Perusahaan: Bloomberg

  • IHSG Sesi I Menguat 0,90 Persen, Sektor Teknologi Memimpin

    IHSG Sesi I Menguat 0,90 Persen, Sektor Teknologi Memimpin

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi I, Kamis (20/3/2025).

    Sejak awal perdagangan, IHSG sudah bergerak ke atas setelah dua hari lalu mengalami penurunan tajam yang menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan atau trading halt.

    Pada penutupan sesi I hari ini, IHSG menguat 0,90 persen atau 56,97 poin ke level 6.368,6. Sepanjang sesi ini, IHSG bergerak dalam rentang 6.359 hingga 6.446.

    Total volume perdagangan mencapai 9,44 miliar lembar saham dengan nilai perdagangan sebesar Rp 6,37 triliun dari 674.256 kali transaksi.

    Secara keseluruhan, terdapat 290 saham yang mengalami kenaikan, 265 saham terkoreksi, dan 238 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.

    Sektor teknologi pada sesi ini menguat paling besar hingga 10 persen, diikuti sektor barang baku yang menguat 1,4 persen, energi 1,1 persen, transportasi 1 persen, dan sektor infrastruktur 0,6 persen. Sedangkan pelemahan terjadi pada sektor keuangan sebesar 0,9 persen dan sektor barang konsumsi primer 0,6 persen.

    Di sisi lain, saat IHSG menguat pada sesi I hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga menguat. Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah siang ini berada di level Rp 16.470 per dolar AS, menguat 61 poin atau 0,37 persen.

  • Ikut Menguat, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Jadi Rp 16.480 Per Dolar AS

    Ikut Menguat, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Jadi Rp 16.480 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini, Kamis (20/3/2025), ikut menguat seperti pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).

    Dikutip dari data Bloomberg pada pukul 09.37 WIB di pasar spot exchange, rupiah pagi ini berada pada level Rp 16.480 per dolar AS atau menguat 50,5 poin (0,31%).

    Sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah melemah sebesar 0,63% menjadi Rp 16.531 per dolar AS. Pasar obligasi juga cenderung melemah, dengan indeks obligasi turun 0,10% dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik 7 bps menjadi 7,10%.

    Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam rapat dewan gubernur (RDG) BI menyampaikan, BI akan terus memperkuat strategi stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamental ekonomi melalui intervensi di pasar valas, surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder, dan transaksi spot, domestic non-deliverable forward (DNDF).

    Pada saat nilai tukar rupiah pagi ini menguat, IHSG hari ini pada pukul 09.26 WIB kembali menguat 1,70 persen atau 107,5 poin ke level 6.419,2.

  • Kerajaan Bisnis Elon Musk Tumbang: Tesla Diboikot, Starlink Ditinggal

    Kerajaan Bisnis Elon Musk Tumbang: Tesla Diboikot, Starlink Ditinggal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk sedang diterpa krisis besar. Bisnisnya satu per satu menunjukkan tanda kehancuran. Masyarakat makin kencang menggaungkan gerakan anti Elon Musk, sekaligus memboikot beberapa perusahaan milik orang terkaya di dunia tersebut.

    Showroom Tesla di berbagai negara bagian Amerika Serikat (AS) digeruduk ratusan demonstran. Demonstrasi ini merupakan bagian dari gerakan “Tesla Takedown” yang dimulai pada 15 Februari lalu.

    Aksi boikot Tesla ini ditengarai beberapa faktor. Salah satunya, banyak yang mengkritik aksi pemangkasan besar-besaran di pemerintahan federal yang dilakukan Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah kepemimpinan Musk.

    Pemangkasan anggaran tersebut berdampak pada pemecatan PNS, penghapusan program-program federal, hingga rencana konsolidasi lembaga pemerintah. Hal ini dilakukan berbarengan dengan upaya Musk meloloskan kontrak-kontrak pemerintah terhadap bisnis-bisnisnya.

    Tak cuma peran Musk di DOGE yang dikritisi, tetapi juga sikap politiknya yang mendukung partai sayap kanan di Jerman, hingga menuduh beberapa politisi Inggris tanpa dasar.

    Musk juga menuai kontroversi saat berpose kontroversial mirip ‘salute’ ala Nazi saat pelantikan Trump. Sebelum Tesla dan Starlink kena getahnya, X miliknya sudah lebih dulu ditinggal pengguna karena dinilai menjadi alat propaganda Musk untuk memenangkan Trump.

    Boikot Tesla Makin Parah

    Penyerangan showroom Tesla tadinya hanya segelintir. Namun, aksi ini meluas pasca Jaksa Agung Pam Bondi bersumpah untuk menindak vandalisme terhadap Tesla. Presiden AS Donald Trump juga mengatakan aksi tersebut sebagai terorisme domestik. Bahkan, Trump mengatakan aksi boikot Tesla ilegal.

    Pernyataan Trump mengemuka sehari setelah saham Tesla mengalami penurunan terburuk dalam hampir 5 tahun terakhir pada Senin (10/3) pekan lalu.

    Penjualan Tesla anjlok di beberapa negara. Para pemilik Tesla di AS juga ramai-ramai menempel stiker yang menunjukkan kemarahan mereka terhadap Musk.

    “Mereka [penyerang showroom Tesla] membahayakan perusahaan AS yang hebat,” ujar Trump, dikutip dari The Guardian, pekan lalu.

    “Elon Musk ‘bertaruh’ untuk membantu Negara kita, dan dia melakukan PEKERJAAN yang LUAR BIASA! Namun, Kaum Kiri Radikal, seperti yang sering mereka lakukan, mencoba memboikot Tesla secara ilegal dan kolusi, salah satu produsen mobil hebat di Dunia, dan ‘bayi’ Elon, untuk menyerang dan menyakiti Elon, dan semua yang ia perjuangkan,” tulis Trump di akun Truth Social miliknya pada Selasa (11/3) pagi waktu setempat.

    Gerakan protes Tesla Takedowns dimulai oleh aktor dan pembuat film Hollywood, Alex Winter, dan Joan Donovan, seorang asisten profesor Jurnalisme dan Studi Media Baru di Universitas Boston.

    Gerakan ini menyerukan orang-orang agar menjual mobil Tesla, membuang saham, dan bergabung dengan gerakan tersebut.

    Lebih dari 80 demonstrasi dijadwalkan hadir pada akhir pekan lalu, dan lebih dari 70 demonstrasi direncanakan hingga akhir April, menurut situs web Tesla Takedown.

    Di pinggiran kota Boston, Dedham, sekitar 100 demonstran berkumpul di showroom Tesla. Begitu juga di daerah pinggiran Philadelphia, West Chester, yang memiliki jumlah demonstran yang sama.

    Wilayah Baltimore menjadi salah satu jumlah peserta demo terbesar hingga 300 demonstran. Sementara di Washington, DC, lebih dari 50 demonstran berkumpul pada siang hari di luar showroom, mereka memegang spanduk dan menari diiringi lagu-lagu dari Beyonce dan Daft Punk ketika para pengemudi yang lewat membunyikan klakson mereka sebagai bentuk dukungan.

    Sara Steffens, seorang mantan jurnalis dan advokat kebijakan, mengatakan bahwa ia dan Melissa Knutson, seorang wiraswasta, akan mengubah demonstrasi menjadi sebuah pesta dansa.

    Knutson mengatakan bahwa ia ingin meniru suasana musik yang ia lihat di sebuah demonstrasi di Maryland.

    “Kita harus bergembira karena ini adalah perjalanan panjang, dan kita harus mengembangkan gerakan kita untuk melawan otoritarianisme ini,” kata Knutson dikutip dari CNN, Selasa (18/3).

    Opini negatif tentang Musk pelan-pelan akan merusak reputasi Tesla. Kepala situs otomotif Edmunds Jessica Caldwell mengatakan, perhatian negatif juga dapat membuat konsumen lebih banyak berpikir dan mempertimbangkan opsi EV dari merek lain selain Tesla.

    Caldwell mengatakan bahwa pangsa pasar Tesla telah melemah sebelum adanya protes ini, karena banyak produsen mobil yang telah memperkenalkan mobil listrik baru ke pasar.

    “Saya membayangkan beberapa (investor Tesla) berharap bahwa ini adalah gejolak jangka pendek dan akan lancar kembali ke depannya,” katanya. “Sulit untuk mengatakannya pada saat ini,” imbuhnya.

    Ia menilai, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah para pemilik Tesla bersedia menjual kendaraan mereka karena kritik terhadap Musk.

    “Tidak semua orang mampu membuat keputusan itu,” katanya.

    Starlink Mulai Ditinggalkan

    Setelah Tesla, kini Starlink juga menjadi sasaran kemarahan masyarakat. Layanan internet berbasis satelit tersebut sejatinya bertujuan baik, yakni menghubungkan masyarakat di area terpencil yang tak terjangkau jaringan seluler dan broadband.

    Saat ini, Starlink masih mendominasi industri layanan internet satelit, tetapi perlahan-lahan mulai ditinggalkan.

    Dikutip dari The Guardian, Selasa (18/3), banyak pengguna yang berlangganan Starlink menunjukkan rasa frustasi terhadap sikap politik Musk. Bahkan, tak sedikit yang berkomitmen untuk berhenti menggunakan Starlink sepenuhnya.

    Barry Nisbet, seorang pemain biola Skotlandia yang bisnisnya di Shetland menggabungkan musik dengan pelayaran, menyebut penghormatan kontroversial Musk di acara pelantikan Trump sebagai salah satu alasan ia meninggalkan Starlink, meskipun hal itu merugikannya.

    “Saya sudah lama merasa tidak nyaman dengan Musk dan perannya dalam pemilu AS. Monopoli [bisnis Musk] juga sangat membuat saya terganggu,” kata Nisbet, dikutip dari The Guardian.

    Maraknya pengguna yang meninggalkan Starlink di Eropa menjadi momentup tepat bagi layanan internet satelit buatan Eropa yang bisa dijadikan alternatif. Eutelsat asal Prancis mendadak mengalami lonjakan nilai saham hingga 500% sejak perselisihan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    CEO Eutelsat mengatakan kepada Bloomberg bahwa layanannya akan menggantikan Starlink di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan.

    Viasat dari Inggris juga dilaporkan sudah berdiskusi dengan pemerintah Eropa untuk menggantikan Starlink milik Musk.

    Di Inggris, Starlink umumnya digunakan oleh rumah tangga dan bisnis di wilayah remot yang memiliki akses broadband buruk.

    Seorang penginstal Starlink untuk bisnis dan rumah tangga di wilayah selatan Inggris mengatakan saat ini belum ada alternatif sebaik Starlink untuk memberikan akses internet cepat.

    “Di satu sisi, [Starlink] adalah tool dan solusi yang ada bagi banyak area remot, tertutama yang infrastrukturnya buruk. Namun di sisi lain, kami harus berurusan dengan Elon yang bodoh,” ia menuturkan.

    Richard Opie, seorang konsultan di area semi-remot di Northumberland mengatakan ia berlangganan Starlink sejak pandemi. Namun, kini ia mempertimbangkan untuk beralih jika ada alternatif yang bisa diandalkan.

    “[Starlink] adalah berkah di area remot, namun perkembangan politik sekarang berubah. Elon Musk adalah figur yang berbeda. Showroom Tesla sudah digeruduk. Saya tak nyaman melihat Musk dekat dengan Trump dan sikap Musk secara umum,” kata Opie.

    “Ini adalah dilema. Kami ingin mencari alternatif lain, tetapi sekarang masih terjebak [dengan Starlink],” kata dia.

    Pengguna Starlink lainnya Mel Sayer mengatakan ia menolak menginap di hotel milik Trump karena tak mau memberikan uang sepeser pun untuk Trump.

    “Sekarang, saya menolak mendanai Musk setelah sikapnya dengan pose salute,” kata dia.

    Eksodus Pengguna X

    Seperti dijelaskan di atas, X milik Musk sudah lebih dulu menghadapi krisis eksodus pengguna. Kemenangan Trump dalam Pemilu AS menjadi penyebabnya.

    X diketahui menjadi salah satu alat yang digunakan Musk untuk menyebar kampanye demi memenangkan Trump.

    Menurut laporan Reuters pada November 2024, aplikasi pesaing X, Bluesky, mendapat penambahan jutaan pengguna baru yang memilih meninggalkan X.

    Secara spesifik, Bluesky berhasil meraup 2,5 juta pengguna baru dalam sepekan pasca kemenangan Trump. Total penggunanya melompat menjadi 16 juta.

    Bluesky merupakan salah satu dari beberapa aplikasi pesaing X yang menawarkan alternatif platform mikroblog pasca Musk mencaplok Twitter dan mengubah namanya. Bluesky terhitung masih baru, didirikan pada 2021 silam.

    “Kami melihat peningkatan pertumbuhan pengguna yang memecahkan rekor tertinggi. Engagement seperti like, follows, dan akun baru, tumbuh signifikan. Kami mencatat penambahan setidaknya 1 juta pengguna baru dalam sehari,” kata Bluesky dalam keterangan resminya beberapa saat lalu.

    Organisasi kawakan seperti Center for Countering Digital Hate, organisasi media Guardian, serta mantan anchor CNN Don Lemon, terang-terangan mengatakan telah meninggalkan X karena kekhawatiran terkait kebijakan konten pada platform tersebut.

    Beberapa pakar misinformasi menyebut X memainkan peran sentral dalam menyebarkan informasi sesat selama masa Pilpres AS.

    (fab/fab)

  • Heboh Isu Dicaplok Grab, Gojek Bantah Bilang Begini

    Heboh Isu Dicaplok Grab, Gojek Bantah Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gojek Indonesia menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan dengan pihak manapun mengenai potensi transaksi. Pernyataan ini dibuat setelah muncul laporan media bahwa Grab akan membeli perusahaan tersebut.

    Perusahaan transportasi dan pengiriman asal Singapura disebut telah memulai proses uji tuntas terhadap pesaingnya Gojek, demikian laporan Bloomberg mengutip sumber yang mengetahui hal tersebut.

    Saham Grab naik 5,4% sebelum pembukaan pasar pada Selasa (18/3) waktu setempat dan kemudian memangkas keuntungannya menjadi 3,4% di zona hijau.

    GoTo, yang mengoperasikan platform pemesanan kendaraan dan pengantaran makanan Gojek, berakhir 5% lebih tinggi pada Selasa.

    Pembicaraan merger antara Grab, yang didukung oleh Uber dan GoTo telah berjalan cukup lama, namun belum menghasilkan kesepakatan. Terutama karena kekhawatiran persaingan atas penggabungan dua pemain besar di Asia Tenggara.

    “Perusahaan dan manajemen terus fokus pada kegiatan bisnis dan mencapai kinerja yang baik,” kata GoTo, dikutip dari Reuters, Rabu (19/3/2025).

    GoTo, pada awal Februari lalu, menjawab rumor pasar dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana aksi korporasi yang material dalam 12 bulan ke depan selain pelaksanaan pembelian kembali saham.

    (fab/fab)

  • Muncul Lagi Kabar Merger dengan Grab, GOTO Buka Suara

    Muncul Lagi Kabar Merger dengan Grab, GOTO Buka Suara

    Jakarta

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyampaikan klasifikasi terkait kabar merger perusahaan dengan Grab Holding Ltd yang kembali muncul. GoTo menegaskan, hingga saat ini tidak ada kesepakatan dengan Grab.

    Sekretaris Perusahaan GoTo, R.A. Koesoemohadiani menegaskan, sejak penyampaian Keterbukaan Informasi oleh Perseroan pada tanggal 4 Februari 2025 menyangkut kabar serupa, hingga kini belum ada perubahan informasi.

    “Di mana sampai dengan tanggal keterbukaan ini, tidak ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah diberitakan di media massa,” kata Koesoemohadiani, dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Rabu (19/3/2025).

    Koesoemohadiani mengatakan, sampai saat ini Perseroan beserta jajaran manajemen terus fokus pada kegiatan usaha dan pencapaian kinerja perusahaan.

    Dalam laporan kinerja yang diumumkan pada 12 Maret 2025 kemarin, GoTo tercatat membukukan EBITDA Rp 386 miliar atau tumbuh 348% secara year-on-year (yoy), alias naik 191% menjadi Rp 399 miliar secara quarter-to-quarter (Q-to-Q).

    “Berita yang beredar di media massa tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha Perseroan,” ujarnya.

    Sebagai informasi, kabar tentang merger GoTo dan Grab kembali muncul melalui pemberitaan Bloomberg beberapa waktu lalu. Kabarnya Grab kembali melanjutkan pembicaraan untuk mengakuisisi GoTo. Perusahaan asal Singapura itu disebut-sebut telah memulai proses uji tuntas atau due diligence.

    Pada Februari lalu, Reuters juga telah memberitakan tentang rencana merger ini. Disebutkan aksi korporasi tersebut sebagai langkah untuk mengatasi kerugian perusahaan yang terjadi selama bertahun-tahun. Para investor berharap adanya kesepakatan pada 2025.

    Tonton juga Video: CEO GoTo Umumkan Driver Gojek Bakal Dapat Bantuan Hari Raya

    (shc/rrd)

  • Data Ekonomi Positif, Menkeu Bessent Pede AS Tak Resesi

    Data Ekonomi Positif, Menkeu Bessent Pede AS Tak Resesi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS terbilang sehat dan tidak ada alasan bagi Negeri Paman Sam untuk mengalami resesi.

    “Saya tidak dapat menjamin apa pun,” kata Bessent dalam sebuah wawancara, dikutip dari Bloomberg pada Rabu(19/3/2025).

    Bessent juga menepis pertanyaan tentang jaminan tidak akan ada penurunan kinerja ekonomi Negeri Paman Sam sebagai “konyol.”

    Para ekonom telah memperingatkan bahwa ada peningkatan risiko penurunan ekonomi, sebagian karena ketidakpastian atas kenaikan tarif Presiden Donald Trump, dan kekhawatiran atas dampaknya setelah pungutan diputuskan dan diterapkan.

    “Yang dapat saya jamin adalah tidak ada alasan kita perlu mengalami resesi. Kami melihat beberapa data dasar yang sangat bagus,” kata Bessent, sambil merujuk pada data-data terkait dari kartu kredit dan bank.

    Bessent mengatakan mungkin ada jeda saat ekonomi beralih dari ketergantungan pada belanja pemerintah, tetapi dia menegaskan pemerintahan Trump akan mengendalikan belanja. 

    “Kami akan membawa kembali manufaktur ke dalam negeri dan kami akan membuat negara ini lebih terjangkau bagi pekerja Amerika,” ujarnya.

    Tarif Timbal Balik 

    Meski Bessent memperingatkan bahwa dirinya belum melihat angka-angka terkait tarif timbal balik yang akan diumumkan pada tanggal 2 April, dia mengatakan prosesnya akan melibatkan setiap mitra dagang yang diberi tugas tertentu.

    “Apa yang akan terjadi pada tanggal 2 April—setiap negara akan menerima angka yang kami yakini mewakili tarif mereka. Untuk beberapa negara, jumlahnya bisa sangat rendah. Untuk beberapa negara, jumlahnya bisa sangat tinggi,” katanya. 

    Bessent menyatakan optimismenya bahwa dalam beberapa kasus, suatu negara dapat menghindari tarif timbal balik karena kesepakatan telah dinegosiasikan sebelumnya. Mitra dagang lainnya mungkin berupaya untuk menegosiasikan penurunan tingkat bea masuk mereka setelah mereka menerima jumlahnya, katanya.

    Menteri Keuangan juga mengatakan departemennya bekerja sama dengan Kongres untuk membuat undang-undang yang lebih membatasi investasi keluar ke China.

    Pemerintahan Biden mengeluarkan perintah eksekutif pada 2024 yang mewajibkan penyaringan dan pelaporan beberapa investasi AS ke China, tetapi beberapa pegiat anti-China di Capitol Hill mendesak Departemen Keuangan untuk berbuat lebih banyak.

    “Kami akan memastikan bahwa investasi keluar kami tidak berbalik dan digunakan untuk melawan kami. Kami akan terus menyelidiki hal ini dan jika perlu memblokirnya,” kata Bessent.

  • Arah Kebijakan The Fed: Tahan Suku Bunga Hampir Pasti, Komentar Powell Dinanti

    Arah Kebijakan The Fed: Tahan Suku Bunga Hampir Pasti, Komentar Powell Dinanti

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed diperkirakan akan kembali menahan suku bunga acuan dalam pertemuan kebijakan moneter pada Rabu (19/3/2025).

    Langkah ini memberi waktu bagi bank sentral untuk menilai dampak kebijakan Presiden Donald Trump terhadap ekonomi AS yang masih dibayangi tekanan inflasi dan perlambatan pertumbuhan.

    Pengenaan tarif baru oleh pemerintahan Trump, serta langkah balasan dari mitra dagang AS, telah melemahkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan ekspektasi inflasi. Namun, dengan beberapa kebijakan tarif yang ditunda setelah diumumkan, arah kebijakan perdagangan AS masih belum jelas.

    Ketidakpastian ini kemungkinan akan membuat para pembuat kebijakan tetap berhati-hati dan menghindari komitmen terhadap satu arah kebijakan tertentu.

    Kepala Ekonom KPMG Diane Swonk mengatakan akan ada perbedaan pandangan yang cukup lebar mengenai potensi pemangkasan suku bunga, mengingat ketidakpastian yang ada.

    Keputusan suku bunga The Fed, beserta pembaruan proyeksi ekonomi kuartalan, dijadwalkan rilis pada pukul 14.00 waktu Washington pada Rabu. Ketua The Fed Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers 30 menit setelahnya.

    “Lebih banyak pejabat The Fed dapat mengisyaratkan preferensi untuk mempertahankan suku bunga adalah hasil yang wajar mengingat ketidakpastian dari banyak kebijakan Trump, terutama seputar perdagangan,” kata Swonk seperti dikutip Bloomberg.

    The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25%-4,5%. Namun, para analis menilai bahwa pernyataan Powell bisa mengalami perubahan, terutama karena data terbaru menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi.

    Sejak proyeksi ekonomi terakhir pada Desember lalu, kondisi makroekonomi AS telah mengalami perubahan signifikan. Ancaman tarif perdagangan meningkat, sentimen konsumen melemah, dan pasar saham mengalami tekanan dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa pejabat The Fed mungkin mulai mengisyaratkan sikap lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga.

    Dalam proyeksi sebelumnya pada Desember 2024, median perkiraan The Fed menunjukkan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Sebagian besar ekonom masih memprediksi dua kali pemotongan, meskipun ada perdebatan apakah hanya akan ada satu kali penurunan.

    Guneet Dhingra dari BNP Paribas mengatakan skenario ekonomi yang tercermin dalam proyeksi The Fed mengarah pada stagflasi, atau kombinasi antara perlambatan ekonomi dan inflasi yang tetap tinggi.

    “The Fed kemungkinan masih lebih fokus menekan inflasi dibanding merespons perlambatan ekonomi, yang bisa mengejutkan pasar,” ungkap Dhingra.

    Investor Nantikan Powell

    Bagi pasar keuangan, pernyataan Powell dalam konferensi pers setelah rapat The Fed akan menjadi titik fokus utama. Investor menginginkan kepastian bahwa The Fed siap bertindak jika ekonomi memburuk lebih jauh.

    Powell kemungkinan akan menegaskan bahwa kebijakan moneter saat ini cukup fleksibel untuk menghadapi berbagai skenario ekonomi, tanpa terburu-buru menurunkan suku bunga. Ia juga berpotensi mendapat pertanyaan terkait apakah tarif impor hanya memberikan dampak sementara terhadap inflasi atau justru akan menjadi faktor jangka panjang.

    Selain itu, Powell mungkin akan menghadapi pertanyaan tentang kondisi pasar keuangan, terutama setelah indeks S&P 500 mengalami koreksi sebesar 10%.

    Para analis juga akan mencermati bagaimana The Fed menilai ekspektasi inflasi yang kini mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade.

    Meskipun pasar semakin yakin dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga, The Fed tampaknya masih menunggu bukti lebih jelas sebelum mengambil keputusan besar.

  • Bank-Bank di China Tawarkan Bunga Kredit Konsumer Murah demi Dongkrak Belanja Warga

    Bank-Bank di China Tawarkan Bunga Kredit Konsumer Murah demi Dongkrak Belanja Warga

    Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan di China memangkas suku bunga kredit konsumer level terendah seiring dengan pemberian stimulus pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan melawan tarif Presiden AS Donald Trump.

    Dilansir Bloomberg pada Rabu (19/3/2025), bank-bank yang berada di wilayah kaya pusat modal negara, Shanghai, dan hub teknologi Hangzhou, bersaing dalam memberikan suku bunga kredit konsumer hingga 2,58% per tahun.

    Penawaran ini bertujuan untuk meningkatkan belanja dan kunjungan masyarakat ke restoran. Tingkat bunga ini jauh lebih rendah ketimbang dua tahun lalu yang menyentuh 10%.

    Pemerintah China saat ini sedang berjuang untuk meningkatkan belanja masyakarat dan permintaan domestik agar ekonomi negara ini tidak bergantung pada perdagangan dan pasar ekspor.

    Badan Regulator Keuangan Nasional China pada minggu lalu meminta perbankan untuk memperluas penyaluran kredit konsumer serta menawarkan syarat yang tidak sulit, termasuk soal limit kredit dan suku bunga.

    “Suku bunga yang rendah merupakan cerminan persaingan ketat antarbank di tengah rendahnya permintaan pinjaman,” kata May Yan, kepala penelitian keuangan Asia di UBS Group AG.

    Namun, dia menambahkan akar permasalahannya terletak pada ekspektasi masyarakat yang lemah terhadap pertumbuhan pendapatan dan prospek ekonomi.

    Menurutnya, pinjaman murah mungkin dapat membantu meningkatkan konsumsi sampai batas tertentu, tetapi bank perlu waspada terhadap pengendalian risiko untuk menghindari peningkatan pinjaman bermasalah.

    Bank-bank yang menawarkan suku bunga termurah antara lain Bank of Jiangsu Co., yang mempromosikan bunga tahunan preferensial sebesar 2,58% untuk pinjaman konsumen hingga 1 juta yuan (US$138.385) sebelum akhir Maret.

    Bank of Ningbo Co. juga menawarkan suku bunga tahunan sebesar 2,68% untuk peminjam pertama kali dengan kuota maksimum 200.000 yuan, menjanjikan persetujuan cepat dalam waktu 1 menit.

    Adapun, peningkatan konsumsi telah menjadi tantangan bagi Pemerintah China sejak berakhirnya pandemi. Penjualan eceran lesu, sementara harga konsumen jatuh ke deflasi pada bulan Februari untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun.

    Bank sentral China saat ini sedang mempelajari rencana untuk membuat alat kebijakan moneter struktural baru untuk memberikan dukungan keuangan berbiaya rendah bagi sektor konsumsi utama.

  • Seperti IHSG, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Juga Melemah

    Seperti IHSG, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Juga Melemah

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (19/3/2025) masih melemah seperti halnya indeks harga saham gabungan (IHSG).

    Dikutip dari data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah pada Rabu pagi berada pada level Rp 16.523 per dolar AS atau melemah 95,5 poin (0,58%) dibandingkan hari sebelumnya.

    Pada Selasa (18/3/2025), IHSG menyentuh circuit breaker sehingga memicu penghentian perdagangan setelah anjlok lebih dari 5% pada sesi intraday. Seusai perdagangan dilanjutkan, IHSG justru makin anjlok hingga 7%. Hingga penutupan perdagangan, IHSG ditutup melemah 3,84% ke level 6.223,39.

    Nilai tukar rupiah juga turut melemah 0,13% menjadi Rp 16.428 per dolar AS. Pasar obligasi cenderung lebih bertahan, indeks obligasi turun 0,11%, dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik 4 bps menjadi 7,03%.

    Sementara itu, pada saat nilai tukar rupiah hari ini dibuka melemah, IHSG masih berfluktuasi. IHSG pada pukul 09.20 WIB melemah 0,08% atau 4,80 poin ke level 6.218,5.

  • Gerakan Boikot Tesla Meluas, Showroom Digeruduk di Mana-mana

    Gerakan Boikot Tesla Meluas, Showroom Digeruduk di Mana-mana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gerakan boikot Tesla makin parah dan kian meluas. Showroom Tesla di berbagai negara bagian Amerika Serikat (AS) digeruduk ratusan demonstran.

    Aksi boikot Tesla ini ditengarai beberapa faktor. Salah satunya, banyak yang mengkritik aksi pemangkasan besar-besaran di pemerintahan federal yang dilakukan Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah kepemimpinan Musk.

    Penyerangan showroom Tesla tadinya hanya segelintir. Namun, aksi ini meluas pasca Jaksa Agung Pam Bondi bersumpah untuk menindak vandalisme terhadap Tesla. Presiden AS Donald Trump juga mengatakan aksi tersebut sebagai terorisme domestik. Bahkan, Trump mengatakan aksi boikot Tesla ilegal.

    Selain kritik soal pemangkasan anggaran pemerintah, Musk juga dihujat pasca pose kontroversial pada pelantikan Trump yang disebut-sebut mirip ‘salute’ ala Nazi. Sikap politik Musk yang mendukung partai sayap kanan Jerman dan tuduhan tak berdasar terhadap politisi Inggris juga menambah kebencian masyarakat terhadap orang terkaya di dunia tersebut.

    Demonstrasi ini merupakan bagian dari gerakan “Tesla Takedown” yang dimulai pada 15 Februari terhadap perusahaan kendaraan listrik milik Musk.

    Gerakan protes ini dimulai oleh aktor dan pembuat film Hollywood, Alex Winter, dan Joan Donovan, seorang asisten profesor Jurnalisme dan Studi Media Baru di Universitas Boston.

    DOGE telah memangkas ribuan PNS pemerintah AS, dan mengusulkan perampingan yang akan menghasilkan pengurangan hampir 20% dari tenaga kerjanya pada 15 Mei mendatang.

    Lebih dari 80 demonstrasi dijadwalkan hadir pada akhir pekan lalu, dan lebih dari 70 demonstrasi direncanakan hingga akhir April, menurut situs web Tesla Takedown.

    Tesla Takedown merupakan gerakan yang menyerukan orang-orang agar menjual mobil Tesla, membuang saham dan bergabung dengan gerakan tersebut.

    Di pinggiran kota Boston, Dedham, sekitar 100 demonstran berkumpul di showroom Tesla. Begitu juga di daerah pinggiran Philadelphia, West Chester, yang memiliki jumlah demonstran yang sama.

    Wilayah Baltimore menjadi salah satu jumlah peserta demo terbesar hingga 300 demonstran. Sementara di Washington, DC, lebih dari 50 demonstran berkumpul pada siang hari di luar showroom, mereka memegang spanduk dan menari diiringi lagu-lagu dari Beyonce dan Daft Punk ketika para pengemudi yang lewat membunyikan klakson mereka sebagai bentuk dukungan.

    Sara Steffens, seorang mantan jurnalis dan advokat kebijakan, mengatakan bahwa ia dan Melissa Knutson, seorang wiraswasta, untuk mengubah demonstrasi menjadi sebuah pesta dansa.

    Knutson mengatakan bahwa ia ingin meniru suasana musik yang ia lihat di sebuah demonstrasi di Maryland.

    “Kita harus bergembira karena ini adalah perjalanan panjang, dan kita harus mengembangkan gerakan kita untuk melawan otoritarianisme ini,” kata Knutson dikutip dari CNN, Selasa (18/3/2025).

    Keterlibatan Musk di Pemerintah AS Rusak Reputasi Tesla

    Opini negatif tentang Musk pelan-pelan akan merusak reputasi Tesla. Kepala situs otomotif Edmunds Jessica Caldwell mengatakan, perhatian negatif juga dapat membuat konsumen lebih banyak berpikir dan mempertimbangkan opsi EV dari merek lain selain Tesla.

    Caldwell mengatakan bahwa pangsa pasar Tesla telah melemah sebelum adanya protes ini, karena banyak produsen mobil yang telah memperkenalkan mobil listrik baru ke pasar.

    “Saya membayangkan beberapa (investor Tesla) berharap bahwa ini adalah gejolak jangka pendek dan akan lancar kembali ke depannya,” katanya. “Sulit untuk mengatakannya pada saat ini,” imbuhnya.

    Ia menilai, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah para pemilik Tesla bersedia menjual kendaraan mereka karena kritik terhadap Musk.

    “Tidak semua orang mampu membuat keputusan itu,” katanya.

    Boikot Starlink Dimulai

    Terbaru, Starlink ikut kena getahnya. Internet berbasis satelit tersebut bertujuan menghubungkan masyarakat di area terpencil yang tak terjangkau jaringan seluler dan broadband. Saat ini, Starlink masih mendominasi industri layanan internet satelit, tetapi perlahan-lahan mulai ditinggalkan.

    Dikutip dari The Guardian, banyak pengguna yang berlangganan Starlink menunjukkan rasa frustasi terhadap sikap politik Musk. Bahkan, tak sedikit yang berkomitmen untuk berhenti menggunakan Starlink sepenuhnya.

    Barry Nisbet, seorang pemain biola Skotlandia yang bisnisnya di Shetland menggabungkan musik dengan pelayaran, menyebut penghormatan kontroversial Musk di acara pelantikan Trump sebagai salah satu alasan ia meninggalkan Starlink, meskipun hal itu merugikannya.

    “Saya sudah lama merasa tidak nyaman dengan Musk dan perannya dalam pemilu AS. Monopoli [bisnis Musk] juga sangat membuat saya terganggu,” kata Nisbet, dikutip dari The Guardian.

    Maraknya pengguna yang meninggalkan Starlink di Eropa menjadi momentup tepat bagi layanan internet satelit buatan Eropa yang bisa dijadikan alternatif. Eutelsat asal Prancis mendadak mengalami lonjakan nilai saham hingga 500% sejak perselisihan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    CEO Eutelsat mengatakan kepada Bloomberg bahwa layanannya akan menggantikan Starlink di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan.

    Viasat dari Inggris juga dilaporkan sudah berdiskusi dengan pemerintah Eropa untuk menggantikan Starlink milik Musk.

    (fab/fab)