Perusahaan: Bloomberg

  • Dolar AS Pagi Ini Melemah ke Level Rp 16.444

    Dolar AS Pagi Ini Melemah ke Level Rp 16.444

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah pagi ini. Mata uang Paman turun dan berada di level Rp 16.400-an.

    Dikutip dari data Bloomberg, Selasa (4/3/2025), nilai tukar dolar AS berada pada level Rp 16.444 atau melemah 35 poin (0,22%).

    Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya bervariatif. Dolar AS menguat terhadap dolar Australia yuan China, pound sterling, dan euro. Namun dolar AS melemah terhadap yen Jepang dan dolar Singapura.

    Dolar AS terpantau menguat 0,34% terhadap dolar Australia. Begitu juga dengan yuan China yang menguat 0,02%.

    Kemudian menguat 0,06% terhadap pound sterling, menguat 0,038% terhadap euro, turun 0,21% terhadap yen Jepang dan melemah 0,09% terhadap dolar Singapura.

    (ily/rrd)

  • Bantuan Militer yang Dihentikan AS untuk Ukraina Termasuk Senjata yang Sedang Dalam Perjalanan – Halaman all

    Bantuan Militer yang Dihentikan AS untuk Ukraina Termasuk Senjata yang Sedang Dalam Perjalanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Donald Trump memerintahkan penangguhan semua bantuan militer ke Ukraina, ujar seorang pejabat senior Departemen Pertahanan kepada Bloomberg.

    Menurut pejabat tersebut, seluruh bantuan militer AS ke Ukraina ditangguhkan hingga Trump yakin bahwa para pemimpin Ukraina telah melakukan upaya sungguh-sungguh untuk mencapai perdamaian.

    Arahan ini berlaku segera, dan berdampak pada lebih dari 1 miliar dolar AS dalam bentuk senjata dan amunisi.

    Seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada New York Times bahwa keputusan tersebut diambil setelah serangkaian pertemuan antara Trump dan para penasihat keamanan nasional seniornya.

    “Presiden Trump telah menegaskan bahwa fokusnya adalah pada perdamaian. Kami juga membutuhkan mitra kami untuk berkomitmen pada tujuan itu. Kami menghentikan sementara dan meninjau bantuan kami untuk memastikan bahwa bantuan tersebut berkontribusi pada solusi,” kata seorang pejabat Gedung Putih pada Senin (3/3/2025) malam waktu setempat, seperti yang dilaporkan oleh CNN.

    Penangguhan sementara bantuan militer ini tidak hanya memengaruhi bantuan di masa mendatang, tetapi juga senjata yang sedang dalam perjalanan, termasuk pengiriman melalui pesawat dan kapal, serta peralatan yang sedang transit di Polandia.

    AS telah memberikan bantuan senilai 119,8 miliar dolar AS sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia pada tahun 2022.

    Bantuan tersebut mencakup 67,1 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan militer, 49 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan keuangan, dan 3,6 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan kemanusiaan, menurut Kiel Institute for the World Economy.

    Keputusan ini diambil setelah pertemuan yang penuh ketegangan antara Trump dan Zelensky, di mana ketidaksepakatan mengenai bantuan militer dan sikap strategis Ukraina memicu ketegangan.

    Setelah pertemuan tersebut, Trump mengatakan bahwa Zelensky “belum siap untuk perdamaian.”

    “Dia tidak menghormati Amerika Serikat di Ruang Oval yang disayanginya. Dia bisa kembali ketika dia siap untuk perdamaian,” tulis Trump di Truth Social pada 28 Februari.

    Gedung Putih belum menentukan langkah apa yang harus diambil Ukraina untuk memulihkan aliran bantuan militer, sehingga menimbulkan ketidakpastian mengenai jadwal dan ketentuan untuk dimulainya kembali bantuan tersebut.

    Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada Associated Press bahwa Trump mengharapkan Zelensky untuk “berkomitmen” untuk merundingkan kesepakatan damai guna mengakhiri perang.

    Selain itu, AS menunda dan meninjau bantuan militernya untuk memastikan bahwa bantuan tersebut memberikan kontribusi pada solusi.

    AS Berupaya Libatkan Rusia dalam Perundingan Damai

    Setelah laporan penghentian sementara bantuan ke Ukraina, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengisyaratkan bahwa langkah tersebut terkait dengan upaya diplomatik terhadap Rusia, dilansir Financial Times.

    “Kami ingin membawa Rusia ke meja perundingan. Kami ingin menjajaki kemungkinan terwujudnya perdamaian,” ujarnya dalam sebuah pernyataan, tanpa secara langsung menyebutkan penangguhan bantuan tersebut.

    Keputusan Presiden Trump ini diperkirakan akan meningkatkan urgensi upaya di berbagai ibu kota Eropa untuk memperkuat dukungan militer mereka untuk Ukraina. 

    Pasalnya, jeda yang berkepanjangan dalam bantuan AS berpotensi memberikan keuntungan signifikan bagi pasukan Rusia di medan perang.

    Institut Studi Perang (ISW) mengeluarkan peringatan bahwa keputusan untuk menghentikan bantuan AS secara langsung akan merusak tujuan yang dinyatakan oleh Trump, yaitu mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Ukraina.

    “Rusia akan memanfaatkan penghentian bantuan AS ke Ukraina untuk merebut lebih banyak wilayah Ukraina dan berusaha melemahkan dukungan Eropa—pendekatan yang telah digariskan oleh Putin dalam teorinya tentang kemenangan,” tambah ISW.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Ekonomi Chili Tumbuh Positif, Lampaui Proyeksi Analis Empat Bulan Berturut-turut

    Ekonomi Chili Tumbuh Positif, Lampaui Proyeksi Analis Empat Bulan Berturut-turut

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonomi Chili tumbuh di atas perkiraan selama empat bulan berturut-turut pada Januari 2025. Kondisi itu menguatkan sikap bank sentral bahwa ada standar yang tinggi untuk penurunan suku bunga lebih lanjut.

    Dilansir dari Bloomberg, Indeks Imacec per Januari 2025 tercatat meningkat 0,4% dari Desember 2024. Indeks Imacec merupakan proksi untuk produk domestik bruto (PDB) yang mencerminkan ekonomi Chili.

    Berdasarkan analisis para analis yang dihimpun Bloomberg, Indeks Imacec Januari 2025 diperkirakan naik 0,2% dari bulan sebelumnya. Artinya, perekonomian Chili tumbuh di atas ekspektasi.

    Tidak hanya itu, ekonomi Chili juga mencatatkan pertumbuhan keempat berturut-turut. Catatan itu menjadi rentetan pertumbuhan terpanjang sejak 2021.

    Ekonomi Chili mulai membaik setelah goyah pada pertengahan 2024 saat memasuki tahun yang berpuncak pada pemilihan presiden. Pertumbuhan ditopang suku bunga yang lebih rendah dan kenaikan upah riil, keduanya menopang kepercayaan konsumen.

    Sementara aktivitas di mitra dagang utama China menguat, ketegangan perdagangan global masih membayangi sektor pertambangan.

    “Aktivitas Chili meningkat dan permintaan domestik kuat di awal tahun 2025, didukung oleh upah riil yang lebih tinggi. Data Januari menandakan kesenjangan output negatif menyempit lebih cepat daripada yang diantisipasi para pembuat kebijakan. Mereka juga mendukung nada yang kurang dovish dari bank sentral pada pertemuan kebijakan terakhirnya,” ujar Ekonom Amerika Latin di Bloomberg Economics, Felipe Hernandez.

    Felipe juga menjelaskan bahwa pihaknya berharap para pembuat kebijakan akan mempertahankan suku bunga hingga kuartal II/2025.

    Bank Sentral Chili melaporkan bahwa sektor perdagangan melonjak 3,4% pada Januari 2025 karena kenaikan di sektor ritel dan grosir, sementara sektor jasa tumbuh 1% selama periode tersebut. Di sisi lain, sektor pertambangan anjlok 6,1% selama pada awal tahun.

    Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani tindakan eksekutif yang mengarahkan Departemen Perdagangan untuk memeriksa kemungkinan tarif impor pada tembaga. Logam merah tersebut adalah produk ekspor utama Chili, dan AS adalah mitra dagang terbesar kedua negara tersebut.

    PDB Chili diperkirakan tumbuh 2,5% pada 2025 karena pemulihan investasi, menurut laporan keuangan publik terbaru pemerintah yang diterbitkan pada Februari 2025. Bank sentral, yang memperkirakan PDB tumbuh 2,3% tahun lalu, akan menerbitkan data resmi kuartal IV/2024 pada Selasa (18/3/2025).

    Chili akan mengadakan putaran pertama pemilihan presiden pada tanggal 16 November 2025 dan jika diperlukan, putaran kedua akan berlangsung bulan berikutnya.

  • Meta Garap Aplikasi Chatbot AI Mandiri? – Page 3

    Meta Garap Aplikasi Chatbot AI Mandiri? – Page 3

    Di sisi lain, sebelumnya Meta perusahaan induk Facebook, dilaporkan tengah merancang software dan hardware untuk robot humanoid. Informasi itu diketahui dari laporan terbaru Bloomberg.

    Dikutip dari The Verge, Senin (17/2/2025), tim baru dalam divisi Reality Labs Meta akan fokus pada pengembangan hardrware untuk robot humanoid yang mampu melakukan tugas rumah tangga.

    Tidak hanya berencana menciptakan robot dengan merek sendiri, perusahaan juga ingin mengembangkan teknologi dasar seperti kecerdasan buatan (AI), sensor, serta software yang dapat digunakan oleh berbagai perusahaan robotika.

    Dilaporkan, Meta saat ini sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan, termasuk Unitree Robotics dan Figure AI, untuk mewujudkan rencana tersebut.

    Dalam sebuah memo internal, Chief Technology Officer Meta Andrew Bosworth menyebut, investasi besar Meta di bidang AI dan mixed reality dapat mendukung pengembangan robotika.

  • Youtube Jadi Platform Favorit Penonton Podcast di AS

    Youtube Jadi Platform Favorit Penonton Podcast di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Youtube menjadi platform favorit penonton podcast Amerika Serikat dengan jumlah penonton lebih dari 1 juta miliar orang per bulan. 

    Wakil Presiden bidang Kemitraan Youtube Tim Katz mengatakan YouTube pertama kali mengidentifikasi podcast sebagai format konten populer selama pandemi. “Kami telah melihat banyak pertumbuhan,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, dikutip Minggu (2/3/2025).

    Sebelumnya, Katz mengatakan YouTube tidak secara khusus mendorong penetrasi podcast. Menurutnya, para podcaster secara organik masuk ke YouTube, dan pengguna berbondong-bondong memproduksi konten di Youtube. 

    “Pada saat itu, kami seperti, kami harus berusaha keras [mengakomodasinya],” jelasnya.

    YouTube pun melihat itu jadi peluang dengan memastikan podcaster dapat mendaftar ke layanan iklan, menawarkan analitik yang lebih kuat, dan merekomendasikan lebih banyak konten podcast kepada pemirsa dan pendengar.

    Capaian Youtube ini melampaui Spotify Technology SA, yang sebenarnya membantu mendefinisikan ledakan podcast ketika menginvestasikan lebih dari $1 miliar untuk akuisisi dan kesepakatan lisensi untuk acara-acara populer. 

    Namun pada 2022, setelah investor mulai lelah melihat Spotify yang boros dalam pengeluaran, menutup studio podcasting internalnya, mengurangi jumlah karyawan, hingga secara signifikan mengurangi upaya podcastingnya. 

    Di sisi lain, pada waktu bersamaan, YouTube mulai menawarkan sebanyak $300.000 kepada kreator untuk menarik mereka membuat podcast versi video. 

    Tahun lalu, berdasarkan data Youtube, pemirsa menonton lebih dari 400 juta jam podcast setiap bulan. Lalu pada Oktober 2024, pengakuan datang dari Edison Research yang menyatakan YouTube sebagai platform podcast paling populer di AS, menggantikan Spotify dan aplikasi Podcast milik Apple Inc.

    Tak ingin kalah saing, Spotify juga menghadirkan podcast video. Spotify meluncurkan program kemitraan baru dengan membayar kreator video berdasarkan jumlah pendengar, bukan pendapatan iklan, dan telah merayu kreator untuk menayangkan podcastnya di platform asal Swedia tersebut.  

    “Secara umum, saya yakin mereka melihat tren yang sama dengan yang kami lihat di platform kami — bahwa pengguna ingin menikmati konten video,” kata Katz. 

    Di Amerika Serikat, podcast video dianggap membantu Presiden Donald Trump memenangkan pemilihan tahun lalu. Tayangan podcast menjangkau jutaan pemirsa di YouTube dengan tampil di acara-acara populer seperti The Joe Rogan Experience dan Last Weekend with Theo Von. 

  • JP Morgan, FTSE Russell, hingga McKinsey positif tentang Danantara

    JP Morgan, FTSE Russell, hingga McKinsey positif tentang Danantara

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    JP Morgan, FTSE Russell, hingga McKinsey positif tentang Danantara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 01 Maret 2025 – 17:26 WIB

    Elshinta.com – BP Investasi Danantara yang beberapa waktu lalu diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dinilai berpeluang dorong perekonomian Indonesia. Hal ini diungkap oleh beberapa perusahaan dunia yang bergerak di bidang bisnis dan keuangan, seperti McKinsey, JP Morgan, dan FTSE Russell.

    Danantara, yang merupakan akronim dari Daya Anagata Nusantara, adalah badan pengelola investasi nasional yang dibentuk untuk mengelola aset BUMN, yang terpisah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melalui investasi strategis.

    Nama ini memiliki makna filosofis: ‘Daya’ berarti energi atau kekuatan, ‘Anagata’ berarti masa depan, dan ‘Nusantara’ merujuk pada Tanah Air Indonesia.

    Dengan Danantara, pemerintah berharap dapat memperkuat perekonomian nasional dan menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    JP Morgan

    JP Morgan menyambut positif lahirnya Danantara. Henry Wibowo, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan, sebelum peluncuran Danantara, menyatakan bahwa Danantara berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar modal Indonesia dalam waktu dekat. 

    “Danantara bisa menjadi katalis positif. Tapi untuk selanjutnya, kita harus melihat detailnya setelah diresmikan Presiden,” ujarnya dalam sebuah forum di Jakarta 21 Februari lalu.

    Nina eksekusinya baik, menurut Henry, Danantara bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia.

    “Jika Danantara bisa leverage up, misalnya, USD 1 miliar-USD 3 miliar dipakai untuk support pasar modal, baik itu ekuitas, obligasi. Saya bisa katakan hal itu membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita, jadi katalis positif dalam waktu dekat harapannya,” kata dia.

    FTSE Russell

    FTSE Russell, yang merupakan penyedia indeks pasar saham global, juga beranggapan serupa. Wanming Du, Policy Director FTSE Russell, dalam forum yang sama, menyebut kehadiran Danantara merupakan langkah besar bagi Indonesia dalam menarik investasi global. 

    Ia mencatat dengan proyeksi aset kelolaan sekitar US$900 miliar, Danantara dapat menjadi sovereign wealth fund terbesar ketujuh di dunia. Agar mencapai potensi tersebut, ia menyarankan agar Danantara menerapkan strategi investasi yang terdiversifikasi serta transparansi tinggi.

    “Jika melihat contoh-contoh di masa lalu, di mana dana kekayaan negara berinvestasi pada potensi infrastruktur dasar, yang membantu mendukung pertumbuhan ekonomi, mendukung pertumbuhan tersebut. Dan hal ini akan mendatangkan banyak hal [investor asing], investasi asing, FDI, misalnya,” ujar dia.

    McKinsey & Company

    Sementara itu, McKinsey & Company, menilai bahwa Danantara berpotensi menjadi alat untuk Indonesia mempercepat pertumbuhan ekonomi.

    “Dengan adanya badan pengelola investasi seperti Danantara dapat menjadi wadah bagi pemerintah untuk mengonsolidasikan aset negara, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatannya, yang berpeluang menjadi langkah strategis dalam mendorong perekonomian Indonesia,” ujar Khoon Tee Tan, Managing Partner Indonesia, McKinsey & Company, dikutip dari Bloomberg Technoz, Sabtu (1/3).

    Menurut dia konsep badan pengelola investasi seperti Danantara bukanlah hal baru di dunia dan terbukti sukses beberapa negara.

    “Sejumlah negara telah menerapkan model serupa, seperti di Singapura, Malaysia, dan Norwegia. Banyak di antaranya telah membuktikan prestasinya sebagai institusi yang berhasil menggenjot perekonomian negara,” jelas dia.

    Sumber : Elshinta.Com

  • MacBook Air M4 Segera Hadir! Apple Bakal Luncurkan pada Maret 2025? – Page 3

    MacBook Air M4 Segera Hadir! Apple Bakal Luncurkan pada Maret 2025? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple dikabarkan bakal segera merlis MacBook Air M4 pada Maret 2025 ini. Kabar ini mencuat dari jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, dengan mengatakan, perusahaan tengah mempersiapkan peluncuran generasi baru laptop tipisnya.

    Mengutip Engadget, Sabtu (1/3/2025), Apple diketahui telah menggerakkan tim pemasaran, penjualan, dan retail, serta membiarkan stok MacBook Air generasi sebelumnya semakin menipis.

    Ini mengindikasikan, produk laptop baru milik perusahaan berbasis di Cipertino tersebut akan segera hadir di pasaran.

    Seperti pendahulunya, MacBook Air M4 diprediksi akan tersedia dalam dua ukuran layar, 13 inci dan 15 inci. Model baru ini diyakini membawa peningkatan performa signifikan dibandingkan generasi sebelumnya.

    Apple sendiri merilis MacBook Air M3 pada Maret 2024, lalu memperkenalkan chipset M4 pertama kalinya di iPad Pro beberapa bulan setelanya.

    Oktober lalu, perusahaan juga meng-update lini iMac, Mac mini, dan MacBook Pro dengan chipset M4. Kini, MacBook Air akan menjadi produk berikutnya yang mendapat pembaruan.

    Meski belum banyak informasi soal perubahaan desain atau fitur tambahan, perusahaan sempat meningkatkan kapasitas memori di lini MacBook Air sebelumnya.

    Kini, laptop model M2 dan M3 dilengkapi minimal RAM sebesar 16GB. Ini berarti ada kemungkinan MacBook Air dengan chipset M4 juga mendapatkan peningkatan dalam hal RAM.

    Dengan peluncuran semakin dekat, fans Apple tentunya sangat menantikan kejutan yang akan diungkap oleh perusahaan pada tahun ini.

  • Ngeri ‘Kiamat’ Pekerjaan karena AI, Begini Faktanya

    Ngeri ‘Kiamat’ Pekerjaan karena AI, Begini Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masa depan pekerjaan digambarkan akan mengalami pergeseran seiring dengan berkembangnya teknologi.

    Menurut laporan terbaru dari World Economic Forum (WEF) yang bertajuk Future of Jobs Report 2025 menemukan bahwa sebanyak 41% pengusaha berencana mengurangi jumlah karyawan mereka dan digantikan oleh kecanggihan teknologi kecerdasan buatan atau AI.

    Mengutip CNBC Make It, angka itu bahkan lebih tinggi di Amerika Serikat, di mana 48% responden mengatakan mereka berencana untuk mengadopsi strategi tersebut.

    Kendati statistik itu mungkin mengkhawatirkan, namun bukan berarti bahwa akan ada krisis ketenagakerjaan yang akan datang, menurut Till Leopold, penulis utama studi tersebut dan Kepala Pekerjaan, Upah, dan Penciptaan Pekerjaan di World Economic Forum (WEF).

    “Kami tidak melihat skenario ‘kiamat pekerjaan’ yang terkenal ini,” kata Leopold kepada CNBC Make It.

    Sebaliknya, Leopold berpikir bahwa ini adalah masalah peningkatan keterampilan. Laporan Future of Jobs Report 2025 menemukan bahwa 77% pemberi kerja berupaya meningkatkan keterampilan tenaga kerja mereka saat ini agar dapat bekerja lebih baik bersama AI, sementara 47% berupaya mentransisikan karyawan dari peran yang menurun ke peran lain dalam organisasi.

    “Hal terpenting bukanlah bahwa kita mungkin tidak memiliki cukup pekerjaan. Masalahnya adalah pekerjaan mungkin terlihat sangat berbeda,” katanya.

    Leopold mengatakan bahwa pekerjaan yang paling mungkin terpengaruh sebagian besar adalah pekerjaan kerah putih atau pekerja kantoran yang sangat berfokus pada entri data, seperti pekerjaan administrasi dan paralegal, yang menurutnya sebagian besar sejalan dengan apa yang telah ditemukan dalam edisi laporan sebelumnya.

    Penambahan yang lebih baru mencakup pekerjaan akuntansi dan desain grafis, karena model AI generatif yang lebih baru telah meningkatkan kemampuan untuk keduanya.

    “Apakah pekerjaan akuntansi, desain grafis seperti yang ada saat ini masih ada dalam lima tahun? Saya pikir apa yang diberitahukan kepada kita dengan sangat jelas adalah, Tidak. Pekerjaan jenis baru yang pada dasarnya adalah versi yang telah berevolusi,” paparnya.

    Laporan terbaru lainnya menguatkan temuan World Economic Forum.

    Survei kepala keuangan pada bulan Juni 2024 yang dilakukan oleh Universitas Duke dan Federal Reserves of Atlanta dan Richmond menemukan bahwa 37% responden telah menggunakan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan tugas yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan. Adapun 54% berencana untuk melakukannya selama tahun depan, termasuk 76 persen perusahaan besar.

    Namun, seperti Leopold, John Graham, seorang profesor keuangan di Duke dan direktur akademik survei tersebut, tetap yakin bahwa tidak akan ada banyak PHK.

    “Dalam jangka pendek, ini akan lebih tentang menutup beberapa lubang dan mungkin tidak mempekerjakan seseorang yang seharusnya mereka miliki tetapi tidak memberhentikan seseorang,” katanya kepada CNN.

    Studi lain oleh Bloomberg Intelligence melukiskan gambaran yang kurang cerah, khususnya di Wall Street. Dikatakan bahwa bank dapat memangkas hingga 200.000 pekerjaan dalam lima tahun ke depan karena kecerdasan buatan. Hampir seperempat responden mengindikasikan penurunan tajam yakni antara 5% dan 10% dari tenaga kerja mereka.

    Namun, terlepas dari temuan penelitian tersebut, penulis Tomasz Noetzel setuju dengan Leopold dan Graham.

    “Setiap pekerjaan yang melibatkan tugas rutin dan berulang berisiko. Namun AI tidak akan menghilangkannya sepenuhnya, melainkan akan mengarah pada transformasi tempat kerja,” katanya.

    Mengenai masa depan, Leopold menyarankan bahwa soft skills akan memainkan peran utama.

    “Kita membutuhkan apa yang kita sebut ‘keterampilan manusia’ [seperti] kreativitas, kolaborasi, ketahanan, ketangkasan. Ini menjadi sangat penting,” ungkapnya.

    (luc/luc)

  • Perjanjian Mineral Batal Diteken Usai Trump-Zelensky Cekcok di Gedung Putih

    Perjanjian Mineral Batal Diteken Usai Trump-Zelensky Cekcok di Gedung Putih

    Washington DC

    Perjanjian mineral bagi-hasil antara Amerika Serikat (AS) dan Ukraina batal ditandatangani setelah cekcok terjadi antara Presiden Donald Trump dan Presiden Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih, dengan disaksikan banyak wartawan.

    Dalam pertemuan luar biasa di Ruang Oval pada Jumat (28/2) waktu setempat, Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia, dengan Trump kemudian melontarkan serangan verbal terhadap Zelensky dengan menyebutnya “kurang ajar”.

    Trump dan Zelensky kemudian adu mulut, dengan suara Trump sempat meninggi dan bahkan berteriak saat berbicara dengan Presiden Ukraina tersebut. Cekcok antara kedua presiden ini terjadi di depan mata para wartawan yang meliput pertemuan keduanya di Ruang Oval Gedung Putih.

    Trump bersikeras menyebut Zelensky kalah dalam perang melawan Rusia, dengan berkata “orang-orang sekarat, Anda kekurangan pasukan”. Dia bahkan mengancam akan menarik dukungan AS untuk Ukraina.

    Zelensky, seperti dilansir Associated Press dan Bloomberg, Sabtu (1/3/2025), diminta meninggalkan Gedung Putih oleh para penasihat top Trump setelah keduanya terlibat cekcok. Zelensky juga langsung bergegas menuju ke kendaraan yang menunggunya dan meninggalkan Gedung Putih.

    Seremoni penandatanganan untuk perjanjian mineral itu, beserta konferensi pers, yang telah dijadwalkan batal digelar. Sejumlah pejabat AS, yang tidak disebut namanya, mengatakan bahwa perjanjian mineral itu belum ditandatangani sebelum Zelensky meninggalkan Gedung Putih.

    Perjanjian itu akan memungkinkan AS mendapatkan akses lebih besar terhadap mineral tanah jarang di Ukraina. Trump sebelumnya menyebut perjanjian itu sebagai langkah penting untuk membalas dukungan AS kepada Ukraina selama perang berkecamuk.

    Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Perjanjian yang dinegosiasikan dalam beberapa hari terakhir ini akan membuka kekayaan mineral Ukraina yang sangat besar kepada AS. Namun perjanjian ini tidak mencakup jaminan keamanan yang jelas dari AS untuk Ukraina, yang merupakan kekecewaan bagi Kyiv.

    Trump menyebut kehadiran orang Amerika dalam bisnis di Ukraina akan menjadi sebuah bentuk jaminan.

    Berapa nilai kesepakatan dalam perjanjian itu bagi AS tidak disebutkan secara pasti. Trump mengatakan dirinya memperkirakan akan memperoleh ratusan miliar dolar Amerika dari perjanjian itu.

    Zelensky sebelumnya menegaskan dirinya tidak akan menandatangani perjanjian yang akan membuat Ukraina terlilit utang selama beberapa generasi.

    Ukraina disebut akan menyumbangkan 50 persen dari “seluruh pendapatan yang diperoleh dari monetisasi di masa depan atas semua aset sumber daya alam milik pemerintah Ukraina” kepada dana rekonstruksi yang dimiliki dan dikelola bersama oleh AS dan Ukraina.

    Perjanjian itu tidak merinci bagaimana dana itu akan dibelanjakan, juga tidak mengidentifikasi aset spesifik yang dicakupnya, meskipun disebutkan bahwa dana tersebut akan mencakup simpanan mineral, minyak dan gas alam, serta infrastruktur seperti terminal gas dan pelabuhan.

    Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jeda Siang, IHSG Makin Babak Belur

    Jeda Siang, IHSG Makin Babak Belur

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa sesi I hari ini, Jumat (28/2/2025), semakin jatuh ke level 6.300.

    IHSG pada sesi I melemah 185,3 poin atau 2,86% hingga mencapai level 6.300,1.

    IHSG sesi I bergerak dalam rentang 6.292-6.485. Hanya sebanyak 79 saham yang diperdagangkan menguat. Sementara itu, sebanyak 541 saham turun, dan sebanyak 158 saham stagnan.

    Volume perdagangan IHSG sesi I hari ini mencapai 9,19 miliar lembar saham dengan frekuensi 690.178 kali hingga mencatatkan transaksi Rp 7,4 triliun.

    Pada saat IHSG sesi I hari ini melemah, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga semakin jatuh.

    Dikutip dari data Bloomberg pada pukul 13.01 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.592 per dolar AS atau melemah 138  poin (0,84%).