Perusahaan: Boeing

  • AS Kembali Berdiskusi Setelah 7 Tahun, Bahas Proyek Luar Angkasa

    AS Kembali Berdiskusi Setelah 7 Tahun, Bahas Proyek Luar Angkasa

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Bakanov tiba di Houston, Amerika Serikat (AS), untuk mengadakan pembicaraan dengan kepala sementara NASA, Sean Duffy pada Selasa (29/07/25).

    Pertemuan tatap muka tersebut menjadi yang pertama kalinya sejak terakhir kali diadakan pada 2018. Bakanov dan Duffy dijadwalkan akan melakukan pembicaraan pada 31 Juli mendatang, menurut kantor berita TASS Rusia.

    “Kami, bersama NASA berencana membahas proyek bersama yang sedang berlangsung,” jelas pihak Roscosmos terkait tujuannya berkunjung ke AS, dilansir Reuters (29/07/25).

    Proyek kerjasama Roscosmos-NASA itu mencakup program lintas penerbangan, perpanjangan masa operasional Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan kerja gugus tugas gabungan Rusia-AS terkait deorbit ISS yang aman, serta pembuangan laut terkendali di masa mendatang.

    Nantinya, Bakanov bersama pejabat NASA akan mengunjungi divisi Johnson Space Center dan fasilitas produksi Boeing untuk pembicaraan dengan pimpinan program luar angkasa perusahaan.

    Selain itu, menjelang peluncuran penerbangan SpaceX Crew-11 NASA, yang dijadwalkan pada 31 Juli, Kepala Roscosmos itu juga akan bertemu dengan awak pesawat ruang angkasa Crew Dragon, yang mencakup kosmonot Rusia, Oleg Platonov.

    Oleg akan tergabung dalam kumpulan kru yang juga terdiri dari tiga astronot lainnya. Mereka adalah perwakilan NASA, Zena Cardman dan Mike Fincke, dan satu astronot Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Kimiya Yui.

    Selama waktu empat astronot tersebut berada di laboratorium yang mengorbit di luar angkasa, mereka akan melakukan penelitian baru untuk mempersiapkan eksplorasi manusia di luar orbit rendah bumi, serta untuk memberi manfaat bagi sesama manusia di Bumi.

    Hubungan Amerika Serikat dan Rusia di sejumlah bidang sudah memburuk sejak invasi Rusia ke Ukraina dilancarkan pada tahun 2022. Namun, kedua negara tersebut masih melakukan kerja sama yang erat di bidang program luar angkasa.

    Pertemuan terakhir antara pimpinan Roscosmos dan NASA terjadi pada Oktober 2018, ketika Direktur Jenderal Roscosmos saat itu, Dmitry Rogozin bertemu langsung dengan Administrator NASA, Jim Bridenstine di Kosmodrom Baykonur, Kazakhstan.

    Pada hari-hari awal setelah Trump kembali menjabat pada Januari, Rusia dan AS bergerak lebih dekat untuk memulihkan hubungan, tetapi Presiden Donald Trump sejak saat itu menjadi tidak sabar dengan Moskow, dengan memberi Rusia waktu 10-12 hari untuk membuat kemajuan dalam mengakhiri perang di Ukraina. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun).

  • Startup Antariksa Korea Ingin Luncurkan Roket dari Indonesia

    Startup Antariksa Korea Ingin Luncurkan Roket dari Indonesia

    Jakarta

    Nama Innospace, startup antariksa asal Korea Selatan, mungkin belum setenar SpaceX atau Boeing. Tapi, mereka sudah berambisi meluncurkan roket buatannya dari pusat peluncuran dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

    Win Marshal J. Bronzewall, Chief Global Business Officer dan Managing Director Innospace mengatakan saat ini perusahaannya memiliki kantor pusat, pusat pengembangan, dan manufaktur di Korea Selatan. Innospace juga memiliki kantor cabang di Brasil, Prancis, dan Uni Emirat Arab.

    Innospace didirikan oleh Kim Soo-jong pada tahun 2017 sebagai startup yang khusus mengembangkan roket hibrida. Keunggulan roket buatan Innospace adalah sistemnya yang modular, jadi komponen roket bisa dikirimkan ke lokasi peluncuran dalam keadaan terpisah, dan baru dirakit setelah tiba di lokasi.

    Pada tahun 2023, Innospace sukses melakukan peluncuran perdananya menggunakan roket HANBIT-TLV dari Alcantara Space Center di Brasil. Innospace berencana meluncurkan proyek roket selanjutnya, HANBIT-NANO, pada paruh kedua tahun ini.

    “Jadi kami sudah memiliki pengalaman dan tahu caranya meluncurkan dari Brasil. Kami sedang berupaya meluncurkan (roket) dari Australia, dan besar harapan kami bisa melakukan hal yang sama di Indonesia,” kata Bronzewall dalam ROK-Indonesia New Space Seminar di Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Bronzewall menambahkan Innospace sudah mempelajari dua lokasi di Indonesia yang dirasa ideal sebagai pusat peluncuran roket yaitu Biak, Papua dan Pulau Morotai, Maluku Utara.

    Namun sebelum bisa menjadi pusat peluncuran roket, Bronzewall mengatakan pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur pendukung terlebih dulu, terutama jalan raya untuk transportasi logistik yang lebih cepat.

    “Jadi apa yang akan kami butuhkan untuk mendirikan pusat peluncuran dan mulai meluncurkan (roket) dari Indonesia? Kami membutuhkan sistem kontrol peluncuran, fasilitas integrasi horizontal, platform peluncuran, landasan beton di mana kita akan membangun landasan peluncuran,” jelas Bronzewall.

    “Jika infrastruktur jalan berhasil dipenuhi, maka peluncuran dari Indonesia hanya tinggal masalah waktu,” pungkasnya.

    (vmp/fay)

  • Seperti RI, Bangladesh Borong Boeing demi Pangkas Tarif Trump

    Seperti RI, Bangladesh Borong Boeing demi Pangkas Tarif Trump

    Jakarta

    Bangladesh memesan 25 pesawat Boeing dan meningkatkan impor dari Amerika Serikat (AS). Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan tarif tinggi yang diterapkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

    Hal itu diungkap seorang pejabat senior sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (28/7/2025). Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi untuk mempersempit defisit perdagangan dengan AS sebesar US$ 6 miliar dengan Bangladesh, dan menghindari tarif sebesar 35% yang dapat mengguncang ekspor Bangladesh. Terutama, pada industri garmen yang berisiko karena kehilangan daya saing.

    “Kami sangat membutuhkan pesawat baru, mungkin dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Menteri Perdagangan Mahbubur Rahman.

    “Awalnya, hanya 14 pesawat – sekarang menjadi 25,” tambahnya.

    Bersamaan dengan itu, Bangladesh juga meningkatkan impor gandum, minyak kedelai dan kapas dari Amerika Serikat. Sebuah perjanjian baru yang ditandatangani awal bulan ini akan memungkinkan negara tersebut mengimpor 700.000 ton gandum AS setiap tahun selama lima tahun ke depan.

    Para pejabat berharap langkah-langkah ini akan membantu meningkatkan hubungan perdagangan dengan Washington dan mengurangi dampak kebijakan tarif pemerintahan Trump.

    Langkah yang diambil Bangladesh seperti yang dilakukan Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indonesia akan membeli 50 pesawat Boeing sebagai bagian kesepakatan antara Indonesia dan AS terkait pemangkasan tarif dari 32% menjadi 19%.

    Tonton juga video “Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Segini Harganya” di sini:

    (acd/acd)

  • Teka-Teki Kecelakaan Jeju Air Terungkap, Kondisi Mesin Pesawat Begini

    Teka-Teki Kecelakaan Jeju Air Terungkap, Kondisi Mesin Pesawat Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pesawat Jeju Air yang jatuh pada Desember lalu ternyata masih memiliki satu mesin yang berfungsi meski telah mengalami kerusakan akibat serangan burung. Informasi ini diungkap dalam pembaruan investigasi oleh otoritas Korea Selatan, yang menyebut mesin tersebut tetap menghasilkan daya meski satu mesin lainnya telah dimatikan oleh pilot.

    Melansir Reuters, Pesawat Boeing 737-800 itu mendarat darurat tanpa roda pendarat di Bandara Muan, lalu tergelincir dan terbakar setelah menabrak tanggul. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang kecuali dua dari total 181 orang di dalam pesawat.

    Hingga kini, laporan akhir belum diterbitkan, namun informasi teknis soal dua mesin pesawat mulai terkuak. Dalam pembaruan tertanggal 19 Juli yang diperoleh Reuters, mesin kiri ternyata mengalami kerusakan lebih ringan dibanding mesin kanan, tetapi justru mesin kiri itulah yang dimatikan 19 detik setelah serangan burung.

    Mesin kanan mengalami semburan api dan asap hitam, namun masih menghasilkan daya yang “cukup untuk terbang”, menurut laporan lima halaman tersebut. Meski begitu, belum dijelaskan alasan pilot mengambil keputusan itu, sementara investigasi masih berlangsung untuk merekonstruksi kondisi teknis pesawat dan persepsi awak saat kejadian.

    Para ahli menekankan bahwa kecelakaan udara umumnya disebabkan banyak faktor dan memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan prematur dari bukti yang belum lengkap. Perhatian publik kini mengarah pada kemungkinan bahwa awak mematikan mesin yang lebih tidak rusak, mengingatkan pada kecelakaan Boeing 737-400 di Kegworth, Inggris tahun 1989.

    Kecelakaan di Inggris itu memicu reformasi besar terkait komunikasi dan prosedur darurat kru. Seorang sumber Reuters menyebut investigasi Korea memiliki “bukti jelas” dari perekam suara kokpit dan data komputer bahwa mesin kiri dimatikan meski mengalami kerusakan lebih ringan.

    Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
    Firefighters take a look at the wreckage of the aircraft that crashed after it went off the runway, at Muan International Airport, in Muan, South Korea, December 31, 2024. REUTERS/Kim Hong-Ji

    Laporan tersebut juga menyinggung bahwa mesin kanan yang rusak lebih parah tetap menyuplai tenaga, membuka kemungkinan bahwa pesawat bisa bertahan lebih lama di udara. Namun, belum dijelaskan seberapa besar daya yang tersisa di mesin tersebut dan opsi darurat apa yang bisa diambil kru.

    Kedua mesin mengalami kerusakan akibat burung dan getaran usai tabrakan. Mesin kanan tercatat mengalami kerusakan internal signifikan, sementara kerusakan pada mesin kiri tidak dijabarkan dalam dokumen.

    Menurut mantan penyelidik Dewan Keselamatan Transportasi AS Greg Feith, dokumen itu menyajikan fakta baru tapi kurang banyak penjelasan, sehingga dinilai “misterius”. Dewan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Korea (ARAIB) belum menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.

    Para ahli keselamatan menilai laporan awal wajar jika masih minim fakta dan analisis. Dalam laporan awal Januari, ditemukan bulu dan bercak darah bebek di kedua mesin pesawat.

    Mesin pesawat buatan CFM International, perusahaan patungan GE dan Safran, telah diperiksa Mei lalu dan tidak ditemukan cacat selain dampak serangan burung dan kecelakaan. Pihak keluarga korban sempat diberi penjelasan terkait kondisi mesin, namun meminta laporan 19 Juli tidak dipublikasikan karena terkesan menyalahkan pilot.

    Meski ditahan dari publik, laporan tersebut diperoleh Reuters dan media Korea Selatan. Boeing dan GE mengarahkan pertanyaan ke ARAIB, sementara Safran belum memberikan komentar.

    Jeju Air menyatakan masih bekerja sama penuh dengan ARAIB dan menunggu laporan akhir. Sesuai aturan global, investigasi kecelakaan sipil bertujuan mengungkap penyebab tanpa menetapkan kesalahan atau tanggung jawab hukum.

    Serikat pilot Jeju Air menilai ARAIB menyesatkan publik dengan menyiratkan tidak ada masalah pada mesin kiri, padahal ada sisa burung di kedua mesin. Seorang sumber yang hadir dalam pertemuan dengan keluarga korban menyebut mesin kiri juga mengalami “surge” atau gangguan tenaga, mengacu pada data kotak hitam.

    Serikat dan keluarga korban mendesak agar semua bukti yang relevan dibuka kepada publik. Mereka juga meminta perhatian pada tanggul beton di ujung landasan yang diduga memperparah jumlah korban tewas.

    Standar penerbangan internasional mensyaratkan peralatan navigasi di jalur pesawat dibuat dari material yang mudah hancur bila tertabrak pesawat. Kementerian Transportasi Korea Selatan telah mengidentifikasi tujuh bandara domestik, termasuk Muan, yang masih memakai beton dan baja, dan berjanji akan menggantinya.

    Desain baru untuk struktur tersebut saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Seorang pejabat kementerian menyatakan kepada Reuters bahwa proses perbaikan sedang berjalan.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pesawat Boeing 737 MAX 8 Terbakar Jelang Lepas Landas, American Airlines Evakuasi Penumpang

    Pesawat Boeing 737 MAX 8 Terbakar Jelang Lepas Landas, American Airlines Evakuasi Penumpang

    Bisnis.com, JAKARTA — Para penumpang American Airlines terpaksa dievakuasi dari pesawat Boeing 737 MAX 8 lantaran terbakar saat bersiap lepas landas.

    Reuters, Minggu (27/7/2025), melansir sebuah foto yang menunjukkan para penumpang telah turun dari pesawat nahas tersebut dan berada di sekitar landas pacu Bandara Internasional Denver, Denver, Colorado, Amerika Serikat (AS), Sabtu (26/7/2025) waktu setempat. Petugas pemadam kebakaran juga tampak siaga di lokasi tersebut.

    “Para penumpang berkumpul setelah evakuasi pesawat American Airlines yang terbakar di Bandara Internasional Denver,” tulis Reuters dalam unggahan foto yang diperoleh dari Instagram, @highlymigratoryfishing.

    Berdasarkan verifikasi lokasi yang dilakukan Reuters, garis landasan pacu pada foto tersebut sesuai dengan citra satelit Bandara Internasional Denver. 

    “Tanggal pengambilan video diverifikasi berdasarkan metadata berkas asli,” demikian keterangan pada foto tersebut.

    Sementara itu, CNN melaporkan bahwa ada lebih dari 150 penumpang dalam penerbangan American Airlines dengan pesawat Boeing 737 MAX 8 tersebut. Evakuasi dilakukan lantaran adanya insiden pada roda pesawat.

    Federal Aviation Administration melaporkan bahwa insiden itu memicu kebakaran dan menyebabkan satu orang terluka.

    “Petugas darurat di bandara dan Departemen Pemadam Kebakaran Denver merespons situasi tersebut dan mengevakuasi mereka yang berada di dalam pesawat ke landasan pacu,” demikian laporan CNN yang diperoleh dari keterangan American Airlines dan Bandara Internasional Denver.

    CNN juga menunjukkan bahwa evakuasi tersebut menjadi insiden terbaru dari serangkaian peristiwa penerbangan yang mengkhawatirkan di Bandara Internasional Denver, bandara tersibuk keenam di dunia. 

    Pada Maret lalu, puluhan penumpang terpaksa berdiri di sayap pesawat American Airlines saat salah satu mesinnya terbakar. 

    Sebulan kemudian, sebuah pesawat United Airlines menabrak seekor binatang saat lepas landas dan mengeluarkan api.

    Adapun, video proses evakuasi penumpang dari pesawat American Airlines dengan nomor penerbangan 3023 yang terbakar itu viral di media sosial.

  • Untung-Rugi Kesepakatan Transfer Data Pribadi RI ke AS

    Untung-Rugi Kesepakatan Transfer Data Pribadi RI ke AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menyepakati transfer data pribadi warga negara Indonesia ke Amerika Serikat (AS) sebagai bagian kesepakatan perjanjian dagang.

    Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menuturkan manfaat dari transfer data pribadi ini membuat Indonesia dikenakan bea masuk untuk produk AS sebesar 19%, dari sebelumnya 32%. Hal ini menurutnya membuat produk seperti  sawit, furnitur, alas kaki bisa bersaing di pasar AS.

    “Hanya, kalau ditukar dengan transfer data pribadi, nampaknya kita rugi besar. Sudah kena [tarif] 19%, beli pesawat Boeing yang memang sedang kurang diminati di dunia, harus transfer data pribadi juga,” kata Heru, Sabtu (26/7/2025)

    Heru meyakini, transfer data pribadi ini bukan sekadar masyarakat memakai Gmail, Netflix ataupun media sosial seperti Facebook dan Instagram. Namun, data-data pribadi yang memiliki korelasi dengan kepentingan AS. 

    “Ya ada data e-commerce, ride hailing, kesehatan, keuangan seperti QRIS. Mereka ingin Indonesia jadi rumah kaca bagi mereka,” tutur Heru.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menekankan negosiasi dengan AS masih terus berjalan, termasuk mengenai kesepakatan transfer data pribadi ini. 

    “Ya nanti itu sedang, negosiasi berjalan terus,” kata Prabowo.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah tengah melakukan finalisasi protokol perlindungan data pribadi antarnegara. Hal ini sebagai kelanjutan dari komitmen bilateral kedua negara untuk menghapus hambatan non-tarif di sektor ekonomi digital, termasuk soal kebebasan transfer data. 

    “Kesepakatan Indonesia dan Amerika adalah membuat protokol untuk perlindungan data pribadi lintas negara, sehingga finalisasinya akan memberikan kepastian hukum yang sah, aman, dan terukur untuk tata kelola lalu lintas data pribadi antar negara,” ujar Airlangga.

    Airlangga juga mengakui isu transfer data telah menjadi perhatian lama perusahaan-perusahaan teknologi AS yang berinvestasi di Indonesia. Kini, pemerintah Indonesia bersiap memberikan pengakuan terhadap AS sebagai yurisdiksi yang memiliki perlindungan data memadai sesuai hukum nasional, termasuk Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).

    Politisi Partai Golkar ini menegaskan perusahaan-perusahaan AS hanya mengikuti protokol yang sudah diatur perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

  • Airlangga Ungkap Alasan Pemerintah Beli 50 Pesawat Boeing

    Airlangga Ungkap Alasan Pemerintah Beli 50 Pesawat Boeing

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menjelaskan alasan di balik rencana Pemerintah Indonesia membeli pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS).

    Airlangga mengatakan, pembelian pesawat Boeing senilai US$ 3,2 miliar ini diperlukan karena untuk mendorong peningkatan logistik interkoneksi antar pulau.

    “Interkoneksi antar pulau kita memerlukan banyak pesawat dan salah satu yang bisa sediakan adalah dari Boeing, serta kargo juga bisa berjalan,” ungkap Menko Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/7/2025).

    Seperti diketahui, pembelian 50 unit pesawat Boeing merupakan bagian kesepakatan dalam tarif resiprokal AS diturunkan menjadi 19%. Pesawat Boeing nantinya akan menjadi milik PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

    Airlangga menambahkan, perdagangan ini akan diikuti investasi, layanan dan jasa keuangan. Diketahui Indonesia juga akan membeli produk agrikultur senilai US$ 4,5 miliar dan produk energi senilai US$ 15 miliar dari AS.

    Sebelumnya, Airlangga mengungkapkan, proses pembelian pesawat Boeing oleh Garuda Indonesia masih dalam negosiasi bisnis secara business to business atau b to b. Belum ada kesepakatan yang tercapai antara kedua belah pihak.

    Sementara, Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia (GIAA) Cahyadi Indrananto menyampaikan, Garuda Indonesia dan Boeing masih melakukan komunikasi secara intensif. Pembahasan detail dilanjutkan mengenai kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar Garuda di Indonesia.

    “Pembahasan lebih komprehensif terkait detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar, termasuk terkait dengan waktu delivery pesawat. Dan juga mempertimbangkan dari sisi kesiapan Boeing untuk menyediakan tipe pesawat yang dibutuhkan oleh Garuda,” kata Cahyadi dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Jumat (25/7/2025).

    Cahyadi menyebutkan, rencana pembelian pesawat Boeing tersebut merupakan salah satu langkah strategis jangka panjang Garuda Indonesia dalam upaya penyehatan keuangan.

    Garuda melakukan transformasi bisnis dengan penguatan armada dan optimalisasi jaringan penerbangan dalam 5 (lima) tahun ke depan.

    Adapun terkait sumber pendanaan pembelian pesawat tertuang dalam rancangan restrukturisasi dalam rangka penyehatan Garuda Indonesia yang telah disetujui oleh menteri badan usaha milik negara.

    Sebelumnya, hal ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto pada 23 Juni 2025, serta rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan pada 30 Juni 2025.

    “Selain itu, perseroan juga secara paralel tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak pemberi dana potensial,” ucap Cahyadi.

  • Nasib IKN Kini: Pemindahan Ibu Kota Belum Jelas, Diusulkan Jadi Kantor Gibran

    Nasib IKN Kini: Pemindahan Ibu Kota Belum Jelas, Diusulkan Jadi Kantor Gibran

    Bisnis.com, JAKARTA — Nasib pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Nusantara tidak kunjung jelas meski pemerintah dan DPR telah mengesahkan undang-undang yang menjadi basis regulasi berdirinya ibu kota baru. 

    Peristiwa terbaru, Komisi II DPR RI menggelar rapat dengan pimpinan DPR RI dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang membahas dua isu yaitu, soal perubahan status Bandar Udara Internasional Nusantara dan pembangunan perumahan untuk pejabat negara.

    Diketahui, rapat tersebut berlangsung di wilayah Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025) pagi. Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf menyebut dua isu ini telah disepakati bersama.

    “Dua isu saja tadi. Yang pertama adalah mengubah bandara VVIP menjadi bandara umum. Artinya, kalau VVIP kan dipakainya belum tentu sebulan sekali. Kalau bandara umum, itu bisa dipakai oleh siapa saja,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025).

    Saat ini, lanjutnya, jika ingin ke IKN bandara umumnya masih terletak di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kemudian, perjalanan dari Balikpapan menuju IKN pun terbilang masih jauh.

    “Dengan dibuka itu [menjadi bandara umum], maka jarak runway itu kan 3 kilometer. Itu sudah sanggup untuk Boeing 777 yang bisa menampung berapa ratus penumpang. Jadi, saya pikir tadi kami sepakat itu untuk kita setujui sebagai bandara umum,” jelas Dede.

    Eks Wakil Gubernur Jawa Barat ini meneruskan, isu kedua yang dibahas adalah soal pembangunan perumahan untuk para pejabat-pejabat negara, pimpinan DPR, hingga pegawai PNS/TNI/Polri. Dede berujar, saat ini rumah yang ada di sana mencapai 44.000 hunian.

    “Tadi permintaan daripada Kepala IKN adalah me-reduce, mengurangi jumlah besaran perumahan tersebut, jadi berkurang kira-kira 20 persen lah. Misalnya tapaknya adalah 500 meter, nanti menjadi katakanlah 400 meter. Demikian juga yang di bawahnya,” ucapnya.

    Dede menjelaskan, hal ini dilakukan karena saat ini rumah-rumah di seluruh dunia sudah menerapkan konsep rumah compact. Artinya konsep hunian ini memanfaatkan ruang terbatas secara efisien yang seringkali desainnya minimalis, tetapi fungsionalitasnya tinggi.

    Meski menyetujui dua hal itu, Dede mengaku belum ada usulan penghentian sementara pembangunan IKN dari Komisi II DPR. Justru, pihaknya turut berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan itu. 

    “Belum ada sama sekali [usulan penghentian sementara]. Kita komitmen untuk melanjutkan pembangunan itu, tentu dengan komitmen anggaran yang sudah disepakati bersama,” jelasnya.

    Prabowo Didesak Keluarkan Perpres

    Partai Nasdem sebelumnya mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) ihwal aktivasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi ibu kota negara Indonesia.

    Hal ini disampaikan oleh politisi Nasdem, Rifqinizamy Karsayuda kala menanggapi pertanyaan tentang perayaan HUT RI ke-80 akan digelar di Jakarta, bukan di IKN.

    “Partai saya, Partai Nasdem, meminta ada keputusan yang cepat oleh Presiden agar IKN segera kita putuskan sebagai Ibu Kota Negara melalui Keppres,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (23/7/2025).

    Sementara itu, sebagai Ketua Komisi II DPR, Rifqi menilai sangat wajar bila perayaan HUT RI ke-80 lokasi puncaknya masih di Jakarta. 

    Dari sisi normatif, menurutnya Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022 Tentang Ibu Kota Nusantara menyebut bahwa aktivasi penetapan IKN sebagai Ibu Kota Negara itu harus diatur dalam sebuah keputusan Presiden (Keppres).

    “Sampai sekarang keputusan Presiden itu kan masih kita nantikan terkait hal tersebut. Sehingga secara yuridis, normatif, Jakarta ini berfungsi masih sebagai Ibu Kota Negara. Maka sangat wajar kalau kemudian perayaan HUT Republik Indonesia ke-80 masih berpuncak di Jakarta,” jelasnya.

    Selain itu, lanjutnya, saat ini ada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. Bila perayaan HUT RI dilakukan di IKN, dia berpandangan anggaran yang akan digulirkan disana tidaklah sedikit.

    “Terutama untuk transportasi, untuk akomodasi, karena orang yang akan merayakan di IKN masih bermukim di Jakarta, masih beraktivitas di Jakarta,” ucapnya.

    Dalam catatan Bisnis, pada Oktober tahun lalu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengaku sedang mempelajari Keputusan Presiden (Keppres) mengenai perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta menuju Nusantara.

    “Ya nanti kami lihat  dan kami pelajari dulu semuanya, begitu semua sudah ready dan semua siap, maka beliau [Prabowo] yang akan tanda tangan,” ujarnya kepada wartawan.

    Diusulkan Jadi Kantor Gibran

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disarankan berkantor di luar Pulau Jawa agar tidak mengganggu pekerjaan Presiden Prabowo Subianto.

    Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyarankan Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua dan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur agar memiliki pekerjaan yang jelas.

    Dari sisi positifnya, menurut Pangi, proses pembangunan IKN bisa cepat rampung jika Gibran Rakabuming Raka berkantor di IKN. Sementara itu, jika Gibran Rakabuming Raka berkantor di Papua, maka masalah HAM bisa ditegakkan.

    “Itu sudah bagus dia berkantor di Papua dan IKN. Jadi tidak mangkrak,” tuturnya di Jakarta, Rabu (23/7).

    Pangi berpandangan jika Wapres Gibran Rakabuming Raka bertugas di Jakarta, maka pria yang akrab disapa Ipang itu menilai bahwa Gibran Rakabuming Raka bakal mengganggu dan menjadi beban Presiden Prabowo Subianto.

    “Kalau Gibran di Jakarta dikhawatirkan malah menjadi beban Prabowo,” katanya.

    Menurut Ipang, Gibran Rakabuming Raka harus mencari kavling pekerjaan sendiri, sehingga bisa bebas melakukan pencitraan kepada masyarakat.

    “Baiknya memang Gibran cari kapling wilayah tersendiri, biar tidak ngerecokin Pak Prabowo,” ujarnya.

  • Lima Perusahaan Besar AS Mau Investasi di RI, dari Microsoft hingga Amazon

    Lima Perusahaan Besar AS Mau Investasi di RI, dari Microsoft hingga Amazon

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa ada lima perusahaan besar asal Amerika Serikat yang berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia. Komitmen itu sebagai bagian dari kesepakatan dagang terbaru antara RI-AS.

    Airlangga merincikan komitmen investasi lima perusahaan AS itu antara lain ExxonMobil yang ingin membangun fasilitas carbon capture and storage (CSS) senilai US$10 miliar; Oracle, yang berencana membangun pusat data di Batam senilai US$6,5 miliar.

    Kemudian Microsoft, yang ingin bangun infrastruktur cloud dan akal imitasi (AI) senilai US$1,7 miliar selama beberapa tahun ke depan; Amazon, yang berencana memperkuat pengembangan AI dan cloud di Indonesia senilai US$5 miliar; dan General Electric (GE) melalui GE Healthcare yang akan membangun fasilitas produksi CT scanner pertama di Indonesia senilai Rp178 miliar pada tahun ini.

    “Sehingga apa yang lakukan pemerintah dengan kerjasama dengan Amerika adalah menjaga keseimbangan internal dan eksternal agar neraca perdagangan terjaga dan momentum ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bisa terjamin,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025).

    Dia pun berharap perjanjian dagang dengan AS akan meningkatkan daya saing hingga inovasi produk asal Indonesia. Menurutnya, AS akan menawarkan R&D capacity building atau proses meningkatkan kemampuan suatu industri Indonesia dalam penelitian dan pengembangan terutama sektor ekonomi digital.

    Contohnya, sambung Airlangga, AS berkomitmen investasi di data center. Selain itu, Garuda juga berkomitmen membeli pesawat dari Boeing untuk mendorong peningkatan logistik dan interkoneksi antar pulau.

    “Itu yang akan diberikan oleh Amerika,” ujar politisi Partai Golkar itu.

    Kesepakatan Dagang RI-AS

    Mengutip laman resmi Gedung Putih pada Rabu (23/7/2025), perjanjian perdagangan AS-Indonesia ini disebut akan memperkuat hubungan ekonomi jangka panjang antara kedua negara, yang sebelumnya telah dibangun melalui Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (Trade and Investment Framework Agreement/TIFA) yang ditandatangani pada 16 Juli 1996.

    Dalam kesepakatan dagang terbaru tersebut, Indonesia akan menghapus sekitar 99% hambatan tarif terhadap berbagai produk industri, pangan, dan pertanian asal AS. Sementara itu, AS akan menurunkan tarif resiprokal atas barang asal Indonesia menjadi 19%, sesuai Perintah Eksekutif 14257 (2 April 2025). 

    “AS juga dapat menurunkan tarif lebih lanjut untuk komoditas yang tidak tersedia atau tidak diproduksi di dalam negeri AS,” jelas pernyataan tersebut.

    Selain itu, kedua negara juga berupaya untuk menghapus persyaratan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi produk AS, mengakui standar kendaraan dan emisi AS, serta menerima sertifikat FDA dan izin pemasaran bagi alat kesehatan dan farmasi. Indonesia juga akan menghapus inspeksi pra‑pengapalan dan perizinan impor atas barang-barang AS.

    Kemudian, semua produk pangan dan pertanian AS dibebaskan dari lisensi impor dan aturan keseimbangan komoditas. Indonesia akan mengakui indikasi geografis dan mengizinkan otorisasi pemasaran untuk daging, unggas, dan produk susu AS.

    “Pemerintah Indonesia akan menghapus batasan ekspor mineral kritis dan komoditas industri ke AS,” lanjutnya.

    Gedung Putih juga mengumumkan rencana pembelian bersama antara perusahaan AS dan Indonesia meliputi pesawat senilai US$3,2 miliar; Produk pertanian seperti kedelai, bungkil, gandum, dan kapas senilai US$4,5 miliar; terakhir, produk energi (LPG, minyak mentah, bensin) senilai US$15 miliar.

    Kemudian, AS dan Indonesia akan memperkuat ketahanan rantai pasokan dan inovasi, serta bekerja sama dalam pengawasan ekspor, keamanan investasi, dan penanganan penghindaran bea (duty evasion).

    Selanjutnya, kedua negara akan menyepakati aturan asal barang (rules of origin) yang memudahkan pemanfaatan manfaat kesepakatan, dan memastikan dampak langsung bagi AS dan Indonesia.

    Kemudian, Indonesia akan menjamin hak transfer data pribadi ke AS, menghapus tarif serta deklarasi impor untuk produk digital (unggahan, perangkat lunak), mendukung moratorium bea masuk elektronik WTO, dan menerapkan peraturan layanan berdasarkan standar WTO.

    Indonesia juga akan bergabung dalam Global Forum on Steel Excess Capacity dan mengambil langkah untuk menangani kelebihan kapasitas baja global.

    Indonesia juga berkomitmen untuk melarang impor barang hasil kerja paksa, merevisi undang‑undang agar menjamin kebebasan berserikat dan berunding, serta memperkuat penegakan hukum ketenagakerjaan.

    Gedung Putih melanjutkan, Indonesia sepakat memberlakukan perlindungan lingkungan tinggi, meningkatkan tata kelola kehutanan, menghindari perdagangan kayu ilegal, menerapkan subsidi perikanan WTO, serta memberantas penangkapan dan perdagangan satwa liar ilegal.

  • Beri Profit ke AS, Anak Terancam Kelaparan

    Beri Profit ke AS, Anak Terancam Kelaparan

    Phnom Penh

    Jutaan pekerja industri tekstil di seluruh Asia, yang selama ini sudah hidup pas-pasan, cemas bakal kehilangan pekerjaan mereka. Pasalnya, implementasi tarif ekspor yang diterapkan Amerika Serikat (AS) tinggal menghitung hari.

    Tarif ekspor yang harus dibayar berbagai negara jika hendak menjual barang ke AS akan berlaku pada 1 Agustus mendatang.

    Dua dari sekian banyak negara yang bakal terdampak adalah episentrum produksi pakaian, yaitu Kamboja dan Sri Lanka. Dua negara ini sangat bergantung pada AS, yang merupakan pasar ekspor barang tekstil mereka.

    Kamboja dan Sri Lanka masing-masing harus membayar tarif sebesar 36% dan 30%. Dua negara itu memproduksi sebagian besar produk pakaian merek global yang berbasis di AS, seperti Nike, Levi’s, dan Lululemon.

    “Bisakah Anda bayangkan apa yang akan terjadi jika kami kehilangan pekerjaan? Saya sangat cemas, terutama tentang nasib anak-anak saya,” kata Nao Soklin, yang bekerja di sebuah pabrik garmen di Kamboja.

    “Mereka butuh makan,” ujarnya.

    Soklin dan suaminya, Kok Taok, mencari nafkah dengan menjahit tas dalam durasi kerja 10 jam sehari.

    Nominal itu hampir tidak cukup untuk membayar sewa tempat tinggal dan menghidupi kedua putra mereka yang masih kecil dan orang tua mereka yang sudah lanjut usia.

    “Saya ingin bicara kepada [Presiden AS] Donald Trump, untuk memintanya mencabut tarif ekspor Kamboja. Kami membutuhkan pekerjaan untuk menghidupi keluarga kami,” ujar Soklin kepada BBC.

    Kamboja, dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi sumber produksi alternatif bagi perusahaan ritel asal China karena tenaga kerja bergaji rendah.

    Di sisi lain, Kamboja mengekspor pakaian jadi senilai lebih dari US$3 miliar (sekitar Rp48,8 triliun) ke AS tahun 2024, menurut Divisi Statistik ASEAN.

    Industri tekstil di Kamboja, yang mempekerjakan lebih dari 900.000 orang, menyumbang lebih dari sepersepuluh dari total ekspor negara tersebut.

    Sementara bagi Sri Lanka, ekspor industri tekstil ke AS menghasilkan US$1,9 miliar (Rp30,9 triliun) tahun 2024.

    Industri ini menghasilkan devisa terbesar ketiga untuk Kamboja, selain membuka lapangan pekerjaan untuk 350.000 orang.

    “Jika 30% adalah angka akhir, Sri Lanka berada dalam masalah karena pesaing kami, seperti Vietnam, mendapat tarif ekspor yang lebih rendah,” ujar Yohan Lawrence, sekretaris jenderal asosiasi pakaian jadi di Srilanka, kepada kantor berita Reuters.

    Negosiasi Terakhir

    Otoritas Sri Lanka berharap dapat menegosiasikan penurunan tarif ekspor lebih lanjut dengan AS. Namun mereka belum batas tarif yang mereka harapkan.

    Sejumlah petinggi Sri Lanka menyebut negara mereka menerima penurunan tarif tertinggi, sebesar 14 persen, sebagai hasil dari negosiasi sebelumnya.

    “Kami melihat ini sebagai awal dari situasi yang sangat baik,” ujar Sekretaris Menteri Keuangan Sri Lanka, Harshana Suriyapperuma.

    Kamboja, yang mendapatkan penurunan tarif sebesar 13 persen, juga mengupayakan perundingan lebih lanjut.

    “Kami melakukan segala yang kami bisa untuk melindungi kepentingan investor dan pekerja,” kata Wakil Perdana Menteri Kamboja, Sun Chanthol.

    “Kami ingin tarifnya nol… Namun kami menghormati keputusan AS dan akan terus berupaya menegosiasikan tarif yang lebih rendah,” ujarnya.

    Nike, Levi’s dan Lululemon adalah merek-merek besar yang sebagian besar pakaiannya dibuat di negara seperti Sri Lanka dan Kamboja (Getty Images)

    Presiden AS, Donald Trump, mengatakan tarif ekspor vital untuk mengurangi kesenjangan antara nilai barang yang dibeli AS dari negara lain dan barang yang dijualnya kepada mereka.

    “Sayangnya, hubungan yang terjadi jauh dari timbal balik,” tulis Trump dalam suratnya kepada berbagai negara minggu lalu.

    Namun, para analis tidak sependapat. Tarif Trump justru mengabaikan manfaat yang dinikmati AS dari perjanjian perdagangan yang ada, kata Mark Anner, dekan di Sekolah Manajemen dan Hubungan Perburuhan Rutgers.

    Menurut Anner, tarif ekspor itu mengabaikan fakta bahwa pakaian dengan harga rendah dipasok negara seperti Sri Lanka atau Kamboja. Ongkos rendah itu telah memberi keuntungan besar bagi berbagai perusahaan AS.

    Selama beberapa dekade terakhir, AS, Uni Eropa, dan Kanada menerapkan sistem kuota yang mengalokasikan sebagian pangsa pasar mereka untuk negara-negara berkembang seperti Sri Lanka.

    Sistem ini, yang dihapuskan secara bertahap pada tahun 2005, membantu sektor garmen Sri Lanka berkembang pesat meskipun persaingannya ketat.

    “Tindakan AS yang sekarang mengenakan tarif tinggi yang secara efektif menutup negara-negara ini dari pasar, bertentangan dengan jalur pembangunan yang pernah ditetapkannya,” kata Anner.

    Potret para pekerja tekstil di Phnom Penh, Kamboja (Getty Images)

    Tidak realistis mengharapkan negara dengan perekonomian berkembang tak mengalami defisit perdagangan dengan AS pada tahun-tahun ke depan, kata Sheng Lu, profesor di Departemen Studi Mode dan Pakaian, Universitas Delaware.

    “Berapa banyak pesawat Boeing yang dibutuhkan dan mampu dibeli Kamboja atau Sri Lanka setiap tahun?” ujarnya.

    Lu yakin persaingan antara AS dan China juga menjadi faktor dalam perundingan perdagangan, mengingat negara-negara pengekspor garmen terintegrasi ke dalam rantai pasokan yang sangat bergantung pada China.

    Menurut Lu, negara produsen tekstil itu sekarang harus “menemukan keseimbangan yang rumit” antara mempertahankan hubungan ekonomi dengan China sekaligus memenuhi tuntutan baru AS.

    Perempuan menanggung beban terberat

    Tarif eskpor AS menambah tekanan baru pada realitas di industri tekstil, yakni kemiskinan dan lemahnya hak-hak buruh di Kamboja, serta krisis ekonomi yang sedang berlangsung di Sri Lanka.

    Tujuh dari 10 pekerja tekstil di dua negara ini adalah perempuan. Merekalah yang akan menanggung beban tarif ekspor AS.

    Tekanan yang besar itu merujuk potensi pengurangan atau pemotongan upah yang sudah sangat rendah.

    Artinya, anak-anak mereka bisa kelaparan. Potensi PHK juga akan semakin mengintai mereka.

    May TittharaAn Sopheak, seorang pekerja tekstil, mengenakan blus lengan panjang dan celana panjang berwarna mustard, meletakkan sesendok nasi ke piring. Ia duduk di lantai di area memasak kamar sewaannya.

    Surangi Sandya, yang bekerja di sebuah pabrik di kota Nawalapitiya, Sri Lanka, merasa tertekan.

    “Perusahaan tidak bekerja dalam keadaan merugi… Jika pesanan menurun, jika terjadi kerugian, ada kemungkinan perusahaan akan tutup,” ujarnya.

    Sandya mulai bekerja sebagai penjahit pada tahun 2011. Dia lalu meniti karier hingga menjadi supervisor yang memimpin 70 pekerja perempuan.

    Jika keadaan semakin mendesak, beberapa pekerja Kamboja mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk pindah ke Thailand. Alasannya, mereka harus mencari pekerjaan, meskipun harus melakukannya secara ilegal.

    “Mata pencaharian kami bergantung pada pabrik tekstil. Kami tidak akan bertahan jika bos kami menutupnya,” ujar An Sopheak kepada BBC, dari kamarnya yang kecil seluas 16 meter persegi di ibu kota Kamboja, Phnom Penh.

    “Pendidikan kami terbatas. Kami tidak dapat menemukan pekerjaan lain.

    “Kami berdoa setiap hari agar Presiden Trump membatalkan kebijakan tarifnya. Mohon pikirkan kami dan negara kami yang miskin,” kata Sopheak.

    (nvc/nvc)