Perusahaan: Bloomberg

  • Jokowi Beberkan Alasan Genjot Pembangunan Infrastruktur saat Jabat Presiden RI

    Jokowi Beberkan Alasan Genjot Pembangunan Infrastruktur saat Jabat Presiden RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasannya masif mendorong pembangunan infrastruktur saat menjabat sebagai Presiden RI.

    Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pidatonya di agenda Bloomberg New Economy Forum yang digelar pada Jumat (21/11/2025).

    “Ketika saya menjadi Presiden, saya memiliki pertanyaan sederhana. Bagaimana kita bisa membangun ekonomi kuat untuk 280 juta orang? Kami tahu bahwa tidak ada jalan pintas. Itulah sebabnya kami fokus pada hal dasar, seperti infrastruktur jalan, kapal laut, bandara, energi, dan jaringan digital,” jelasnya dikutip Sabtu (22/11/2025).

    Pasalnya, tambah Jokowi, infrastruktur merupakan komponen utama yang dapat menggenjot laju pertumbuhan ekonomi nasional.

    Tak hanya infrastruktur konektivitas, Jokowi menyebut infrastruktur digital juga krusial untuk dikembangkan guna menjawab tantangan ke depan.

    “Indonesia juga telah membuat kemajuan besar dalam infrastruktur digital. Membangun pusat data, memiliki satelit baru, mengembangkan jaringan digital, dan meningkatkan konektivitas di seluruh negara. Kami memperkenalkan regulasi yang mendorong bisnis-bisnis lokal dan startup untuk berkembang,” pungkasnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, selama menjabat 10 tahun sebagai Presiden, total panjang ruas jalan bebas hambatan atau jalan tol yang dimiliki Indonesia bertambah hingga 2.113 kilometer (km).

    Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR mencatat sejak 1978 hingga pertengahan 2024 atau tepatnya 4 bulan menjelang Jokowi lengser, 73 ruas tol telah beroperasi dengan total panjang mencapai 2.893 km. 

    Artinya, selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, Jokowi membangun sekitar 73% dari panjang ruas tol yang saat ini dimiliki Indonesia. Di mana, selama 40 tahun sampai dengan 2014, pembangunan tol RI tercatat sepanjang 780 km.

    Adapun, sejak 2014 hingga saat ini, panjang tol yang dibangun Indonesia telah mencapai 3 kali lipat lebih dari jumlah tersebut.

  • Purbaya Bicara Gamblang Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Ala Prabowo

    Purbaya Bicara Gamblang Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Ala Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa tak gentar dengan target tinggi yang dicanangkan Presiden Prabowo mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Ia optimis pemerintah memiliki peluang nyata untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi menuju 8 persen dalam beberapa tahun mendatang. Sejalan dengan arahan Presiden, target tersebut menjadi awal yang penting bagi Indonesia untuk menapaki level menjadi negara maju.

    “Waktu Pak Prabowo mencanangkan laju pertumbuhan ekonomi 8 persen, banyak orang yang skeptis. Anggapnya nggak mungkin terjadi. Kalau saya malah senang. 8 persen ini a good start,” ungkap Menkeu dalam Launching Bloomberg Businessweek Indonesia di Jakarta pada Kamis (20/11).

    Purbaya mengakui mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen bukan hal yang mudah. Menurutnya, dibutuhkan kemampuan Pemerintah untuk memahami ilmu dan dinamika kebijakan yang tepat, sebagaimana tercermin dalam konsep Sumitronomics yang menekankan tiga pilar pembangunan ekonomi Indonesia yakni konsep pertumbuhan tinggi harus berjalan beriringan dengan pemerataan manfaat pembangunan dan stabilitas nasional.

    Untuk mempercepat laju perekonomian, pemerintah telah menjalankan strategi teknis berupa penempatan dana ke Bank Himbara.

    Pada September lalu, sebesar Rp200 triliun disalurkan ke perbankan untuk mempercepat penyaluran kredit, kemudian ditambah Rp76 triliun pada tahap berikutnya. Langkah ini bertujuan untuk menstimulasi aktivitas ekonomi.

    Kebijakan penempatan dana hanya satu bagian dari rumus percepatan ekonomi. Menkeu mengatakan, elemen terpenting lainnya adalah pembentukan ekspektasi positif di masyarakat dan dunia usaha.

  • Bicara di Forum Bloomberg, Jokowi Ungkap yang Dipikirkan Saat Pertama Jadi Presiden

    Bicara di Forum Bloomberg, Jokowi Ungkap yang Dipikirkan Saat Pertama Jadi Presiden

    Jakarta

    Pembangunan infrastruktur besar-besaran dilakukan pada masa Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Jokowi pun buka-bukaan alasannya menggenjot pembangunan infrastruktur selama 10 tahun memimpin Indonesia.

    Baginya pembangunan infrastruktur adalah hal esensial untuk Indonesia. Menggenjot infrastruktur menjadi pilihannya saat pertama kali menjabat presiden di negara sebesar Indonesia.

    Membangun ekonomi negara sebesar Indonesia tidak ada jalan pintasnya, maka dari itu pembangunan infrastruktur harus segera dilakukan.

    “Ketika saya menjadi Presiden pertama kali, saya memiliki pertanyaan sederhana. Bagaimana kita bisa membangun ekonomi yang kuat untuk 280 juta orang? Kita tahu bahwa tidak ada jalan pintas,” ujar Jokowi dalam pidatonya di Bloomberg New Economy Forum 2025, yang disiarkan virtual, Jumat (21/11/2025).

    Menurutnya tanpa infrastruktur kuat, Indonesia tidak bisa berkembang. Maka dari itu, dirinya banyak menginisiasi pembangunan jalan, pelabuhan, bandara, dan lain sebagainya.

    “Itulah sebabnya kita fokus pada dasarnya pembangunan, membuat jalan, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik, dan jaringan digital. Karena tanpa infrastruktur kuat, ekonomi tidak bisa berkembang,” ujar Jokowi.

    Indonesia, kata Jokowi, juga membangun jaringan digital yang kuat. Infrastruktur digital pun diinisiasi olehnya saat memimpin Indonesia, mulai dari pusat data sampai peluncuran satelit baru.

    “Indonesia juga telah membuat kemajuan besar dalam infrastruktur digital. Membangun pusat data, membangun satelit baru, membangun jaringan digital, dan memperbaiki konektivitas di seluruh negara,” beber Jokowi.

    Baginya, infrastruktur akan menjadi pondasi kuat untuk membuat Indonesia bisa melaju ke ekonomi baru, ekonomi pintar.

    “Karena infrastruktur memberikan fondasi untuk konektivitas, jaringan data, dan integrasi teknologi. Ini adalah alasan terbaik yang membuat ekonomi pintar berkembang,” tegas Jokowi.

    Digitalisasi, menurut Jokowi, menjadi salah satu kunci bagi Indonesia melangkah ke era ekonomi pintar. Salah satu hasil digitalisasi yang bisa dirasakan masyarakat luas adalah sistem pembayaran berbasis barcode, QRIS. Sistem ini dipamerkan Jokowi memudahkan pembayaran di seluruh Indonesia. Sistem ini juga universal dan bisa digunakan oleh siapa saja, mulai dari pedagang kecil hingga perusahaan besar di Jakarta.

    “QRIS Indonesia membuat pembayaran digital mudah dan universal. Hari ini, pedagang kecil di pinggir jalan di kota kecil menggunakan sistem yang sama dengan perusahaan besar di Jakarta,” ungkap Jokowi.

    (hal/fdl)

  • Jokowi Pamer Indonesia Investasi Besar-besaran Infrastruktur Fisik dan Digital di Ajang Bloomberg Singapura

    Jokowi Pamer Indonesia Investasi Besar-besaran Infrastruktur Fisik dan Digital di Ajang Bloomberg Singapura

    Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) hadir memberikan pidato di ajang Bloomberg New Economy 2025 di Singapura. Dalam pidatonya, dia menegaskan transformasi menuju ekonomi cerdas (intelligent economy) tidak akan menghilangkan pekerjaan. Sebaliknya, perubahan ini diyakini akan menghadirkan lebih banyak lapangan kerja dan peluang usaha di masa depan.

    Jokowi menilai perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan, harus dilihat sebagai kesempatan untuk tumbuh, bukan sebagai ancaman bagi tenaga kerja. “Peluang kerja tidak akan hilang di era ekonomi cerdas. Saya sangat tidak setuju bahwa peluang kerja akan hilang,” ujar Jokowi dalam pidatonya, di Singapura, Jumat, 21 November 2025.

    Dia menekankan pemerintah dan dunia usaha harus mempersiapkan generasi muda serta UMKM dengan keterampilan digital yang relevan agar mampu memanfaatkan peluang tersebut.

    “Kita harus memastikan bahwa mereka memahami dan mempelajari AI, coding, algoritma, dan juga machine learning,” ujarnya.

    Jokowi mengungkapkan, Indonesia telah membangun fondasi kuat melalui investasi besar di infrastruktur fisik dan digital. Hal ini menjadi pijakan penting sebelum memasuki era ekonomi berbasis kecerdasan yang mengutamakan pemanfaatan data dan teknologi.

    Berita selengkapnya baca di sini

  • Chip N1 Bikin iPhone 17 Ngebut dan Stabil, Unggul dari Banyak HP Android Flagship

    Chip N1 Bikin iPhone 17 Ngebut dan Stabil, Unggul dari Banyak HP Android Flagship

    Disisi lain, Pengamat teknologi kenamaan, Mark Gurman, kembali mengungkap bocoran terbaru mengenai arah strategi Apple dalam beberapa tahun mendatang.

    Lewat laporannya di Bloomberg, Mark menyebut raksasa teknologi berbasis di Cupertino tersebut akan melakukan perubahan besar pada strategi perilisan perangkat.

    “Perubahan paling besar justru terjadi pada jadwal rilis, bukan pada desain produknya,” tulis Mark Gurman dalam laporannya, Kamis (20/11/2025). Dia mengatakan, Apple akan semakin memperkuat posisi iPhone sebagai tulang punggung bisnis.

    Selama bertahun-tahun hingga 2025, Mark menyebut perusahaan sedang menyiapkan jadwal peluncuran lebih cepat dan merata sepanjang tahun. “Apple akan mengubah strategi tersebut dengan jadwal peluncuran lebih cepat dan konsisten,” katanya.

    iPhone Fold Rilis Akhir 2026

    Rencananya, Apple diprediksi bakal merilis tiga perangkat sekalius pada akhir 2026, mulai dari iPhone 18 Pro, iPhone 18 Pro Max, dan iPhone Fold.

    Sementara untuk varian iPhone 18, iPhone 18e, dan iPhone Air 2 kemungkinan diluncurkan pada musim semi 2027. Banyak pihak meyakini, ketiga model ini akan hadir sebagai pelengkap lini menengah.

    Pola peluncuran bertahap ini disebut-sebut akan menjadi standar baru perusahaan di masa mendatang.

    Kejutan lain muncul pada 2027. Enam bulan setelah peluncuran iPhone sebelumnya, perusahaan disebutkan bakal mengumumkan kehadiran iPhone 20.

    Berdasarkan bocoran yang beredar sebelumnya, iPhone 20 series bakal membawa konsep layar kaca lengkung tanpa bezel, dengan tampilan mengalir hingga sisi bodi.

    Mark Gurman menilai, pola peluncuran yang disebar sepanjang tahun ini dapat menjadi strategi tepat untuk Apple. Dengan ini, perusahaan bisa menjaga momentum penjualan iPhone sepanjang tahun.

    Tak hanya itu, dengan ini juga diharapkan masing-masing model iPhone baru bisa mendapat panggung mereka sendiri. Varian premium tak lagi bertabrakan dengan model lebih terjangkau.

  • Tertekan Tarif AS, Singapura Ramal Pertumbuhan Ekonomi Melambat pada 2026

    Tertekan Tarif AS, Singapura Ramal Pertumbuhan Ekonomi Melambat pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Singapura memproyeksikan pertumbuhan ekonominya akan melambat pada 2026 akibat tekanan tarif AS, meski pertumbuhan tahun ini melonjak hampir dua kali lipat menjadi sekitar 4%.

    Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) pada Jumat (21/11/2025) menyampaikan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Singapura tahun depan diperkirakan melandai ke kisaran 1%–3%, sekaligus menjadi proyeksi resmi pertama untuk 2026.

    Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Beh Swan Gin, mengatakan sejumlah risiko eksternal masih membayangi prospek ekonomi, terutama potensi kembali memanasnya tensi perdagangan global. 

    “Kami terus mengkhawatirkan kemungkinan eskalasi baru dari ketegangan perdagangan,” ujarnya dalam konferensi pers sebagaimana dilansir dari Bloomberg.

    Namun, dia menambahkan pejabat umumnya memperkirakan pertumbuhan berkisar 2%–3% sesuai dengan struktur ekonomi Singapura yang sudah matang, sehingga proyeksi untuk 2026 bukanlah gambaran yang terlalu pesimistis.

    Sementara itu, revisi naik proyeksi pertumbuhan 2025—yang mengikuti peningkatan serupa pada Agustus—datang di tengah upaya Singapura menghadapi dampak tarif global yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump, sekaligus memetik manfaat dari lonjakan investasi sektor kecerdasan buatan (AI).

    Pertumbuhan tahunan terutama ditopang oleh sektor manufaktur, perdagangan grosir, serta jasa keuangan dan asuransi. MTI menyebut manufaktur diperkuat oleh klaster elektronik, rekayasa transportasi, dan biomedis.

    Permintaan manufaktur dan ekspor tetap solid, didorong oleh ledakan belanja modal (capex) di sektor AI yang meningkatkan pesanan chip, server, dan komponen elektronik lainnya. 

    Momentum tersebut berlanjut hingga kuartal IV, dengan ekspor nonmigas melonjak 22% pada Oktober, hampir tiga kali lipat dari ekspektasi, didorong kenaikan ekspor elektronik sebesar 33%.

    “Pada sisa tahun ini, permintaan terhadap elektronik terkait AI diperkirakan terus menopang sektor manufaktur dan perdagangan grosir,” kata MTI.

    Perkembangan Ekonomi Terbaru

    Adapun, PDB Singapura pada kuartal III/2025 tumbuh 4,2% secara tahunan, sesuai estimasi final MTI. Angka ini sejalan dengan survei Bloomberg yang memproyeksikan 4% dan lebih rendah dari revisi 4,7% pada kuartal sebelumnya. 

    Secara kuartalan, PDB naik 2,4%, sesuai dengan konsensus dan meningkat dari 1,7% pada tiga bulan sebelumnya.

    Bank Sentral Singapura (MAS) mempertahankan kebijakan moneternya pada peninjauan terakhir tahun ini pada Oktober, seiring stabilnya ekonomi dan inflasi yang tetap jinak. MAS, yang melakukan empat kali peninjauan dalam setahun, akan mengumumkan kebijakan berikutnya pada Januari.

    Chief Economist MAS, Edward Robinson, menilai sikap kebijakan moneter saat ini masih tepat, sembari menegaskan bahwa bank sentral berada dalam posisi yang baik untuk merespons risiko terhadap stabilitas harga jangka menengah, setelah melakukan dua pelonggaran tahun ini.

    Sebagai negara dengan volume perdagangan lebih dari tiga kali lipat PDB, Singapura turut diuntungkan oleh tarif AS terhadap negara tersebut yang relatif rendah yakni 10%. Selain itu, penumpukan inventaris oleh perusahaan-perusahaan AS sejak pertengahan tahun juga membantu menopang permintaan terhadap produk Singapura.

    Prospek kuartal IV/2025 masih solid, dengan aktivitas manufaktur pada Oktober tetap berada di zona ekspansif dan indikator elektronik terus menguat.

    “Dengan proyeksi ekspor kuartal IV yang diperkirakan tetap kuat, ekonomi Singapura bergerak dengan banyak mesin pertumbuhan, ditopang lonjakan konstruksi, penurunan suku bunga, serta dukungan fiskal yang besar,” tulis ekonom Maybank Securities, Brian Lee.

    Pada Agustus lalu, MTI merevisi proyeksi pertumbuhan 2025 menjadi 1,5%–2,5%.

  • 9
                    
                        Jokowi Pidato Bahasa Inggris di Bloomberg New Economy Forum, Banggakan Infrastruktur, QRIS hingga Gojek
                        Nasional

    9 Jokowi Pidato Bahasa Inggris di Bloomberg New Economy Forum, Banggakan Infrastruktur, QRIS hingga Gojek Nasional

    Jokowi Pidato Bahasa Inggris di Bloomberg New Economy Forum, Banggakan Infrastruktur, QRIS hingga Gojek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-7 RI Joko Widodo memamerkan kinerja pemerintahannya dalam satu dekade saat berpidato di Bloomberg New Economy Forum yang digelar di Singapura, Jumat (21/11/2025).
    Salah satunya, pembangunan proyek
    infrastruktur
    dasar. Menurut
    Jokowi
    , membangun sebuah perekonomian bukanlah sebuah hal yang mudah, namun perubahan diperlukan.
    Jokowi mengingatkan, tanpa infrastruktur yang kuat, ekonomi tidak dapat tumbuh.
    “Perubahan memang tidak pernah mudah, tetapi perubahan itu perlu. Ketika pertama kali menjadi Presiden, saya punya pertanyaan sederhana. Bagaimana kita bisa membangun ekonomi yang kuat untuk 280 juta penduduk? Kita tahu tidak ada jalan pintas,” kata Jokowi berbahasa Inggris, dikutip dari YouTube
    Bloomberg
    Economic Forum, Jumat.
    “Oleh karena itu, kami fokus pada hal-hal dasar, membangun jalan raya, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik, dan jaringan digital,” imbuh dia.
    Mantan Wali Kota Solo ini menyampaikan, bukan hanya jalan dan jembatan, Indonesia juga telah membuat kemajuan pesat dalam infrastruktur digital.
    Selama 10 tahun memimpin Indonesia, pemerintah juga telah membangun pusat data, meluncurkan satelit baru, memperluas jaringan digital, dan meningkatkan konektivitas di seluruh negeri.
    “Kami memperkenalkan regulasi yang mendorong bisnis dan startup lokal untuk berkembang,” ujar dia.
    Hari ini, kata Jokowi, ia memiliki alasan kuat mengapa membangun infrastruktur dan memperkenalkan regulasi sangat penting sebelum beralih ke ekonomi cerdas.
    Pertama, karena infrastruktur menyediakan fondasi bagi konektivitas, arus data, dan integrasi teknologi.
    Infrastruktur merupakan tulang punggung terbaik yang menggerakkan ekonomi cerdas.
    Kedua, dengan regulasi yang tepat, ekosistem ini dapat tumbuh lebih kuat dan lebih cepat, memungkinkan inovasi, teknologi, dan kewirausahaan untuk berkembang bersama. Hal ini lah yang membuat peluang-peluang baru lahir.
    “Startup Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Halodoc, dan Traveloka tumbuh karena ekosistem yang mendukung mereka. QRIS Indonesia menjadikan pembayaran digital mudah dan universal. Saat ini, seorang pedagang kaki lima di desa kecil menggunakan sistem yang sama dengan perusahaan besar di Jakarta,” tandas Jokowi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Xi Jinpin, Trump, dan Putin Absen di KTT G20 Afsel, Prabowo Utus Gibran

    Xi Jinpin, Trump, dan Putin Absen di KTT G20 Afsel, Prabowo Utus Gibran

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pemimpin negara besar dipastikan absen dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 22–23 November 2025.

    Presiden China Xi Jinping, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga Presiden Indonesia Prabowo Subianto tercatat tidak hadir secara langsung dalam forum ekonomi terbesar dunia tersebut. 

    Dikutip melalui Bloomberg, Kementerian Luar Negeri China mengumumkan bahwa Xi Jinping tidak akan menghadiri KTT dan akan digantikan oleh Perdana Menteri Li Qiang.

    Keputusan ini membuat G20 tahun ini kehilangan kehadiran pemimpin dua ekonomi terbesar dunia, sebab Presiden Donald Trump juga telah menyatakan boikot terhadap pertemuan tersebut KTT G20 Afsel. 

    Trump sebelumnya menyebut Amerika Serikat tidak akan mengirim delegasi resmi setelah ia melontarkan klaim keliru mengenai adanya genosida terhadap warga Afrikaans putih di Afrika Selatan. 

    Namun, pemerintah Afrika Selatan sempat mengatakan AS mengubah pikiran dan meminta berpartisipasi dalam beberapa bentuk, sebelum kemudian Gedung Putih membantah dan menyatakan hanya akan mengirim acting ambassador Marc D. Dillard untuk hadir pada upacara penutupan. 

    Dikutip melalui The Guardian, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali absen akibat pembatasan perjalanan terkait surat perintah penangkapan dari International Criminal Court (ICC).

    Putin menunjuk Deputi Kepala Staf Kepresidenan Maxim Oreshkin untuk memimpin delegasi Rusia pada pertemuan tersebut.

    Absennya Xi, Trump, dan Putin menjadi pukulan bagi Afrika Selatan yang tahun ini menjadi tuan rumah, terutama karena KTT ini merupakan pertemuan G20 pertama yang digelar di benua Afrika.  

    Namun, Presiden Cyril Ramaphosa menegaskan bahwa penyelenggaraan G20 tidak akan terpengaruh secara substantif. 

    “Boikot tidak pernah benar-benar berhasil. KTT G20 akan terus berlanjut. Semua kepala negara lainnya akan hadir di sini, dan, pada akhirnya, kami akan mengambil keputusan-keputusan fundamental. Ketidakhadiran mereka adalah kerugian bagi mereka,” kata Ramaphosa. 

    Namun di balik layar, sejumlah pejabat Afrika Selatan menilai absennya Amerika Serikat justru dapat mempermudah tercapainya consensus declaration, mengingat Washington disebut kerap menghambat negosiasi dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya.

    Prabowo Utus Gibran 

    Dari pihak Indonesia, Presiden Prabowo Subianto tidak hadir dan menugaskan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk memimpin delegasi RI di Johannesburg. 

    Wapres Gibran bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pada Jumat (21/11/2025) pukul 09.30 WIB menuju Afrika Selatan. Setibanya di Johannesburg, Wapres disambut jajaran protokol G20 sebelum menghadiri agenda resmi pada 22–23 November 2025.

    Kehadiran Gibran mewakili Indonesia dimaksudkan untuk menegaskan komitmen pemerintah di bawah Presiden Prabowo terhadap pemulihan ekonomi global dan penguatan kerja sama internasional.

    Dalam forum tersebut, Wapres dijadwalkan menyampaikan pidato atas nama Presiden Prabowo sekaligus mengikuti pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara sahabat untuk memperkuat hubungan ekonomi dan politik. 

    Selain Xi, Trump, dan Putin, beberapa pemimpin G20 lain juga tidak hadir, termasuk Presiden Argentina Javier Milei serta Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Meski demikian, para pemimpin dari Eropa, Brasil, dan Turki dipastikan menghadiri KTT.

  • Trump Hina Jurnalis dengan Sebutan ‘Piggy’ saat Ditanya Kasus Jeffrey Epstein

    Trump Hina Jurnalis dengan Sebutan ‘Piggy’ saat Ditanya Kasus Jeffrey Epstein

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghina jurnalis perempuan dari Bloomberg, Catherine Lucey, dengan sebutan ‘piggy’. Kata ‘piggy’ itu diketahui merupakan penghinaan, yang maknanya memanggil seseorang sebagai babi.

    Dilansir AFP, Jumat (21/11/2025), sebenarnya insiden ini terjadi sebelum peristiwa Trump marah ke reporter ABC News bernama Mary Bruce ketika bertanya perihal dokumen Jeffrey Epstein saat momen doorstop dengan wartawan setelah Trump bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) di Gedung Putih. Insiden Trump menyebut Lucey ‘piggy’ itu baru terungkap setelah viral di media sosial akhir-akhir ini.

    Momen Trump menyebut Lucey ‘piggy’ itu terjadi ketika dia diwawancarai di pesawat Angkatan Udara AS. Saat itu, Trump ditanya dengan pertanyaan sama yakni ‘Mengapa dia tidak merilis materi tentang terpidana pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein’

    “Diam, diam, Piggy,” kata Trump kepada Lucey sambil menunjuknya.

    Jurnalis CNN, Jake Tapper, menyebut komentar “piggy” Trump “menjijikkan dan sama sekali tidak dapat diterima”.

    Respons Gedung Putih

    Gedung Putih pun sudah angkat bicara mengenai hal ini. Gedung Putih mulanya merespons amukan Trump kepada reporter ABC News, Mary Bruce. Gedung Putih menyebut ABC News sebagai “operasi memutarbalikan fakta Partai Demokrat yang menyamar sebagai jaringan penyiaran”.

    Kemudian perihal sebutan ‘piggy’ kepada jurnalis Bloomberg, Catherine Lucey, Gedung Putih mengatakan bahwa “jika Anda akan memberi, Anda harus bisa menerima”.

    Gedung Putih bahkan menampilkan tampilan berita-berita yang disiarkan ABC News, di mana berita-berita itu terbit dari delapan tahun lalu. Gedung Putih menyebut berita-berita yang disiarkan ABC News adalah penipuan yang sengaja untuk menjatuhkan Trump dan pemilih Trump.

    Terkait insiden Lucey, Gedung Putih menilai Lucey berperilaku tidak profesional. Gedung Putih juga menampilkan rekaman yang memperlihatkan Lucey dan seorang reporter lain terdengar mencoba berbicara secara bersamaan — sebuah kejadian umum ketika para jurnalis di konferensi pers mencoba menarik perhatian presiden.

    Seorang pejabat Gedung Putih yang tidak ingin disebutkan namanya bahkan mengatakan

    “Reporter ini berperilaku tidak pantas dan tidak profesional terhadap rekan-rekannya di pesawat. Jika Anda ingin memberi, Anda harus bisa menerimanya,” katanya.

    Tonton juga video “Trump Tantrum Ditanya soal Jeffrey Epstein, Minta Lisensi ABC Dicabut”

    Halaman 2 dari 2

    (zap/idn)

  • Daftar Startup Tutup Imbas Terjerat Masalah, Crowde hingga eFishery

    Daftar Startup Tutup Imbas Terjerat Masalah, Crowde hingga eFishery

    Bisnis.com, JAKARTA— Industri startup terus diguncang masalah tata kelola dan dugaan pelanggaran yang merugikan publik. 

    Setelah gelombang kasus di sektor agritech dan fintech sepanjang 2024–2025, kini giliran platform pendanaan agrikultur Crowde kehilangan izin usahanya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Kasus Crowde menambah panjang daftar startup yang tersandung masalah mulai dari gagal bayar, penyelewengan dana, hingga dugaan manipulasi laporan keuangan. Berikut rangkumannya: 

    1. Crowde 

    OJK resmi mencabut izin usaha PT Crowde Membangun Bangsa pada 6 November 2025 melalui keputusan KEP-68/D.06/2025.

    Regulator menyebut pencabutan dilakukan karena pelanggaran ekuitas minimum, memburuknya kinerja operasional, hingga ketidakpatuhan terhadap ketentuan layanan pendanaan berbasis teknologi informasi (LPBBTI) sebagaimana diatur dalam POJK No. 40/2024.

    Sebelum dicabut, Crowde telah dikenakan sanksi bertahap mulai dari peringatan hingga pembekuan kegiatan usaha. Pemegang saham dan pengurus dinilai gagal memenuhi kewajiban perbaikan sesuai tenggat waktu. 

    OJK juga menyatakan tengah menindak dugaan pelanggaran pidana sektor jasa keuangan, termasuk penilaian kembali pihak utama kepada pendiri Yohanes Sugihtononugroho yang dinyatakan tidak lulus dan dilarang menjadi pihak utama di lembaga jasa keuangan. Proses penegakan hukum dilakukan bersama aparat penegak hukum.

    Dengan pencabutan izin, Crowde wajib menghentikan operasional, menyelesaikan hak lender dan borrower, serta menggelar RUPS pembentukan tim likuidasi selambatnya 30 hari kerja.

    2. eFishery

    Startup aquatech eFishery diterpa dugaan manipulasi pendapatan dalam laporan internal yang dikaji Bloomberg News. Pendapatan disebut digembungkan hingga US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun pada Januari—September 2024, sementara realisasinya hanya US$157 juta.

    Lebih dari 75% data dalam laporan keuangan disebut palsu. Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius soal tata kelola startup yang sudah mendapatkan pendanaan besar dari investor internasional.

    3. TaniFund 

    Platform agritech dan P2P lending TaniFund menghadapi tuntutan dari 128 lender dengan total klaim sekitar Rp14 miliar sejak 2021. OJK mencabut izinnya pada Mei 2024 setelah perusahaan dianggap tidak lagi menjalankan fungsi secara sehat dan memiliki aset hanya Rp3 miliar. Regulator memerintahkan pembentukan tim likuidasi melalui RUPS untuk penyelesaian kewajiban kepada kreditur.

    4. KoinP2P (KoinWorks) 

    Anak usaha KoinWorks, yakni KoinP2P, disorot akibat dugaan fraud operasional yang memicu kerugian hingga Rp365 miliar. Borrower berinisial MT disebut melakukan pemalsuan dan penggelapan dana.

    OJK melakukan pemeriksaan khusus dan mengawasi negosiasi penyelesaian klaim lender yang saat ini berlangsung secara business to business.

    5. Investree 

    Investree menjadi salah satu kasus fintech terbesar setelah izin usaha dicabut pada Oktober 2024 menyusul dugaan pelanggaran ekuitas dan fraud. CEO dan Co-Founder Adrian Asharyanto Gunadi diduga menghimpun dana ilegal Rp2,7 triliun melalui perusahaan special purpose vehicle pada periode 2022—2024. 

    Adrian sempat menjadi buronan, sebelum akhirnya ditangkap Interpol di Qatar dan diterbangkan kembali ke Indonesia pada September 2025 untuk menjalani proses hukum.

    6. Octopus

    Startup daur ulang Octopus mengalami masalah finansial akibat salah kelola dan pembengkakan biaya rekrutmen. Kondisi tersebut memicu keterlambatan gaji karyawan dan mitra, serta pengunduran diri beberapa pendiri termasuk Hamish Daud.