Perusahaan: Bloomberg

  • Trump Umumkan Tarif Timbal Balik, Ekspor China Makin Terbebani

    Trump Umumkan Tarif Timbal Balik, Ekspor China Makin Terbebani

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengumuman tarif timbal balik Amerika Serikat (AS) membuat China kini menanggung pungutan setidaknya 54% untuk semua produknya. Langkah tersebut dapat menghancurkan ekspor China ke AS.

    Tarif baru 34% yang diumumkan oleh Trump pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat akan menambah tarif 20% yang mulai berlaku awal tahun ini, yang akan memukul sebagian besar barang senilai setengah triliun dolar yang diekspor perusahaan China ke AS pada tahun 2024. 

    Tarif baru akan mulai berlaku pada tanggal 9 April, kata Trump dalam sebuah acara di White House Rose Garden. 

    “Sederhananya: jika kenaikan tarif 20% Trump sebelumnya memukul perdagangan AS-China, tindakan hari ini adalah bazoka,” kata Jennifer Welch, kepala analis geoekonomi untuk Bloomberg Economics dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/4/2025).

    Tarif terbaru ini membuat tarif AS mendekati tarif 60% yang diterapkan Trump saat kampanye.

    Macquarie Group Ltd. memperkirakan tahun lalu bahwa pertumbuhan PDB China dapat berkurang 2% jika tarif 60% diterapkan. Simulasi oleh Bloomberg Economics menunjukkan bahwa perdagangan antara negara-negara ekonomi terbesar di dunia akan menyusut hingga hampir tidak ada sama sekali jika tarifnya setinggi itu.

    Kementerian Perdagangan China tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Kamis dini hari. Kantor Berita resmi Xinhua menerbitkan komentar yang mengkritik tarif ofensif Trump, menyebutnya sebagai intimidasi yang merugikan diri sendiri.

    “Dengan mengubah perdagangan menjadi permainan balas dendam yang terlalu sederhana, Washington membongkar sistem perdagangan global yang didasarkan pada efisiensi, spesialisasi, dan saling menguntungkan serta merugikan ekonomi AS dan ekonomi global secara keseluruhan,” kata Xinhua.

    Presiden AS Donald Trump

    Beijing telah membalas tarif sebelumnya dengan mengenakan pungutan pada produk-produk Amerika. China juga telah membatasi ekspor mineral-mineral penting dan menargetkan perusahaan-perusahaan AS tambahan untuk diselidiki, langkah-langkah yang dapat diambilnya sebagai tanggapan terhadap langkah-langkah terbaru Trump.

    “Tarif-tarif ini akan menempatkan China di bawah tekanan yang sangat besar,” kata Martin Chorzempa, peneliti senior di Peterson Institute for International Economics di Washington.

    “Balasan China terhadap dua putaran terakhir relatif tidak terlalu keras, tetapi tindakan hari ini dapat memperkeras pandangan di Beijing dan menyebabkan eskalasi serius yang jauh melampaui tarif,” tambahnya.

    Tarif timbal balik yang baru itu akan menambah serangkaian langkah AS yang dirancang untuk mengekang defisit perdagangan AS dengan China, termasuk tarif yang sudah ada sejak masa jabatan pertama Trump yang dipertahankan oleh pemerintahan Biden.

    Pembebasan tarif de minimis, yang saat ini mengizinkan paket senilai US$800 atau kurang dari China dan Hong Kong untuk masuk ke AS bebas bea, akan berakhir pada 2 Mei, Gedung Putih mengumumkan pada hari Rabu. 

    Makin Terbebani ….

  • Daftar Tarif Timbal Balik Baru Trump untuk Puluhan Negara, Indonesia Jumbo

    Daftar Tarif Timbal Balik Baru Trump untuk Puluhan Negara, Indonesia Jumbo

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik yang lebih tinggi bagi puluhan negara dalam konferensi pers pada 2 April 2025. Kebijakan ini menetapkan bahwa semua negara akan dikenakan tarif setidaknya 10% ke depannya, sementara negara-negara yang dianggap memiliki hambatan tinggi terhadap barang-barang AS akan menghadapi tarif lebih besar.

    Dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/4/2025), pungutan baru ini bersifat tambahan terhadap tarif yang telah berlaku sebelumnya, termasuk pajak 20% terhadap barang-barang Tiongkok yang terkait dengan fentanil. Selain itu, pengecualian untuk barang-barang jangka pendek juga telah dicabut.

    Namun, terdapat beberapa pengecualian dalam kebijakan ini. Kanada dan Meksiko tetap dikenakan tarif yang telah diumumkan sebelumnya. Sementara itu, produk dari sektor utama seperti baja, aluminium, mobil, tembaga, farmasi, semikonduktor, dan kayu tidak termasuk dalam tarif baru ini.

    Barang-barang dari sektor tersebut akan dikenakan tarif sesuai ketentuan yang telah atau akan segera ditetapkan oleh presiden.

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan kita,” kata Trump di Rose Garden, Gedung Putih dilansir dari Reuters.

    Daftar Tarif Impor Amerika per Negara dari Presiden AS Donald Trump, April 2025 

    Country
    Country’s Tariff*
    US Reciprocal Tariffs

    Afghanistan
    49%
    10%

    Albania
    10%
    10%

    Algeria
    59%
    30%

    Andorra
    10%
    10%

    Angola
    63%
    32%

    Anguilla
    10%
    10%

    Antigua and Barbuda
    10%
    10%

    Argentina
    10%
    10%

    Armenia
    10%
    10%

    Aruba
    10%
    10%

    Australia
    10%
    10%

    Azerbaijan
    10%
    10%

    Bahamas
    10%
    10%

    Bahrain
    10%
    10%

    Bangladesh
    74%
    37%

    Barbados
    10%
    10%

    Belize
    10%
    10%

    Benin
    10%
    10%

    Bermuda
    10%
    10%

    Bhutan
    10%
    10%

    Bolivia
    20%
    10%

    Bosnia and Herzegovina
    70%
    35%

    Botswana
    74%
    37%

    Brazil
    10%
    10%

    British Indian Ocean Territory
    10%
    10%

    British Virgin Islands
    10%
    10%

    Brunei
    47%
    24%

    Burma
    88%
    44%

    Burundi
    10%
    10%

    Cabo Verde
    10%
    10%

    Cambodia
    97%
    49%

    Cameroon
    22%
    11%

    Cayman Islands
    10%
    10%

    Central African Republic
    10%
    10%

    Chad
    26%
    13%

    Chile
    10%
    10%

    China
    67%
    34%

    Christmas Island
    10%
    10%

    Cocos (Keeling) Islands
    10%
    10%

    Colombia
    10%
    10%

    Comoros
    10%
    10%

    Congo (Brazzaville)
    10%
    10%

    Congo (Kinshasa)
    22%
    11%

    Cook Islands
    10%
    10%

    Costa Rica
    17%
    10%

    Cote d’Ivoire
    41%
    21%

    Curacao
    10%
    10%

    Djibouti
    10%
    10%

    Dominica
    10%
    10%

    Dominican Republic
    10%
    10%

    Ecuador
    12%
    10%

    Egypt
    10%
    10%

    El Salvador
    10%
    10%

    Equatorial Guinea
    25%
    13%

    Eritrea
    10%
    10%

    Eswatini
    10%
    10%

    Ethiopia
    10%
    10%

    EU
    39%
    20%

    Falkland Islands (Islas Malvinas)
    82%
    41%

    Fiji
    63%
    32%

    French Guiana
    10%
    10%

    French Polynesia
    10%
    10%

    Gabon
    10%
    10%

    Gambia
    10%
    10%

    Georgia
    10%
    10%

    Ghana
    17%
    10%

    Gibraltar
    10%
    10%

    Grenada
    10%
    10%

    Guadeloupe
    10%
    10%

    Guatemala
    10%
    10%

    Guinea
    10%
    10%

    Guinea-Bissau
    10%
    10%

    Guyana
    76%
    38%

    Haiti
    10%
    10%

    Heard and McDonald Islands
    10%
    10%

    Honduras
    10%
    10%

    Iceland
    10%
    10%

    India
    52%
    26%

    Indonesia
    64%
    32%

    Iran
    10%
    10%

    Iraq
    78%
    39%

    Israel
    33%
    17%

    Jamaica
    10%
    10%

    Japan
    46%
    24%

    Jordan
    40%
    20%

    Kazakhstan
    54%
    27%

    Kenya
    10%
    10%

    Kiribati
    10%
    10%

    Kosovo
    10%
    10%

    Kuwait
    10%
    10%

    Kyrgyzstan
    10%
    10%

    Laos
    95%
    48%

    Lebanon
    10%
    10%

    Lesotho
    99%
    50%

    Liberia
    10%
    10%

    Libya
    61%
    31%

    Liechtenstein
    73%
    37%

    Madagascar
    93%
    47%

    Malawi
    34%
    17%

    Malaysia
    47%
    24%

    Maldives
    10%
    10%

    Mali
    10%
    10%

    Marshall Islands
    10%
    10%

    Martinique
    10%
    10%

    Mauritania
    10%
    10%

    Mauritius
    80%
    40%

    Mayotte
    10%
    10%

    Micronesia
    10%
    10%

    Moldova
    61%
    31%

    Monaco
    10%
    10%

    Mongolia
    10%
    10%

    Montenegro
    10%
    10%

    Montserrat
    10%
    10%

    Morocco
    10%
    10%

    Mozambique
    31%
    16%

    Namibia
    42%
    21%

    Nauru
    59%
    30%

    Nepal
    10%
    10%

    New Zealand
    20%
    10%

    Nicaragua
    36%
    18%

    Niger
    10%
    10%

    Nigeria
    27%
    14%

    Norfolk Island
    58%
    29%

    North Macedonia
    65%
    33%

    Norway
    30%
    15%

    Oman
    10%
    10%

    Pakistan
    58%
    29%

    Panama
    10%
    10%

    Papua New Guinea
    15%
    10%

    Paraguay
    10%
    10%

    Peru
    10%
    10%

    Philippines
    34%
    17%

    Qatar
    10%
    10%

    Reunion
    73%
    37%

    Rwanda
    10%
    10%

    Saint Elena
    15%
    10%

    Saint Kitts and Nevis
    10%
    10%

    Saint Lucia
    10%
    10%

    Saint Pierre and Miquelon
    99%
    50%

    Saint Vincent and the Grenadines
    10%
    10%

    Samoa
    10%
    10%

    San Marino
    10%
    10%

    São Tomé and Príncipe
    10%
    10%

    Saudi Arabia
    10%
    10%

    Senegal
    10%
    10%

    Serbia
    74%
    37%

    Sierra Leone
    10%
    10%

    Singapore
    10%
    10%

    Sint Maarten
    10%
    10%

    Solomon Islands
    10%
    10%

    South Africa
    60%
    30%

    South Sudan
    10%
    10%

    Sri Lanka
    88%
    44%

    Sudan
    10%
    10%

    Suriname
    10%
    10%

    Svalbard and Jan Mayen
    10%
    10%

    Syria
    81%
    41%

    Taiwan
    64%
    32%

    Tajikistan
    10%
    10%

    Tanzania
    10%
    10%

    Thailand
    72%
    36%

    Timor-Leste
    10%
    10%

    Togo
    10%
    10%

    Tokelau
    10%
    10%

    Tonga
    10%
    10%

    Trinidad and Tobago
    12%
    10%

    Tunisia
    55%
    28%

    Turkey
    10%
    10%

    Turkmenistan
    10%
    10%

    Turks and Caicos Islands
    10%
    10%

    Tuvalu
    10%
    10%

    Uganda
    20%
    10%

    Ukraine
    10%
    10%

    United Arab Emirates
    10%
    10%

    United Kingdom
    10%
    10%

    Uruguay
    10%
    10%

    Uzbekistan
    10%
    10%

    Vanuatu
    44%
    22%

    Venezuela
    29%
    15%

    Vietnam
    90%
    46%

    Yemen
    10%
    10%

    Zambia
    33%
    17%

    Zimbabwe
    35%
    18%

    NOTE: * Including currency manipulation and trade barriers, according to White House. 

    SOURCE: White House

  • Perang Dagang Memanas, Xi Jinping Batasi Perusahaan China Investasi di AS

    Perang Dagang Memanas, Xi Jinping Batasi Perusahaan China Investasi di AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China membatasi perusahaan-perusahaan lokal berinvestasi di AS, sebagai taktik untuk meningkatkan daya jual dalam proses negosiasi perang dagang dengan pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump.

    Dilansir dari Bloomberg, Rabu (2/4/2025), beberapa cabang badan perencanaan ekonomi teratas China—Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC)—telah diinstruksikan untuk menunda persetujuan perusahaan lokal yang ingin berinvestasi di Amerika Serikat (AS).

    Kendati demikian, sumber Bloomberg yang tidak mau disebut namanya menyatakan belum ada tanda-tanda pembatasan investasi tersebut akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan China membeli atau menjual instrumen keuangan AS termasuk US Treasury.

    Selain itu, belum jelas berapa lama waktu penangguhan investasi tersebut akan berlangsung. NDRC dan Kementerian Perdagangan belum memberikan komentar atas kebijakan penundaan investasi perusahaan China ke AS itu.

    Sebelumnya, China memang telah memberlakukan pembatasan beberapa investasi luar negeri karena kekhawatiran tentang keamanan nasional dan arus keluar modal. Hanya saja, langkah baru ini semakin menegaskan semakin panasnya tensi antara China dan AS usai kembalinya Trump ke Gedung Putih.

    Trump sendiri dijadwalkan akan mengumumkan pengenaan tarif timbal balik ke para mitra dagang AS termasuk China pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat. Sebuah memorandum yang dikeluarkan Trump pada Februari memerintahkan komite pemerintahan untuk mengekang China terutama di sektor teknologi, energi, dan sektor strategis AS lainnya.

    Sementara itu, data terbaru yang tersedia mengungkapkan investasi luar negeri China ke AS sendiri senilai total $6,9 miliar pada tahun 2023. Realisasi tersebut turun 5,2% dari tahun sebelumnya.

    Padahal, investasi China ke negara-negara lain naik sebesar 8,7%. Stok kumulatif investasi China di AS hanya mencapai 2,8% dari total investasi luar negeri Negeri Tirai Bambu tersebut pada akhir 2023.

    Perusahaan China yang berencana berinvestasi di luar negeri diharuskan mengikuti prosedur pengajuan dan persetujuan yang biasanya melibatkan Kementerian Perdagangan, NDRC, dan Administrasi Valuta Asing Negara.

  • ChatGPT Kebanjiran Pengguna AI Gambar Ghibli, Rilis Produk Baru OpenAI Terganggu

    ChatGPT Kebanjiran Pengguna AI Gambar Ghibli, Rilis Produk Baru OpenAI Terganggu

    Bisnis.com, JAKARTA —— CEO OpenAI Sam Altman mengatakan tingginya minat pengguna terhadap alat pembuatan gambar baru, termasuk gambar studio Ghilbi, di ChatGPT  menyebabkan penundaan produk OpenAI hingga waktu yang tidak disebutkan.

    Antusias masyarakat terhadap layanan tersebut membuat slot kapasitas penyimpanan OpenAI banyak terpakai, sehingga tidak memiliki ruang cukup untuk aplikasi baru. 

    “Kami sedang mengendalikan situasi, tetapi Anda harus memperkirakan rilis baru dari OpenAI akan tertunda, beberapa hal akan rusak, dan layanan terkadang akan lambat karena kami menghadapi tantangan kapasitas,” tulis Altman dalam unggahannya di X, dikutip Rabu (2/4/2025). 

    Altman berjanji untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin sehingga aplikasi dan layanan OpenAI tidak mengalami gangguan. 

    Kemampuan pembuatan gambar baru OpenAI hadir dengan banyak pujian — dan kontroversi — karena kemampuannya yang mengesankan untuk menciptakan ulang gaya seperti animasi gambar tangan Studio Ghibli. 

    Selama akhir pekan, Altman mengatakan dalam unggahan di X bahwa perusahaan “belum mampu mengejar ketinggalan” sejak peluncuran dan bahwa staf telah bekerja hingga larut malam dan sepanjang akhir pekan untuk “menjaga layanan tetap berjalan,”

    Dalam satu jam, ChatGPT menambahkan satu juta pengguna baru, klaim Altman dalam sebuah unggahan. ChatGPT sekarang memiliki 500 juta pengguna mingguan dan 20 juta pelanggan berbayar, naik dari 300 juta pengguna dan 15,5 juta pelanggan pada akhir tahun 2024.

    Dalam upaya untuk meringankan masalah kapasitasnya, OpenAI menunda peluncuran alat pembuatan gambar untuk pengguna ChatGPT gratis dan menonaktifkan sementara pembuatan video untuk pengguna baru Sora, rangkaian alat media AI generatif perusahaan.

    “Kami bekerja secepat mungkin untuk benar-benar membuat semuanya berjalan lancar,” kata Altman. 

    Sebelumnya, OpenAI dikabarkan sedang melakukan finalisasi pendanaan US$40 miliar dari SoftBank Group Corp. dan investor lainnya sehingga valuasi perusahaan bakal meningkat menjadi US$300 miliar. 

    Seperti dilansir Bloomberg, OpenAI bakal menggalang putaran pendanaan terbesar sepanjang masa. Hal itu merujuk pada data yang dikompilasi oleh perusahaan riset PitchBook. 

    Nilai kesepakatan yang dicapai pengembang ChatGPT itu hampir dua kali lipat dibandingkan dengan valuasi sebelumnya US$157 miliar. Valuasi itu dicapai setelah penggalangan dana pada Oktober lalu. 

  • Hindari Ancaman Tarif Trump, Thailand Bakal Genjot Impor dari AS

    Hindari Ancaman Tarif Trump, Thailand Bakal Genjot Impor dari AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Thailand bertekad meningkatkan impor produk energi dan pangan dari Amerika Serikat (AS) demi memangkas surplus perdagangan dengan negara tersebut.

    Langkah ini merupakan antisipasi Thailand atas kebijakan tarif Presiden Donald Trump terbaru yang akan diumumkan pada Rabu (2/4/2025) waktu AS atau Kamis (3/4/2025) pagi waktu Asia. Kebijakan ini berpotensi menyasar negara-negara penyumbang defisit terbesar bagi AS, tak terkecuali Thailand.

    Mengutip Bloomberg, pemerintah Thailand memperkirakan kenaikan tarif sebesar 11% dapat menggerus ekspor ke AS dengan nilai menyentuh US$8 miliar.

    Sekretaris Tetap di Kementerian Perdagangan Thailand Vuttikrai Leewiraphan mengatakan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah menyiapkan strategi untuk menghadapi tarif balasan (reciprocal tariff) yang dijadwalkan akan diumumkan Trump pada Rabu.

    Dalam konferensi pers di Bangkok, Rabu (2/4/2025), dia mengatakan Thailand akan mengadopsi pendekatan “holistik” dalam negosiasi perdagangan guna meminimalkan dampak terhadap perekonomiannya.

    Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representatives/USTR), surplus perdagangan Thailand dengan AS mencapai US$45 miliar pada 2024. Berbeda dengan Vietnam dan India yang telah menurunkan pajak impor terhadap produk-produk AS untuk mengurangi defisit perdagangan mereka, pemerintahan Paetongtarn memilih untuk menunggu pengumuman resmi dari AS sebelum mengambil langkah negosiasi.

    AS adalah pasar ekspor terbesar bagi Thailand. Produk elektronik, mesin, dan hasil pertanian mendominasi daftar barang yang dikirim Thailand ke negara tersebut. Namun, dengan meningkatnya tarif AS terhadap produk-produk China, kelompok bisnis di Thailand memperingatkan bahwa ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini juga berisiko mengalami banjir barang murah dari negara tetangganya itu.

    Rencana Trump untuk memberlakukan tarif balasan sedang memasuki tahap akhir. Tim Trump dikabarkan masih merampungkan besaran dan cakupan tarif baru yang akan diumumkan.

    Thailand diperkirakan menjadi negara paling terdampak kebijakan tarif Trump di Asia Tenggara karena eksposurnya yang besar pada dua sektor yang paling rentan terhadap tarif balasan, yakni pertanian dan transportasi.

    Menurut Nomura Holdings Inc., rata-rata tarif efektif berbobot Thailand terhadap impor dari AS mencapai 6,2%, dibandingkan dengan tarif 0,9% yang dikenakan AS pada produk asal Thailand.

    “Perusahaan makanan dan energi Thailand berencana untuk meningkatkan investasi di AS, terutama di negara bagian yang dikuasai Partai Republik,” tambah Vuttikrai. Saat ini, investasi perusahaan Thailand di AS telah mencapai sekitar US$17 miliar dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja.

    Selain meningkatkan impor dari AS, pemerintah Thailand juga telah menyiapkan berbagai proposal, termasuk pemangkasan tarif impor terhadap beberapa produk AS serta penerapan langkah-langkah nontarif yang belum diungkapkan.

    Vuttikrai menambahkan bahwa keputusan AS untuk menaikkan tarif baja dan aluminium telah berdampak pada pengiriman produk Thailand akibat berkurangnya pesanan baru. Ke depan, Thailand akan mendiversifikasi pasar ekspornya untuk mengimbangi dampak dari tarif AS, imbuhnya.

  • Fed Wanti-wanti Dampak Tarif Trump Terhadap Inflasi dan Konsumsi

    Fed Wanti-wanti Dampak Tarif Trump Terhadap Inflasi dan Konsumsi

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pejabat The Federal Reserve (The Fed) menyebut kebijakan tarif yang dilakukan Preside Donald Trump akan berdampak pada kenaikan inflasi dan perlambatan konsumsi.

    Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Tom Barkin mengatakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat meningkatkan inflasi dan pengangguran. Hal tersebut dapat menciptakan tantangan besar bagi bank sentral AS tersebut.

    Barkin mengatakan guncangan harga akibat tarif dapat mengakibatkan persaingan sengit antara konsumen yang frustrasi karena tidak ingin membayar lebih dan penyedia barang dan jasa yang benar-benar yakin bahwa mereka harus meneruskan kenaikan tarif.

    “Akan sangat menarik untuk melihat ke mana arahnya. Jelas sebagian dari itu akan memengaruhi harga sehingga akan menjadi inflasi,” kata Barkin dalam diskusi yang dimoderatori di New York di Council on Foreign Relations dikutip dari Bloomberg, Rabu (2/4/2025).

    Namun, kepala Fed Richmond juga memperingatkan bahwa sebagian dampaknya akan terasa di pasar tenaga kerja. Harga yang lebih tinggi kemungkinan akan menurunkan permintaan, sehingga mengurangi penjualan, katanya.

    “Jika Anda adalah perusahaan yang tidak dapat menaikkan harga, maka margin Anda akan turun. Anda akan mulai bekerja pada efisiensi operasional, dan itu berarti jumlah karyawan berkurang,” kata Barkin.

    Barkin menekankan ketidakpastian sangat tinggi atas kebijakan apa yang akan benar-benar dilaksanakan. Trump akan mengumumkan kebijakan tarif timbal balik di sebuah acara di Gedung Putih pada Rabu waktu setempat.

    Hal senada diungkapkan oleh rekan Barkin, Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams. Williams menyebut ada risiko inflasi yang lebih tinggi tahun ini akibat dampak kebijakan tarif Trump. 

    Meski demikian, Williams berpandangan bahwa tingkat inflasi akan tetap relatif stabil.

    “Anda melihat pandangan yang sangat luas di antara para peserta komite bahwa ada risiko kenaikan pada prospek inflasi. Itu sepenuhnya konsisten dengan cara saya melihatnya secara pribadi,” ucap Williams mengacu pada proyeksi ekonomi terbaru bank sentral.

    Menurutnya, terdapat risiko kenaikan yang sangat bergantung pada tarif dan kebijakan lain. 

    Williams mengatakan belum jelas dampak tarif Presiden Donald Trump terhadap ekonomi, menggarisbawahi bahwa bank sentral akan mengawasi data yang masuk — khususnya harga dan aktivitas di industri yang terkena dampak.

    Dia menilai efek tidak langsung bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk terwujud. Di sisi lain, dia menolak berkomentar tentang waktu pemotongan suku bunga di masa mendatang.

    Williams mengatakan ketidakpastian tentang kebijakan pemerintahan Trump ini akan memengaruhi perilaku beberapa konsumen dan bisnis. 

    Namun demikian, ekonomi AS tetap dalam kondisi baik dan menegaskan bahwa AS tidak mengalami stagflasi saat ini.

    “Saya merasa kebijakan moneter cukup ketat,” kata Williams, seraya menambahkan bank sentral dapat mempertahankan sikap itu untuk beberapa waktu.

    Dia memperkirakan pertumbuhan akan melambat pada tahun 2025. Williams sebelumnya mengatakan bahwa hal itu sebagian disebabkan oleh perlambatan arus imigrasi.

    DAMPAK TARIF PADA KONSUMSI 

    Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank of Chicago Austan Goolsbee memperingatkan konsekuensi negatif dari setiap perlambatan dalam belanja konsumen atau investasi bisnis karena ketidakpastian terkait tarif. 

    “Jika konsumen berhenti belanja atau bisnis berhenti berinvestasi karena mereka tidak yakin atau mereka takut ke mana kita akan menuju, itu akan menjadi sedikit kacau,” ucapnya. 

    Goolsbee mencatat bahwa, secara teori, tarif satu kali seharusnya memiliki dampak sementara pada harga, tetapi menambahkan bahwa tarif tersebut mungkin memiliki dampak yang lebih lama. 

    Hal tersebut dapat didorong oleh tarif balasan dan fakta bahwa beberapa pungutan dapat dikenakan pada barang setengah jadi, seperti komponen dan suku cadang yang berakhir pada barang yang diproduksi di dalam negeri. 

    Kepala Fed Chicago itu memperkirakan suku bunga akan turun selama 12 hingga 18 bulan ke depan. Goolsbee mengatakan data konkret masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang solid, bahkan ketika ukuran survei konsumen dan bisnis melemah.

    “Anda telah melihat angka-angka sentimen, kepercayaan, dan bisnis serta konsumen hampir anjlok,” tutur Goolsbee.

    Pejabat Fed tidak mengubah suku bunga untuk pertemuan kedua berturut-turut ketika mereka bertemu pada bulan Maret, setelah pemotongan satu poin persentase penuh pada akhir tahun lalu.

    Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebu, mengatakan dampak inflasi dari tarif kemungkinan akan bersifat sementara, yang menandakan para pejabat dapat melihat dampak harga.

    Penggunaan kata sementara oleh Powell mengejutkan banyak pengamat Fed karena hal itu menghidupkan kembali istilah yang digunakan pejabat bank sentral sepanjang tahun 2021 untuk menggambarkan dampak pandemi terhadap tekanan harga. Dalam hal itu, Powell dan yang lainnya pada akhirnya terbukti salah besar.

    Ketidakpastian yang meningkat seputar kebijakan tarif Presiden Donald Trump sejauh ini telah mendorong konsumen dan bisnis untuk lebih berhati-hati.

  • Kepala Penelitian AI Meta Mendadak Umumkan Mundur, Ada Apa?

    Kepala Penelitian AI Meta Mendadak Umumkan Mundur, Ada Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Meta Platforms Inc. kehilangan salah satu orang terpenting dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Joelle Pineau, wakil presiden yang memimpin tim Penelitian AI Fundamental Meta Platforms Inc. yang dikenal sebagai FAIR mengumumkan hengkang dari perusahaan.

    Langkah tersebut dilakukan saat perusahaan tengah agresif berinvestasi untuk bersaing secara agresif dalam bidang kecerdasan buatan atau AI.

    Melansir Bloomberg, Rabu (2/4/2025), Pineau resmi mengumumkan pengunduran dirinya setelah bekerja di perusahaan selama 8 tahun pada Selasa (1/4/2025). Dia diketahui telah memimpin tim FAIR sejak awal 2023.

    Tim FAIR yang dipimpinnya melakukan upaya penelitian AI Meta, yang berfokus pada segala hal mulai dari teknologi penerjemahan suara dan pengenalan gambar hingga model bahasa besar sumber terbuka milik perusahaan, yang disebut Llama. Unit tersebut juga mengeksplorasi pengembangan apa yang disebut Meta sebagai “kecerdasan mesin tingkat lanjut,” atau kecerdasan tingkat manusia untuk mesin.

    Pineau, yang juga merupakan seorang profesor ilmu komputer di Universitas McGill di Montreal, mengatakan bahwa dia akan tetap bekerja di perusahaan tersebut hingga Mei.

    “Saat ini, saat dunia mengalami perubahan signifikan, saat perlombaan AI semakin cepat, dan saat Meta bersiap untuk babak selanjutnya, inilah saatnya untuk memberi ruang bagi orang lain untuk melanjutkan pekerjaan tersebut,” tulisnya dalam sebuah catatan kepada rekan-rekannya. Pineau juga mengunggah pengumumannya di media sosial seperti dilansir Bloomberg, Rabu (2/4/2025).

    Mundurnya Pineau dari perusahaan berisiko mempersulit upaya Meta untuk bersaing dengan para pesaing seperti OpenAI, Anthropic, dan xAI milik Elon Musk.

    CEO Meta, Mark Zuckerberg telah menjadikan AI Meta sebagai prioritas utama, dan mengatakan pada bulan Januari bahwa perusahaan akan menghabiskan sebanyak $65 miliar untuk proyek-proyek terkait AI pada tahun ini.

    Dorongan perusahaan tersebut mencakup upaya untuk menjadikan Llama sebagai standar industri di seluruh dunia. Zuckerberg mengaku yakin chatbot AI Meta, yang sudah tersedia di Facebook, Instagram, dan WhatsApp, dapat digunakan oleh 1 miliar orang pada tahun ini.

    Seorang juru bicara META mengatakan bahwa perusahaan hingga saat ini belum memiliki pengganti Pineau, tetapi sedang mencari penggantinya. Pada tahun lalu, perusahaan tersebut menata ulang tim AI untuk mendekatkan Pineau dan FAIR dengan divisi produk, sebuah keputusan yang dimaksudkan untuk mempercepat proses penelitian grup tersebut terhadap berbagai produk Meta.

    “Meta tetap berkomitmen pada penelitian AI dan rencananya tidak berubah sebagai bagian dari kepergian Pineau,” ujar juru bicara META.

  • Batas Waktu Penjualan Kian Dekat, Siapa Jadi Beli Tiktok di AS?

    Batas Waktu Penjualan Kian Dekat, Siapa Jadi Beli Tiktok di AS?

    Jakarta

    Pengguna TikTok di Amerika Serikat (AS) mungkin mengalami deja vu minggu ini. Masa depan aplikasi video pendek asal China ini sekali lagi menemui tenggat waktunya karena larangan beroperasi di Amerika Serikat.

    Perusahaan induk TikTok, ByteDance, diketahui harus menjual operasi aplikasinya di AS paling lambat 5 April, setelah Presiden Donald Trump memperpanjang batas waktu pada Januari. Jika belum mendapatkan penjualnya, Tiktok bisa kembali menghadapi larangan beroperasi di AS.

    Mengutip CNN, Selasa (1/4/25), masih banyak pertanyaan tentang status kesepakatan potensial ini. Meski beberapa pihak yang berminat telah mengajukan diri untuk membeli aplikasi tersebut, dan Trump telah menyatakan keinginannya untuk membantu memfasilitasi kesepakatan dan mempertahankan akses ke platform tersebut.

    “Kami memiliki banyak calon pembeli, ada minat yang besar terhadap TikTok. Keputusan ini akan menjadi keputusan saya,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One, beberapa hari lalu.

    “Saya ingin TikTok tetap eksis.” lanjutnya.

    Beberapa penawar terkemuka telah muncul sebagai pembeli potensial Tiktok. Di antaranya mantan pemilik Los Angeles Dodgers, miliarder Frank McCourt dan investor terkenal Kevin O’Leary. Nama lainnya seperti influencer media sosial, Jimmy Donaldson (alias MrBeast), pendiri Employer.com, Jesse Tinsley, hingga perusahaan AI Perplexity.

    Beberapa media berita, termasuk Politico, NPR, dan Bloomberg , juga melaporkan bahwa Oracle – mitra teknologi TikTok di AS saat ini – adalah pesaing utama untuk mengambil alih operasi aplikasi tersebut di AS. Kesepakatan semacam itu kabarnya dapat melibatkan ByteDance yang mempertahankan sebagian saham di TikTok, serta peningkatan investasi dari investor Amerika yang ada di perusahaan tersebut.

    Trump juga telah mengemukakan kemungkinan bahwa dana kekayaan negara AS yang baru diusulkan dapat mengakuisisi sebagian atau seluruh aplikasi tersebut, meskipun ia tidak memberikan perincian tentang bagaimana pengaturan tersebut akan bekerja.

    Wakil Presiden JD Vance – yang ditunjuk Trump untuk mengawasi potensi kesepakatan TikTok bersama penasihat keamanan nasional Michael Waltz – sempat mengatakan pada Maret lalu, bahwa hampir pasti ada kesepakatan yang akan mempertahankan akses pengguna AS ke Tiktok sebelum batas waktu tanggal 5 April.

    “Hampir pasti akan ada kesepakatan tingkat tinggi yang menurut saya dapat memenuhi kekhawatiran keamanan nasional kita, memungkinkan adanya perusahaan TikTok Amerika yang berbeda,” kata Vance.

    Trump sendiri mengatakan pada awal Maret bahwa ia mungkin akan memperpanjang batas waktu TikTok lebih lanjut jika kesepakatan tidak tercapai pada tanggal 5 April. Namun, Vance mengatakan kepada NBC bahwa “kami ingin menyelesaikannya tanpa perpanjangan.”

    Dalam beberapa hari terakhir, Trump telah mencoba mempermanis kesepakatan dengan menyarankan bahwa ia dapat mengurangi tarif impor China sebagai bagian dari penjualan TikTok.

    “Mungkin saya akan mengurangi beberapa poin (tarif) jika saya mendapat persetujuan untuk sesuatu. Saya belum melakukannya, mungkin saya akan melakukannya.” kata Trump.

    Lantas, apakah TikTok akan tutup lagi di AS, kemungkinan besar akan bergantung pada apa yang dikatakan Trump tentang proses kesepakatan.

    Jika tidak ada kesepakatan, mitra teknologi TikTok – termasuk Apple, Google, dan Oracle – secara teknis dapat dikenai denda besar jika mereka terus mendukung aplikasi tersebut. Namun, jika Trump mengindikasikan bahwa ia akan memerintahkan Departemen Kehakiman untuk tidak menegakkan hukum, perusahaan-perusahaan tersebut mungkin merasa cukup yakin untuk terus mendukung TikTok di AS.

    (eds/eds)

  • Meramal Kelebihan dan Kekurangan iPhone 17 Air

    Meramal Kelebihan dan Kekurangan iPhone 17 Air

    Jakarta

    Apple kabarnya akan meluncurkan iPhone tertipisnya akhir tahun ini, dengan ketebalan hanya 5,5 mm. iPhone 17 Air, demikian sebutannya, tentu akan memiliki kelebihan dan kekurangan dengan bodi tipisnya. Berikut prediksinya yang dikutip detikINET dari 9to5mac:

    Kelebihan

    Daya tahan baterai

    Anda mungkin mengira iPhone yang jauh lebih tipis daya tahan baterainya jauh lebih rendah. Namun, menurut Mark Gurman dari Bloomberg, hal itu takkan terjadi.

    Ponsel tipis perlu baterai lebih tipis dan itu sering kali berarti daya tahan baterai lebih sedikit. Apple tak ingin berkompromi di sini, jadi mereka meminta teknisi mendesain ulang layar dan komponen silikon, serta software agar perangkat lebih efisien.

    iPhone 17 Air dikabarkan layarnya 6,6 inch, jadi kecil kemungkinan bisa menyamai daya tahan baterai ukuran Plus. Namun, iPhone Air seharusnya masih memiliki masa pakai baterai iPhone standar, yang seharusnya cukup bagi kebanyakan orang.

    Harga

    Meskipun memiliki bentuk yang canggih, iPhone 17 Air diperkirakan akan mempertahankan titik harga di bawah USD 1000.

    Teknologi layar

    iPhone tertipis Apple ini tidak mengorbankan teknologi layar. iPhone ini akan mengemas layar OLED 6,6 inci dengan LTPO, akan menjadi yang pertama untuk iPhone non-pro. Ini berarti Anda akan memiliki banyak fitur layar yang baik, seperti ProMotion 120Hz dan fungsi always on.

    MagSafe

    Setelah MagSafe dihilangkan dari iPhone 16e, beberapa orang berspekulasi fitur ini juga tidak disertakan di iPhone 17 Air yang sangat tipis. Namun, bocoran baru-baru ini mengungkapkan bahwa MagSafe akan tetap ada di iPhone 17 Air.

    Kekurangan

    Kamera

    iPhone 17 Air akan mengemas sensor belakang 48MP, tapi diperkirakan hanya itu saja yang dimilikinya, menggunakan satu pengaturan kamera. Meskipun sensor 48MP memberi fleksibilitas mengambil gambar dengan zoom optik 2x, Anda tidak akan memiliki fleksibilitas kamera ultrawide.

    Speaker

    iPhone 17 Air tampaknya hanya akan memiliki satu speaker lantaran terlalu tipis untuk memuat speaker kedua. Sebagai gantinya, Apple akan memakai speaker earpiece yang disempurnakan untuk menutupi kekurangan tersebut.

    Konektivitas

    iPhone 17 Air akan beralih ke modem internal pertama Apple, chip C1. Berarti iPhone 17 Air tidak mendukung mmWave di AS, sesuatu yang didukung iPhone 16 Plus sebelumnya. Ini juga berarti iPhone 17 Air takkan mendukung setiap pita seluler yang didukung iPhone 16 Plus, meski dalam pengujian tampaknya tidak terlalu banyak perbedaan.

    Kartu SIM fisik

    Meski Apple menghapus baki kartu SIM fisik dari iPhone di AS beberapa tahun lalu, baki SIM fisik terus tersedia di seluruh dunia. Namun, iPhone 17 Air kemungkinan akan menghapusnya di semua wilayah, karena desainnya sangat tipis.

    Sejauh ini menurut sumber, teknisi Apple belum dapat memasang baki fisik untuk kartu SIM di perangkat tipis tersebut. Hal ini mungkin menjadi masalah karena China masih mengharuskan perangkat untuk mendukung kartu SIM fisik.

    (fyk/fyk)

  • Industri Otomotif Terancam, Trump Diminta Hentikan Tarif Impor Otomotif 25%

    Industri Otomotif Terancam, Trump Diminta Hentikan Tarif Impor Otomotif 25%

    Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha di negara bagian Amerika Serikat (AS), Michigan, mendesak Presiden Donald Trump menghentikan rencana penerapan tarif 25% untuk impor kendaraan dan suku cadang impor.

    Kebijakan itu dinilai dapat membuat harga kendaraan melonjak signifikan, gangguan rantai pasok, hingga ancaman terhadap pekerja yang banyak bekerja di sektor otomotif.

    “Peningkatan biaya akan menyebabkan gangguan signifikan di seluruh rantai pasokan, dan mungkin yang paling penting menyebabkan kenaikan harga yang signifikan terhadap biaya kendaraan bagi konsumen Amerika,” kata Kamar Dagang Regional Detroit dan MichAuto, sebuah asosiasi otomotif dan mobilitas dalam suratnya, mengutip Reuters, Selasa (1/4/2025).

    Selain itu, Kamar Dagang Regional Detroit menyebut kebijakan ini dapat berdampak terhadap kelas pekerja. Mengingat di Michigan, satu dari lima pekerjaan terkait dengan otomotif. Belum lagi, kata asosiasi tersebut, sektor otomotif menyumbang sekitar US$300 miliar bagi perekonomian Michigan setiap tahunnya.

    Asosiasi ini mengatakan, kebijakan tersebut akan merusak industri otomotif dan perekonomian negara bagian, mengingat ada lebih dari 1.000 pemasok otomotif yang berpusat di Michigan.

    “Kebijakan tarif yang diusulkan akan meningkatkan harga, menurunkan permintaan konsumen, dan dengan demikian, menurunkan profitabilitas perusahaan kami, yang secara langsung berdampak pada pekerja keras Amerika yang merakit kendaraan ikonik tersebut,” tambah surat itu.

    Harga kendaraan baru yang lebih tinggi dikhawatirkan dapat mendorong beberapa pemilik untuk mempertahankan kendaraannya lebih lama, sehingga mengerek harga mobil bekas.“Peningkatan biaya kendaraan ini akan ditanggung secara tidak proporsional oleh keluarga kelas pekerja dan kelas menengah,” katanya.

    Menanggapi hal itu, Juru Bicara Gedung Putih Kush Desai mencatat produsen mobil seperti Hyundai, telah mengumumkan investasi baru di AS dan menyatakan bahwa investasi tersebut, hingga seruan Trump untuk pengurangan pajak baru akan memcu pertumbuhan manufaktur dan lapangan kerja.

    Sementara itu, kelompok yang mewakili General Motors, Ford, Toyota, Stellantis, dan lainnya memperingatkan bahwa kebijakan itu akan menaikkan biaya kendaraan. Hyundai bahkan telah menginfokan dealer mobil bahwa mereka mungkin perlu menyesuaikan harga jika kebijakan tarif impor 25% diberlakukan. 

    Sebagaimana diketahui, Trump berencana menerapkan tarif 25% untuk impor kendaraan dan suku cadang impor. Trump mengatakan, tarif akan mulai berlaku pada tanggal 2 April 2025 dan AS akan mulai mengenakannya sehari kemudian.

    Mengutip Bloomberg, Gedung Putih mengatakan tarif akan berlaku tidak hanya untuk mobil yang sudah dirakit sepenuhnya tetapi juga suku cadang mobil utama, termasuk mesin, transmisi, suku cadang mesin penggerak, dan komponen listrik. 

    Daftar tersebut dapat diperluas dari waktu ke waktu untuk mencakup suku cadang tambahan. Trump menyatakan tarif tersebut permanen dan dia tidak tertarik untuk menegosiasikan pengecualian apa pun.