Perusahaan: Boeing

  • Tragis Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Apa Penyebabnya?

    Tragis Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Apa Penyebabnya?

    Jakarta

    Pemerintah Rusia memperingatkan semua pihak untuk tidak menyebarkan “hipotesis” tentang penyebab jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines yang menewaskan 38 orang di Kazakhstan pada Rabu (25/12).

    Rekaman video dari badan pesawat yang hancur tampaknya mengindikasikan kerusakan akibat pecahan peluruh dan beberapa pakar penerbangan memperkirakan pesawat tersebut kemungkinan terkena sistem pertahanan udara di Republik Chechnya, Rusia.

    Sebelum pesawat itu jatuh di kota Aktau di Kazakhstan, rute pesawat dialihkan melintasi Laut Kaspia, dari tujuan semula di Grozny, Chechnya ke Kazahkstan bagian barat, karena kabut tebal.

    Sebanyak 29 dari 67 orang di dalamnya selamat.

    Seorang penumpang yang selamat mengatakan kepada TV Rusia bahwa dia yakin pilot pesawat itu telah mencoba dua kali mendarat di tengah kabut tebal di atas Grozny sebelum “yang ketiga kalinya, sesuatu meledak… sebagian kulit pesawat terlepas.”

    Azerbaijan mengadakan hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk para korban kecelakaan itu.

    “Ini adalah tragedi besar yang menjadi kesedihan luar biasa bagi rakyat Azerbaijan,” kata Presiden Ilham Aliyev pada Kamis (26/12).

    Azerbaijan Airlines mengatakan terdapat 62 penumpang dan lima awak dalam pesawat Embraer 190 tersebut.

    Mereka yang berada di dalam pesawat sebagian besar adalah warga negara Azerbaijan, namun ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Seorang perempuan muda menceritakan kesedihannya kepada BBC di Azerbaijan ketika dia mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada ayahnya, yang berada dalam penerbangan tersebut.

    Dia menjelaskan bahwa ayahnya sedang bepergian bersama putranya, yang selamat dari kecelakaan itu. Sang anak berhasil menghubungi adiknya, namun masih belum ada kabar dari ayahnya

    EPA Puluhan orang dilaporkan tewas setelah pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan. Reuters Tim tanggap darurat yang bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. Reuters Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. EPA Petugas bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang dekat Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. Reuters Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dilaporkan terbakar ketika berusaha melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer dari kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu, 25 Desember 2024. BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Rute dialihkan karena kabut

    Pihak maskapai penerbangan mengatakan kepada BBC bahwa pesawat seharusnya terbang dari Baku menuju Grozny di Rusia, tetapi rute pesawat tersebut terpaksa dialihkan karena kabut.

    Grozny adalah ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan.

    Aktau, kota di Kazakhstan yang berjarak 3 kilometer dari lokasi kecelakaan, terletak di seberang Laut Kaspia dari Azerbaijan dan Rusia.

    BBCLokasi Baku, Grozny, dan Aktau

    Pesawat tersebut lepas landas dari ibu kota Azerbaijan, Baku, pada Rabu (25/12) pukul 03.55 GMT dan jatuh sekitar pukul 06.28, menurut data dari situs pelacakan penerbangan Flightradar24.

    Video yang telah diverifikasi kantor berita Reuters menunjukkan pesawat menuju permukaan tanah dalam kecepatan tinggi dengan roda darat terulur.

    Beberapa detik setelah pesawat terlihat berusaha mendarat, bola api besar tampak meledak.

    ReutersPemandangan dari atas menunjukkan tim penyelamat bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024.

    Video yang belum diverifikasi dari kecelakaan tersebut menunjukkan pesawat yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines terbakar hebat saat menghantam tanah di tepi pantai, dan asap hitam tebal kemudian mengepul.

    Penumpang yang berlumuran darah dan memar terlihat terhuyung-huyung dari bagian badan pesawat yang masih utuh.

    EPAPetugas yang bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang dekat Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024.

    Apa penyebab pesawat jatuh?

    Jaksa Agung Azerbaijan mengatakan “semua skenario yang mungkin terjadi” sedang diperiksa dan Presiden Ilham Aliyev mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab pasti kecelakaan pesawat tersebut.

    Sementara itu, pihak berwenang Kazakh telah menemukan perekam data penerbangan dan penyelidikan sedang dilakukan.

    Tak lama setelah kecelakaan itu, laporan dari TV milik pemerintah Rusia mengatakan kemungkinan besar penyebab kecelakaan adalah serangan dari sekawanan burung.

    Namun tabrakan semacam itu biasanya mengakibatkan pesawat meluncur ke arah lapangan terbang terdekat, kata analis penerbangan Richard Aboulafia kepada kantor berita Reuters.

    “Anda bisa saja kehilangan kendali atas pesawat, namun sebagai konsekuensinya Anda tidak akan terbang keluar jalur dengan liar,” katanya.

    Baca juga:

    Pakar pertahanan udara berpendapat bahwa pola kerusakan di dalam dan di luar pesawat mengindikasikan pertahanan udara Rusia yang aktif di Grozny mungkin menjadi penyebab kecelakaan itu.

    “Ini terlihat seperti ledakan rudal pertahanan udara di bagian belakang dan kiri pesawat, jika Anda melihat pola pecahan peluru yang kita lihat [dalam video],” ujar Justin Crump dari perusahaan penasihat risiko Sibylline mengatakan kepada BBC Radio 4.

    Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: “Adalah salah jika mengajukan hipotesis sebelum kesimpulan penyelidikan.”

    “Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini, dan tidak seorang pun boleh melakukan ini. Kami harus menunggu sampai penyelidikan selesai.”

    EPAPetugas bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di Aktau, Kazahstan, pada 25 Desember 2024

    Chechnya telah dilanda serangan drone Ukraina pada bulan ini dan pihak berwenang di negara tetangga Ingushetia mengatakan wilayah itu telah menjadi sasaran sejak perang di Ukraina dimulai.

    Sebuah pusat perbelanjaan terdampak serangan ketika sebuah pesawat tak berawak ditembak jatuh di dekat Ossetia Utara, menewaskan seorang perempuan, menurut sejumlah laporan.

    Ketua Senat Kazakhstan, Ashimbayev Maulen, menegaskan penyebab jatuhnya pesawat di dekat Aktau masih belum diketahui.

    “Tidak satu pun dari negara-negara iniAzerbaijan, Rusia atau Kazakhstanyang tertarik menyembunyikan informasi. Semua informasi akan tersedia untuk umum,” katanya.

    Mereka yang berada di dalam pesawat sebagian besar adalah warga negara Azerbaijan, namun ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Rekaman video menunjukkan orang-orang yang selamat merangkak keluar dari reruntuhan, beberapa di antaranya terlihat mengalami luka-luka.

    Korban luka dirawat di rumah sakit dan 11 orang berada dalam perawatan intensif, lapor kantor berita AFP.

    Embraer, pabrikan asal Brazil, merupakan pesaing yang lebih kecil dari Boeing dan Airbus, dan memiliki catatan keselamatan yang kuat.

    Artikel ini akan terus diperbarui.

    (ita/ita)

  • Azerbaijan Airlines Diduga Ditembak Jatuh Rusia, Moskow Langsung Meradang, Minta Tunggu Investigasi – Halaman all

    Azerbaijan Airlines Diduga Ditembak Jatuh Rusia, Moskow Langsung Meradang, Minta Tunggu Investigasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah dugaan muncul setelah pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024) kemarin.

    Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 38 orang dinyatakan tewas dan 29 lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua anak-anak.

    Empat sumber Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan pesawat jatuh itu mengatakan, Azerbaijan Airlines diduga telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara milik Rusia.

    Penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan setelah dialihkan dari wilayah Rusia.

    Pengalihan rute itu dikarenakan Rusia menggunakan sistem pertahanan udara terhadap serangan pesawat tak berawak Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

    Pesawat jet penumpang itu terbang ratusan mil dari rute yang dijadwalkan dari Baku, Azerbaijan, ke Grozny, di wilayah Chechnya, Rusia bagian selatan.

    Pesawat itu jatuh di tepi seberang Laut Kaspia setelah apa yang menurut pengawas penerbangan Rusia adalah keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung.

    Para pejabat tidak menjelaskan mengapa pesawat itu melintasi laut, tetapi kecelakaan itu terjadi setelah serangan pesawat nirawak Ukraina bulan ini menghantam Chechnya.

    Bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat itu ditutup pada Rabu pagi.

    Salah satu sumber Azerbaijan yang mengetahui investigasi kecelakaan itu mengatakan kepada Reuters bahwa hasil awal menunjukkan pesawat itu diserang oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia, dan komunikasinya dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny.

    “Tidak ada yang mengklaim bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja.”

    “Namun, dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, Baku berharap pihak Rusia mengakui penembakan pesawat Azerbaijan tersebut,” kata sumber itu, dikutip dari Reuters.

    Perusahaan keamanan penerbangan, Osprey Flight Solutions mengatakan dalam peringatan kepada maskapai penerbangan pada hari Rabu, bahwa rekaman reruntuhan dan keadaan di sekitar wilayah udara di Rusia barat daya menunjukkan kemungkinan bahwa pesawat itu terkena beberapa bentuk tembakan anti-pesawat.

    Wilayah Dagestan dan Chechnya di Rusia telah menjadi sasaran pesawat nirawak militer bersenjata Ukraina bulan ini, dengan pertahanan udara Rusia diaktifkan sebagai respons, kata Osprey.

    Sebelumnya pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia telah melaporkan jatuhnya 59 pesawat tak berawak Ukraina di beberapa wilayah, katanya.

    Beberapa dilaporkan jatuh di wilayah udara tertutup di atas wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, termasuk Laut Azov.

    Operasi penerbangan dilaporkan ditangguhkan sementara di Bandara Kazan Rusia karena aktivitas tersebut.

    Selain itu, data pelacakan penerbangan ADS-B yang tersedia untuk umum menunjukkan bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan GPS selama penerbangannya di atas Rusia barat daya, kata peringatan itu.

    Rusia Marah Dituduh Tembak Azerbaijan Airlines

    Puing-puing pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, 25 Desember 2024. (REUTERS) (tangkap layar/Anews)

    Pemerintah Rusia telah memperingatkan agar tidak mempromosikan “hipotesis” tentang penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan kepada semua pihak bahwa mereka harus menunggu hasil investigasi sebelum menuduh Rusia menembak jatuh pesawat tersebut.

    “Adalah salah untuk mengajukan hipotesis apa pun sebelum kesimpulan investigasi,” kata Peskov, dikutip dari BBC.

    Peskov dengan tegas mengatakan, Rusia tidak akan melakukan tindakan membahayakan nyawa seperti menembak jatuh pesawat penumpang.

    Dalam pernyataannya, Peskov sekali lagi meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi selesai.

    Seorang penumpang yang selamat mengatakan kepada TV Rusia, bahwa ia yakin pilot telah mencoba dua kali mendarat di tengah kabut tebal di atas Grozny.

    “Pada ketiga kalinya, sesuatu meledak. Beberapa kulit pesawat terlihat terkelupas,” kata penumpang tersebut.

    Sebagian besar penumpang pesawat adalah warga negara Azerbaijan, tetapi ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kirgistan.

    Azerbaijan Airlines mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat itu telah diservis sepenuhnya pada bulan Oktober dan tidak mengalami kerusakan teknis.

    Embraer, produsen asal Brasil dan pesaing kecil Boeing dan Airbus, memiliki rekam jejak keselamatan yang kuat.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Mayat Ditemukan di Ruang Roda Pesawat United Airlines, Kok Bisa?

    Mayat Ditemukan di Ruang Roda Pesawat United Airlines, Kok Bisa?

    JAKARTA – Peristiwa mengerikan terjadi pada malam Natal kemarin. Sebuah mayat ditemukan di ruang roda pesawat United Airlines yang baru saja mendarat di Bandara Kahului, Maui, Hawaii. Pesawat yang membawa jasad tersebut adalah jenis Boeing 777-222(ER).

    Dilaporkan ABC News, dikutip Kamis, 26 Desember, jasad tersebut ditemukan di kompartemen yang menampung roda pendaratan pesawat, yaitu pada penerbangan United Airlines Flight 202 yang berasal dari Bandara Internasional Chicago O’Hare.

    Pihak berwenang Maui sedang menyelidiki insiden ini untuk mengetahui bagaimana orang tersebut bisa masuk ke ruang roda dan penyebab kematiannya. United Airlines sendiri tengah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengungkap misteri ini.

    Maskapai penerbangan tersebut menyatakan bahwa ruang roda pesawat hanya dapat diakses dari luar pesawat. Hal ini semakin membuat bingung bagaimana orang tersebut bisa masuk ke sana.

    Saat ini, identitas jasad tersebut belum diketahui. Investigasi masih berlangsung untuk mengetahui penyebab kematian dan bagaimana orang tersebut bisa berada di ruang roda pesawat.

    Berita ini menjadi sorotan karena bagaimana orang tersebut bisa masuk ke ruang roda pesawat dan insiden seperti ini jarang terjadi dan menimbulkan pertanyaan tentang keamanan bandara.

  • Maskapai AS Temukan Mayat di Roda Pesawat yang Mendarat di Hawaii

    Maskapai AS Temukan Mayat di Roda Pesawat yang Mendarat di Hawaii

    Jakarta, CNN Indonesia

    Maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) United Airlines menemukan mayat di bagian roda pesawat yang mendarat di Maui, Hawaii.

    Jasad tersebut ditemukan dalam pesawat Boeing 787-10 yang terbang dari Chicago ke Maui pada malam Natal, Selasa (24/12).

    “Setibanya di bandara Kahului di Maui pada hari Selasa, mayat ditemukan di dalam roda salah satu roda pendaratan utama pesawat United,” kata maskapai penerbangan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu (25/12), dikutip dari CNN.

    Menurut situs web pelacakan penerbangan FlightAware.com, penerbangan UA202 tiba di Hawaii pada Selasa (24/12) sore dan tepat waktu.

    Pihak United Airlines menyebut bagian roda tempat mayat tersebut ditemukan hanya bisa diakses dari bagian luar pesawat. Mereka mengaku masih menyelidiki bagaimana orang tersebut bisa ada di bagian roda pesawat.

    “Bagian roda hanya dapat diakses dari luar pesawat. Saat ini, belum jelas bagaimana atau kapan orang tersebut mengakses sumur roda,” kata United Airlines.

    United Airlines saat ini tengah bekerja sama dengan penegak hukum setempat untuk menyelidiki masalah ini.

    Polisi di Maui tidak segera menanggapi permintaan CNN untuk informasi lebih lanjut. Menurut afiliasi CNN, Hawaii News Now, Departemen Kepolisian Maui sedang menyelidiki penemuan mayat tersebut.

    Lebih lanjut, tidak jelas bagaimana jasad tersebut bisa berada di dalam roda pesawat atau bagaimana orang tersebut meninggal.

    Namun, bersembunyi di dalam roda pesawat adalah metode yang paling sering digunakan oleh para penumpang gelap. Menurut Administrasi Penerbangan Federal, lebih dari 77 persen orang yang mencoba menumpang secara ilegal dengan metode ini meninggal dunia.

    Penumpang gelap sering kali terhimpit saat roda pendaratan ditarik ke dalam, karena tidak ada banyak ruang di bagian tersebut. Di sebagian besar pesawat, ruang tersebut bahkan lebih kecil daripada bagasi mobil.

    Ketika penerbangan mencapai ketinggian yang lebih tinggi, kondisinya menjadi lebih buruk. Tingkat oksigen menjadi sangat rendah dan penumpang gelap berjuang untuk tetap sadar.

    Selama penerbangan, suhu di luar pesawat dapat turun drastis, mencapai 75 atau 80 derajat Fahrenheit di bawah nol, yang tidak kondusif bagi aliran darah. Hal ini menyebabkan penumpang gelap berisiko mengalami radang dingin dan bahkan hipotermia.

    (lom/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Profil Azerbaijan Airlines yang Pesawatnya Jatuh di Kazakhstan – Page 3

    Profil Azerbaijan Airlines yang Pesawatnya Jatuh di Kazakhstan – Page 3

    Di Eropa, Azerbaijan Airlines menjangkau kota-kota antara lain Barcelona, Berlin, Chisinau, Frankfurt, Jenewa, London, Milan, Minsk, Paris, Praha, Tiblisi, Tel Aviv dan Wina.

    Sedangkan di Asia, maskapai ini menjangkau kota Aktau, Almaty, Astana, Antalya, Ankara, Bahrain, Beijin. Kemudian Bishkek, Bodrum, Damman, Delhi, Doha, Dubai, Dushambe, Jeddah, Islamabad, Istanbul, Lahore, Mumbai, Riyad, Tashkent, dan Urgench.

    Selain itu, Azerbaijan Airlines juga melayani berbagai tujuan di Rusia antara lain Ekaterinburg, Kazan, Moskow, Sochi, Saint Petersburg, Volgograd, Ufa.

    Adapun maskapai mengoperasikan penerbangan langsung dari Baku ke New York mulai November 2013.

    Pada 2000, Azerbaijan Airlines menerima Boeing pertama yakni pesawat Boeing 757-200. Adapun maskapai ini menerima standar layanan Eropa dari Kamar Dagang, Perdagangan, dan Industri Ekonomi Eropa atau the European Economic Chamber of Trade, Commerce and Industry (EEIG) pada Februari 2009.

    Kemudian maskapai beli pesawat Boeing 767-300 ER pada Juli 2011. Tahun berikutnya pada Mei 2012, Azerbaijan Airlines beli Airbus A340-500. Pada Juli 2013, maskapai beli Embraer 190 dan Embraer 170 yang dibuat di Brazil.

    Pada 5 November 2020, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyetujui pengalihan Azerbaijan Airline dalam manajemen Azerbaijan Investment Holding.

  • H-7 Tahun Baru 2025, Ada 80.000 Penumpang Bepergian Lewat Bandara Halim  – Halaman all

    H-7 Tahun Baru 2025, Ada 80.000 Penumpang Bepergian Lewat Bandara Halim  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 80.000 orang bepergian ke luar kota melalui Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada H-7 Tahun Baru 2025.

    CEO Regional I InJourney Airports Agus Haryadi mengatakan, jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma pada periode angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sejauh ini sudah meningkat 9 persen.

    “Pada angkutan Nataru 19 – 24 Desember 2024 atau H-7 hingga H-1, jumlah penumpang pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma sudah mencapai sekitar 80.000 penumpang atau meningkat 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” kata Agus dalam keterangannya, dikutip Kamis (26/12/2024).

    Agus Haryadi mengatakan sepanjang periode angkutan Nataru yakni pada 19 Desember 2024 – 5 Januari 2025, jumlah penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma diperkirakan mencapai 189.292 penumpang. 

    Bandara Halim Perdanakusuma ini beroperasi 24 jam untuk melayani perjalanan udara masyarakat. Maskapai yang beroperasi di bandara ini yaitu Garuda Indonesia, Batik Air dan Citilink. 

    Pihaknya berterima kasih atas dukungan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan, serta maskapai, AirNav Indonesia, ground handling, TNI dan Polri dan PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) selaku mitra KSO, sehingga operasional bandara berjalan baik di peak season libur akhir tahun ini.

    Bandara Halim Perdanakusuma memiliki runway 3.000 x 45 m yang bisa didarati hingga pesawat berbadan lebar (wide body) seperti Boeing 777-300 dan parking stand yang dapat mengakomodir 16 unit pesawat, dan Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) kategori 9. 

    Sementara itu, ketersediaan tranportasi publik mencakup shuttle bus Damri, Lorena dan KCIC serta taksi dan taksi online. 

    Agus Haryadi menuturkan Bandara Halim Perdanakusuma merupakan salah satu bandara yang memiliki fasilitas lengkap untuk melayani berbagai macam penerbangan mulai dari penerbangan pesawat wide body, pesawat berbadan sedang (narrow body), hingga pesawat baling-baling (turboprop).

    “Kami memastikan slot time penerbangan (ketersediaan waktu take off dan landing di bandara) selama 24 jam penuh bagi maskapai untuk mendukung kelancaran perjalanan udara masyarakat selama periode Nataru ini,” papar Agus Haryadi. 

     

  • Kunjungi Bandara Halim, Wamen BUMN Cek Kelancaran Angkutan Mudik Nataru

    Kunjungi Bandara Halim, Wamen BUMN Cek Kelancaran Angkutan Mudik Nataru

    Jakarta

    Wakil Menteri BUMNAminuddinMa’ruf meninjau pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 di Bandara HalimPerdanakusuma Jakarta. Ia didampingi oleh CEO Regional I InJourney Airports Agus Haryadi, Direktur Utama Citilink dan GM Bandara Halim Perdanakusuma.

    Pada kesempatan ini, Aminuddin melihat langsung pelayanan bandara dan berdialog dengan penumpang pesawat di sejumlah titik antara lain area pelaporan penumpang (check in area), ruang tunggu untuk naik pesawat (boarding lounge) dan area kedatangan penumpang pesawat.

    Aminuddin juga meninjau area apron yang berada di sisi udara (airside). Pada kesempatan tersebut Aminuddin mengecek langsung harga tiket pesawat udara. Dari keterangan Dirut Citilink harga tiket turun bervariasi antara 9-11%. Aminuddin kemudian menyampaikan apresiasi atas kelancaran dan pelayanan di Bandara Halim Perdanakusuma saat periode angkutan Nataru ini.

    CEO Regional I PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Agus Haryadi mengatakan jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma pada periode angkutan Nataru 2024/2025 sejauh ini sudah meningkat 9%.

    “Pada angkutan Nataru 19-24 Desember 2024 atau H-7 hingga H-1, jumlah penumpang pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma sudah mencapai sekitar 80.000 penumpang atau meningkat 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” ujar Agus, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/12/2024).

    Adapun InJourney Airports saat ini merupakan operator bandara yang menjalankan operasional Bandara Halim Perdanakusuma. Di dalam mengelola bandara, InJourney Airports membuat konsep regionalisasi di mana saat ini terdapat 6 regional. Bandara Halim Perdanakusuma masuk ke dalam Regional I bersama Soekarno-Hatta Tangerang, Kertajati Majalengka dan Husein Sastranegara Bandung.

    Agus mengatakan Bandara Halim Perdanakusuma beroperasi 24 jam untuk melayani perjalanan udara masyarakat. Sepanjang periode angkutan Nataru yakni pada 19 Desember 2024-5 Januari 2025, jumlah penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma diperkirakan mencapai 189.292 penumpang. Maskapai yang beroperasi di bandara ini yaitu Garuda Indonesia, Batik Air dan Citilink.

    InJourney Airports memastikan kesiapan fasilitas Bandara Halim Perdanakusuma untuk mendukung perjalanan masyarakat, antara lain runway berukuran 3.000 x 45 m yang bisa didarati hingga pesawat berbadan lebar (wide body) seperti Boeing 777-300, lalu parking stand yang dapat mengakomodir 16 unit pesawat, dan Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) kategori 9.

    “Kami memastikan slot time penerbangan (ketersediaan waktu take off dan landing di bandara) selama 24 jam penuh bagi maskapai untuk mendukung kelancaran perjalanan udara masyarakat selama periode Nataru ini,” ujar Agus.

    (akn/ega)

  • Garuda (GIAA) Dikabarkan Lirik Pesawat C919 Comac China, Pesaing Boeing-Airbus

    Garuda (GIAA) Dikabarkan Lirik Pesawat C919 Comac China, Pesaing Boeing-Airbus

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pesawat komersial China, Commercial Aircraft Corp of China Ltd. (Comac) dikabarkan tengah menjalin pembicaraan dengan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) untuk memasarkan pesawat jet C919 berlorong tunggal. 

    Mengutip Bloomberg, Comac telah berdiskusi dengan beberapa petinggi maskapai penerbangan salah satunya Wamildan Tsani Panjaitan, Direktur Utama GIAA. 

    Comac disebut memiliki peluang besar sebagai pemasok pesawat mengingat GIAA sedang mencari 70 pesawat baru.

    “Garuda Indonesia sedang mencari hingga 70 pesawat baru dan juga berbicara dengan Boeing Co. dan Airbus SE. Keterlambatan pengiriman pesawat, terutama karena masalah rantai pasokan dan mogok kerja di Boeing, meningkatkan peluang Comac untuk memperoleh pesanan,” seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/12/2024). 

    Selain indonesia, Comac juga telah berkomunikasi dengan SCAT Airlines di Kazakhstan dan Angkor Air di Kamboja. Indonesia merupakan kesempatan besar bagi Comac, dan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto ingin memperkuat Garuda dan memperluas jaringan rute internasional.

    Meskipun demikian, Comac masih menghadapi tantangan dalam operasional pemeliharaan dan perbaikan di luar Tiongkok. Boeing dan Airbus memiliki jaringan penjualan dan fasilitas pemeliharaan global, serta dukungan rantai pasokan dan suku cadang di hampir setiap bandara.

    Selain itu Pesawat C919 belum tersertifikasi oleh regulator keselamatan negara lain, sehingga belum bisa terbang secara komersial di luar Tiongkok.

    Di sisi lain, Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan pihaknya menargetkan penambahan pesawat sebanyak 15 hingga 20 unit sepanjang 2025. 

    “Target kami nanti di tahun 2025 akan menambah 15-20 pesawat lagi,” kata Wamildan dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jumat (6/12/2024).  

    Meski demikian, Wamildan mengaku penambahan pesawat ini membutuhkan koordinasi dengan kementerian terkait. Rencana penambahan pesawat dilakukan demi mengakomodir permintaan penumpang.

    Wamildan mengaku telah melakukan beberapa komunikasi dengan vendor seperti Airbus dan Boeing serta beberapa lessor. 

    Namun dia tidak dapat merincikan berapa besar dana yang akan dibutuhkan untuk pengadaan satu pesawat.

  • Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370 yang Hilang 10 Tahun Lalu

    Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370 yang Hilang 10 Tahun Lalu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Malaysia bakal melanjutkan pencarian puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang lebih dari 10 tahun lalu, salah satu misteri terbesar dalam penerbangan.

    Pada 8 Maret 2014 lalu, pesawat MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 awak penerbangan hilang dalam perjalanannya dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Pencarian pesawat ini dinyatakan berakhir pada 2018 lalu.

    Menteri Perhubungan Malaysia Anthony Loke mengatakan, usulan untuk pencarian di wilayah baru di Samudra Hindia bagian selatan datang dari perusahaan eksplorasi Ocean Infinity, yang juga sempat turut serta dalam pencarian pesawat.

    Loke mengatakan, perusahaan tersebut akan menerima uang senilai US$70 juta atau sekitar Rp1,1 triliun jika puing-puing yang ditemukan bersifat substantif.

    “Tanggung jawab, kewajiban, dan komitmen kami adalah kepada keluarga terdekat. Kami berharap [pencarian] kali ini akan berdampak positif, bahwa puing-puing akan ditemukan dan memberikan ketenangan bagi keluarga,” ujar Loke dalam konferensi pers, Jumat (20/12), melansir CNN.

    Penyelidikan pesawat mulanya tak mengesampingkan kemungkinan bahwa ada kesengajaan perubahan jalur pesawat dalam insiden tersebut.

    Beberapa puing-puing yang telah terkonfirmasi berasal dari pesawat ditemukan terdampar di sepanjang pantai Afrika dan di pulau-pulau Samudra Hindia.

    Lebih dari 150 penumpang asal China berada dalam penerbangan tersebut. Keluarga korban menuntut kompensasi dari Malaysia Airlines, Boeing, produsen mesin pesawat Rolls-Royce, dan grup asuransi Allianz.

    Malaysia melibatkan Ocean Infinity pada 2018 lalu untuk pencarian di wilayah Samudra Hindia bagian selatan. Namun, mereka gagal dalam dua kali percobaan pencarian.

    (asr/asr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pencarian Pesawat MH370 yang Hilang di 2014 Dilanjutkan, Malaysia Terapkan Sistem ‘No Find, No Fee’ – Halaman all

    Pencarian Pesawat MH370 yang Hilang di 2014 Dilanjutkan, Malaysia Terapkan Sistem ‘No Find, No Fee’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Malaysia mengumumkan bahwa pihaknya kembali melanjutkan pencarian hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang lenyap misterius pada tahun 2014 lalu.

    Seperti yang diketahui sebelumnya, penerbangan MH370 dengan rute perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014 lalu menghilang tak sampai tujuan.

    Pesawat berjenis Boeing 777 yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak tersebut diduga mengalami kecelakaan dalam perjalannya menuju ke China.

    Data satelit menunjukkan pesawat itu hilang dari radar tak lama setelah lepas landas.

    Pesawat tersebut diduga menyimpang dari jalur penerbangannya menuju Samudra Hindia Selatan, tempat di mana diyakini MH370 jatuh.

    Kini, lebih dari 10 tahun setelah kejadian, Pemerintah Malaysia pun kembali melanjutkan pencarian pesawat yang hilang tersebut.

    Pengumuman tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke pada hari Jumat ini (20/12/2024)

    “Tanggung jawab, kewajiban, dan komitmen kami adalah kepada keluarga korban,” kata Anthony seperti yang dikutip dari Reuters.

    “Kami berharap kali ini akan ada hasil positif, bahwa puing-puing pesawat akan ditemukan dan memberikan kejelasan bagi keluarga-keluarga tersebut.” sambungnya.

    Di pencarian yang akan kembali dilangsungkan ini, pemerintah Malaysia akan menggandeng kerjasama dengan perusahaan robotika kelautan yang berbasis di Texas, Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity .

    Namun demikian, kerjasama ini dilakukan dengan sistem yang cukup unik yakni sistem “no find, no fee”.

    Melalui sistem ini, kedua belah pihak menyetujui bahwa tidak akan ada imbalan atau penggantian dana bagi para pencari pesawat yang hilang tersebut bila mereka tak menemukan puing-puing atau bangkai dari pesawat MH370 di dasar laut.

    Adapun pesawat tersebut diyakini jatuh di Samudra Hindia Selatan lebih dari 10 tahun lalu, kata Menteri Perhubungan Anthony Loke pada hari Jumat.

    Loke mengatakan para menteri di Kabinet Pemerintahan Malaysia juga telah memberikan persetujuan atas kerjasama dengan Ocean Infinity melalui sistem “no find, no fee” tersebut.

    Pihak Ocean Infitiny sendiri juga telah “menyempitkan” operasi pencarian dasar laut mereka di area baru seluas 15.000 kilometer persegi di kawasan Samudra Hindia Selatan pada tahun depan.

    “Area pencarian baru yang diusulkan oleh Ocean Infinityini diidentifikasi berdasarkan informasi dan analisis data terbaru yang dilakukan oleh para ahli dan peneliti. Proposal perusahaan ini kredibel,” kata Loke dalam pernyataannya.

    Dalam kesepakatan baru ini, Ocean Infinity akan menerima $70 juta atau Rp 1,12 Triliun jika ditemukan puing-puing MH370 dengan kredibilitas yang signifikan, kata Loke.

    Dia menambahkan kementeriannya akan menyelesaikan negosiasi dengan Ocean Infinity pada awal 2025.

    Berdasarkan informasi dari Ocean Infinity, mereka merekomendasikan pencarian dimulai pada periode antara Januari-April yang dinilai memiliki iklim cuaca terbaik ujar Anthony Loke.

    Pemerintah Malaysia kembali melanjutkan pencarian Malaysia Airlines Penerbangan MH370 yang telah hilang sejak 10 tahun lalu, tepatnya pada 8 Maret 2014. (HO)

    Ocean Infinity sendiri bukanlah nama yang asing dalam kasus ini mengingat mereka sebelumnya melakukan pencarian MH370 secara pribadi pada tahun 2018.

    CEO Ocean Infinity, Oliver Punkett, sebelumnya pada tahun ini mengatakan bahwa perusahaan telah meningkatkan teknologinya sejak 2018. 

    Dia juga mengatakan bahwa perusahaan bekerja sama dengan banyak ahli untuk menganalisis data dan mempersempit area pencarian ke lokasi yang paling memungkinkan.

    (Tribunnews.com/Bobby)