Perusahaan: Bloomberg

  • IHSG Sesi I Hari Ini 9 Desember 2025 Turun dari Rekor Tertinggi

    IHSG Sesi I Hari Ini 9 Desember 2025 Turun dari Rekor Tertinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun dari rekor tertinggi pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (9/12/2025).

    IHSG pada sesi ini bergerak dalam rentang 8.663-8.749 sebelum akhirnya ditutup melemah 38,72 poin atau 0,44% ke level 8.671,9.

    Total 32,2 miliar saham diperdagangkan dengan nilai mencapai Rp 14,39 triliun dari 1,89 kali transaksi.

    Sebanyak 244 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 407 saham melemah, dan 149 saham stagnan.

    Sehari sebelumnya, IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) ke level 8.710,6.

    Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa siang.

    Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot exchange berada pada level Rp 16.678 per dolar AS, naik 17 poin atau 0,10% dibandingkan kemarin.

  • Paramount Jegal Netflix, Siap Beli Warner Bros Senilai Rp1.800 Triliun!

    Paramount Jegal Netflix, Siap Beli Warner Bros Senilai Rp1.800 Triliun!

    Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan perebutan Warner Bros. kian memanas setelah Paramount Skydance Corp. melayangkan tawaran pengambilalihan paksa (hostile takeover) senilai US$108,4 miliar (setara dengan Rp1.800 triliun) atau US$30 per saham, menantang kesepakatan yang lebih dulu disepakati perusahaan dengan Netflix.

    Melansir Bloomberg pada Selasa (9/12/2025), Total nilai tawaran tersebut  secara keseluruhan juga sudah termasuk utang. Angka ini lebih tinggi dibanding tawaran Netflix sebesar US$27,75 per saham yang dibayarkan melalui kombinasi tunai dan saham.

    Berbeda dengan Netflix yang hanya membidik lini studio Hollywood, HBO, dan bisnis streaming, Paramount mengajukan penawaran untuk mengambil alih seluruh Warner Bros.

    Dalam dokumen ke regulator, Paramount menyebut pendanaan akuisisi berasal dari US$11,8 miliar keluarga Ellison, US$24 miliar dari tiga dana kekayaan negara Timur Tengah, serta tambahan dari RedBird Capital Partners dan Affinity Partners. David Ellison merupakan putra pendiri Oracle Corp., Larry Ellison, salah satu orang terkaya di dunia.

    Perusahaan teknologi China Tencent Holdings Ltd., yang semula direncanakan ikut serta dalam pendanaan, disebut mundur dari konsorsium.

    “Kami percaya para pemegang saham Warner Bros. berhak mempertimbangkan penawaran tunai penuh kami yang lebih unggul untuk seluruh perusahaan,” ujar CEO Paramount David Ellison dalam pernyataan resmi.

    Pertarungan antara Paramount dan Netflix diyakini bakal mengubah industri hiburan global, siapa pun yang keluar sebagai pemenang. Dengan penguasaan pustaka film dan serial Warner Bros., Netflix akan memperoleh kekuatan yang jauh lebih besar dalam mengendalikan pasokan konten streaming. 

    Sebaliknya, Paramount berambisi menggabungkan dua studio legendaris Hollywood untuk menandingi dominasi Netflix, Walt Disney Co., dan Amazon.com Inc.

    Kedua penawaran sama-sama mengundang kekhawatiran antimonopoli, tercermin dari besarnya nilai biaya pembatalan (breakup fee) yang disepakati masing-masing pihak. Baik Paramount maupun Netflix juga disebut telah melakukan pendekatan politik ke Gedung Putih untuk memperbesar peluang mendapatkan persetujuan regulator.

    Paramount—induk usaha CBS, MTV, dan sejumlah aset media lainnya—sebenarnya telah memulai langkah akuisisi ini beberapa bulan lalu dengan mengajukan serangkaian penawaran terhadap Warner Bros.

    Perusahaan kemudian membuka diri untuk dijual pada Oktober lalu dan menerima beberapa putaran penawaran, termasuk dari Netflix dan Comcast Corp. Comcast pada Senin menyatakan peluangnya memenangkan persaingan terbilang kecil.

    Saham Warner Bros. naik 4,1% ke US$27,15 pada perdagangan Senin pukul 12.35 waktu New York. Saham Paramount melonjak 9,9%, sementara saham Netflix turun 4,3%.

    Paramount menilai tawaran US$30 per saham miliknya lebih menarik dibanding Netflix. Namun, perbandingan menjadi kompleks karena rencana Warner Bros. untuk memisahkan unit jaringan televisi kabel seperti CNN, TNT, dan Discovery Channel sebelum kesepakatan dengan Netflix rampung, sesuai perjanjian tertanggal 5 Desember.

    Menurut sumber yang dekat dengan proses penawaran Paramount, nilai spin-off tersebut setara US$2 per saham Warner. Namun, analis Bloomberg Intelligence Geetha Ranganathan memperkirakan nilai jaringan kabel itu sekitar US$4 per saham, yang berarti secara efektif penawaran Netflix justru lebih tinggi.

    Paramount juga mengklaim bahwa tawarannya memberikan tambahan US$18 miliar dalam bentuk tunai bagi pemegang saham Warner dibanding proposal Netflix. 

    COO Paramount Andy Gordon mengatakan dalam konferensi dengan investor, masa penawaran tender akan dibuka selama 20 hari kerja, dan dapat diperpanjang. Warner Bros. memiliki waktu 10 hari untuk memberikan respons.

    “Kami datang untuk menuntaskan apa yang telah kami mulai,” kata Ellison.

    Kedua pihak diperkirakan bakal menghadapi proses peninjauan panjang oleh regulator global. Namun Paramount meyakini peluang persetujuannya lebih besar karena pangsa pasar Netflix di layanan streaming jauh lebih dominan dibanding Paramount+.

    CEO Netflix Ted Sarandos diketahui telah mendekati Presiden AS Donald Trump, termasuk bertemu di Gedung Putih bulan lalu dan sebelumnya di klub Mar-a-Lago, Florida. 

    Dia menekankan Netflix bersaing bukan hanya dengan studio Hollywood, tetapi juga dengan platform digital seperti YouTube dan TikTok milik ByteDance.

    Sementara itu, Ellison menyebut keluarganya memiliki hubungan baik dengan Trump. Bahkan, menantu Trump Jared Kushner disebut terlibat dalam penawaran Paramount melalui Affinity Partners.

    Trump, saat menanggapi kesepakatan Netflix–Warner pada Minggu, mengatakan transaksi tersebut akan melalui proses karena besarnya pangsa pasar yang berpotensi menjadi masalah. Keeseokan harinya, Trump juga mengkritik acara 60 Minutes di CBS—anak usaha Paramount—dan menyatakan bahwa Paramount tak lebih baik dari pemilik lama.

    Jika Warner Bros. membatalkan kesepakatan dengan Netflix, perusahaan harus membayar biaya pembatalan sebesar US$2,8 miliar, yang biasanya akan ditanggung pihak pengakuisisi baru.

    Di sisi lain, Netflix berkomitmen membayar US$5,8 miliar kepada Warner Bros. jika kesepakatan gagal karena alasan dari pihak Netflix atau tak lolos persetujuan regulator.

    Menurut sumber internal, Warner Bros. baru akan mempertimbangkan kembali penjualan kepada Netflix jika menerima penawaran sekitar US$33 per saham.

    Paramount juga menyatakan tidak memperkirakan akan dilakukan peninjauan oleh Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS) terkait sumber pendanaan internasional.

    Analis eMarketer Ross Benes menuturkan, proses akuisisi Warner Bros. Discovery masih jauh dari selesai.  

    “Netflix saat ini unggul, tetapi masih akan ada banyak tikungan sebelum garis akhir. Paramount akan berupaya menarik simpati pemegang saham, regulator, dan politisi untuk menghambat Netflix,” jelasnya.

    Data pasar prediksi Polymarket menunjukkan peluang Netflix menuntaskan akuisisi hingga akhir 2026 hanya 16%, turun dari sekitar 23% sebelum Paramount melayangkan tawaran bermusuhan.

  • IHSG Sesi I Hari Ini 9 Desember 2025 Turun dari Rekor Tertinggi

    IHSG Hari Ini 8 Desember 2025 Cetak Rekor Tertinggi ke Level 8.710,6

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat seharian pada perdagangan hari ini, Senin (8/12/2025), hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH).

    IHSG sepanjang perdagangan bergerak dalam rentang 8.642-8.720. Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 77,93 poin atau 0,90% ke level 8.710,6.

    Total 57,3 miliar saham diperdagangkan dengan nilai mencapai Rp 27,3 triliun dari 2,91 juta kali transaksi.

    Sebanyak 385 saham yang diperdagangkan menguat, 265 saham melemah, dan 153 saham stagnan.

    Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Senin sore.

    Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot exchange berada pada level Rp 16.695 per dolar AS, turun 47 poin atau 0,28% dibandingkan kemarin.

  • RM ‘BTS’ Ungkap Grupnya Pernah Nyaris Bubar Jalan

    RM ‘BTS’ Ungkap Grupnya Pernah Nyaris Bubar Jalan

    Seoul, Beritasatu.com – Pemimpin grup K-Pop ternama Bang Tan Sonyeo (BTS) Rap Monster (RM) mengungkapkan fakta yang cukup mengagetkan para penggemar. RM blak-blakan mengatakan ia dan para personel BTS terkadang dilema dengan pilihan untuk bubar atau atau melanjutkan aktivitas BTS di dunia musik. Pengakuan itu disampaikan RM dalam siaran langsung di platform komunitas penggemar K-Pop, Weverse. 

    “Kami telah berpikir puluhan ribu kali, apakah akan baik bagi kami untuk bubar atau hiatus (menunda aktivitas),” kata RM, dikutip dari Korea Joongang Daily, Senin (8/12/2025). 

    Namun, cinta besar dari para penggemar BTS di seluruh dunia mampu membuat niat RM dan para personel BTS untuk membubarkan diri batal. 

    “Yang membuat tim ini tetap bertahan adalah betapa kami saling mencintai, dan cinta serta rasa hormat yang kami miliki untuk para penggemar BTS,” tambahnya. 

    BTS dijadwalkan comeback sebagai grup pada 2026 setelah ketujuh anggota menyelesaikan wajib militer pada awal 2025. RM menambahkan, persiapan album baru BTS berjalan dengan baik. 

    “Persiapan untuk album ini hampir selesai. Kami berlatih bersama kemarin, syuting konten, dan berlatih setiap hari. Kami akan menunjukkannya kepada kalian setelah kami mempersiapkan diri dengan baik,” jelas RM. 

    Jika dirilis sesuai rencana, album ini akan menandai album dan konser pertama BTS dengan grup lengkap dalam hampir empat tahun sejak perilisan album antologi Proof dan konser bertajuk Yet to Come di Busan pada 2022.

    Mengutip laporan Bloomberg, BTS akan menggelar 65 konser di seluruh dunia dengan lebih dari 30 pertunjukkan di antaranya di Amerika Utara saja yang mana akan menandai tur terbesar BTS hingga saat ini.

  • Netflix Mau Akuisisi Warner Bros Rp1.200 Triliun, Trump Bilang Begini

    Netflix Mau Akuisisi Warner Bros Rp1.200 Triliun, Trump Bilang Begini

    Bisnis.com, JAKARTA— Kabar akuisisi Warner Bros oleh Netflix senilai US$82,7 miliar atau sekitar Rp1.200 triliun menjadi sorotan.

    Melansir TechCrunch pada Senin (8/12/2025), Paramount sebelumnya diperkirakan menjadi kandidat terkuat untuk mengakuisisi studio film legendaris tersebut, terutama berkat kedekatan CEO David Ellison dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Namun, laporan terbaru Bloomberg dan The Hollywood Reporter mengungkap bahwa co-CEO Netflix, Ted Sarandos, justru telah bertemu langsung dengan Trump pada November lalu untuk membahas peluang akuisisi itu.

    Dalam pertemuan tersebut, Trump disebut menyampaikan Warner Bros seharusnya dijual kepada penawar tertinggi. Sarandos pun meninggalkan pertemuan dengan keyakinan bahwa presiden tidak akan langsung menentang rencana Netflix.

    Setelah laporan itu mencuat pada Minggu, Trump mengonfirmasi  pertemuan tersebut memang berlangsung.

    “Netflix adalah perusahaan hebat. Mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa. Ted adalah orang yang fantastis. Saya sangat menghormatinya. Tetapi ini menyangkut pangsa pasar yang besar, jadi kita lihat nanti apa yang terjadi,” kata Trump.

    Di sisi lain, Bloomberg melaporkan CEO Warner Bros, David Zaslav, sebenarnya enggan menjual perusahaan tersebut dan terkejut ketika Paramount mulai menjajaki akuisisi. Zaslav memperkirakan Ellison akan menunggu hingga Warner Bros merampungkan rencana pemisahan bisnis film dan streaming dari jaringan kabelnya.

    Pada akhirnya, Warner Bros membuka proses penawaran kompetitif, dan Netflix keluar sebagai pemenang. Meski demikian, Paramount masih berpeluang menyaingi Netflix melalui penawaran hostilejika memutuskan melanjutkan langkah tersebut.

  • Bos Netflix Temui Trump, Muluskan Akuisisi Warner Bros Senilai Rp1.378 Triliun

    Bos Netflix Temui Trump, Muluskan Akuisisi Warner Bros Senilai Rp1.378 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa layanan streaming global, Netflix, dilaporkan berhasil memenangkan proses penawaran dahsyat untuk mengakuisisi studio legendaris Warner Bros. dengan nilai transaksi mencapai US$82,7 miliar atau sekitar Rp1.378 triliun (asumsi kurs Rp16,660 per dollar AS).

    Merger bernilai fantastis ini menarik perhatian karena dua hal. Pertama, nilai transaksinya yang sangat besar, dan kedua, adanya keterlibatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam lobi tingkat tinggi.

    Melansir dari TechCrunch Senin (08/12/2025), Co-CEO Netflix Ted Sarandos diketahui telah mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Trump pada November lalu. Pertemuan ini disinyalir menjadi kunci bagi Netflix dalam menavigasi ketatnya pengawasan regulator federal terhadap aksi korporasi berskala masif.

    Sebelum kabar ini mencuat, Paramount Global yang dipimpin oleh CEO David Ellison digadang-gadang sebagai kandidat terkuat untuk mengambil alih Warner Bros. Asumsi pasar tersebut didasarkan pada kedekatan hubungan antara Ellison dengan administrasi Trump, yang dinilai akan mempermudah jalan bagi Paramount mendapatkan persetujuan regulasi.

    Namun, pertemuan antara Sarandos dan Trump tampaknya mengubah peta persaingan secara drastis.

    Dalam pertemuan tersebut, Trump dilaporkan menyampaikan pandangannya kepada Sarandos bahwa Warner Bros. idealnya dijual kepada “penawar tertinggi”. Pernyataan ini menjadi sinyal positif bagi Netflix. Eksekutif Netflix tersebut dikabarkan meninggalkan pertemuan dengan keyakinan bahwa Presiden tidak akan serta-merta menjegal proses akuisisi, meskipun kesepakatan ini akan menciptakan konsolidasi media yang sangat besar.

    Sementara itu, dinamika internal di tubuh Warner Bros. juga turut memanaskan proses negosiasi. Laporan Bloomberg juga menyebutkan bahwa CEO Warner Bros. David Zaslav sebenarnya enggan melepas perusahaan tersebut.

    Diketahui, Zaslav sempat terkejut ketika Paramount mulai menjajaki opsi akuisisi lebih awal dari perkiraan. Zaslav sebelumnya memprediksi bahwa Ellison akan menunggu hingga Warner Bros. menyelesaikan rencana strategis pemisahan antara bisnis film dan streaming dari jaringan kabel mereka.

    Langkah agresif Paramount yang bergerak cepat di luar ekspektasi tersebut memaksa Warner Bros. membuka pintu bagi penawar lain, yang pada akhirnya memicu perang penawaran kompetitif yang dimenangkan oleh Netflix.

    Kendati Netflix saat ini berada di atas angin dengan tawaran Rp 1.378 triliun, drama pengambilalihan ini dinilai belum sepenuhnya usai. Laporan tersebut mencatat bahwa Paramount masih memiliki peluang untuk tetap berkompetisi, salah satunya dengan meluncurkan penawaran bermusuhan atau hostile bid.

    Jika kesepakatan ini lolos dari hadangan regulator, ini akan menjadi salah satu merger media terbesar dalam sejarah, menggabungkan perpustakaan konten masif Warner Bros. dengan infrastruktur distribusi global milik Netflix. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • China Diklaim Patuhi Kesepakatan Dagang, AS Pilih Waspada

    China Diklaim Patuhi Kesepakatan Dagang, AS Pilih Waspada

    Bisnis.com, JAKARTA — Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menyatakan China sejauh ini mematuhi kesepakatan dagang bilateral, termasuk komitmen pembelian kedelai, meski Washington tetap melakukan pemantauan ketat atas seluruh realisasi perjanjian tersebut.

    Greer mengatakan, pihaknya selalu melakukan verifikasi, memonitor, dan mencermati seluruh komitmen sesuai dengan kesepakatan kedua negara. Menurut Greer, pemantauan intensif tersebut mengingat komitmen yang disepakati sangat spesifik.

    “Semua hal yang baru-baru ini kami sepakati dengan China bersifat sangat konkret dan relatif mudah dipantau. Sejauh ini, kami melihat mereka mematuhi kesepakatan tersebut,” ujar Greer dikutip dari Bloomberg, Senin (8/12/2025).

    Greer mengungkapkan China telah merealisasikan sekitar sepertiga dari komitmen pembelian kedelai AS untuk musim tanam kali ini.

    Sebelumnya, dilaporkan serangkaian pesanan yang dilakukan pada akhir Oktober—yang merupakan pembelian pertama pada musim ini—aktivitas pembelian kedelai AS oleh China sempat terlihat melambat.

    Pada akhir Oktober lalu, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat memperpanjang gencatan tarif, melonggarkan kontrol ekspor, serta mengurangi sejumlah hambatan perdagangan. 

    Meski demikian, beberapa elemen kesepakatan tersebut—termasuk realisasi pembelian kedelai, proses penjualan aplikasi media sosial TikTok, hingga peningkatan penerbitan izin ekspor logam tanah jarang strategis dari China—masih dalam tahap pelaksanaan.

    Kantor berita pemerintah China Xinhua melaporkan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Greer menggelar panggilan video dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng pada Jumat pekan lalu. 

    Dalam pertemuan tersebut, para pejabat terlibat diskusi mendalam dan konstruktif serta berkomitmen menjaga stabilitas hubungan dan menyelesaikan kepentingan masing-masing di bidang perdagangan dan ekonomi.

    Bessent pada Minggu (7/12/2025) mengatakan kepada CBS News dalam program Face the Nation bahwa China tidak akan mempercepat pembelian komoditasnya, namun pembelian itu tetap diperkirakan berlangsung pada musim tanam ini. Dia juga menyebut harga kedelai telah naik 12% hingga 15% sejak kesepakatan dengan China tercapai.

    Bessent menambahkan dirinya telah melepaskan kepemilikannya atas sebuah lahan pertanian kedelai untuk mematuhi perjanjian etika.

    Sementara itu, pemerintahan Trump diperkirakan akan merilis paket bantuan pertanian yang telah lama ditunggu pekan ini. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian AS Brooke Rollins dalam rapat kabinet pekan lalu.

    Menanggapi pertanyaan mengenai apakah produsen chip seperti Nvidia seharusnya menjual semikonduktor canggih ke China atau justru langkah itu menimbulkan risiko keamanan nasional bagi AS, Greer menegaskan perlunya sikap sangat berhati-hati.

    “Kami tentu ingin kinerja perusahaan tetap baik, tetapi sebagai pembuat kebijakan, kepentingan keamanan nasional harus ditempatkan sebagai prioritas utama. Itulah sebabnya Presiden Trump kerap membicarakan jenis chip tertentu yang mungkin akan dibatasi. Diskusi mengenai batasan itu selalu terbuka dan dapat berubah seiring waktu,” ujar Greer.

  • Macron Ultimatum China: Siap Kenakan Tarif jika Ketimpangan Neraca Dagang Makin Lebar

    Macron Ultimatum China: Siap Kenakan Tarif jika Ketimpangan Neraca Dagang Makin Lebar

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan Uni Eropa siap menjatuhkan tarif terhadap produk China jika Beijing tak segera mengatasi ketimpangan neraca perdagangan dengan blok tersebut yang terus melebar.

    “Saya mencoba menjelaskan kepada pihak China bahwa surplus perdagangan mereka tidak berkelanjutan karena mereka justru mematikan para mitranya sendiri, terutama dengan hampir tidak lagi mengimpor dari kami,” ujar Macron kepada surat kabar Les Echos sebagaimana dilansir dari Bloomberg, Senin (8/12/2025).

    Macron mengatakan, jika China tidak bereaksi, dalam beberapa bulan ke depan Uni Eropa dapat mengambil langkah tegas dan melakukan decoupling, seperti Amerika Serikat, misalnya melalui tarif atas produk China. Dia juga menambahkan bahwa isu tersebut telah dibahas dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

    Macron baru saja kembali dari kunjungan kenegaraan selama tiga hari ke China, di mana Paris mendorong peningkatan investasi seiring upaya menata ulang hubungan dengan ekonomi terbesar kedua dunia tersebut. 

    Berdasarkan data Kementerian Keuangan Prancis, defisit perdagangan barang Prancis dengan China mencapai sekitar €47 miliar atau US$54,7 miliar pada tahun lalu.

    Sementara itu, surplus perdagangan barang China dengan Uni Eropa melejit hingga hampir US$143 miliar pada paruh pertama 2025, rekor tertinggi untuk periode enam bulan mana pun, menurut data resmi yang dirilis Beijing awal tahun ini.

    Ketegangan antara Prancis dan China meningkat sejak tahun lalu setelah Paris mendukung keputusan UE mengenakan tarif impor terhadap kendaraan listrik (EV) asal China. Beijing merespons dengan memberlakukan batas harga minimum terhadap cognac asal Prancis, memicu kekhawatiran di kalangan produsen daging babi dan produk susu bahwa sektor mereka bisa menjadi target berikutnya.

    Macron menilai pendekatan Amerika Serikat terhadap China justru tidak tepat dan memperburuk posisi Eropa karena mengalihkan arus barang China masuk ke pasar Uni Eropa.

    “Saat ini kami terjepit di antara kedua pihak, dan ini menjadi persoalan hidup atau mati bagi industri Eropa,” ujar Macron, sambil mencatat bahwa Jerman, ekonomi terbesar Eropa, tidak sepenuhnya berbagi pandangan yang sama dengan Prancis.

    Selain meningkatkan daya saing, Macron menilai Bank Sentral Eropa (ECB) juga perlu berperan memperkuat pasar tunggal Eropa. Ia berpendapat kebijakan moneter seharusnya mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tidak semata fokus pada inflasi.

    Macron juga mengkritik keputusan ECB yang terus menjual obligasi pemerintah dalam portofolionya, karena berpotensi mendorong kenaikan suku bunga jangka panjang dan menekan aktivitas ekonomi. “Eropa harus dan ingin tetap menjadi kawasan dengan stabilitas moneter serta iklim investasi yang kredibel,” tutupnya.

  • SpaceX Disebut Incar IPO pada Akhir 2026, Valuasi Bisa Tembus Rp13 Kuadriliun

    SpaceX Disebut Incar IPO pada Akhir 2026, Valuasi Bisa Tembus Rp13 Kuadriliun

    Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX dikabarkan tengah mempersiapkan langkah untuk menggelar penawaran umum perdana (IPO) pada paruh kedua 2026.

    Mengutip laman Reuters pada Sabtu (6/12/2025) informasi tersebut telah disampaikan kepada investor dan lembaga keuangan, menurut laporan The Information. Rencana ini mencakup kemungkinan melepas saham seluruh perusahaan, termasuk bisnis internet satelitnya, Starlink.

    Pendiri Space X, Elon Musk sebelumnya mengatakan Starlink hanya akan go public setelah pendapatannya stabil.

    SpaceX belum memberikan komentar terkait hal tersebut. Kabar ini muncul bersamaan dengan laporan SpaceX sedang memulai penjualan saham sekunder yang dapat meningkatkan valuasi perusahaan hingga US$800 miliar, atau sekitar Rp13,32 kuadriliun. Nilai tersebut dua kali lipat dari valuasi sebelumnya, US$400 miliar atau sekitar Rp6,66 kuadriliun.

    Jika valuasi ini tercapai, SpaceX akan melampaui OpenAI sebagai perusahaan privat paling bernilai di dunia. OpenAI tercatat bernilai US$500 miliar, setara Rp8,33 kuadriliun, menurut Crunchbase.

    Laporan Wall Street Journal menyebut CFO SpaceX, Bret Johnsen, telah memberi tahu investor mengenai penjualan saham sekunder tersebut dalam beberapa hari terakhir.

    Sementara itu, laporan terpisah Bloomberg menyebut harga saham orang dalam (insider shares) yang akan dijual diperkirakan sekitar US$300 per lembar, setara sekitar Rp5 juta per saham. Dengan harga tersebut, valuasi SpaceX diperkirakan mencapai US$560 miliar, atau sekitar Rp9,32 kuadriliun.

    Pada saat yang sama, industri antariksa di Amerika Serikat semakin kompetitif. SpaceX dan Blue Origin milik Jeff Bezos terus menggelontorkan dana besar untuk pengembangan roket, satelit, dan misi ke bulan, memicu babak baru perlombaan antariksa.

    Melansir laman TechCrunch pada   Sabtu (6/12/2025) valuasi besar seperti ini semakin umum di pasar privat. OpenAI saat ini bernilai sekitar US$500 miliar (Rp8.325 triliun), sementara Anthropic dilaporkan naik menjadi US$350 miliar (Rp5.827 triliun) setelah menerima investasi besar dari Microsoft dan Nvidia.

    Tren ini tampaknya menunjukkan perusahaan teknologi dapat mencapai valuasi setara perusahaan publik meskipun masih berstatus privat, karena penjualan saham sekunder tetap memberi likuiditas tanpa harus menghadapi laporan kinerja kuartalan.

    SpaceX, yang berdiri pada 2002, saat ini mendominasi bisnis peluncuran roket komersial dan mengoperasikan Starlink, layanan internet satelit yang telah memiliki lebih dari 8 juta pelanggan di seluruh dunia per November lalu.

  • Reli Berlanjut, Harga Perak Cetak Rekor Tertinggi

    Reli Berlanjut, Harga Perak Cetak Rekor Tertinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar emas dunia mulai membentuk level support baru di sekitar US$ 4.200 per troi ons, menjaga tren bullish yang solid. Di sisi lain, perak kembali menjadi pusat perhatian, memasuki akhir pekan dengan rekor tertinggi baru di atas US$ 58 per troi ons.

    Dilansir dari Kitco News, Sabtu (6/12/2025), sepanjang pekan ini, perak tidak hanya mencatat aksi beli lanjutan yang kuat, tetapi juga menunjukkan koreksi yang dangkal, dengan level support bertahan di kisaran US$ 56. Kinerja positif ini membuat perak mengungguli emas secara signifikan.

    Dalam laporan pekan lalu, disebutkan bahwa transisi menuju energi hijau menjadi pendorong utama lonjakan permintaan industri perak. Faktor ini juga menyebabkan defisit pasar selama lima tahun berturut-turut.

    Menurut World Economic Forum, nilai ekonomi energi hijau diperkirakan mencapai US$ 7 triliun pada 2030, naik dari sekitar US$ 5 triliun per tahun saat ini.

    Pemintaan dari India sebagai konsumen perak terbesar kedua dunia juga semakin jelas. Pembelian besar-besaran pada Oktober dan November 2025 mengganggu pasar perak fisik over-the-counter di London, menyebabkan masalah pasokan dan likuiditas yang masih belum terselesaikan.

    Menurut Metals Focus, salah satu faktor utama lonjakan permintaan India adalah kembalinya peran perak sebagai aset moneter. Bank Sentral India (RBI) bulan lalu mengumumkan aturan baru yang memungkinkan masyarakat menggadaikan aset perak untuk memperoleh kredit melalui bank dan lembaga keuangan mulai 1 April 2026.

    “Langkah ini bisa membantu memobilisasi kepemilikan perak rumah tangga di India dan mengakui perak sebagai aset jaminan utama,” kata Metals Focus.

    Meski sebelumnya gadai perak telah ada secara informal, kebijakan RBI ini menandai pengakuan resmi pertama perak sebagai aset kolateral dalam sistem regulasi.

    Meskipun perak telah mencetak kenaikan signifikan tahun ini, pasar dinilai masih menyimpan potensi lanjutan. Namun, investor diingatkan untuk tetap berhati-hati mengingat pasar perak lebih kecil dan lebih volatil dibanding emas.

    Analis Senior Bloomberg Intelligence, Mike McGlone, memperingatkan bahwa harga perak berpeluang turun ke US$ 40 atau naik hingga US$ 75 per troi ons, mencerminkan volatilitas pasar yang tinggi.