawat.

    “Saya lebih dari frustasi dan kecewa. Saya marah. Hal ini terjadi pada Alaska Airlines. Itu terjadi pada tamu-tamu kami dan terjadi pada orang-orang kami,” kata Minicucci.

    Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) juga menemukan beberapa baut longgar tatkala memeriksa Boeing 737 Max 9.

    FAA membuka penyelidikan formal terhadap pengendalian kualitas Boeing sekitar dua pekan lalu. Badan tersebut mengatakan pihaknya terus meninjau data yang dikumpulkan dari inspeksi terhadap 40 sampel pesawat.

    Hal ini dilakukan untuk mempertimbangkan apakah pesawat tersebut aman untuk terbang kembali.

    CEO Boeing Commercial Airplanes Stan Deal pun mengatakan pihaknya menyesal telah mengecewakan pelanggan. Boeing pun berjanji untuk mengevaluasi armada milik mereka.

    “Kami mengambil tindakan berdasarkan rencana komprehensif untuk mengembalikan pesawat-pesawat ini ke layanan dengan aman dan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pengiriman kami. Kami akan mengikuti jejak FAA dan mendukung pelanggan kami di setiap langkah,” ujarnya.

    Pesawat Alaska Airlines yang membawa 174 penumpang dan enam awak penerbangan melakukan pendaratan darurat di usai panel jendela pesawat pecah di udara, tak lama setelah lepas landas dari Portland, Negara Bagian Oregon, AS.

    Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS pun melakukan investigasi atas insiden yang terjadi di pesawat Boeing 737-9 Max maskapai Alaska Airlines tersebut.

    (mrh/agt)

  • CEO Alaska Airlines Sebut Baut Boeing 737 Max 9 Banyak yang Lepas

    India Borong 150 Pesawat Boeing 737

    Jakarta, CNN Indonesia

    Maskapai India Akasa Air memesan 150 unit Boeing 737 tak lama usai insiden jendela pesawat Boeing 737 Max 9 milik Alaska Airlines lepas beberapa waktu lalu

    Langkah maskapai baru India itu dinilai cukup berani. Perusahaan mengumumkan pembelian pesat itu pada pameran udara Wings India pada Kamis (18/1) kemarin.

    Namun, Akasa Air hanya membeli pesawat 737 Max 10 dan Max 8-200 yang akan dikirim hingga 2032. Dengan kata lain, pesanan tak mencakup versi 737 Max 9 yang menjadi sorotan pasca insiden Alaska Airlines.

    “Kami merasa sangat yakin dengan jenis pesawat yang kami miliki… bahkan melihat komitmen Boeing terhadap cara mereka menangani masalah ini,” kata Kepala Bagian Hukum, Peraturan dan Hubungan Strategis Akasa Air Priya Mehra seperti dikutip dari Reuters.

    Mehra mengatakan maskapai tersebut tidak ingin melakukan diversifikasi armadanya. Saat ini maskapai ini mengoperasikan 22 pesawat dan akan menerima pengiriman total 204 pesawat hingga 2032 mendatang.

    Kendati, ia tak membocorkan lebih lanjut kesepakatan antara Boeing dengan Akasa Air.

    Saat ini India menjadi pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Permintaan penerbangan di negara itu jauh lebih tinggi dari ketersediaan pesawat.

    Menteri Penerbangan Sipil Jyotiraditya Scindia memperkirakan jumlah armada di negaranya akan meningkat dari 700 menjadi 2.000 unit pada dekade berikutnya.

    IndiGo, Air India, dan Akasa Air memiliki pesanan lebih dari 1.500 pesawat yang tertunda. Kesepakatan yang diumumkan tahun lalu itu diketahui bernilai miliaran dolar AS.

    Sejak mulai terbang pada 2022, Akasa Air telah mengumpulkan pangsa pasar sebesar 4 persen. Sementara saingannya, yakni IndiGo (INGL.NS) memiliki pangsa terbesar, yaitu 60 persen. Sedangkan, maskapai Tata Group memiliki gabungan 26 persen.

    Akasa Air sendiri berencana terbang ke Arab Saudi, Kuwait dan Qatar pada fase pertama ekspansi internasionalnya.

    Pesawat Alaska Airlines yang membawa 174 penumpang dan enam awak penerbangan melakukan pendaratan darurat di usai panel jendela pesawat pecah di udara, tak lama setelah lepas landas dari Portland, Negara Bagian Oregon, Amerika Serikat (AS).

    Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS pun melakukan investigasi atas insiden yang terjadi di pesawat Boeing 737-9 Max maskapai Alaska Airlines tersebut.

    Selain itu, Kantor Penerbangan Federal AS (FAA) pada Sabtu (6/1) memutuskan untuk melarang terbang (grounding) pesawat terkait dulu sementara waktu.

    Mengutip Reuters, Administrator FAA Mike Whitaker mengatakan badan tersebut memerlukan pemeriksaan segera terhadap pesawat-pesawat terkait sebelum mereka dapat kembali terbang.

    Imbasnya, perintah tersebut mempengaruhi setidaknya terhadap 171 pesawat sejenis di seluruh dunia. Petunjuk kelaikan udara darurat akan mewajibkan operator untuk memeriksa pesawat sebelum penerbangan selanjutnya yang tidak memenuhi siklus inspeksi.

    Whitaker mengatakan inspeksi yang diperlukan akan memakan waktu sekitar empat hingga delapan jam per pesawat.

    Sementara itu, perusahaan penerbangan Boeing menyatakan pihaknya mendukung tindakan inspeksi terhadap pesawat-pesawat jenis tersebut.

    (mrh/sfr)

  • Ngeri! Pesawat Boeing 737 Menlu AS Alami Kebocoran Oksigen

    Ngeri! Pesawat Boeing 737 Menlu AS Alami Kebocoran Oksigen

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Antony Blinken terpaksa berganti pesawat setelah pesawatnya mengalami kegagalan kritis terkait dengan kebocoran oksigen.

    Dilansir CNN, Kamis (18/1/2024), Blinken dan rombongannya hendak menaiki sebuah pesawat Boeing 737 di Zurich, Swiss pada hari Rabu (17/1) waktu setempat untuk kembali ke Washington, AS usai mengikuti rangkaian kegiatan Forum Ekonomi Dunia di Davos. Namun, setelah mereka naik, pesawat diketahui mengalami masalah dan rombongan Blinken pun terpaksa turun dari pesawat.

    Sebuah pesawat baru yang lebih kecil sedang dikirim untuk menerbangkan Blinken, dan banyak orang dalam rombongan perjalanan tersebut sekarang akan kembali ke Washington secara komersial, demikian menurut pers perjalanan.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pesawat tersebut mengalami masalah mekanis. Dia mengatakan Blinken diperkirakan tetap akan kembali ke Washington pada Rabu malam waktu setempat.

    “Ada masalah mekanis pada pesawatnya,” kata Miller, dikutip BBC, Kamis (18/1/2024). “Angkatan Udara sudah mengirimkan pesawat pengganti. Kami diperkirakan tetap akan kembali malam ini, namun beberapa jam lebih lambat dari rencana semula,” imbuhnya.

    Ini adalah masalah terbaru yang menerpa Boeing yang dulunya terkenal, namun sekarang reputasinya tercoreng. Sebelumnya pada tanggal 5 Januari lalu, sebuah panel jendela pesawat Boeing milik maskapai Alaska Airlines terlepas tak lama setelah lepas landas ketika pesawat berada di ketinggian 16.000 kaki.

    Untungnya tidak ada seorang pun yang duduk di kursi dekat jendela, dan tidak ada yang terluka parah. Namun, insiden tersebut menyebabkan penghentian sementara operasional seluruh pesawat Boeing 737 MAX 9 seiring maskapai-maskapai penerbangan diperintahkan untuk memeriksa kemungkinan adanya kesalahan perakitan dan baut yang longgar atau lepas.

    Tonton juga Video: Houthi Klaim Berhasil Serang Kapal AS di Teluk Aden

    Meskipun penyebab kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan, CEO Boeing Dave Calhoun telah mengakui “kesalahan” Boeing yang menyebabkan insiden tersebut.

    Pesawat Alaska Air itu adalah versi 737 yang lebih baru daripada yang akan ditumpangi Blinken, yang merupakan model lama yang dimodifikasi untuk digunakan oleh militer. Namun versi terbaru dari 737, yakni 737 Max, juga telah mengalami serangkaian masalah serius jauh sebelum insiden Alaska Air bulan ini.

    Dua kecelakaan pesawat 737 Max, yang terjadi pada tahun 2018 di Indonesia dan awal tahun 2019 di Ethiopia, menewaskan seluruh 346 orang di dalamnya. Tragedi itu mengakibatkan pesawat tersebut dilarang terbang selama 20 bulan sementara Boeing berupaya untuk memperbaiki cacat desain tersebut yang menyebabkan pesawat jatuh.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ngeri! United Airlines Temukan Baut Longgar di Beberapa Boeing 737 MAX

    Ngeri! United Airlines Temukan Baut Longgar di Beberapa Boeing 737 MAX

    Jakarta

    Krisis terbaru Boeing 737 MAX semakin parah pada hari Senin (8/1) waktu setempat setelah maskapai penerbangan Amerika Serikat, United Airlines mengatakan pihaknya menemukan baut-baut yang longgar pada beberapa pesawat MAX 9 yang dilarang terbang. Ini semakin meningkatkan kekhawatiran baru di kalangan pakar industri tentang bagaimana jet terlaris Boeing itu diproduksi.

    Regulator Amerika Serikat telah melarang terbang 171 pesawat 737 MAX 9 setelah sebuah panel jendela pesawat yang dioperasikan Alaska Airlines copot tidak lama setelah lepas landas dari bandara Portland, Oregon, pada hari Jumat lalu. Insiden itu memaksa pilot untuk bergegas mendaratkan pesawat dengan selamat.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (9/1/2024), United, salah satu dari dua maskapai penerbangan AS yang menerbangkan model Boeing ini, mengatakan bahwa hasil pemeriksaannya menemukan baut yang perlu dikencangkan pada beberapa panel. Pengungkapan itu meningkatkan kekhawatiran mengenai proses produksi 171 jet MAX 9 yang telah dilarang terbang.

    Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters, bahwa United kini telah menemukan hampir 10, bukan lima, pesawat dengan baut yang longgar, dan angka tersebut mungkin akan bertambah. Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh The Air Current.

    “Sejak kami memulai pemeriksaan awal pada hari Sabtu, kami telah menemukan kejadian yang tampaknya berkaitan dengan masalah pemasangan pada penutup pintu – misalnya, baut yang memerlukan pengencangan tambahan,” kata United dalam sebuah pernyataan.

    Beberapa orang dalam industri penerbangan mengatakan maskapai-maskapai penerbangan mulai mendengar penumpang menyuarakan kekhawatirannya tentang keselamatan pesawat, meskipun MAX 9 hanya digunakan oleh segelintir maskapai penerbangan.

    Kekhawatiran yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan terhadap Boeing, yang telah mengalami banyak masalah produksi sejak dilarang terbangnya seluruh 737 MAX pada awal tahun 2019.

    “Ini banyak berubah karena sekarang masalah armada. Ini adalah masalah pengendalian kualitas,” kata pakar keselamatan pesawat AS John Cox.

    Para penyelidik mengatakan pada hari Minggu bahwa masih terlalu dini untuk menentukan penyebabnya.

    Saham Boeing merosot 8 persen pada hari Senin.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pesawat Militer AS Angkut 8 Personel Jatuh di Lepas Pantai Jepang

    Pesawat Militer AS Angkut 8 Personel Jatuh di Lepas Pantai Jepang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebuah pesawat militer Osprey Amerika Serikat yang mengangkut delapan personel jatuh di lepas pantai Jepang pada Rabu (29/11).  

    “Kami menerima informasi pada pukul 14:47 waktu setempat hari ini bahwa Osprey milik militer AS jatuh di Pulau Yakushima,” kata seorang juru bicara pasukan penjaga pantai Jepang kepada AFP.

    “Kami juga diberitahu bahwa ada delapan awak kapal. Belum ada informasi lebih lanjut saat ini,” ucap jubir tersebut menambahkan.

    Pulau Yakushima terletak di selatan pulau paling selatan Jepang, Kyushu.

    Lembaga penyiaran Jepang, NHK, melaporkan bahwa Osprey berangkat dari pangkalan AS di Iwakuni di wilayah Yamaguchi menuju pangkalan Kadena di Okinawa.

    NHK juga mengutip sumber kementerian pertahanan yang mengatakan bahwa pesawat tersebut adalah CV-22 Osprey milik pangkalan udara AS Yokota di Tokyo.

    Pesawat Osprey dengan rotor miring memiliki sejarah yang bermasalah, dengan serangkaian kecelakaan fatal selama bertahun-tahun.

    Pada Agustus lalu, pesawat jenis serupa juga jatuh di Australia utara menewaskan tiga marinir AS di antara 23 penumpang.

    Boeing MV-22B Osprey jatuh di Pulau Melville, utara Darwin, saat melakukan latihan militer bersama dengan pasukan Australia.

    Delapan Marinir AS lainnya memerlukan perawatan di rumah sakit termasuk salah satunya dalam perawatan intensif.

    Sementara itu, empat Marinir AS tewas di Norwegia tahun lalu ketika pesawat MV-22B Osprey mereka jatuh saat latihan NATO.

    Tiga Marinir tewas pada 2017 ketika pesawat Osprey mereka jatuh usaimenabrak bagian belakang kapal pengangkut ketika mencoba mendarat di laut lepas pantai utara Australia.

    Dan 19 Marinir tewas pada 2000 ketika Osprey mereka jatuh saat latihan di Arizona.

    Tak hanya Osprey, kecelakaan lainnya juga melibatkan personel AS pada awal bulan ini, di mana lima personel militer AS tewas ketika sebuah helikopter jatuh di Mediterania saat latihan.

    Para pejabat tidak merinci dari mana pesawat itu terbang, namun AS telah mengerahkan kelompok penyerang kapal induk ke Mediterania sebagai bagian dari upaya untuk mencegah perang Israel-Hamas agar tidak berkembang menjadi konflik regional.

    Ada beberapa kecelakaan lain yang terjadi pada pesawat militer AS dalam beberapa tahun terakhir, termasuk jet tempur siluman F-35 yang jatuh di Carolina Selatan pada September dan pilotnya gagal melontarkan diri dari pesawat.

    Pada April 2023, tiga tentara AS tewas dan seorang lainnya terluka ketika dua helikopter yang kembali dari misi pelatihan di daerah terpencil di Alaska bertabrakan.

    Bulan sebelumnya, dua helikopter Angkatan Darat AS jatuh saat misi pelatihan malam hari di Kentucky, menewaskan kesembilan tentara di dalamnya.

    (rds/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kisah Ngeri Penumpang saat Boeing 777 Anjlok 28 Ribu Kaki

    Kisah Ngeri Penumpang saat Boeing 777 Anjlok 28 Ribu Kaki

    Newark

    Pesawat udara dari maskapai United Airlines mengalami insiden anjlok saat terbang ke Roma, Italia. Pesawat jenis Boeing 777 anjlok setinggi 28.000 kaki atau 8.534 meter.

    Seperti dilansir Mirror.co.uk, Senin (18/9/2023), penumpang bernama Tato Lovere (47) menceritakan momen mengerikan yang dialaminya dalam waktu 10 menit. Seniman asal Jersey City itu mengira dirinya akan tewas dan sempat mengirimkan pesan untuk anak perempuannya.

    “Anda melihat orang-orang menoleh, ada orang-orang yang saling memandang, ada orang-orang yang mencari jawaban tanpa berteriak. Anda benar-benar berpikir Anda akan mati,” tutur Lovere kepada media New York Post, menceritakan momen menegangkan di dalam kabin pesawat saat insiden terjadi.

    Lovere yang berada dalam penerbangan bersama kekasihnya, juga menggambarkan bagaimana kapten pesawat dan para pramugari memperingatkan para penumpang soal dugaan masalah pada pesawat melalui pesan berulang-ulang via interkom kabin.

    Dia teringat dirinya merasa mual ketika pesawat mulai menukik dan para penumpang di kabin saling memandang satu sama lain, merasa tidak yakin dengan apa yang sedang terjadi.

    Merasa situasi saat itu terlalu menakutkan, seniman yang hendak ke Roma untuk perayaan ulang tahunnya dan bertemu beberapa pemilik galeri seni di Italia ini, langsung mengirim pesan kepada anak perempuannya. Dalam pesannya, Lovere menyampaikan betapa dia menyayangi putrinya.

    “Saya mencoba yang terbaik yang saya bisa untuk mengirim pesan teks kepada putri saya tanpa menimbulkan rasa takut, untuk memberi tahu dia bahwa saya sangat mencintainya dan saya bangga kepadanya,” tutur Lovere.

    Saksikan juga ‘Momen Prabowo Jadi Saksi RI Beli 24 Jet Tempur F-15EX dari AS’:

  • Profil Fitra Eri, Influencer Otomotif yang Diperiksa Kejagung di Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah

    Profil Fitra Eri, Influencer Otomotif yang Diperiksa Kejagung di Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah

    PIKIRAN RAKYAT – Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa YouTuber otomotif Fitra Eri sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina periode 2018-2023. Pemeriksaan dilakukan oleh penyidik pada Rabu, 5 Maret 2025.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap Fitra Eri berkaitan dengan keahliannya sebagai influencer otomotif. “Saksi yang diperiksa yakni FEP (Fitra Eri Purwotomo) selaku influencer otomotif,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

    Fitra Eri membenarkan pemeriksaan tersebut dan menegaskan bahwa dirinya hanya diminta memberikan keterangan terkait aspek teknis otomotif, bukan terkait tindak pidana korupsi. “Ya betul. Saya dipanggil sebagai saksi. Semua pertanyaan penyidik sesuai dengan keahlian dan profesi saya di bidang otomotif,” kata Fitra Eri. “Hanya seputar pengaruh BBM ke kendaraan. Pertanyaan teknis umum. Tidak terkait tindak korupsinya,” tambahnya.

    Profil Fitra Eri

    Fitra Eri Purwotomo, lahir pada 17 Oktober 1974, adalah seorang pembalap mobil, jurnalis, dan influencer di bidang otomotif. Ia dikenal sebagai Pemimpin Redaksi Otodriver, sebuah media daring yang berfokus pada dunia otomotif, serta sebagai YouTuber dengan kanal pribadi yang populer di kalangan pecinta otomotif.

    Di dunia balap, Fitra Eri telah berkompetisi dalam berbagai kejuaraan nasional, termasuk Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) di Sirkuit Sentul, Bogor. Karier balapnya dimulai pada 1999 saat mengikuti ajang Timor One Make Race.

    Selama periode 2011 hingga 2024, ia membalap bersama Honda Bandung Center Racing Team dan berhasil meraih gelar juara nasional Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1.500 selama tiga musim berturut-turut. Di level internasional, ia menorehkan prestasi dengan menempati posisi kedua pada ajang Lamborghini Super Trofeo Asia 2014 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia.

    Fitra Eri merupakan lulusan Teknik Mesin Universitas Indonesia tahun 1997. Ia pernah menikah dengan pembalap nasional Rally Marina Sosro Atmodjo pada 2009 dan memiliki seorang anak sebelum bercerai pada 2015. Kemudian, pada 2018, ia menikah dengan Rima Anissa dan dikaruniai seorang anak perempuan.

    Di dunia jurnalistik, Fitra memulai kariernya pada 1999 sebagai reporter di tabloid Otomotif, bagian dari Gramedia Majalah. Ia kemudian bergabung dengan redaksi tabloid Otosport dan sempat menjabat sebagai editor serta redaktur pelaksana. Pada 2003, ia berpindah ke Auto Bild Indonesia hingga akhirnya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 2014.

    Setelah meninggalkan Gramedia, Fitra Eri bersama beberapa rekannya mendirikan Otodriver pada Juni 2015, yang kini menjadi salah satu media otomotif terkemuka di Indonesia.

    Di samping mengelola Otodriver, ia juga aktif mengembangkan kanal YouTube pribadinya, yang berisi berbagai ulasan otomotif dan perjalanan. Salah satu videonya yang paling populer adalah review kabin kelas utama Boeing 777-300ER Garuda Indonesia dari Jakarta ke London, yang telah ditonton lebih dari 15 juta kali.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News