Perusahaan: Bloomberg

  • Apple Kembangkan Aplikasi AI Pesaing ChatGPT, Ini Bocorannya

    Apple Kembangkan Aplikasi AI Pesaing ChatGPT, Ini Bocorannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple dilaporkan tengah mengembangkan aplikasi kecerdasan buatan (AI) serupa ChatGPT, sebagai bagian dari langkah perusahaan untuk mengejar ketertinggalan dalam teknologi AI.

    Melansir TechCrunch, Senin (4/7/2025), Apple disebut telah membentuk tim baru bernama Answers, Knowledge, and Information, yang bertugas membangun mesin penjawab berbasis AI. 

    Mesin ini dirancang untuk menjawab pertanyaan menggunakan informasi dari seluruh web. Aplikasi ini kemungkinan akan hadir sebagai layanan mandiri atau terintegrasi dalam berbagai produk Apple seperti Siri, Safari, dan layanan lainnya.

    Menurut jurnalis teknologi Mark Gurman dari Bloomberg, Apple juga mulai membuka lowongan kerja untuk tim tersebut. Perusahaan sedang mencari talenta dengan keahlian di bidang algoritma pencarian dan pengembangan mesin pencari. 

    Sebelumnya, Apple memang telah mengintegrasikan ChatGPT ke dalam Siri. Namun, peluncuran asisten suara versi baru yang lebih personal dan ditenagai AI telah mengalami sejumlah penundaan. 

    Di sisi lain, Apple juga mungkin perlu meninjau ulang kerja sama pencariannya dengan Google, menyusul kekalahan Google dalam kasus antimonopoli baru-baru ini.

    Diketahui, Apple belakangan memberi sinyal akan lebih agresif mengejar pengembangan AI. CEO Apple, Tim Cook, menyebut AI sebagai salah satu teknologi paling revolusioner saat ini, dan menyatakan komitmen untuk mengintegrasikan AI ke seluruh lini perangkat, platform, serta layanan Apple.

    “Apple selalu berkomitmen mengadopsi teknologi tercanggih dan membuatnya mudah diakses serta digunakan oleh semua orang,” kata Cook dikutip dari TechCrunch, Kamis (1/8/2025).

    Cook menambahkan perusahaan telah memiliki tim pengembangan yang kuat dan akan mengalokasikan sumber daya secara signifikan untuk mendukung pengembangan AI. 

    Meski begitu, Apple mengaku masih menerapkan model hybrid yang mengandalkan kerja sama dengan pihak ketiga dalam investasi modal. Artinya, peningkatan belanja modal tidak akan tumbuh secara drastis dalam waktu dekat.

    Sejalan dengan strategi tersebut, Apple juga membuka diri terhadap aksi merger dan akuisisi (M&A) guna mempercepat ekspansi bisnis AI. 

    Sepanjang tahun ini Apple dilaporkan telah mengakuisisi tujuh perusahaan, meskipun tidak ada satu pun yang bernilai besar.

    Meski telah mengumumkan sejumlah fitur AI seperti Siri versi baru yang ditenagai AI, Apple masih mendapat kritik karena dianggap tertinggal dalam persaingan teknologi AI. Peluncuran berbagai fitur tersebut pun belum dilakukan dalam waktu dekat.

    Namun, Apple membela diri dengan menyatakan mereka lebih memilih untuk meluncurkan produk yang matang dan berfungsi optimal, daripada terburu-buru hanya demi mengejar tren.

    Sejauh ini, Apple mengeklaim telah merilis lebih dari 20 fitur baru dalam kategori Apple Intelligence, termasuk fitur kecerdasan visual, penghapus objek, serta alat bantu penulisan. 

    Pada akhir 2025, perusahaan berencana meluncurkan tambahan fitur AI seperti terjemahan langsung dan teman olahraga virtual, meski peningkatan Siri yang lebih personal baru akan tersedia pada 2026.

    Di tengah ketidakpastian strategi AI tersebut, Apple justru mencatat kinerja keuangan yang positif. Penjualan iPhone pada kuartal III/2025 tercatat lebih tinggi dari perkiraan analis, serta mencetak rekor pendapatan baru, yang turut mendorong lonjakan harga saham perusahaan dalam perdagangan after-hours.

  • Pendapatan Nintendo Meroket 132% Berkat Switch 2

    Pendapatan Nintendo Meroket 132% Berkat Switch 2

    Bisnis.com, JAKARTA — Nintendo mencatat peningkatan pendapatan pada kuartal II/2025, ditopang oleh suksesnya penjualan konsol gim generasi terbaru mereka, Switch 2.

    Pendapatan Nintendo pada periode April–Juni 2025 meningkat 132% dibandingkan periode tahun lalu, mencapai 572 miliar yen atau sekitar Rp51,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp90 per yen). Laba bersih perusahaan juga naik sebesar 19% secara tahunan.

    Melansir laman Japan Today pada Minggu (3/8/2025) peningkatan tersebut didorong oleh peluncuran konsol terbarunya, Nintendo Switch 2. Sejak diluncurkan awal Juni lalu, Switch 2 langsung menjadi konsol dengan penjualan tercepat di dunia.

    “Penjualan bersih meningkat signifikan pada kuartal pertama, terutama karena peluncuran Nintendo Switch 2,” tulis Nintendo dalam laporan keuangannya.

    Nintendo menyebut peluncuran Switch 2 disambut sangat antusias oleh para penggemar. Pre-order langsung habis, toko-toko bahkan membuka penjualan tengah malam untuk memenuhi permintaan tinggi. 

    Dalam empat hari pertama saja, Switch 2 terjual sebanyak 3,5 juta unit, dan hingga akhir Juni, total penjualan sudah mencapai 5,8 juta unit di seluruh dunia.

    Switch 2 melanjutkan konsep konsol hybrid seperti pendahulunya, bisa digunakan secara portable atau disambungkan ke TV. Namun kini hadir dengan peningkatan signifikan yakni layar lebih besar, performa prosesor lebih cepat, serta fitur baru seperti kontroler yang juga bisa difungsikan sebagai mouse komputer desktop.

    Nintendo tetap mempertahankan target awal untuk menjual 15 juta unit Switch 2 hingga akhir Maret 2026. Namun banyak analis memprediksi target ini akan direvisi naik, mengingat dalam waktu sebulan saja sudah terjual lebih dari 40% dari target tersebut.

    “Nintendo sedang menjalani momentum yang sangat kuat. Peluncurannya jauh melampaui ekspektasi banyak orang, dan rasanya sulit bagi konsol lain untuk menyaingi awal sekuat ini,” kata Serkan Toto, analis industri gim asal Jepang. 

    Meski peluncuran Switch 2 terbilang sukses besar, Nintendo disebut tetap menghadapi tantangan yakni bagaimana menjaga minat pemain dengan menyediakan gim-gim unggulan baru. Beberapa judul seperti Pokemon, Metroid, dan Kirby dijadwalkan rilis akhir tahun ini, namun para penggemar sudah mulai meminta lebih banyak pilihan.

    “Setelah pasar fanatik terpenuhi, Nintendo harus bisa menarik gamer arus utama untuk ikut beralih ke Switch 2,” kata Toto.

    Menariknya, penundaan peluncuran gim yang paling ditunggu-tunggu, Grand Theft Auto VI (GTA6) dari Rockstar Games, justru menjadi kabar baik bagi Nintendo. 

    GTA6 dijadwalkan baru akan rilis pada Mei 2026. “Kalau GTA6 diluncurkan tahun ini, perhatian publik akan tersedot ke sana dan membuat promosi Switch 2 jadi jauh lebih sulit,” tambahnya.

    Di sisi lain, Nathan Naidu dari Bloomberg Intelligence menilai Switch 2 menjadi titik balik Nintendo setelah empat tahun terakhir mengalami stagnasi pendapatan. Dia menyebut Nintendo punya peluang besar mempertahankan performa kuat ini, selama tidak ada gangguan seperti tarif impor tinggi di Amerika Serikat (AS) yang bisa mendorong harga konsol naik.

    Di AS, Switch 2 dijual seharga US$449,99, atau sekitar Rp7,4 juta (dengan asumsi kurs Rp16.500 per dolar AS). Harga ini lebih mahal dibanding Switch generasi pertama yang diluncurkan pada 2017 dengan harga US$299,99 atau sekitar Rp4,9 juta. 

    Namun harga yang lebih tinggi tampaknya tidak menjadi penghalang bagi para penggemar berat Nintendo. Meskipun Nintendo kini mulai merambah ke dunia film dan taman hiburan, bisnis konsol tetap menjadi inti utama perusahaan. 

    Switch generasi pertama sangat populer selama pandemi Covid-19 berkat gim-gim seperti Animal Crossing yang menemani masa karantina. 

    Hingga kini, Switch pertama telah terjual 153 juta unit sejak dirilis, menjadikannya konsol terlaris ketiga sepanjang masa setelah Sony PlayStation 2 dan Nintendo DS.

  • Apple Buat “Answers” untuk Jawab Berbagai Pertanyaan, Saingi ChatGPT?

    Apple Buat “Answers” untuk Jawab Berbagai Pertanyaan, Saingi ChatGPT?

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple saat ini dikabarkan tengah membangun “mesin penjawab” AI-nya sendiri bernama Answers.

    Hal ini dikatakan oleh Mark Gurman dari Bloomberg, di mana dirinya mengatakan Apple telah membentuk tim baru untuk membangun aplikasi serupa ChatGPT.

    Tim tersebut-yang kabarnya bernama Answers, Knowledge, and Information—sedang berupaya membangun “mesin penjawab” yang dapat menjawab pertanyaan menggunakan informasi dari seluruh web.

    Belum tahu bagaimana pastinya, namun mesin ini bisa berupa aplikasi mandiri, atau akan dijadikan satu di dalam Siri, Safari, dan produk Apple lainnya.

    Gurman juga mencatat bahwa Apple sedang mengiklankan lowongan pekerjaan untuk tim ini, khususnya mencari pelamar yang berpengalaman dengan algoritma pencarian dan pengembangan mesin.

    Melansir MacRumors, lowongan pekerjaan tersebut menyatakan bahwa tim tersebut mengembangkan model bahasa berskala besar yang “bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan pengguna menggunakan dokumen pribadi mereka dengan mengutamakan privasi”.

    Hal ini terdengar sangat mirip dengan fitur Siri yang dipersonalisasi milik Apple, yang ditunda hingga tahun 2026. Namun Mark Gurman mengatakan ada lebih banyak hal yang perlu dipertimbangkan.

    Gurman kemudian mengatakan bahwa ia diberitahu bahwa tim tersebut sedang dalam tahap awal pengembangan “pengalaman pencarian baru yang mirip ChatGPT”

    Meskipun Apple telah mengintegrasikan ChatGPT ke dalam Siri, pembaruan asisten suara yang lebih personal dan bertenaga AI telah berulang kali tertunda.

    Apple mungkin juga harus mengubah kesepakatan pencariannya dengan Google sebagai akibat dari kekalahan perusahaan tersebut dalam kasus antimonopoli.

  • Awal Pekan, Dolar AS Melemah ke Level Rp 16.300-an

    Awal Pekan, Dolar AS Melemah ke Level Rp 16.300-an

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini ini. Mata uang Paman Sam pagi ini turun ke level Rp 16.300-an.

    Dikutip dari data Bloomberg, Senin (4/8/2025), sekitar pukul 09.15 WIB, nilai tukar dolar AS turun cukup dalam 136,50 poin atau 0,83% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Dolar AS pun bertengger pada level Rp 16.376.

    Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya juga cenderung melemah. Dolar AS terpantau melemah terhadap dolar baru Taiwan 0,36%. Begitu juga terhadap won Korea Selatan 0,38%.

    Nilai tukar dolar AS juga mengalami pelemahan terhadap rupee India 0,06% dan terhadap peso Filipina 1,07%. Lalu terhadap mata uang yuan China juga mengalami pelemahan 0,12%.

    Nilai tukar dolar AS juga mengalami pelemahan terhadap mata uang baht Thailand 0,15% dan juga terhadap ringgit Malaysia sebesar 0,96%. Pelemahan juga terjadi terhadap mata uang dolar Singapura 0,17% dan dolar Australia 0,08%.

    Sementara itu, nilai tukar dolar AS justru mengalami penguatan terhadap yen Jepang 0,18%. Sedangkan terhadap dolar Hong Kong nilainya cenderung stagnan.

    Lihat juga Video: Cetak Sejarah! Nilai Pasar Nvidia Tembus 4 Triliun Dolar AS

    (shc/rrd)

  • Kursi Kosong di The Fed, Trump Berpeluang Percepat Penunjukan Ketua Baru

    Kursi Kosong di The Fed, Trump Berpeluang Percepat Penunjukan Ketua Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump berpeluang menunjuk pejabat baru di The Fed lebih cepat dari jadwal, usai Gubernur Adriana Kugler mengundurkan diri. Langkah ini juga mempercepat penunjukan ketua The Fed berikutnya menggantikan Jerome Powell.

    Melansir Bloomberg pada Senin (4/8/2025), pengunduran diri Kugler terjadi di tengah tekanan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Gedung Putih terhadap bank sentral, menyangkut arah kebijakan moneter. 

    Trump secara rutin menyerang Ketua The Fed Jerome Powell di media sosial, dan pada Kamis (31/7/2025) pekan lalu menyebut Powell terlalu pemarah, bodoh, dan politis karena kembali menolak menurunkan suku bunga.

    Mundurnya Kugler memberi kesempatan langsung bagi Trump untuk menunjuk pejabat yang sejalan dengan keinginannya agar suku bunga diturunkan, tanpa harus menunggu masa jabatan Kugler berakhir pada Januari 2026.

    Namun, satu suara tambahan di Dewan Gubernur tidak serta-merta menjamin perubahan kebijakan. Dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini, panel yang menetapkan suku bunga itu memutuskan dengan suara 9–2 untuk mempertahankan tingkat bunga. 

    Dua suara yang berbeda berasal dari pejabat yang juga ditunjuk Trump pada masa jabatan pertamanya—dissent pertama sejak 1993.

    “Sekarang bola ada di tangan Trump.Selama ini Trump menekan The Fed untuk menurunkan suku bunga dan ingin orang-orang pilihannya sendiri di sana. Sekarang dia punya peluang itu,” kata Derek Tang, ekonom di LH Meyer/Monetary Policy Analytics.

    Skenario Penggantian Ketua The Fed

    Adapun, pengunduran diri Kugler dapat mempercepat keputusan Trump dalam memilih Ketua The Fed berikutnya. Sebab, jika Trump ingin menunjuk orang luar seperti Direktur National Economic Council Kevin Hassett atau mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh, peluang ini bisa jadi satu-satunya dalam waktu dekat.

    Masa jabatan Powell sebagai Ketua The Fed akan berakhir pada Mei 2026, namun jabatannya sebagai anggota dewan berlaku hingga 2028. Jika Powell memutuskan tidak mundur sepenuhnya dari dewan, Trump tidak akan mendapat kursi kosong lagi di jajaran gubernur hingga tiga tahun ke depan.

    Dalam skenario ini, Trump kemungkinan harus menunjuk pengganti Kugler dengan orang yang juga akan dia angkat sebagai ketua baru pada Mei nanti. Jika ingin mempercepat penempatan loyalis, dia harus segera menentukan siapa yang akan memimpin bank sentral ke depan.

    “Ini adalah satu-satunya posisi kosong yang dimiliki Trump saat ini. Kalau dia ingin ketua baru berasal dari luar Dewan Gubernur saat ini, maka identitas orang itu akan segera terungkap,” kata Tobin Marcus, Kepala Riset Kebijakan AS di Wolfe Research.

    Namun, tidak semua pihak percaya Trump akan langsung bertindak cepat.

    Adam Posen, Presiden Peterson Institute for International Economics menilai, tidak ada alasan untuk menunda jika Trump sudah menentukan siapa yang ingin dia jadikan ketua The Fed.

    “Tapi ini bukan situasi yang memaksa. Dewan pernah berjalan dengan kurang dari tujuh anggota, dan pemerintahan ini tidak terlalu peduli soal kekosongan jabatan penting,” jelasnya.

    Hingga saat ini belum ada indikasi Trump sudah memutuskan. Selain Hassett dan Warsh, nama Menteri Keuangan Scott Bessent dan Gubernur The Fed saat ini Christopher Waller juga disebut sebagai kandidat potensial.

    Meski begitu, proses pencalonan tetap harus melalui konfirmasi Senat yang bisa memakan waktu berbulan-bulan.

    “Meski Senat dikuasai Partai Republik, tetap butuh waktu untuk memproses calon,” kata David Wessel, Direktur Hutchins Center for Fiscal and Monetary Policy di Brookings Institution.

    Pun bila Trump berhasil menempatkan ketua baru, keputusan suku bunga tetap berada di tangan mayoritas FOMC. Meski secara tradisi para anggota memberi ruang kepada ketua untuk membangun konsensus, hal itu sulit tercapai bila ketua The Fed tidak mampu menyampaikan argumen ekonomi yang meyakinkan.

    Saat meninggalkan Gedung Putih pada Jumat sore pekan lalu, Trump mengaku sangat senang dengan adanya kekosongan kursi di The Fed. 

    Dia juga mengatakan bahwa Kugler mundur karena berbeda pandangan dengan Powell soal suku bunga.

    Namun, klaim itu bertentangan dengan pandangan kebijakan Kugler yang disampaikan secara terbuka. Dalam pidato terakhirnya pada 17 Juli, Kugler menyatakan dengan inflasi barang yang kembali naik dan pasar tenaga kerja stabil, The Fed sebaiknya mempertahankan suku bunga untuk sementara waktu.

  • Diancam Tarif Trump 50%, Brasil Buka Peluang Negosiasi dengan AS

    Diancam Tarif Trump 50%, Brasil Buka Peluang Negosiasi dengan AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyatakan terbuka untuk melakukan pembicaraan dagang dengan Donald Trump. Namun, dia menegaskan negosiasi hanya bisa dilakukan jika Brasil diperlakukan setara dengan Amerika Serikat.

    “Kami ingin bernegosiasi, tapi dengan syarat yang setara. Kami akan mendukung perusahaan kami, membela para pekerja kami, dan mengatakan, ‘Lihat, kalau kalian siap berunding, proposal kami sudah ada di meja.’” ujar Lula dalam acara Partai Pekerja (Workers’ Party) di Brasilia dikutip dari Bloomberg, Senin (4/8/2025).

    Pernyataan Lula disampaikan setelah Trump pada Juli lalu mengancam akan mengenakan tarif 50% terhadap produk-produk asal Brasil jika Mahkamah Agung negara itu tidak segera mencabut kasus hukum terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro, yang sedang diadili atas dugaan percobaan kudeta usai kalah dalam pemilu 2022.

    Pemerintah AS pekan lalu menunda kenaikan tarif yang semula dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus, serta memberikan pengecualian terhadap sejumlah produk. Namun di saat yang sama, Washington menjatuhkan sanksi terhadap Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes, yang memimpin proses hukum terhadap Bolsonaro dan kerap berselisih dengan perusahaan media sosial AS.

    Trump sebelumnya menyatakan Lula dapat menghubunginya langsung — pernyataan yang disambut positif oleh Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad, yang menyebut hal itu sebagai langkah maju. Haddad mengatakan dia akan segera berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent terkait tarif dan sanksi terhadap Moraes.

    Meski membuka peluang dialog, Lula tetap menyuarakan sikap tegas terhadap tekanan politik dari Washington. Dia menyebut sanksi ekonomi yang didasarkan pada motif politik sebagai hal yang tidak dapat diterima, serta mengulangi tuduhannya bahwa Trump tengah merusak sistem multilateral global.

    Lula juga menegaskan tidak akan mundur dari upaya pengembangan alternatif selain dolar dalam perdagangan internasional — isu yang selama ini membuat Trump gerah, meskipun upaya itu belum menunjukkan kemajuan berarti di antara negara anggota BRICS, termasuk Brasil.

    Lula mengatakan kini Brasil tidak lagi bergantung pada Amerika Serikat seperti dulu.

    “Saya tidak menyepelekan hubungan diplomatik dengan AS. Tapi mulai sekarang, mereka harus tahu bahwa kami juga punya hal untuk dinegosiasikan. Kami punya skala, kami punya sikap, dan kami punya kepentingan ekonomi dan politik yang siap dibawa ke meja perundingan,” katanya.

    Pernyataan Lula disampaikan di tengah gelombang unjuk rasa para pendukung Bolsonaro di sejumlah kota besar, termasuk Rio de Janeiro dan Brasilia, yang memprotes pemerintahan saat ini serta Hakim Moraes yang dianggap melakukan persekusi politik terhadap kubu kanan.

    Aksi serupa dijadwalkan berlangsung di Avenida Paulista, jantung kota São Paulo, pada sore hari. Bolsonaro sendiri tidak hadir dalam aksi tersebut karena tengah menjalani pembatasan aktivitas yang diberlakukan oleh Moraes sejak bulan lalu, termasuk larangan keluar rumah pada malam hari dan akhir pekan.

  • Trump Tuai Kecaman usai Pecat Kepala Biro Statistik AS

    Trump Tuai Kecaman usai Pecat Kepala Biro Statistik AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemecatan Kepala Biro Statistik Tenaga Kerja AS atau Bureau Labor of Statistics (BLS) oleh Presiden Donald Trump menuai kritik, karena dinilai melemahkan kredibilitas data ketenagakerjaan di tengah sorotan terhadap revisi besar laporan pasar kerja.

    “Ini tindakan yang merusak,” kata William Beach, mantan Kepala BLS yang ditunjuk Trump pada masa jabatan pertamanya, dikutip dari Bloomberg pada Senin (4/8/2025).

    Trump memecat Kepala BLS Erika McEntarfer pada Jumat pekan lalu, hanya beberapa jam setelah BLS merilis laporan pasar tenaga kerja terbaru yang menunjukkan pelemahan pertumbuhan lapangan kerja, sebagian karena revisi tajam terhadap data Mei dan Juni. 

    Trump menyebut laporan tersebut palsu, dan langsung memicu kecaman dari kalangan ekonom dan legislator.

    “Saya tidak melihat ada alasan kuat untuk pemecatan ini. Ini benar-benar merusak sistem statistik. Itu melemahkan kepercayaan terhadap BLS,” ujar Beach, yang digantikan oleh McEntarfer pada Januari 2024.

    Menurut Beach, kualitas data BLS saat ini sebenarnya lebih baik dibandingkan 20 hingga 30 tahun lalu, termasuk akurasi dalam revisi data awal. Meski demikian, dia menyatakan tetap percaya pada data BLS di masa mendatang karena para staf di lembaga tersebut adalah orang-orang yang paling berdedikasi pada negaranya.

    “BLS adalah lembaga statistik terbaik di dunia,” tegasnya.

    CEO Bank of America, Brian Moynihan, dalam wawancara terpisah di Face the Nation CBS, mendorong pemerintah AS untuk meningkatkan sistem pengumpulan data agar bisa mengurangi revisi yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan publik.

    “Kami mengamati apa yang benar-benar dilakukan konsumen dan pelaku bisnis,” kata Moynihan tanpa menyinggung pemecatan McEntarfer. “Pemerintah bisa mendapatkan data itu dari sumber lain, dan menurut saya, itu yang perlu menjadi fokus.”

    Dia menyoroti bahwa revisi data Mei dan Juni merupakan salah satu yang terbesar dalam tujuh tahun terakhir. 

    “Itu menciptakan keraguan. Mari alokasikan anggaran, satukan informasi, dan cari tahu di mana saja dalam pemerintahan data keuangan dilaporkan,” katanya.

    McEntarfer sebelumnya dilantik melalui persetujuan bipartisan Senat dengan dukungan suara 86-8. Wakil Presiden JD Vance, yang saat itu masih menjabat sebagai senator, turut menyetujui penunjukannya.

    Sementara itu, Kepala Dewan Ekonomi Nasional sekaligus mantan penasihat ekonomi Trump, Kevin Hassett, menyebut revisi besar dalam laporan ketenagakerjaan sebagai bukti bahwa BLS membutuhkan “pandangan baru”. 

    Dia juga menolak gambaran BLS sebagai lembaga yang sepenuhnya netral secara politik, seperti yang disampaikan Beach.

    “Intinya, ada orang-orang yang terlibat dalam penyusunan data ini,” kata Hassett dalam program Meet the Press di NBC.

    Saat ditanya apakah Trump akan memecat siapa pun yang menyampaikan data yang tidak disukainya, Hassett membantah keras.

    “Tidak, sama sekali tidak. Presiden hanya ingin orang-orangnya sendiri di sana, supaya ketika data dirilis, bisa lebih transparan dan lebih dapat dipercaya,” ujar Hassett.

  • Apple Siap Jorjoran di AI, Tak Lagi Pelit Belanja!

    Apple Siap Jorjoran di AI, Tak Lagi Pelit Belanja!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi asal AS, Apple Inc. (AAPL.O), akhirnya memberi sinyal kuat untuk meningkatkan belanja modal secara signifikan demi mengejar ketertinggalan di sektor kecerdasan buatan (AI).

    CEO Apple, Tim Cook, menyatakan pihaknya kini siap mengakuisisi perusahaan AI yang lebih besar dan membangun lebih banyak pusat data, langkah yang cukup mengejutkan mengingat sejarah Apple yang dikenal konservatif dalam berinvestasi besar.

    “Kami terbuka untuk aksi korporasi (M&A) yang bisa mempercepat roadmap kami, tanpa tergantung pada ukuran perusahaannya,” ujar Cook dalam paparan kinerja keuangan kuartal ketiga fiskal Apple, dikutip Minggu (3/8/2025).

    Pernyataan ini menjadi titik balik bagi Apple, yang selama ini lebih mengandalkan data center pihak ketiga dan mengembangkan teknologi AI secara internal, termasuk pembaruan asisten virtual Siri yang kini ditunda hingga tahun depan.

    Padahal, pesaing seperti Microsoft dan Google sudah melesat jauh dengan chatbot canggih mereka dan belanja jumbo. Microsoft diproyeksikan menghabiskan lebih dari US$100 miliar dan Google sekitar US$85 miliar tahun ini, sebagian besar untuk infrastruktur AI.

    Apple sendiri baru mengakuisisi tujuh perusahaan kecil sepanjang tahun ini. Namun dengan pasar AI yang semakin kompetitif, pendekatan konservatif Apple tampaknya akan berubah.

    Peluang dan Ancaman

    Langkah agresif Apple bukan tanpa alasan. Pendapatan puluhan miliar dolar dari kesepakatan dengan Google untuk menjadi mesin pencari default di iPhone kini terancam gugatan antimonopoli di AS.

    Sementara itu, startup seperti Perplexity sedang berupaya menggoyang dominasi Google lewat peramban berbasis AI. Bloomberg bahkan melaporkan Apple mempertimbangkan akuisisi Perplexity, meski belum dikonfirmasi secara resmi.

    Di sisi lain, Apple juga tengah mendesain ulang browser Safari dengan fitur pencarian bertenaga AI. Perusahaan ini telah menggunakan chip desain sendiri untuk memproses permintaan AI secara privat dan sesuai standar privasi perangkat mereka.

    Chief Financial Officer Apple, Kevan Parekh, mengungkapkan bahwa belanja infrastruktur akan meningkat signifikan, terutama untuk pengembangan AI dan pusat data. Namun ia menegaskan peningkatannya tidak akan bergerak secara eksponensial, tetapi berkelanjutan. 

    Pasar merespons positif langkah ini. Saham Apple naik 1,7% dalam perdagangan premarket hari Jumat.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump: Powell Harus Resign Seperti Gubernur The Fed Kugler

    Trump: Powell Harus Resign Seperti Gubernur The Fed Kugler

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan Ketua The Fed Jerome Powell harus mengikuti jejak Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler yang mengundurkan diri dari bank sentral AS.

    “Powell yang ‘terlambat’ harus mengundurkan diri, sama seperti Adriana Kugler, seorang pejabat yang ditunjuk Biden, mengundurkan diri. Dia tahu Powell melakukan kesalahan terkait suku bunga. Dia [Powell] juga harus mengundurkan diri,” kata Trump di media sosial, seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (2/8/2025). 

    Pada Jumat (1/8/2025), The Fed mengumumkan bahwa Kugler akan mengundurkan diri dari jabatannya di The Fed. Padahal masa jabatan gubernur Kugler seharusnya baru berakhir pada Januari 2026. Langkah itu memberi Trump kesempatan untuk menunjuk seorang pejabat bank sentral yang sejalan dengan tuntutannya untuk menurunkan suku bunga.

    Trump mengatakan kepada para wartawan kemarin bahwa dia “sangat senang” ada posisi terbuka di jajaran pejabat The Fed. Trump juga yakin Kugler memutuskan untuk mengundurkan diri karena “dia tidak setuju” dengan Powell mengenai kebijakan penetapan suku bunga. Posisi publik Kugler mengenai biaya pinjaman disebut sangat sejalan dengan Powell.

    Seperti diketahui, Powell kembali memutuskan untuk menahan suku bunga acuan The Fed pada pada Rabu (30/7/2025), sembari menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS.

    Setelah pegumuman itu, Trump kembali melancarkan kritik pedas terhadap Jerome Powell.

    “Jerome ‘Terlalu Lambat’ Powell melakukannya lagi! Dia terlalu lambat, bahkan terlalu marah, terlalu bodoh, dan terlalu politik untuk memegang jabatan Ketua The Fed,” tulis Trump di platform media sosial miliknya dikutip dari Bloomberg, Kamis (31/7/2025).

    Trump menyesalkan keputusan The Fed yang kembali tidak memangkas suku bunga. Dia juga kembali menyoroti proyek renovasi gedung The Fed yang menurutnya penuh dengan pembengkakan biaya. 

    Kritik ini dilontarkan hanya sepekan setelah dia meninjau langsung lokasi proyek dan sempat meremehkan kekhawatiran terkait anggaran renovasi tersebut.

    “Dia merugikan negara kita triliunan dolar selain itu renovasi ini adalah salah satu yang paling tidak kompeten atau paling korup dalam sejarah konstruksi!” tulis Trump. “Singkatnya, ‘Terlalu Lambat’ adalah pecundang total dan negara kita menanggung akibatnya!” tambahnya.

    Konflik antara Trump dengan Powell kian meruncing pada Jumat pagi. Trump menuntut Powell untuk “menurunkan suku bunga secara substansial,” dan menambahkan bahwa “Apabila Powell terus menolak, Dewan The Fed harus mengambil kendali dan melakukan apa yang semua orang ketahui harus dilakukan [menurunkan Powell]!”

  • Amerika Tetapkan Tarif Impor dari Indonesia 19%, Menko Airlangga: Ketidakpastian Menurun

    Amerika Tetapkan Tarif Impor dari Indonesia 19%, Menko Airlangga: Ketidakpastian Menurun

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pengumuman tarif impor terbaru yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Kamis (31/7/2025).

    Sebagai informasi, pada pengumuman tersebut AS resmi akan mengenakan tarif impor untuk produk Indonesia sebesar 19%, sesuai kesepakatan dagang yang telah dicapai kedua negara. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025 mendatang.

    Airlangga menjelaskan, kebijakan tarif Trum menimbulkan ketidakpastian sekaligus ketidakstabilan kondisi perekonomian dunia. 

    Meski demikian, pengumuman tarif terbaru Trump terhadap 92 negara, termasuk di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia dan VIetnam, dinilai dapat menurunkan ketidakpastian tersebut

    “Angka-angka kita memang belum ideal, tetapi setidaknya ketidakpastian soal tarif kini sudah bisa kita tinggalkan. Sehingga kita bisa melangkah maju menghadapi situasi ini,” jelas Airlangga dalam IVFA Members’ Gathering & Forum di Jakarta pada Jumat (1/8/2025).

    Airlangga melanjutkan Indonesia masih mampu menjaga kestabilan ekonomi di tengah Volatilitas global. Dia mencontohkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I/2025 berada di kisaran 4,87%. 

    Sementara itu, laju inflasi juga masih terjaga pada kisaran 2,3% per Juli 2025. Menurutnya, laju inflasi tersebut menunjukkan bahwa permintaan mulai kembali ke pasar.

    Selain itu, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$3,3 miliar per Juli 2025. Sementara itu, peringkat utang Indonesia oleh S&P juga tetap stabil di level BBB

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana revisi tarif global dan menjadikan Suriah sebagai negara dengan pungutan terbesar, yakni 41%. Sementara itu, Laos dan Myanmar dikenakan bea masuk sebesar 40%. 

    Gedung Putih belum memberikan penjelasan terkait alasan kebijakan tersebut, sementara nilai perdagangan AS dengan ketiga negara itu relatif kecil dibandingkan mitra dagang utamanya.

    Melansir Bloomberg pada Jumat (1/8/2025) Myanmar hingga kini masih berada di bawah sanksi AS sejak kudeta militer pada 2021. Sementara itu, Laos mendapat sorotan Washington karena mempererat hubungan dengan China.  

    Adapun, Suriah sebelumnya dikenai sanksi atas pelanggaran HAM di bawah rezim Bashar Al-Assad. Pada saat yang sama, sejak penggulingan Assad tahun lalu, AS mulai melonggarkan pembatasan tersebut.