Perusahaan: Bloomberg

  • Starlink Ditinggal, Ramai-ramai Boikot Kerajaan Bisnis Elon Musk

    Starlink Ditinggal, Ramai-ramai Boikot Kerajaan Bisnis Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerajaan bisnis Elon Musk satu per satu menunjukkan tanda-tanda kehancuran. Gerakan boikot Tesla kian meluas, ditandai dengan amukan massa di showroom Tesla di beberapa wilayah di Amerika Serikat (AS).

    Tak cuma itu, pengguna Tesla ramai-ramai menempel stiker yang menghujat Musk sebagai sang pemilik. Presiden AS Donald Trump sampai turun gunung membeli mobil Tesla baru dan menyebut aksi boikot Tesla ilegal.

    Sebelumnya, eksodus pengguna X juga bikin heboh. Pengguna X kecewa dengan manuver politik Musk untuk memenangkan Trump lewat propaganda di media sosial tersebut. Banyak yang akhirnya meninggalkan X dan beralih ke layanan serupa seperti BlueSky, Mastodon, dan Threads.

    Terbaru, Starlink ikut kena getahnya. Internet berbasis satelit tersebut bertujuan menghubungkan masyarakat di area terpencil yang tak terjangkau jaringan seluler dan broadband. Saat ini, Starlink masih mendominasi industri layanan internet satelit, tetapi perlahan-lahan mulai ditinggalkan.

    Dikutip dari The Guardian, Selasa (18/3/2025), banyak pengguna yang berlangganan Starlink menunjukkan rasa frustasi terhadap sikap politik Musk. Bahkan, tak sedikit yang berkomitmen untuk berhenti menggunakan Starlink sepenuhnya.

    Barry Nisbet, seorang pemain biola Skotlandia yang bisnisnya di Shetland menggabungkan musik dengan pelayaran, menyebut penghormatan kontroversial Musk di acara pelantikan Trump sebagai salah satu alasan ia meninggalkan Starlink, meskipun hal itu merugikannya.

    “Saya sudah lama merasa tidak nyaman dengan Musk dan perannya dalam pemilu AS. Monopoli [bisnis Musk] juga sangat membuat saya terganggu,” kata Nisbet, dikutip dari The Guardian.

    Maraknya pengguna yang meninggalkan Starlink di Eropa menjadi momentup tepat bagi layanan internet satelit buatan Eropa yang bisa dijadikan alternatif. Eutelsat asal Prancis mendadak mengalami lonjakan nilai saham hingga 500% sejak perselisihan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    CEO Eutelsat mengatakan kepada Bloomberg bahwa layanannya akan menggantikan Starlink di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan.

    Viasat dari Inggris juga dilaporkan sudah berdiskusi dengan pemerintah Eropa untuk menggantikan Starlink milik Musk.

    Di Inggris, Starlink umumnya digunakan oleh rumah tangga dan bisnis di wilayah remot yang memiliki akses broadband buruk. Seorang penginstal Starlink untuk bisnis dan rumah tangga di wilayah selatan Inggris mengatakan saat ini belum ada alternatif sebaik Starlink untuk memberikan akses internet cepat.

    “Di satu sisi, [Starlink] adalah tool dan solusi yang ada bagi banyak area remot, tertutama yang infrastrukturnya buruk. Namun di sisi lain, kami harus berurusan dengan Elon yang bodoh,” ia menuturkan.

    Richard Opie, seorang konsultan di area semi-remot di Northumberland mengatakan ia berlangganan Starlink sejak pandemi. Namun, kini ia mempertimbangkan untuk beralih jika ada alternatif yang bisa diandalkan.

    “[Starlink] adalah berkah di area remot, namun perkembangan politik sekarang berubah. Elon Musk adalah figur yang berbeda. Showroom Tesla sudah digeruduk. Saya tak nyaman melihat Musk dekat dengan Trump dan sikap Musk secara umum,” kata Opie.

    “Ini adalah dilema. Kami ingin mencari alternatif lain, tetapi sekarang masih terjebak [dengan Starlink],” kata dia.

    Pengguna Starlink lainnya Mel Sayer mengatakan ia menolak menginap di hotel milik Trump karena tak mau memberikan uang sepeser pun untuk Trump.

    “Sekarang, saya menolak mendanai Musk setelah sikapnya dengan pose salute,” kata dia.

    Starlink tumbuh pesat di Inggris. Penggunanya makin banyak dari 13.000 menjadi 87.000 pada tahun lalu.

    (fab/fab)

  • Kenapa IHSG Anjlok 5 Persen Hingga Bursa Ditutup Mendadak? Sinyal Bahaya Ekonomi Indonesia

    Kenapa IHSG Anjlok 5 Persen Hingga Bursa Ditutup Mendadak? Sinyal Bahaya Ekonomi Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi signifikan sejak awal perdagangan hari ini. IHSG melemah segera setelah pembukaan hingga menyentuh posisi terendah di level 6.170 pada sesi perdagangan Selasa 18 Maret 2025. Akibatnya, aktivitas bursa saham ditutup sementara.

    Berdasarkan data Bloomberg, IHSG mencatatkan penurunan terdalam di Asia dan kawasan ASEAN, menjadi indeks dengan performa terburuk pada perdagangan hari ini. Sentimen negatif terutama datang dari aksi jual bersih investor asing yang terus berlanjut, mencapai total Rp24 triliun sepanjang tahun 2025, tanpa tanda-tanda pembalikan arah.

    Sinyal Kondisi Ekonomi Memburuk

    Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) merilis hasil Economic Experts Survey pada Senin 17 Maret 2025. Survei independen ini bertujuan untuk menangkap wawasan para ahli mengenai kondisi ekonomi nasional serta memperkuat diskusi kebijakan berbasis data.

    Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas ahli ekonomi, yakni 23 dari 42 responden atau 55%, menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini memburuk dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

    “Tujuh ahli bahkan menilai situasi ini jauh lebih buruk, sementara 11 ahli menganggap stagnan, dan hanya satu responden yang melihat adanya perbaikan. Dengan interval kepercayaan rata-rata sebesar 7,71 poin, hasil survei ini mencerminkan pandangan yang cenderung pesimis terhadap ekonomi Indonesia,” demikian laporan LPEM UI.

    Lebih lanjut, mayoritas responden juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi ke depan akan melambat meskipun tidak ada yang memperkirakan kontraksi yang lebih dalam. Sementara itu, sekitar seperempat responden memperkirakan tidak ada perubahan signifikan, dan enam ahli masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi tetap berlanjut.

    Di sisi lain, Analis Mirae Asset Sekuritas mengungkapkan bahwa dalam dua hari ke depan, Bank Indonesia (BI) dan Federal Reserve (The Fed) akan mengumumkan kebijakan suku bunga. Hal ini mendorong pelaku pasar untuk mengambil sikap wait and see, sehingga banyak investor memilih untuk keluar sementara dari pasar saham.

    “Sementara pekan depan, perdagangan diperkirakan akan lebih sepi menjelang libur Hari Raya Idul Fitri. Bursa akan tutup selama tujuh hari, dari 28 Maret hingga 7 April,” demikian tertulis dalam riset Mirae Asset, Selasa 18 Maret 2025.

    Saham Kapitalisasi Besar Tertekan

    Selain faktor eksternal, IHSG juga terbebani oleh anjloknya sejumlah saham berkapitalisasi besar (big caps). Salah satu yang paling signifikan adalah PT DCI Indonesia Tbk (DCII), yang anjlok 20% dan menyumbang penurunan sebesar 38,46 poin terhadap IHSG.

    Pada pukul 10:55 WIB, IHSG terkoreksi sebesar 3,18%, menjadikannya indeks dengan pelemahan terdalam di Asia. Bahkan, sempat turun lebih dalam hingga lebih dari 3,4%. Sementara itu, mayoritas indeks saham utama di kawasan justru bergerak positif. Indeks Nikkei 225 (JP225) Jepang menguat 1,44%, diikuti oleh indeks saham Malaysia (KLSE) dan Singapura (STI) yang masing-masing naik 1,04% dan 1%.

    Daftar Saham Big Caps yang Tertekan:

    PT DCI Indonesia Tbk (DCII) anjlok 20% ke Rp115.800 per saham, dengan total transaksi Rp2,38 miliar. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) turun 19,55% ke Rp5.350 per saham, dengan total transaksi Rp153 miliar. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melemah 13,54% ke Rp4.950 per saham, dengan total transaksi Rp125 miliar. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 5,98% ke Rp4.400 per saham, dengan total transaksi Rp812 miliar.

    Dengan sentimen negatif yang masih kuat dan ketidakpastian pasar menjelang keputusan suku bunga BI dan The Fed, investor disarankan untuk tetap mencermati pergerakan pasar dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG dalam waktu dekat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Induk Google Alphabet Berpotensi Akuisisi Startup Keamanan Wiz Rp491,74 Triliun

    Induk Google Alphabet Berpotensi Akuisisi Startup Keamanan Wiz Rp491,74 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Alphabet, induk perusahaan Google, sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi startup keamanan siber Wiz senilai sekitar $30 miliar atau Rp491,74 triliun (kurs: Rp16.391). 

    Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, jika akuisisi ini terealisasi berpotensi menjadi kesepakatan terbesar perusahaan teknologi raksasa tersebut hingga saat ini.

    Dilansir dari reuters, Selasa (18/3/2025), kesepakatan tersebut belum ditandatangani dan masih bisa berubah, kata sumber tersebut. Alphabet dan Wiz tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

    Wiz telah membatalkan kesepakatan senilai $23 miliar dengan Alphabet tahun lalu untuk fokus pada penawaran umum perdananya.

    Startup ini menyediakan solusi keamanan siber berbasis cloud yang didukung oleh kecerdasan buatan yang membantu perusahaan mengidentifikasi dan menghilangkan risiko kritis pada platform cloud.

    Sumber anonim Reuters menilai akuisisi sebesar ini kemungkinan besar akan menghadapi pengawasan regulasi karena perusahaan teknologi raksasa terus diawasi ketat untuk kemungkinan praktik monopolistik.

    Jika kesepakatan ini terwujud, hal ini dapat membantu Alphabet memasuki industri keamanan siber dan memperluas segmen infrastruktur komputasi awan yang sedang berkembang pesat, yang menghasilkan pendapatan lebih dari US$43 miliar tahun lalu.

    Adapun minat terhadap industri keamanan siber melonjak sejak gangguan global CrowdStrike tahun lalu, membuat perusahaan lebih peduli tentang melindungi infrastruktur digital mereka.

    Wiz saat ini memiliki valuasi  sebesar US$12 miliar menurut putaran pendanaan  terakhir yang mereka terima pada Mei 2024.

    Sebelumnya, kinerja induk usaha Google, Alphabet Inc. mencatatkan hasil di bawah ekspektasi pada kuartal IV/2024 akibat pertumbuhan bisnis cloud-nya yang melambat.

    Mengutip Bloomberg pada Kamis (6/2/2025), penjualan kuartalan, tidak termasuk pembayaran kepada mitra, mencapai US$81,6 miliar, ujar Alphabet dalam sebuah. Analis telah memproyeksikan US$82,8 miliar, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

    Alphabet mengumumkan belanja modal sebesar US$75 miliar pada 2025, jauh melebihi US$57,9 miliar yang diharapkan analis. Investasi tersebut “secara langsung mendorong pendapatan” karena membantu pelanggan, kata CEO Alphabet Sundar Pichai dalam sebuah panggilan dengan investor.

    Unit bisnis cloud Google sejauh ini merupakan indikator paling jelas tentang bagaimana ledakan AI berkontribusi pada penjualan perusahaan. Perusahaan rintisan menjadi pelanggan karena mereka membutuhkan lebih banyak daya komputasi untuk pekerjaan mereka, tetapi tidak secepat yang diharapkan. 

    Penjualan sekitar US$12 miliar pada kuartal IV/2024 yang dicatatkan Google meleset dari perkiraan. Google Cloud masih tertinggal di belakang Amazon.com Inc. dan Microsoft Corp. dalam hal ukuran.

    Pichai mengatakan Google perlu terus berinvestasi di cloud untuk “memastikan kami dapat mengatasi peningkatan permintaan pelanggan.”

    Para investor mendesak Alphabet untuk menunjukkan bahwa mereka mempertahankan momentum di seluruh bisnisnya karena mereka menghabiskan lebih banyak biaya untuk AI, dan karena persaingan di pasar itu semakin ketat.

    Perusahaan rintisan AI asal China, DeepSeek, mengejutkan Silicon Valley bulan lalu ketika mereka mengatakan telah menciptakan model AI yang kuat dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan pesaing mereka di AS.

    Selama panggilan pendapatan, Pichai menyebut DeepSeek sebagai “tim yang luar biasa” tetapi mengatakan bahwa model Google juga unggul dalam hal efisiensi.

  • Rupiah Diprediksi Menguat, Didorong Pelemahan Data Ekonomi AS

    Rupiah Diprediksi Menguat, Didorong Pelemahan Data Ekonomi AS

    JAKARTA – Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 17 Maret.

    Ariston menyampaikan pergerakan dolar AS kemungkinan masih dibayangi sentiment negatif karena pasar berekspektasi bahwa kebijakan kenaikan tarif Trump bisa mendorong ekonomi AS mengalami resesi.

    “Laporan survei tingkat keyakinan konsumen terbaru di Jumat malam, menunjukkan keyakinan yang menurun di kalangan konsumen AS terhadap kondisi perekonomian AS ke depan,” ujarnya kepada VOI, Senin, 17 Maret.

    Adapun berdasarkan data Michigan Consumer Sentimen AS dirilis di level 57,9 pada Maret 2025 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 64,7.

    Selain itu, Ariston menyampaikan data inflasi AS yang dirilis pekan lalu, menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Data inflasi konsumen AS dirilis 2,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya 3,0 persen. Inflasi yang lebih rendah ini membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan lanjutan oleh Bank Sentral AS,” jelasnya.

    Ia menyampaikan pergerakan rupiah pada Senin, 17 Maret, berpotensi menguat terhadap dolar AS ke area support di Rp16.200 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp16.400 per dolar AS.

    Mengutip Bloomberg, pada hari Jumat, 14 Maret, Kurs rupiah spot di tutup naik 0,47 persen ke level Rp16.428 per dolar AS.

    Sementara itu, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,24 persen ke level harga Rp16.428 per dolar AS.

  • Kebijakan Ekonomi Pemerintah untuk Idulfitri 2025, Apa Saja?

    Kebijakan Ekonomi Pemerintah untuk Idulfitri 2025, Apa Saja?

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan menjelang Hari Raya Idulfitri 2025 untuk mendorong pergerakan ekonomi nasional.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, langkah ini bertujuan meningkatkan permintaan dan pasokan guna mendukung aktivitas ekonomi selama libur Lebaran.

    Sejumlah program terkait kebijakan ekonomi telah disiapkan, termasuk promosi pariwisata selama periode Idulfitri. Tahun ini, jumlah perjalanan wisata diproyeksikan mencapai 122,1 juta perjalanan.

    Pemerintah juga memberikan insentif berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) sebesar tambahan 6% untuk tiket transportasi, serta diskon tarif tol 20% untuk perjalanan jarak jauh atau barrier gate to barrier gate di beberapa ruas tol pada H-7 hingga H-4 Idulfitri dan H+7 hingga H+8 Idulfitri.

    Selain itu, percepatan program kendaraan listrik turut menjadi bagian dari kebijakan ini, dengan subsidi sebesar Rp 7 juta per unit motor listrik.

    Dalam aspek kesejahteraan pekerja, pemerintah menetapkan pemberian tunjangan hari raya (THR) Keagamaan bagi pekerja dan buruh, serta bonus hari raya bagi pengemudi dan kurir berbasis aplikasi, yang harus dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum Lebaran.

    ASN, pegawai daerah, serta pensiunan juga akan menerima THR dua minggu sebelum Idulfitri.

    Pemerintah turut menggelar program belanja nasional, seperti Friday Mubarak pada 28 Februari-28 Maret 2025 dengan target transaksi Rp 75-77 triliun, BINA Lebaran pada 14-30 Maret 2025 dengan target Rp 30 triliun, serta kampanye belanja daring Ramadan di berbagai platform e-commerce.

    Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia tetap berada dalam posisi yang kuat. Menurut data Bloomberg Februari 2025, risiko resesi Indonesia berada di bawah 5%, jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Meksiko (38%), Kanada (35%), dan AS (25%).

    Airlangga menegaskan, fondasi ekonomi nasional yang kokoh, diversifikasi mitra dagang, serta penguatan hilirisasi menjadi faktor utama dalam menjaga daya saing Indonesia di tengah dinamika global.

    Pada 2024, ekonomi nasional mencatat pertumbuhan solid sebesar 5,03% (yoy), dengan sejumlah provinsi, seperti Papua Barat dan Maluku Utara mengalami pertumbuhan pesat berkat sektor industri pengolahan serta pertambangan.

    elain itu, berbagai kebijakan ekonomi turut berkontribusi terhadap stabilitas nasional, seperti indeks keyakinan konsumen (IKK) di level 126,4 pada Februari 2025, indeks pembelian manufaktur atau PMI manufaktur berada di zona ekspansi di level 53,6, serta deflasi 0,48% (mtm) yang masih dialami Indonesia karena adanya program diskon tarif listrik, dengan komponen inti mengalami inflasi 0,25% (mtm).

  • Dibayangi Perang Tarif Trump, Konsumsi China Menguat pada Awal 2025

    Dibayangi Perang Tarif Trump, Konsumsi China Menguat pada Awal 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi di China tumbuh lebih cepat pada awal 2025, membantu mengimbangi dampak tarif Presiden AS Donald Trump, yang menekan eksportir di negara perdagangan terbesar di dunia tersebut.

    Menurut data Biro Statistik Nasional (NBS) yang dilansir dari Bloomberg pada Senin (17/3/2025), tingkat penjualan eceran meningkat 4% pada Januari-Februari dari periode yang sama tahun sebelumnya, melampaui perkiraan ekonom dan meningkat dari kenaikan 3,7% pada bulan Desember. Namun, tingkat pengangguran China terpantau naik sejak akhir tahun lalu.

    Sementara itu, tingkat output industri naik 5,9%, lebih tinggi dari estimasi median dalam survei analis Bloomberg. Pertumbuhan investasi aset tetap meningkat menjadi 4,1%. 

    “Data ritel berada dalam kisaran yang bagus dan nyaman. Itu mungkin menyiratkan bahwa stimulus kebijakan lebih lanjut masih diperlukan. Pada saat yang sama, tidak terlalu lemah sehingga orang akan khawatir sebelum kebijakan tersebut berlaku,” kata Helen Qiao, kepala ekonom untuk China Raya di Bank of America Global Research. 

    Sejauh ini, para pelaku pasar tidak terlalu terkesan dengan data yang tampaknya optimis. Indeks CSI 300 dalam negeri mengalami sedikit kerugian sementara kenaikan dalam Indeks Hang Seng China Enterprises menyempit menjadi 0,2% dari 1,1% sebelumnya.

    Obligasi 10 tahun China mengalami kerugian, dengan imbal hasil naik empat basis poin menjadi 1,87%, ditetapkan sebagai yang tertinggi dalam sekitar seminggu. Kurs yuan yang diperdagangkan diluar negeri memangkas kenaikan, setelah bank sentral mempertahankan cengkeramannya yang ketat pada nilai tukar referensi harian untuk mata uang tersebut.

    Angka-angka tersebut memberikan gambaran paling komprehensif sejauh ini tentang bagaimana ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah berjalan sejak Trump memulai perang dagang baru. China menggabungkan data untuk Januari dan Februari untuk memperhalus distorsi yang disebabkan oleh waktu liburan Tahun Baru Imlek yang tidak teratur.

    Meningkatkan belanja konsumen adalah kunci untuk melawan kebijakan AS yang mengacaukan perdagangan global dan menyebabkan perlambatan ekspor China, yang berkontribusi terhadap hampir sepertiga ekspansi ekonomi negara tersebut pada tahun 2024. 

    Menurut Jacqueline Rong, kepala ekonom China di BNP Paribas SA, peningkatan pengiriman ke luar negeri oleh China telah mendukung produksi industri pada awal tahun. Ekspor mencapai rekor US$540 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini.

    “Ke depannya, dampak tarif pada ekspor akan terlihat cepat atau lambat, dan risiko penurunan pada ekspor pasti akan terlihat,” kata Rong.

  • Bos Apple Malu Fitur Canggih iPhone Ditunda, Ini Biang Keroknya

    Bos Apple Malu Fitur Canggih iPhone Ditunda, Ini Biang Keroknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penundaan fitur Siri di Apple Intelligence ternyata menimbulkan gejolak besar di internal Apple. Bahkan, salah satu executive Apple menyebut penundaan fitur ini sebagai hal yang buruk dan memalukan.

    Kondisi ini terungkap dalam laporan terbaru Bloomberg yang mengungkap informasi dari rapat seluruh karyawan divisi Siri di Apple.

    Rapat tersebut dipimpin oleh Robby Walker, Senior Director of Siri and Information Intelligence di Apple. Walker sudah bekerja di Apple sejak tahun 2013 mengurusi teknologi asisten digital Siri.

    Dalam pertemuan tersebut, Walker menekankan belum tahu kapan fitur-fitur Siri yang dijanjikan Apple siap diluncurkan. Fitur yang dimaksud termasuk Siri yang bisa memahami konteks personal pengguna, in-app actions, dan bisa memahami konten yang ditampilkan di layar.

    Fitur ini seharusnya diluncurkan sebagai bagian dari update iOS 18, namun Apple berencana merilisnya bersama iOS 19. Walker kemudian mengatakan saat ini fitur-fitur Siri hanya berfungsi dengan baik antara dua pertiga hingga 80%.

    “Kami memiliki komitmen lain di Apple untuk pengerjaan proyek-proyek lain,” kata Walker, dikutipndari 9to5Mac, Senin (17/3/2025).

    “Kami ingin menjaga komitmen kami terhadap proyek-proyek lain tersebut, dan proyek-proyek ini berpotensi lebih mendesak daripada fitur yang ditunda,” ia menuturkan.

    Ia mengatakan keputusan mengenai waktu akan dibuat berdasarkan kasus per kasus, seiring dengan berjalannya pengerjaan produk yang direncanakan untuk tahun depan.

    “Pelanggan tidak hanya mengharapkan fitur-fitur baru ini, tetapi mereka juga menginginkan Siri yang lebih lengkap,” katanya.

    Eksekutif senior seperti SVP Software Engineering Craig Federighi dan SVP Machine Learning dan AI Strategy John Giannandrea sama-sama mengaku bertanggung jawab atas penundaan ini.

    Bloomberg melaporkan Apple tidak akan memecat eksekutif seniornya karena krisis AI perusahaan. Namun, Apple merencanakan penyesuaian manajemen.

    Rapat ini juga mengindikasikan ketegangan antara divisi Siri dan divisi pemasaran Apple.

    Walker menyinggung keputusan departemen pemasaran Apple karena mempromosikan fitur-fitur AI meskipun pada kenyataannya mereka belum siap. Keputusan ini, kata dia membuat keadaan menjadi lebih buruk.

    (fab/fab)

  • Dolar AS Mulai Jinak ke Level Rp 16.348

    Dolar AS Mulai Jinak ke Level Rp 16.348

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) mulai jinak terhadap rupiah pada perdagangan pagi hari ini. Mata uang Paman Sam itu menurun ke level Rp 16.300-an.

    Dikutip dari data Bloomberg, Senin (17/3/2025), sekitar pukul 09.30 WIB nilai tukar dolar AS melemah 2 poin atau 0,01%. Dolar AS pun kini bertengger pada level Rp 16.348.

    Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan ada peluang penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Hal itu karena dolar AS masih dibayangi sentimen negatif akibat pasar berekspektasi bahwa kebijakan kenaikan tarif Presiden Donald Trump bisa mendorong ekonomi AS ke jurang resesi.

    “Laporan survei tingkat keyakinan konsumen terbaru di Jumat (14/3) malam, menunjukkan keyakinan yang menurun di kalangan konsumen AS terhadap kondisi perekonomian AS ke depan. Data Michigan Consumer Sentimen AS dirilis 57.9 vs sebelumnya 64.7,” jelas Ariston kepada detikcom.

    Selain itu, data inflasi AS yang dirilis pekan lalu menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di mana data inflasi konsumen AS dirilis 2,8% vs 3,0%. Inflasi yang lebih rendah ini membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan lanjutan oleh Bank Sentral AS.

    “Oleh karena itu ada peluang penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS ke arah area support di Rp 16.200, dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.400,” ucap Ariston.

    (acd/acd)

  • Rupiah Hari Ini Menguat Tipis Jadi Rp 16.348 Per Dolar AS

    Rupiah Hari Ini Menguat Tipis Jadi Rp 16.348 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah hari ini menguat tipis atas dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan, Senin (17/3/2025).

    Melansir Bloomberg, rupiah hingga pukul 09.34 WIB naik tipis 2 poin atau 0,01% menjadi Rp 16.348 per dolar AS.

    Selain rupiah hari ini yang menguat, beberapa mata uang Asia catat kenaikan, seperti rupee India naik tinggi mencapai 23% menjadi 87 rupee per dolar AS. Kemudian won Korea juga naik tinggi sebesar 42% menjadi 1,446 won per dolar AS.

    Reuters melaporkan, dolar AS melemah mendekati titik terendah dalam lima bulan terhadap sejumlah mata uang utama pada Senin (17/3/2025), dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang tidak stabil serta data ekonomi makro yang kurang menggembirakan.

    Analis Goldman Sachs Dominic Wilson mengungkapkan, pasar makro mengalami dua perubahan besar.

    Pertama, terjadi penurunan penilaian terhadap aset-aset AS akibat volatilitas kebijakan tarif serta meningkatnya ketidakpastian yang dipicu oleh pemerintahan saat ini. Kedua, terdapat peningkatan penilaian terhadap dorongan fiskal di Jerman.

    “Kombinasi dari kedua faktor ini menghadirkan tantangan besar terhadap dominasi narasi keistimewaan AS yang selama ini mendominasi pasar,” ucapnya.

    Selain rupiah hari ini yang naik, beberapa mata uang Asia lain juga catat kenaikan, seperti yen Jepang naik tipis 0,03% menjadi 148 yen per dolar AS dan yuan China naik 0,01% menjadi 7,2 yuan per dolar AS.

  • Apple Pertimbangkan Hapus Port pada iPhone 17

    Apple Pertimbangkan Hapus Port pada iPhone 17

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple dikabarkan berencana memperkenalkan varian ‘Air’ dalam seri iPhone 17 dengan model lebih ramping. Salah satu caranya dengan menghilangkan port. 

    Port iPhone merupakan antarmuka fisik pada perangkat iPhone yang memungkinkan koneksi dengan perangkat lain atau aksesori. Selama bertahun-tahun, iPhone telah menggunakan dua jenis port utama yaitu Lightning  dan USB-C, yang digunakan mulai dengan seri iPhone 15. 

    Adapun Port berfungsi sebagai pengisian daya baterai, transfer data (misalnya, foto, video, dan musik) ke dan dari komputer hingga koneksi ke aksesori (misalnya, headphone, adaptor, dan docking station).

    Mark Gurman dari Bloomberg membagikan informasi tentang model iPhone yang lebih ramping ini. Apple mempertimbangkan untuk membuat iPhone 17 Air sebagai iPhone pertama yang sepenuhnya tanpa port. Sebagai penggantinya, iPhone akan menggunakan pengisian daya nirkabel secara eksklusif serta sinkronisasi data berbasis cloud untuk transfer data. 

    Sementara itu Techcrunch, Senin (17/3/2025) menyebut bahwa, Apple masih menunda rencana ini karena kemungkinan penolakan oleh regulator Eropa dan adanya persyaratan dari Uni Eropa bagi produsen smartphone untuk menyertakan port USB-C. 

    Dengan demikian, iPhone 17 Air kemungkinan besar akan tetap memiliki port, meskipun dengan desain yang lebih ramping dan fitur-fitur inovatif lainnya.

    Sebelumnya, bocoran desain iPhone 17 Pro sudah muncul ke publik, dengan desain lama 3 kamera boba. Meskipun mengusung desain kamera lama, namun akan ada tambahan bingkai besar di bagian belakang ponsel.

    Sehingga terlihat jarak antara kamera boba dengan flash akan sedikit jauh. Lensa berada di sisi kiri bar, sedangkan LED flash, mikrofon belakang, dan LiDAR Scanner berjajar vertikal di sisi kanan.

    Pembawa acara Front Page Tech Jon Prosser mengatakan, iPhone 17 Pro memiliki fitur finishing dua warna dengan bilah kamera tampak lebih gelap dibandingkan bagian belakang lainnya.

    Namun belum dijelaskan apakah perubahan desain tersebut memiliki manfaat, atau murni untuk estetika saja.

    Kemudian mengutip GSMArena, Digital Chat Station mengatakan bahwa iPhone Pro Max yang akan datang akan menampilkan fitur Dynamic Island yang lebih tipis.

    Ponsel akan memiliki komponen metalensa Face ID yang menyusut. Metalensa adalah lensa optik ultra-tipis canggih yang menggunakan struktur nano untuk memanipulasi cahaya pada tingkat mikroskopis.

    Mereka menggunakan susunan struktur nano seperti titanium dioksida atau silikon dan secara tepat dapat mengontrol fase, amplitudo, dan polarisasi cahaya yang masuk.