Perusahaan: Boeing

  • Tiba di Amsterdam, Prabowo Naik Limousine Spesial Kerajaan Belanda

    Tiba di Amsterdam, Prabowo Naik Limousine Spesial Kerajaan Belanda

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara Internasional Schipol, Amsterdam, Belanda. Setelah turun dari pesawat Boeing 777-300ER, ada mobil spesial yang menanti Prabowo.

    Prabowo diagendakan diterima secara resmi oleh Raja Belanda Willem-Alexander di Istana Huis ten Bosch. Setibanya di Bandara Schipol, Presiden Prabowo disambut hangat di bawah tangga pesawat oleh Aide-de-Camp (ADC) Raja Belanda Letkol Joël Postma, Head of the Visits and Events of the Protocol and House Country Department, Ministry of Foreign Affairs of the Kingdom of the Netherlands Bob Aal, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas, serta Atase Pertahanan KBRI Den Haag Kol. Laut (P) Rikrik Permadi Sobana.

    Dikutip dari keterangan tertulis di situs resmi Presiden Republik Indonesia, sebuah kendaraan spesial disiapkan untuk Prabowo setelah mendarat di Belanda. Prabowo menumpangi Limousine Cadillac panjang milik keluarga Kerajaan Belanda yang khusus digunakan untuk tugas kenegaraan atau kunjungan resmi.

    Mobil limoosine yang berdimensi panjang tersebut begitu spesial. Sebab, mobil ini biasanya disimpan di Royal Stables, kawasan Istana Noordeinde, Den Haag, dan hanya digunakan dalam acara tingkat tinggi.
    “Hal ini mencerminkan penghormatan yang tinggi dari Kerajaan Belanda terhadap kunjungan Presiden Prabowo,” demikian dikutip dari situs resmi Presiden Republik Indonesia.

    Dilansir dari berbagai sumber, mobil limousine ini menggunakan basis Cadillac DTS yang dipanjangkan khusus untuk keluarga Kerajaan Belanda. Dimensi mobil tersebut diperpanjang sekitar 1.250 mm di bagian tengahnya. Atapnya ditinggikan 70 mm. Terdapat penambahan pintu dan baris kursi. Pintu belakangnya menggunakan model suicide, alias engsel pintunya ada di pilar belakang bukan di tengah. Mobil ini dicat dengan warna khas Royal Blue.

    Limousine Cadillac DTS ini menggendong mesin V8 4.600 cc. Mesin tersebut memiliki tenaga hingga 275 daya kuda pada 5.200 rpm dengan torsi maksimal 400 Nm pada 4.400 rpm. Mesin dihubungkan dengan transmisi 4AT 4T80 untuk menggerakkan roda depan.

    Sementara itu, kunjungan Prabowo ke Belanda menandai upaya mempererat hubungan bilateral, khususnya di bidang-bidang strategis. Pertemuan dengan Raja Belanda diharapkan akan memperkuat ikatan persahabatan serta memperluas peluang kerja sama strategis antara kedua negara.

    Prabowo sebelumnya telah mengunjungi beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada. Seperti kunjungan ke negara lain, Prabowo menggunakan mobil Maybach di sana.

    (rgr/din)

  • Video: Langkah Besar! AS-China Bahas Pembelian 500 Pesawat Boeing

    Video: Langkah Besar! AS-China Bahas Pembelian 500 Pesawat Boeing

    Jakarta, CNBC Indonesia –Delegasi anggota DPR Amerika Serikat melakukan kunjungan langka ke beijing dan membahas kemungkinan kesepakatan pembelian ratusan pesawat Boeing oleh China. Hal ini disampaikan oleh Adam Smith anggota DPR dari Partai Demokrat, dalam konferensi pers di kedutaan besar AS di Beijing, Selasa, waktu setempat.

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (23/09/2025).

  • Bos Garuda (GIAA) Ikut Prabowo ke AS untuk Nego Pembelian Pesawat Boeing

    Bos Garuda (GIAA) Ikut Prabowo ke AS untuk Nego Pembelian Pesawat Boeing

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Wamildan Tsani Panjaitan turut mendampingi lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS).

    Hal ini diketahui usai Wamildan absen menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR pada Senin (22/9/2025) dengan alasan terbang ke Amerika Serikat.

    Direktur Niaga GIAA Reza Aulia Hakim menuturkan bahwa selain mendampingi lawatan Presiden Prabowo Subianto ke AS, alasan Wamildan terbang ke AS sekaligus untuk menindaklanjuti rencana pengadaan 50 armada sebagaimana kesepakatan perdagangan Indonesia dengan Donald Trump dalam rangka penurunan tarif. 

    “Untuk keperluan bekerja sama jangka panjang inilah bapak direktur utama kami mendampingi bapak Presiden dalam lawatan beliau ke Amerika Serikat untuk melakukan diskusi lanjutan terkait rencana pengadaan armada dari Boeing,” kata Wamildan dalam RDP dengan Komisi VI di Jakarta, Senin (22/9/2025). 

    Reza menjelaskan bahwa dalam rencana penambahan armada dalam jangka panjang, salah satunya penjajakan bersama dengan pabrikan pesawat, yakni Boeing. Kerja sama tersebut pun agar Garuda Indonesia mendapatkan kepastian jumlah pesawat dan harga yang lebih kompetitif. 

    Meski demikian, Reza memastikan bahwa penambahan armada burung besi ini dilakukan tetap dengan memertimbangkan berbagai hal, termasuk sejumlah keuntungan. 

    “Garuda Indonesia bersama-sama dengan pemangku kepentingan lain akan memastikan agar pembelian tersebut membawa keuntungan optimal, baik secara strategis, operasional, dan juga finansial,” ujarnya.

    Maklum, armada Garuda Indonesia menyusut secara drastis jika dibandingkan dengan masa pra-pandemi Covid-19 atau pada 2019. 

    Di mana pada 2019, jumlah armada Garuda Indonesia mencapai 142 unit. Kemudian sejalan dengan penurunan jumlah penumpang dan minimnya pasokan suku cadang, pesawat yang dapat dioperasionalkan tersisi 68 unit pada 2022. 

    Seiring dengan pulihnya industri penerbangan, Reza menjelaskan bahwa sudah terjadi penambahan jumlah armada 71 armada pada 2023 dan 73 armada pada 2024. 

    Per Agustus 2025, total armada bertambah lima unit sehingga mencapai 78 unit. Terdiri dari 32 armada wide body dan 46 unit narrow body.

    Hingga akhir tahun, rencananya akan ada tambahan dua unit lagi sehingga total menjadi 80 unit. 

    “Sepanjang 2025 kami targetkan total akan ada 7 armada baru, dan ini penambahan pesawat terbanyak Garuda Indonesia pascapandemi,” jelasnya.

    Adapun, Garuda memang merencanakan penambahan 100 armada pesawat baru dalam kurung waktu hingga 2029. 

    Sebagaimana pemberitaan Bisnis sebelumnya, kesepakatan pembelian 50 pesawat Boeing oleh Garuda Indonesia sudah dilakukan dan baru terkirim satu unit. Sementara 49 sisanya dikirim paling cepat mulai 2031. 

  • Dirut Garuda ke AS diskusi dengan Boeing terkait pengadaan pesawat

    Dirut Garuda ke AS diskusi dengan Boeing terkait pengadaan pesawat

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Wamildan Tsani Panjaitan berkunjung ke Amerika Serikat untuk melakukan diskusi lanjutan soal rencana pengadaan pesawat dengan pabrikan Boeing.

    Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim mengatakan pihaknya terus menjajaki kerja sama dengan pabrikan pesawat untuk penambahan armada secara jangka panjang agar Garuda Indonesia mendapatkan kepastian jumlah pesawat, dan tentunya harga yang lebih kompetitif.

    “Dalam rangka keperluan kerja sama jangka panjang inilah Bapak Direktur Utama (Dirut) kami hari ini mendampingi Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam lawatan ke Amerika Serikat (AS) untuk melakukan diskusi lanjutan terkait rencana pengadaan armada pesawat dari Boeing,” ujar Reza saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.

    Garuda Indonesia bersama para pemangku kepentingan lain akan memastikan agar pembelian pesawat tersebut membawa keuntungan optimal baik secara strategis operasional dan juga finansial.

    Seiring pulihnya industri penerbangan, kapasitas Garuda berangsur meningkat menjadi 71 pesawat pada 2023 dan tahun 2024 menjadi 73 pesawat.

    Di bawah manajemen yang baru, hingga Agustus 2025 Garuda Indonesia telah mampu menambah lima pesawat baru sehingga kini kekuatan Garuda Indonesia mencapai 78 pesawat dan sepanjang tahun 2025 ini maskapai pelat merah tersebut menargetkan total akan terdapat tujuh pesawat baru.

    Menurut Reza, hal tersebut merupakan penambahan pesawat terbanyak Garuda Indonesia pascapandemi COVID-19.

    Dari sisi trafik penerbangan, pasar penumpang transportasi udara diproyeksikan akan terus meningkat mencapai sekitar 105 juta penumpang pada tahun ini. Garuda Indonesia menargetkan akan melayani 12,2 juta penumpang tahun ini.

    Garuda Indonesia berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional baik melalui konektivitas udara, pariwisata dan juga ekonomi kreatif.

    Komitmen Garuda ini diwujudkan melalui pelayanan terbaik yang telah mendapatkan pengakuan dunia.

    Kemudian, juga Garuda meningkatkan konektivitas global dengan menjadi satu-satunya maskapai di Indonesia yang mengoperasikan lebih dari 30 pesawat berbadan lebar (weight body) dan memiliki kemitraan global atau global partnership dengan beberapa maskapai internasional.

    “Kemudian juga kami juga ke depannya secara bertahap menargetkan menambah lebih dari 100 pesawat hingga 2029. Strategi ini akan memungkinkan Garuda Indonesia menghubungkan lebih dari 100 rute penerbangan dan mencapai 50 persen pangsa pasar domestik,” kata Reza.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Trump akan Jamu Erdogan di Gedung Putih Pekan Depan

    Trump akan Jamu Erdogan di Gedung Putih Pekan Depan

    JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump  akan menjamu Presiden Turki Tayyip Erdogan di Gedung Putih pada 25 September. Trump berharap dapat mencapai kesepakatan perdagangan dan militer.

    “Kami sedang mengerjakan banyak Kesepakatan Perdagangan dan Militer dengan Presiden, termasuk pembelian pesawat Boeing dalam skala besar, kesepakatan F-16 yang besar, dan kelanjutan perundingan F-35, yang kami harapkan akan berakhir positif,” tulis Trump di Truth Social dilansir Reuters, Sabtu, 20 September.

    Erdogan terakhir kali mengunjungi Gedung Putih pada tahun 2019 selama masa jabatan pertama Trump, dan keduanya memiliki masa lalu yang berliku-liku.

    Meskipun mereka memiliki ikatan pribadi yang erat selama masa jabatan Trump 2017-21 sebagai presiden, hubungan bilateral tersebut juga menegang akibat perselisihan mengenai hubungan Washington dengan pejuang Kurdi di Suriah dan mengenai hubungan Ankara dengan Moskow.

    Turki membuat marah pemerintahan Trump pada tahun 2019 dengan membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

    Sebagai respons, Washington membatalkan rencana penjualan jet tempur F-35 ke Turki dan mengeluarkannya dari program produksi bersama untuk pesawat tersebut.

    Turki kemudian menyetujui kesepakatan untuk membeli jet F-16.

    “Presiden Erdogan dan saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik. Saya menantikan pertemuannya pada tanggal 25!” tulis Trump pada Jumat waktu setempat.

  • Jembatan Digital Menuju Indonesia Digital 2045

    Jembatan Digital Menuju Indonesia Digital 2045

    Jakarta

    Indonesia terus melangkah menuju visi Indonesia Digital 2045, di mana transformasi digital menjadi tulang punggung kemajuan bangsa. Salah satu kunci untuk mewujudkan visi ini adalah Satelit Nusantara Lima (SNL/N5), satelit Very High Throughput Satellite (VHTS) berkapasitas lebih dari 160 Gbps yang digadang menjadi “jembatan digital” bagi wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

    Satelit yang dikembangkan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama Boeing ini dirancang dengan teknologi Ka-band spot beam sekitar 101 beam dan akan beroperasi dari slot orbit 113 derajat bujur timut mulai April 2026.

    Dengan masa desain lebih dari 15 tahun, SNL diharapkan mampu menyediakan akses internet berkecepatan tinggi untuk beragam kebutuhan, mulai dari backhaul BTS/USO, konektivitas sekolah dan puskesmas, hingga layanan publik di daerah yang sulit dijangkau serat optik.

    “Kapasitas besar SNL dan jangkauan spot beam-nya sangat strategis untuk memperluas akses internet di wilayah 3T. Ini mendukung percepatan dan pemerataan inklusi digital, yang menjadi pilar penting menuju Indonesia Digital 2045,” ujar Wahyudi Hasbi, Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, saat berbincang dengan detikINET di sela-sela peluncuruan SNL di Cape Canaveral, Florida, AS.

    Bayangkan pelajar di pelosok Papua yang bisa mengakses pembelajaran daring, atau puskesmas di pulau terpencil yang terhubung dengan sistem kesehatan digital. SNL memungkinkan semua ini dengan menyediakan konektivitas andal melalui teknologi VSAT untuk rumah tangga dan infrastruktur telekomunikasi lainnya.

    Wahyudi Hasbi, Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN. Foto: dok pribadi

    Perkuat Posisi Indonesia di Asia

    Tak hanya untuk kebutuhan domestik, SNL juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam teknologi satelit di Asia. Dengan kapasitas lebih dari 160 Gbps, dikombinasikan dengan satelit Indonesia lainnya, negeri ini memiliki salah satu kapasitas satelit terbesar di kawasan.

    “Ini memperkuat posisi Indonesia dalam teknologi satelit regional, sekaligus membuka peluang untuk memberikan konektivitas bagi negara tetangga,” tambah Wahyudi.

    Keberadaan SNL juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk bersaing di panggung global, termasuk dengan konstelasi satelit seperti Starlink yang telah beroperasi di Indonesia sejak Mei 2024. Layanan satelit GEO VHTS seperti SNL dinilai dapat saling melengkapi dengan satelit LEO global, dengan prioritas pada penguatan kapasitas nasional.

    Dukungan Riset untuk Ekosistem Satelit Nasional

    Satelit Nusantara Lima Foto: PSN

    Meski SNL adalah proyek komersial PSN, BRIN turut berkontribusi melalui riset pendukung untuk memperkuat ekosistem satelit nasional. “Kami tidak terlibat langsung dalam pembangunan atau operasi SNL, tetapi BRIN mendukung melalui pengembangan antena phased-array untuk stasiun bumi, penelitian komunikasi satelit, dan penguatan kebijakan antariksa nasional,” jelas alumnus Technische Universitat Berlin ini.

    BRIN juga aktif mengatasi kesenjangan kapasitas satelit di wilayah 3T melalui strategi seperti pembangunan satelit VHTS baru, optimalisasi spektrum, dan pendekatan hibrid dengan serat optik. Wahyudi menekankan bahwa kesenjangan kapasitas sekitar 1 Tbps dapat dikurangi bertahap dengan kombinasi teknologi ini.

    Lebih jauh, BRIN memiliki visi jangka panjang untuk mengembangkan Satelit Konstelasi Nusantara, sebuah program satelit nasional multimisi yang mencakup observasi bumi, pengawasan maritim, dan komunikasi.

    “Kami juga sedang mengembangkan satelit LEO untuk mendukung pembangunan nasional, melanjutkan pengalaman dari tiga satelit LEO sebelumnya yang masih beroperasi,” ungkap pria kelahiran Biak ini.

    Kolaborasi dengan sektor swasta seperti PSN dan Telkom, serta komunitas akademik, menjadi kunci untuk mencapai kemandirian teknologi satelit. BRIN membuka peluang co-development melalui riset bersama, pelatihan SDM, dan pemanfaatan fasilitas Assembly-Integration-Test (AIT) di dalam negeri.

    “Harapannya, dalam waktu tidak terlalu lama, Indonesia memiliki industri manufaktur satelit sendiri,” tutur Wahyudi.

    Meski penuh potensi, pengembangan infrastruktur satelit nasional tidak lepas dari tantangan, terutama soal investasi. “Awareness untuk investasi di bidang antariksa, baik dari pemerintah maupun swasta, masih perlu ditingkatkan,” kata bapak tiga anak ini.

    Untuk mengatasinya, BRIN menggiatkan kampanye tentang potensi space economy, yang diprediksi mencapai nilai global USD 1,8 triliun pada 2035, bersama Bappenas dan asosiasi profesi.

    “BRIN mengatasinya semua tantangan lewat hilirisasi riset, program pelatihan SDM dengan kampus dan industri, serta kontribusi dalam penyusunan kebijakan antariksa yang relevan,” pungkas Wahyudi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Satelit Nusantara Lima Milik Indonesia Siap Meluncur 9 September”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Satelit Nusantara 5 Meluncur, Ini Kata Menkomdigi

    Satelit Nusantara 5 Meluncur, Ini Kata Menkomdigi

    Bisnis.com, JAKARTA — Satelit Nusantara Lima (N5) resmi meluncur pada 10 September 2025 di Cape Canaveral, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 milik Space X.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa satelit Nusantara Lima dirancang untuk kepentingan rakyat.

    Dia mengatakan Satelit Nusantara Lima adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia tanpa batas. Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tapi soal kesempatan yang sama.

    “Anak-anak di Maluku dan Papua akan punya akses belajar yang sama dengan anak-anak di Jakarta, pasien di pulau kecil bisa konsultasi dengan dokter terbaik, dan UMKM kita bisa bersaing di dunia digital. Inilah makna pemerataan digital yang sesungguhnya,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (13/9/2025).

    Meutya menambahkan bahwa peluncuran N5 sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang sejak awal menekankan pentingnya kemandirian dan kedaulatan teknologi. Transformasi digital adalah program strategis agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat pembangunan secara merata.

    Dengan kapasitas 160 Gbps, N5 menjadi satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara. Satelit ini akan menempati slot orbit strategis 113° Bujur Timur atau golden spot yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan memperkuat konektivitas di kawasan timur.

    Kehadirannya akan membuka peluang lebih luas bagi pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, UMKM berbasis daring, hingga akses hiburan dan informasi bagi masyarakat di pelosok yang selama ini sulit terjangkau.

    N5 dimiliki oleh PT. Satelit Nusantara Lima (SNL), anak usaha PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN), melalui kerja sama global dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, dan SpaceX.

    Pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan registrasi orbit, sekaligus menjaga kedaulatan nasional dalam pengelolaan satelit ini.

    Peluncuran N5 menjadi tonggak sejarah baru setelah Palapa A1 pada 1976, Nusantara Satu pada 2019, dan SATRIA-1 pada 2023.

    Dengan N5, Indonesia menegaskan diri bukan hanya konsumen, tetapi juga pengelola teknologi satelit yang menghadirkan manfaat langsung bagi rakyat sekaligus memperkokoh posisi bangsa sebagai pusat konektivitas digital di kawasan Asia Pasifik.

  • Serba-serbi Peluncuran Satelit Nusantara 5 yang Terbesar di Asia

    Serba-serbi Peluncuran Satelit Nusantara 5 yang Terbesar di Asia

    Bisnis.com, FLORIDA – Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) tengah meluncur menuju orbit setelah pelepasan menggunakan Falcon 9 di SpaceX berhasil dilakukan. Satelit terbesar di Asia dengan bendera Indonesia itu sempat melakukan empat kali percobaan untuk meluncur namun terhalang cuaca hingga faktor teknis. Bahkan dalam percobaan peluncuran ke-3, roket sebesar 7,8 ton itu harus dihentikan peluncurannya ke luar angkasa 30 detik sebelum jadwal.

    “Bukan main [senangnya hati], berkat doa semua [Satelit Nusantara Lima berhasil diluncurkan]. Setelah wingsnya dibuka, maka perlu 145 hari menuju orbit. Titik aman 3 minggu dari sekarang,” kata Adi Rahman Adiwoso, CEO PSN pada Kamis, (11/9/2025) waktu Florida Amerika Serikat alias Jumat (12/9/2025) pagi di Tanah Air.

    Sosok yang dinobatkan sebagai Bapak Satelit Indonesia itu menyebut Nusantara Lima akan melayani kebutuhan Indonesia dengan teknologi satelit dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, sebagian kapasitas akan dimanfaatkan oleh Filipina dan Malaysia.

    1. Nusantara Lima Mengorbit pada Peluncuran ke-4

    Satelit Nusantara Lima pada tahap awal, diinformasikan oleh SpaceX diluncurkan pada 8 September 2025 pada pukul 20.02 waktu setempat. Akan tetapi, hingga batas akhir peluncuran pukul 22.02 waktu Florida, satelit Nusantara Lima tidak mendapatkan izin terbang karena terjadi petir dan tumpukan awan cumulonimbus.

    “Kita bisa lihat di sini [Cape Canaveral] hujan turun. Dan kita lihat ada kilat beberapa. Memang itu standard operating procedure bahwa kalau ada kilat dan [awan] cumulonimbus itu [peluncuran satelit] harus dijadwal tapi karena window-nya [waktu terbaik peluncuran] sudah selesai pukul 22.02 maka dipindahkan 1 hari. Karena tidak bisa lebih dari 22.02,” katanya di arena pemantauan peluncuran SpaceX di Florida, Amerika Serikat.

    Kondisi lebih baik terjadi pada percobaan peluncuran ke-2. Nusantara Lima telah menyelesaikan pengisian bahan bakar dan menyalakan mesin. Akan tetapi, 30 detik sebelum roket Falcon 9 meluncur, otoritas udara Amerika menyatakan peluncuran tidak dapat dilakukan.

    “Jadi 30 detik itu, mereka harus dapat clearance weather dari Air Force. Nah, mereka tidak memberikan clearance pada detik-detik terakhir. Mereka mengatakan terlalu risiko, jadi diberhentikan,” kata Adi, Selasa (9/9/2025) malam waktu setempat.

    Selanjutnya pada percobaan peluncuran ke-3, SpaceX meminta perpanjangan waktu. Pembatalan peluncuran saat detik terakhir membuat perusahaan roket milik orang terkaya di dunia Elon Musk itu harus melakukan pemeriksaan menyeluruh pada sistem operasi dan saluran bahan bakar.

    Peluncuran akhirnya dilakukan dengan sempurna pada percobaan peluncuran ke-4. Jadwal penerbangan yang disiapkan dari pukul 19.58 pada satu jam awal masih menunggu pergeseran awan. Hingga akhirnya pada pukul 21.56 waktu Florida, roket mendapatkan konfirmasi meluncur.

    “Menakjubkan” kata Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima dari Florida, Kamis (11/9/2025) malam atau Jumat pagi di Tanah Air.

    2. Gunakan Teknologi Boeing

    Proyek Satelit Nusantara Lima memiliki kapasitas bandwidth lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) dengan usia operasional mencapai lebih dari 15 tahun. Satelit ini menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) berbasis Ka-Band, dilengkapi XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer dengan manufakturnya dikerjakan oleh Boeing Satellite Systems International, Inc.

    Dengan bobot peluncuran sekitar 7.800 kilogram, satelit ini dibangun dengan platform Boeing 702MP dan ditempatkan pada slot orbit 113 derajat bujur timur.

    3. Telan Biaya Investasi Termurah Capai Rp7,5 Triliun

    Total investasi yang digelontorkan untuk satelit Nusantara Lima mencapai Rp7,5 triliun atau sekitar Rp1 triliun kurang per ton. CEO PSN Adi Rahman Adiwoso menyebut dengan teknologi yang ditanamkan maka Nusantara Lima akan menjadi salah satu satelit paling efisien yang tersedia di pasar. Dia menyebut, untuk membangun stasiun bumi dengan teknologi yang ditanamkan ini hanya membutuhkan beberapa juta rupiah.

    Pembiayaan untuk Nusantara Lima sendiri sebagian besar berasal dari internal pemegang saham. Sedangkan 25% lainnya berasal dari lembaga keuangan yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Sedangkan asuransi yang digunakan dari Tanah Air adalah Sinar Mas.

    4. Merupakan Satelit Merah Putih yang Dibangun Swasta

    Satelit Nusantara Lima merupakan satelit milik perusahaan swasta PT Pasifik Satelit Nusantara. Pelaku usaha satelit sejak era 1990-an ini memulai bisnis dari modal disetor Rp40 juta. Adi menyebutkan, perusahaan pada tahap awal membeli satelit milik Telkom yang hendak dijual murah US$50.000 kepada pihak asing. Sebagai anak negeri yang memahami teknologi satelit, Adi bersama mitra kemudian nekat membeli satelit bekas itu.

    “Ada beberapa perbaikan yang dibutuhkan, setelah dihitung-hitung tidak besar,” katanya.

    Memulai startup satelit bermodal awal Rp40 juta, bisnis awal satelit itu kemudian menghasilkan pendapatan US$40 juta. PSN kemudian berkembang menjadi perusahaan satelit swasta terbesar di Tanah Air dan memiliki stasiun bumi dari ujung barat hingga timur Indonesia.

    “Total satelit yang sudah kita miliki ada puluhan sejak pertama kali,” katanya.

  • Serba-serbi Peluncuran Satelit Nusantara 5 yang Terbesar di Asia

    Serba-Serbi Peluncuran Satelit Nusantara 5, Kapasitas Terbesar di Asia Milik PSN

    Bisnis.com, FLORIDA – Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) tengah meluncur menuju orbit setelah pelepasan menggunakan Falcon 9 di SpaceX berhasil dilakukan. Satelit terbesar di Asia dengan bendera Indonesia itu sempat melakukan empat kali percobaan untuk meluncur namun terhalang cuaca hingga faktor teknis. Bahkan dalam percobaan peluncuran ke-3, roket sebesar 7,8 ton itu harus dihentikan peluncurannya ke luar angkasa 30 detik sebelum jadwal.

    “Bukan main [senangnya hati], berkat doa semua [Satelit Nusantara Lima berhasil diluncurkan]. Setelah wingsnya dibuka, maka perlu 145 hari menuju orbit. Titik aman 3 minggu dari sekarang,” kata Adi Rahman Adiwoso, CEO PSN pada Kamis, (11/9/2025) waktu Florida Amerika Serikat alias Jumat (12/9/2025) pagi di Tanah Air.

    Sosok yang dinobatkan sebagai Bapak Satelit Indonesia itu menyebut Nusantara Lima akan melayani kebutuhan Indonesia dengan teknologi satelit dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, sebagian kapasitas akan dimanfaatkan oleh Filipina dan Malaysia.

    1. Nusantara Lima Mengorbit pada Peluncuran ke-4

    Satelit Nusantara Lima pada tahap awal, diinformasikan oleh SpaceX diluncurkan pada 8 September 2025 pada pukul 20.02 waktu setempat. Akan tetapi, hingga batas akhir peluncuran pukul 22.02 waktu Florida, satelit Nusantara Lima tidak mendapatkan izin terbang karena terjadi petir dan tumpukan awan cumulonimbus.

    “Kita bisa lihat di sini [Cape Canaveral] hujan turun. Dan kita lihat ada kilat beberapa. Memang itu standard operating procedure bahwa kalau ada kilat dan [awan] cumulonimbus itu [peluncuran satelit] harus dijadwal tapi karena window-nya [waktu terbaik peluncuran] sudah selesai pukul 22.02 maka dipindahkan 1 hari. Karena tidak bisa lebih dari 22.02,” katanya di arena pemantauan peluncuran SpaceX di Florida, Amerika Serikat.

    Kondisi lebih baik terjadi pada percobaan peluncuran ke-2. Nusantara Lima telah menyelesaikan pengisian bahan bakar dan menyalakan mesin. Akan tetapi, 30 detik sebelum roket Falcon 9 meluncur, otoritas udara Amerika menyatakan peluncuran tidak dapat dilakukan.

    “Jadi 30 detik itu, mereka harus dapat clearance weather dari Air Force. Nah, mereka tidak memberikan clearance pada detik-detik terakhir. Mereka mengatakan terlalu risiko, jadi diberhentikan,” kata Adi, Selasa (9/9/2025) malam waktu setempat.

    Selanjutnya pada percobaan peluncuran ke-3, SpaceX meminta perpanjangan waktu. Pembatalan peluncuran saat detik terakhir membuat perusahaan roket milik orang terkaya di dunia Elon Musk itu harus melakukan pemeriksaan menyeluruh pada sistem operasi dan saluran bahan bakar.

    Peluncuran akhirnya dilakukan dengan sempurna pada percobaan peluncuran ke-4. Jadwal penerbangan yang disiapkan dari pukul 19.58 pada satu jam awal masih menunggu pergeseran awan. Hingga akhirnya pada pukul 21.56 waktu Florida, roket mendapatkan konfirmasi meluncur.

    “Menakjubkan” kata Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima dari Florida, Kamis (11/9/2025) malam atau Jumat pagi di Tanah Air.

    Satelit Nusantara 5 yang dimiliki PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) meluncur dari Florida, Amerika Serikat pada Kamis, 11 September 2025 dengan menggunakan roket milik SpaceX, Falcon 9./Istimewa-PSN. 

    2. Gunakan Teknologi Boeing

    Proyek Satelit Nusantara Lima memiliki kapasitas bandwidth lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) dengan usia operasional mencapai lebih dari 15 tahun. Satelit ini menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) berbasis Ka-Band, dilengkapi XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer dengan manufakturnya dikerjakan oleh Boeing Satellite Systems International, Inc.

    Dengan bobot peluncuran sekitar 7.800 kilogram, satelit ini dibangun dengan platform Boeing 702MP dan ditempatkan pada slot orbit 113 derajat bujur timur.

    3. Telan Biaya Investasi Termurah Capai Rp7,5 Triliun

    Total investasi yang digelontorkan untuk satelit Nusantara Lima mencapai Rp7,5 triliun atau sekitar Rp1 triliun kurang per ton. CEO PSN Adi Rahman Adiwoso menyebut dengan teknologi yang ditanamkan maka Nusantara Lima akan menjadi salah satu satelit paling efisien yang tersedia di pasar. Dia menyebut, untuk membangun stasiun bumi dengan teknologi yang ditanamkan ini hanya membutuhkan beberapa juta rupiah.

    Pembiayaan untuk Nusantara Lima sendiri sebagian besar berasal dari internal pemegang saham. Sedangkan 25% lainnya berasal dari lembaga keuangan yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Sedangkan asuransi yang digunakan dari Tanah Air adalah Sinar Mas.

    Satelit Nusantara 5 yang telah ditegakkan sebelum peluncuran dari Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat. Satelit milik Pasifik Satelit Nusantara (PSN) ini diantarkan ke orbit menggunakan roket yang dapat digunakan kembali Falcon 9 dari SpaceX./Istimewa-PSN. 

    4. Merupakan Satelit Merah Putih yang Dibangun Swasta

    Satelit Nusantara Lima merupakan satelit milik perusahaan swasta PT Pasifik Satelit Nusantara. Pelaku usaha satelit sejak era 1990-an ini memulai bisnis dari modal disetor Rp40 juta. Adi menyebutkan, perusahaan pada tahap awal membeli satelit milik Telkom yang hendak dijual murah US$50.000 kepada pihak asing. Sebagai anak negeri yang memahami teknologi satelit, Adi bersama mitra kemudian nekat membeli satelit bekas itu.

    “Ada beberapa perbaikan yang dibutuhkan, setelah dihitung-hitung tidak besar,” katanya.

    Memulai startup satelit bermodal awal Rp40 juta, bisnis awal satelit itu kemudian menghasilkan pendapatan US$40 juta. PSN kemudian berkembang menjadi perusahaan satelit swasta terbesar di Tanah Air dan memiliki stasiun bumi dari ujung barat hingga timur Indonesia.

    “Total satelit yang sudah kita miliki ada puluhan sejak pertama kali,” katanya.

  • LAPORAN DARI FLORIDA AS:  Menakjubkan, Nusantara 5 Resmi Meluncur ke Orbit

    LAPORAN DARI FLORIDA AS:  Menakjubkan, Nusantara 5 Resmi Meluncur ke Orbit

    Bisnis.com, JAKARTA – Satelit Nusantara Lima telah resmi meluncur ke angkasa. Satelit berbendera merah putih itu akan menuju orbit 113 dalam empat bulan ke depan.

    “Menakjubkan” kata Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima dari Florida, Kamis (11/9/2025) malam atau Jumat pagi di Tanah Air.

    Satelit Nusantara Lima dijadwalkan terbang mulanya pada Senin, 8 September 2025. Meski demikian penerbangan terus tertunda karena faktor cuaca.

    Satelit Nusantara Lima siap mengorbit sebagai salah satu satelit komunikasi dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini. Satelit ini memiliki kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) untuk memenuhi kebutuhan akses digital di kawasan.

    Satelit yang diproduksi oleh Boeing Satellite Systems International Inc. ini menggunakan platform Boeing 702MP dengan bobot peluncuran sekitar 7,8 ton. Nusantara Lima dirancang memiliki masa operasi lebih dari 15 tahun dengan dukungan Ka-Band VHTS, XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer.

    Menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat, satelit ini menempati slot orbit 113 derajat bujur timur. Nusantara Lima disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

    Dari sisi jangkauan, satelit ini dilengkapi 101 user spot beams dengan 11 gateway yang didesain untuk mendistribusikan konektivitas secara merata, termasuk ke wilayah yang selama ini sulit terjangkau infrastruktur darat.

    Satelit ini juga membawa muatan analog dan digital dengan teknologi channelizer, serta dilengkapi empat antena reflektor multi-spot yang memastikan kualitas sinyal lebih stabil.