Perusahaan: Boeing

  • Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dilanjutkan Kembali!

    Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dilanjutkan Kembali!

    Kuala Lumpur

    Perusahaan eksplorasi maritim, Ocean Infinity, telah melanjutkan kembali operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang misterius selama satu dekade terakhir. Pencarian MH370 dilanjutkan setelah pemerintah Malaysia memberikan lampu hijau pada Desember tahun lalu.

    Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, seperti dilansir AFP, Selasa (25/2/2026), mengatakan kepada wartawan bahwa rincian kontrak antara Malaysia dan pihak Ocean Infinity masih dalam tahap pematangan akhir.

    Namun, sebut Anthony, otoritas Kuala Lumpur menyambut baik “langkah proaktif Ocean Infinity dalam mengerahkan kapal-kapal mereka” untuk memulai pencarian pesawat yang hilang sejak Maret 2014 itu.

    Loke, dalam pernyataannya, menambahkan bahwa rincian lainnya, soal berapa lama proses pencarian akan berlangsung, belum dinegosiasikan.

    Dia juga tidak memberikan informasi lebih detail soal kapan tepatnya Ocean Infinity yang berbasis di Inggris itu memulai kembali pencarian puing MH307. Ocean Infinity sendiri pernah terlibat dalam pencarian MH370 hingga tahun 2018.

    Pemerintah Malaysia, pada Desember lalu, mengumumkan pihaknya setuju untuk meluncurkan pencarian baru untuk MH370.

    Penerbangan MH370, yang menggunakan pesawat jenis Boeing 777 dan membawa 227 penumpang serta 12 awak, menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China pada 8 Maret 2014 silam.

    Lihat juga Video ‘Keluarga Korban Hilangnya MH370 Demo di Depan Kedubes Malaysia di Beijing’:

    Hilangnya pesawat penumpang ini selama lebih dari 10 tahun telah menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.

    Meskipun pencarian terbesar dalam sejarah penerbangan telah dilakukan, bangkai pesawat itu tidak pernah ditemukan.

    “Mereka (Ocean Infinity-red) telah meyakinkan kami bahwa mereka siap,” kata Loke dalam pernyataannya.

    “Itulah sebabnya pemerintah Malaysia melanjutkan hal ini,” sebutnya.

    Lihat juga Video ‘Keluarga Korban Hilangnya MH370 Demo di Depan Kedubes Malaysia di Beijing’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pesawat American Airlines Tujuan India Mendarat di Roma gegara Ancaman Bom

    Pesawat American Airlines Tujuan India Mendarat di Roma gegara Ancaman Bom

    Rome

    Sebuah penerbangan American Airlines dari New York ke New Delhi dialihkan ke Roma. Pesawat itu mendarat di Roma karena ancaman diduga bom.

    “Pesawat tersebut telah mendarat dengan selamat setelah kru melaporkan adanya masalah keamanan,” kata Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), dilansir AFP, Senin (24/2/2025).

    Pesawat Boeing yang membawa 199 penumpang plus awak ini mendarat di Bandara Fiumicino Roma pada pukul 17.22 waktu setempat, tanpa insiden.

    “Penerbangan tersebut dikawal oleh dua pesawat tempur militer, dan semua penumpang diturunkan dan menerima bantuan di Bandara Roma,” ucap juru bicara bandara Italia.

    “Pengoperasian bandara tidak terpengaruh,” tambahnya.

    Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Internasional John F. Kennedy di New York pada hari Sabtu (22/2) sekitar pukul 20.11 waktu setempat.

    American Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di AS, dan berkantor pusat di Fort Worth, Texas. Operasi internasionalnya melayani lebih dari 60 negara di luar Amerika Serikat.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tak Ada yang Lebih Pintar dari Elon Musk

    Tak Ada yang Lebih Pintar dari Elon Musk

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji habis Elon Musk. Ia mengungkap sebenarnya mencari orang yang lebih pintar dari Musk untuk menjalankan Department of Government Efficiency (DOGE), tapi tidak menemukannya.

    Trump dan orang terkaya dunia itu duduk bersama dalam wawancara dengan Fox News. “Kalian tahu, aku ingin menemukan seseorang yang lebih pintar dari dia,” kata Trump di samping Musk.

    “Aku mencari di mana-mana. Aku tidak bisa melakukannya. Aku mencoba sangat keras. Aku tak bisa menemukan orang yang lebih pintar. Kami pun jadinya dengan orang ini,” cetus Trump sambil menunjuk Musk.

    Dengan demikian, Trump menganggap tidak ada orang yang lebih cerdas dari nakhoda Tesla dan SpaceX itu. Trump menambahkan salah satu tujuan utamanya di masa jabatan kedua adalah menemukan orang-orang hebat untuk mengisi staf pemerintahannya.

    Ia mengaku mengagumi cara Elon Musk berjuang keras di sektor swasta. “Aku menginginkan orang-orang hebat. Dan ia orang hebat. Ia luar biasa. Ia juga orang yang peduli. Ia orang baik, sangat baik, dan ingin negara ini jadi lebih baik,” lanjut presiden, menegaskan Musk takkan terlibat dalam keputusan DOGE apa pun yang mungkin mengandung konflik kepentingan.

    Ia pun memuji kemampuan pengusaha kelahiran Afrika Selatan itu untuk menarik individu-individu dengan IQ tinggi untuk bertugas di pemerintahan federal. Musk, yang menetapkan tujuan ambisius memangkas pengeluaran federal senilai USD 1 triliun pun balas memuji.

    Ia menilai kemenangan Trump kesempatan untuk memperbaiki sistem. Musk berpendapat bahwa hal itu bergantung pada kompetensi dan kepedulian. Ia pun menyinggung negosiasi alot Trump dengan Boeing untuk menurunkan biaya pesawat Air Force One baru hingga beberapa miliar dolar.

    “Ketika presiden diperlihatkan tagihan keterlaluan untuk Air Force One baru dan kemudian menegosiasikannya, jika presiden tidak menerapkan kompetensi dan kepedulian, harganya akan jadi 50% lebih tinggi. Secara harfiah 50% lebih tinggi,” kata Musk.

    “Presiden peduli. Presiden kompeten. Akibatnya, harganya tidak menjadi 50% lebih tinggi. Jadi, ketika Anda menambahkan lebih banyak kompetensi dan kepedulian, Anda akan mendapat kesepakatan yang lebih baik bagi rakyat Amerika,” tambah Musk.

    (fyk/fay)

  • Bos Freeport Sebut Total Kerusakan Akibat Kebakaran Smelter Capai 100 Juta Dolar AS

    Bos Freeport Sebut Total Kerusakan Akibat Kebakaran Smelter Capai 100 Juta Dolar AS

    JAKARTA – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan total kerusakan akibat kebakaran pada fasilitas smelter di Gresik Jawa Timur mencapai 100 juta Dolar AS. Adapun kerusakan tersebut sepenuhnya ditanggung oleh asuransi setelah dinyatakan sebagai kejadian kahar atau force majeur.

    “Total biaya kerusakan 100 juta dolar AS dan sepenuhnya ditanggung pihak asuransi dan surat asuransi sudah diterbitkan Desember lalu. Sudah kami sampaikan ke pemerintah melalui Kementerian ESDM,” uajrnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu, 19 Februari.

    Tony melanjutkan, pihaknya menargetkan proses perbaikan baru akan selesai pada Juni 2025. Saat ini pihaknya telah mendatangkan sejumlah peralatan baru sehingga perbaikan smelter bisa berjalan dengan lancar.

    “Minggu lalu sudah tiba 3 Boeing 737 cargo yang memuat peralatan dan tiba di Surabaya (dengan berat) 30 ton lebih. Ada pesawat Antonov yang kami sewa juga, tiba disurabaya bawa peralatan,” beber Tony..

    Rencananya proses commissioning dan precommissioning dari fasilitas ini baru  akan dimulai pada pertengahan Maret hingga minggu ke-3 bulan Juni.

    “Kami yakin bisa selesai di minggu ke 3 Juni dan mulai ramp up minggu ke 4 Juni dengan kapasitas 40 persen, Agustus 50 persen, September 60 persen, Oktober 70 persen, November 80 persen, baru 100 persen Desember,” ucap Tony.

    Lebih jauh Tony melanjutkan, kebakaran ini kemudian menyebabkan terhentinya kegiatan produksi di smelter yang baru diresmikan ini. Dengan penyetopan kegiatan produksi tersbeut, lanjut Tony, konsentrat tembaga yang diproduksi di Papua hanya bisa diolah sebanyak 40 persen di PT Smelting Gresik dan sisanya tidak dimanfaatkan atau menjadi idle.

    “Jumlahnya bisa mencapai 1,5 juta ton konsnetrat yang tidak bisa diproses di PT Smelting. Kalau kita nilai dengan harga sekarang, nilainya bisa lebih dari 5 miliar dolar,” beber Tony.

    Tony melanjutkan, potensi penerimaan negara berkurang sebesar 4 miliar dolar atau setara dengan Rp65 triliun dengan rincian dividen sebesar 1,7 miliar dolar AS atau Rp28 tiliun, pajak sebesar 1,6 miliar dolar AS atau senilai Rp26 triliun, bea keluar ekspor sebesar 0,4 miliar atau Rp6,5 triliun dan royalti sebesar 0,3 miliar dolar AS atau Rp4,5 triliun.

    Adapun dampak terhadap daerah jika tidak melakukan ekspor konsentrat tembaga, kata Tony, antara lain pengurangan pendapatan daerah di tahun 2025 diperkirakan sebesar Rp5,6 triliun dengan rincian Provinsi Papua Tengah sebesar Rp1,3 triliun, Kabupaten Mimika sebesar Rp2,3 triliun dan kabupaten lain di Papua Tengah sebesar Rp2 triliun.

    Terakhir, potensi berkurangnya alokasi dana kemitraan PTFI untuk program pengembangan masyarakat sebesar 60 juta dolar AS atau Rp960 miliar di tahun 2025.

    “Sesuai dengan IUPK PTFI, konsentrat dapat diekspor apabila terjadi keadaan kahar namun perlu penyesuaian Permen ESDM untuk mengatur ekspor tersebut karena keadaan kahar ini,” tandas Tony.

  • AirAsia tambah rute penerbangan internasional di 2025

    AirAsia tambah rute penerbangan internasional di 2025

    Untuk Darwin kita buka pada 22 Maret 2025, untuk Australia kemungkinan pertengahan tahun dan rencana kita juga akan menambah ke India. Tapi kita belum bisa sharing karena masih dalam proses

    Tangerang (ANTARA) – Maskapai Indonesia AirAsia akan menambah rute penerbangan baru untuk internasional pada tahun ini sebagai upaya menjaga konektivitas maskapai.

    Head of Indonesia Affairs and Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi di Tangerang, Senin, mengatakan bahwa rencana penambahan rute baru untuk internasional ini di antaranya seperti penerbangan Jakarta – Darwin, Jakarta – Australia dan Jakarta – India.

    “Untuk Darwin kita buka pada 22 Maret 2025, untuk Australia kemungkinan pertengahan tahun dan rencana kita juga akan menambah ke India. Tapi kita belum bisa sharing karena masih dalam proses,” katanya.

    Eddy menyebutkan, selain menambah rute internasional, pada tahun ini AirAsia juga bakal menambah operasional armada penerbangan hingga mencapai 30 unit pesawat. Saat ini perusahaan telah memiliki sebanyak 25 pesawat yang siap dioperasikan.

    “Kita tinggal nambah lima unit lagi, dan ke lima itu sudah ada. Kita reaktivasi pesawat yang sudah ada ini,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan, selama proses pengadaan pesawat baru untuk maskapai AirAsia dari pabrikan seperti Boeing dan Airbus tidak mengalami kesulitan dalam penambahan armada tersebut.

    Kendati demikian, strategi yang dijalankan perusahaannya diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas layanan serta kapasitas dalam melayani penumpang yang terus meningkat, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.

    “Mudah-mudahan dalam pengadaan ini (pesawat) tidak ada hambatan yang signifikan karena prosesnya berjalan terus,” kata dia.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Video Rencana NASA Jemput Astronautnya yang Tinggal di ISS Sejak Juni 2024

    Video Rencana NASA Jemput Astronautnya yang Tinggal di ISS Sejak Juni 2024

    Sudah lebih dari setengah tahun astronaut Sunita Williams dan Butch Wilmore tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS). Keduanya tinggal lebih lama dari waktu kepulangan awal, yakni 14 Juni 2024, karena masalah teknis pada Boeing Starliner. Nantinya, Sunita dan Butch akan pulang bersama Crew Dragon SpaceX. NASA membeberkan jadwal penjemputan Sunita dan Butch dalam pernyataan terbaru pada Rabu (12/2).

  • Didesak Donald Trump, NASA Siap Pulangkan Dua Astronot yang Terjebak di Luar Angkasa Lebih Cepat

    Didesak Donald Trump, NASA Siap Pulangkan Dua Astronot yang Terjebak di Luar Angkasa Lebih Cepat

    JAKARTA – NASA mengubah jadwal peluncuran misi Crew-10 untuk memulangkan anggota Crew-9. Semakin cepat peluncuran dilakukan, semakin cepat juga peralihan misi dan tugas dilakukan oleh para kru. 

    Lembaga antariksa AS itu mengatakan bahwa misi Crew-10 ditargetkan lepas landas pada 12 Maret. Sambil mempersiapkan pesawat antariksa yang akan digunakan, NASA masih menunggu penyelesaian sertifikasi peluncuran untuk misi tersebut. 

    Dalam peluncuran kali ini, NASA masih memanfaatkan wahana antariksa milik SpaceX. Alih-alih menggunakan kapsul pesawat yang baru, Crew-10 akan diantar menggunakan kapsul Dragon seperti biasanya. Pergantian ini dilakukan karena produksi kapsul terbaru sedang ditunda. 

    “Penerbangan sekarang akan menggunakan Dragon yang sebelumnya diterbangkan, yang disebut Endurance, dan tim gabungan bekerja untuk menyelesaikan penilaian perangkat keras wahana antariksa yang sebelumnya diterbangkan untuk memastikannya memenuhi persyaratan keselamatan,” kata NASA dalam keterangan resminya. 

    Kemajuan tanggal peluncuran Crew-10 didorong oleh desakan Presiden AS Donald Trump kepada Elon Musk, pemilik SpaceX, untuk membawa pulang kru Starliner lebih cepat. Tahun lalu, NASA dan Boeing meluncurkan Starliner ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

    Pesawat berawak tersebut mengangkut dua astronot NASA, yakni Butch Wilmore dan Suni Williams. Keduanya direncanakan kembali dalam waktu dua minggu, tetapi kerusakan pada Starliner membuat dua astronot tersebut menetap lebih lama di ISS. 

    Keduanya bergabung dengan misi Crew-9 agar bisa kembali ke Bumi, tetapi kedua astronot itu menjadi terjebak di ISS selama hampir setahun. Awalnya, peluncuran Crew-10 dijadwalkan pada 25 Maret, tetapi kini jendela peluncurannya telah dimajukan hampir dua pekan. 

    Setelah Trump mendorong Musk untuk memulangkan Wilmore dan Williams lebih cepat, NASA menegaskan bahwa mereka telah melakukan hal serupa, yaitu memulangkan kedua astronot secepatnya. 

    Pernyataan dari Trump ini membuat Wilmore dan Williams menjadi sorotan politik, menurut laporan Reuters. Pasalnya, Trump menyalahkan Joe Biden, presiden terdahulu, atas situasi yang dialami kedua astronot NASA tersebut. Padahal, Biden tidak terlibat di dalam program Starliner. 

  • Roda Bermasalah, Boeing 777 Mendarat Darurat di Thailand    
        Roda Bermasalah, Boeing 777 Mendarat Darurat di Thailand

    Roda Bermasalah, Boeing 777 Mendarat Darurat di Thailand Roda Bermasalah, Boeing 777 Mendarat Darurat di Thailand

    Bangkok

    Sebuah pesawat jenis Boeing 777-300ER yang dioperasikan oleh maskapai Aeroflot Airlines tujuan Moskow, Rusia, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Suvarnabhumi, Thailand. Penyebabnya, roda pendaratan pesawat mengalami masalah sesaat usai lepas landas dilakukan.

    Penerbangan dengan nomor SU277 ini, seperti dilansir Bangkok Post, Selasa (11/2/2025), lepas landas dari Bandara Phuket pada Senin (10/2) sore, sekitar pukul 15.20 waktu setempat.

    Namun tak lama kemudian, ditemukan adanya masalah pada roda pendaratan.

    Pesawat pun terpaksa terbang mengelilingi Laut Andaman dan Teluk Thailand selama lima jam, sebelum melakukan pendaratan darurat di Bandara Suvarnabhumi di Provinsi Samut Prakan pada Senin (10/2) malam waktu setempat.

    Laporan menyebutkan bahwa setelah lepas landas, roda yang ada di bagian hidung pesawat berhasil masuk ke dalam kompartemennya, namun penutupnya gagal untuk menutup dengan sempurna.

    Pilot pesawat kemudian memutuskan untuk terbang mengelilingi Laut Andaman dan Teluk Thailand untuk menghabiskan bahan bakar sebelum melakukan pendaratan darurat dengan selamat di Bandara Suvarnabhumi.

    Lihat juga Video ‘Momen Boeing 777 Tiba-tiba Semburkan Api Seusai Lepas Landas’:

    General manager Bandara Suvarnabhumi, Kittipong Kittikachorn, mengatakan bahwa pesawat Aeroflot Airlines itu mendarat darurat pukul 21.11 waktu setempat. Pendaratan darurat berlangsung lancar tanpa insiden apa pun.

    Dia menyebut bahwa 331 penumpang dan 15 awak pesawat itu akan menginap di sebuah hotel di luar kompleks bandara sembari menunggu penerbangan pengganti.

    Penyebab gangguan pada roda pendaratan pesawat itu belum diketahui secara jelas.

    Lihat juga Video ‘Momen Boeing 777 Tiba-tiba Semburkan Api Seusai Lepas Landas’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Boeing Bakal PHK Sekitar 400 Karyawan, Ada Apa?

    Boeing Bakal PHK Sekitar 400 Karyawan, Ada Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Produsen pesawat asal Amerika Serikat Boeing Co. berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terdapat ratusan karyawan di proyek SLS roket bulan. Hal ini menimbulkan spekulasi jika program eksplorasi ruang angkasa NASA akan mengalami perubahan di masa pemerintahan Donald Trump.

    Dilansir dari Bloomberg, Boeing mengutip pernyataan terkait revisi program Artemis NASA dan ekspektasi biaya dalam pernyataan singkat, yang menyebutkan potensi pengurangan sekitar 400 posisi pada April 2025.

    “Kami bekerja sama dengan pelanggan kami dan mencari peluang untuk mempekerjakan kembali karyawan di seluruh perusahaan kami guna meminimalkan PHK dan mempertahankan rekan kerja kami yang berbakat,” kata juru bicara Boeing melalui email pada hari Jumat, dikutip Senin (10/2/2025).

    Masa depan Boeing di bidang antariksa dipertanyakan saat NASA mengalami pergantian kepemimpinan di bawah Presiden Trump dan penasihat dekatnya Elon Musk, kepala SpaceX yang diberi kewenangan pengawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Pabrikan kedirgantaraan AS itu memangkas ribuan pekerja dan memangkas kepemilikannya di bawah Kepala Eksekutif baru Kelly Ortberg. “Roket SLS NASA merupakan komponen penting dari kampanye Artemis milik badan tersebut,” kata juru bicara badan tersebut pada hari Sabtu dalam sebuah pernyataan melalui email.

    Dia menambahkan NASA dan mitra industrinya terus bekerja sama untuk mengevaluasi dan menyelaraskan anggaran, sumber daya, kinerja kontraktor, dan jadwal untuk melaksanakan persyaratan misi secara efisien, aman, dan berhasil dalam mendukung tujuan dan sasaran NASA dari bulan ke Mars.

    Sebagai informasi, program Artemis secara resmi dibentuk di bawah pemerintahan pertama Trump, setelah dia menandatangani arahan kebijakan untuk mengirim manusia kembali ke bulan untuk pertama kalinya sejak program Apollo berakhir lebih dari setengah abad yang lalu. Program tersebut terbebani selama bertahun-tahun oleh pembengkakan biaya, masalah teknis, dan rencana misi yang rumit, meskipun mendukung ribuan pekerjaan di seluruh AS.

    Pada November 2022, roket SLS memulai debut peluncurannya setelah lebih dari satu dekade pengembangan, dengan mengirimkan kapsul tanpa awak di sekitar bulan sebagai bagian dari uji terbang besar pertama untuk kampanye Artemis.

    Roket tersebut telah berulang kali dikritik karena penundaannya dan anggaran yang membengkak, yang diperkirakan akan menelan biaya sebesar US$23,8 miliar hingga 2025. Sementara itu, juru bicara NASA tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Trump telah mengisyaratkan keinginannya untuk mengirim astronot ke Mars dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga telah menjalin hubungan dekat dengan Elon Musk, yang mendirikan SpaceX dengan tujuan memulai pemukiman di Mars dan sedang mengembangkan roket baru yang kuat untuk mencapainya.

    “Kami akan mengejar takdir nyata kami ke bintang-bintang, meluncurkan astronot Amerika untuk menanam bintang dan garis di planet Mars,” kata Trump saat pelantikannya.

    Adapun, pengumuman PHK SLS muncul sekitar seminggu setelah Boeing mengumumkan perubahan kepemimpinan pada kapsul astronot Starliner-nya.

    Program ini telah menghabiskan lebih dari US$2 miliar dalam pembengkakan biaya setelah serangkaian kemunduran, termasuk uji terbang yang gagal pada Juni tahun lalu yang menyebabkan dua astronaut AS terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

  • Kenangan Kapal Riset Baruna Jaya yang Kini Dilelang

    Kenangan Kapal Riset Baruna Jaya yang Kini Dilelang

    Jakarta

    Kabar kapal riset Baruna Jaya dilelang oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ramai diperbincangkan warganet. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memberikan penjelasan.

    BRIN melelang 2 unit kapal Baruna Jaya senilai Rp 7,9 miliar. Kedua kapal Baruna Jaya itu dianggap sudah tidak layak operasi.

    “Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN (dibentuk), karena sudah tidak layak operasi,” kata Handoko dilansir Antara, Jumat (7/2).

    Handoko juga mengonfirmasi terkait status kapal tersebut yang tengah menjalani proses pelelangan. Penawaran paket lelang itu diunggah di situs Portal Lelang Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    Kiprah Kapal Baruna Jaya dalam penelitian hingga pencarian dalam suatu peristiwa kecelakaan banyak dikenang. BRIN pun menjelaskan soal kapal pengganti dan proyeksi pembangunan kapal riset.

    2 Kapal Baruna Jaya Dilelang

    Tangkapan layar Kapal RIset (KR) Baruna Jaya yang dilelang dalam situs lelang.go.id milik Kemenkeu. (Antara)

    Paket lelang 2 Kapal Baruna Jaya tercatat dengan judul ‘BRIN: 1 Paket Scrap terdiri dari 2 Unit Kapal Survey Boat di Kota Jakarta Utara’. Nilai lelangnya Rp 7,94 miliar.

    Dilihat di situs Portal Lelang Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, nilai limit lelang adalah Rp 7.949.026.000 dengan uang jaminan Rp 3 miliar. Penjualnya adalah Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN.

    Berdasarkan foto yang diunggah dalam situs tersebut, kedua kapal yang dimaksud adalah KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV.

    Batas akhir penawaran adalah 11 Februari 2025 pukul 11.00 WIB dengan batas akhir setor uang 10 Februari 2025. Cara penawaran adalah open biding.

    Dalam ‘Info Penjual’, tertera nama Chichi Shintia Laksani selaku Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN. Penyelenggara lelang adalan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I, menggunakan rekening Bank Negara Indonesia (BNI), Jl Prajurit KKO Usman dan Harun, Senen, Jakarta Pusat.

    Akan Ada 12 Unit, 2 Kapal Baru Dibangun

    Kapal Riset Baruna Jaya I. (Isal Mawardi/detikcom)

    Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan proses lelang 2 Kapal Riset (KR) Baruna Jaya sedang berlangsung. dia mengatakan 2 kapal itu dilelang karena sudah lama tak beroperasi.

    “Ya benar sudah dalam proses (lelang). Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN karena sudah tidak layak beroperasi,” kata Handoko kepada detikcom, Jumat (7/2).

    Ada lima KR Baruna Jaya, yakni Baruna Jaya I, II, III, IV, dan VIII. Handoko mengaku tidak ingat dua kapal yang sedang dilelang.

    Namun, dia mengatakan KR Baruna Jaya III dan VIII masih beroperasi. Handoko mengatakan secara bersamaan juga sedang dibangun 2 kapal baru yang totalnya nantinya akan ada 12 kapal riset.

    “BRIN saat ini sedang membangun 2 kapal riset. Rencananya (selesai) dalam dua tahun. Berikutnya akan ada lagi sampai mencapai 12 kapal,” kata Handoko.

    Kenangan Jasa Baruna Jaya

    BPPT mengerahkan kapal riset Baruna Jaya I untuk mencari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat (Dok. BPPT)

    KR Baruna Jaya dikenal sebagai kapal andalan untuk membantu pencarian pesawat hingga kapal yang kecelakaan di lautan. KR Baruna Jaya juga dioperasikan untuk memajukan riset samudera demi mengungkap keanekaragaman hayati dan non-hayati di Nusantara.

    Dilansir BRIN dari siaran pers 4 Januari 2022, Baruna Jaya I adalah yang paling tua, dibuat di galangan kapal CMN Prancis pada 1989. Sementara yang paling muda ialah Baruna Jaya VIII yang dibuat galangan Mjellem & Karlsen di Norwegia pada 1998.

    KR Baruna Jaya I-IV merupakan kapal setipe dengan dimensi yang sama sehingga disebut sister ship. Berdasarkan catatan detikcom, Baruna Jaya punya panjang 60,40 meter dan lebar 11,60 meter, dan tonase 1.219 ton.

    Baruna Jaya adalah kapal untuk kegiatan riset batimetri atau pemetaan permukaan laut, juga kegiatan survei laut jenis lainnya. Kapal ini juga membantu penanganan pasca-kecelakaan pesawat.

    Baruna Jaya punya kemampuan membaca sinyal dari dua jenis black box yakni Voice Data Recorder (VDR) dan Flight Data Recorder (FDR). Kapal ini punya alat multi beam echo sounder yang bisa memetakan biometri dalam laut, serta memiliki side scan sonar yang dapat jangkauan pemetaan yang lebih tajam. Baruna Jaya juga dilengkap Megato Meter atau alat deteksi logam.

    KR Baruna Jaya juga dilengkapi alat remote operated vehicle (ROV), yaitu kendaraan bawah laut yang dikendalikan dari jarak jauh untuk menampilkan video kondisi dasar laut. Ada pula USBL Transponder yang dapat melacak sinyal black box yang dipancarkan pesawat.

    Tim SAR kembali menemukan roda pesawat Lion Air PK-LQP. Saat ini roda tersebut sudah dievakuasi ke Kapal Baruna Jaya I. (Foto: Pradita Utama/detikcom)

    Berikut jasa-jasa Baruna Jaya:

    1996
    Mencari Kapal Motor Gurita di Sabang

    2007
    Mencari pesawat Boeing 737 Adam Air penerbangan 574 di Sulawesi Tenggara

    2012
    Mencari kapal feri Bahuga Jaya di Selat Sunda pada 2012

    2015
    Mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pada Desember 2015. Baruna Jaya I berhasil menemukan lokasi kotak hitam lewat penangkapan sinyal ‘ping’ dari black box pesawat itu, 10 Januari 2015.

    2018
    Mencari pesawat Lion Air PK LQP di perairan Karawang. Baruna Jaya I berhasil menemukan lokasi kotak hitam FDR pesawat tersebut lewat penangkapan sinyal black box pada 31 Oktober 2018.

    2021
    Mencari black box Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu

    KR Baruna Jaya I kembali menurunkan ROV untuk mencari badan pesawat dan black box. Personel juga membawa ping locator untuk menangkap sinyal yang dipancarkan black box Lion Air JT 610 (Foto: Matius Alfons/detikcom)

    Eksplorasi laut

    Dilansir situs web Kementerian Keuangan pada 2012 silam, KR Baruna Jaya IV pernah digunakan dalam kegiatan eksplorasi untuk mengetahui kondisi hidrotermal atau gunung api bawah laut di perairan Sangihe-Talaud, Sulawesi Utara, dengan didampingi kapal riset Okeanos milik Pemerintah Amerika Serikat.

    Baruna Jaya juga memasang alat sensor gelombang tsunami (buoy) di sepanjang pesisir pantai barat Sumatera.

    Halaman 2 dari 4

    (jbr/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu