Perusahaan: Boeing

  • Terancam 8 Tahun Penjara, Ini Fakta-fakta Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat

    Terancam 8 Tahun Penjara, Ini Fakta-fakta Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat

    Jakarta: Maskapai Lion Air kembali menjadi pembicaraan setelah insiden seorang penumpang rute Jakarta-Kualanamu mengamuk dan berteriak adanya bom, Sabtu, 2 Agustus 2025.

    Tingkah penumpang tersebut membuat pesawat harus kembali ke apron dan seluruh penumpang diperiksa ulang. Pria tersebut kini resmi ditetapkan sebagai tersangka. 

    Berikut ini fakta-fakta penumpang Lion Air teriak bom:
     
    1. Viral di media sosial

    Cuplikan video yang menunjukkan seorang pria berteriak adanya bom dalam pesawat Lion Air JT-308 rute Jakarta–Kualanamu viral di media sosial. Teriakan itu dilontarkan sebagai bentuk protes atas keterlambatan penerbangan.
     
    2. Pesawat sudah selesai push back

    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa insiden terjadi saat pesawat jenis Boeing 737-9 registrasi PK-LRH telah selesai melakukan push back dan bersiap menuju taxiway.
     

     

    3. Awak kabin terapkan prosedur keamanan

    Setelah mendengar teriakan ancaman bom dari penumpang, awak kabin langsung melakukan prosedur keamanan penerbangan berupa Return to Apron (RTA). Pesawat kembali ke apron untuk proses pemeriksaan menyeluruh.
     
    4. Penumpang yang berteriak bom langsung diamankan

    Pria berinisial H yang meneriakkan adanya bom diturunkan dari pesawat dan langsung diserahkan ke petugas keamanan bandara, Otoritas Bandara, PPNS, dan pihak kepolisian untuk diperiksa dan diproses secara hukum.
     
    5. Seluruh penumpang dan bagasi diperiksa ulang

    Sebagai bagian dari prosedur pengamanan, seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan diturunkan dan diperiksa ulang oleh otoritas keamanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman nyata.
     
    6. Penerbangan dilanjutkan dengan pesawat lain

    Lion Air menyiapkan pesawat pengganti, Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW, yang kemudian menerbangkan seluruh penumpang ke Kualanamu pada hari yang sama. Penerbangan akhirnya tiba dengan selamat di tujuan.
     
    7. Pelaku terancam 8 tahun penjara

    Pria yang berteriak bom kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku terjerat Pasal 437 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Ancaman pidananya mencapai 8 tahun penjara. 

    Pihak Lion Air dan otoritas bandara menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi karena mengancam keselamatan publik.

    Jakarta: Maskapai Lion Air kembali menjadi pembicaraan setelah insiden seorang penumpang rute Jakarta-Kualanamu mengamuk dan berteriak adanya bom, Sabtu, 2 Agustus 2025.
     
    Tingkah penumpang tersebut membuat pesawat harus kembali ke apron dan seluruh penumpang diperiksa ulang. Pria tersebut kini resmi ditetapkan sebagai tersangka. 
     
    Berikut ini fakta-fakta penumpang Lion Air teriak bom:
     

    1. Viral di media sosial

    Cuplikan video yang menunjukkan seorang pria berteriak adanya bom dalam pesawat Lion Air JT-308 rute Jakarta–Kualanamu viral di media sosial. Teriakan itu dilontarkan sebagai bentuk protes atas keterlambatan penerbangan.
     

    2. Pesawat sudah selesai push back

    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa insiden terjadi saat pesawat jenis Boeing 737-9 registrasi PK-LRH telah selesai melakukan push back dan bersiap menuju taxiway.
     

     

    3. Awak kabin terapkan prosedur keamanan

    Setelah mendengar teriakan ancaman bom dari penumpang, awak kabin langsung melakukan prosedur keamanan penerbangan berupa Return to Apron (RTA). Pesawat kembali ke apron untuk proses pemeriksaan menyeluruh.
     

    4. Penumpang yang berteriak bom langsung diamankan

    Pria berinisial H yang meneriakkan adanya bom diturunkan dari pesawat dan langsung diserahkan ke petugas keamanan bandara, Otoritas Bandara, PPNS, dan pihak kepolisian untuk diperiksa dan diproses secara hukum.
     

    5. Seluruh penumpang dan bagasi diperiksa ulang

    Sebagai bagian dari prosedur pengamanan, seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan diturunkan dan diperiksa ulang oleh otoritas keamanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman nyata.
     

    6. Penerbangan dilanjutkan dengan pesawat lain

    Lion Air menyiapkan pesawat pengganti, Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW, yang kemudian menerbangkan seluruh penumpang ke Kualanamu pada hari yang sama. Penerbangan akhirnya tiba dengan selamat di tujuan.
     

    7. Pelaku terancam 8 tahun penjara

    Pria yang berteriak bom kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku terjerat Pasal 437 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Ancaman pidananya mencapai 8 tahun penjara. 

    Pihak Lion Air dan otoritas bandara menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi karena mengancam keselamatan publik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Fakta-Fakta Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat: Kesal Soal Bagasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Fakta-Fakta Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat: Kesal Soal Bagasi Megapolitan 5 Agustus 2025

    Fakta-Fakta Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat: Kesal Soal Bagasi
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
     Seorang penumpang pria berinisial H (42) membuat kehebohan di dalam kabin pesawat Lion Air JT-308 rute Jakarta (CGK) menuju Kualanamu, Sumatera Utara (KNO) lantaran berteriak ada bom saat pesawat tengah bersiap mengudara dari Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Sabtu (2/8/2025).
    Akibat insiden tersebut, seluruh penumpang harus dievakuasi, penerbangan tertunda, sampai akhirnya H ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
    Kejadian bermula dari laporan salah satu penumpang pesawat yang duduk di kursi 6D dan 6E. Mereka mengaku mendengar H menyebut kata bom sambil memainkan pemantik api.
    Merasa tidak nyaman, mereka melaporkan peristiwa tersebut kepada pramugari. Setelah itu, pramugari memeriksa H dan meminta klarifikasi hingga tiga kali sebelum melapor ke Senior Flight Attendant (SFA).
    Informasi kemudian diteruskan kepada kapten penerbangan yang memutuskan kembali ke apron dan menurunkan semua penumpang.
    “Dalam rekaman itu bisa kita lihat tersangka menyampaikan kata bom sampai tiga kali. Itu membuat kegaduhan di dalam pesawat dan juga di masyarakat,” ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald Sipayung, Senin (4/8/2025).
    Sempat beredar kabar bahwa kemarahan H dipicu keterlambatan penerbangan. Namun, Ronald menegaskan, keterlambatan bukan pemicu utama.
    Sejak awal H tidak mempermasalahkan terkait penerbangan yang mengalami keterlambatan atau
    delay
    . Namun, sejak turun dari Merauke, dia terus-menerus menanyakan soal bagasinya kepada kru.
    “Saat di Jakarta, dia sempat emosi kepada kru saat kembali bertanya soal bagasi. Di situlah emosinya tersulut,” kata Ronald.
    Padahal, berdasarkan pengecekan, bagasi milik H sebenarnya sudah berada di pesawat yang sama menuju Kualanamu.
    Akibat pernyataan H, penerbangan Lion Air JT-308 harus ditunda sekitar tiga jam. Seluruh penumpang di dalam pesawat tersebut diturunkan 
    untuk pemeriksaan ulang bersama seluruh bagasi.
    Dengan adanya insiden itu, pihak Lion Air pun mengganti pesawat dari Boeing 737-900 MAX PK-LRG ke Boeing 737-900ER PK-LSW demi menjamin keamanan penumpang.
    “Jadi pesawatnya benar-benar baru, penumpangnya dipindahkan semua. Ini untuk menjamin kenyamanan dan keamanan,” ujar Corporate Lawyer Lion Air, Yuridio Tirta.
    Polisi menetapkan H sebagai tersangka berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
    Selain itu, polisi juga telah memeriksa delapan saksi, menyita rekaman video, CCTV, serta barang bukti lainnya.
    “Kami sudah lakukan pengecekan ataupun pemeriksaan urine. Hasilnya negatif terhadap zat berbahaya, kemudian pemeriksaan alkohol juga negatif,” kata dia.
    Meskipun begitu, polisi menduga ada gangguan emosional terhadap H.
    “Ada pertanyaan yang dijawab, tapi ada juga yang jawabannya tidak nyambung,” imbuh dia.
    Oleh sebab itu, polisi akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap H yang akan dilakukan di RS Polri dengan melibatkan tim ahli.
    Meski sempat membuat heboh, polisi memastikan insiden ini tidak berkaitan dengan aksi terorisme.
    “Tidak ditemukan indikasi keterkaitan dengan organisasi teroris. Bagasinya juga hanya berisi pakaian, tidak ada barang ilegal,” ucap Ronald.
    Keluarga dari H pun telah dipanggil dari Sumatera Utara untuk memberikan keterangan tambahan.
    Polisi akan terus mendalami motif pribadi dan kondisi psikologis H sebelum melanjutkan proses hukum lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ngaku Bawa Bom, Penumpang Lion Air Diblacklist dan Terancam 8 Tahun Penjara – Page 3

    Ngaku Bawa Bom, Penumpang Lion Air Diblacklist dan Terancam 8 Tahun Penjara – Page 3

    Insiden bermula saat pesawat Lion Air JT-308 dengan nomor registrasi PK-LRH, yang mengangkut 184 penumpang, sudah bersiap lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Kualanamu. Namun setelah pernyataan penumpang soal adanya bom, prosedur keamanan langsung diterapkan dan pesawat melakukan Return to Apron (RTA) untuk pemeriksaan.

    “Aktualnya pesawat baru berangkat pukul 17.35 WIB, boarding dilakukan sekitar satu jam dari jadwal awal keberangkatan,” ujar Yuridio.

    Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya di dalam pesawat. Penerbangan akhirnya dilanjutkan menggunakan pesawat pengganti Boeing 737-900ER dengan nomor registrasi PK-LSW, dan berhasil mendarat di Bandara Internasional Kualanamu pada hari yang sama.

     

  • Heboh 3.200 Perakit Jet Tempur Boeing Mogok Kerja, Ada Apa?

    Heboh 3.200 Perakit Jet Tempur Boeing Mogok Kerja, Ada Apa?

    Washington DC

    Lebih dari 3.200 anggota serikat pekerja yang merakit jet-jet tempur Boeing di area St Louis, yang ada di negara bagian Missouri, dan di negara bagian Illinois, Amerika Serikat (AS), melakukan aksi mogok kerja pada Senin (4/8) waktu setempat.

    Mogok kerja ini dilakukan setelah ribuan pekerja itu menolak tawaran kontrak kedua yang disampaikan sehari sebelumnya.

    Boeing Defense dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (4/8/2025), mengatakan bahwa pihaknya siap menghadapi aksi penghentian kerja dan akan menerapkan rencana kontingensi yang melibatkan para pekerja non-buruh.

    Menurut perusahaan Boeing Defense, kontrak empat tahun yang ditolak itu akan menaikkan upah rata-rata sekitar 40 persen dan mencakup kenaikan upah umum sebesar 20 persen, serta bonus ratifikasi sebesar US$ 5.000 (Rp 81,9 juta).

    Tawaran kontrak itu juga mencakup peningkatan kenaikan gaji berkala, lebih banyak waktu liburan, dan cuti sakit.

    “Kami kecewa karena para karyawan kami di St Louis menolak tawaran yang mencakup pertumbuhan upah rata-rata sebesar 40 persen,” kata wakil presiden Boeing dan manajer umum fasilitas St Louis, Dan Gillian, dalam pernyataannya.

    Tawaran itu sebagian besar sama dengan tawaran pertama yang ditolak secara mayoritas sekitar seminggu sebelumnya.

    Namun Ketua Distrik 837 pada Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional, Tom Boelling, dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa para anggota serikatnya “berhak mendapatkan kontrak yang mencerminkan keterampilan, dedikasi, dan peran penting mereka dalam pertahanan negara kita”.

    Para pekerja yang tergabung dalam serikat Distrik 837 bertugas merakit jet tempur F-15 dan jet tempur F/A-18, jet T-7 Trainer, dan drone MQ-25 buatan Boeing. MQ-25 merupakan drone pengisian bahan bakar di udara yang sedang dikembangkan untuk Angkatan Laut AS.

    Sementara itu, CEO Boeing Kelly Ortberg terkesan meremehkan dampak mogok kerja tersebut ketika berbicara dengan para analis membahas pendapatan kuartal kedua. Dia menekankan bahwa perusahaan telah mengatasi mogok kerja selama tujuh pekan yang terjadi tahun lalu, yang dilakukan oleh serikat Distrik 751, yang memproduksi pesawat komersial di Northwest dan memiliki 33.000 anggota.

    “Saya tidak akan terlalu khawatir tentang implikasi mogok kerja ini. Kami akan mengatasinya,” ucapnya.

    Mogok kerja oleh serikat Distrik 751 berakhir dengan persetujuan kontrak empat tahun yang mencakup kenaikan upah sebesar 38 persen.

    Lihat juga Video ‘Uji Kebolehan Helikopter-Jet Tempur F-16 saat Latgab Keris Woomera’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Tarif AS berlaku 7 Agustus, Pertamina tunggu regulasi impor minyak

    Tarif AS berlaku 7 Agustus, Pertamina tunggu regulasi impor minyak

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina (Persero) menyampaikan masih menunggu regulasi untuk mengimpor minyak mentah (crude) dan bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat, menjelang berlakunya tarif resiprokal AS terhadap Indonesia pada 7 Agustus.

    “Kami masih menunggu regulasi,” ucap Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

    Fadjar menyampaikan bahwa regulasi diperlukan untuk menjadi dasar langkah Pertamina untuk pembelian crude dan BBM dari Amerika Serikat.

    Pertamina telah menjajaki pembelian atau impor bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari negosiasi tarif resiprokal.

    Selain BBM, Fadjar menyampaikan bahwa Pertamina sebelumnya sudah melakukan kerja sama berupa penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan mitra Pertamina di AS untuk pembelian minyak mentah.

    MoU yang ditandatangani oleh Pertamina bersama mitranya masih bersifat terbuka, sehingga nantinya menyesuaikan kebutuhan, kapasitas fiskal Indonesia, dan kesiapan kilang di dalam negeri.

    Nantinya, minyak mentah yang diimpor dari AS akan ditampung di kilang-kilang Pertamina, salah satunya Kilang Balikpapan.

    “Peningkatan volume (impor) LPG juga masih penjajakan,” kata dia lagi.

    Pada 2024, Pertamina sudah mengimpor dari AS sebesar 57 persen dari total impor LPG.

    Berdasarkan hasil negosiasi, Pertamina berencana untuk meningkatkan impor gas yang dicairkan (Liquefied Petroleum Gas/LPG) dari AS menjadi 60 persen dari total impor LPG.

    Pernyataan tersebut terkait dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengungkapkan bahwa tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sebesar 19 persen akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.

    Adapun di luar tarif, kesepakatan perdagangan Indonesia-AS juga juga mencakup komitmen pembelian sejumlah produk asal AS.

    Di antaranya pembelian energi senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS, serta pengadaan 50 unit pesawat Boeing, sebagian besar merupakan model Boeing 777.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pria Ngamuk Teriak Bom di Pesawat Lion Air Sempat Dirawat di RSJ

    Pria Ngamuk Teriak Bom di Pesawat Lion Air Sempat Dirawat di RSJ

    Jakarta

    Polisi mengungkap sosok pria HR (42) yang mengamuk dan berteriak terkait ancaman bom di pesawat Lion Air rute Jakarta-Kualanamu. pria itu rupanya pernah dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ).

    “Berdasarkan informasi dari keluarga, pelaku sempat dirawat selama satu bulan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta,” kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald Sipayung kepada wartawan, Senin (4/8/2025).

    Pelaku diketahui melakukan perjalanan dari Merauke ke Makassar-Soekarno-Hatta dengan tujuan akhir Kualanamu, Medan. Pelaku sempat diamankan kepolisian Merauke lantaran tidak membayar hotel.

    “Pelaku sempat diamankan oleh kepolisian Merauke karena tidak membayar biaya menginap di Hotel Swiss Bell,” ujarnya.

    Setelah dilakukan pemeriksaan maraton, pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku juga sudah ditahan.

    Aksi Pelaku Teriak Bom di Lion Air

    Kombes Ronald mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (2/8). Insiden bermula saat pesawat berada dalam proses taxi way menuju landasan untuk lepas landas dari Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 18.35 WIB.

    Saat itu pria H mengamuk dan mengaku membawa bom dalam pesawat. Segera pilot memutuskan membatalkan penerbangan tersebut dan kembali ke apron.

    Sementara penumpang pesawat dievakuasi dan diminta menunggu di ruang tunggu Terminal 1A Bandara Internasional Soetta. Penerbangan Lion Air JT 308 mengalami penundaan selama beberapa jam dan harus mengganti pesawat dari Boeing 737-900 MAX PK-LRG ke Boeing 737-900ER PK-LSW.

    “Sebanyak 181 penumpang lainnya akhirnya dapat melanjutkan perjalanan menuju Bandara Kualanamu pukul 21.55 WIB,” kata Ronald.

    Sementara itu, Corporate Communications Officer Lion Air, Neni Artauli Sianturi, menjelaskan seluruh bawaan para penumpang kembali diperiksa. Hasilnya nihil ancaman pada barang-barang mereka.

    Halaman 2 dari 2

    (wnv/fca)

  • PSN Akan Luncurkan Satelit Nusantara Lima Akhir Agustus 2025

    PSN Akan Luncurkan Satelit Nusantara Lima Akhir Agustus 2025

    Jakarta

    PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) tengah mempersiapkan satelit baru yang dijadwalkan meluncur pada akhir Agustus 2025. Proyek satelit Nusantara Lima itu akan mengangkasa di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

    Melalui Nusantara Lima, PSN melancarkan aksi strategis dalam ekspansi layanan telekomunikasi nasional. Satelit berjenis Geostationary Orbit (GEO) itu akan mengorbit di atas ketinggian 36 ribu kilometer dari permukaan Bumi dengan kapasitas 160 Gbps, salah satu yang terbesar di kawasan.

    Dengan kapasitas besar itu nantinya 140 Gbps dialokasikan untuk wilayah Indonesia dan sisanya untuk melayani wilayah di Malaysia dan Filipina.

    Sebagai informasi, Boeing merupakan perusahaan di balik pembuatan satelit Nusantara Lima. Sementara, SpaceX dipercayai untuk membawa satelit tersebut menggunakan roket andalannya, Falcon 9, di Cape Canaveral, AS, menembus antariksa pada akhir Agustus 2025.

    Jika peluncuran sesuai rencana, satelit Nusantara Lima akan ditempatkan di atas garis khatulistiwa pada 113 derajat Bujur Timur. Cakupan area layanan satelit berteknologi very high throughput satellite (VHTS) ini menjangkau wilayah Asia Tenggara.

    Untuk di daratan, PSN juga telah menyiapkan tujuh gateway, yaitu di Aceh, Banjarmasin, Bengkulu, Cikarang, Gresik, Kupang, dan Tarakan.

    Nusantara Lima merupakan satelit berkapasitas tinggi yang disiapkan oleh PSN untuk memperkuat infrastruktur telekomunikasi nasional. Satelit ini diproyeksikan menggantikan Nusantara Dua yang gagal mencapai orbit pada 2020.

    PSN selaku operator satelit Nusantara Lima menyatakan bahwa seluruh persiapan telah berjalan lancar dan jadwal peluncuran telah dikonfirmasi.

    Adapun, detikINET diundang PSN untuk melakukan reportase langsung di lokasi peluncuran satelit Nusantara Lima. Jadi, detikers tunggu pemberitaan berikutnya ya yang tentunya informatif dan menarik buat kalian.

    (agt/fay)

  • Polisi Ringkus Penumpang Lion Air Terkait Ancaman Bom, Ini Kronologinya

    Polisi Ringkus Penumpang Lion Air Terkait Ancaman Bom, Ini Kronologinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi meringkus penumpang pesawat Lion Air JT 308 dengan rute Jakarta – Kualanamu inisial H (41) terkait dengan ancaman bom di dalam pesawat.

    Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Kombes Ronald Sipayung mengatakan ancaman bom itu terjadi pada Sabtu (2/8/2025) malam.

    “Terduga pelaku H langsung diamankan dan dibawa ke ruang OIC untuk dimintai keterangan lebih lanjut oleh petugas dari Otoritas Bandara,” ujar Ronald dalam keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).

    Dia menjelaskan, perkara ini terjadi saat proses Taxi Way menuju landasan untuk lepas landas dari Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sekitar pukul 18.35 WIB. 

    Saat posisi pesawat sudah pushback, salah satu penumpang berinisial H itu menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin. Sontak, pilot segera memutuskan untuk membatalkan penerbangan dan kembali ke apron. 

    Selanjutnya, penumpang pesawat dievakuasi dan diminta menunggu di ruang tunggu Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

    Akibat kejadian itu, penerbangan Lion Air JT 308 mengalami penundaan selama beberapa jam dan ada pergantian pesawat dari Boeing 737-900 MAX PK-LRG ke Boeing 737-900ER PK-LSW. 

    “Sebanyak 181 penumpang lainnya akhirnya dapat melanjutkan perjalanan menuju Bandara Kualanamu pukul 21.55 WIB,” pungkas Ronald.

  • Polisi Pastikan Penumpang Teriak Ada Bom dalam Pesawat Lion Air Masih Ditahan Polres Bandara Soetta – Page 3

    Polisi Pastikan Penumpang Teriak Ada Bom dalam Pesawat Lion Air Masih Ditahan Polres Bandara Soetta – Page 3

    Menurut Danang, selanjutnya, penumpang H diturunkan dan diserahkan kepada pihak berwenang, yaitu petugas Aviation Security (Avsec), Otoritas Bandar Udara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), serta Kepolisian, untuk investigasi dan proses lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

    Dia mengatakan, meskipun pernyataan awal pelanggan diduga sebagai candaan, Lion Air bersama pihak berwenang mengambil langkah tegas dan preventif dengan mengklasifikasikan situasi sebagai potensi ancaman (bomb threat).

    “Hal ini dilakukan demi memastikan kenyamanan seluruh pelanggan dan awak pesawat dalam menjalankan standar keselamatan serta keamanan penerbangan yang berlaku,” ucap Danang.

    Lalu, lanjut dia, seluruh pelanggan diturunkan, bagasi dan barang bawaan diperiksa ulang oleh petugas keamanan dan pihak terkait. Hasil pemeriksaan memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya.

    “Hasilnya, Lion Air akhirnya menyiapkan pesawat pengganti Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW, sebagai bentuk keselamatan dan kenyamanan. Penerbangan JT-308 kemudian diberangkatkan kembali pada hari yang sama, Sabtu 2 Agustus 2025 dan telah mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu,” papar Danang.

    Dikatakan Danang, Lion Air menegaskan agar seluruh pelanggan tidak menyampaikan pernyataan atau informasi palsu yang dapat mengganggu keamanan penerbangan, candaan maupun ancaman.

    “Sesuai UU No 1 /2009 tentang Penerbangan Pasal 437, informasi palsu atau ancaman yang mengganggu keamanan penerbangan dapat dikenakan sanksi hukum pidana dan penanganan tegas dari aparat,” tegas dia.

  • Hendak Lepas Landas di Bandara Soetta, Penumpang Lion Air Teriak Bawa Bom Berakhir Ditangkap Polisi – Page 3

    Hendak Lepas Landas di Bandara Soetta, Penumpang Lion Air Teriak Bawa Bom Berakhir Ditangkap Polisi – Page 3

    Menurut Danang, selanjutnya, penumpang H diturunkan dan diserahkan kepada pihak berwenang, yaitu petugas Aviation Security (Avsec), Otoritas Bandar Udara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), serta Kepolisian, untuk investigasi dan proses lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

    Dia mengatakan, meskipun pernyataan awal pelanggan diduga sebagai candaan, Lion Air bersama pihak berwenang mengambil langkah tegas dan preventif dengan mengklasifikasikan situasi sebagai potensi ancaman (bomb threat).

    “Hal ini dilakukan demi memastikan kenyamanan seluruh pelanggan dan awak pesawat dalam menjalankan standar keselamatan serta keamanan penerbangan yang berlaku,” ucap Danang.

    Lalu, lanjut dia, seluruh pelanggan diturunkan, bagasi dan barang bawaan diperiksa ulang oleh petugas keamanan dan pihak terkait. Hasil pemeriksaan memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya.

    “Hasilnya, Lion Air akhirnya menyiapkan pesawat pengganti Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW, sebagai bentuk keselamatan dan kenyamanan. Penerbangan JT-308 kemudian diberangkatkan kembali pada hari yang sama, Sabtu 2 Agustus 2025 dan telah mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu,” papar Danang.

    Dikatakan Danang, Lion Air menegaskan agar seluruh pelanggan tidak menyampaikan pernyataan atau informasi palsu yang dapat mengganggu keamanan penerbangan, candaan maupun ancaman.

    “Sesuai UU No 1 /2009 tentang Penerbangan Pasal 437, informasi palsu atau ancaman yang mengganggu keamanan penerbangan dapat dikenakan sanksi hukum pidana dan penanganan tegas dari aparat,” tegas dia.