Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Australia dan Selandia Baru sepakat mempercepat implementasi Single Economic Market atau ekonomi pasar tunggal, sebuah inisiatif ambisius yang bertujuan mengintegrasikan ekonomi kedua negara dan menghapus hambatan bagi dunia usaha.
Dilansir dari Bloomberg, kesepakatan tersebut diumumkan oleh Menteri Perdagangan Australia Don Farrell dan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay dalam pernyataan bersama setelah pertemuan bilateral di Monarto, Australia Selatan pada Sabtu (4/10/2025).
Dalam kesempatan itu, pemerintah Australia dan Selandia Baru sepakat untuk mempercepat penyelarasan regulasi dan standar usaha agar perusahaan dapat beroperasi lebih mudah di kedua pasar.
“Langkah ini bertujuan menyederhanakan proses perdagangan, investasi, dan ekspansi bisnis, tidak hanya antara kedua negara, tetapi juga di kawasan yang lebih luas,” ujar McClay.
Selain membahas integrasi ekonomi, Farrell dan McClay menyoroti meningkatnya ketidakpastian global yang berdampak pada perdagangan dan investasi regional. Keduanya menegaskan kembali komitmen terhadap pasar terbuka dan sistem perdagangan multilateral berbasis aturan sebagai fondasi stabilitas ekonomi kawasan.
Dalam pertemuan tersebut, Australia dan Selandia Baru juga sepakat mendorong reformasi ambisius terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), terutama dalam mekanisme pengambilan keputusan, penyusunan aturan baru, dan penegakannya.
Menkeu Australia Hubungi Purbaya
Dalam perkembangan lain, Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers melakukan panggilan telepon pertama dengan Menteri Keuangan Indonesia Purbaya Yudhi Sadewa untuk memperkuat kemitraan ekonomi strategis untuk menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin tidak pasti.
Chalmers menjelaskan bahwa hubungan kedua negara memiliki arti strategis di tengah meningkatnya tekanan eksternal terhadap ekonomi global.
“Australia memiliki persahabatan dan kemitraan strategis yang erat dengan Indonesia, dan kerja sama kita semakin penting di tengah meningkatnya ketidakpastian global,” ujar Chalmers dalam pernyataan resmi, Jumat (3/10/2025).
Dalam pembicaraan tersebut, kedua menteri membahas langkah konkret untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Keduanya juga berbagi pandangan tentang prospek ekonomi global, respons terhadap gejolak pasar, serta strategi penciptaan lapangan kerja di masing-masing negara.
Chalmers menyoroti keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam penerbitan Kangaroo Bond atau Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi dolar Australia. Dia menilai penerbitan Kangaroo Bond itu mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang solid.
“Indonesia memainkan peran kunci bagi Australia melalui Southeast Asia Economic Strategy, dan tidak ada negara yang lebih penting bagi Australia,” tegasnya.
Menurut Chalmers, komunikasi awal ini menjadi fondasi penting untuk membangun hubungan yang lebih erat di bidang fiskal dan investasi. Panggilan tersebut, sambungnya, menjadi kesempatan besar bagi kedua bendahara negara itu saling mengenal.”Saya menantikan pertemuan rutin dengan Menteri Purbaya untuk membahas peluang ekonomi bersama,” ujarnya.









