Perusahaan: Boeing

  • 9 Bulan Tak Bisa Pulang, Astronaut NASA Akhirnya Sampai di Bumi

    9 Bulan Tak Bisa Pulang, Astronaut NASA Akhirnya Sampai di Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua astronaut NASA, Sunita Williams dan Barry ‘Butch’ Wilmore akhirnya kembali ke Bumi. Kepulangannya itu setelah mereka terkurung di luar angkasa selama 9 bulan sejak Juni 2024.

    Keduanya ulang menggunakan kapsul SpaceX Dragon untuk kembali sebelum akhirnya jatuh di Teluk Meksiko pada Selasa sore waktu setempat. Pnedaratan itu terjadi setelah 17 jam penurunan.

    Williams dan Wilmore pulang bersama astronaut asal Amerika Serikat (AS) Nicholas Hague dan kosmonot Rusia Aleksandr Gorbunov. Dua orang tersebut tiba di stasiun luar angkasa (ISS) pada bulan September lalu.

    “Dan mendarat. Crew-9 kembali ke Bumi. Nick, Aleksandr, Butch, dan Suni, atas nama SpaceX, selamat datang di rumah,” kata suara dari kontrol misi, dikutip dari The Guardian, Rabu (19/3/2025).

    Keempat orang itu menumpang kapal dan lepas landas dari stasiun luar angkasa pada Senin pagi waktu setempat. Mereka dilepas oleh Anne McClain dari NASA yang berada di pos terdepan antariksa itu.

    “Kami akan merindukanmu, namun selamat menempuh perjalanan pulang,” kata dia.

    Sebagai infomasi, Williams dan Wilmore tiba di ISS pada 6 juni 2024. Seharusnya mereka hanya tinggal sekitar 10 hari saja.

    Namun ternyata waktu tinggal berubah menjadi 9 bulan. Karena masalah pada Starliner milik Boeing, pesawat yang mengangkut mereka ke ISS pada 2024 lalu.

    Saat mendarat ke ISS, Starliner diketahui mengalami kebocoran helium di sistem propulsinya. Lima mesin jet pendorong juga mengalami penurunan kinerja.

    Akhirnya karena serangkaian masalah itu, pesawat Boeing dikirim pulang ke Bumi tanpa Williams dan Wilmore.

    Sebenarnya dua orang itu sudah dijadwalkan pulang sebelumnya. Pada September, bulan yang sama saat Starliner pulang, NASA mengirimkan Crew-9 Dragon dan sengaja mengosongkan dua kursi untuk mereka pulang pada bulan lalu.

    Namun NASA menunda perjalanan pulang. Akhirnya mereka baru bisa kembali ke Bumi pada akhir Maret ini.

    Elon Musk marah-marah

    Elon Musk pekan lalu marah-marah dalam sebuah wawancara televisi soal Suni dan Butch. Musk dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim kedua astronaut tersebut ditinggalkan di luar angkasa oleh pemerintahan Joe Biden.

    “Kami mempercepat kembalinya mereka, yang tertunda terlalu lama. Mereka ditinggalkan di atas sana untuk alasan politik, ini tidak baik,” kata Musk di Fox News.

    Namun dalam konferensi pers dari ISS, Wilmore mengaku bahwa ia dan Williams tak menerima informasi apapun soal tawaran Musk untuk memfasilitasi kepulangan mereka.

    “Apa yang ditawarkan, atau tidak ditawarkan, ditawarkan ke siapa, prosesnya seperti apa, kami tak punya informasi soal itu,” kata Wilmore.

    Bill Nelson, pemimpin NASA di bawah Biden, juga mengaku tak pernah mendengar soal tawaran Musk.

    “Tak pernah disinggung ke saya. Tidak pernah ada pembicaraan atau apapun. Mungkin [Elon Musk] menyatakannya ke orang di level rendah,” katanya.

    Nelson menjelaskan bahwa NASA memutuskan Williams dan Wilmore kembali menggunakan pesawat Crew Dragon buatan SpaceX menggantikan Starliner buatan Boeing. Crew Dragon saat ini berlabuh di ISS. Namun, pesawat itu tidak bisa berangkat ke Bumi sampai pesawat baru SpaceX siap untuk digunakan mengantar 4 astronaut sebagai pengganti kru ISS yang pulang.

    Astronaut pengganti seharusnya berangkat pada Februari. Namun, keberangkatan mereka dari Bumi ditunda sebulan karena teknisi harus melakukan beberapa persiapan tambahan.

    “Kami tidak punya dana untuk menggunakan Dragon tambahan hanya untuk menjemput mereka. Namun, kami punya rotasi [kru] dalam waktu dekat,” kata Nelson kepada Washington Post.

    Ocehan Musk soal Williams dan Wilmore sempat memicu adu tudingan antara dirinya dengan seorang astronaut. Andreas Mogensen, astronaut badan antariksa Eropa dan mantan komandan di ISS, menanggapi komentar Musk dengan ketus di media sosial X.

    “Bohong, kebohongan dari orang yang selalu rewel mengeluh soal kejujuran media,” tulis Mongensen di media sosial X.

    Musk kemudian menganggapi balasan Mogensen dengan bahasa yang kasar.

    “Anda orang terbelakang. SpaceX seharusnya sudah membawa mereka pulang berbulan-bulan lalu. Saya menawarkannya langsung ke pemerintah Biden dan mereka menolak. Ditunda untuk alasan politik. Idiot,” kata Musk lewat akun X miliknya.

    (dem/dem)

  • Akhirnya Astronot NASA Terdampar 9 Bulan di Angkasa Kembali ke Bumi

    Akhirnya Astronot NASA Terdampar 9 Bulan di Angkasa Kembali ke Bumi

    Jakarta

    Setelah terdampar selama sembilan bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dua astronot NASA, Barry “Butch” Wilmore dan Sunita “Suni” Williams, akhirnya kembali ke Bumi. Mereka mendarat dengan selamat pada Selasa malam, 18 Maret 2025, menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon yang bernama “Freedom”. Pendaratan dilakukan di lepas pantai Florida, menandai akhir dari misi luar angkasa yang jauh lebih lama dari rencana awal.

    Wilmore dan Williams awalnya meluncur ke ISS pada Juni 2024 dengan pesawat Boeing Starliner dalam misi uji coba berawak pertama. Misi yang seharusnya hanya berlangsung sekitar 10 hari itu berubah menjadi petualangan panjang akibat masalah teknis pada Starliner.

    Sistem propulsi pesawat mengalami kebocoran helium dan kegagalan pendorong, sehingga NASA memutuskan bahwa Starliner tidak aman untuk membawa mereka pulang. Akhirnya, pesawat itu kembali ke Bumi tanpa awak pada September 2024, sementara kedua astronot ini bergabung dalam misi jangka panjang ISS, Ekspedisi 72.

    Kepulangan mereka akhirnya terwujud berkat misi SpaceX Crew-9 yang diluncurkan pada akhir September 2024. Kapsul “Freedom” membawa astronot NASA Nick Hague dan kosmonaut Rusia Aleksandr Gorbunov ke ISS, sekaligus menyediakan dua kursi kosong untuk Wilmore dan Williams.

    Setelah proses pergantian awak dengan misi Crew-10 yang tiba pada 16 Maret 2025, keempat awak Crew-9-termasuk Wilmore dan Williams-berangkat meninggalkan ISS pada Selasa pagi waktu setempat.

    Proses kepulangan ini disiarkan langsung oleh NASA. Siaran dimulai dengan penutupan palka antara kapsul dan ISS pada pukul 02:45 GMT, diikuti pelepasan kapsul pada pukul 05:05 GMT. Setelah melalui perjalanan melintasi atmosfer Bumi, kapsul mendarat dengan bantuan parasut di Teluk Meksiko pada malam hari waktu Florida.

    Tim pemulihan SpaceX segera mengangkat kapsul dari air, dan para astronot dilaporkan dalam kondisi baik meski perlu penyesuaian setelah lama berada di gravitasi nol.

    “Sungguh perjalanan yang luar biasa,” ucap Hague, komandan kapsul. “Saya melihat kapsul itu penuh dengan senyum lebar,” imbuhnya.

    [Gambas:Twitter]

    Para astronot akan diterbangkan dengan pesawat NASA ke tempat tinggal kru mereka di Johnson Space Center milik badan antariksa di Houston selama beberapa hari untuk pemeriksaan kesehatan, sesuai dengan jadwal kepulangan astronot, sebelum dokter penerbangan NASA mengatakan mereka dapat pulang ke keluarga mereka.

    Misi ini telah menarik perhatian Presiden AS Donald Trump, yang setelah menjabat pada bulan Januari menyerukan agar Wilmore dan Williams segera dipulangkan dan menuduh, tanpa bukti, bahwa mantan Presiden Joe Biden “meninggalkan” mereka di ISS karena alasan politik.

    CEO SpaceX Elon Musk, penasihat dekat Trump, menyuarakan seruannya agar kembali lebih awal. Crew Dragon milik SpaceX adalah satu-satunya wahana antariksa berawak kelas orbital milik Amerika Serikat, yang diharapkan Boeing dapat bersaing dengan Starliner sebelum misi dengan Wilmore dan Williams membuat masa depan pengembangannya menjadi tidak pasti.

    Tinggal di luar angkasa selama berbulan-bulan dapat memengaruhi tubuh manusia dalam berbagai cara, mulai dari atrofi otot hingga kemungkinan gangguan penglihatan.

    Wilmore dan Williams telah mencatat 286 hari di luar angkasa dalam misi tersebut – lebih lama dari rata-rata durasi misi ISS selama enam bulan, tetapi jauh di bawah pemegang rekor AS Frank Rubio. 371 hari berturut-turutnya di luar angkasa, yang berakhir pada tahun 2023, merupakan hasil tak terduga dari kebocoran pendingin pada pesawat ruang angkasa Rusia.

    Williams, yang mengakhiri penerbangan antariksanya yang ketiga, telah mencatat 608 hari kumulatif di luar angkasa, jumlah kedua terbanyak untuk astronot AS setelah Peggy Whitson yang mencatat 675 hari. Kosmonot Rusia Oleg Kononenko mencetak rekor dunia tahun lalu dengan 878 hari kumulatif.

    Wilmore dan Williams telah melakukan penelitian ilmiah dan melakukan perawatan rutin bersama lima astronot stasiun lainnya. Williams melakukan dua kali perjalanan luar angkasa selama enam jam untuk perawatan di luar ISS, termasuk satu kali bersama Wilmore.

    ISS, yang berada pada ketinggian sekitar 254 mil (409 km), merupakan laboratorium penelitian seukuran lapangan sepak bola yang telah ditempati terus-menerus oleh kru astronaut internasional selama hampir 25 tahun, sebuah platform utama diplomasi sains yang dikelola terutama oleh AS dan Rusia.

    Williams mengatakan kepada wartawan awal bulan ini bahwa ia ingin segera pulang ke rumah untuk bertemu kedua anjingnya dan keluarganya. “Ini seperti naik turunnya kehidupan bagi mereka, mungkin sedikit lebih berat daripada bagi kami,” katanya.

    Simak Video “Video: Hal Tersulit Bagi Astronaut NASA yang ‘Terjebak’ di ISS”
    [Gambas:Video 20detik]

  • CEO Warning Industri Penerbangan karena Pesawat, Ada Apa?

    CEO Warning Industri Penerbangan karena Pesawat, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia -CEO Air India Campbell Wilson memberi peringatan ke industri penerbangan. Ia mengatakan akan ada kekurangan pesawat secara global yang menghambat pertumbuhan maskapai.

    Tak tanggung-tanggung, hal ini akan berlangsung selama empat hingga lima tahun. Pasalnya ada kendala pasokan menghambat produksi di produsen jet Boeing.

    Wilson mengatakan dia melihat titik-titik kritis dalam pasokan mesin jet berbadan sempit. Mulai dari kursi kelas bisnis dan kelas satu, termasuk beberapa elemen badan pesawat.

    “Tidak banyak yang dapat kami lakukan. Kami adalah korban keadaan, seperti halnya maskapai lainnya,” katanya dikutip Reuters, Selasa (18/3/2025).

    Ia pun menjelaskan, kenyataan ini membuat Air India sedikit “kejam”. Tak ada ekspansi signifikan yang bisa dilakukan.

    “Jika kapasitas Anda terbatas, Anda harus sedikit lebih kejam sehubungan dengan tempat Anda menempatkan pesawat untuk memaksimalkan keuntungan,” tambahnya.

    “Itu berarti Anda tidak dapat berekspansi ke tempat yang seharusnya ingin Anda ekspansi,” tegasnya.

    Air India sendiri tengah menjalankan strategi perubahan haluan yang ambisius dua tahun setelah Tata Group mengambil alih maskapai tersebut. Tetapi upaya restrukturisasinya menjadi rumit karena keterlambatan pengiriman jet.

    Kemunduran ini memaksa maskapai untuk mengoperasikan jet lama lebih lama dari yang direncanakan. Perusahaan juga meningkatkan biaya perawatan dan memperlambat upaya modernisasi dan ekspansinya.

    “Persaingan di antara maskapai untuk menyewa pesawat dan konfigurasi yang berbeda yang tersedia membuat penyewaan pesawat menjadi menantang,” tambah Wilson lagi.

    Pesan Boeing dan Airbus

    Pada tahun 2023- sebagai bagian dari perombakan bernilai miliaran dolar- Air India sebenarnya telah memesan 470 jet dari Airbus dan Boeing, termasuk 10 pesawat 777X buatan produsen pesawat AS yang sangat tertunda dan 190 jet Boeing 737 MAX. Akhir tahun lalu, maskapai ini memesan 100 pesawat Airbus lagi.

    Namun, ketika ditanya tentang jadwal pengiriman 777X, Wilson berkata, “Siapa yang tahu?”. Komentarnya menggarisbawahi ketidakpastian di antara maskapai yang telah memesan jet yang dianggap sebagai penerus Boeing 777, salah satu pesawat jarak jauh paling sukses secara komersial.

    Bulan lalu, kepada laman yang sama, ia mengatakan bahwa Air India menunda pelaksanaan opsi yang beredar untuk membeli jet Boeing tambahan sampai produsen pesawat itu menyelesaikan tumpukan pesanannya. Boeing sedang memulihkan diri dari pemogokan pekerja yang melumpuhkan selama hampir dua bulan tahun lalu.

    Pembuat pesawat itu tidak dapat memproduksi lebih dari 38 pesawat 737 MAX per bulan karena adanya batasan yang ditetapkan oleh Badan Penerbangan Federal AS. Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    (sef/sef)

  • Astronaut NASA Terjebak 9 Bulan di Antariksa, Begini Nasibnya Sekarang

    Astronaut NASA Terjebak 9 Bulan di Antariksa, Begini Nasibnya Sekarang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pesawat luar angkasa Dragon milik SpaceX berhasil berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Minggu (16/3) waktu setempat. Momen ini membuka jalan bagi astronaut AS yang terjebak di luar angkasa, Butch Wilmore dan Suni Williams, untuk kembali ke rumah setelah lebih dari 9 bulan terdampar di ISS.

    Misi Crew-10 tiba di ISS sekitar 29 jam setelah diluncurkan dari Kennedy Space Center Florida pada Jumat (14/3) malam waktu setempat. Misi itu membawa astronaut NASA Anne McClain dan Nichole Ayers, astronaut Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang Takuya Onishi, dan kosmonaut Rusia Kirill Peskov.

    Siaran langsung kedatangan mereka menunjukkan pemandangan penuh kegembiraan dan haru saat memasuki ISS dan memeluk awak Ekspedisi 72, termasuk Wilmore dan Williams, yang ada di dalamnya, dikutip dari Science Alert, Senin (17/3/2025).

    Misi yang dijalankan Wilmore dan Williams awalnya dijadwalkan selama 8 hari. Namun, mereka tersesat di ISS sejak Juni 2024 silam.

    NASA dan Boeing mengidentifikasi kebocoran helium dan masalah pada pendorong pesawat ruang angkasa Starliner yang membawa kedua astronaut saat mendekat ke ISS. Alhasil, NASA dan Boeing memutuskan untuk mengembalikan pesawat tanpa awak untuk meminimalkan risiko.

    Starliner milik Boeing kembali ke Bumi dengan selamat pada September lalu. Pesawat itu mendarat di White Sands Space Harbor di New Mexico.

    Willmore dan Williams menghabiskan waktu lebih dari 9 bulan di ISS untuk mendukung riset di stasiun, melakukan perawatan, serta menguji dan menganalisa data pada sistem Starliner, menurut penjelasan NASA.

    Kedua astronaut dijadwalkan kembali ke Bumi pada 19 Maret mendatang, menyusul periode penyerahan tugas ke anggota Crew-10.

    Mereka akan ditemani astronaut AS Nick Hague dan kosmonaut Rusia Aleksandr Gorbunov yang tiba pada September lalu.

    Astronaut Crew-10 sudah siap menghabiskan waktu 6 bulan ke depan di ISS untuk melakukan uji coba dan riset ilmiah dalam membantu mempersiapkan misi luar angkasa berikutnya di masa depan.

    (fab/fab)

  • Perang Antar Perang Israel Lawan Iran: Tel Aviv Tambah Tiga Pesawat F-35i di Pangkalan Nevatim – Halaman all

    Perang Antar Perang Israel Lawan Iran: Tel Aviv Tambah Tiga Pesawat F-35i di Pangkalan Nevatim – Halaman all

    Perang Antar Perang Israel dengan Iran: Tel Aviv Tambah Tiga Pesawat F-35i di Pangkalan Nevatim

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel (IDF), Minggu (15/3/2025) mengumumkan kalau tiga pesawat F-35i telah mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Nevatim.

    Tambahan jet tempur canggih di Angkatan Udara Israel (IAF) ini berasal dari pembelian dari produsen raksasa pertahanan Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin.

    “Tambahan 3 unit ini meningkatkan kuantitas pesawat F-35 Israel menjadi 42 dari 50, yang telah dibeli penuh,” tulis laporan The Jerusalem Post, dikutip Senin (16/3/2025).

    Ketiga pesawat ini sebenarnya tiba minggu lalu tetapi baru diumumkan pada hari Minggu sebagai bagian dari kesepakatan jangka panjang yang berlangsung selama beberapa tahun untuk menambah jumlah F-35 Israel dari 25 menjadi 50.

    Jerusalem Post melansir kalau dalam waktu sekitar dua bulan berikutnya, tiga pesawat lagi akan dikirimkan, dengan tiga lagi akan dikirimkan pada akhir tahun 2025 dan dua terakhir dari pesanan yang ada pada tahun 2026.

    “Namun itu bukanlah akhir dari pengiriman F-35,” kata laporan itu menjelaskan kalau IAF akan kembali kedatangan jet-jet canggih.

    Pada tahun 2023, Israel, pemerintah AS, dan Lockheed Martin menandatangani kesepakatan untuk 25 F-35 tambahan untuk akhirnya meningkatkan jumlah pesawat menjadi 75.

    “Ini berarti IAF akan memiliki skuadron ketiga jet tempur, dan langkah tambahan dalam proses tersebut terjadi pada pertengahan tahun 2024,” tulis laporan tersebut.

    TAMBAHAN JET TEMPUR – Jet tempur F-35 Angkatan Udara Israel terlihat tiba di pangkalan Israel, pada tanggal 15 Maret 2025. IDF mengumumkan pada hari Minggu bahwa tiga pesawat F-35i telah mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Nevatim , yang dibeli dari raksasa pertahanan AS Lockheed Martin, yang meningkatkan kuantitas pesawat F-35 Israel menjadi 42 dari 50, yang telah dibeli penuh .

    Bagian dari Strategi MABAM, Perang Antar Perang dengan Iran

    Pengiriman skuadron ketiga pertama F-35 akan dimulai pada tahun 2027

    Israel menandatangani program F-25 pada tahun 2010, dan program F-35-nya mulai beroperasi pada tahun 2017.

    Selama perang multifront yang dihadapi Israel saat ini, F-35 telah menjalani lebih dari 15.000 jam terbang di semua lini, yang harus dihadapi Israel, dari Iran hingga Yaman, Suriah, Lebanon, dan Gaza.

    Selain itu, selama perang, IDF mengatakan bahwa mereka memodifikasi pesawat F-35 miliknya agar dapat menembakkan amunisi JDAM dari sayapnya, berbeda dengan desain awalnya yang menjatuhkan amunisi dari perut pesawat.

    JDAM atau Joint Direct Attack Munition atau Amunisi Serangan Langsung Gabungan adalah bom berpemandu GPS yang digunakan untuk menyerang target di darat.

    “Bahkan sebelum perang, F-35 dianggap penting dalam “perang antar perang” MABAM melawan proksi Iran di Suriah,” tulis ulasan JPost soal perang F-35 di IAF.

    Strategi perang antar perang Israel (MABAM dalam bahasa Ibrani) merupakan gagasan menteri pertahanan saat itu Boogie (Moshe) Yaalon dan kepala staf (purn.) Benny Gantz.

    Ribuan tentara dan perwira, dari pasukan darat elit hingga personel intelijen, staf operasi, dan pilot, telah mengambil bagian dalam MABAM, yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke-10 tahun ini.

    Strategi MABAM ini mengacu pada kampanye terselubung antar-perang yang dilancarkan oleh Israel. 

    Hal ini dilakukan melalui IDF dan Komunitas Intelijen Israel, dengan mencegah musuh-musuh Israel, siapa pun mereka, dari mengembangkan kemampuan yang akan memungkinkan mereka untuk membobol sistem pencegahan (deterrence) Israel melalui pendeteksian dan penghancuran secara selektif ancaman-ancaman yang muncul terhadap keamanan Israel.

    Pesawat jet F-35 Israel dilaporkan meluncurkan rudal air to surface dari jauh jauh dan menghantam situs radar Iran. Situs radar ini menjadi bagian dari sistem pertahanan fasilitas nuklir Natanz Iran yang sangat rahasia. (khaberni/HO)

    Atas stretagi MABAM ini, Israel mengandalkan jet-jet berjenis ini untuk melancarkan serangan senyap ke wilayah target, termasuk Iran secara diam-diam.

    “Pesawat ini memiliki teknologi siluman, yang membuatnya lebih mampu menyerang sasaran di seluruh Timur Tengah tanpa hukuman (diserang balik atau terdeteksi), dan kemampuan pengawasan dan intelijennya jauh melampaui pesawat F-16 dan F-15 Israel yang lebih tua,” kata laporan JPost.

    Misalnya, dikatakan bahwa pesawat itu dengan mudah mampu mengecoh sistem pertahanan rudal antipesawat S-300 Iran, dan bahkan mungkin sistem S-400, sedangkan pesawat Israel lainnya akan mengalami lebih banyak kesulitan.

    CEO Lockheed Martin Israel yang akan lengser, Joshua (Shiki) Shani, sebelumnya mengatakan, “Kami bangga mendukung Pasukan Pertahanan Israel dalam menyediakan F-35, dan merasa terhormat bahwa pemerintah Israel telah mengumumkan niatnya untuk membeli F-35 tambahan.

    “Angkatan Udara Israel telah membuktikan kemampuannya dalam operasi kritis dengan Skuadron 116 dan 140, dan kami berharap dapat terus mengembangkan kinerja yang kuat ini. Dengan kombinasi teknologi siluman, fusi sensor, dan peperangan elektronik, F-35 generasi kelima akan memastikan Angkatan Udara Israel tetap unggul dalam menghadapi ancaman terkini dan yang terus berkembang,” katanya.

    Pada saat yang sama, Israel tampaknya mempersiapkan peningkatan kekauatan angkatan udaranya seiring makin meluasnya konflik yang mereka hadapi.

    Setelah bertahun-tahun tertunda, Kementerian Pertahanan telah melanjutkan dengan 25 pesawat tempur F-15 EX Boeing dari AS untuk membantu menggantikan pesawat F-15 yang sudah tua.

    Pada bulan November 2022, Israel menyelesaikan perjanjian untuk membeli empat pesawat pengisian bahan bakar di udara Boeing KC-46A.

    “Masing-masing elemen pesawat baru tersebut juga membutuhkan waktu beberapa tahun lagi untuk dikirimkan ke Israel, tetapi pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan Yerusalem untuk menyerang program nuklir Teheran, jika diperlukan,” kata laporan tersebut.

     

    (oln/Jpost/*)

     

     

  • Misi Penyelamatan Astronaut yang Terdampar 9 Bulan Diluncurkan

    Misi Penyelamatan Astronaut yang Terdampar 9 Bulan Diluncurkan

    Jakarta

    Dua astronaut yang terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS selama lebih dari sembilan bulan akhirnya mendapat kabar baik. Pengganti mereka sudah terbang ke ISS pada Jumat malam, dan membuka jalan bagi kembalinya pasangan itu setelah sangat lama berada di angkasa.

    Awalnya, Roket Falcon 9 dijadwalkan lepas landas dari Kennedy Space Center Florida dengan astronot pada pukul 7:48 malam pada hari Rabu waktu Amerika Serikat (AS). Namun dengan hanya sekitar 45 menit tersisa pada jam hitung mundur dan keempat kru terikat, landasan peluncuran roket mengalami masalah teknis.

    “Ada masalah dengan sistem hidrolik di darat,” kata komentator peluncuran NASA Derrol Nail, menambahkan bahwa selain masalah itu, pesawatnya sebenarnya baik-baik saja. Masalah itu tampaknya sudah diperbaiki dan akhirnya Falcon 9 kini sudah meluncur ke angkasa.

    Akan ada proses serah terima selama dua hari dan setelah itu kru lama akan memulai perjalanan mereka kembali ke Bumi. Namun, mungkin akan ada sedikit penundaan lebih lanjut, karena mereka harus memastikan kondisi di Bumi sudah sesuai untuk masuk kembali dengan aman.

    Awak pesawat, terdiri dari dua astronaut AS, astronaut dari Jepang dan Rusia, akan menggantikan Butch Wilmore dan Suni Williams yang terdampar di ISS sejak Juni setelah Boeing Starliner mengalami beberapa masalah teknis. Kedua astronot veteran itu lepas landas dengan Starliner sebagai bagian dari misi berawak pertama wahana itu pada 5 Juni 2024.

    Misi itu awalnya dimaksudkan mengorbit hanya selama delapan hari. Namun, wahana antariksa itu mengalami masalah propulsi dan dianggap tak layak untuk kembali. Starliner kembali ke Bumi dalam keadaan kosong tahun lalu dengan Wilmore dan Williams yang sekarang bersiap untuk terbang pulang dengan SpaceX Dragon, dan tiba di stasiun antariksa pada bulan September.

    Wahana antariksa itu hanya membawa dua awak, bukan empat awak seperti biasanya, untuk memberi ruang bagi Wilmore dan Williams. Namun, wahana itu hanya dapat meninggalkan ISS dan kembali ke Bumi setelah kru baru tiba, sehingga perjalanan pulang Williams dan Wimore tertunda.

    “Kami datang dengan persiapan untuk tinggal lama, meski kami berencana tinggal sebentar. Itulah inti dari program penerbangan antariksa manusia, merencanakan kemungkinan-kemungkinan yang tidak diketahui dan tidak terduga,” cetus Wilmore pada konferensi pers minggu lalu yang dikutip detikINET dari News.com.au, Sabtu (15/3/2025).

    (fyk/fyk)

  • Video: SpaceX Jemput 2 Astronot Yang Terjebak 9 Bulan di Luar Angkasa

    Video: SpaceX Jemput 2 Astronot Yang Terjebak 9 Bulan di Luar Angkasa

    Jakarta, CNBC Indonesia_ Roket SpaceX Falcon 9 meluncurkan misi Crew-10 untuk NASA, membawa empat astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Jum’at (14/03/2025)

    Salah satu tugas dalam misi ini adalah membawa Astronot pengganti sekaligus menjemput 2 astronot NASA yakni Butch Wilmore dan Suni Williams yang sudah terjebak di laboratorium orbital selama 9 bulan.

    keduanya adalah astronot veteran NASA dan pilot uji Angkatan Laut AS yang sudah pensiun dan merupakan orang pertama yang menerbangkan kapsul BA.N Starliner Boeing ke ISS pada bulan Juni lalu

    NASA menginginkan pergantian antara kedua kru sehingga Wilmore dan Williams dapat mengisi informasi kepada Astronot pengganti tentang kejadian di atas laboratorium yang mengorbit.

    Sebelumnya Wilmore dan Williams terjebak di ISS akibat Serangkaian kebocoran helium dan kegagalan pendorong merusak perjalanan mereka ke stasiun luar angkasa.

  • SpaceX Meluncur, Siap Jemput Astronaut NASA yang Terjebak di Antariksa

    SpaceX Meluncur, Siap Jemput Astronaut NASA yang Terjebak di Antariksa

    Jakarta, CNBC Indonesia – NASA dan SpaceX berhasil meluncurkan misi penting pada Jumat (14/3/2025) malam, mengirimkan empat astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Misi ini bukan sekadar rotasi kru biasa, tetapi juga bagian dari upaya membawa pulang dua astronaut Amerika Serikat, Butch Wilmore dan Suni Williams, yang telah terjebak di ISS selama 9 bulan akibat masalah teknis pada wahana yang seharusnya membawa mereka kembali.

    Roket Falcon 9 milik SpaceX lepas landas dari Kennedy Space Center, Florida, pada pukul 19.03 waktu setempat. Kontrol pusat NASA menyambut keberhasilan peluncuran ini dengan tepuk tangan, terutama setelah roket melewati semua tahapannya tanpa kendala berarti.

    Misi ini membawa empat astronaut pengganti untuk ISS, yaitu Kirill Peskov dari badan antariksa Rusia Roscosmos, Nichole Ayers dan Anne McClain dari NASA, serta Takuya Onishi dari badan antariksa Jepang JAXA.

    Selama perjalanan, masing-masing astronaut sempat memberikan sambutan dari dalam pesawat ruang angkasa, menyampaikan harapan mereka bagi masa depan eksplorasi luar angkasa serta kerja sama internasional di bidang sains.

    Menurut jadwal, Crew-10 akan tiba di ISS pada Sabtu malam, setelah menempuh perjalanan sekitar 28 jam.

    Misi Penyelamatan

    Wilmore dan Williams merupakan astronaut berpengalaman dan mantan pilot uji Angkatan Laut AS yang terbang ke ISS menggunakan kapsul Starliner buatan Boeing pada Juni tahun lalu.

    Awalnya, mereka hanya dijadwalkan tinggal selama delapan hari. Namun, masalah serius pada sistem propulsi Starliner membuat NASA mengambil keputusan untuk tidak menggunakan wahana itu dalam perjalanan pulang, karena dianggap terlalu berisiko.

    Akibatnya, Starliner kembali ke Bumi tanpa awak pada September lalu, sementara Wilmore dan Williams harus tetap berada di ISS hingga pengganti mereka tiba.

    Setelah melakukan serah terima tugas, Wilmore dan Williams dijadwalkan kembali ke Bumi pada 19 Maret menggunakan wahana yang lebih aman.

    Peluncuran ini sempat mengalami penundaan dari jadwal semula, yang direncanakan pada Rabu lalu. Masalah pada sistem darat roket membuat NASA dan SpaceX memutuskan untuk menunda peluncuran guna memastikan keselamatan misi.

    Namun, pada Jumat malam, semua parameter menunjukkan kondisi optimal untuk lepas landas. Para komentator peluncuran menegaskan bahwa semua sistem berfungsi dengan baik, sehingga Falcon 9 bisa meluncur sesuai rencana.

    (luc/luc)

  • Video NASA Tunda Peluncuran Crew Dragon yang Jemput Astronaut ‘Terjebak’ di ISS

    Video NASA Tunda Peluncuran Crew Dragon yang Jemput Astronaut ‘Terjebak’ di ISS

    NASA menunda peluncuran Crew Dragon SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS), Kamis (13/3). Selain membawa empat astronaut Crew-10 yang akan bertugas di luar angkasa, Crew Dragon SpaceX ini juga menjemput 2 astronaut NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, di ISS. Sunita dan Butch seharusnya sudah pulang ke Bumi sejak Juni 2024, namun tertunda karena Boeing Starliner rusak.

  • Ngeri Penumpang Berdiri di Sayap Saat American Airlines Dilalap Api

    Ngeri Penumpang Berdiri di Sayap Saat American Airlines Dilalap Api

    Denver

    Insiden pesawat terbakar membuat heboh penumpang dan otoritas Bandara Internasional Denver di Colorado, Amerika Serikat (AS). Momen bertambah ngeri saat penumpang berdiri di sayap ketika badan pesawat dilalap api.

    Pesawat yang terbakar merupakan milik maskapai American Airlines. Momen dramatis para penumpang menyelamatkan diri ramai beredar di media sosial (medsos).

    “(Ada) 172 pelanggan dan enam awak pesawat turun dari pesawat dan sedang dipindahkan ke terminal,” kata American Airlines, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media lokal Denver KDVR, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/3/2025).

    Insiden terbaru ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang keselamatan, setelah serangkaian insiden dan upaya oleh pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memangkas biaya di badan-badan penerbangan AS.

    Pesawat American Airlines itu dilaporkan sedang dalam perjalanan dari Colorado Springs ke Dallas-Fort Worth ketika dialihkan ke Denver.

    Rekaman video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan asap mengepul di sekitar pesawat yang berada di dekat terminal, dan para penumpang berdiri di sayap pesawat saat layanan darurat tiba.

    Api Muncul Saat Pesawat Mendarat

    Penumpang berdiri dan berkerumun di atas sayap ketika pesawat American Airlines terbakar usai mendarat di Denver, AS (Foto: BBC)

    Pesawat yang mengalami insiden ini lepas landas dari dekat Colorado Springs dan sedang dalam perjalanan ke Bandara Internasional Dallas Fort Worth di Texas, ketika gangguan terjadi. FAA menyebut pesawat dialihkan ke Denver sekitar pukul 17.15 waktu setempat, setelah awak melaporkan ada “getaran pada mesin”.

    Sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Denver, pesawat tiba-tiba terbakar ketika masih meluncur di landasan pacu.

    Maskapai American Airlines dalam pernyataannya menyebut pesawat itu membawa 172 penumpang dan enam awak. Disebutkan oleh American Airlines bahwa semua penumpang dan awak berhasil dievakuasi dengan selamat.

    Menurut American Airlines, pesawat itu mengalami “masalah terkait mesin”.

    Sementara keterangan juru bicara Bandara Internasional Denver, Michael Konopasek, menyebut kepulan asap dan kobaran api bisa disaksikan dari berbagai terminal di bandara. Namun Konpasek menyatakan bahwa kebakaran telah dipadamkan dan tidak memicu penundaan untuk penerbangan lainnya.

    FAA Selidiki Pesawat Terbakar

    Pesawat Boeing 737-800 American Airlines kebakaran (Foto: BBC)

    Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan para penumpang dievakuasi dengan menggunakan seluncuran darurat untuk mencari daratan dengan aman di Bandara Internasional Denver.

    FAA mengatakan bahwa American Airlines yang terbang dari Colorado ke Dallas-Fort Worth tersebut, dialihkan ke Bandara Internasional Denver setelah pilot melaporkan bahwa pesawat mengalami “getaran mesin.”

    “Setelah mendarat dan saat meluncur ke gerbang, mesin terbakar dan penumpang dievakuasi dari pesawat menggunakan seluncuran,” kata FAA dalam sebuah pernyataan.

    Insiden terbaru ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang keselamatan setelah serangkaian insiden dan upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memangkas biaya di badan-badan penerbangan AS.

    Halaman 2 dari 3

    (jbr/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu