Perusahaan: Boeing

  • Antisipasi efek Trump, Sri Mulyani jajaki peluang dagang dengan Kanada

    Antisipasi efek Trump, Sri Mulyani jajaki peluang dagang dengan Kanada

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjajaki peluang kemitraan perdagangan antara Indonesia dengan Kanada sebagai salah satu upaya mengantisipasi dampak kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) oleh Donald Trump.

    Di sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Afrika Selatan, Sri Mulyani mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Kanada François-Philippe Champagne guna mendiskusikan dinamika perekonomian global serta peluang kerja sama strategis.

    “Saya dan Mr. Champagne juga menjajaki peluang kerja sama yang lebih luas, termasuk rencana diversifikasi perdagangan Kanada yang melirik Indonesia sebagai salah satu mitra potensial,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati dikutip di Jakarta, Jumat.

    Di samping itu, keduanya juga membahas peluang peningkatan ekspor produk pertanian Kanada ke Indonesia, penguatan kemitraan di sektor energi, serta peluang investasi pada proyek infrastruktur Indonesia.

    Sri Mulyani menyatakan komitmen bersama untuk memperdalam hubungan ekonomi yang sinergis menjadi sinyal bahwa kolaborasi Indonesia-Kanada akan terus berkembang dalam semangat stabilitas, keterbukaan, dan pembangunan berkelanjutan.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa negaranya akan mengenakan tarif impor sebesar 19 persen untuk produk dari Indonesia. Kesepakatan tersebut juga mencakup komitmen pembelian oleh Indonesia atas sejumlah komoditas dari AS, antara lain energi senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian 4,5 miliar dolar AS, serta pembelian 50 unit pesawat Boeing.

    Namun, Pemerintah Indonesia masih terus mengupayakan negosiasi lanjutan dengan Pemerintah AS agar sejumlah komoditas andalan nasional dapat dikenakan tarif impor sebesar 0 persen, terutama bagi komoditas yang sangat dibutuhkan oleh AS dan tidak dapat diproduksi secara mandiri di negara tersebut.

    Terkait tarif bea masuk bagi produk AS, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menegaskan bahwa tidak seluruh produk asal AS akan mendapat fasilitas bebas tarif bea masuk ke Indonesia, meskipun kedua negara telah menyepakati kebijakan tarif nol persen untuk sebagian besar komoditas.

    Dirinya merinci, dari total 11.552 pos tarif dalam sistem Harmonized System (HS), sekitar 11.474 pos atau sekitar 99 persen produk AS yang memperoleh pembebasan tarif. Namun, masih terdapat sejumlah produk sensitif yang tetap dikenai tarif dan pembatasan impor.

    Ia pun menjelaskan bahwa kebijakan pembebasan tarif untuk produk AS ini sebenarnya bukan hal baru. Sebagian besar komoditas asal Negeri Paman Sam itu sudah lebih dahulu menikmati tarif 0 persen sebelum adanya kesepakatan terbaru dengan Presiden AS Donald Trump.

    Sebelumnya, sekitar 40 persen dari total produk AS yang masuk sudah dikenakan tarif 0 persen.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri Bahlil tekankan impor migas dari AS harus seefisien mungkin

    Menteri Bahlil tekankan impor migas dari AS harus seefisien mungkin

    Kami ingin negara kami juga mendapatkan harga yang seefisien mungkin,

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan, impor komoditas energi dari Amerika Serikat berupa minyak mentah dan LPG harus seefisien mungkin.

    “Semuanya akan kami hitung, sesuai dengan harga keekonomian yang sama,” ucap Bahlil ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

    Dia menekankan, Indonesia harus mendapatkan harga yang efisien apabila mengimpor komoditas energi dari AS, apabila dibandingkan dengan harga impor yang selama ini Indonesia dapatkan dari negara lain.

    Menurut Bahlil, kerja sama antara Indonesia dengan Amerika Serikat harus saling menguntungkan.

    “Kami ingin negara kami juga mendapatkan harga yang seefisien mungkin,” ucapnya.

    Bahlil menjelaskan bahwa nilai impor komoditas energi yang disepakati dalam negosiasi tarif resiprokal AS terhadap Indonesia berkisar di angka 10–15 miliar dolar AS atau sekitar Rp244 triliun.

    Belanja energi dari Amerika Serikat tersebut bertujuan untuk menyetarakan neraca perdagangan antara Indonesia dengan AS, sebab defisit perdagangan menjadi salah satu alasan AS mengenakan tarif resiprokal terhadap Indonesia sebesar 32 persen.

    Hasil dari negosiasi tersebut adalah turunnya tarif resiprokal AS terhadap Indonesia menjadi 19 persen.

    Sejauh ini, komoditas energi yang disepakati adalah minyak mentah (crude) dan LPG.

    “Dalam paket negosiasi itu, salah satu materi adalah proposal Indonesia kepada Amerika yang akan membeli kurang lebih sekitar 10–15 miliar dolar AS LPG, kemudian BBM dan crude (minyak mentah),” kata Bahlil.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan, Indonesia telah sepakat untuk belanja energi AS senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp244 triliun), produk pertanian Amerika Serikat senilai 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp73,1 triliun), dan 50 jet Boeing.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, Pertamina sudah melakukan kerja sama berupa penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan mitra Pertamina di Amerika Serikat untuk pembelian minyak mentah.

    Pertamina juga berencana untuk meningkatkan impor gas yang dicairkan (Liquefied Petroleum Gas/LPG) dari Amerika Serikat menjadi 60 persen dari total impor LPG.

    Pada 2024, proporsi impor LPG dari Amerika Serikat sebesar 57 persen dari total impor LPG Pertamina.

    “Ekspektasinya, (impor LPG) naik ke 60-an persen secara bertahap,” kata Fadjar.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • GAPMMI nilai penurunan tarif dagang AS dorong ekspor makanan-minuman

    GAPMMI nilai penurunan tarif dagang AS dorong ekspor makanan-minuman

    Ini langkah konkret yang akan membantu menjaga keberlanjutan ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar AS

    Jakarta (ANTARA) – Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) menilai penurunan tarif dagang menjadi sebesar 19 persen dari rencana awal 32 persen antara Indonesia dan AS dapat mendorong ekspor produk makanan dan minuman (mamin) RI.

    Sebab, selama ini industri mamin menjadi sektor unggulan ekspor non-migas.

    Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman mengapresiasi upaya Pemerintah Indonesia yang mencapai kesepakatan tersebut.

    “Kami menyambut baik kesepakatan ini. Ini adalah langkah konkret yang akan membantu menjaga keberlanjutan ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar Amerika Serikat, serta mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen,” ujarnya.

    Ia mengatakan keputusan ini merupakan hasil dari diplomasi ekonomi yang strategis dan menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam melindungi dan memperkuat daya saing industri nasional di pasar global.

    Penurunan tarif ini memberikan angin segar bagi pelaku industri mamin Indonesia.

    Mamin merupakan sektor unggulan ekspor non migas Indonesia yang menyumbang kontribusi sekitar 8 persen dari total ekspor ke Amerika Serikat, utamanya didominasi oleh produk pertanian dan perkebunan.

    Meski begitu, Adhi berharap Pemerintah tetap melindungi pelaku usaha yang telah berinvestasi di Indonesia dan proses implementasi dari kesepakatan ini dapat berjalan sesuai harapan dan segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah teknis yang mendukung kelancaran ekspor.

    “GAPMMI siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam memastikan industri makanan dan minuman Indonesia terus tumbuh dan berdaya saing tinggi di pasar internasional,” tuturnya.

    Adapun Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa dalam setiap perundingan dagang internasional, perlindungan terhadap tenaga kerja nasional menjadi prioritas utama pemerintah.

    “Semua sudah kita hitung, semua kita berunding, kita juga memikirkan yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Yang penting, saya harus melindungi pekerja-pekerja kita,” kata Prabowo di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (16/7), seusai lawatan luar negeri.

    Ia menegaskan bahwa Indonesia tetap membuka diri dalam kerja sama ekonomi, namun tetap menjaga batas dan kepentingan nasional.

    “Ini tawaran kita, kita nggak mampu memberi lebih,” ujarnya.

    Prabowo juga menyampaikan optimisme terhadap kondisi ekonomi nasional yang disebut berada dalam posisi kuat dan stabil.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penurunan tarif impor atas produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen, usai pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo.

    Kesepakatan tersebut juga mencakup komitmen pembelian energi AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS, serta pembelian 50 pesawat Boeing oleh Indonesia.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indonesia Bayar 19 Persen, Amerika Malah Gratis, Prabowo Pernah Bilang Jangan Mau Didikte Asing

    Indonesia Bayar 19 Persen, Amerika Malah Gratis, Prabowo Pernah Bilang Jangan Mau Didikte Asing

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia tampaknya tidak berkutik menghadapi tarif Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Pasalnya, baru-baru ini, negosiasi antara Republik Indonesia (RI) dengan Amerika Serikat (AS) terkait bea impor telah disepakati.

    Hanya saja, kesepakatan itu dinilai membuat Amerika di atas angin, sementara Indonesia gigit jari.

    Donald Trump mengumumkan bahwa negaranya telah mencapai kesepakatan strategis dengan Indonesia yang memberikan akses penuh bagi pemerintah Negeri Paman Sam terhadap berbagai sumber daya Indonesia, termasuk tembaga.

    Pernyataan tersebut ia sampaikan usai berbicara langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kami telah membuat kesepakatan dengan Indonesia. Saya berbicara dengan presidennya yang luar biasa, sangat populer, kuat, cerdas. Dan kami menyepakati perjanjian, kami mendapatkan akses penuh ke Indonesia, segalanya. Seperti yang Anda tahu, Indonesia sangat kuat dalam hal tembaga, dan sekarang kami punya akses penuh ke semua itu,” kata Trump dalam video yang kini beredar luas.

    Untuk ekspor, Indonesia harus bayar 19 persen. Sementara Amerika bebas mengekspor ke Indonesia dengan tarif 0 persen alias gratis.

    Selain itu, Indonesia juga disebut akan membeli minyak dan Gas Amerika senilai Rp224 Triliun, membeli produk pertanian dari Amerika sebesar Rp73 Triliun, dan membeli 50 pesawat Boeing yang nilainya Rp285 Triliun.

    Terkait hal itu, publik pun kecewa dengan kebijakan Presiden Prabowo yang dinilai justru bertolak belakang dengan pernyataannya beberapa waktu lalu yang meminta kabinet tidak tunduk pada kepentingan asing.

  • Prabowo dorong sentimen positif, tarif AS jadi angin segar ekonomi RI

    Prabowo dorong sentimen positif, tarif AS jadi angin segar ekonomi RI

    Semua sudah kita hitung, semua kita berunding, kita juga memikirkan yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Yang penting, saya harus melindungi pekerja-pekerja kita,

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai membawa sentimen positif terhadap pemulihan ekonomi nasional, seiring sejumlah faktor eksternal dan kebijakan domestik yang mendukung pertumbuhan.

    Dalam riset bertajuk “Indonesia’s Macro Tailwinds Are Here” yang dirilis pada 17 Juli 2025, Trimegah Sekuritas menyebut penurunan tarif ekspor Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen sebagai salah satu katalis penting bagi ekspor dan sentimen pasar.

    “AS menetapkan tarif yang lebih rendah dari perkiraan, memberi dorongan pada ekspor dan sentimen pasar. Bank Indonesia juga akhirnya memangkas suku bunga. Ditambah stabilnya rupiah dan tanda-tanda awal belanja pemerintah yang mulai meningkat sejak Juni, semuanya menjadi landasan kuat,” tulis Trimegah dalam laporan tertanggal 17 Juli 2025, dikutip di Jakarta, Kamis.

    Selain itu, Bank Indonesia juga telah memangkas suku bunga acuan (BI Rate), didukung oleh stabilitas nilai tukar rupiah serta peningkatan belanja pemerintah yang mulai terlihat sejak Juni 2025.

    Trimegah juga mencatat kesiapan peningkatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah pada Agustus sebagai katalis penting yang bisa memperkuat permintaan domestik.

    Ditegaskan pula bahwa belanja fiskal mulai menunjukkan pergerakan sejak Juni, menjadi sinyal awal dari dukungan riil pemerintah terhadap ekonomi rakyat.

    “Jika momentum ini terus berkembang dalam beberapa bulan ke depan, bisa jadi inilah dorongan lanjutan yang akhirnya menyalakan api di bawah permintaan domestik,” tulis Trimegah.

    Meski investor asing masih bersikap hati-hati saat ini, dengan tercatat arus keluar mendekati Rp1 triliun, Trimegah menilai bahwa investor domestik, baik ritel maupun institusi kini menjadi tulang punggung pasar saham Indonesia.

    Trimegah juga menyampaikan skenario valuasi dan potensi kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam skenario realistis, pertumbuhan laba 0-2 persen bisa membawa indeks ke level 7.750, dengan potensi upside sekitar 10 persen. Sementara dalam skenario terburuk sekalipun, risiko penurunan dinilai terbatas.

    “Dengan valuasi yang masih di bawah -2 deviasi standar (PE 11x), dan imbal hasil dividen yang menyaingi obligasi pemerintah, pasar saham Indonesia tampak murah. Angin makro sudah berembus. Sekarang tinggal satu pertanyaan: apakah laba, dan keyakinan investor, bisa menyusul?” tutup laporan Trimegah.

    Adapun Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa dalam setiap perundingan dagang internasional, perlindungan terhadap tenaga kerja nasional menjadi prioritas utama pemerintah.

    “Semua sudah kita hitung, semua kita berunding, kita juga memikirkan yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Yang penting, saya harus melindungi pekerja-pekerja kita,” kata Prabowo di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7), seusai lawatan luar negeri.

    Ia menegaskan bahwa Indonesia tetap membuka diri dalam kerja sama ekonomi, namun tetap menjaga batas dan kepentingan nasional.

    “Ini tawaran kita, kita nggak mampu memberi lebih,” ujarnya.

    Prabowo juga menyampaikan optimisme terhadap kondisi ekonomi nasional yang disebut berada dalam posisi kuat dan stabil.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penurunan tarif impor atas produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen, usai pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo.

    Kesepakatan tersebut juga mencakup komitmen pembelian energi AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS, serta pembelian 50 pesawat Boeing oleh Indonesia.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengamat harap pemerintah buka kembali ruang negosiasi soal tarif AS

    Pengamat harap pemerintah buka kembali ruang negosiasi soal tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pengamat harap pemerintah buka kembali ruang negosiasi soal tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 17 Juli 2025 – 16:44 WIB

    Elshinta.com – Pengamat hubungan internasional dan investasi Zenzia Sianica Ihza mengharapkan Pemerintah Indonesia membuka kembali ruang negosiasi soal tarif impor sebesar 19 persen terhadap produk Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat (AS) agar bisa diturunkan lagi.

    “Kita memberi terlalu banyak. Sementara, tarif 19 persen masih tergolong tinggi dan membebani pelaku ekspor kita. Harusnya negosiasi ulang. Jangan puas dengan angka 19 persen, karena itu belum mengembalikan posisi kita seperti sebelum badai tarif diberlakukan,” ujar Zenzia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, jika dihitung secara keseluruhan, maka produk Indonesia tetap dikenai beban tarif hampir 29 persen, karena tarif dasar 10 persen yang berlaku otomatis.

    “Jadi, sebenarnya bukan hanya 19 persen, tetapi 19 ditambah 10. Itu tetap tinggi dan tidak fair,” katanya.

    Ia menyebut Indonesia berada dalam posisi yang sebenarnya punya pengaruh kuat.

    Permintaan Trump agar Indonesia membeli 50 jet Boeing dan investasi energi senilai 15 miliar dolar AS menunjukkan bahwa Washington juga membutuhkan Jakarta dalam konteks ekonomi dan geopolitik.

    “Kalau kita setuju membeli pesawat dan investasi energi, kenapa tidak meminta tarif turun ke angka yang lebih wajar, misalnya di bawah 10 persen? Negosiasi itu harus dua arah, bukan hanya menerima dikte,” ujarnya.

    Zenzia menyebut dalam merespons tekanan tarif dari Trump, beberapa negara justru mampu menunjukkan posisi tawar yang lebih kokoh. China, misalnya, secara terbuka melakukan perlawanan dengan tarif balasan.

    Sementara, Vietnam memilih jalan diplomasi yang akomodatif, tetapi tetap menjaga kepentingan domestiknya.

    “Vietnam bisa menurunkan tensi sambil menjaga keuntungan, bahkan justru mereka mampu menarik relokasi industri dari China. Kita seharusnya belajar dari itu,” ucapnya.

    Kebijakan tarif Trump merupakan lanjutan dari pendekatan ekonomi America First yang diluncurkan sejak masa kampanye 2016.

    Di bawah semangat proteksionisme, Trump melihat tarif sebagai alat tawar utama untuk meraih kesepakatan dagang yang lebih menguntungkan bagi AS.

    Tarif menjadi bentuk tekanan atau dalam istilah hubungan internasional, credible threat, yang secara rasional dirancang untuk menghasilkan respons kompromistis dari negara mitra.

    “Sayangnya, Indonesia terlalu cepat menunjukkan sikap akomodatif tanpa memperjuangkan pengimbangan yang setara,” tutur Zenzia.

    Respons ideal, menurut Zenzia, bukanlah menolak keras atau bersikap pasrah, yang dibutuhkan Indonesia adalah diplomasi rasional dan strategi negosiasi berimbang.

    Dengan pendekatan tersebut, kompromi masih bisa dicapai tanpa mengorbankan kepentingan nasional.

    “Kita harus cermat. Tidak perlu frontal seperti China, tetapi juga jangan lunak. Negosiasi perlu berpegang pada prinsip saling menguntungkan,” katanya.

    Menurut dia, penurunan tarif Trump dari 32 menjadi 19 persen memang terlihat sebagai kabar baik, namun jika dibaca dalam konteks keseluruhan, terutama dengan komitmen besar pembelian Boeing dan investasi energi di AS, justru menunjukkan bahwa Indonesia memberikan terlalu banyak untuk hasil yang belum sepadan.

    Ia juga mengatakan jika tarif bea masuk naik seperti ini, selain akan menurunkan daya saing produk negara yang terdampak, sekaligus punya efek bagi konsumen akhir, yaitu warga AS sendiri. Akibat kebijakan tarif itu, harga barang impor dari Indonesia yang masuk ke AS mengalami kenaikan 19 sampai 29 persen.

    “Dalam jangka panjang ini akan menjadi bumerang bagi AS karena dunia usaha akan membebankan kenaikan tarif ini ke konsumen dalam negeri AS. Ini jelas akan punya dampak bagi mereka,” kata Zenzia.

    Sumber : Antara

  • Istana Belum Bisa Jelaskan Soal Klaim Trump Miliki Akses Penuh ke Indonesia

    Istana Belum Bisa Jelaskan Soal Klaim Trump Miliki Akses Penuh ke Indonesia

    GELORA.CO – Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro angkat bicara soal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengklaim mendapatkan akses penuh atas kesepakatan tarif impor dengan RI. Diketahui, RI mendapatkan tarif impor sebesar 19 persen.

    Namun, dia belum menjelaskan rinci maksud dari pernyataan Trump. Alasannya, Presiden baru saja tiba di tanah air usai menjalankan rangkaian kunjungan kerja ke sejumlah negara di Kawasan Timur Tengah, Amerika Latin, dan Eropa.

    “Ya, kan Pak Presiden baru saja tiba di Tanah Air ya dan tentu kita tahu semua sudah membaca banyak sekali hasil yang diperoleh dari lawatan ke beberapa negara di luar negeri oleh Pak Presiden. Pak Presiden juga sudah menyampaikan keberhasilan di dalam negosiasi dengan Amerika Serikat terkait dengan penerapan tarif,” ujar Juri kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Lebih lanjut, terkait tarif dagang, Presiden Prabowo juga melakukan komunikasi langsung dengan Presiden Trump pada Selasa (15/7) malam. Meski belum membeberkan secara rinci isi obrolan tersebut, dia meminta untuk menunggu detail maksud dari pernyataan Trump.

    “Itu kita tunggu saja nanti detailnya ya. Apa yang dimaksud dengan full access dan kira-kira apa yang menjadi kebijakan kita setelah ini,” kata dia.

    Lebih lanjut, terkait kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Indonesia dia menyebut kementerian dan lembaga akan menindaklanjuti hal-hal yang sudah menjadi kesepakatan dua negara.

    “Dan secara teknis tentu nanti pemerintah, terutama Kementerian/Lembaga yang terkait akan menindaklanjuti apa yang sudah menjadi kesepakatan-kesepakatan tarif dagang. Jadi kita tunggu saja,” jelasnya.

    Sebelumnya, badai tarif impor Amerika Serikat (AS) yang sempat menghantui produk Indonesia akhirnya mereda. Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan penurunan tarif impor bagi barang dari Indonesia menjadi 19 persen, lebih rendah dari angka sebelumnya yang dipatok 32 persen.

    Keputusan ini disampaikan Trump sebagai bagian dari kesepakatan dagang bilateral.

    “Mereka akan membayar 19 persen dan kami tidak akan membayar apapun… kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan,” tegas Trump, Selasa (15/7/2025) waktu setempat, seperti dikutip dari Reuters.

    Tak hanya itu, Trump juga blak-blakan soal komitmen Indonesia dalam perjanjian ini. Jakarta sepakat membeli 50 jet Boeing, ditambah dengan energi AS senilai US$15 miliar dan produk pertanian Amerika senilai US$4,5 miliar.

    “Banyak di antaranya adalah Boeing 777,” imbuh Trump.

  • RI Fix Kena Tarif Trump 19% atau Bisa Turun? Begini Kata Mendag

    RI Fix Kena Tarif Trump 19% atau Bisa Turun? Begini Kata Mendag

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penurunan tarif impor terhadap Indonesia menjadi 19% dari sebelumnya 32%. Lantas, apakah tarif impor AS terhadap Indonesia bisa kembali turun?

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan pemerintah masih menunggu tanggal berlakunya tarif impor barang asal Indonesia, termasuk negara lain ke AS pada 1 Agustus 2025.

    “Ya kan kita nunggu, kita nunggu mulai berlakunya 1 Agustus [tarif Trump]. Ya mudah-mudahan jadi,” ujar Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Sayangnya, saat kembali ditanya apakah negosiasi tarif Trump tetap berlanjut dan tarif berpotensi turun lagi, Budi hanya mengatakan pihaknya berharap tarif impor Trump tetap berjalan lancar sampai diberlakukan pada 1 Agustus mendatang.

    “Ya pokoknya tanggal 1 Agustus [2025] mulai berlaku. Ya Mudah-mudahan semua lancar. Mohon doanya,” tuturnya.

    Sebelumnya diberitakan, Trump akan mengenakan tarif impor sebesar 19% terhadap barang-barang asal Indonesia yang masuk ke AS. Besaran tarif tersebut lebih rendah dibandingkan yang sebelumnya 32%.

    Di sisi lain, AS tidak akan membayar tarif apa pun kepada Indonesia alias bebas dari tarif dan hambatan non-tarif sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan AS—Indonesia. 

    Presiden Trump menyatakan kesepakatan ini membuka seluruh pasar Indonesia bagi Negara Paman Sam untuk pertama kalinya dalam sejarah.

    Perinciannya, Indonesia akan mengimpor energi dari AS senilai US$15 miliar atau sekitar Rp244,56 triliun (asumsi kurs Rp16.304 per dolar AS). Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan mengimpor produk pertanian Amerika senilai US$4,5 miliar atau sekitar Rp73,36 triliun.

    Selain itu, Indonesia juga bakal mengimpor 50 pesawat Boeing yang mayoritas merupakan tipe Boeing 777.

    “Sebagai bagian dari perjanjian ini, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi Amerika senilai US$15 miliar, produk pertanian Amerika senilai US$4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya tipe [Boeing] 777,” kata Trump, dikutip pada Rabu (16/7/2025).

    Trump mengaku bahwa untuk pertama kalinya, AS mengantongi akses penuh mengekspor produk peternak, petani, dan nelayan ke Indonesia.

    “Untuk pertama kalinya, peternak, petani, dan nelayan kita akan memiliki akses penuh dan total ke pasar Indonesia yang berjumlah lebih dari 280 juta jiwa,” ungkapnya.

    Namun, Trump mengancam bahwa jika ada pengiriman ulang (transshipment) dari negara dengan tarif lebih tinggi, maka tarif tersebut akan ditambahkan ke tarif yang dibayarkan oleh Indonesia.

    “Terima kasih kepada rakyat Indonesia atas persahabatan dan komitmennya dalam menyeimbangkan defisit Perdagangan kita. Kami akan terus memberikan hasil bagi rakyat Amerika, dan rakyat Indonesia!” tutupnya.

  • Air India Periksa Sakelar Bahan Bakar Pesawat Boeing, Ini Hasilnya

    Air India Periksa Sakelar Bahan Bakar Pesawat Boeing, Ini Hasilnya

    Jakarta

    Maskapai Air India telah melakukan pemeriksaan terhadap fitur pengunci pada sakelar kontrol bahan bakar pesawat Boeing 787 miliknya. Hasilnya, tidak menemukan masalah, menurut komunikasi internal yang beredar di dalam maskapai penerbangan India tersebut.

    Sakelar bahan bakar tersebut diperiksa setelah kecelakaan pesawat Air India bulan lalu, yang menewaskan 260 orang. Inspeksi dilakukan setelah penyelidikan awal oleh investigator India menemukan bahwa sakelar tersebut telah beralih dari posisi ‘ON” ke ‘CUT-OFF’ tak lama setelah lepas landas.

    Regulator penerbangan India awal pekan ini memerintahkan maskapai-maskapai penerbangan negara itu untuk menyelidiki fitur pengunci pada sakelar bahan bakar beberapa model Boeing.

    Perintah tersebut dikeluarkan setelah Boeing memberi tahu operator bahwa pengunci sakelar bahan bakar pada jet-jetnya aman.

    Pihak maskapai Air India mengatakan bahwa penyelidikan Air India tidak menemukan masalah pada mekanisme penguncian sakelar.

    “Selama akhir pekan, tim Teknik kami memulai inspeksi pencegahan pada mekanisme penguncian Sakelar Kontrol Bahan Bakar (FCS) di semua pesawat Boeing 787 kami,” kata departemen operasi penerbangan Air India dalam sebuah komunikasi kepada para pilotnya, dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (17/7/2025).

    “Inspeksi telah selesai dan tidak ada masalah yang ditemukan,” kata departemen tersebut, yang menyatakan bahwa mereka telah mematuhi arahan regulator.

    Lihat juga Video: Investigasi Jatuhnya Air India, 2 Mesin Mati Setelah Mengudara

    Negara-negara lain juga telah memerintahkan maskapai mereka untuk memeriksa sakelar bahan bakar pada pesawat Boeing. Singapura mendapati semuanya “berfungsi dengan baik”.

    “Pemeriksaan kami memastikan bahwa semua sakelar bahan bakar pada pesawat Boeing 787 milik SIA (Singapore Airlines) dan Scoot berfungsi dengan baik dan mematuhi persyaratan peraturan,” ujar juru bicara SIA, kepada AFP awal pekan ini.

    Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh bulan lalu sedang dalam perjalanan dari Ahmedabad di India barat menuju London, Inggris. Kecelakaan tersebut menewaskan semua orang kecuali satu orang dari 242 orang di dalam pesawat, serta 19 orang di darat.

    Dalam surat kepada karyawan pada hari Senin lalu, CEO Air India, Campbell Wilson, mengatakan bahwa penyelidikan atas kecelakaan tersebut masih berlangsung dan tidaklah bijaksana untuk langsung mengambil “kesimpulan prematur”.

    Lihat juga Video: Investigasi Jatuhnya Air India, 2 Mesin Mati Setelah Mengudara

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pilot Diduga Sengaja Jatuhkan Air India, Pakar: Perlu Perekam Video

    Pilot Diduga Sengaja Jatuhkan Air India, Pakar: Perlu Perekam Video

    Jakarta

    Penyelidik menemukan sesuatu yang mengerikan dalam investigasi awal kecelakaan Air India Flight 171 yang menewaskan 260 orang. Beberapa detik setelah lepas landas, kedua sakelar kontrol bahan bakar Boeing 787 Dreamliner mendadak berpindah ke posisi cut off.

    Dikutip detikINET dari BBC, itu membuat mesin kekurangan bahan bakar dan memicu hilang daya total. Perpindahan ke posisi cut off biasanya dilakukan setelah mendarat. Rekaman suara di kokpit memperdengarkan seorang pilot bertanya ke pilot lain mengapa ia melakukan cut off, yang dijawab pilot itu ia tidak melakukannya.

    Nah, insiden ini memicu usul pemasangan kamera. Kepala International Air Transport Association, Willie Walsh,mengatakan ada argumen kuat memasang kamera video di kokpit guna memantau tindakan pilot, sekaligus melengkapi perekam suara dan data penerbangan yang sudah digunakan penyelidik kecelakaan.

    Saat ini timbul pertanyaan apakah salah satu pilot pesawat Air India itu sengaja mematikan pasokan bahan bakar beberapa detik setelah lepas landas, mengakibatkan situasi yang tak dapat diperbaiki.

    “Sampai saat ini, berdasarkan sedikit yang kita ketahui, sangat mungkin bahwa rekaman video, selain rekaman suara, akan signifikan membantu penyelidik melakukan investigasi terhadap masalah kesehatan mental,” kata Walsh. Salah satu pilot diduga punya riwayat mental.

    Para pendukung kamera video kokpit mengatakan rekaman bergerak dapat mengisi celah perekam audio dan data, sementara penentang cemas tentang privasi dan penyalahgunaan.

    Rekaman video sangat berharga bagi penyelidik kecelakaan di Australia tentang apa yang menyebabkan helikopter Robinson R66 hancur di udara tahun 2023, menewaskan pilot. Video menunjukkan pilot disibukkan dengan hal yang tidak terkait penerbangan termasuk penggunaan ponsel dan konsumsi makanan.

    Tahun 2000, Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) Jim Hall mendesak Badan Penerbangan Federal (FAA) mewajibkan pesawat komersial dilengkapi perekam video. Rekomendasi Hall muncul setelah kecelakaan Egyptair tahun 1999, ketika kopilot sengaja menjatuhkan Boeing 767 yang menewaskan seluruh penumpang.

    Pakar keselamatan penerbangan lain, Anthony Brickhouse, mengatakan bahwa sebagai penyelidik kecelakaan, ia mendukung video kokpit tapi mengakui pilot komersial memiliki kekhawatiran yang nyata. “Video pada penerbangan Air India 171 akan menjawab banyak pertanyaan,” katanya.

    Serikat pilot AS seperti Air Line Pilots Association (ALPA) and Allied Pilots Association (APA) mengatakan perekam suara dan data sudah menyediakan informasi yang cukup untuk menentukan penyebab kecelakaan dan bahwa kamera merupakan pelanggaran privasi dan dapat disalahgunakan.

    Menurut mereka, untuk membuat penerbangan lebih aman, sistem keselamatan saat ini harus ditingkatkan untuk merekam data berkualitas lebih tinggi, alih-alih menambahkan kamera video. Ada kekhawatiran rekaman video digunakan oleh maskapai untuk tindakan disipliner atau dapat bocor ke publik setelah kecelakaan.

    (fyk/afr)