Perusahaan: Boeing

  • BBN Airlines Tutup Semua Rute Penerbangan di RI, Ini Kata Menhub

    BBN Airlines Tutup Semua Rute Penerbangan di RI, Ini Kata Menhub

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan perusahaan penerbangan asal Irlandia, BBN Airlines tidak lagi melayani rute penerbangan di Indonesia. Perusahaan mengubah model bisnis menjadi menyewakan pesawat.

    Dudy menjelaskan Sriwijaya Air menjadi pelanggan perdana yang menyewa pesawat dari BBN Airlines. Sehingga saat ini maskapai tidak lagi melayani rute-rute penerbangan domestik. 

    “Kalau mereka sepertinya tidak begitu siap, atau mengubah bisnisnya yang tadinya penyelenggara menjadi hanya menyewakan pesawat mereka kepada Sriwijaya,” ujarnya dikutip Senin (10/3/2025).

    Pada kesempatan tersebut, Menhub mengatakan saat ini dua produsen besar pesawat terbang dunia, Airbus dan Boeing memang masih dalam tahap pemulihan pascapandemi Covid-19 yang melanda lima tahun silam. 

    Hal ini menyebabkan ketersediaan pesawat di dunia juga masih terbatas. Sehingga memberikan peluang terhadap bisnis penyewaan pesawat.

    “Jumlah pesawat terbatas secara global, membuat kita menjadi tidak gampang mendapatkan pesawat,” tambahnya terkait penutupan semua rute BBN Airlines di Indonesia.

    Sekadar informasi, pada 27 September 2024 lalu perusahaan penerbangan asal Irlandia, BBN Airlines telah resmi beroperasi di Indonesia mengantongi Sertifikat Operasi Udara (AOC) penerbangan komersial penumpang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) rute yang dioperasikan BBN Airlines di bandara-bandara kelolaan Injourney Airports adalah, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Balikpapan dan Jakarta-Denpasar. 

  • Mengenal Indonesia Airlines, Ternyata Punya Pria Aceh Berusia 41 Tahun

    Mengenal Indonesia Airlines, Ternyata Punya Pria Aceh Berusia 41 Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia Airlines adalah maskapai penerbangan premium baru yang berbasis di Singapura dengan fokus pada layanan internasional. Maskapai ini didirikan oleh Iskandar Ismail, seorang pengusaha asal Bireuen, Aceh.

    Dengan visi besar dalam industri penerbangan, pria yang lahir pada 7 April 1983 ini, ingin menghadirkan layanan penerbangan yang tidak hanya mewah, tetapi juga mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang internasional.

    Iskandar yang kini berusia 41 tahun menjabat sebagai CEO dan ketua eksekutif Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di berbagai sektor strategis, termasuk energi terbarukan dan penerbangan. Melalui Calypte Holding, dia mendirikan PT Indonesia Airlines Group, yang akan beroperasi dari Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta.

    Dengan dukungan perusahaan induknya, maskapai ini memiliki landasan keuangan yang kuat serta strategi bisnis yang matang untuk bersaing di pasar global. Meskipun berkantor pusat di Singapura, Indonesia Airlines sepenuhnya dimiliki oleh Iskandar, yang ingin membawa citra Indonesia ke panggung internasional.

    Maskapai ini menargetkan pengoperasian 20 pesawat dalam beberapa tahun ke depan, dengan rute internasional strategis yang dirancang untuk bersaing dengan maskapai kelas dunia. Armada yang digunakan mencakup pesawat berbadan kecil hingga berbadan lebar, seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9, yang dikenal efisien serta menawarkan kenyamanan tinggi bagi penumpang.

    Selain itu, Indonesia Airlines berencana menjalin kerja sama dengan berbagai mitra global untuk memperkuat jaringan operasional dan memastikan kualitas layanan terbaik. Sebagai maskapai premium, Indonesia Airlines akan berfokus pada kepuasan pelanggan dengan berbagai fasilitas mewah, mulai dari kabin kelas bisnis yang luas, layanan in-flight eksklusif, hingga pengalaman perjalanan yang lebih personal.

    Maskapai ini juga akan mengadopsi teknologi terbaru dalam sistem reservasi, hiburan dalam pesawat, serta operasionalnya guna memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan udara. Dengan inovasi yang berkelanjutan, Indonesia Airlines berharap menjadi pilihan utama bagi pelancong bisnis maupun wisatawan yang mengutamakan kenyamanan.

    Kehadiran Indonesia Airlines diharapkan dapat mendorong perkembangan industri penerbangan nasional, meningkatkan konektivitas global, serta memperkuat daya saing maskapai Indonesia di kancah internasional. Langkah ini juga berpotensi membuka lebih banyak lapangan kerja bagi tenaga profesional di sektor penerbangan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

  • Maskapai Indonesia Airlines Bakal Hadir, Ternyata Asal Singapura

    Maskapai Indonesia Airlines Bakal Hadir, Ternyata Asal Singapura

    Jakarta

    Indonesia Airlines bakal menjadi pemain baru di dunia penerbangan Indonesia. Maskapai ini didirikan oleh Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan asal Singapura yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.

    Maskapai ini akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional.

    Pada tahap awal, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap yang terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).

    Maskapai ini mendapat perhatian publik di media sosial, pasalnya perusahaan Singapura tersebut menggunakan nama ‘Indonesia’.

    Keberadaan maskapai ini tak lepas dari sosok Iskandar. Ia merupakan Chief Executive Officer Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte Ltd.

    Iskandar menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjadikan Indonesia Airlines sebagai salah satu maskapai penerbangan internasional terbaik. Untuk mencapainya, pihaknya menyiapkan tim terbaik yang telah berpengalaman di berbagai maskapai besar di dunia.

    Misalnya, ia menjelaskan, Direktur Operasional direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380.

    Kemudian nantinya, Direktur Komersial akan diisi oleh sosok berpengalaman yang telah bekerja selama lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar seperti Emirates, Asiana Airlines.

    “Departemen operasi penerbangan akan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip, Senin (10/3/2025).

    Sementara untuk posisi Direktur Produk dan Layanan akan diisi oleh sosok inspiratif dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.

    “Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus CEO di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang Manajer Awak Kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang Wakil Manajer Awak Kabin dari Emirates,” katanya.

    (acd/acd)

  • Indonesia Airlines Asal Singapura Jadi Pendatang Baru Dunia Penerbangan Tanah Air – Halaman all

    Indonesia Airlines Asal Singapura Jadi Pendatang Baru Dunia Penerbangan Tanah Air – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia penerbangan Indonesia kedatangan maskapai baru, bernama Indonesia Airlines yang berasal dari Singapura. 

    Maskapai Indonesia Airlines didirikan oleh Calypte Holding Pte. Ltd atau perusahaan pengembang Energi Terbarukan, Penerbangan, dan Pertanian yang berkantor pusat di Singapura.

    Chief Executive Officer Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte. Ltd Iskandar menjelaskan, Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. 

    “Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines (INA),” kata Iskandar dalam keterangannya, dikutip Senin (10/3/2025).

    Iskandar mengatakan, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional, dimana dalam tahap awal akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap.

    20 armada tersebut terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350 900 dan Boeing 787-9).

    Dia bilang bahwa Indonesia Airlines menawarkan kenyamanan premium, perhatian yang dipersonalisasi, dan fasilitas kelas dunia yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi penyewaan jet pribadi.

    “Mengungkap era baru kemewahan dengan pengalaman Jet pribadi pada penerbangan komersial di mana kami menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi, dengan kenyamanan penerbangan komersial, menawarkan perjalanan yang benar-benar tak tertandingi bagi penumpang,” jelas dia.

    Iskandar menyebut Indonesia Airlines telah menyiapkan tim terbaik yang telah berpengalaman di berbagai maskapai besar di dunia. Hal itu dilakukan untuk mencapai target Indonesia Airlines menjadi salah satu maskapai penerbangan internasional terbaik. 

    Misalnya, posisi Direktur Operasional direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380.

    Direktur Komersial akan diisi oleh sosok berpengalaman yang telah bekerja selama lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar seperti Emirates, Asiana Airlines.

    Departemen operasi penerbangan akan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing. 

    Posisi Direktur Produk dan Layanan akan diisi oleh sosok inspiratif dari Brunei Darussalam, yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun. 

    “Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus CEO di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang Manajer Awak Kabin, dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang Wakil Manajer Awak Kabin dari Emirates,” tegas dia.

     

  • Maskapai Indonesia Airlines Viral, Siapa Pemiliknya?

    Maskapai Indonesia Airlines Viral, Siapa Pemiliknya?

    Jakarta, Beritasatu.com – Industri penerbangan Indonesia kembali kedatangan pemain baru dengan hadirnya Indonesia Airlines Group (INA). Maskapai ini didirikan oleh Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan bergerak di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, pertanian, serta penerbangan.

    Indonesia Airlines hadir dengan konsep yang berbeda dari kebanyakan maskapai lokal lainnya. Maskapai ini akan fokus sepenuhnya pada rute internasional, tanpa melayani penerbangan domestik di Indonesia.

    Strategi tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia Airlines sebagai maskapai premium yang mampu bersaing dengan pemain besar di pasar global. Pada tahap awal operasinya, Indonesia Airlines akan mengandalkan 20 unit pesawat modern yang terdiri dari:

    10 unit pesawat berbadan ramping (narrow-body) – Terdiri dari Airbus A321neo atau A321LR. Pesawat ini dikenal efisien untuk penerbangan jarak menengah hingga jauh dengan kapasitas penumpang yang optimal.

    10 unit pesawat berbadan lebar (wide-body) – Menggunakan Airbus A350-900 dan Boeing 787-9, yang dikenal sebagai pesawat canggih dengan kenyamanan tinggi untuk penerbangan jarak jauh.

    Dengan kombinasi armada ini, Indonesia Airlines siap melayani berbagai rute internasional yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara lain di Asia, Eropa, dan Amerika. Lalu, siapa sosok pemilik maskapai Indonesia Airlines ini? Berikut profilnya.

    Profil Iskandar Ismail Pemilik Indonesia Airlines

    Di balik pendirian Indonesia Airlines, ada sosok Iskandar Ismail, seorang pengusaha asal Indonesia yang lahir di Aceh pada 7 April 1983. Ia adalah pendiri sekaligus CEO Calypte Holding Pte Ltd, perusahaan yang mendanai dan mengoperasikan maskapai ini.

    Iskandar bukanlah sosok yang baru di dunia bisnis. Ia memiliki latar belakang yang kuat di berbagai sektor, terutama energi dan keuangan, sebelum akhirnya terjun ke industri penerbangan.

    Karier Iskandar Ismail dimulai ketika dia bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias setelah bencana tsunami melanda wilayah tersebut. Pengalaman ini membentuk pemahamannya tentang pembangunan infrastruktur dan energi.

    Pada 2006 hingga 2009, dia bekerja di PLN, di mana dia semakin mendalami industri kelistrikan dan energi terbarukan. Selama bekerja di PLN, Iskandar berkesempatan untuk berinteraksi dengan banyak pakar di bidang listrik dan infrastruktur energi, yang nantinya akan menjadi modal berharga dalam membangun bisnisnya sendiri.

    Setelah meninggalkan PLN, Iskandar beralih ke sektor perbankan dan asuransi. Di sinilah dia bertemu dengan berbagai investor dan profesional di industri keuangan yang semakin memperluas wawasannya dalam dunia bisnis.

    Dengan pengalaman yang diperoleh dari sektor kelistrikan dan keuangan, Iskandar mulai berpikir untuk membangun usahanya sendiri. Pada 2015, dia memutuskan keluar dari dunia perbankan dan asuransi untuk fokus pada bisnis di bidang energi.

    Pada 2017, dia akhirnya berhasil mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan. Namun, seperti banyak bisnis lainnya, perusahaannya mengalami tantangan besar ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Meski demikian, Iskandar Ismail tidak menyerah. Ia melihat peluang untuk berkolaborasi dengan investor dari Singapura, yang akhirnya membawanya untuk mendirikan Calypte Holding Pte Ltd pada 2022.

    Setelah sukses membangun bisnis di sektor energi, Iskandar melebarkan sayapnya ke industri penerbangan dengan mendirikan Indonesia Airlines. Dengan pengalaman dan jaringan bisnis yang telah dibangun selama bertahun-tahun, dia berambisi untuk menghadirkan maskapai premium yang mampu bersaing di pasar internasional.

    Meskipun berbasis di Singapura, Indonesia Airlines tetap memiliki keterkaitan erat dengan Indonesia, baik dari segi kepemilikan maupun visi bisnisnya. Maskapai ini diharapkan dapat menjadi ikon baru dalam industri penerbangan internasional dengan menawarkan layanan berkualitas tinggi dan pengalaman terbang yang nyaman bagi para penumpangnya.

    Saat ini, Iskandar Ismail dan timnya sedang mempersiapkan berbagai aspek operasional Indonesia Airlines, termasuk perekrutan tenaga kerja, persiapan armada, serta perizinan untuk melayani berbagai rute internasional.

  • RI Bakal Punya Maskapai Baru, Namanya Indonesia Airlines

    RI Bakal Punya Maskapai Baru, Namanya Indonesia Airlines

    Jakarta

    Indonesia Airlines bakal menjadi pemain baru di dunia penerbangan Indonesia. Meski, maskapai ini hanya akan melayani penerbangan Internasional.

    Maskapai Indonesia Airlines didirikan oleh Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan asal Singapura yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian. Meskipun maskapai ini berkantor pusat di Singapura, ternyata pemiliknya adalah pria asal Indonesia kelahiran Aceh.

    Pria tersebut ialah Chief Executive Officer Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte Ltd Iskandar. Ia menjelaskan Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    “Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek INDONESIA AIRLINES (INA),” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip, Senin (10/3/2025).

    Ia menambahkan, berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional. Dalam tahap awal akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap yang terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).

    Iskandar menambahkan, untuk mencapai target menjadi salah satu maskapai penerbangan internasional terbaik, Indonesia Airlines telah menyiapkan tim terbaik yang telah berpengalaman di berbagai maskapai besar di dunia.Misalnya, ia menjelaskan, Direktur Operasional direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380.

    Kemudian nantinya, Direktur Komersial akan diisi oleh sosok berpengalaman yang telah bekerja selama lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar seperti Emirates, Asiana Airlines.

    “Departemen operasi penerbangan akan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing,” katanya.

    Sementara untuk posisi Direktur Produk dan Layanan akan diisi oleh sosok inspiratif dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.

    “Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus CEO di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang Manajer Awak Kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang Wakil Manajer Awak Kabin dari Emirates,” katanya.

    Tonton juga Video: Ada Maskapai Baru di Tanah Air, BBN Airlines Indonesia

    (acd/acd)

  • Perusahaan Singapura Buka Indonesia Airlines, Hadirkan Penerbangan Komersial Rute Internasional – Page 3

    Perusahaan Singapura Buka Indonesia Airlines, Hadirkan Penerbangan Komersial Rute Internasional – Page 3

    Maskapai dengan singkatan INA ini berencana untuk mengoperasikan 20 armada pesawat, termasuk tipe Airbus A321neo, A350-900, dan Boeing 787-9, demi memberikan pengalaman kenyamanan kelas dunia kepada para penumpangnya.

    Dalam lima tahun pertama operasionalnya, maskapai ini memiliki rencana untuk terbang ke 40 destinasi internasional di 30 negara. Dengan demikian, mereka akan fokus pada penyediaan rute penerbangan internasional saja.

    Untuk memastikan kualitas layanan yang optimal, INA telah merekrut tim profesional yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dari maskapai ternama seperti Singapore Airlines, Emirates, dan British Airways. Mereka berkomitmen untuk menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan yang ditawarkan oleh penerbangan komersial.

    INA berencana untuk menghadirkan layanan khusus yang menawarkan kenyamanan premium, perhatian yang dipersonalisasi, serta fasilitas kelas dunia yang sebelumnya hanya tersedia untuk penyewaan jet pribadi.

    Namun, hingga saat ini, belum ada informasi yang jelas mengenai kapan maskapai ini akan memulai operasionalnya, destinasi mana saja yang akan dilayani, dan berapa harga tiket yang akan ditawarkan kepada calon penumpang.

     

    Reporter: Henry

    Sumber: Liputan6.com

     

  • Profil Pemilik Indonesia Airlines yang Baru Beroperasi di Indonesia, Kok Milik Singapura?

    Profil Pemilik Indonesia Airlines yang Baru Beroperasi di Indonesia, Kok Milik Singapura?

    PIKIRAN RAKYAT – Indonesia Airlines adalah maskapai penerbangan terbaru yang akan segera beroperasi di Indonesia. Dengan konsep premium yang menggabungkan kemewahan jet pribadi dan kenyamanan penerbangan komersial, maskapai ini berambisi menawarkan pengalaman perjalanan udara yang eksklusif.

    CEO Indonesia Airlines, Iskandar, menyatakan bahwa maskapai ini akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dan hanya akan melayani penerbangan internasional.

    “Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines,” ujar Iskandar dalam rilis resmi yang diterima pada Minggu 9 Maret 2025.

    Berkantor di Singapura, tetapi Milik Pengusaha Indonesia

    Indonesia Airlines dimiliki oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan bergerak di tiga sektor utama: energi terbarukan, pertanian, dan penerbangan. Meskipun berkantor pusat di Singapura, pemilik dan CEO perusahaan ini adalah Iskandar, seorang pengusaha asal Indonesia yang lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983.

    Dalam tahap awal operasionalnya, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 armada pesawat yang terdiri dari:

    10 unit pesawat berbadan ramping seperti Airbus A321neo atau A321LR 10 unit pesawat berbadan lebar seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9

    Maskapai ini menargetkan untuk melayani 40 destinasi internasional di 30 negara dalam lima tahun mendatang.

    Profil Iskandar, Pemilik Indonesia Airlines

    Iskandar dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO Calypte Holding Pte. Ltd. Perjalanan karirnya dimulai setelah bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pascatsunami. Ia kemudian bekerja di PLN dari 2006 hingga 2009, sebelum merambah dunia perbankan dan asuransi.

    Dari pengalamannya di perbankan, Iskandar mulai banyak berinteraksi dengan para ahli di bidang kelistrikan, yang menginspirasinya untuk merintis bisnis di sektor energi. Pada 2015, ia keluar dari dunia perbankan dan mulai mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia dengan menggandeng investor dari berbagai negara.

    Pada 2017, Iskandar mendirikan perusahaan di bidang kelistrikan dengan modal yang dikumpulkannya selama berkarier di sektor keuangan. Namun, pandemi Covid-19 membuat bisnis tersebut menghadapi tantangan berat. Tidak menyerah, Iskandar kemudian berkolaborasi dengan rekan bisnis dari Singapura untuk mendirikan Calypte Holding Pte. Ltd.

    Kini, perusahaan tersebut berkembang pesat dengan merambah sektor energi, pertanian, dan aviasi. Di bawah kepemimpinan Iskandar, Indonesia Airlines lahir sebagai bagian dari ekspansi bisnis Calypte Holding di industri penerbangan.

    Perekrutan Tim Profesional

    Untuk memastikan kualitas layanan terbaik, Indonesia Airlines telah merekrut tim manajemen dan kru yang memiliki pengalaman luas di industri penerbangan internasional. Beberapa posisi kunci yang telah terisi antara lain:

    Direktur Operasional
    Mantan pilot Singapore Airlines dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, termasuk sebagai salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan Airbus A380. Direktur Komersial
    Berpengalaman lebih dari 21 tahun di maskapai besar seperti Emirates dan Asiana Airlines. Departemen Operasi Penerbangan
    Dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing. Direktur Produk dan Layanan
    Diisi oleh profesional asal Brunei Darussalam yang pernah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun. Manajer Awak Kabin
    Direkrut dari British Airways dan merupakan anggota Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA), dengan wakilnya berasal dari Emirates. Visi dan Misi Indonesia Airlines

    Iskandar menegaskan bahwa Indonesia Airlines tidak sekadar menjadi maskapai penerbangan biasa, tetapi memiliki visi untuk menjadi simbol global kemakmuran Indonesia dan ikon keramahtamahan budaya Indonesia.

    Misi utama maskapai ini adalah:

    Menawarkan layanan premium yang menggabungkan keselamatan dan kenyamanan tertinggi. Membawa keramahan khas Indonesia ke dunia internasional. Menghadirkan pengalaman terbang eksklusif dengan perhatian personal kepada setiap penumpang.

    Dengan fokus pada mobilitas penduduk di kawasan Asia Pasifik yang terus meningkat, Iskandar optimistis bahwa Indonesia Airlines dapat menjadi pemain baru yang kompetitif di industri penerbangan internasional.

    Tantangan dan Harapan

    Meskipun Indonesia Airlines hadir dengan konsep yang menarik, keberadaan maskapai ini memicu perdebatan di kalangan warganet. Beberapa mempertanyakan mengapa maskapai bernama “Indonesia” dimiliki oleh perusahaan berbasis di Singapura. Namun, Iskandar menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada pertimbangan bisnis dan strategi ekspansi internasional.

    Ke depan, Indonesia Airlines berambisi untuk menjadi maskapai premium yang kompetitif dengan layanan kelas dunia. Dengan dukungan tim profesional dan strategi bisnis yang matang, maskapai ini diharapkan mampu bersaing di pasar penerbangan global dan membawa nama Indonesia ke tingkat internasional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Indonesia Airlines Fokus Segmen Premium, Rekrut Direksi dan Tim dari Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia

    Indonesia Airlines Fokus Segmen Premium, Rekrut Direksi dan Tim dari Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dunia penerbangan memberikan semakin banyak pilihan dengan masuknya maskapai baru beroperasi di Indonesia. Perusahaan maskapai penerbangan asal Singapura yakni PT Indonesia Airlines Group (INA) akan mengoperasikan penerbangan komersial Indonesia Airlines.

    Maskapai Indonesia Airlines berbasis di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Operasionalnya fokus pada penerbangan internasional dengan layanan premium.

    Pendiri Maskapai Indonesia Airlines

    PT Indonesia Airlines Group (INA) didirikan perusahaan Calypte Holding Pte. Ltd, perusahaan pengembang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian yang berkantor pusat di Singapura.

    Calypte Holding Pte. Ltd secara resmi telah mendaftarkan anak perusahaan baru melalui Notaris untuk pendirian PT Indonesia Airlines Group pada 7 Maret 2025.

    Chief Executive Officer Indonesia Airlines Group dan Executive Chairman Calypte Holding Pte. Ltd, Iskandar, menjelaskan Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional. Tahap awal mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap.

    Rekrut Tim dari Maskapai Terbaik di Dunia

    INA akan mengoperasikan armada yang terdiri dari 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).

    Tim terbaik dan berpengalaman di berbagai maskapai penerbangan terbaik dunia, ungkap Iskandar, telah dipersiapkan untuk mencapai target menjadi salah satu maskapai penerbangan internasional terbaik.

    Direktur Operasional Indonesia Airlines misalnya, direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380.

  • Ekspansi penerbangan kargo, Bandara A. Yani tambah rute ke Banjarmasin

    Ekspansi penerbangan kargo, Bandara A. Yani tambah rute ke Banjarmasin

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Ekspansi penerbangan kargo, Bandara A. Yani tambah rute ke Banjarmasin
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 16:12 WIB

    Elshinta.com – Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor logistik dan pendistribusian barang di Indonesia. Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang bersama Maskapai Kargo Airnesia menambah rute penerbangan baru dengan tujuan Semarang-Banjarmasin (SRG-BDJ) take off atau berangkat dari bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang pada pukul 13.30 WIB.

    Penerbangan Maskapai Kargo Airnesia Rute Semarang-Banjarmasin (SRG-BDJ) terbang menggunakan Pesawat type Boeing 737-300F registrasi PK-NKV dan mengangkut barang barang E-Commerce seberat 15,5 Ton dari Jawa Tengah menuju pulau Kalimantan melalui Banjarmasin.

    Pada bulan Februari yang lalu, Bandara Jenderal Ahmad Yani semarang juga telah menggandeng maskapai kargo Airnesia dan Rimbun Air untuk rute Semarang-Makassar (SRG-UPG) yang terbang pada tanggal 5 dan 26 Februari 2025 untuk memenuhi permintaan pengiriman kargo udara yang terus meningkat. Tercatat peningkatan trafik kargo dalam 2 bulan pertama di tahun 2025 (Januari dan Februari) mencapai 3.751.398 Kg, atau mengalami kenaikan sebesar 42% jika dibandingkan dengan periode yanga sama di tahun 2024 yang hanya sebesar 2.650.562 Kg. 

    General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, menyampaikan bahwa Bandara Jenderal Ahmad Yani semarang terus mendukung penuh penerbangan kargo di wilayah Jawa Tengah.

    “Dengan adanya penambahan rute penerbangan kargo baru ini, diharapkan kita bisa membantu para pelaku usaha UMKM terutama yang berada di Provinsi Jawa Tengah, ini merupakan komitmen kami dalam mendukung penuh pertumbuhan perekonomian di Indonesia terutama di bidang ekonomi, dengan adanya rute baru Airnesia ini kami berharap dapat lebih banyak mendistibusikan logistik, terutama ke wilayah pulau Kalimantan,” ujar Fajar seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Jumat (7/3). 

    “Peningkatan permintaan layanan kargo udara di Semarang mendorong kami untuk terus berinovasi dan menggandeng maskapai kargo guna memastikan kelancaran distribusi logistik nasional. Dengan hadirnya Airnesia dan Rimbun Air, kami optimis dapat mendukung efisiensi distribusi barang serta memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah” tambahnya.

    “Dengan adanya pengembangan rute kargo yang semakin luas, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang optimis dapat terus menjadi salah satu pusat distribusi logistik utama di Indonesia. Kami akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan guna mendukung efisiensi pengiriman barang serta memperkuat konektivitas udara bagi para pelaku usaha di seluruh Indonesia ” kata Fajar.

    Sebagai Informasi, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang pada tanggal 25 Februari 2025, berhasil meraih penghargaan The Best Airports untuk kategori By Size Passengers Handling

    Sumber : Radio Elshinta