Perusahaan: Boeing

  • Polda Sumut lakukan pemeriksaan pesawat Saudia Airlines

    Polda Sumut lakukan pemeriksaan pesawat Saudia Airlines

    “Ya, masih dalam pemeriksaan,”

    Medan (ANTARA) – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara melakukan pemeriksaan pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang melakukan pendaratan darurat di di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.

    Pesawat itu membawa jamaah haji sebanyak 442 orang dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah tujuan Bandara Soekarno-Hatta mendarat darurat di bandara tersebut.

    “Ya, masih dalam pemeriksaan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan di Medan, Selasa.

    Sejumlah personel melakukan pengamanan di antaranya dari Satuan Brimob Polda Sumut, Polres Deli Serdang, Pasukan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) diterjunkan untuk mengevakuasi penumpang Saudia Airlines.

    Sebelumnya, pesawat Boeing 777-300er milik maskapai Saudi Airlines membawa jamaah haji sebanyak 442 orang dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah tujuan Bandara Soekarno-Hatta, mendarat darurat di Bandara Kualanamu Deli Serdang.

    Pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 tersebut memiliki rute penerbangan Jeddah – Bandara Soekarno-Hatta.

    Informasi yang didapat, bahwa adanya ancaman bom dikirimkan melalui email Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng di dalam pesawat Saudi Airlines.

    Adanya informasi tersebut, pihak bandara menginformasikan kepada pilot maskapai Saudi yang melaksanakan penerbangan agar mengalihkan pendaratan ke Bandara Kualanamu.

    “Iya ini lagi proses pengecekan,” ungkap Komite Operator Penerbangan Bandara Internasional Kualanamu Rahmat Iskanda

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada Masalah Teknis, Pesawat Air India Putar Balik ke Hong Kong

    Ada Masalah Teknis, Pesawat Air India Putar Balik ke Hong Kong

    Jakarta

    Sebuah pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik maskapai Air India tujuan New Delhi, India terpaksa kembali ke tempat asal di Hong Kong, tak lama setelah lepas landas pada hari Senin (16/6). Ini sebagai tindakan pencegahan menyusul dugaan masalah teknis.

    Dilansir kantor berita Reuters, Senin (16/6/2025), pihak maskapai Air India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, bahwa penerbangan AI315 kembali ke Hong Kong karena apa yang disebutnya sebagai “masalah teknis”, tanpa memberikan rincian.

    Dikatakan bahwa penerbangan mendarat dengan selamat dan pesawat saat ini sedang menjalani pemeriksaan “sebagai tindakan pencegahan yang sangat hati-hati”.

    Menurut rekaman yang diunggah di situs web pemantauan lalu lintas udara LiveATC.net, dan dilihat oleh Reuters, salah satu pilot di pesawat itu memberi tahu pengawas lalu lintas udara sekitar 15 menit setelah lepas landas bahwa “karena alasan teknis, Pak, kami akan tetap dekat dengan Hong Kong, mungkin kami akan kembali dan mendarat kembali di Hong Kong setelah kami menyelesaikan masalah ini.”

    “Kami tidak ingin melanjutkan penerbangan lebih jauh,” kata pilot itu kemudian.

    Penerbangan AI315 kembali ke Bandara Internasional Hong Kong setelah meminta siaga lokal sekitar pukul 13.00 (0500 GMT) dan “mendarat dengan selamat sekitar pukul 13:15”, kata juru bicara Otoritas Bandara Hong Kong.
    Operasional bandara tidak terpengaruh, tambah juru bicara itu.

    Menurut situs web pelacakan penerbangan AirNav Radar, penerbangan AI315 lepas landas dari Hong Kong sekitar pukul 12:20 siang, mencapai ketinggian 22.000 kaki, dan kemudian mulai turun. Pesawat itu berusia tujuh tahun.

    Pekan lalu, sebuah penerbangan Air India tujuan London, Inggris yang menggunakan jenis pesawat Boeing yang sama, jatuh di kota Ahmedabad di India barat, beberapa saat setelah lepas landas. Kecelakaan ini menewaskan 241 dari 242 orang di dalam pesawat.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kotak Hitam Kedua Air India yang Jatuh di Ahmedabad Ditemukan

    Kotak Hitam Kedua Air India yang Jatuh di Ahmedabad Ditemukan

    Ahmedabad

    Penyelidik di India pada hari Minggu menemukan kotak hitam kedua dari Boeing 787 Air India yang jatuh di kota Ahmedabad, India. Kecelakaan ini menewaskan sedikitnya 279 orang.

    “Perekam suara kokpit telah ditemukan,” kata PK Mishra, ajudan senior Perdana Menteri India Narendra Modi, dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Senin (16/6/2025).

    Sedangkan kotak hitam pertama yang berisi perekam data penerbangan ditemukan pada Jumat, satu hari setelah kecelakaan.

    Hanya satu penumpang yang selamat di antara 242 penumpang dan awak di dalam pesawat Air India ketika jatuh pada Kamis di daerah permukiman Ahmedabad, dan menewaskan sedikitnya 38 orang di darat.

    “AAIB telah meluncurkan penyelidikan terperinci, dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) sedang melakukan penyelidikan paralel berdasarkan protokol internasional karena pesawat itu buatan Amerika,” ucap Mishra.

    “Pejabat mengonfirmasi bahwa Perekam Data Penerbangan (FDR) dan Perekam Suara Kokpit (CVR) telah ditemukan dan diamankan.”

    Beberapa ahli mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat itu tak lama setelah lepas landas.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lanud Sjamsudin Noor rampungkan pengamanan bandara kunjungan Wapres

    Lanud Sjamsudin Noor rampungkan pengamanan bandara kunjungan Wapres

    Banjarbaru (ANTARA) – Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sjamsudin Noor Banjarmasin telah merampungkan seluruh pengamanan bandara dalam rangkaian kunjungan kerja Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka selama dua hari di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur yakni Sabtu (14/6) dan Minggu hari ini.

    “Dalam kunjungan Wapres ada dua bandara kami amankan yakni Bandara Syamsudin Noor dan Bandara Warukin,” kata Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Suparjo di Banjarbaru, Minggu.

    Selaku Dansubsatgas Pam Bandara kunjungan Wapres Gibran, Danlanud Sjamsudin Noor memastikan area bandara dan sekitarnya aman untuk didarati orang nomor dua di Indonesia itu.

    Wapres diketahui menumpangi pesawat Boeing 737/A-7305 milik TNI Angkatan Udara.

    Turut pula mendukung pesawat CN-295/A-2908 TNI AU, pesawat Hercules C-130/A-1344 TNI AU dan Helly Bell-412/HA-5183 TNI AD.

    Setibanya di Lanud Sjamsudin Noor di Banjarbaru pada Sabtu (14/6) sore menggunakan pesawat Boeing 737/A-7305, Wapres Gibran melanjutkan penerbangan dengan pesawat CN-295/A-2908 yang dipiloti Letkol Pnb Ari menuju Bandara Warukin di Kabupaten Tabalong.

    Selama kunjungan kerjanya, Wapres melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya pertemuan di Kantor Desa Muara Langon dengan Forkopimda Tabalong.

    Kemudian dilanjutkan kunjungan ke Dusun Muara Kate di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

    Pada hari kedua, Gibran menyapa masyarakat di Pasar Bauntung Tabalong dan meninjau Bandara Warukin guna melihat langsung kondisi serta mengevaluasi rencana pengaktifan operasional bandara kedepannya.

    Selesai melaksanakan rangkaian kegiatan selama dua hari di Tabalong dan Paser, Wapres Gibran kembali ke Lanud Sjamsudin Noor dan langsung boarding pesawat Boeing 737/A-7305 menuju Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ketika berada di Lanud Sjamsudin Noor di Banjarbaru untuk kembali ke Jakarta, Minggu (15/6/2025). (ANTARA/Firman)

    Pewarta: Firman
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perjalanan Udara Naik 40% di 2030, Boeing Ramal Dunia Butuh 43 Ribu Pesawat

    Perjalanan Udara Naik 40% di 2030, Boeing Ramal Dunia Butuh 43 Ribu Pesawat

    Jakarta

    Pabrikan pesawat Amerika Serikat (AS) memperkirakan permintaan global untuk perjalanan udara bakal melonjak 40% pada tahun 2030.

    Prediksi ini akan mendorong kebutuhan akan ribuan pesawat penumpang baru dalam beberapa tahun ke depan. Boeing mulanya memperkirakan bakal ada permintaan untuk 43.600 pesawat baru hingga tahun 2044.

    Hanya saja, pabrikan pesawat Eropa Airbus minggu lalu merevisi perkiraan permintaan komersial 20 tahunnya sendiri menjadi hanya 43.420 pesawat. Atau turun 2% dari perkiraan awal.

    Dilansir dari Reuters, Minggu (15/6/2025), Boeing mengatakan industri transportasi udara saat ini sedang mencoba mengatasi ketegangan perdagangan yang terjadi di dunia.

    Proyeksi pengiriman Boeing mencakup hampir 33.300 pesawat lorong tunggal, lebih dari 7.800 jet berbadan lebar, 955 pesawat kargo buatan pabrik, dan 1.545 jet regional.

    Wakil Presiden Pemasaran Komersial Boeing Darren Hulst mengatakan pihaknya berharap volatilitas perdagangan tidak diharapkan akan mengubah permintaan jangka panjang secara signifikan.

    “Saya pikir kita perlu kembali ke perspektif yang telah diberikan 20, 40, 60 tahun terakhir kepada kita dalam hal nilai kargo udara, dan fakta bahwa itu adalah pasar pertumbuhan sekitar 4% selama ini,” katanya.

    Sejak COVID-19, permintaan perjalanan udara telah bangkit kembali, tetapi produksi pesawat hanya setengah atau bahkan kurang dari sebelum pandemi, yang mengakibatkan kekurangan 1.500 hingga 2.000 pesawat.

    Baik Airbus maupun Boeing telah berjuang untuk mengembalikan produksi pesawat ke tingkat sebelum pandemi. Boeing telah menangani masalah keselamatan produksi setelah ledakan panel di udara pada tahun 2024 pada pesawat Alaska Airlines 737 MAX yang hampir baru. Akibatnya, Administrasi Penerbangan Federal AS membatasi produksi 737 pada 38 pesawat per bulan.

    Boeing juga telah meningkatkan kualitas produksi secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi jatuhnya Boeing 787-8 Dreamliner Air India pada hari Kamis membuatnya kembali ke mode krisis.

    (hal/kil)

  • Investigasi Dimulai, Ungkap Penyebab Pesawat Air Jatuh

    Investigasi Dimulai, Ungkap Penyebab Pesawat Air Jatuh

    Pesawat nahas tersebut, Boeing 787-8 Dreamliner, membawa 242 orang dan tengah dalam penerbangan menuju Bandara Gatwick, London, pada Kamis (12/6). Beberapa saat setelah lepas landas dari Ahmedabad, pesawat mulai kehilangan ketinggian dan akhirnya meledak menjadi bola api setelah menghantam deretan bangunan di bawahnya. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI)

  • Kecanggihan Material Boeing 787 Dreamliner yang Celaka

    Kecanggihan Material Boeing 787 Dreamliner yang Celaka

    Jakarta

    Boeing 787 Dreamliner tak pernah kecelakaan besar sejak debut di 2011, sebelum insiden fatal Air India. Pesawat penumpang berbadan lebar ini membawa berbagai terobosan di dunia penerbangan dan laris manis, dengan lebih dari 1.100 unit dikirim ke berbagai maskapai.

    “Dreamliner adalah terobosan besar dalam desain pesawat. Misalnya, ia pesawat pertama Boeing dengan lebih dari 50% material komposit di struktur, merujuk terutama pada karbon fiber,” cetus Profesor Ali Elham, pakar penerbangan University of Southampton.

    “Karbon fiber ini mengganti bagian dari struktur yang di pesawat sebelumnya terbuat dari alumunium. Hal ini berkontribusi pada penurunan besar dalam berat pesawat,” paparnya.

    Inovasi lain membuatnya sangat berbeda dari versi 747 dan 767 sebelumnya. Kombinasi mesin baru, aerodinamika lebih baik, dan pengurangan bobot signifikan, menghasilkan pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi karbon signifikan. Fitur lain adalah elektrifikasi pesawat yang sangat meningkat, dengan lebih banyak penggunaan baterai untuk sistem tenaga.

    Berbagai teori pun mengemuka mengenai penyebab kecelakaan fatal Air India dengan hanya satu korban selamat. Elham mengatakan masih terlalu dini untuk membahasnya.

    “Namun secara umum, ketika Anda menyelidiki kecelakaan udara, kecelakaan itu sering kali melibatkan serangkaian masalah. Satu hal terjadi, lalu sejumlah kejadian mengikutinya. Jadi, mungkin penyebabnya bukan satu hal,” cetusnya yang dikutip detikINET dari The Conversation.

    Kecelakaan Air India itu terjadi tak lama setelah lepas landas. Nah, fase lepas landas dan pendaratan umumnya dianggap sebagai momen paling kritis dalam proses penerbangan. Ini karena pesawat lebih dekat ke tanah, dengan lebih sedikit waktu dan ketinggian jika ada masalah teknis atau terjadi perubahan mendadak.

    (fyk/fyk)

  • Kisah Korban Selamat Tragedi Air India: Lepas Sabuk Pengaman-Merangkak Keluar

    Kisah Korban Selamat Tragedi Air India: Lepas Sabuk Pengaman-Merangkak Keluar

    New Delhi

    Pesawat Air India yang terbang dari India ke London jatuh sesaat setelah lepas landas pada Kamis (12/06), menewaskan 241 penumpang dan awak, serta sejumlah orang di darat. Satu penumpang dilaporkan selamat dari insiden tersebut.

    Satu-satunya penumpang yang selamat adalah warga negara Britania yang duduk di kursi 11A. Usai insiden, dia mengatakan kepada keluarganya bahwa dia sama sekali tidak tahu bagaimana dia bisa selamat dari kecelakaan itu.

    Seorang perempuan berhasil selamat dari kecelakaan pesawat Air India karena terlambat 10 menit dan ketinggalan penerbangan, menurut BBC Gujarati.

    Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu lepas landas dari Kota Ahmedabad, di India barat, kemudian jatuh menabrak area permukiman padat penduduk, menghantam kompleks rumah sakit dan asrama mahasiswa kedokteran.

    Pihak berwenang memperingatkan bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat dalam insiden yang disebut sebagai salah satu bencana penerbangan paling mematikan dalam sejarah India.

    Bagian pesawat berada di antara bangunan di Ahmedabad, India, Kamis (12/06) (Reuters)

    Ada 12 awak dan 230 penumpang di dalamnya, termasuk 169 warga negara India, 53 warga UK, tujuh warga negara Portugal, dan satu warga Kanada.

    Sejauh ini, lebih dari 200 jenazah telah ditemukan. Namun, belum diketahui berapa banyak yang berasal dari pesawat dan berapa yang merupakan warga sekitar.

    Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan masih belum diketahui.

    ‘Saya melihat orang-orang meninggal di depan mata’

    Vishwashkumar Ramesh, warga negara Britania yang menjadi satu-satunya korban selamat, mengaku berhasil keluar dari reruntuhan melalui celah di badan pesawat.

    “Saya berhasil melepaskan sabuk pengaman. Celah itu saya dorong menggunakan kaki, kemudian saya merangkak keluar,” tutur Ramesh kepada media pemerintah India, DD News.

    Ramesh, 40 tahun, duduk di kursi 11A dalam penerbangan Boeing 787 tujuan London ketika pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas di Ahmedabad, India barat, pada Kamis (12/06).

    Roda pesawat Air India yang jatuh sesaat setelah lepas landas pada Kamis (12/06) (Getty Images)

    Ramesh yang masih terbaring di ranjang rumah sakit menceritakan bagaimana lampu di dalam pesawat “mulai berkedip-kedip” sesaat setelah lepas landas.

    Dalam waktu lima hingga sepuluh detik, pesawat seperti “tersangkut di udara”.

    “Lampu-lampu mulai berkedip hijau dan putih… tiba-tiba menabrak sebuah gedung dan meledak,” tuturnya.

    Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu jatuh menabrak sebuah gedung yang difungsikan sebagai akomodasi dokter di Byramjee Jeejeebhoy Medical College and Civil Hospital.

    Ramesh mengatakan bahwa bagian pesawat tempat dirinya duduk mendarat dekat tanah dan tidak bersentuhan dengan gedung tersebut.

    “Ketika pintu pecah, saya melihat ada sedikit celah. Saya berusaha keluar dari sana dan berhasil,” jelasnya.

    “Tidak ada yang bisa keluar dari sisi berlawanan yang menghadap tembok. Bagian itulah yang tertabrak.

    Pria asal Leicester itu tidak percaya bisa keluar hidup-hidup dari reruntuhan.

    “Saya melihat orang-orang meninggal di depan mata sayapara pramugari, dan dua orang dekat saya,” ujarnya.

    “Saya kira saya juga mati. Tapi ketika saya membuka mata dan melihat sekeliling, saya sadar saya masih hidup.”

    “Saya masih tidak percaya bagaimana saya selamat. Saya berjalan keluar dari reruntuhan.”

    Baca juga:

    Selain luka di sekujur tubuhnya, Ramesh juga mengalami disorientasi.

    Namun, Dokter Dhaval Gameti yang menangani Ramesh mengatakan pasiennya itu tampak “sudah melewati masa kritis”.

    Pada Jumat (13/06) pagi waktu setempat, Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan sebelum menuju rumah sakit untuk menemui para korban luka, termasuk Ramesh.

    Dia juga menemui keluarga para korban.

    Baca juga:

    Ramesh adalah seorang pengusaha yang lahir di India tetapi sudah tinggal di Kerajaan Bersatu (UK) sejak tahun 2003.

    Dia diketahui memiliki seorang istri dan seorang putra berusia empat tahun.

    Kakak Ramesh, Ajay, juga berada di dalam pesawat malang itu.

    “Ketika dia [Vishwashkumar] menelepon kami, dia justru lebih mengkhawatirkan [Ajay],” ujar kakak mereka yang lain, Nayan Kumar Ramesh, kepada BBC News di Leicester pada Kamis (12/06).

    Informasi tentang satu-satunya penumpang yang selamat dari kecelakaan Air India dengan cepat menjadi berita utama internasional.

    Video yang beredar di media sosial menunjukkan Ramesh berjalan menuju ambulans dengan kepulan asap membubung di belakangnya.

    Dia terekam sedang berjalan tertatih-tatih menuju ambulans, dengan asap dari pesawat yang jatuh mengepul di latar belakang.

    “30 detik setelah lepas landas, terdengar suara keras… semuanya terjadi begitu cepat,” ujar Vishwashkumar, menceritakan pengalamannya kepada media lokal dari rumah sakit.

    ‘Kemacetan Ahmedabad menyelamatkan hidup saya’

    Pada Kamis (12/06) sore, Bhumi Chauhan, 30 tahun, awalnya kecewa karena ketinggalan pesawat. Namun, tak lama kemudian, ia sangat bersyukur.

    Pesawat yang ia lewatkan adalah pesawat Air India tujuan London dengan 242 orang penumpang dan awak pesawat, yang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, Gujarat, India barat.

    Chauhan melakukan perjalanan darat dari kota asalnya Ankleshwar di Gujarat untuk mengejar penerbangan tersebut.

    “Kami tiba di Ahmedabad tepat waktu, tapi karena lalu lintas kota, saya tiba di bandara terlambat lima menit. Saya tidak diizinkan masuk bandara,” kata Chauhan kepada BBC Gujarati.

    “Awalnya, saya kesal karena kehilangan uang tiket dan mungkin pekerjaan saya. Tapi sekarang, saya bersyukur… uang saya mungkin hilang, tapi hidup saya terselamatkan.”

    Baru setelah ia meninggalkan bandara dan beristirahat sejenak untuk minum teh dalam perjalanan pulang, ia menyadari bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan.

    “Kami mampir untuk minum teh dan berbicara dengan agen perjalanan kami tentang cara mendapatkan pengembalian dana,” kata Bhumi.

    “Saat itulah kami menerima telepon dari Ankleshwar yang mengatakan pesawat yang seharusnya saya tumpangi telah jatuh,” ujarnya, suaranya tercekat karena kaget.

    “Kami segera pergi ke kuil dan bersyukur kepada Tuhan… kemacetan Ahmedabad menyelamatkan hidup saya.”

    Tim gabungan berusaha memadamkan kobaran api setelah pesawat jatuh di Ahmedabad, Kamis (12/06) (Reuters)

    Bagaimana kronologi kejadian?

    Menurut data Flightradar24, runutan waktunya sebagai berikut:

    13:30 waktu setempat (14:00 WIB): Pesawat tercatat masih di darat (0 knot)13:34 waktu setempat: Masih di darat, kecepatan meningkat hingga10 knot (18,5 km/jam)13:38 waktu setempat: Menanjak ke ketinggian 190 meter dan 174 knot. Sinyal kemudian hilang.

    Bagian ekor pesawat tampak terjepit di antara reruntuhan bangunan di Ahmedabad, Kamis (12/06) (Reuters)

    Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu memberikan panggilan mayday ke menara pengatur lalu lintas udara setelah lepas landas, tetapi kemudian tidak memberikan respons.

    Sinyal terakhir dari pesawat diterima pada pukul pukul 15:08 WIB, hanya beberapa detik setelah lepas landas.

    Serpihan pesawat Boeing 787 Dreamliner menunjukkan sebagian huruf registrasi penerbangan “VT-ANB” (Reuters)

    Kondisi cuaca stabil dan cerah ketika pesawat jatuh, kata pakar keselamatan penerbangan Marco Chan.

    Angin permukaan ringan dan jarak pandang enam kilometer, menurut prakiraan cuaca penerbangan.

    Chan menambahkan “tidak ada awan atau fenomena cuaca signifikan yang dilaporkan, tanpa indikasi geseran angin, badai, atau kondisi buruk lainnya yang mungkin berkontribusi terhadap insiden tersebut”.

    Di mana pesawat jatuh?

    DGCA, regulator penerbangan India, menyatakan bahwa pesawat jatuh “segera setelah lepas landas dari Ahmedabad” dan “di luar perimeter bandara”.

    Faiz Ahmed Kidwai, kepala direktorat penerbangan sipil India, mengatakan kepada Associated Press bahwa pesawat tersebut jatuh di area perumahan bernama Meghani Nagar.

    Area tersebut berada di India bagian barat.

    BBC

    Seorang perwira polisi senior di Ahmedabad mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa pesawat tujuan London itu menabrak sebuah wisma dokter, yang menampung tenaga medis di daerah tersebut.

    Ia mengatakan polisi, petugas pemadam kebakaran, dan pekerja sipil lainnya tiba di tempat kejadian dalam hitungan menit. Operasi penyelamatan masih berlangsung.

    Seorang warga bernama Ramila mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa putranya baru saja memasuki wisma dokter untuk makan siang ketika pesawat jatuh di lokasi tersebut.

    Menurut Ramila, putranya melompat dari lantai dua bangunan itu dan mengalami cedera,

    Bagaimana situasi setelah pesawat jatuh?

    Akibat insiden ini, operasional bandara Ahmedabad ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    Samira Hussain, koresponden BBC News Asia Selatan, melaporkan bahwa video di media sosial menunjukkan asap hitam membumbung, mengindikasikan pesawat jatuh di area perumahan.

    Pesawat tersebut jatuh di area perumahan di Kota Ahmedabad (Reuters)

    Menurut laporan pandangan mata Roxy Gagdekar, wartawan BBC Gujarati yang melaporkan langsung dari Ahmedabad, semua orang berlarian mencoba menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa. Sukarelawan di area terdekat berusaha membantu semampu mereka.

    “Operasi penyelamatan sedang berlangsung di lokasi yang sangat dekat dengan bandara. Ambulans memenuhi seluruh area. Jalanan diblokir,” demikian laporan Gagdekar.

    Tim gabungan berusaha memadamkan kobaran api setelah pesawat jatuh di Ahmedabad, Kamis (12/06) (Reuters)

    Saat berita ini diturunkan, tim tanggap darurat dilaporkan masih berusaha memadamkan api.

    Para saksi mata mengatakan mereka mendengar suara keras dan melihat asap hitam mengepul.

    Petugas pemadam kebakaran kemudian memulai operasi penyelamatan. Jasad-jasad masih dievakuasi dari area tersebut.

    Berapa jumlah korban dan dari mana saja mereka?

    Pesawat Air India Flight AI171 yang menuju London ini membawa 242 orang, termasuk dua pilot dan 10 awak kabin.

    Faiz Ahmed Kidwai, kepala direktorat penerbangan sipil India, mengonfirmasi jumlah tersebut kepada Associated Press.

    Rincian kewarganegaraan penumpang adalah: 169 warga negara India, 53 warga negara UK, satu warga negara Kanada, dan tujuh warga negara Portugal.

    241 penumpang dan awak pesawat dinyatakan meninggal dunia, satu orang penumpang selamat.

    Pesawat yang jatuh adalah Boeing 787-8 Dreamliner dengan registrasi VT-ANB, menurut FlightRadar. Pesawat jenis ini memiliki kapasitas hingga 256 kursi.

    Apa penyebab jatuhnya pesawat?

    Penyebab pasti kecelakaan masih belum diketahui. Investigasi akan dilakukan untuk mencari tahu alasan di balik peristiwa itu.

    Insiden tersebut merupakan pertama kalinya pesawat Boeing 787 jatuh seperti ini.

    Model itu diluncurkan 14 tahun lalu dan hanya enam pekan lalu pembuat pesawat tersebut memuji fakta bahwa Dreamliner telah mencapai tonggak sejarah dengan mengangkut 1 miliar penumpang.

    Untuk menandai peristiwa itu, Boeing mengatakan armada 787 dengan lebih dari 1.175 pesawat telah mengangkasa lebih dari lima juta kali yang mencakup lebih dari 30 juta jam terbang.

    Insiden di Ahmedabad merupakan pukulan bagi Boeing yang telah berjuang untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk kecelakaan fatal, dengan program 737-nya.

    Menanggapi insiden di Ahmedabad, Boeing merilis pernyataan singkat: “Kami mengetahui laporan awal dan sedang berupaya untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.”

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ramesh Selamat dari Ledakan Air India, Ini Detik-Detik Sebelum Terjadi

    Ramesh Selamat dari Ledakan Air India, Ini Detik-Detik Sebelum Terjadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah berminggu-minggu mengunjungi keluarga di India, Viswashkumar Ramesh bersiap kembali ke London, Inggris. Di sana anak, istri, dan kedua orang tuanya sudah menanti di rumah menyambut kedatangannya. 

    Dia memesan tiket pesawat dari Ahmedabad menuju London dengan maskapai Air India. Jadwal keberangkatan ditetapkan pada Kamis, 12 Juni 2025, sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Pesawat yang digunakan bukan kaleng-kaleng, yakni Boeing 787 Dreamliner, armada andalan jarak jauh yang dikenal modern dan aman.

    Hari itu langit sangat cerah. Tak ada pertanda buruk. Di dalam kabin, sebanyak 219 penumpang bersiap untuk perjalanan jauh ke Eropa. Semuanya tampak tenang, termasuk Ramesh yang duduk di kursi 11A, tepat di samping pintu darurat.

    Setelah semua penumpang berada di tempatnya, awak kabin memberi pengarahan keselamatan. Ramesh pun mengikuti prosedur. Dia memasang sabuk pengaman dan memerhatikan pramugari mencontohkan alat peraga dan simulasi keadaan darurat.

    Semuanya tampak berjalan lancar sebagaimana mestinya. Tak ada gangguan saat pesawat mulai bergerak dari tempat parkir ke landasan pacu. Sesuatu yang janggal baru muncul tak lama usai roda-roda pesawat meninggalkan tanah.

    Belum satu menit, Ramesh melihat lampu putih dan hijau di dalam kabin tiba-tiba menyala bergantian. Seketika muncul perasaan tak enak yang diikuti keanehan pada laju pesawat. 

    “Setelah lepas landas, sekitar 5-10 detik kemudian, rasanya seperti pesawat tersangkut,” katanya, dikutip dari NPR.

    Perasaan tak enak itu kemudian menjadi nyata. Begitu juga simulasi keadaan darurat yang benar-benar bakal dilakukannya. Dalam waktu sangat singkat, pesawat kehilangan kendali dan jatuh menabrak sebuah bangunan yang difungsikan sebagai akomodasi dokter di kompleks Byramjee Jeejeebhoy Medical College and Civil Hospital.

    Benturan keras terdengar hingga radius beberapa kilometer. Tercatat, pesawat menghantam daratan pada pukul 13.39 waktu setempat. Boeing 787-8 Dreamliner itu pecah berkeping-keping. Potongan logam dan puing-puing berserakan. 

    Penglihatan Ramesh langsung gelap. Untungnya, ini tak lama. Beberapa saat kemudian, matanya terbuka dan tak menyangka masih bernafas. Dia yang berada di dekat pintu darurat mendapat peluang yang tak dimiliki penumpang lain, yakni meloloskan diri. 

    Meski pintu rusak akibat benturan, ada celah yang cukup untuk keluar dari marabahaya. 

    “Saat pintuku rusak, aku melihat ada sedikit celah. Jadi aku mencoba keluar dan aku berhasil,” kata Ramesh.

    Ramesh kemudian bangkit dan menjauh dari lokasi puing pesawat dengan berdarah-darah. Dia langsung diselamatkan ke rumah sakit, tanpa mengetahui nasib penumpang lain, termasuk adiknya sendiri yang juga menumpang pesawat Air India.

    Tragedi ini lantas menjadi rekor kelam dalam sejarah penerbangan India. Menurut Air India, penumpang pesawat terdiri dari 217 orang dewasa, 11 anak-anak, dan 2 bayi. Dari total 242 penumpang dan awak, 169 adalah warga negara India, 53 warga Inggris, tujuh Portugal, dan satu warga Kanada.

    Semuanya tewas, kecuali Ramesh yang mendapat mukjizat kesempatan hidup kedua kalinya. 

    (mfa/mfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Benda Misterius Terbang dari Air India Sebelum Jatuh Picu Teori Liar

    Benda Misterius Terbang dari Air India Sebelum Jatuh Picu Teori Liar

    Jakarta

    Kecelakaan tragis Air India Penerbangan AI171 pada 12 Juni 2025 di Ahmedabad, India, telah menyisakan duka mendalam dan sejuta tanda tanya. Pesawat Boeing 787-8 yang menuju London itu jatuh hanya 33 detik setelah lepas landas, menabrak asrama perguruan tinggi kedokteran dan merenggut 241 nyawa, termasuk 24 orang di darat.

    Di tengah penyelidikan intensif, sebuah video yang menangkap objek misterius terbang dari pesawat beberapa saat sebelum kecelakaan telah memicu spekulasi liar di kalangan warganet dan pengamat penerbangan.

    Objek Misterius yang Terekam

    Sebuah rekaman dari warga setempat menunjukkan sesuatu-diduga bagian pesawat-terlepas dan melayang di udara sesaat sebelum pesawat kehilangan ketinggian dan jatuh. Banyak yang berspekulasi bahwa objek tersebut adalah pintu pesawat, sebuah teori yang diperkuat oleh kesaksian dramatis dari satu-satunya korban selamat, Vishwash Kumar Ramesh, warga Inggris berusia 38 tahun.

    Duduk di kursi 11A, Vishwash menceritakan momen mengerikan saat pintu di dekatnya meledak. “Saya menggunakan kaki saya untuk mendorong lubang itu dan merangkak keluar,” katanya dari ranjang rumah sakit, masih terguncang.

    Ia berhasil lolos, namun saudaranya, Ajay, yang duduk di seberang lorong, termasuk di antara korban tewas. “Saya melihat orang-orang kehilangan nyawa di depan mata saya-pramugari, dan dua orang di dekat saya,” tambahnya.

    Vishwash Kumar Ramesh (40), salah satu penumpang WN Inggris yang selamat dari insiden jatuhnya pesawat India Air di Ahmedahbad. (dok. The Sun) Foto: Vishwash Kumar Ramesh (40), salah satu penumpang WN Inggris yang selamat dari insiden jatuhnya pesawat India Air di Ahmedahbad. (dok. The Sun)Tanda-Tanda Masalah Sebelum Lepas Landas

    Di media sosial, teori tentang objek misterius itu beragam-dari pintu yang lepas hingga spekulasi tentang sabotase atau kegagalan struktural pesawat. Meski penyelidik belum mengkonfirmasi sifat objek tersebut, video dan kesaksian Vishwash telah menjadi bahan bakar bagi diskusi panas. Beberapa warganet bahkan menghubungkan kecelakaan ini dengan insiden penerbangan sebelumnya yang melibatkan kegagalan komponen pesawat.

    Spekulasi penyebab kecelakaan pun semakin memanas setelah munculnya video yang diunggah oleh penumpang bernama Akash Vatsa. Dalam rekaman itu, ia mengeluhkan kondisi pesawat sebelum lepas landas: “AC tidak berfungsi, layar TV mati, bahkan lampu tidak menyala.”

    Bbjek misterius terbang dari pesawat beberapa saat sebelum kecelakaan telah memicu spekulasi liar Foto: Boredpanda

    Para penumpang terlihat mengipasi diri dengan majalah akibat kabin yang pengap. Apa yang awalnya tampak sebagai keluhan biasa kini dianggap sebagai indikasi potensial kelalaian perawatan pesawat.

    Pihak berwenang kini menyelidiki apakah masalah pemeliharaan berkontribusi pada bencana ini. Reuters melaporkan bahwa pesawat gagal menarik roda pendaratannya, yang mungkin menyebabkan hilangnya ketinggian secara mendadak.

    Rekaman keamanan menunjukkan pesawat menabrak gedung asrama hampir secara horizontal, memperparah dampaknya.

    Kotak Hitam dan Panggilan Mayday

    Foto: DW (News)

    Perekam data penerbangan digital, salah satu dari dua kotak hitam, telah ditemukan di atap gedung yang hancur. Namun, perekam suara kokpit masih hilang, menyulitkan penyelidik untuk memahami komunikasi pilot secara penuh.

    Data awal dari kotak hitam mengungkap bahwa pilot, Sumeet Sabharwal dan Clive Kundar, dengan pengalaman 9.000 jam terbang, mengeluarkan panggilan Mayday sesaat setelah lepas landas.

    “Mayday…tidak ada daya dorong, kehilangan tenaga, tidak dapat mengangkat,” kata Sabharwal sebelum komunikasi terputus.

    Vishwash menggambarkan momen itu: “Dalam lima hingga 10 detik setelah lepas landas, pesawat seperti terjebak di udara. Lampu berkedip hijau dan putih, lalu kami menabrak gedung.”

    Otoritas penerbangan India telah meluncurkan inspeksi menyeluruh terhadap armada Boeing 787-8 dan 787-9 milik Air India. Fokus penyelidikan mencakup daya dorong mesin, posisi penutup, dan sistem roda pendaratan.

    “Kami sedang menyelidiki apakah Air India bersalah, termasuk masalah pemeliharaan,” kata seorang sumber kepada Reuters.

    Di tengah duka, kecelakaan ini telah memicu diskusi tentang standar keselamatan penerbangan di India. Kelalaian kecil seperti AC yang rusak atau lampu kabin yang mati kini dilihat sebagai peringatan potensial dari masalah yang lebih serius.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Satu Penumpang Air India Selamat Seusai Lompat dari Pesawat Sebelum Jatuh”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)