Perusahaan: Bloomberg

  • Rupiah dan Mata Uang Asia Pagi Ini Loyo Hadapi Dolar AS

    Rupiah dan Mata Uang Asia Pagi Ini Loyo Hadapi Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Jumat (25/7/2025) pagi.

    Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.47 WIB, rupiah di pasar spot exchange berada di posisi Rp 16.336 per dolar AS, turun 41 poin atau 0,25% dibandingkan posisi penutupan kemarin.

    Untuk mata uang Asia lainnya, Yen Jepang juga melemah 0,31%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura melemah 0,19%, dan dolar Taiwan turun 0,44%.

    Won Korea Selatan juga tercatat turun 0,46%, peso Filipina turun 0,42%, rupe India menguat 0,01%, Yuan Tiongkok melemah 0,12%, ringgit Malaysia melemah 0,11%, dan baht Thailand melemah 0,20%.

    Di pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Jumat pagi. IHSG pada pukul 09.56 WIB menguat sebesar 0,08% atau 5,86 poin ke level 7.536,7.

  • Pasar optimistis kesepakatan AS dan Uni Eropa, IHSG diprediksi menguat

    Pasar optimistis kesepakatan AS dan Uni Eropa, IHSG diprediksi menguat

    Arsip foto – Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/pri.

    Pasar optimistis kesepakatan AS dan Uni Eropa, IHSG diprediksi menguat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 24 Juli 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak menguat pada perdagangan Kamis, dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat global. Sentimen utama masih akan berasal dari progres kesepakatan dagang global, yang mana ada optimisme Amerika Serikat (AS) akan segera mencapai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa sebelum batas waktu pemberlakuan tarif 1 Agustus 2025.

    “Dengan tren naik yang tetap dominan, IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan reli penguatan dan menguji level psikologis di level 7.500,” ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari mancanegara, Jepang dan AS telah menjalin kesepakatan dagang, diantaranya mencakup tarif sebesar 15 persen atas barang impor dari Jepang dengan tarif untuk sektor otomotif akan diturunkan dari 25 persen menjadi 15 persen. Selain itu, Jepang akan melakukan investasi senilai 550 miliar dolar AS di AS.

    Kesepakatan dagang antara AS dan Jepang, menimbulkan optimisme akan terjalinnya kesepakatan dagang antara AS dengan negara lain, termasuk dengan Uni Eropa. Financial Times dan Bloomberg melaporkan bahwa negosiasi AS dan Uni Eropa akan mengacu seperti kesepakatan dengan Jepang, yaitu penurunan tarif menjadi 15 persen.

    Di sisi lain, kekhawatiran terhadap potensi dampak hukum dan ekonomi apabila Presiden AS Donald Trump memecat Ketua The Fed Jerome Powell telah mereda, setelah Trump dan Menteri Keuangan AS mengisyaratkan tidak lagi berencana menggantikan Powell dengan segera.

    Fokus pelaku pasar saat ini beralih ke pertemuan FOMC The Fed pada 29-30 Juli 2025, yang mana The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di tengah ketidakpastian ekonomi, meskipun Presiden Trump berulang kali mendesak pemangkasan suku bunga.

    Dalam pidato konferensi The Fed pada Selasa (22/7), Powell menolak memberikan detail lebih lanjut tentang prospek tersebut dan justru berfokus terhadap regulasi perbankan. Selain itu, pelaku pasar menantikan pertemuan Europan Central Bank (ECB) pada Kamis (24/7), yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 2,15 persen, di tengah potensi inflasi yang dapat meningkat serta kondisi ketidakpastian akibat tarif impor AS.

    Dari Jerman, pada Kamis (24/7), pelaku pasar akan mencermati HCOB Manufacturing Flash bulan Juli 2025 yang diperkirakan sedikit naik pada level 49,4 dari sebelumnya 49 di Juni 2025, meskipun masih di area kontraksi. Dari Inggris, pada Kamis (24/7), akan dirilis indeks S&P Global Manufacturing PMI Flash bulan Juli 2025 yang diperkirakan sedikit naik di level 48 dari 47, 7 di Juni 2025.

    Dari AS, akan dirilis indeks S&P Global Manufacturing PMI Flash bulan Juli 2025 yang diperkirakan sedikit turun menjadi 52,5 dari 52,9 di Juni 2025. Pada perdagangan Rabu (23/07), bursa saham Eropa ditutup menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 menguat 1,00 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,42 persen, indeks DAX Jerman turun 0,83 persen, serta indeks CAC Prancis naik 1,37 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Rabu (23/07), diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average naik 507,85 poin,atau 1,14 persen ditutup di level 45.010,29, indeks S&P 500 menguat 0,78 persen ke rekor penutupan baru di 6.358,91, indeks Nasdaq Composite naik 0,61 persen dan ditutup di 21.020,02 yang menjadi penutupan pertama kalinya di atas level 21.000.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Daftar Startup Terjerat Kasus Fraud, eFishery hingga Investree

    Daftar Startup Terjerat Kasus Fraud, eFishery hingga Investree

    Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah startup di Indonesia belakangan tersandung kasus dugaan fraud atau penyimpangan yang merugikan investor maupun masyarakat. 

    Dari sektor agritech hingga fintech, persoalan akuntabilitas dan tata kelola menjadi sorotan tajam seiring meningkatnya nilai kerugian dan dampak sosial yang ditimbulkan. Berikut ini rangkuman kasus yang menimpa beberapa startup yang sedang dalam sorotan regulator.

    1. eFishery

    Startup aquatech eFishery diterpa dugaan manipulasi laporan keuangan dengan nilai fantastis. Dalam laporan internal setebal 52 halaman yang dikaji Bloomberg News, disebutkan bahwa eFishery diduga menggelembungkan pendapatan hingga US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun selama periode Januari—September 2024. 

    Namun faktanya, pendapatan riil hanya sekitar US$157 juta, jauh dari angka yang diumumkan yakni US$752 juta. Lebih dari 75% data dalam laporan disebut palsu. Dugaan fraud ini memicu pertanyaan serius soal tata kelola perusahaan rintisan yang telah meraih pendanaan besar dari investor lokal maupun global.

    2. Investree

    Startup fintech P2P lending Investree mengalami gagal bayar hingga berujung pencabutan izin usaha oleh OJK pada Oktober 2024. 

    Dugaan fraud dan pelanggaran ekuitas minimum memicu kerugian para lender. Salah satu korban, Christopher Girsang, mengaku dana Rp154,6 juta miliknya belum kembali setelah lebih dari dua tahun. Sebanyak 22 lender lain turut menggugat Investree secara perdata dengan total nilai kerugian lebih dari Rp2,58 miliar.

    Co-Founder sekaligus CEO Adrian Asharyanto Gunadi telah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Dia diduga berada di luar negeri dan OJK kini berkoordinasi dengan Interpol untuk membawanya pulang. Proses penyidikan tengah berlangsung bersama aparat penegak hukum. 

    Tempat penampung ikan eFishery

    3. KoinP2P

    Anak usaha KoinWorks, KoinP2P, juga tengah dalam sorotan akibat dugaan fraud operasional yang mengakibatkan kerugian hingga Rp365 miliar. Seorang borrower berinisial MT disebut menjadi dalang dari kasus ini, dengan tuduhan pemalsuan, penipuan, dan penggelapan dana. 

    OJK telah melakukan pemeriksaan khusus terhadap KoinP2P dan mengintensifkan pengawasan terhadap komitmen manajemen dalam menyelesaikan klaim lender. Saat ini, proses diskusi dan negosiasi dengan lender masih berlangsung secara business-to-business (B2B) di bawah pengawasan regulator

    4. TaniFund 

    Startup agritech TaniFund menghadapi tuntutan dari 128 lender yang mengklaim gagal menerima pengembalian dana sejak November 2021, dengan total kerugian mencapai Rp14 miliar. 

    Izin usaha TaniFund telah dicabut oleh OJK pada Mei 2024 karena tak lagi menjalankan fungsinya dan memiliki aset hanya sebesar Rp3 miliar.Regulator telah memerintahkan penyelenggaraan RUPS untuk membubarkan perusahaan dan membentuk tim likuidasi.

    5. iGrow

    Platform fintech P2P lending iGrow yang telah diakuisisi LinkAja pada 2021 juga tersangkut kasus gagal bayar. Sebanyak 40 lender menggugat iGrow dan pihak regulator atas dugaan perbuatan melawan hukum. 

    LinkAja menyatakan telah menghentikan pembiayaan retail dan mengubah iGrow menjadi Modalin dengan model pembiayaan produktif berbasis closed-loop yang dianggap lebih aman.

    OJK tetap menuntut iGrow untuk menyelesaikan persoalan pendanaan macet dan melaporkan progres penyelesaiannya secara berkala. Proses hukum atas gugatan lender masih bergulir.

    6. Modal Rakyat

    Modal Rakyat juga ikut terseret dalam daftar startup yang bermasalah. OJK memanggil pihak Modal Rakyat atas pengaduan dari lender dan meminta penyelesaian dilakukan secara mediasi. 

    Regulator juga sempat meminta agar Modal Rakyat memperbaiki publikasi terkait penerapan asuransi demi menjaga transparansi dan kepercayaan publik.

    Masalah ini sampai ke meja hijau, yang berujung pada kemenangan Modal Rakyat dalam gugatan hukum yang diajukan oleh salah satu pendana atau lender, Haryani, yang diwakili oleh kuasa hukumnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

  • Kasus eFishery Bikin Pendanaan Startup Seret, Modal Ventura Perkuat Tata Kelola

    Kasus eFishery Bikin Pendanaan Startup Seret, Modal Ventura Perkuat Tata Kelola

    Bisnis.com, JAKARTA— Kasus dugaan manipulasi laporan keuangan oleh eFishery turut berdampak pada kepercayaan investor dalam menggelontorkan dana ke startup. Perusahaan modal ventura berbenah dengan memperbaiki tata kelola agar kasus serupa tak terulang.

    Co-Founder & General Partner Alpha JWC Ventures Jefrey Joe menilai krisis ini menjadi momentum untuk melakukan perubahan menyeluruh dalam tata kelola perusahaan rintisan.

    “Pasti berdampak [pendanaan ke Startup], tapi menurut kami ini momentum untuk melakukan sesuatu. Kadang kita bisa pakai krisis ini untuk merubah begitu kan,” kata Jefrey ditemui usai acara Alpha JWC Whistleblowing Event Launch di Jakarta pada Rabu (23/7/2025). 

    Dalam laporan internal yang ditelaah Bloomberg News, eFishery diduga menggelembungkan pendapatan hingga US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun selama Januari hingga September 2024, padahal pendapatan riil perusahaan hanya sekitar US$157 juta. Lebih dari 75% data dalam laporan disebut-sebut palsu.

    Jefrey menilai kegagalan tata kelola seperti ini seringkali dipicu oleh tekanan untuk menunjukkan pertumbuhan instan. 

    Dia menambahkan tekanan untuk menunjukkan pertumbuhan cepat seringkali membuat sejumlah startup memilih strategi “fake it till you make it”. 

    Namun, pendekatan ini dinilai tidak berkelanjutan, apalagi di tengah perubahan lanskap pendanaan saat ini yang lebih menekankan profitabilitas daripada sekadar pertumbuhan.

    “Engga mudah untuk menggelembungkan pendapatan, tapi masih bisa profit. Kita enggak bisa memalsukan profit nih. Jadi sekarang marketnya juga sudah berubah, kita merasa sekarang jauh lebih sehat,” ungkapnya. 

    Sebagai respons terhadap krisis tata kelola ini, Alpha JWC Ventures turut meluncurkan inisiatif SpeakUp, sebuah platform whistleblowing yang dirancang untuk memperkuat sistem pelaporan dan transparansi di perusahaan portofolio mereka.

    Platform SpeakUp memungkinkan karyawan, founder, hingga pemangku kepentingan lainnya untuk melaporkan dugaan pelanggaran seperti kecurangan keuangan, pelecehan, hingga pelanggaran etika secara anonim dan terenkripsi. Laporan yang masuk akan langsung ditangani oleh tim independen, dengan sistem pengamanan dan pencegahan laporan palsu.

    Menurut laporan ACFE (Association of Certified Fraud Examiners), sebanyak 43% kasus fraud terungkap melalui laporan internal. Namun, banyak startup belum memiliki sistem pelaporan yang memadai karena keterbatasan sumber daya maupun kurangnya kesadaran.

    “Integritas dalam kepemimpinan dan operasional kerja menjadi amat sangat penting agar dapat menciptakan perusahaan yang bisa berdampak secara jangka panjang,” kata Jefrey.

    Dalam dua minggu sejak peluncuran awal, lebih dari 20 perusahaan portofolio Alpha JWC telah bergabung dalam inisiatif SpeakUp. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah dan menjangkau lebih dari 30.000 karyawan di lebih dari 80 perusahaan rintisan di Asia Tenggara.

    Jefrey juga menyatakan optimismenya terhadap pemulihan ekosistem startup ke depan, terutama dengan makin sehatnya standar tata kelola dan penekanan pada keberlanjutan. Menurutnya, keberhasilan masa depan startup bukan lagi soal valuasi tinggi, melainkan soal berapa banyak pihak yang benar-benar mendapat manfaat dari keberhasilan tersebut.

    “Matrixnya bukan berapa valuasinya. Valuasi tinggi. Tapi kalau abis IPO turun, orang rugi loh. Founder make money, investor make money, investor public juga kalau misalnya IPO juga make money. Itu yang kita fokuskan sekarang,” tegas Jefrey.

  • Arah Moneter Bank Sentral Eropa di Tengah Ancaman Tarif, Tahan atau Pangkas?

    Arah Moneter Bank Sentral Eropa di Tengah Ancaman Tarif, Tahan atau Pangkas?

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan akan mengabaikan ancaman ekonomi yang ditimbulkan oleh tarif dari Presiden AS Donald Trump dengan memilih untuk menunda pemotongan suku bunga hingga waktu yang belum ditentukan.

    Melansir dari Bloomberg, Minggu (20/7/2025), dalam keputusan akhir sebelum libur musim panas selama tujuh minggu, para pembuat kebijakan pada Kamis (24/7) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tetap di level 2%.

    Langkah itu menjadi penundaan respons terhadap ancaman tarif 30% Trump hingga tarif tersebut diterapkan dan dampaknya dapat dievaluasi dengan lebih baik.

    Saat banyak pejabat kemungkinan akan memanfaatkan jeda ini untuk liburan panjang, penegasan kembali bahwa inflasi berada pada target dan menunda kekhawatiran tentang prospek ekonomi hingga perkiraan kuartalan baru disusun untuk pertemuan 10-11 September mendatang, mungkin tampak tepat.

    Namun, yang diketahui oleh para pembuat kebijakan adalah bahwa masalah sedang mengintai. Selain kekhawatiran tentang tarif, mata uang euro telah menguat, meredam prospek harga dan mengancam untuk semakin menekan eksportir. 

    Sementara itu, krisis politik lain di Prancis mungkin sedang mengemuka terkait keuangan publik yang membengkak. 

    Mengingat latar belakang tersebut, Dewan Pengurus European Central Bank (ECB) mungkin mengakui di antara mereka bahwa peluang pemotongan suku bunga lagi pada September semakin besar, meskipun mereka tetap pada pendekatan “pertemuan demi pertemuan” yang sudah biasa dalam pengambilan keputusan. 

    Dalam konteks itu, ekonom Morgan Stanley dalam preview berjudul “Ready for the Beach” memperkirakan Presiden ECB Christine Lagarde dalam pernyataan pembukaannya kepada wartawan pada Kamis mendatang kemungkinan akan mengulang pernyataan bahwa risiko terhadap pertumbuhan “berpihak pada sisi bawah”.

    Ekonom senior Bloomberg untuk kawasan Eropa David Powell menyampaikan bahwa pertemuan 24 Juli mendatang masih belum akan memperjelas waktu pemangkasan suku bunga.   

    “Kami memperkirakan bahasa Dewan Pengurus setelah pertemuan 24 Juli akan serupa dengan formulasi pada Juni, meninggalkan kemungkinan pemotongan lagi, tanpa komitmen [kapan pemotongan],” ujarnya.  

    Laporan ekonomi dalam sepekan ke depan akan menjadi bahan pertimbangan pada dewan di ECB.  

    Di antaranya adalah survei pinjaman bank ECB yang dijadwalkan pada Selasa, kepercayaan konsumen pada Rabu, dan indeks manajer pembelian dari seluruh kawasan dan ekonomi besar lainnya, yang akan dirilis pada Kamis, beberapa jam sebelum hasil pembahasan ECB.  

    Indikator kunci lainnya seperti kepercayaan bisnis Ifo Jerman yang sangat diperhatikan dan sentimen ekonomi Italia akan dirilis pada Jumat. 

    Sementara di AS sendiri, Pejabat Fed tengah berada dalam periode larangan berbicara menjelang pertemuan 29-30 Juli. Kalender data ekonomi AS relatif ringan dan ditandai oleh dua laporan pasar perumahan.

    Pada Rabu, data Juni dari Asosiasi Agen Properti Nasional (NAR) diperkirakan menunjukkan perubahan minimal dalam penjualan rumah bekas untuk bulan ketiga berturut-turut. Penutupan kontrak penjualan rumah bekas telah berkisar di tingkat tahunan 4 juta, sedikit di atas level tahun lalu yang merupakan yang terlemah sejak 2010.

    Sementara itu, ekonom memperkirakan laporan pemerintah pada Kamis akan menunjukkan penjualan rumah baru sedikit pulih pada Juni setelah mengalami penurunan bulanan terbesar sejak 2022. Kecepatan penandatanganan kontrak rumah baru sebagian besar stagnan selama dua tahun terakhir. 

    Pasar perumahan kesulitan untuk mendapatkan momentum karena suku bunga hipotek yang tinggi dan kendala keterjangkauan membuat banyak calon pembeli menunda pembelian. 

    Laporan lain termasuk rilis pesanan barang tahan lama Juni pada Jumat, didahului oleh survei manufaktur dan jasa S&P Global untuk Juli pada Kamis.

  • Cucu Konglomerat Sinar Mas Beli Bungalow Rp317,5 Miliar di Singapura, Siapa Dia?

    Cucu Konglomerat Sinar Mas Beli Bungalow Rp317,5 Miliar di Singapura, Siapa Dia?

    Bisnis.com, JAKARTA — Cucu mendiang miliarder Indonesia Eka Tjipta Widjaja tercatat membeli salah satu bungalow termahal di Singapura seharga 25 juta dolar Singapura.

    Dilansir Bloomberg, Mimi Yuliana Maeloa membeli rumah seluas hampir 767 meter persegi di Chatsworth Avenue, menurut laporan properti akhir Juni. Rumah tersebut terletak di dekat kawasan perbelanjaan utama Orchard Road di Singapura.

    Maeloa, warga negara Singapura, adalah putri Sukmawati Widjaja, yang juga dikenal sebagai Oei Siu Hoa. Sukmawati Widjaja adalah salah satu anak mendiang taipan Eka Tjipta Widjaja, yang membangun kerajaan bisnis bernilai miliaran dolar dengan berbagai bisnis mulai dari kertas dan pulp hingga jasa keuangan sebelum kematiannya pada 2019.

    Mengutip LinkedIn, Maeloa merupakan lulusan University of California, dan sebelumnya bekerja di berbagai bank investasi termasuk Goldman Sachs, dan telah menjadi direktur sejak 2010 di Top Global, salah satu perusahaan properti yang dikelola oleh klannya. 

    Dia juga merupakan direktur sebuah kantor keluarga yang terdaftar pada 2022, yang dikenal sebagai SW Global Management.

    Bungalow tersebut dijual oleh Raymond Phee, yang merupakan CEO sebuah distributor lokal peralatan listrik dan alat tulis, di antara berbagai peran lainnya, menurut dokumen properti dan perusahaan.

    Rumah ini terletak di kawasan yang disebut sebagai Good Class Bungalow. Hanya ada sekitar 2.800 properti seperti ini, sehingga sangat diminati oleh orang-orang super kaya. 

    Warga asing menghadapi kendala besar untuk mendapatkannya, termasuk perlunya persetujuan pemerintah.

    Beberapa rumah bisa mencapai harga yang sangat tinggi. Sebuah rumah mewah di Tanglin Hill terjual seharga 93,9 juta dolar Singapura awal tahun ini kepada seorang pewaris bankir Malaysia.

    Harga tersebut memecahkan rekor baru, yaitu dari 6.197 dolar per kaki persegi, lebih dari dua kali lipat harga properti di Chatsworth.

  • Rupiah dan Mata Uang Asia Perkasa Lawan Dolar AS

    Rupiah dan Mata Uang Asia Perkasa Lawan Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat (18/7/2025) pagi.

    Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.21 WIB, rupiah di pasar spot exchange berada di posisi Rp 16.301 per dolar AS, naik 39,5 poin atau 0,24% dibandingkan posisi penutupan kemarin. 

    Untuk mata uang Asia lainnya, Yen Jepang juga menguat 0,10%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Singapura menguat 0,12%, dan dolar Taiwan naik 0,19%.

    Sementara itu, won Korea Selatan tercatat naik 0,07, peso Filipina naik 0,23%, rupee India melemah 0,16%, Yuan Tiongkok menguat 0,01%, ringgit Malaysia melemah 0,01%, dan baht Thailand menguat 0,35%.

    Sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,33% ke level Rp 16.341 per dolar AS di tengah tekanan sentimen pasar global akibat isu penggantian Ketua The Fed Jerome Powell oleh Pemerintahan Donald Trump. Namun, dampak isu ini terhadap penguatan dolar AS hanya sesaat. 

    Sementara itu di pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka menguat. Pada pukul 09.32 WIB, IHSG naik 1,51% ke level 7.397.

    Kenaikan IHSG ini didorong oleh kesepakatan tarif dagang Amerika Serikat-Indonesia yang dipangkas menjadi 19% dari semula 32%, serta keputusan Bank Indonesia (BI) yang melakukan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,25%.

  • Donald Trump Tetapkan Tarif 93,5% untuk Bahan Baterai dari China

    Donald Trump Tetapkan Tarif 93,5% untuk Bahan Baterai dari China

    Bisnis.com, JAKARTA — Departemen Perdagangan Amerika Serikat memberlakukan bea masuk antidumping awal sebesar 93,5% untuk impor grafit China, yang merupakan komponen utama baterai. Pemerintah AS menyimpulkan bahan-bahan itu mendapatkan subsidi secara tidak adil.

    Dilansir dari Bloomberg, Departemen Perdagangan mengeluarkan penetapan awal yang menegaskan bea masuk antidumping dalam sebuah dokumen pada Kamis (17/7/2025) waktu Amerika Serikat (AS). Penetapan akhir akan diumumkan paling lambat Desember 2025.

    Grafit merupakan bahan baku utama untuk membuat anoda baterai. Hampir 180.000 metrik ton produk grafit diimpor ke AS tahun lalu, dengan sekitar dua pertiganya berasal dari China, menurut BloombergNEF.

    China mendominasi kapasitas pemrosesan grafit, dengan Badan Energi Internasional (IEA) menyebut material tersebut sebagai salah satu yang paling rentan terhadap potensi risiko pasokan dan membutuhkan upaya diversifikasi yang mendesak.

    Grafit diperkirakan akan tetap menjadi material anoda paling umum untuk semua jenis baterai litium-ion dalam jangka menengah, menurut IEA, sementara silikon baru diperkirakan akan mulai menggerogoti pangsa pasarnya mulai 2030.

    Bea masuk antidumping untuk grafit akan meningkatkan ketegangan di sepanjang rantai pasok kendaraan listrik global, yang telah menghadapi kontrol ekspor China atas beberapa mineral penting dan teknologi baterai.

    Bea masuk baru tersebut akan menambah tarif yang ada sehingga tarif efektif menjadi 160%, menurut American Active Anode Material Producers. Kelompok dagang itu, yang mewakili produsen grafit AS, mengajukan gugatan kepada dua lembaga federal meminta penyelidikan untuk mengetahui apakah perusahaan-perusahaan China melanggar undang-undang antidumping, pada Desember 2024.

    “Keputusan Departemen Perdagangan membuktikan bahwa China menjual AAM [active anode material] dengan harga di bawah nilai wajar ke pasar domestik,” ujar juru bicara kelompok dagang produsen anoda, Erik Olson.

    Kepala divisi material baterai di perusahaan konsultan CRU Group, Sam Adham, menilai bahwa tarif impor itu akan menjadi pukulan bagi produsen baterai. Menurutnya, tarif 160% setara dengan biaya tambahan US$7 per KWh untuk sel baterai kendaraan listrik rata-rata, atau seperlima dari kredit pajak manufaktur baterai—yang berasal dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi dan lolos dari rancangan anggaran Presiden Trump.

    “Hal itu pada dasarnya menghapus keuntungan produsen baterai Korea Selatan selama satu atau dua kuartal penuh,” kata Adham.

    Tesla Inc. dan pemasok baterai utamanya, Panasonic Inc., termasuk di antara perusahaan yang mendesak pemblokiran tarif baru tersebut, dengan alasan bahwa mereka bergantung pada impor grafit China karena industri dalam negeri belum cukup berkembang untuk memenuhi standar kualitas dan volume yang disyaratkan.

    Bea masuk tambahan untuk baterai akan menambah tekanan yang dihadapi industri energi terbarukan. Meskipun penyimpanan energi tetap mempertahankan insentif pajak utama dalam rancangan anggaran Trump, peraturan Departemen Keuangan yang membatasi penggunaan sel surya China mempersulit kepatuhan bagi banyak pengembang.

    Risiko dan biaya rantai pasokan akan memperlambat laju pertumbuhan penyimpanan di jaringan listrik AS, menurut Wood Mackenzie.

  • Pertamina Tunggu Regulasi Pemerintah untuk Impor Minyak AS

    Pertamina Tunggu Regulasi Pemerintah untuk Impor Minyak AS

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) meminta dukungan regulasi dari pemerintah untuk segera merealisasikan impor minyak mentah dari Amerika Serikat (AS).

    Adapun, impor minyak mentah dari Negeri Paman Sam tidak lepas dari upaya negosiasi RI yang akhirnya membuat Presiden AS Donald Trump menurunkan tarif resiprokal dari 32% menjadi 19%.

    Dalam kesepakatan baru itu Indonesia setuju untuk membeli energi dari AS senilai US$15 miliar atau setara Rp244,28 triliun (asumsi kurs Rp16.285 per US$), termasuk minyak mentah.

    VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso menuturkan pihaknya telah menekan nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa mitra AS untuk impor minyak mentah. Namun, untuk mengeksekusi hal tersebut pihaknya masih menunggu regulasi atau payung hukum dari pemerintah.

    Menurutnya, hal ini diperlukan agar proses impor itu dilakukan sesuai koridor tidak melawan hukum.

    “Untuk melakukan itu [impor minyak mentah], kami perlu dukungan regulasi dari pemerintah untuk menjustifikasi, untuk melakukan pengadaan dari sana [AS],” kata Fadjar di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Kendati, Fadjar belum bisa merinci berapa volume minyak mentah yang bakal diimpor tersebut. Selain itu, dia juga belum bisa mengungkapkan MoU itu dijalani dengan perusahaan AS mana.

    Namun, Fadjar mengungkapkan bahwa Pertamina juga bakal mengimpor Liquified Petroleum Gas (LPG) dari AS. Dia menuturkan Pertamina sampai 2024 lalu telah mengandalkan AS sebagai pemasok utama dengan porsi sekitar 57%.

    Adapun, pasca-kesepakatan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump, Pertamina berencana menggeser porsi impor LPG dari beberapa negara menjadi ke AS. Dengan begitu, AS bakal memegang porsi 60% terhadap pasokan LPG di Indonesia.

    “LPG sampai per 2024 kita sudah porsi impor LPG dari AS sudah cukup besar ya, 57% dan memang ada penjajakan untuk peningkatan ke 60%, itu akan kita jajaki,” kata Fadjar.

    Lebih lanjut, Fadjar menuturkan, pengalihan impor tersebut juga bakal mempertimbangkan banyak hal, mulai dari kebutuhan di dalam negeri, kapasitas fiskal, hingga kesiapan kilang-kilang kelolaan Pertamina untuk menampung minyak mentah dari AS.

    “Jadi nanti akan terlihat kebutuhan, kapasitas fiskal kita juga, dan kesiapan kilang untuk menampung. Tapi intinya, peluangnya ada untuk peningkatan mulai dari minyak mentah dan LPG,” jelasnya.

    Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa Indonesia bakal dikenakan tarif sebesar 19% atau lebih rendah dari yang sebelumnya 32%. Dengan kata lain, barang-barang Indonesia yang masuk ke AS bakal dikenakan tarif 19%, sementara barang-barang dari AS yang masuk ke Indonesia, tidak akan dikenai tarif sama sekali.

    Keputusan tersebut disampaikan Trump usai dilakukannya serangkaian proses negosiasi antara kedua negara hingga akhirnya mencapai kesepakatan. Namun, ada sejumlah syarat yang diajukan AS ke Indonesia. 

    “Mereka [Indonesia] membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (16/7/2025).

  • Video: Bisnis Apple Terpuruk, Tim Cook Didesak Mundur

    Video: Bisnis Apple Terpuruk, Tim Cook Didesak Mundur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Firma Riset Lightshed Partners terang-terangan mengatakan Apple harus mempertimbangkan untuk mengganti CEO Tim Cook. Dalam catatan ke klien yang dilihat Bloomberg, Analis Walter Piecyk dan Joe Galone mengatakan Apple saat ini membutuhkan CEO yang fokus pada produk bukan hanya mengutamakan logistic.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Kamis, 17/07/2025) berikut ini.